Anda di halaman 1dari 4

MODUL II

BATCH DISTILLATION

I. Tujuan Praktikum
Praktikan dapat mengaplikasikan konsep pemisahan campuran biner dengan batch
distillation.

II. Sasaran Praktikum


Praktikan mampu:
1. Menganalisis perubahan konsentrasi produk/kemurnian distilat pada eksperimen
distilasi campuran biner melalui perhitungan neraca massa.
2. Menganalisis pengaruh relative volatility terhadap kemurnian distilat.
3. Menganalisis pengaruh reflux ratio terhadap kemurnian distilat.

III. Diskusi Pendahuluan


1. Konsep vapor-liquid equilibrium (VLE) dan prinsip dasar pemisahan
menggunakan unit distilasi.
2. Pengertian dan pengaruh relative volatility dan reflux ratio pada proses distilasi.
3. Perbedaan batch distillation dan continuous distillation.
4. Konsep analisis teoritikal batch distillation dengan Rayleigh equation.
5. Perbedaan trayed column dan packed column distillation.

IV. Metodologi
1. Alat
• Heating and stirring • Clevenger apparatus
• Magnetic stirrer • Kondensor Alihn
• Labu alas bulat leher dua • Sistem pendingin
• Thermocouple type K • Statif dan klem holder
• Temperature indicator • Neraca analitik
• Vigreux column • UV-Vis Spectrophotometer

5
Gambar 2.1. Rangkaian alat distilasi

2. Bahan
• Etanol technical grade (96%)
• Akuades

3. Variabel
• Konsentrasi umpan : 50- 70% mol larutan etanol
• Volume umpan : 300-500 ml
• Rasio refluks : total reflux, constant reflux, dan without reflux
• Waktu distilasi : 60 menit (total reflux) dan 10-60 menit
(constant reflux dan without reflux)
• Periode sampling : 10 menit

6
4. Prosedur
• Memasukkan larutan umpan ke dalam labu distilasi.
• Menyalakan pemanas dengan skala pemanasan yang telah ditentukan.
• Mengalirkan air pendingin ke dalam kondensor.
• Menyalakan stopwatch ketika tetesan pertama mengalir.
• Menampung dan mencatat massa distilat secara periodik.
• Mencatat perubahan suhu labu distilasi tepat ketika mulai mengambil sample
distilat.
• Mematikan pemanas tepat setelah waktu distilasi berakhir dan mendiamkan
rangkaian alat hingga suhu labu distilasi mencapai suhu ruang.
• Menghitung massa residu dalam labu distilasi.
• Menghitung kemurnian distilat dengan menggunakan instrumen uv-vis
spectrophotometer.
• Setelah percobaan, seluruh perlatan eksperimen dibersihkan dan dirapikan.

V. Lembar Kerja
1. Kondisi operasi
Suhu Operasi (oC) Tekanan Operasi (atm)
..... .....

2. Data literatur

Bahan Berat Molekul (g/mol) Titik Didih (oC) Tekanan Uap (kPa)
Etanol ..... ..... .....
Air ..... ..... .....

Persamaan activity coefficient (NRTL):


2
𝐺21 𝐺12 𝜏12
ln 𝛾1 = 𝑥22 [𝜏21 ( ) + ]
𝑥1 + 𝑥2 𝐺21 (𝑥2 + 𝑥1 𝐺12 )2
2
𝐺12 𝐺21 𝜏21
ln 𝛾2 = 𝑥12 [𝜏12 ( ) + 2
]
𝑥2 + 𝑥1 𝐺12 (𝑥1 + 𝑥2 𝐺21 )

−10,435
𝜏21 =
𝑇
26,7196
𝜏12 =
𝑇
𝐺𝑖𝑗 = exp[−0,3𝜏𝑖𝑗 ]

7
3. Data eksperimen
Rasio refluks : total reflux / constant reflux / without reflux [pilih salah satu]

Konsentrasi Volume
Rasio
Umpan Umpan
Refluks
(% mol) (ml)

…. % mol …. ml …. ml/ml

Periode Suhu Labu


Distilat Residu Akhir
Sampling α EtOH/Water Distilasi
(menit) (oC) gr % mol % mol* gr % mol % mol*
10 ..... ..... ..... ..... ..... .....
20 ..... ..... ..... ..... ..... .....
30 ..... ..... ..... ..... ..... .....
40 ..... ..... ..... ..... ..... .....
50 ..... ..... ..... ..... ..... .....
60 ..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... .....
*) % mol dengan menggunakan Rayleigh equation

VI. Pustaka
Kim, K.-J.; dan Diwekar, U. (2005) “Batch Distillation”, dalam Korovessi, E. dan Linninger,
A. A. (eds) “Batch Processexs”, 1st Edition, Boca Raton, CRC Press.
Geankoplis, C. (2003) “Transport Processes and Separation Process Principles(Includes Unit
Operations)”, 4th Edition, Prentice Hall, New Jersey.
McCabe, W. L.; Smith, J. C.; Harriot, P. (1993) “Unit Operations of ChemicalEngineering”,
5th Edition, McGraw-Hill Book, Singapore.

Anda mungkin juga menyukai