Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tangki Berpengaduk

Keberhasilan operasi suatu proses pengolahan sering amat bergantung pada


efektifnya pengadukan dan pencampuran zat cair dalam proses itu. Istilah
pengadukan dan pencampuran yang sering dikacau balaukan itu sebenarnya
tidaklah sinonim satu sama lain. Pengadukan (agitation) menunjukan gerakan
yang terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan di dalam bejana. Dimana
gerakan itu biasanya mempunyai semacam pola sirkulasi. Pencampuran (mixing)
dilain pihak ialah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak dimana bahan
yang satu menyebar kedalam bahan yang lain dan sebaliknya.
Pengadukan zat cair dilakukan untuk berbagai maksud berujung dari
tujuan langkah pengolahan itu sendiri. Tujuan pengadukan antara lain:

a Untuk membuat suspensi partikel zat


b Untuk meramu zat cair yang mampu campur (miscible) umpamanya metil
alkohol dan air
c Untuk menyebarkan (dispersi) gas di dalam zat cair dalam bentuk
gelembung-gelembung kecil
d Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair
lain sehingga membentuk emulsi
e Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair dengan kumparan
atau mantel kalor.

Kadang-kadang pengaduk (agitator) digunakan untuk beberapa tujuan


sekaligus seperti umpamanya dalam hidrogenasi katalitikdaripada zat cair.
Dalam bejana hidrogenasi gas hidrogen didispersikan melalui zat cair dimana
terdapat partikel-partikel katalis padat dalam keadaan suspensi, sementara
kalor reaksi diangkut ke luar melalui kumparan atau mantel (Mc cabe, 1993).

Yang dimaksud dengan tangki berpengaduk (tangki reaksi) adalah


bejana pengaduk tertutup yang berbentuk silinder , bagian atas dan tutupnya
cembung. Tangki berpengaduk terutama digunakan untuk reaksi-reaksi kimia
pada tekanan diatas tekanan atmosfer dan pada tekanan vakum. Namun tangki
ini juga sering digunakan untuk proses yang lain misalnya untuk pencampuran,
pelarutan, ekstraksi, dan kristalisasi.
Untuk perttukaran panas tangki biasanya dilengkapi dengan mantel ganda
yang dilas atau di sambung dengan flens atau dilengkapi dengan kumparan yang
berbentuk belahan pipa yang di las. Untuk mencegah kehilangan panas yang tidak
dikehendaki tangki dapat diisolasi. Hal penting dari tangki berpengaduk antara
lain :

 Bentuk : pada umumnya digunakan bentuk silinder dan bagian bawahnya


cekung
 Ukuran :diameter dan tinggi tangki
 Kelengkapan seperti :
a)      Ada tidaknya buffle yang mempengaruhi pola aliran didalam tangki
b)      Jacket atau koil pendingin / pemanas yang berfungsi sebagai
pengendali suhu
c)      Letak lubang pemasukan dan pengeluaran untuk proses kontinu
d)      Sumur untuk menempatkan termometer atau piranti untuk pengukuran
suhu
e)      Kumparan kalor, tangki dan kelengkapan lainya pada tangki
berpengaduk
2.2 Kecepatan Berpengaduk
Kecepatan pengaduk yang umumnya digunakan pada operasi industri kimia
adalah sebagai berikut.
a. Kecepatan tinggi, berkisar pada kecepatan 1750 rpm.
Pengaduk dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk fluida
dengan viskositas rendah misalnya air.
b. Kecepatan sedang, berkisar pada kecepatan 1150 rpm.
Pengaduk dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk larutan
sirup kental dan minyak pernis.
c. Kecepatan rendah, berkisar pada kecepatan 400 rpm.
Pengaduk dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk minyak kental,
lumpur di mana terdapat serat atau pada cairan yang dapat menimbulkan
busa.
Untuk menjamin keamanan proses, pengaduk dengan kecepatan lebih tinggi
dari 400 rpm sebaiknya tidak digunakan untuk cairan dengan viskositas lebih
besar dari 200 cP, atau volume cairan lebih besar dari 2000 L. Pengaduk dengan
kecepatan lebih besar dari 1150 rpm sebaiknya tidak digunakan untuk cairan
dengan viskositas lebih besar dari 50 cP atau volume cairan lebih besar dari 500
L. Kecepatan pengaduk ditentukan oleh viskositas fluida dan ukuran geometri
sistem pengadukan.

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pencampuran


Waktu pencampuran (mixing time) adalah waktu yang dibutuhkan sehingga
diperoleh keadaan yang serba sama untuk menghasilkan campuran atau produk
dengan kualitas yang telah ditentukan. Sehingga laju pencampuran (rate of
mixing) adalah laju dimana proses pencampuran berlangsung hingga kondisi
akhir. Pada operasi pencampuran dengan tangki pengaduk, waktu pencampuran
ini dipengaruhi oleh beberapa hal:
1. Berkaitan dengan alat, seperti:
a. Ada tidaknya baffle atau cruciform baffle.
b. Bentuk atau jenis pengaduk (Turbin, Propeller, Paddle)
c. Laju putaran pengaduk.
d. Kedudukan pengaduk pada tangki, seperti
 Jarak pengaduk terhadap dasar tangki,
 Pola pemasangan
- Center, vertikal
- Off center, vertikal
- Miring (inclined) dari atas
- Horizontal
e. Jumlah daun pengaduk
f. Jumlah pengaduk yang terpasang pada poros pengaduk
2. Berhubungan dengan cairan yang diaduk
a. Perbandingan kerapatan/densitas cairan yang diaduk
b. Perbandingan viskositas cairan yang diaduk
c. Jumlah kedua cairan yang diaduk
d. Jenis cairan yang diaduk (miscible, immiscible)

Anda mungkin juga menyukai