Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
GRUP : 8
1. RAKA ALDIAS
2. TRI RIZKI AMALIA
1231010030
1231010031
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar belakang
Dalam proses kimia khususnya dalam zat cair atau fase cair, pengadukan
dari
pada
operasi
pengadukan
terutama
adalah
terjadinya
I.2
Tujuan Percobaan
Bilangan Reynold (Nre) dengan variasi jenis cairan dan ada tidaknya
baffle.
I.3
Manfaat Percobaan
1. Mengetahui proses pencampuran fluida dengan menggunakan tangki
berpengaduk.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pencampuran.
1. Dapat membuat kurva hubungan antara Bilangan Power (Npo) dengan
Bilangan Reynold (Nre) dengan variasi jenis cairan dan ada tidaknya
baffle.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengadukan dan Pencampuran
Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan dari bahan
yang diaduk seperti molekul- molekul, zat-zat yang bergerak atau komponennya
menyebar (terdispersi). Adapun tujuan dari pengadukan :
a. Mencampur dua cairan yang saling melarut.
b. Melarutkan padatan dalam cairan.
c. Mendispersikan gas dalam cairan dalam bentuk gelembung.
d. Mempercepat perpindahan panas antara fluida dengan koil pemanas dan jacket
pada dinding bejana.
Pencampuran adalah operasi yang menyebabkan tersebarnya secara acak
suatu bahan ke bahan yang lain dimana bahan-bahan tersebut terpisah dalam dua fasa
atau lebih. Proses pencampuran bisa dilakukan dalam sebuah tangki berpengaduk.
Hal ini dikarenakan faktor-faktor penting yang berkaitan dengan proses ini, dalam
aplikasi nyata bisa dipelajari dengan seksama dalam alat ini. Pencampuran terjadi
pada tiga tingkatan yang berbeda yaitu :
1. Mekanisme konvektif : pencampuran yang disebabkan aliran cairan secara
keseluruhan (bulk flow).
2. Eddy diffusion : pencampuran karena adanya gumpalan - gumpalan fluida yang
terbentuk dan tercampakan dalam medan aliran.
3. Diffusion : pencampuran karena gerakan molekuler.
Aplikasi pengadukan dan pencampuran bisa ditemukan dalam rentang yang
luas, diantaranya dalam proses suspensi padatan, dispersi gas-cair, cair-cair maupun
padat-cair, kristalisasi, perpindahan panas dan reaksi kimia. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
proses
pengadukan
dan
pencampuran
diantaranya
adalah
perbandingan antara geometri tangki dengan geometri pengaduk, bentuk dan jumlah
pengaduk, posisi sumbu pengaduk, kecepatan putaran pengaduk, penggunaan sekat
dalam tangki dan juga properti fisik fluida yang diaduk yaitu densitas dan viskositas.
2. Tangki berpengaduk
Tangki berpengaduk (tangki reaksi) adalah bejana pengaduk tertutup yang
berbentuk silinder, bagian alas dan tutupnya cembung. Tangki pengaduk terutama
digunakan untuk reaksi-reaksi kimia pada tekanan diatas tekanan atmosfer dan pada
tekanan vakum, namun tangki ini juga sering digunakan untuk proses yang lain
misalnya untuk pencampuran, pelarutan, penguapan ekstraksi dan kristalisasi.
Untuk pertukaran panas, tangki biasanya dilengkapi dengan mantel ganda
yang di las atau di sambung dengan flens atau dilengkapi dengan kumparan yang
berbentuk belahan pipa yang dilas. Untuk mencegah kerugian panas yang tidak
dikehendaki tangki dapat diisolasi. Hal penting dari tangki pengaduk, antara lain :
1. Bentuk : pada umumnya digunakan bentuk silinder dan bagain bawahnya cekung.
2. Ukuran : diameter dan tangki tinggi.
3. Kelengkapannya, seperti :
a. Ada tidaknya buffle, yang berpengaruh pada pola aliran didalam tangki.
b. Jacket atau coil pendingin/pemanas, yang berfungsi sebagai pengendali suhu.
c. Letak lubang pemasukan dan pengeluaran untuk proses kontinu.
d. Sumur untuk menempatkan termometer atau peranti untuk pengukuran suhu
e. Kumparan kalor, tangki dan kelengkapan lainnya pada tangki pengaduk.
(http://tekimku.blogspot.com/)
3. Jenis pengaduk
Pengaduk berfungsi untuk menggerakkan bahan (cair, cair/padat, cair,cair/gas,
cair/padat/gas) di dalam bejana pengaduk. Secara umum, terdapat tiga jenis pengaduk
yang biasa digunakan, yaitu pengaduk berbentuk baling-baling ( propeller ), pengaduk
turbin (turbine), pengaduk dayung (paddle) dan pengaduk helical ribbon.
a. Pengaduk jenis baling-baling (propeller)
Ada beberapa jenis pengaduk yang biasa digunakan. Salah satunya adalah
baling-baling berdaun tiga.
Penjelasan mengenai kondisi pengadukan dimana lebih dari satu pengaduk yang
digunakan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Satu Pengaduk
Fluida dengan viscositas rendah
Pengaduknya menyapu dasar tangki
Kecepatan balik aliran yang tinggi
Ketinggian permukaan cairan yang
Dua Pengaduk
Fluida dengan viscositas tinggi
Pengadukpada tangki yang dalam
Gaya gesek aliran besar
Ukuran mounting nozzle yang minimal
bervariasi
dengan draft tube lebih besar daripada sistem open impeller. Posisi pengaduk dalam
draft tube ditentukan oleh jenis pengaduk yang digunakan.
n Da
N Fr =
n2 Da
g
Bilangan Power
Bilangan Power menunjukkan perbandingan antara perbedaan tekanan yang
dihasilkan aliran dengan gaya inersianya. Perubahan tekanan akibat distribusi pada
permukaan pengaduk dapat diintegrasikan menghasilkan torsi total dan kecepatan
pengaduk.
P o=
P
5
n Da
3
perlukan. sebagai titik awal untuk desain pada masalah pengadukan, sebuah turbin
pengadukan untuk tangki bersekat ditunjukkan pada gambar 6
Da 1
=
Dt 3
H
=1
Dt
J
1
=
Dt 12
C
=1
Da
W 1
=
Da 5
L 1
=
Da 4
Dimana :
C = tinggi pengaduk dari dasar tangki ( ft )
Da = diameter pengaduk ( ft )
Dt = diameter tangki ( ft )
H = tinggi fluida dalam tangki ( ft )
J = lebar baffle ( ft )
W = lebar pengaduk ( ft )
Sedangkan untuk tangki tanpa sekat, pada Nre di bawah 300, kurva angka
daya untuk tangki yang mempunyai sekat atau tidak bersekat adalah identik. Pada
NRe yang lebih tinggi kurva memisah. Di daaerah Nre demikian, yang biasanya di
hindarkan dalam praktek dengan tangki tanpa sekat, terbentuk vortex dan angka
Froude akan terpengaruh.
M=
alog b NRe
b
Berbagai faktor bentuk dalam persamaan tersebut ditentukan oleh jenis dan
susunan alat. Ukuran-ukuran penting untuk bejana dengan pengaduk turbin yang
umum disajikan pada Gambar 6. Faktor-faktor bentuk yang berhubungan dengan
dimensi bejana, sekat, dan impeller tersebut adalah: S1 = Da/Dt, S2 = E/Da, S3 =
L/Da, S4 = W/Da, S5 = J/Dt dan S6 = H/Dt. Faktor-faktor tersebutlah yang biasanya
dikorelasikan dengan bilangan-bilangan tak berdimensi dan diplot dalam grafikgrafik korelasi.
P gc
3
n D5a
Dimana :
N p = power number
P = power ( watt )
gc = gravitasi bumi ( ft/s )
N = jumlah putaran ( rpm)
Da = diameter pengaduk ( ft )
= densitas ( lb/ft3)
( Mc Cabe , 242-251 )
DAFTAR PUSTAKA