Anda di halaman 1dari 5

LEACHING / EKSTRAKSI PADAT-CAIR

Untuk memisahkan satu atau lebih komponen dalam campuran, campuran harus
dikontakkan dengan fase lain, proses ini dikenal dengan nama Ekstraksi. Fase lain yang
dikontakkan dapat berupa gas-cair, uap-cair, cair-cair maupun solid-fluida. Proses ekstraksi
sendiri dibedakan menjadi dua macam yaitu, ekstraksi cair-cair dan ekstraksi padat-
cair (leaching). Ekstraksi pelarut (ekstraksi cair-cair) seringkali digunakan sebagai alternatif
untuk melakukan pemisahan selain dengan distilasi atau evaporasi. Contohnya asam asetat
dapat dipisahkan dari air dengan distilasi atau dengan ekstraksi menggunakan pelarut
organik.
Kebanyakan senyawa biologi, organik, dan anorganik terbentuk dalam campuran dari
berbagai komponen dalam padatan. Untuk memisahkan solut (zat yang ingin diekstrak) yang
diinginkan maupun yang tak diinginkan dari suatu solid, solid dikontakkan dengan fase
liquid/ cair. Kedua fase tersebut akan mengalami kontak dan solut dapat berdifusi dari solid
menuju fase liquid sehingga terjadi solut yang tadinya berada dalam solid dapat dipisahkan.
Proses pemisahan inilah yang disebut dengan leaching. Padaleaching, ketika komponen yang
tidak diinginkan dipisahkan dari solid dengan menggunakan air maka disebut washing.
Leaching banyak dipakai dalam berbagai industri. Pada proses industri biologi dan
makanan banyak produk dipisahkan dari struktur alaminya dengan proses leaching. Sebagai
contoh, gula dihasilkan dari prosesleaching dari tebu atau gula bit dengan menggunakan air.
Dalam produksi minyak sayur, pelarut organik seperti heksana, aseton, dan eter digunakan
untuk mengekstrak minyak dari kacang tanah, kacang kedelai, biji bunga matahari, biji kapas,
dan sebagainya. Pada industri farmasi, berbagai produk farmasi yang berbeda dihasilkan
dengan proses leaching akar tanaman, daun, ataupun batang. Selain untuk berbagai kegunaan
di atas leaching juga dijumpai dalam industri pemrosesan logam. Biasanya logam yang
bermanfaat biasanya terdapat dalam campuran dengan jumlah konstituen tak diinginkan yang
cukup besar. Leaching dipakai untuk memisahkan logam sebagai garam yang terlarut.
Misalnya garam tembaga di-leachingdari bijih yang mengandung berbagai logam dengan
menggunakan asam sulfat atau larutan amoniak.
Persiapan dari solid yang akan di-leaching tergantung pada proporsi solut yang ada,
distribusinya pada solid dan sifat alami dari solid. Bila senyawa terlarut dikelilingi oleh bahan
yang tidak larut, pelarut harus berdifusi ke dalam dan lalu berkontak serta melarutkan solut
dan kemudian berdifusi keluar.
Material biologi biasanya memiliki struktur seluler dan solut berada dalam sel.
Proses leachingnya berlangsung relatif lebih lambat karena dinding sel menyebabkan suatu
halangan untuk berdifusi. Untuk itu biasanya materi biologi yang akan dileaching dipotong
tipis memanjang atau dikecilkan ukurannya lebih dahulu agar sel-sel terpecah sehingga difusi
dapat berlangsung lebih cepat. Contohnya dalam untuk mengekstraksi gula dari tebu, tebu
harus dipotong terlebih dulu.
Pada proses leaching, mekanismenya ialah solven ditransfer menuju permukaan solid,
kemudian solven berdifusi atau masuk ke dalam solid. Lalu, solut yang ada dalam solid
berdifusi ke solven. Kemudian solut yang sudah terlarut dalam solven berdifusi menuju
permukaan lalu ditransfer ke pelarut. Umumnya mekanisme proses ekstraksi dibagi menjadi
3 bagian yaitu:
Perubahan fase solute untuk larut ke dalam pelarut, misalnya dari padat menjadi
cairan.
Difusi melalui pelarut di dalam pori pori untuk selanjutnya keluar dari partikel.
Akhirnya perpindahan solute ini dari sekitar partikel ke dalam larutan
keseluruhannya.
Setiap bagian dari mekanisme ini akan mempengaruhi kecepatan ekstraksi, namun bagian
pertama berlangsung dengan cepat maka terhadap kecepatan ekstraksi secara keseluruhan
dapat diabaikan.
Jadi proses leaching dapat dilakukan 3 macam:
1. Pelarutan solute.
2. Pemisahan larutan terhadap ampas padat.
3. Pencucian ampas padat















Ekstraksi padat cair, yang sering disebut leaching, adalah proses pemisahan zat
yang dapat melarut (solut) dari suatu campurannya dengan padatan yang tidak dapat
larut (innert) dengan menggunakan pelarut cair. Operasi ini sering dijumpai di dalam
industri metalurgi dan farmasi, misalnya pada pemisahan biji emas, tembaga dari biji-bijian
logam, produk-produk farmasi dari akar atau daun tumbuhan tertentu. Hingga kini, teori
tentang leaching masih sangat kurang, misalnya mengenai laju operasinya sendiri belum
banyak diketahui orang, sehingga untuk merancang peralatannya sering hanya didasarkan
pada hasil percobaan saja.
Operasi ekstraksi padat cair selalu terdiri atas 2 langkah, yaitu:
1. Kontak antara padatan dan pelarut untuk mendapatkan perpindahan solut ke dalam
pelarut
2. Pemisahan larutan yang terbentuk dari padatan sisa
Dikenal 2 jenis alat pengontak padatan dengan pelarut:
1. Alat dengan unggun tetap (fixed bed), dimana pelarut dilewatkan melalui partikel padatan,
yang tersusun dalam suatu unggun tetap
2. Alat dengan kontak terdispersi (dispersed contact), dimana partikel padatan didispersikan
dalam pelarut, sehingga di samping terjadi pergerakan relatif antara partikel padatan dan
pelarut terdapat pula pergerakan relatif antara partikel padatan itu sendiri.
Alat ekstraksi dengan unggun tetap yang paling sederhana terdiri dari tangki terbuka
dengan dasar berlubang-lubang. Ke dalam tangki tersebut diisikan padatan, sebagai unggun
tetap, sedang pelarut dialirkan secara gravitasi atau secara paksa dengan menggunakan
pompa. Contoh alat ekstraksi jenis ini adalah leaching tank. Di dalam tangki ini padatan dan
npelarut diaduk bersama dan kemudian dipisahkan. Pemisahan dapat dilaksanakan di dalam
tangki yang sama maupun dalam satu unit yang terpisah, dengan cara dekantasi atau filtrasi.
Ada beberapa jenis metode operasi leaching, yaitu :
1. Operasi dengan sistem bertahap tunggal dalaam metode ini pengontakan antara
padatan dan pelarut dilakukan sekaligus dan kemudian disusul dengan pemisahan
larutan dari padatan sisa. Cara ini jarang ditemui dalam operasi industri, karena
perolehan solute yang rendah.
2. Operasi kontinu dengan sistem bertahap banyak dengan aliran berlawanan
(countercurrent) dalam sistem ini aliran bawah dan atas mengalir secara
berlawanan. Operasi ini dimulai pada tahap pertama dengan mengontakkan
larutan pekat, yang merupakan aliran atas tahap kedua, dan padatan baru, operasi
berakhir pada tahap ke n (tahap terakhir), dimana terjadi pencampuran antara
pelarut baru dan padatan yang berasal dari tahap ke-n (n-1). Sistem ini
memungkinkan didapatnya perolehan solute yang tinggi, sehingga banyak
digunakan di dalam industri (Treyball, 1985: 719).
Ada empat faktor penting yang harus diperhatikan dalam operasi ekstraksi :
1. Ukuran partikel
Ukuran partikel mempengaruhi kecepatan ekstraksi. Semakin kecil ukuran partikel
maka areal terbesar antara padatan terhadap cairan memungkinkan terjadi kontak secara
tepat. Semakin besar partikel, maka cairan yang akan mendifusi akan memerlukan waktu
yang relative lama.
2. Faktor pengaduk
Semakin cepat laju putaran pengaduk partikel akan semakin terdistribusi dalam
permukaan kontak akan lebih luas terhadap pelarut. Semakin lama waktu pengadukan berarti
difusi dapat berlangsung terus dan lama pengadukan harus dibatasi pada harga optimum agar
dapat optimum agar konsumsi energi tak terlalu besar. Pengaruh faktor pengadukan ini hanya
ada bila laju pelarutan memungkinkan.
3. Temperatur
Pada banyak kasus, kelarutan material akan diekstraksi akan meningkat dengan
temperatur dan akan menambah kecepatan ekstraksi.
4. Pelarut
Pemilihan pelarut yang baik adalah pelarut yang sesuai dengan viskositas yang cukup
rendah agar sirkulasinya bebas. Umumnya pelarut murni akan digunakan meskipun dalam
operasi ekstraksi konsentrasi dari solute akan meningkat dan kecepatan reaksi akan
melambat, karena gradien konsentrasi akan hilang dan cairan akan semakin viskos pada
umumnya (Coulson, 1955: 721).
Dalam biologi dan proses pembuatan makanan, banyak produk yang dipisahkan dari
struktur alaminya menggunakan ekstraksi cair-padat. Proses terpenting dalam pembuatan
gula, leaching dari umbi-umbian dengan produksi minyak tumbuhan, pelarut organic seperti
hexane, acetone, dan lainnya digunakan untuk mengekstrak minyak dari kacang kedelai, biji
bunga tumbuhan dan lain-lain. Dalam industri farmasi, banyak produk obat-obatan diperoleh
dari leaching akar tanaman, daun dan batang. Untuk produksi kopi instan, kopi yang sudah
dipanggang di leaching dengan air segar. Teh dapat larut diproduksi dengan menggunakan
pelarut air dan daun teh .

Anda mungkin juga menyukai