Keberhasilan operasi suatu proses pengolahan sering amat bergantung pada
efektifnya pengadukan dan pencampuran zat cair dalam proses itu. Istilah pengadukan dan pencampuran yang sering dikacau balaukan itu sebenarnya tidaklah sinonim satu sama lain. Pengadukan (agitation) menunjukan gerakan yang terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan di dalam bejana. Dimana gerakan itu biasanya mempunyai semacam pola sirkulasi. Pencampuran (mixing) dilain pihak ialah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak dimana bahan yang satu menyebar kedalam bahan yang lain dan sebaliknya. Pengadukan zat cair dilakukan untuk berbagai maksud berujung dari tujuan langkah pengolahan itu sendiri. Tujuan pengadukan antara lain:
a Untuk membuat suspensi partikel zat
b Untuk meramu zat cair yang mampu campur (miscible) umpamanya metil alkohol dan air c Untuk menyebarkan (dispersi) gas di dalam zat cair dalam bentuk gelembung-gelembung kecil d Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair lain sehingga membentuk emulsi e Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair dengan kumparan atau mantel kalor.
Kadang-kadang pengaduk (agitator) digunakan untuk beberapa tujuan
sekaligus seperti umpamanya dalam hidrogenasi katalitikdaripada zat cair. Dalam bejana hidrogenasi gas hidrogen didispersikan melalui zat cair dimana terdapat partikel-partikel katalis padat dalam keadaan suspensi, sementara kalor reaksi diangkut ke luar melalui kumparan atau mantel (Mc cabe, 1993).
Yang dimaksud dengan tangki berpengaduk (tangki reaksi) adalah
bejana pengaduk tertutup yang berbentuk silinder , bagian atas dan tutupnya cembung. Tangki berpengaduk terutama digunakan untuk reaksi-reaksi kimia pada tekanan diatas tekanan atmosfer dan pada tekanan vakum. Namun tangki ini juga sering digunakan untuk proses yang lain misalnya untuk pencampuran, pelarutan, ekstraksi, dan kristalisasi. Untuk perttukaran panas tangki biasanya dilengkapi dengan mantel ganda yang dilas atau di sambung dengan flens atau dilengkapi dengan kumparan yang berbentuk belahan pipa yang di las. Untuk mencegah kehilangan panas yang tidak dikehendaki tangki dapat diisolasi. Hal penting dari tangki berpengaduk antara lain :
Bentuk : pada umumnya digunakan bentuk silinder dan bagian bawahnya
cekung Ukuran :diameter dan tinggi tangki Kelengkapan seperti : a) Ada tidaknya buffle yang mempengaruhi pola aliran didalam tangki b) Jacket atau koil pendingin / pemanas yang berfungsi sebagai pengendali suhu c) Letak lubang pemasukan dan pengeluaran untuk proses kontinu d) Sumur untuk menempatkan termometer atau piranti untuk pengukuran suhu e) Kumparan kalor, tangki dan kelengkapan lainya pada tangki berpengaduk 2.2 Kecepatan Berpengaduk Kecepatan pengaduk yang umumnya digunakan pada operasi industri kimia adalah sebagai berikut. a. Kecepatan tinggi, berkisar pada kecepatan 1750 rpm. Pengaduk dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk fluida dengan viskositas rendah misalnya air. b. Kecepatan sedang, berkisar pada kecepatan 1150 rpm. Pengaduk dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk larutan sirup kental dan minyak pernis. c. Kecepatan rendah, berkisar pada kecepatan 400 rpm. Pengaduk dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk minyak kental, lumpur di mana terdapat serat atau pada cairan yang dapat menimbulkan busa. Untuk menjamin keamanan proses, pengaduk dengan kecepatan lebih tinggi dari 400 rpm sebaiknya tidak digunakan untuk cairan dengan viskositas lebih besar dari 200 cP, atau volume cairan lebih besar dari 2000 L. Pengaduk dengan kecepatan lebih besar dari 1150 rpm sebaiknya tidak digunakan untuk cairan dengan viskositas lebih besar dari 50 cP atau volume cairan lebih besar dari 500 L. Kecepatan pengaduk ditentukan oleh viskositas fluida dan ukuran geometri sistem pengadukan.
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pencampuran
Waktu pencampuran (mixing time) adalah waktu yang dibutuhkan sehingga diperoleh keadaan yang serba sama untuk menghasilkan campuran atau produk dengan kualitas yang telah ditentukan. Sehingga laju pencampuran (rate of mixing) adalah laju dimana proses pencampuran berlangsung hingga kondisi akhir. Pada operasi pencampuran dengan tangki pengaduk, waktu pencampuran ini dipengaruhi oleh beberapa hal: 1. Berkaitan dengan alat, seperti: a. Ada tidaknya baffle atau cruciform baffle. b. Bentuk atau jenis pengaduk (Turbin, Propeller, Paddle) c. Laju putaran pengaduk. d. Kedudukan pengaduk pada tangki, seperti Jarak pengaduk terhadap dasar tangki, Pola pemasangan - Center, vertikal - Off center, vertikal - Miring (inclined) dari atas - Horizontal e. Jumlah daun pengaduk f. Jumlah pengaduk yang terpasang pada poros pengaduk 2. Berhubungan dengan cairan yang diaduk a. Perbandingan kerapatan/densitas cairan yang diaduk b. Perbandingan viskositas cairan yang diaduk c. Jumlah kedua cairan yang diaduk d. Jenis cairan yang diaduk (miscible, immiscible)