Nim : D1121171025
Mata Kuliah : Reactor kimia
Reaktor heterogen adalah reaktor yang memiliki komponen katalis dengan karakteristik
memiliki fasa yang berbeda antara fasa reaktan dengan produk yang dihasilkan, sehingga
katalis heterogen mudah dipisahkan dari campuran reaksi. Beberapa kemungkinan kombinasi
dari fasa adalah:
Konsep:
Katalisator diisi lebih dari satu tumpuk katalisator.
Mekanisme Kerja
Jika reaksi yang terjadi sangat eksotermis pada konversi yang masih kecil sedangkan suhu
gas sudah naik sampai lebih tinggi dari suhu maksimum yang diperbolehkan untuk
katalisator, maka gas harus di dinginkan terlebih dahulu kedalam heat exchanger diluar
reactor untuk di dinginkan dan selanjutnya dialirkan kembali ke reaktor melalui tumpukan
katalisator kedua, bila keadaan yang sama terjadi maka dilakukan hal yang sama yangitu
pendinginan dengan heat exchanger.
Keuntungan
Sangat tepat untuk penggunaan pada kondisi yang tidak terlalu eksotermik maupun
endotermik
Aplikasi
A. Reaksi amonia
B. Reaksi cumen
Konsep
Pipa-pipa(tubes) diisi oleh partikel kecil yang berperan sebagai katalis. Pemilihan rekator
ini digunakan di mana reaktor membutuhkan transfer panas.
Mekanisme Kerja
Reaksi berjalan di dalam tube-tube yang berisi katalis sedangkan pemanas maupun
pendingin berada di luar tube di dalam shell.
Keuntungan
a.Luas area permukaan tempat terjadi pertukaran panas sangat baik
b.Tepat untuk penggunaan pada keadaan reaksi yang sangat eksotermik maupun
endotermik
Kerugian
Harganya mahal
Aplikasi
Preparation of phthalic anhydride (PA)
Acrylic acid
Methacrylic acid (MAA)
Fluidized Bed Reactor adalah adalah jenis reaktor kimia yang dapat digunakan untuk
mereaksikan bahan dalam keadaan banyak fasa. Reaktor jenis ini menggunakan fluida (cairan
atau gas) yang dialirkan melalui katalis padatan (biasanya berbentuk butiran-butiran kecil)
dengan kecepatan yang cukup sehingga katalis akan terolak sedemikian rupa dan akhirnya
katalis tersebut dapat dianalogikan sebagai fluida juga. Proses ini, dinamakan fluidasi.
Fluidized Bed Reaktor dapat digunakan untuk pencampuran dan pemisahan antar fasa.
Mekanisme Kerja
Gas dialirkan melalui distributor yaitu berupa pelat logam berlubang secara kontinyu.
Kondisi bed setelah fluidisasi awal tergantung pada keadaan reaktan. Jika reaktan yang
diumpankan adalah cairan bed akan mengembang seragam dengan peningkatan aliran
reaktan menuju atas. Keadaan Ini disebut fluidisasi homogen. Jika reaktan yang
diumpankan adalah gas bed akan tidak akan seragam karena terbentuk gelembung gas
pada bed, sehingga terjadi fluidisasi agregatif. Kadang-kadang gelembung pada bahan
kasar bisa tumbuh lebih besar dari dua pertiga dari diameter bed, yang dapat menyebabkan
slugging. Slugging dapat mengakibatkan timbulnya variabel tekanan, getaran pada bed,
dan pengurangan perpindahan panas. Peningkatan kecepatan gas menimbulkan adanya
rezim fluidisasi di mana apabila peningkatan gas terjadi lebih lanjut dalam transportasi
pneumatik, maka bed benar-benar hilang. Selama proses ini reaktan bereaksi karena
adanya pelet katalis, membentuk produk yang dikeluarkan terus menerus.
Keuntungan
1.Menghasilkan temperature yang seragam
2.Pertukaran panas yang efisien
3.Regenerasi dapat terjadi secara kontinyu
Kerugian
1.Partikel mengalami keausan yang dapat menyebabkan mengecilnya ukuran partikel yang
berada di dalam reaktor dan ikut mengalir bersama aliran gas sehingga perlu digunakan
alat cyclone separators dan aliran listrik yang disambungkan pada garis antara reaktor dan
generator.
2.Adanya peningkatan keabrasivan dimana penyebabnya adalah partikel padat di dalam
proses cracking pada fluidized bed.
Konsep
1. Jenis katalis yang biasa digunakan dalam reaktor slurry adalah katalis berbasis kobalt
(Co) dan besi (Fe)
2. Katalis padat terdispersi dalam fase cair
3. Slurry disirkulasikan pada kecepatan yang tinggi dengan adanya dorongan dari pompa
axial
4. Pola pencampuran sangat intesif dan dapat dikatakan baik
Mekanisme Kerja
Reaktan (Gas) dimasukkan ke dalam reaktor. Gas diserap ke dalam cairan dari permukaan
gelembung . Gas diserap kemudian berdifusi melalui cairan ke permukaan katalis , di mana
titik itu berdifusi ke dalam pelet katalis dan reaksi berlangsung .
Keuntungan
a. Kontrol temperatur yang baik
b. Pemulihan panas yang baik
c. Konstan aktivitas katalitik keseluruhan dipertahankan dengan mudah dengan
penambahan sejumlah kecil katalis .
d. Berguna untuk katalis yang tidak dapat dibentuk dalam bentuk pelet .
e. Kapasitas panas dari reaktor bertindak sebagai mode keamanan terhadap ledakan
Kerugian
a. Kemungkinan terjadi penyumbatan pada reaktor
b. Rasio liquid lebih besar dari katalis dibandingkan dengan reaktor lain
c. Sulitnya menemukan cairan yang tepat untuk digunakan
Aplikasi
a. Polimerisasi
b. Konversi gas alam ke GTL (Gas-To-Liquid) Diesel
c. Hidrogenasi
d. Hidroformasi
e. Etinilasi
f. Sintesis metanol
Mekanisme Kerja
Gas diumpankan dari bagian bawah kolom lalu menuju ke atas dan bereaksi dengan cairan
lalu meninggalkan kolom. Penggunaan gas pada jumlah yang lebih banyak atau lebih kecil
tergantung kepada intensitas reaksi kimia dan perpindahan massa yang terjadi. Gas yang
masih mengandung banyak reaktan akan disirkulasikan kembali sebagai umpan. Begitu
seterusnya.
Keuntungan
a. Biaya operasi murah
b. Menghasilkan panas dan perpindahan massa yang maksimal dan seragam
Kerugian
Produk yang dihasilkan kemungkinan tidak seragam apabila gas diumpankan pada kecepatan
tinggi, karena kemungkinan terjadi pembentukan aliran yang heterogen. (Sesuai dengan
analisis rezim pada bubble column).
Aplikasi
a. Konversi gas alam
b. Bioproses
c. Pengolahan air limbah
d. Klorinasi
e. Alkilasi
f. Industri metalurgi
Contoh proses: (pembentukan metanol)
Syngas masuk dari bagian bawah reaktor dan bereaksi dengan minyak mineral yang
dipanaskan. Gas kemudian bereaksi dengan bantuan katalis untuk membentuk produk
metanol . Gas yang tidak bereaksi dan metanol menguap dan keluar lewat bagian atas
reaktor. Setelah keluar dari reaktor , metanol terkondensasi menjadi cairan .