Tujuan Pengadukan :
Proses pencampuran bisa dilakukan dalam sebuah tangki berpengaduk. Hal ini
dikarenakan faktor-faktor penting yang berkaitan dengan proses ini, dalam
aplikasi nyata bisa dipelajari dengan seksama dalam alat ini. Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pengadukan dan pencampuran diantaranya adalah
perbandingan antara geometri tangki dengan geometri pengaduk, bentuk dan
jumlah pengaduk, posisi sumbu pengaduk, kecepatan putaran pengaduk,
penggunaan sekat dalam tangki dan juga properti fisik fluida yang diaduk
yaitu densitas dan viskositas. Oleh karena itu, perlu tersedia seperangkat alat
tangki berpengaduk yang bisa digunakan untuk mempelajari operasi dari
pengadukan dan pencampuran tersebut.
Pencampuran terjadi pada tiga tingkatan yang berbeda yaitu :
Persamaan (1) merupakan rumus dari volume sebuah tangki silinder. Sehingga
salh satu pertimbangan awal untuk merancang alat ini adalah dengan mencari
nilai dari diameter yang sama dengan tangki untuk kapasitas fluida yang
diinginkan dalam pengadukan dan pencampuran. Diameter tangki ditentukan
dengan persamaan (2). Tangki dengan diamter yang lebih kecil dibandingkan
ketinggiannya memiliki kecendrungan menambah jumlah pengaduk yang
digunakan.
dengan D = t
Salah satu upaya untuk menghilangkan pusaran ini adalah dengan merubah posisi sumbu
pengaduk. Posisi tersebut berupa posisi sumbu pengaduk tetap tegak lurus namun
berjarak dekat dengan dinding tangki (off center) dan posisi sumbu berada pada arah
diagonal (incline). Perubahan posisi ini menjadi salah satu variasi dalam penelitian yang
dilakukan.
Pada saat menggunakan empat sekat vertikal seperti pada gambar 4 biasa menghasilkan
pola putaran yang sama dalam tangki. Lebar sekat yang digunakan sebaiknya berukuran
1/12 diameter tangki.
Pengaduk
Pemilihan pengaduk yang tepat menjadi salah satu faktor penting dalam menghasilkan
proses dan pencampuran yang efektif. Pengaduk jenis baling-baling (propeller) dengan
aliran aksial dan pengaduk jenis turbin dengan aliran radial menjadi pilihan yang lazim
dalam pengadukan dan pencampuran.
Jenis-jenis Pengaduk
Secara umum, terdapat tiga jenis pengaduk yang biasa digunakan secara umum,
yaitu pengaduk baling baling (propeller), pengaduk turbin (turbine), pengaduk
dayung (paddle) dan pengaduk helical ribbon.
Gambar 5. Pengaduk jenis Baling-baling (a), Daun Dipertajam (b), Baling-baling kapal (c)
Baling-baling ini digunakan pada kecepatan berkisar antara 400 hingga 1750
rpm (revolutions per minute) dan digunakan untuk cairan dengan viskositas
rendah.
Pengaduk dayung menjadi tidak efektif untuk suspensi padatan, karena aliran
radial bisa terbentuk namun aliran aksial dan vertikal menjadi kecil. Sebuah
dayung jangkar atau pagar, yang terlihat pada gambar 6 biasa digunakan dalam
pengadukan. Jenis ini menyapu dan mengeruk dinding tangki dan kadang-
kadang bagian bawah tangki. Jenis ini digunakan pada cairan kental dimana
endapan pada dinding dapat terbentuk dan juga digunakan untuk
meningkatkan transfer panas dari dan ke dinding tangki. Bagaimanapun jenis
ini adalah pencampuran yang buruk. Pengaduk dayung sering digunakan untuk
proses pembuatan pasn kanji, cat, bahan perekat dan kosmetik.
Pengaduk Turbin
Pengaduk turbin adalah pengaduk dayung yang memiliki banyak daun
pengaduk dan berukuran lebih pendek, digunakan pada kecepatan tinggi untuk
cairan dengan rentang kekentalan yang sangat luas. Diameter dari sebuah
turbin biasanya antara 30 - 50% dari diamter tangki. Turbin biasanya memiliki
empat atau enam daun pengaduk. Turbin dengan daun yang datar memberikan
aliran yang radial. Jenis ini juga berguna untuk dispersi gas yang baik, gas akan
dialirkan dari bagian bawah pengadukdan akan menuju ke bagian daun
pengaduk lalu tepotong-potong menjadi gelembung gas.
Pada turbin dengan daun yang dibuat miring sebesar 45o, seperti yang terlihat
pada gambar 8, beberapa aliran aksial akan terbentuk sehingga sebuah
kombinasi dari aliran aksial dan radial akan terbentuk. Jenis ini berguna dalam
suspensi padatan kerena aliran langsung ke bawah dan akan menyapu padatan
ke atas. Terkadang sebuah turbin dengan hanya empat daun miring digunakan
dalam suspensi padat. Pengaduk dengan aliran aksial menghasilkan pergerakan
fluida yang lebih besar dan pencampuran per satuan daya dan sangat berguna
dalam suspensi padatan.
Gambar 8. Pengaduk Turbin Baling-baling.
Pengaduk Helical-Ribbon
Jenis pengaduk ini digunakan pada larutan pada kekentalan yang tinggi dan
beroperasi pada rpm yang rendah pada bagian laminer. Ribbon (bentuk seperti
pita) dibentuk dalam sebuah bagian helical (bentuknya seperti baling-balling
helicopter dan ditempelkan ke pusat sumbu pengaduk). Cairan bergerak dalam
sebuah bagian aliran berliku-liku pada bagiam bawah dan naik ke bagian atas
pengaduk.
Gambar 9. Pengaduk Jenis (a), (b) & (c) Hellical-Ribbon, (d) Semi-Spiral
Kecepatan Pengaduk
Salah satu variasi dasar dalam proses pengadukan dan pencampuran adalah
kecepatan putaran pengaduk yang digunakan. Variasi kecepatan putaran
pengaduk bisa memberikan gambaran mengenai pola aliran yang dihasilkan
dan daya listrik yang dibutuhkan dalam proses pengadukan dan pencampuran.
Secara umum klasifikasi kecepatan putaran pengaduk dibagi tiga, yaitu :
kecepatan putaran rendah, sedang dan tinggi.
Jumlah Pengaduk
Penambahan jumlah pengaduk yang digunakan pada dasarnya untuk tetap
menjaga efektifitas pengadukan pada kondisi yang berubah. Ketinggian fluida
yang lebih besar dari diameter tangki, disertai dengan viskositas fluida yang
lebih besar dann diameter pengaduk yang lebih kecil dari dimensi yang biasa
digunakan, merupakan kondisi dimana pengaduk yang digunakan lebih dari
satu buah, dengan jarak antar pengaduk sama dengan jarak pengaduk paling
bawah ke dasar tangki. Penjelasan mengenai kondisi pengadukan dimana lebih
dari satu pengaduk yang digunakan dapat dilihat dalam tabel 1.
Pemilihan Pengaduk
Viskositas dari cairan adalah salah satu dari beberapa faktor yang
mempengaruhi pemilihan jenis pengaduk. Indikasi dari rentang viskositas pada
setiap jenis pengaduk adalah :
2. Pengaduk jenis turbin bisa digunakan untuk viskositas di bawah 100 Pa.s
(100.000 cp)
Gambar 10. Pola aliran yang dihasilkan oleh jenis-jenis pengaduk yang berbeda, (a)
Impeller,
(b) Propeller, (c) Paddle dan (d) Helical ribbon
dimana :
Re = Bilangan Reynold
= dnsitas fluida
= viskositas fluida
Dalam sistem pengadukan terdapat 3 jenis bentuk aliran yaitu laminer, transisi
dan turbulen. Bentuk aliran laminer terjadi pada bilangan Reynold hingga 10,
sedangkan turbulen terjadi pada bilangan Reynold 10 hingga 104 dan transisi
berada diantara keduanya.
Bilangan Fraude
Bilangan tak berdimensi ini menunjukkan perbandingan antara gaya inersia
dengan gaya gravitasi. Bilangan Fraude dapat dihitung dengan persamaan
berikut :
dimana :
Fr = Bilangan Fraude
N = kecepatan putaran pengaduk
D = diameter pengaduk
g = percepatan grafitasi
Bilangan Fraude bukan merupakan variabel yang signifikan. Bilangan ini hanya
diperhitungkan pada sistem pengadukan dalam tangki tidak bersekat. Pada
sistem ini permukaan cairan dalam tangki akan dipengaruhi gravitasi, sehingga
membentuk pusaran (vortex). Vorteks menunjukkan keseimbangan antara gaya
gravitasi dengan gaya inersia.
PENDAHULUAN
Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan di dalam
bahan yang diaduk. Tujuan operasi pengadukan yang utama adalah terjadinya
pencampuran. Pencampuran merupakan operasi yang bertujuan mengurangi
ketidaksamaan kondisi, suhu, atau sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan.
Pencampuran dapat terjadi dengan cara menimbulkan gerak di dalam bahan itu yang
menyebabkan bagian-bagian bahan saling bergerak satu terhadap yang lainnya,
sehingga operasi pengadukan hanyalah salah satu cara untuk operasi pencampuran
Pencampuran suatu zat dapat dipengaruhi oleh proses pengadukan. Agar
diperoleh pencampuran yang optimal perlu diperhatikan tipe pengaduk (agitator) yang
digunakan. Pengaduk berfungsi untuk menggerakkan bahan (cair, cair / padat, cair / cair,
cair / gas, cair / padat / gas) di dalam bejana pengaduk. Pengaduk yang digunakan
haruslah sesuai dengan tujuan pencampuran yang diinginkan. Berikut akan dibahas
berbagai macam tipe agitator yang dapat digunakan dalam proses pengadukan.
Pengaduk ini tidak bergantung pada ukuran serta bentuk tangki. Kapasitas
sirkulasi yang dihasilkan besar dan sensitif terhadap beban head. Dalam perancangan
propeller, luas sudu biasa dinyatakan dalam perbandingan luas area yang terbentuk
dengan luas daerah disk. Nilai nisbah ini berada pada rentang 0.45 sampai dengan 0.55.
Pengaduk propeler terutama menimbulkan aliran arah aksial, arus aliran meninggalkan
pengaduk secara kontinu melewati fluida ke satu arah tertentu sampai dibelokkan oleh
dinding atau dasar tangki.
Berikut adalah gambar contoh pengaduk propeler.
Fitur-fitur teknis : Kecepatan Agitator Gigi potong / Mata gergaji yang tinggi
sangat ideal untuk dispersi yang sampai maksimum sekitar. 50.000 centipoises. Bila
digunakan bersama dengan multi-poros mixer, mereka dapat berguna untuk beberapa
ratus ribu centipoises. Agitator ini dapat digunakan pada produksi Pelapis, Tinta,
Pewarna, dan Perekat kimia industri.
9. Agitator Jenis UZ
Jenis pengaduk UZ menjadi lebih dan lebih populer di kalangan berbagai
industri. UZ merupakan bagian dari seri 'Pitch Blades', dan lebih efisien dalam
pencampuran benda kerja. Diameter impeller juga dapat dipengaruhi oleh diameter
tangki dan viskositas bahan.
Fitur-fitur teknis : Cocok untuk viskositas rendah sampai menengah. Kegunaan
dari Mixers UZ untuk aplikasi Susu (Yoghurt, tangki fermentasi), tangki penyimpanan
Susu, dan aplikasi Buttermilk. Selanjutnya di Industri Minuman dapat digunakan untuk
pengolahan Buah jus. Mixer ini juga merupakan solusi umum di dalam pengolahan
Ragi, telur cair, dalam penyimpanan dan proses gula cair
Aplikasi agotator ini pada misal Chocolate agitator untuk melelehkan cokelat dan
menahan sampai 150.000 cp.
Pada umumnya impeller ini digunakan untuk cairan viskositas rendah ke menengah,
cairan bercampur larutan /padatan, Fermentasi, Dispersi Gas, Limbah dan pengolahan
serat dalam industri pulp dan kertas.