Anda di halaman 1dari 20

Pengadukan dan Pencampuran

Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan dari bahan


yang diaduk seperti molekul- molekul, zat-zat yang bergerak atau komponennya
menyebar (terdispersi).

gambar 1. (Dimensi sebuah Tangki Berpengaduk)


dimana :
C = tinggi pengaduk dari dasar tangki
D = diameter pengaduk
Dt = diameter tangki
H = tinggi fluida dalam tangki
J = lebar baffle
W = lebar pengaduk
Gambar 2. (Seperangkat Alat Tangki Berpengaduk)

Tujuan Pengadukan :

1. Mencampur dua cairan yang saling melarut

2. Melarutkan padatan dalam cairan

3. Mendispersikan gas dalam cairan dalam bentuk gelembung

4. untuk mempercepat perpindahan panas antara fluida dengan koil


pemanas dan jacket pada dinding bejana.

Pencampuran adalah operasi yang menyebabkan tersebarnya secara acak


suatu bahan ke bahan yang lain dimana bahan-bahan tersebut terpisah dalam
dua fasa atau lebih.

Proses pencampuran bisa dilakukan dalam sebuah tangki berpengaduk. Hal ini
dikarenakan faktor-faktor penting yang berkaitan dengan proses ini, dalam
aplikasi nyata bisa dipelajari dengan seksama dalam alat ini. Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pengadukan dan pencampuran diantaranya adalah
perbandingan antara geometri tangki dengan geometri pengaduk, bentuk dan
jumlah pengaduk, posisi sumbu pengaduk, kecepatan putaran pengaduk,
penggunaan sekat dalam tangki dan juga properti fisik fluida yang diaduk
yaitu densitas dan viskositas. Oleh karena itu, perlu tersedia seperangkat alat
tangki berpengaduk yang bisa digunakan untuk mempelajari operasi dari
pengadukan dan pencampuran tersebut.
Pencampuran terjadi pada tiga tingkatan yang berbeda yaitu :

1. Mekanisme konvektif : pencampuran yang disebabkan aliran cairan


secara keseluruhan (bulk flow).

2. Eddy diffusion : pencampuran karena adanya gumpalan - gumpalan


fluida yang terbentuk dan tercampakan dalam medan aliran.

3. Diffusion : pencampuran karena gerakan molekuler.

Ketiga mekanisme terjadi secara bersama-sama, tetapi yang paling menentukan


adalah eddy diffusion. Mekanisme ini membedakan pencampuran dalam
keadaan turbulen dengan pencampuran dalam medan aliran laminer. Sifat fisik
fluida yang berpengaruh pada proses pengadukan
adalah densitas dan viskositas.
Secara khusus, proses pengadukan dan pencampuran digunakan untuk
mengatasi tiga jenis permasalahan utama, yaitu :

1. Untuk menghasilkan keseragaman statis ataupun dinamis pada sistem


multifase multikomponen.

2. Untuk memfasilitasi perpindahan massa atau energi diantara bagian-


bagian dari sistem yang tidak seragam.

3. Untuk menunjukkan perubahan fase pada sistem multikomponen


dengan atau tanpa perubahan komposisi.

Aplikasi pengadukan dan pencampuran bisa ditemukan dalam rentang yang


luas, diantaranya dalam proses suspensi padatan, dispersi gas-cair, cair-cair
maupun padat-cair, kristalisasi, perpindahan panas dan reaksi kimia.

Dimensi dan Geometri Tangki


Kapasitas tangki yang dibutuhkan untuk menampung fluida menjadi salah satu
pertimbangan dasar dalam perancangan dimensi tangki. Fluida dalam kapasitas
tertentu ditempatkan pada sebuah wadah dengan besarnya diameter tangki
sama dengan ketinggian fluida. Rancangan ini ditujukan untuk
mengoptimalkan kemampuan pengaduk untuk menggerakkan dan membuat
pola aliran fluida yang melingkupi seluruh bagian fluida dalam tangki.

Persamaan (1) merupakan rumus dari volume sebuah tangki silinder. Sehingga
salh satu pertimbangan awal untuk merancang alat ini adalah dengan mencari
nilai dari diameter yang sama dengan tangki untuk kapasitas fluida yang
diinginkan dalam pengadukan dan pencampuran. Diameter tangki ditentukan
dengan persamaan (2). Tangki dengan diamter yang lebih kecil dibandingkan
ketinggiannya memiliki kecendrungan menambah jumlah pengaduk yang
digunakan.

dengan D = t

Rancangan dasar dimensi dari sebuah tangki berpengaduk dengan


perbandingan terhadap komponen-komponen yang menyusunnya ditunjukkan
pada gambar 1.

Hubungan dari dimensi pada gamba 1 adalah :


Geometri dari tangki dirancang untuk menghindari terjadinya dead zone yaitu
daerah dimana fluida bisa digerakkan oleh aliran pengaduk. Geometri dimana
terjadinya dead zone biasanya berbentuk sudut ataupun lipatan dari dinding-
dindingnya.

Posisi Sumbu Pengaduk


Pada umumnya proses pengadukan dan pencampuran dilakukan dengan menempatkan
pengaduk pada pusat diameter tangki (Center). Posisi ini memiliki pola aliran yang
khas. Pada tangki tidak bersekat dengan pengaduk yang berputar ditengah, energi
sentrifugal yang bekerja pada fluida meningkatkan ketinggian fluidapada dinding dan
memperendah ketinggian fluida pada pusat putaran. Pola ini biasa disebut dengan
pusaran (vortex) dengan pusat pada sumbu pengaduk. Pusaran ini akan menjadi
semakin besar seiring dengan peningkatan kecepatan putaran yang juga meningkatkan
turbulensi dari fluida yang diaduk. Pada sebuah proses dispersi gas-cair, terbentuknya
pusaran tidak diinginkan. Hal ini disebabkan pusaran tersebut
bisa menghasilkan dispersi udara yang menghambat dispersi gas ke cairan dan
sebaliknya.

Gambar 3. (Posisi Center dari sebuah Pengaduk yang menghasilkan Vortex

Salah satu upaya untuk menghilangkan pusaran ini adalah dengan merubah posisi sumbu
pengaduk. Posisi tersebut berupa posisi sumbu pengaduk tetap tegak lurus namun
berjarak dekat dengan dinding tangki (off center) dan posisi sumbu berada pada arah
diagonal (incline). Perubahan posisi ini menjadi salah satu variasi dalam penelitian yang
dilakukan.

Sekat dalam Tangki


Sekat (Baffle) adalah lembaran vertikal datar yang ditempelkan pada
dinding tangki. Tujuan utama menggunakan sekat dalam tangki adalah memecah
terjadinya pusaran saat terjadinya pengadukan dan pencampuran. Oleh karena itu, posisi
sumbu pengaduk pada tangki bersekat berada di tengah. Namun, pada
umumnya pemakaian sekat akan menambah beban pengadukan yang berakibat pada
bertambahnya kebutuhan daya pengadukan. Sekat pada tangki juga membentuk
distribusi konsentrasi yang lebih baik di dalam tangki, karena pola aliran yang terjadi
terpecah menjadi empat bagian. Penggunaan ukuran sekat yang lebih besar
mampu menghasilkan pencampuran yang lebih baik.
Gambar 4. (Pemasangan Baffle diharapkan mampu meningkatkan kualitas pencampuran)

Pada saat menggunakan empat sekat vertikal seperti pada gambar 4 biasa menghasilkan
pola putaran yang sama dalam tangki. Lebar sekat yang digunakan sebaiknya berukuran
1/12 diameter tangki.

Pengaduk
Pemilihan pengaduk yang tepat menjadi salah satu faktor penting dalam menghasilkan
proses dan pencampuran yang efektif. Pengaduk jenis baling-baling (propeller) dengan
aliran aksial dan pengaduk jenis turbin dengan aliran radial menjadi pilihan yang lazim
dalam pengadukan dan pencampuran.

Jenis-jenis Pengaduk
Secara umum, terdapat tiga jenis pengaduk yang biasa digunakan secara umum,
yaitu pengaduk baling baling (propeller), pengaduk turbin (turbine), pengaduk
dayung (paddle) dan pengaduk helical ribbon.

Pengaduk jenis baling-baling (propeller)


Ada beberapa jenis pengaduk yang biasa digunakan. Salah satunya adalah
baling-baling berdaun tiga.

Gambar 5. Pengaduk jenis Baling-baling (a), Daun Dipertajam (b), Baling-baling kapal (c)

Baling-baling ini digunakan pada kecepatan berkisar antara 400 hingga 1750
rpm (revolutions per minute) dan digunakan untuk cairan dengan viskositas
rendah.

Pengaduk Dayung (Paddle)


Berbagai jenis pengaduk dayung biasanya digunakan pada kesepatan rendah
diantaranya 20 hingga 200 rpm. Dayung datar berdaun dua atau empat biasa
digunakan dalam sebuah proses pengadukan. Panjang total dari pengadukan
dayung biasanya 60 - 80% dari diameter tangki dan lebar dari daunnya 1/6 -
1/10 dari panjangnya.

Gambar 6. Pengaduk Jenis Dayung (Paddle) berdaun dua

Pengaduk dayung menjadi tidak efektif untuk suspensi padatan, karena aliran
radial bisa terbentuk namun aliran aksial dan vertikal menjadi kecil. Sebuah
dayung jangkar atau pagar, yang terlihat pada gambar 6 biasa digunakan dalam
pengadukan. Jenis ini menyapu dan mengeruk dinding tangki dan kadang-
kadang bagian bawah tangki. Jenis ini digunakan pada cairan kental dimana
endapan pada dinding dapat terbentuk dan juga digunakan untuk
meningkatkan transfer panas dari dan ke dinding tangki. Bagaimanapun jenis
ini adalah pencampuran yang buruk. Pengaduk dayung sering digunakan untuk
proses pembuatan pasn kanji, cat, bahan perekat dan kosmetik.

Pengaduk Turbin
Pengaduk turbin adalah pengaduk dayung yang memiliki banyak daun
pengaduk dan berukuran lebih pendek, digunakan pada kecepatan tinggi untuk
cairan dengan rentang kekentalan yang sangat luas. Diameter dari sebuah
turbin biasanya antara 30 - 50% dari diamter tangki. Turbin biasanya memiliki
empat atau enam daun pengaduk. Turbin dengan daun yang datar memberikan
aliran yang radial. Jenis ini juga berguna untuk dispersi gas yang baik, gas akan
dialirkan dari bagian bawah pengadukdan akan menuju ke bagian daun
pengaduk lalu tepotong-potong menjadi gelembung gas.

Gambar 7. Pengaduk Turbin pada bagian variasi.

Pada turbin dengan daun yang dibuat miring sebesar 45o, seperti yang terlihat
pada gambar 8, beberapa aliran aksial akan terbentuk sehingga sebuah
kombinasi dari aliran aksial dan radial akan terbentuk. Jenis ini berguna dalam
suspensi padatan kerena aliran langsung ke bawah dan akan menyapu padatan
ke atas. Terkadang sebuah turbin dengan hanya empat daun miring digunakan
dalam suspensi padat. Pengaduk dengan aliran aksial menghasilkan pergerakan
fluida yang lebih besar dan pencampuran per satuan daya dan sangat berguna
dalam suspensi padatan.
Gambar 8. Pengaduk Turbin Baling-baling.

Pengaduk Helical-Ribbon
Jenis pengaduk ini digunakan pada larutan pada kekentalan yang tinggi dan
beroperasi pada rpm yang rendah pada bagian laminer. Ribbon (bentuk seperti
pita) dibentuk dalam sebuah bagian helical (bentuknya seperti baling-balling
helicopter dan ditempelkan ke pusat sumbu pengaduk). Cairan bergerak dalam
sebuah bagian aliran berliku-liku pada bagiam bawah dan naik ke bagian atas
pengaduk.

Gambar 9. Pengaduk Jenis (a), (b) & (c) Hellical-Ribbon, (d) Semi-Spiral

Kecepatan Pengaduk
Salah satu variasi dasar dalam proses pengadukan dan pencampuran adalah
kecepatan putaran pengaduk yang digunakan. Variasi kecepatan putaran
pengaduk bisa memberikan gambaran mengenai pola aliran yang dihasilkan
dan daya listrik yang dibutuhkan dalam proses pengadukan dan pencampuran.
Secara umum klasifikasi kecepatan putaran pengaduk dibagi tiga, yaitu :
kecepatan putaran rendah, sedang dan tinggi.

Kecepatan putaran rendah


Kecepatan rendan yang digunakan berkisar pada kecepatan 400 rpm.
Pengadukan dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk minyak kental,
lumpur dimana terdapat serat atau pada cairan yang dapat menimbulkan busa.
Jenis pengaduk ini meghasilkan pergerakan batch yang empurna dengan
sebuah permukaan fluida yang datar untuk menjaga temperatur atau
mencampur larutan dengan viskositas dan gravitasi spesifik yang sama.

Kecepatan putaran sedang


Kecepatan sedang yang digunakan berkisar pada kecepatan 1150 rpm.
Pengaduk dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk larutan sirup
kental dan minyak pernis.
Jenis ini paling sering digunakan untuk meriakkan permukaan pada viskositas
yang rendah, mengurangi waktu pencampuan, mencampuran larutan dengan
viskositas yang berbeda dan bertujuan untuk memanaskan atau mendinginkan.

Kecepatan putaran tinggi


Kecepatan tinggi yang digunakan berkisar pada kecepatan 1750 rpm. Pengaduk
dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk fluida dengan viskositas
rendah misalnya air.
Tingkat pengadukan ini menghasilkan permukaan yang cekung pada viskositas
yang rendah dan dibutuhkan ketika waktu pencampuran sangat lama atau
perbedaan viskositas sangat besar.

Jumlah Pengaduk
Penambahan jumlah pengaduk yang digunakan pada dasarnya untuk tetap
menjaga efektifitas pengadukan pada kondisi yang berubah. Ketinggian fluida
yang lebih besar dari diameter tangki, disertai dengan viskositas fluida yang
lebih besar dann diameter pengaduk yang lebih kecil dari dimensi yang biasa
digunakan, merupakan kondisi dimana pengaduk yang digunakan lebih dari
satu buah, dengan jarak antar pengaduk sama dengan jarak pengaduk paling
bawah ke dasar tangki. Penjelasan mengenai kondisi pengadukan dimana lebih
dari satu pengaduk yang digunakan dapat dilihat dalam tabel 1.

Tabel 1. Kondisi untuk Pemilihan Pengaduk

Pemilihan Pengaduk
Viskositas dari cairan adalah salah satu dari beberapa faktor yang
mempengaruhi pemilihan jenis pengaduk. Indikasi dari rentang viskositas pada
setiap jenis pengaduk adalah :

1. Pengaduk jenis baling-baling digunakan untuk viskositas fluida di bawah


Pa.s (3000 cP)

2. Pengaduk jenis turbin bisa digunakan untuk viskositas di bawah 100 Pa.s
(100.000 cp)

3. Pengaduk jenis dayung yang dimodifikasi seperti pengaduk jangkar bisa


digunakan untuk viskositas antara 50 - 500 Pa.s (500.000 cP)
4. Pengaduk jenis pita melingkar biasa digunakan untuk viskositas di atas
1000 Pa.s dan telah digunakan hingga viskositas 25.000 Pa.s. Untuk
viskositas lebih dari 2,5 - 5 Pa.s (5000 cP) dan diatasnya, sekat tidak
diperlukan karena hanya terjadi pusaran kecil.

Gambar 10. Pola aliran yang dihasilkan oleh jenis-jenis pengaduk yang berbeda, (a)
Impeller,
(b) Propeller, (c) Paddle dan (d) Helical ribbon

Kebutuhan Daya Pengaduk


Parameter Hidrodinamika dalam Tangki Berpengaduk
Bilangan Reynold
Bilangan tak berdimensi yang menyatakan perbandingan antara gaya inersia
dan gaya viskos yang terjadi pada fluida. Sistem pengadukan yang terjadi bisa
diketahui bilangan Reynold-nya dengan menggunakan persamaan 3.

dimana :
Re = Bilangan Reynold
= dnsitas fluida
= viskositas fluida

Dalam sistem pengadukan terdapat 3 jenis bentuk aliran yaitu laminer, transisi
dan turbulen. Bentuk aliran laminer terjadi pada bilangan Reynold hingga 10,
sedangkan turbulen terjadi pada bilangan Reynold 10 hingga 104 dan transisi
berada diantara keduanya.

Bilangan Fraude
Bilangan tak berdimensi ini menunjukkan perbandingan antara gaya inersia
dengan gaya gravitasi. Bilangan Fraude dapat dihitung dengan persamaan
berikut :

dimana :
Fr = Bilangan Fraude
N = kecepatan putaran pengaduk
D = diameter pengaduk
g = percepatan grafitasi

Bilangan Fraude bukan merupakan variabel yang signifikan. Bilangan ini hanya
diperhitungkan pada sistem pengadukan dalam tangki tidak bersekat. Pada
sistem ini permukaan cairan dalam tangki akan dipengaruhi gravitasi, sehingga
membentuk pusaran (vortex). Vorteks menunjukkan keseimbangan antara gaya
gravitasi dengan gaya inersia.

Laju dan Waktu Pencampuran


Waktu pencampuran (mixing time) adalah waktu yang dibutuhkan sehingga
diperoleh keadaan yang homogen untuk menghasilkan campuran atau produk
dengan kualitas yang telah ditentukan. Sedangkan laju pencampuran (rate of
mixing) adalah laju dimana proses pencampuran berlangsung hingga mencapai
kondisi akhir.

Pada operasi pencampuran dalam tangki berpengaduk, waktu pencampuran ini


dipengaruhi oleh beberapa hal :

1. Yang berkaitan dengan alat, seperti :


Ada tidaknya baffle atau cruciform vaffle
Bentuk atau jenis pengaduk (turbin, propele, padel)
Ukuran pengaduk (diameter, tinggi)
Laju putaran pengaduk
Ledudukan pengaduk pada tangki, seperti :
a. Jarak pengaduk terhadap dasar tangki
b. Pola pemasangan :
- Center, vertikal
- Off center, vertical
- Miring (inclined) dari atas
- Horisontal
Jumlah daun pengaduk
Jumlah pengaduk yang terpasang pada poros pengaduk

2. Yang berhubungan dengan cairan yang diaduk :


Perbandingan kerapatan atau densitas cairan yang diaduk
Perbandingan viskositas cairan yang diaduk
Jumlah kedua cairan yang diaduk
. Jenis cairan yang diaduk (miscible, immiscible)

Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan variabel yang dapat dimanipulasi untuk


mengamati pengaruh setiap faktor terhadap karakteristik pengadukan,
terutama tehadap waktu pencampuran.

PENDAHULUAN
Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan di dalam
bahan yang diaduk. Tujuan operasi pengadukan yang utama adalah terjadinya
pencampuran. Pencampuran merupakan operasi yang bertujuan mengurangi
ketidaksamaan kondisi, suhu, atau sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan.
Pencampuran dapat terjadi dengan cara menimbulkan gerak di dalam bahan itu yang
menyebabkan bagian-bagian bahan saling bergerak satu terhadap yang lainnya,
sehingga operasi pengadukan hanyalah salah satu cara untuk operasi pencampuran
Pencampuran suatu zat dapat dipengaruhi oleh proses pengadukan. Agar
diperoleh pencampuran yang optimal perlu diperhatikan tipe pengaduk (agitator) yang
digunakan. Pengaduk berfungsi untuk menggerakkan bahan (cair, cair / padat, cair / cair,
cair / gas, cair / padat / gas) di dalam bejana pengaduk. Pengaduk yang digunakan
haruslah sesuai dengan tujuan pencampuran yang diinginkan. Berikut akan dibahas
berbagai macam tipe agitator yang dapat digunakan dalam proses pengadukan.

MACAM-MACAM PENGADUK (AGITATOR)

1. Agitator Jenis Baling-baling (Propeler)


Propeler merupakan agitator/impeller aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat
cair berviskositas rendah. Propeler kecil biasanya berputar pada kecepatan motor penuh,
yaitu 1150 atau 1750 putaran/menit, sedang propeler besar berputar pada 400-800
putaran/menit. Arus yang meninggalkan propeler mengalir melalui zat cair menurut arah
tertentu sampai dibelokkan oleh lantai atau dinding bejana.
Jenis yang paling banyak dipakai adalah propeler kapal berdaun tiga, sedang
propeler berdaun empat, bergigi, atau dengan rancang lain digunakan untuk tujuan-
tujuan khusus. Selain itu, kadang dua atau lebih propeler dipasang pada satu poros,
biasanya dengan arah putaran yang sama. Namun, bisa juga dipasang dengan arah yang
berlawanan, atau secara tolak/tarik sehingga menciptakan
zone fluida yang sangat turbulen di antara kedua propeler tersebut.

Pengaduk ini tidak bergantung pada ukuran serta bentuk tangki. Kapasitas
sirkulasi yang dihasilkan besar dan sensitif terhadap beban head. Dalam perancangan
propeller, luas sudu biasa dinyatakan dalam perbandingan luas area yang terbentuk
dengan luas daerah disk. Nilai nisbah ini berada pada rentang 0.45 sampai dengan 0.55.
Pengaduk propeler terutama menimbulkan aliran arah aksial, arus aliran meninggalkan
pengaduk secara kontinu melewati fluida ke satu arah tertentu sampai dibelokkan oleh
dinding atau dasar tangki.
Berikut adalah gambar contoh pengaduk propeler.

2. Agitator Jenis Turbin


Istilah turbin ini diberikan bagi berbagai macam jenis pengaduk tanpa
memandang rancangan, arah discharge ataupun karakteristik aliran. Turbin merupakan
pengaduk dengan sudu tegak datar dan bersudut konstan. Pengaduk jenis ini digunakan
pada viskositas fluida rendah seperti halnya pengaduk jenis propeler. Pengaduk turbin
menimbulkan aliran arah radial dan tengensial. Di sekitar turbin terjadi daerah
turbulensi yang kuat, arus dan geseran yang kuat antar fluida.
Salah satu jenis pengaduk turbin adalah pitched blade. Pengaduk jenis ini
memiliki sudut sudu konstan. Aliran terjadi pada arah aksial, meski demikian terdapat
pule aliran pada arah radial. Aliran ini akan mendominasi jika sudu berada dekat dengan
dasar tangki.
Pada dasarnya, turbin menyerupai dayung berdaun banyak dengan daun-
daunnya yang agak pendek, dan berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros yang
di pasang di pusat bejana. Daun-daunnya bisa lurus atau lengkung, bisa bersudut atau
vertikal Diameter impelernya biasa lebih kecil dari diameter dayung, yaitu berkisar
antara 30-50% dari diameter bejana. Turbin biasanya efektif untuk menjangkau
viskositas yang cukup luas. Di dekat impeler akan terdapat zone arus deras yang sangat
turbulen dengan geseran yang kuat. Arus utamanya bersifat radial dan tangensial.
Komponen tangensialnya menimbulkan vortex ( cekungan ) dan arus putar, yang harus
dihentikan dengan menggunakan sekat atau diffuser agar impeler itu menjadi sangat
efektif.
Turbin biasanya memiliki empat atau enam daun pengaduk. Turbin dengan daun
yang datar memberikan aliran yang radial. Jenis ini juga berguna untuk dispersi gas
yang baik, gas akan dialirkan dari bagian bawah pengadukdan akan menuju ke bagian
daun pengaduk lalu tepotong-potong menjadi gelembung gas.
Pada turbin dengan daun yang dibuat miring sebesar 45o, seperti yang terlihat
pada gambar 3, beberapa aliran aksial akan terbentuk sehingga sebuah kombinasi dari
aliran aksial dan radial akan terbentuk. Jenis ini berguna dalam suspensi padatan
kerena aliran langsung ke bawah dan akan menyapu padatan ke atas. Terkadang sebuah
turbin dengan hanya empat daun miring digunakan dalam suspensi padat. Pengaduk
dengan aliran aksial menghasilkan pergerakan fluida yang lebih besar dan pencampuran
per satuan daya dan sangat berguna dalam suspensi padatan.

3. Agitator Jenis Dayung (Paddle)


Pengaduk jenis ini sering memegang peranan penting pada proses pencampuran
dalam industri. Bentuk pengaduk ini memiliki minimum 2 sudu, horizontal atau
vertical, dengan nilai D/T yang tinggi. Paddle digunakan pada aliran fluida laminar,
transisi atau turbulen tanpa baffle. Pengaduk padel menimbulkan aliran arah radial dan
tangensial dan hampir tannpa gerak vertikal sama sekali. Arus yang bergerak ke arah
horisontal setelah mencapai dinding akan dibelokkan ke atas atau ke bawah. Bila
digunakan pada kecepatan tinggi akan terjadi pusaran saja tanpa terjadi agitasi.

4. Agitator Jenis Hellical-Ribon


Jenis pengaduk ini digunakan pada larutan pada kekentalan yang tinggi dan
beroperasi pada rpm yang rendah pada bagian laminer. Ribbon (bentuk seperti pita)
dibentuk dalam sebuah bagian helical (bentuknya seperti baling-balling helicopter dan
ditempelkan ke pusat sumbu pengaduk). Cairan bergerak dalam sebuah bagian aliran
berliku-liku pada bagiam bawah dan naik ke bagian atas pengaduk.

5. Agitator Jenis Jangkar / Anchor


Pengaduk ini mirip dengan jangkar kapal, maka di sebut pengaduk jangkar. Ada
banyak aplikasi yang dapat dipakai agitator yang terintegrasi dengan pengaduk model
jangkar ini. Impeler tipe jangkar mampu menyapu permukaan dinding secara
menyeluruh dan meng-agitasi sebagian besar batch cairan melalui kontak fisik. Dinding
pencakar atau scraper dapat dipasang pada baling impeller jangkar yang berfungsi
untuk meningkatkan perpindahan panas melalui dinding tangki pengolahan dan
mencegah tidak lengketnya bahan baku pada dinding tangki. Untuk menambah ratanya
sistim pencampuran dapat di kombinasikan dengan agitator ulir.
Kelebihan dari pengaduk jangkar adalah dapat disesuaikan dengan kontur
permukaan tangki pengolahan. Pengaduk Jangkar dapat di pakai pada pencampuran
dalam kondisi t laminar dan ditemui dalam aplikasi viskositas tinggi.
Kombinasi antara pengaduk jangkar, scraper, dan pengaduk ulirAplikasi produk yang
dapat dipakai pengaduk tipe Jangkar adalah :
Tinta
Cat
Saus
Adhesive
Lem

6. Agitator Jenis Gerbang


Pengaduk Gerbang digunakan dalam tangki dangkal luas dan untuk bahan
viskositas tinggi dengan suhu / temperatur benda kerja rendah dan dalam kondisi
vakum (tidak ada kontak dengan udara luar) , biasanya di gunakan untuk industri
minuman atau kosmetik.
Kelebihan dari pengaduk gerbang adalah dapat sangat rapat serta sesuai dengan
kontur wadah / tangki pengolahan. Pengaduk gerbang akan mendapatkan pencampuran
yang memadai dalam kondisi laminar aliran ditemui dalam aplikasi viskositas tinggi. Ini
impeler menyapu permukaan dinding seluruh kapal dan mengagitasi sebagian besar
batch cairan melalui kontak fisik.
Beberapa desain termasuk ber-engsel pencakar untuk meningkatkan perpindahan
panas dengan dinding dan tidak lengket/ bahan tidak berwarna. Kecepatan poros
pengaduk gerbang adalah rendah dan di perlukan gearbox / rasio gigi yang besar antara
motor dan shaft/batang pengaduk gerbang. Digunakan atmosfer tertutup atau
bertekanan/vakum penggunaan.
Fitur-fitur teknis: Impeler anchor digunakan untuk viskositas cairan antara 5.000
dan 100.000 cP.
Aplikasi Pemakaian :
- Krim Penuaan
- Yoghurt
- Keju lembut
- Sausage

7. Agitator Jenis Pita Spiral (Helixal Axial)


Pengaduk Pita Spiral dirancang terutama gerakan pencampuran cairan yang
berbeda kekentalannya atau beda dalam bentuk misalnya butiran padatan yang
dilarutkan (dalam proses 'penggantian cairan'). Seperti sebuah impeller dapat dirancang
dengan spiral bagian dalam tambahan yang digunakan untuk memompa ke arah yang
berlawanan. Hal ini diperlukan untuk pencampuran bahan viskositas tinggi. Ini impeler
juga dapat memiliki dua helixes luar. Kualitas produk campuran akhir dalam aplikasi ini
dapat menjadi sangat penting secara ekonomi dan di harapkan merata dalam satu batch
proses.
Dinding pencakar dapat dipasang pada baling impeller untuk membantu meningkatkan
perpindahan panas dan homogenitas dalam produk agar tidak lengket dengan dinding
tangki.
Fitur-fitur teknis: Cocok untuk viskositas yang sangat tinggi hingga 25.000.000
cps.
Kegunaan:
Kebanyakan pabrik kimia, industri proses dan pengolahan. Pengaduk ini cocok untuk
aplikasi viskositas tinggi. Misalnya pencampuran polimer tanaman, industri makanan,
atau industri yang memakai proses / aplikasi viskositas tinggi seperti pencampuran :
Krim, Lotion, Pasta.

8. Agitator Gigi Potong / Mata Gergaji


Agitator Gigi potong / Mata gergaji (Sawtooth) adalah disk disperser
kecepatan tinggi, yang terdiri sebagai sejumlah besar gigi mengarah ke atas dan ke
bawah sekitar pinggiran mata potong, biasanya digunakan dalam aplikasi dispersi,
misalnya memecahkan tetesan serbuk / partikel / potongan ke dalam cairan / larutan
sistem atau untuk pencampuran bubuk ke dalam produk dengan misture/ permukaan
halus. Pisau berputar sampai dengan 3000 rpm dan menciptakan pola aliran radial
dalam tangki beserta campuran yang stasioner. Pisau menciptakan pusaran yang
menarik dalam isi tangki dengan pisau tajam. Permukaan pisau kemudian secara
mekanis mengobrak-abrik butiran padat yang ada dalam larutan sehingga mengurangi
ukuran mereka, dan pada saat yang sama menyebarkan mereka di antara cairan yang
digunakan sebagai cairan pembawa. Dirancang untuk mengolah berbagai bahan dari
viskositas yang bervariasi.

Fitur-fitur teknis : Kecepatan Agitator Gigi potong / Mata gergaji yang tinggi
sangat ideal untuk dispersi yang sampai maksimum sekitar. 50.000 centipoises. Bila
digunakan bersama dengan multi-poros mixer, mereka dapat berguna untuk beberapa
ratus ribu centipoises. Agitator ini dapat digunakan pada produksi Pelapis, Tinta,
Pewarna, dan Perekat kimia industri.

9. Agitator Jenis UZ
Jenis pengaduk UZ menjadi lebih dan lebih populer di kalangan berbagai
industri. UZ merupakan bagian dari seri 'Pitch Blades', dan lebih efisien dalam
pencampuran benda kerja. Diameter impeller juga dapat dipengaruhi oleh diameter
tangki dan viskositas bahan.
Fitur-fitur teknis : Cocok untuk viskositas rendah sampai menengah. Kegunaan
dari Mixers UZ untuk aplikasi Susu (Yoghurt, tangki fermentasi), tangki penyimpanan
Susu, dan aplikasi Buttermilk. Selanjutnya di Industri Minuman dapat digunakan untuk
pengolahan Buah jus. Mixer ini juga merupakan solusi umum di dalam pengolahan
Ragi, telur cair, dalam penyimpanan dan proses gula cair

10. Agitator Koaksial


Para agitator koaksial menggunakan dua impeler yang berbeda mixer masing-
masing didukung oleh independen listrik drive-motor, yang beroperasi pada kecepatan
yang berbeda, untuk pencampuran dan dispersi. Para agitator pusat dapat menjadi turbin
berkecepatan tinggi yang dirancang untuk mencampur dan membubarkan pigmen /
butiran / gumpalan . Para agitator luar ternyata pada kecepatan rendah dekat dengan
dinding kapal untuk memastikan bahwa suspensi/ campuran/ larutan seluruh tercampur.

Aplikasi agotator ini pada misal Chocolate agitator untuk melelehkan cokelat dan
menahan sampai 150.000 cp.

11. Agitator Hydrofolis


Hydrofoils impeller adalah impeller efisiensi tinggi yang dikembangkan untuk
aplikasi di mana perputaran bahan / pengadukan secara perlahan dengan aliran aksial
yang diinginkan sesuai dengan rancang bangun sistem pengolahan. Pada dasarnya
pengaduk / impeller ini memiliki dua, tiga atau empat bilah pair / pasangan bilah yang
berbentuk lonjong, yang melengkung dan kadang-kadang dibuat dengan tepi terkemuka
bulat. (sesuai dengan aliran fluida yang di inginkan)
Sudu pisau (bentuk pengaduk) di ujungnya adalah lebih dangkal dari pada yang
berada dihub / bubungan atau yang mendekati poros, yang menyebabkan tekanan
hampir konstan di seluruh /sepanjang permukaan pisau / bilah pengaduk. Ini
menghasilkan kecepatan yang lebih seragam di seluruh daerah impeller.
Bentuk pisau / bilah ini menghasilkan sejumlah daya yang rendah dan arus
tinggi per unit daya dibandingkan dengan turbin blade bertingkat. Aliran ini lebih
efisien ke arah saluran pompa sirkulasi yang berada di bawahnya, dan sistem pusaran
impeller hampir sama kuat dengan sistim yang berasal dari turbin blade bertingkat.
Selain itu, pisau/ bilah sudu tertentu menyebabkan bentuk geser minimum tapi
memiliki ketahanan kavitasi lebih dari desain lainnya melalui desain hidrodinamik
yang efektif mengenai poros/ poros as yang besar lagi untuk tangki yang lebih dalam,
dan menyelesaikan proses yang terkait dengan keterbatasan waktu dan kecepatan kritis
yang di perbolehkan selama waktu pengadukan. Hydrofoils dibagi dua impeler
kelompok utama: soliditas rendah dan soliditas tinggi.

12. Impeller Soliditas Rendah (ISR)


Impeller ini adalah impeller yang sangat efisien untuk pencampuran cairan dan
suspensi padatan. Desain ini sangat unik dan tidak ada sisi bayangan antara pisau dan
permukaan yang halus untuk memudahkan pembersihan. Contoh gambar ISR seperti
pada gambar di bawah ini.

13. Impeller untuk Soliditas Tinggi (IST)


IST mempunyai dua pisau, Impeller ini membentuk aliran kontra / bertolak
belakang. Impeller IST telah disarankan sebagai impeller yang sangat efisien untuk
mencampur fluida yang sangat kental misalnya pada fluida non-Newtonian. Desain
impeller ini (IST) paling fleksibel.
Intensitas pencampuran isi tangki dan permukaan cairan karena kompleks naik
turun pergerakan fluida karena adanya fluida yang berlawanan dari pisau / bilah
pengaduk bagian luar.
Impeller ini telah dikembangkan untuk menggabungkan antara sirkulasi yang
baik dengan gaya geser/ tingkat gaya pengadukan rendah (low energi). Hal ini
memastikan waktu pengadukan yang pendek di permukaan cairan / fluida.
Impeler ini menyediakan hingga empat kali perpindahan panas lebih baik dari
impeller turbin standar, karena diameter pisau besar dan kedekatan ujung pisau pada
dinding tangki. Ini impeller (IST) dirancang berdasarkan pada tinggi impeller / rasio
diameter dinding
Untuk kondisi turbulen membutuhkan baffle dinding, untuk kondisi laminar
digunakan tanpa baffle dinding. Aplikasi pemakaian / kegunaan : Deterjen.

14. Impeller Model Rotor / Stator Mixer


Mixer geser / mesin potong untuk memotong dan melarutkan bahan baku
dengan fluida pelarut dengan intensitas tinggi menggunakan kecepatan rotor / stator
generator untuk menerapkan geser mekanis dan hidrolik intens. Pisau dari jangka rotor
pada kecepatan perangkat pemotong 15 sampai 30 m / s dalam stator tetap. Seperti pisau
memutar melewati setiap pembukaan di stator, mereka akan menggeser / memotong /
melalui saringan partikel, menekan bahan baku dengan kecepatan tinggi ke dalam
saringan atau lubang stator disekitarnya. Bahan dikeluarkan secepat mungkin sehingga
terjadi pengurangan ukuran partikel.
Aplikasi :
Impeller Geser stator rotor ini bekerja dengan baik untuk mengurangi tetesan /
ukuran partikel baik untuk homogenisasi, pelarutan , solubilisasi, emulsifikasi,
menggiling, dan dispersi. Mixer geser tinggi (Stator / Rotor ) yang paling cocok untuk
pencampuran bahan dengan viskositas maksimum 10.000 cps. Digunakan bersama-
sama dengan impeller tipe jangkar dan dapat menangani viskositas sampai kira-kira
200.000 cps.

Dalam aplikasi yang memerlukan induksi cepat seperti bubuk/serbuk, Dengan


desain rotor / stator dimodifikasi khusus yang menghasilkan kevakum-an yang kuat.
sistem menarik padatan melalui lubang input bahan baku (di buat semacam saluran
khusus masuk dan mengarahkan mereka langsung ke zona pemotongan stator rotor ).
Stators dapat dipertukarkan /di ganti sesuai dengan kebutuhan. Spesifikasi
generator rotor / stator batch adalah selalu berhubungan dengan keseimbangan dan
aliran. Hal ini benar apakah itu sebuah mixer yang berdiri sendiri atau merupakan
bagian dari mixer multi-agitator.
Kepala stator bulat (A) dengan lubang bundar besar yang terbaik untuk tujuan
umum pencampuran. Ini menghasilkan arus kuat, dan dengan cepat mengurangi ukuran
partikel besar. Kepala stator Slotted (B) memberikan kombinasi yang paling populer
untuk pemotongan bahan dan laju aliran efisien. Ini sangat ideal untuk emulsi dan
menengah viskositas bahan.
Kepala Lubang Baik (C) menyediakan geser tertinggi mungkin dengan mengorbankan
tingkat aliran lebih lambat. Hal ini paling cocok untuk viskositas rendah emulsi dan
dispersi halus.

15. Impeller Ruhston


Desain operasional: Ini kadang-kadang disebut impeller turbin pipih radial dan
memiliki empat atau lebih pisau vertikal, dan spasi / ruangan di sekitar disk.
Aliran radial dibuang ke luar pada dinding tangki dengan setengah aliran diarahkan ke
atas, dan setengah aliran diarahkan ke bawah.
Meskipun impeller rushton dapat digunakan untuk semua jenis tugas
pencampuran tunggal dan multiple-fase, mereka yang paling efektif untuk gas-cair dan
cair-cair dispersi dan memberikan hasil pencampuran yang lebih tinggi dan tingkat
turbulensi yang lebih rendah dengan pemompaan. Dengan ditambahkan baffle yang
cocok, pengarah arus ini akan membuat arus kuat ke atas-bawah untuk yang mengalir
baik di atas dan di bawah impeller.
Generasi baru dari turbin radial adalah turbin backswept yang memiliki enam
pisau melengkung. Sifat backswept dari pisau adalah mencegah penumpukan material
pada pisau dan memiliki gas tertinggi sehingga penyebaran material yang tersedia jadi
lebih merata dan larut.

Pada umumnya impeller ini digunakan untuk cairan viskositas rendah ke menengah,
cairan bercampur larutan /padatan, Fermentasi, Dispersi Gas, Limbah dan pengolahan
serat dalam industri pulp dan kertas.

Anda mungkin juga menyukai