Anda di halaman 1dari 33

TUGAS DISTILIASI MULTIKOMPONEN

TK2205

KELOMPOK 15 A

ANGGOTA KELOMPOK:

1.MUHAMMAD RAEHAN (119280114)

2.GHINA SALSABILA ATHIFAH (119280112)

3.TAUFIK RIFKI (119280116)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

SUB JURUSAN TEKNIK PROSES DAN HAYATI

JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2021
Suatu industri perminyakan inginmembangun sebuah kolom fraksinasi yang akan digunakan untuk
memisahkan 100 kmol/jam umpan yang komposisinya (dinyatakan dalam fraksi mol) tercantum dalam
tabel diberikut:

KOMPONEN UMPAN,Zi,f
C2 0,030
C3 0,190
i-C4 0,200
n-C4 0,290
i-C5 0,150
n-C5 0,070
n-C6 0,070
Jumlah 1,00

Kolom dirancang agar90% i-C4 dan17% i-C5 yang ada dalam umpan keluar sebagai distilat yang berupa
cairan jenuh. Kondisi umpan dan perbandingan refluks yang ditetapkan untuk masing-masing kelompok
dimuat dalam tabelberikut ini: Kelompok Kondisi umpan (%-mol/%-mol)

Kelompok Kondisi umpan (%-mol /% mol) Perbandingan refluks


15A 45/55 cairan/uap 1,25 x Rm
HASIL RANCANGAN
1.METODE FUG

Tabel 1. . Hasil penentuan T bubble temperature umpan

T bubble tebak
195,40
Komponen xi Ki Yi
C2 1,42956E-05 5,547053838 7,92983E-05
0,00416996
C3 1 2,839874049 0,011842165
0,04788230
i-C4
2 1,891780367 0,090582798
n-C4 0,16971447 1,659212501 0,28159237
i-C5 0,39435375 0,89821058 0,35421271
0,17427690
n-C5
3 0,945688531 0,164811669
0,20958831
n-C6
9 0,462166368 0,096864672
Jumlah 1 14,24398624 0,999985682

Tabel 2. Hasil penentuan T dew temperature umpan

T dew tebak
108,78
Komponen Yi Ki Xi
0,0449644
C2 6 3,926915246 0,011450327
0,2827390
C3 9 1,757586709 0,16086779
0,2759148
i-C4
4 1,023808346 0,269498521
0,3500288
n-C4
9 0,786764935 0,444896401
0,0280544
i-C5
6 0,398896561 0,070330165
0,0179602
n-C5
7 0,436814041 0,041116513
0,0003379
n-C6
9 0,181103816 0,001866291
Jumlah 1 8,511889653 1,000026008

Tabel 3. Hasil Koreksi data Neraca massa


Komponen Fi Bi Di
C2 3 0,000475917 2,999524083
C3 19 0,138823139 18,86117686
LK i-C4 20 1,594060726 18,40593927
n-C4 29 5,650003461 23,34999654
HK i-C5 15 13,12852141 1,871478587
n-C5 7 5,801892478 1,198107522
C6 7 6,977452936 0,022547064
Jumlah 100 33,29123007 66,70876993
Tabel 4. Hasil perhitungan tahap minimum dengan metode Fenske

αLki,D 2,56
αLki,B 2,10
αLki,Ave 2,32
log αLki,Ave 0,36
dLK / dHK 9,83
bHK / bLK 8,23
Nm 5,20

Tabel 5. Hasil perhitungan Underwood I

tebak Ф umpan
2,230854758
Komponen Fi ai,f Umpan
9,75609 3,88934
C2 3 8 9
4,51219 37,5795
C3 19 5 3
2,43902 234,330
LK i-C4 20 4 5
n-C4 29 1,95122 -202,354
HK i-C5 15 1 -12,1867
0,87804
n-C5 7 9 -4,5434
0,43902
C6 7 4 -1,7151
Jumlah     55

Tabel 6. Hasil perhitungan Underwood II

tebak Ф distilat
2,230854758
Komponen di ai,f Umpan
C2 2,999524 9,756098 3,888732
C3 18,86118 4,512195 37,30496
LK i-C4 18,40594 2,439024 215,6536
n-C4 23,35 1,95122 -162,93
HK i-C5 1,871479 1 -1,52047
n-C5 1,198108 0,878049 -0,77764
C6 0,022547 0,439024 -0,00552
Jumlah 91,61368

Tabel 7. Hasil pembacaan grafik Gilliland

Parameter Nilai
Absis 0,063636
Ordinat 0,55
N 12,7956

Tabel 8. Hasil perhitungan metode Kirkbrbide

Parameter Nilai
d/b 2,003794
FHk/FLk 0,75
(BLk/DHk)^2 0,12142
Log NA/NB 0,000688
NA/NB 1,001584
NA 5,003958
NB 4,996042
Jumlah 10

2.METODE EKSAK

Tabel 9. Komposisi fasa cairan untuk setiap komponen dalam distilat

y
Tray Tahap Temperature
C2 C3 i-C4 n-C4 i-C5 n-C5 C6
0,04496446 0,28273 0,27591 0,35002 0,02805 0,000
Kondensor 1 108,7894072 4 9 5 9 4 0,01796
0,02634549 0,21503 0,40273 0,05154 0,04111 0,001
1 2 115,5583254 9 3 0,27235 3 1 7
0,02345414 0,25645 0,40960 0,07616 0,04290
2 3 122,3272437 5 0,18807 9 7 1 9 0,003
3 4 129,096162 0,0229777 0,17786 0,24160 0,39638 0,09963 0,05318 0,008
8 2 1 1
0,02285156 0,17334 0,37516 0,11927 0,06064 0,019
4 5 135,8650803 6 3 0,22954 8 1 4
0,02275973 0,17036 0,21920 0,35091 0,13195 0,06429 0,040
5 6 142,6339985 5 3 2 8 1 4
0,02263623 0,16734 0,20915 0,32512 0,13446 0,06326
6 7 149,4029168 8 1 4 9 7 2 0,078
0,00035320 0,02728 0,14047 0,38289 0,13350 0,042
Feed 8 188,6328596 5 3 6 6 0,27338 7
7,92994E- 0,01184 0,09058 0,28159 0,35421 0,16481 0,096
Reboiler 9 195,4017778 05 2 4 6 8 4

Tabel 10. Komposisi fasa uap untuk setiap komponen

X
Tray Tahap Temperature
C2 C3 i-C4 n-C4 i-C5 n-C5 C6
0,01145002 0,16086 0,26949 0,44488 0,07032 0,04111 0,001
Kondensor 1 108,7894072 9 4 2 5 8 5
0,11233 0,24089 0,11464 0,06286 0,005
1 2 115,5583254 0,00624589 4 4 0,45727 6 8
0,00538828 0,09397 0,21415 0,43346 0,15689 0,08135 0,014
2 3 122,3272437 9 1 2 1 1 8
0,00516124 0,08582 0,19224 0,09479 0,034
3 4 129,096162 8 7 0,19244 0,39528 4 1
0,00499595 0,08046 0,17383 0,21506 0,10136
4 5 135,8650803 1 2 2 0,35163 9 1 0,072
0,00477365 0,07502 0,15574 0,30520 0,21959 0,09950 0,140
5 6 142,6339985 7 3 5 9 7 4
0,00445823 0,06846 0,13660 0,25724 0,20252 0,08888 0,241
6 7 149,4029168 5 7 7 3 2 1
6,50122E- 0,00988 0,07705 0,24137 0,14789
Feed 8 188,6328596 05 9 2 2 0,27338 4 0,096
1,42958E- 0,04788 0,16971 0,39435 0,17427 0,209
Reboiler 9 195,4017778 05 0,00417 3 7 9 9
BAB 1

PERHITUNGAN METODA PINTAS (METODA FUG) DENGAN PERHITUNGAN


MANUAL

1.1.Metode FUG (Fenske, Underwood, Gilliland + Kirbride)

Tujuan metode pintas adalah menentukan jumlah tahap teoretis dan perbandingan refluks
minimum. Metode pintas meliputi, metode Fenske, metode Underwood, metode Gilliland, dan metode
Kirkbride. Sebelum pelaksanaan perhitungan dengan metode pintas, perlu dilakukan langkah-langkah
awal berupa penyusunan lembar data, curve fitting, dan penentuan temperatur aliran.

Penyusunan Lembar Data Laju umpan sebesar 100 kmol/jam sehingga nilai fi dicari
menggunakan rumus: 𝑓𝑖 = 𝑈𝑚𝑝𝑎𝑛 𝑍𝑖,𝐹 × 100 𝑘𝑚𝑜𝑙/𝑗𝑎𝑚
Kolom dirancang agar agar 90% i-C4 dan17% i-C5 keluar sebagai distilat, sehingga nilai Di untuk kedua
komponen tersebut dicari dengan:

Untuk nilai i-C4: 𝐷𝑖,𝐿𝐾 = 𝑓𝑖,𝐿𝐾 × 90%

𝐷𝑖,𝐿𝐾 = 20 × 90% = 18 𝑘𝑚𝑜𝑙/𝑗𝑎𝑚

Untuk nilai i-C5: 𝐷𝑖,𝐻𝐾 = 𝑓𝑖,𝐻𝐾 × 17%

𝐷𝑖,𝐻𝐾 = 15 × 17% = 1,5 𝑘𝑚𝑜𝑙/𝑗𝑎𝑚

Untuk perhitungan nilai Bi, dapat dicari dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai
berikut:
𝐵𝑖 = 𝑓𝑖 – 𝐷𝑖

Untuk nilai Zi, yi, dan xi dicari menggunakan rumus:

fi Di Bi
Zi = Total fi yi = xi =
¿ Total Di Total Bi
¿

Tabel 1.1 Data neraca massa

Komponen Fi Di Bi zi yi xi
C2 3 3 0 0,03 0,072289 0
C3 19 19 0 0,19 0,457831 0
i-C4(LK) 20 18 2 0,2 0,433735 0,034188
n-C4 29 0 29 0,29 0 0,495726
i-C5(HK) 15 1,5 13,5 0,15 0,036145 0,230769
n-C5 7 0 7 0,07 0 0,119658
C6 7 0 7 0,07 0 0,119658
Jumlah 100 41,5 58,5 1 1 1

Lembar data di atas terdapat komponen aliran, laju alir molar, dan komposisi dalam
aliran umpan, distilat, dan produk bawah. Laju alir molar tiap komponen umpan (fi)
didapatkan dari persoalan. Dari laju alir molar tersebut, dapat diperoleh komposisi umpan
sebagai fraksi mol (zi,F).
Dalam analisis distilasi multikomponen, dikenal konsep komponen kunci, yaitu dua
komponen yang dijadikan basis perhitungan. Komponen yang dapat dijadikan komponen
kunci adalah komponen yang terdistribusi, yaitu dapat ditemukan baik pada distilat maupun
produk bawah. Komponen kunci terdiri atas komponen kunci ringan (light key component,
LK) yang lebih banyak terdistribusi pada distilat dan komponen kunci berat (heavy key
component, HK) yang lebih banyak terdistribusi pada produk bawah. Dalam perhitungan
awal, diasumsikan semua komponen yang lebih mudah menguap (“ringan”) dibanding LK
tidak terdapat dalam produk bawah dan semua komponen yang lebih sulit menguap
(“berat”) dibanding HK tidak terdapat dalam distilat. Asumsi ini akan dikoreksi kemudian.
Dari data pada tabel 1.1, dapat disimpulkan komponen LK adalah isobutane (i-C4) dan
komponen HK adalah isopentane (i-C4). Distribusi i-C4 dan i-C5 dalam setiap aliran diberikan
dalam persoalan sebagai perbandingan terhadap umpan. Dari data tersebut, laju alir molar
i-C4 dan i-C5 pada masing-masing aliran dapat ditentukan. Dengan asumsi tersebut, dapat
ditentukan laju alir molar tiap komponen dalam distilat (di) dan produk bawah (bi). Dari laju
alir tersebut, dapat ditentukan fraksi mol tiap komponen dalam distilat (xi,D) dan produk
bawah (xi,B).
Nilai total fi sama dengan nilai laju umpan yaitu 100 kmol/jam, nilai total Di sama
dengan laju produk atas (distilat) yaitu sebesar 42,92 kmol/jam, dan nilai total Bi sama
dengan laju produk bawah (bottom) yaitu sebesar 57,08 kmol/jam. Berikut ini data-data
yang didapat untuk perhitungan-perhitungan di atas:
Dari data diatas dapat dhitung nilai DLK/DHK dan BHK/BLK dengan perhitungan:
DLK 18
=
DHK 1,5 =¿ ¿ 12
¿

BHK 13,5
= =6,75
BLK 2

1.1.2. Curve Fitting


Beberapa tahap perhitungan selanjutnya membutuhkan nilai K-value, yaitu rasio antara
fraksi uap dan fraksi cair suatu senyawa pada tekanan dan temperatur tertentu. Dalam
perancangan ini tekanan rata-rata yang digunakan sebesar 2452 kPa (absolut), dengan
temperature umpan (feed) 100°C, produk atas (top) 50°C, dan produk bawah (bottom)
150°C. Dengan nilai tekanan dan temperatur-temperatur tersebut dapat dicari nilai K untuk
tiap feed, top product, dan bottom product untuk masing-masing komponen dengan
menggunakan grafik nilai k-value (DePriester Chart). Berikut nilai K yang didapat untuk
masing-masing komponen:
Tabel 1.2. Nilai K pada pada tekanan 2100 Kpa (absolut) dengan temperatur feed
(100°C), top (50°C), dan bottom (150°C)

Komponen Ki,F Ki,D Ki,B


C2 4 2,5 5,8
C3 1,85 0,91 3,1
i-C4 1 0,425 1,8
n-C4 0,8 0,32 1
i-C5 0,41 0,15 0,9
n-C5 0,36 0,125 0,8
n-C6 0,18 0,051 0,45
Dengan nilai-nilai K tersebut dapat ditentukan nilai α untuk masing-masing komponen
dengan menggunakan rumus:
Ki , F
𝛼𝑖,𝐹 = Ki , F ( HK ) dengan nilai Ki,F(HK) adalah nilai Ki,F i-C5 yaitu 0,41
¿
¿
Ki , D
𝛼𝑖,D = dengan nilai Ki,D(HK) adalah nilai Ki,D i-C5 yaitu 0,15
Ki , D ( HK )

Ki , B
𝛼𝑖,B = dengan nilai Ki,F(HK) adalah nilai Ki,B i-C5 yaitu 0,9
Ki , B(HK )

Berikut data yang dihasilkan untuk nilai α pada tiap komponen:


Tabel 1.3. Nilai α pada tiap komponen

αi,F αi,D αi,B


9,756098 16,66667 6,444444
4,512195 6,066667 3,444444
2,439024 2,833333 2
1,95122 2,133333 1,111111
1 1 1
0,878049 0,833333 0,888889
0,439024 0,34 0,5

Dari data tersebut didapat nilai αLKi,D, αLKi,B, αLKi,ave, dan log αLKi,ave, dengan
perhitungan sebagai berikut.
Gambar 1.1 Diagram DePriester

Sumber: Sinnot(2005)
Tabel 1.4. Hasil pembacaan nilai K-value komponen proses pada tekanan 2100 kPa

Tekanan 2100 Kpa


Temperature C2 C3 i-C4 n-C4 i-C5 n-C5 C6
30 1,9 0,62 0,29 0,15 0,09 0,07 0,027
50 2,45 0,91 0,425 0,32 0,15 0,125 0,061
70 2,95 1,21 0,61 0,435 0,225 0,19 0,09
90 3,4 1,5 0,81 0,62 0,31 0,28 0,14
110 3,9 1,9 1,1 0,82 0,42 0,39 0,2
130 4,35 1,95 1,15 0,9 0,6 0,45 0,25
150 5 2,6 1,6 1,3 0,75 0,7 0,4
LK HK

Kurva T vs K
C2
6 Power (C2)
C3
5 Power (C3)
i-C4
f(x) = 0.25 x^0.59
Power (i-C4)
4
n-C4
Power (n-C4)
3 Power (n-C4)
Power (n-C4)
f(x) = 0.03 x^0.86 i-C5
2
n-C5
Power (n-C5)
f(x) = 0.01 x^1.05
1 f(x) = 0 x^1.27 C6
Power (C6)
f(x) = 0 x^1.39
0 f(x) = 0 x^1.6
20 40 60 80 100 120 140 160

Gambar 1.2 kurva regresi dan hasil pemodelan

Tabel 1.5. persamaan K-value untuk masing-masing komponen

AT B
Kompone
n A B
C2 0,2471 0,5898
C3 0,0377 0,8193
i-C4 0,0075 1,0484
n-C4 0,002 1,2741
i-C5 0,0006 1,386
n-C5 0,0009 1,3189
n-C6 0,0001 1,5997

1.1.3. Penentuan temperatur operasi

Berdasarkan deskripsi permasalahan, temperatur umpan adalah fungsi dari bubble temperature
umpan (TB) dan dew temperatur umpan (TD), sehingga perlu ditentukan nilai bubble dan dew
temperature umpan terlebih dahulu. Saat penentuan dew temperature, dianggap komposisi di fasa uap
tiap komponen sama dengan komposisi umpannya :

𝑦𝑖 = 𝑧𝑖

Langkah selanjutnya adalah memasukan sebuah tebakan temperatur. Dari tebakan temperatur
tersebut dapat ditentukan K-value tiap komponen (Ki) dengan menggunakan persamaan K-value yang
didapatkan pada langkah sebelumnya. Setelah K-value didapatkan, komposisi fasa cair tiap komponen
dapat dicari menggunakan hubungan :

yi
Xi =
ki

Setelah itu jumlah komposisi fasa cair dijumlahkan. Tebakan temperatur selanjutnya
diperbaharui agar jumlah total komposisi cair bernilai 1 (Σxi=1). Pada proses perancangan ini,
pembaharuan temperatur tebakan dilakukan dengan menggunakan fitur goalseek dalam Microsoft
Excel. Langkah penentuan bubble temperature umpan sama dengan penentuan dew temperature,
namun pada bubble temperature dianggap komposisi di fasa cair tiap komponen (xi) sama dengan
komposisi umpannya (zi) dan jumlah komposisi fasa uap bernilai 1 (Σyi=1). Hasil penentuan bottom dan
dew temperature umpan disajikan pada tabel 2.4 dan 2.5 berikut.

Tabel 1.6. Hasil penentuan bubble temperature umpan

T bubble tebak
195,4017778
Komponen xi Ki Yi
C2 1,42956E-05 5,547053838
7,92983E-05
0,00416996
C3 1 2,839874049 0,011842165 Tabel 1.7. Hasil penentuan dew
0,04788230
i-C4 temperature umpan
2 1,891780367 0,090582798
n-C4 0,16971447 T dew
1,659212501
tebak 0,28159237
i-C5 0,39435375 108,7894072
0,89821058 0,35421271
0,17427690
Komponen
n-C5 Yi Ki Xi
3 0,945688531 0,164811669
0,0449644
0,20958831
C2
n-C6 6 3,926915246 0,011450327
9 0,462166368 0,096864672
Jumlah 1 14,24398624 0,999985682
0,2827390
C3 9 1,757586709 0,16086779
0,2759148
i-C4
4 1,023808346 0,269498521
0,3500288
n-C4
9 0,786764935 0,444896401
0,0280544
i-C5
6 0,398896561 0,070330165
0,0179602
n-C5
7 0,436814041 0,041116513
0,0003379
n-C6
9 0,181103816 0,001866291
Jumlah 1 8,511889653 1,000026008

1.1.4. Hasil koreksi data

Setelah temperatur operasi (umpan, distilat, dan produk bawah) didapat, lembar data dapat
dibaharui dengan data kondisi aliran yang meliputi laju alir molar, tekanan dan temperatur. Data-data
tersebut disajikan pada tabel 1.8 berikut.

Tabel 1.8. Hasil Koreksi data Neraca massa

LK/HK Komponen Fi Bi Di
C2 3 0,000475917 2,999524083
C3 19 0,138823139 18,86117686
LK i-C4 20 1,594060726 18,40593927
n-C4 29 5,650003461 23,34999654
HK i-C5 15 13,12852141 1,871478587
n-C5 7 5,801892478 1,198107522
C6 7 6,977452936 0,022547064
Jumlah 100 33,29123007 66,70876993

1.1.5. Metode Frenske

Metode Fenske bertujuan untuk menentukan jumlah tahap minimum kolom distilasi sekaligus
mengoreksi asumsi terkait distribusi komponen bukan kunci dalam distilat dan produk bawah.
Penentuan tahap minimum (Nm) dihitung menggunakan persamaan

KiLK , D
Untuk nilai αLKi,D αLKi,D =
KiHK , D

KiLK , B
Untuk nilai αLKi,B αLKi,B =
KiHK , B

Untuk nilai αLKi,ave αLKi,ave = ( αLKi,D × αLKi,B)^0,5


Untuk nilai log αLKi,ave 𝑙𝑜𝑔αLKi,ave = (10 )^αLKi,ave

Koreksi Fenske terhadap distribusi komponen-komponen bukan kunci dilakukan dengan


di
menghitung nilai rasio antara laju alir molar komponen di distilat dan di produk bawah ( ) dengan
bi
persamaan :

DLK BHK
Nm =
[ X
DHK BLK ]
log ¿ ¿
log aLKi , ave

Tabel 1.9. Hasil perhitungan tahap minimum dengan metode Fenske

αLki,D 2,56
αLki,B 2,10
αLki,Ave 2,32
log αLki,Ave 0,36
dLK / dHK 9,83
bHK / bLK 8,23
Nm 5,20

Tabel 1.10. Hasil koreksi Fenske terhadap komponen bukan kunci

Komponen αi,D αi,B αi,ave DI/BI Fi Bi Di Xi Yi


6,1 6302,61
C2 9,84 7 7,79 84 3 0,0004 2,9995 1,42956E-05 0,044964464
3,1 135,864
C3 4,40 6 3,73 7 19 0,1388 18,8611 0,004169961 0,282739089
1,8 4,1327
n-C4 1,97 4 1,90 29 5,6500 23,3499 0,16971447 0,350028888
1,0
n-C5 1,09 5 1,07 0,2065 7 5,8018 1,1981 0,174276903 0,01796027
0,5
C6 0,45 1 0,48 0,0032 7 6,9774 0,0225 0,209588319 0,000337992
Jumlah 65 18,5686 46,4313 0,557763948 0,696030704

1.1.6. Metode Underwood

Metode Underwood digunakan untuk menentukan rasio refluks minimum. Perhitungan metode
Underwood membutuhkan data fraksi uap umpan (𝜓).
zi Ki
Yi =
1+ ψ (Ki−1)

zi
Xi =
1+ ψ (Ki−1)

Tebakan diiterasi hingga dicapai :


c

∑ yi=1
i=1

∑ xi=1
i=1

Konstanta Underwood ditentukan dengan perhitungan iteratif dengan mempertimbangkan


batasan yang telah disebutkan di atas. Suatu tebakan awal dimasukkan, kemudian dihitung laju alir
molar fasa uap umpan dengan persamaan :
c
ai x fi
𝑉𝑓 = ∑
i=1
[ ai−Φ ]
Tebakan kemudian diiterasi hingga didapatkan suatu nilai konstanta Underwood yang menghasilkan :

Vf =Fi x Φ

Tabel 1.11. Hasil perhitungan Underwood I

tebak Ф umpan
2,230854758
Komponen Fi ai,f Umpan
9,75609 3,88934
C2 3 8 9
4,51219 37,5795
C3 19 5 3
2,43902 234,330
LK i-C4 20 4 5
n-C4 29 1,95122 -202,354
HK i-C5 15 1 -12,1867
0,87804
n-C5 7 9 -4,5434
0,43902
C6 7 4 -1,7151
Jumlah     55
Perhitungan metode Underwood tahap kedua bertujuan untuk menghitung rasio refluks
minimum. Perhitungan ini dilakukan dengan persamaan :

V∞
𝑅𝑚 = −1
D
c
ai x di
V ∞ =∑[ ]
i=1 ai−Φ

Tabel 1.12. Hasil perhitungan Underwood II

tebak Ф distilat
2,230854758
Komponen di ai,f Umpan
C2 2,999524 9,756098 3,888732
C3 18,86118 4,512195 37,30496
LK i-C4 18,40594 2,439024 215,6536
n-C4 23,35 1,95122 -162,93
HK i-C5 1,871479 1 -1,52047
n-C5 1,198108 0,878049 -0,77764
C6 0,022547 0,439024 -0,00552
Jumlah 91,61368

Dari perhitungan tersebut, nilai rasio refluks minimum (Rm) dapat dihitung sebesar :

V∞
𝑅𝑚 = = −1 = 0,373329
D

Dari deskripsi permasalahan, diketahui bahwa rasio refluks ditetapkan 1,25 kali rasio refluks
minimum.Maka rasio refluks (R) untuk perancangan ini adalah 0,466662.

1.1.7. Metode gilliland

Metode Gilliland menggunakan suatu diagram untuk menentukan jumlah tahap teoretis. Absis
R−Rm N −Nm
diagram Gilliland adalah ,sedangkan ordinatnya adalah . Data yang dibutuhkan adalah
R+1 N +1
jumlah tahap minimum dari perhitungan metode Fenske serta rasio refluks minimum dan rasio refluks
sebenarnya dari perhitungan metode Underwood. Proses pembacaan diagram Gilliland ditunjukkan
pada Gambar 1.3.
Gambar 1.3. Grafik Gilliland dan pembacaannya

Sumber: Sinnot(2005)

Tabel 1.13. Hasil pembacaan grafik Gilliland

Parameter Nilai
Absis 0,063636
Ordinat 0,55
N 12,7956
Dengan demikian, jumlah tahap teoretis yang dibutuhkan sebanyak 13 tahap.

1.1.8. Metode Kirkbride

Metode Kirkbride digunakan untuk menentukan jumlah tahap bagian enriching dan stripping.
Penentuan tersebut dilakukan menggunakan persamaan berikut :

NA D fHk bLk 2
Log =0,206 Log ( ¿( )
NB B fLk dLK
Tabel 1.14. Hasil perhitungan metode Kirkbrbide

Parameter Nilai
d/b 2,003794
FHk/FLk 0,75
(BLk/DHk)^2 0,12142
Log NA/NB 0,000688
NA/NB 1,001584
NA 5,003958
NB 4,996042
Jumlah 10
BAB 2

PERHITUNGAN METODA METODA EKSAK (RIGOROUS) DENGAN PERHITUNGAN


MANUAL
Penentuan jumlah tahap yang dilakukan pada metode eksak, dikarenakan metode Kirkbride
tidak terlalu akurat. Dari metode ini dapat diketahui jumlah tahap dengan tepat, serta dapat
mengetahui profil komposisi dan temperature setiap tray. Perhitungan pada metode eksak dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu rectifying/enriching section dan stripping section.

Metode eksak pada intinya adalah menghitung komposisi dan temperature tiap tahap
berdasarkan persamaan garis operasi dan persamaan kesetimbangan. Kemudian mengecek apakah
tahap tersebut merupakan feed tray atau tidak dengan membandingkannya dengan keadaan pada feed
tray. Apabila sudah memenuhi persyaratan maka perhitungan dihentikan dan apabila sudah memenui
persyaratan maka perhitungan dihentikan dan apabila tidak maka perhitungan diteruskan ke tray
berikutnya. Jadi, pada metode ini dilakukan iterasi untuk menentukan T pada tray tersebut. Jumlah
tahap hasil dari Metode Pintas adalah:

N = 13 tahap
= 11 tahap (karena kolom distilasi mempunyai kondensor parsial sehingga jumlah
tray = jumlah tahap – 2)
T buble = 195,40°C (pada bottom product)
T dew = 108,78°C (pada kondensat)
Tbubble−Tdew 195,40−108,78
ΔT = = = 7,8745 °C
jumlah tray 11

Namun, perhitungan pada metode eksak ini dilakukan dengan menggunakan solver, sehingga cukup
dengan sekali tebak hasilnya akan diketahui.

Persamaan garis operasi dan persamaan kesetimbangan akan dibahas di bagian enriching dan di
bagian stripping. Kriteria pengecekan yang digunakan adalah:

xLK zLK , f −xLK , d (1−q)/( R+1)


( xHK ¿ f =¿ zHK , f −xHK ,d (1−q)/( R+ 1)

xLK xLK
Untuk bagian Rectifying/Enriching, iterasi dihentikan ketika (
xHK tray < ( xHK ¿ feed
¿

xLK xLK
sedangkan pada bagian Stripping dihentikan ketika (
xHK tray > ( xHK ¿ feed
¿

Berdasarkan metode pintas,diperoleh:

Umpan 45% cairan

xLK,d 0,318812
xHK,d 2,625704
R 1,25
Q 0,55
zLK,f 0,2
zHK,f 0,15

Sehingga,

xLK zLK , f −xLK , d (1−q)/( R+1)


( xHK ¿ f =¿ zHK , f −xHK ,d (1−q)/( R+ 1)
xLK 0,2 – 0,3188(1−0,45)/(1,25+ 1)
( ¿f =
xHK 0,15−2,6257(1−0,45)/(1,25+1)

xLK
( xHK ¿ f =¿0,121
Dalam penyelesaian metode eksak, penentuan K dilakukan dengan mengunakan bantuan
persamaan grafik antara K dengan temperatur yang diperoleh dengan memplot harga K pada berbagai
temperature kemudian dicari persamaan matematikanya. Persamaan dilakukan dengan bentuk power.
Dengan tekanan 2100 kPa sehingga didapat data-data sebagai berikut:

Tabel 2.1. Penentuan Nilai K pada pada tekanan 2100 Kpa (absolut)

Tekanan 2100 Kpa


Temperature C2 C3 i-C4 n-C4 i-C5 n-C5 C6
30 1,9 0,62 0,29 0,15 0,09 0,07 0,027
50 2,45 0,91 0,425 0,32 0,15 0,125 0,061
70 2,95 1,21 0,61 0,435 0,225 0,19 0,09
90 3,4 1,5 0,81 0,62 0,31 0,28 0,14
110 3,9 1,9 1,1 0,82 0,42 0,39 0,2
130 4,35 1,95 1,15 0,9 0,6 0,45 0,25
150 5 2,6 1,6 1,3 0,75 0,7 0,4

Kurva T vs K
6
C2 Power (C2)
5
C3 Power (C3)
f(x) = 0.25 x^0.59 i-C4 Power (i-C4)
4
n-C4 Power (n-C4)
Power (n-C4) Power (n-C4)
3
i-C5 n-C5
f(x) = 0.03 x^0.86 Power (n-C5) C6
2
Power (C6)
1 f(x) = 0.01 x^1.05
f(x) = 0 x^1.27
f(x) = 0 x^1.39
0 f(x) = 0 x^1.6
20 40 60 80 100 120 140 160
Gambar 2.1 kurva regresi dan hasil pemodelan

Dari kurva K value terhadap temperatur didapatkan nilai persamaan untuk tiap komponen,
dapat dilihat pada table berikut. Persamaan ini digunakan untuk menentukan nilai K. Persamaannya : K =
A TB

Tabel 2.2. persamaan K-value untuk masing-masing komponen

AT B
Kompone
n A B
C2 0,2471 0,5898
C3 0,0377 0,8193
i-C4 0,0075 1,0484
n-C4 0,002 1,2741
i-C5 0,0006 1,386
n-C5 0,0009 1,3189
n-C6 0,0001 1,5997

2.1. Rectifying/Enriching Section

Algoritma yang digunakan untuk perhitungan enriching section sebagai berikut: 1. Persamaan
garis operasi enriching section:

R 1
𝑦𝑖,𝑛 = xi,n-1 + xi,D
R +1 R +1

Nilai-nilai konstanta dapat terhitung menjadi:

R 1
=¿ 0,5555 dan = 0,4444
R +1 R +1

Sehingga persamaan menjadi:

𝑦𝑖,𝑛 = (0,5555 × 𝑥𝑖,𝑛−1) + (0,4444 × 𝑥𝑖,𝐷)

Persamaan ini digunakan untuk mendapatkan nilai yi,n pada tray berdasarkan nilai xi,n yang didapatkan
dari tray sebelumnya.

2. Tebak nilai T

3. Dari persamaan K value didapatkan nilai K pada T tebakan tersebut dengan persamaan K = A TB

4. Hitung nilai αi

5. Persamaan kesetimbangan:

yi ,n /ai
c
𝑥𝑖,𝑛 =
∑ ❑( yi,ain )
i=1

Persamaan ini digunakan untuk mendapatkan nilai kesetimbangan xi,n yang didapat dari nilai yi,n pada
tray tersebut.
Untuk perhitungan pada tahap atau kolom enriching dapat dilihat pada table-tabel di bawah ini. Pada
tiap tray akan terdapat suatu komposisi tertentu dan suhu tertentu pula.

Tabel 2.3. Perhitungan Metode Eksak Enriching pada kondensor

kodensor temperature 108,7894


Komponen Yi ki ai yi/ai xi, b xi,n Xi,d
0,04496446
C2 4 3,926915 9,844445 0,004567 1,42956E-05 0,01145 0,011450327
0,28273908 0,00416996
C3 9 1,757587 4,406121 0,06417 1 0,160864 0,16086779
0,27591483 0,04788230
i-C4
5 1,023808 2,566601 0,107502 2 0,269492 0,269498521
0,35002888
n-C4
8 0,786765 1,972353 0,177468 0,16971447 0,444885 0,444896401
0,02805446
i-C5
1 0,398897 1 0,028054 0,39435375 0,070328 0,070330165
0,17427690
n-C5
0,01796027 0,436814 1,095056 0,016401 3 0,041115 0,041116513
0,00033799 0,20958831
n-C6
2 0,181104 0,454012 0,000744 9 0,001866 0,001866291
Jumlah 1 8,51189 21,33859 0,398907 1 1 1

(Tray) XLK/XHK 3,8319


(Feed) XLK/XHK 0,309

Dari iterasi pada tahap kondensor di atas didapatkan suhu yaitu T = 108,7894°C, namun XLK/XHK tray
lebih besar dari XLK/XHK feed sehingga perhitungan dilanjutkan ke tahap selanjutnya.

Tabel 2.4. Perhitungan Metode Eksak Enriching Tahap 1

temperatur
115,5583
Tray 1 e
Komponen xi, koreksi Yi Ki ai yi/ai xi, n
C2 0,011450 0,026345 4,069236 9,382512 0,002807 0,006245
C3 0,160867 0,215032 1,846691 4,257950 0,050501 0,112333
i-C4 0,269498 0,272350 1,090691 2,514828 0,108297 0,240894
n-C4 0,444896 0,402733 0,849659 1,959076 0,205572 0,457270
i-C5 0,070330 0,051540 0,433704 1 0,051540 0,114646
n-C5 0,041116 0,030824 0,473010 1,090629 0,028263 0,062868
n-C6 0,001866 0,001187 0,199463 0,459906 0,002581 0,005741
Jumlah 1 1 8,962458 20,66490 0,449565 1
(Feed) XLK/XHK 0,1213
(Tray) XLK/XHK 2,101

Dari iterasi pada tahap tray 1 di atas didapatkan suhu tray yaitu T = 115,5583°C, namun
XLK/XHK tray lebih besar dari XLK/XHK feed sehingga perhitungan dilanjutkan ke tahap selanjutnya

Tabel 2.5. Perhitungan Metode Eksak Enriching Tahap 2

temperatur
122,3272
Tray 2 e
Komponen xi, koreksi Yi Ki ai yi/ai xi, n
C2 0,006245 0,023454 4,208176 8,966759 0,002615 0,005388

C3 0,112333 0,188069 1,934858 4,122785 0,045617 0,093971

i-C4 0,240894 0,2564589 1,157765 2,466960 0,103957 0,214152

n-C4 0,457270 0,4096074 0,913573 1,946636 0,210418 0,433460

i-C5 0,114646 0,0761609 0,469308 1 0,076160 0,156891

n-C5 0,062868 0,0429090 0,509890 1,086471 0,039493 0,081357

n-C6 0,005741 0,0033397 0,218479 0,465535 0,007174 0,014778

Jumlah 1 1 9,412053 20,055148 0,485437 1

(Feed) XLK/XHK 0,1214


(Tray) XLK/XHK 1,3649

Dari iterasi pada tahap tray 2 di atas didapatkan suhu tray yaitu T = 122,3272°C, namun
XLK/XHK tray lebih besar dari XLK/XHK feed sehingga perhitungan dilanjutkan ke tahap selanjutnya

Tabel 2.6. Perhitungan Metode Eksak Enriching Tahap 3

Tray 3 temperature 129,096


Komponen xi, koreksi Yi Ki Ai yi/ai xi, n
C2 0,005388 0,022977 4,343996 8,590378 0,002674 0,005161

C3 0,093971 0,177868 2,022146 3,998853 0,044479 0,085826

i-C4 0,214152 0,241602 1,225018 2,422510 0,099732 0,192440

n-C4 0,433460 0,396379 0,978463 1,934940 0,204853 0,395279

i-C5 0,156891 0,099630 0,505681 1 0,099630 0,192244


n-C5 0,081357 0,053180 0,547426 1,082552 0,049125 0,094791

n-C6 0,014778 0,008360 0,238137 0,470924 0,017753 0,034256

Jumlah 1 1 9,860871 19,50015 0,518250 1

(Feed) XLK/XHK 0,1214


(Tray) XLK/XHK 1,0010

Dari iterasi pada tahap tray 2 di atas didapatkan suhu tray yaitu T = 129,0961°C, namun
XLK/XHK tray lebih besar dari XLK/XHK feed sehingga perhitungan dilanjutkan ke tahap selanjutnya

Tabel 2.7. Perhitungan Metode Eksak Enriching Tahap 4

Tray 4 temperature 135,8650


Komponen xi, koreksi Yi Ki Ai yi/ai xi, n
C2 0,005161 0,022851 4,476924 8,247855 0,002770 0,004995

C3 0,085826 0,173343 2,108611 3,884703 0,044622 0,080462

i-C4 0,192440 0,229540 1,292443 2,381073 0,096401 0,173831

n-C4 0,395279 0,375168 1,044293 1,923906 0,195003 0,351629

i-C5 0,192244 0,119270 0,542798 1 0,119270 0,215069

n-C5 0,094797 0,060644 0,585596 1,078846 0,05621 0,101361

n-C6 0,034256 0,019181 0,258421 0,476095 0,040282 0,072650

Jumlah 1 1 10,30909 18,992480 0,554570 1

(Feed) XLK/XHK 0,1214


(Tray) XLK/XHK 0,8082

Dari iterasi pada tahap tray 2 di atas didapatkan suhu tray yaitu T = 135,8650°C, namun
XLK/XHK tray lebih besar dari XLK/XHK feed sehingga perhitungan dilanjutkan ke tahap selanjutnya

Tabel 2.8. Perhitungan Metode Eksak Enriching Tahap 5

Tray 5 temperature 142,6339


Komponen xi, koreksi Yi Ki Ai yi/ai xi, n
C2 0,004995 0,022759 4,607162 7,934674 0,002868 0,004773

C3 0,080462 0,170363 2,194301 3,779130 0,045079 0,075023

i-C4 0,173831 0,219201 1,360030 2,342309 0,093583 0,155744


n-C4 0,351629 0,350918 1,111029 1,913467 0,183393 0,305209

i-C5 0,215069 0,131951 0,580636 1 0,131951 0,219597

n-C5 0,101361 0,064294 0,624377 1,075332 0,05979 0,099504

n-C6 0,072650 0,040511 0,279325 0,481067 0,084211 0,140147

Jumlah 1 1 10,756863 18,525982 0,600878 1

(Feed) XLK/XHK 0,1214


(Tray) XLK/XHK 0,7092

Dari iterasi pada tahap tray 2 di atas didapatkan suhu tray yaitu T = 142,6339°C, namun
XLK/XHK tray lebih besar dari XLK/XHK feed sehingga perhitungan dilanjutkan ke tahap selanjutnya

Tabel 2.9. Perhitungan Metode Eksak Enriching Tahap 6

Tray 6 temperature 149,4029


Komponen xi, koreksi Yi Ki Ai yi/ai xi, n
C2 0,004773 0,022636 4,734888 7,647100 0,002960 0,004458

C3 0,075023 0,167341 2,279259 3,681127 0,045459 0,068466

i-C4 0,155744 0,209153 1,427773 2,305931 0,090702 0,136607

n-C4 0,305209 0,325129 1,178639 1,903566 0,170800 0,257242

i-C5 0,219597 0,134467 0,619174 1 0,134467 0,202521

n-C5 0,099504 0,063262 0,663750 1,071992 0,059013 0,088881

n-C6 0,140147 0,078009 0,300830 0,485857 0,160560 0,241821

Jumlah 1 1 11,204315 18,095575 0,663964 1

(Feed) XLK/XHK 0,1214


(Tray) XLK/XHK 0,6745

Dari iterasi pada tahap tray 7 di atas didapatkan suhu tray yaitu T = 149,4029°C, didapatkan
XLK/XHK tray lebih kecil dari XLK/XHK feed sehingga perhitungan dapat di hendikan karena sudah
xLK xLK
mencapai syarat yaitu ( xHK ¿ tray < ( xHK ¿ feed

2.2.Stripping Section
Diketahui dari metode singkat :

R 1,25
D 66,70876
B 33,29123
F 100
q 45
Nilai V’ dan L’ dibutuhkan untuk menghitung bagian stripping kolom R = L/D Maka : L = R.D =1,25x
66,70876 = 83,38595

V = L + D = 83,38595+ 66,70876 = 150,0947323

F (1 – q) + V’ = V

V’ = 150,0947323

F (q) + L = L’

L’ = 10083,38596

Sehingga nilai

L'/V' 67,18014553

B/V' 0,221801455

Algoritma untuk perhitungan stripping section adalah sebagai berikut: 1. Persamaan garis operasi
stripping section :

1. Persamaan garis operasi stripping section

L' B
Yi,m+1 = xi,m - xi,B
V' V'

Persamaan ini digunakan untuk mendapatkan nilai xi,m pada tray berdasarkan nilai yi,m+1 yang
didapatkan dari tray sebelumnya.

2. Tebak nilai T

3. Dari persamaan K value didapatkan nilai K pada T tebakan tersebut.

4. Hitung nilai αi

5. Persamaan kesetimbangan:
Digunakan untuk mendapatkan nilai kesetimbangan yi,m yang didapat dari nilai xi,m pada tray tersebut.

6.

Dari nilai KHK,m dapat diperoleh Tn (Data K = f(t))

• Apabila Tn berbeda jauh dengan T tebakan, maka ulangi iterasi dengan tebakan T yang berbeda.

• Apabila Tn sudah konvergen dengan T tebakan, cek apakah

Apabila masih belum memenuhi, teruskan perhitungan ke tahap berikutnya sampai memenuhi syarat
diatas. Untuk perhitungan pada stripping kolom dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini. Tiap tray
akan menunjukkan temperatur dan komposisi tertentu.

Tabel 2.10. Perhitungan Metode Eksak Stripping pada boiler

Temperature
(Tb) 195,40
Komponen xi Ki ai xi*ai yi,n xi
5,54705383 6,17567 8,82848E- 7,92994E- 1,42958E-
C2 1,42956E-05 8 2 05 05 05
2,83987404 3,16170 0,01318417 0,01184233 0,00417002
C3 0,004169961 9 2 4 4 1
1,89178036 2,10616 0,10084806 0,09058409 0,04788298
i-C4
0,047882302 7 6 4 5 7
1,65921250 1,84724 0,31350373 0,28159640
n-C4
0,16971447 1 2 3 2 0,1697169
0,35421778 0,39435939
i-C5
0,39435375 0,89821058 1 0,39435375 2 6
0,94568853 1,05285 0,18348889 0,16481402 0,17427939
n-C5
0,174276903 1 8 7 8 8
0,46216636 0,51454 0,10784182 0,09686605 0,20959131
n-C6
0,209588319 8 1 9 9 9
14,2439862 15,8581 1,11330873 1,00001431
Jumlah
1 4 8 3 1 8

(Tray) XLK/XHK 0,1214

(Feed) XLK/XHK 0,1214

Dari iterasi pada tahap reboiler diatas didapatkan suhu reboiler T = 195,40˚C, namun xLK/xHK,m masih
sama dari zLK/zHK,f sehingga perhitungan dilanjutkan ke tahap selanjutnya

Tabel 2.11. Perhitungan Metode Eksak Stripping tahap 1

Tray 1 188,63
Komponen yi xi,m ki ai Xi,b xi,m . ai yi,n Xi
8,08707E- 5,43290 6,35148039 0,00047591 0,00051364 0,00035 6,5012
C2 7,92994E-05 05 2 9 7 9 3
0,01230067 2,75901 3,22550521 0,13882313 0,03967588 0,02728 0,00988
C3 0,011842334 2 9 5 9 1 3
0,09584703 1,82313 2,13138348 1,59406072 0,20428678 0,14047 0,07705
i-C4
0,090584095 4 4 4 6 6 6
1,58633 1,85454409 5,65000346 0,55682762 0,38289 0,24137
n-C4
0,281596402 0,30025041 2 5 1 5 6
0,39756280 0,85537 13,1285214 0,39756280 0,31960
i-C5
0,354217782 8 6 1 1 8 0,27338
0,18396951 0,90272 1,05535199 5,80189247 0,19415259 0,13350 0,14789
n-C5
0,164814028 2 2 4 8 2 7
0,11990276 0,43682 0,51067920 6,97745293 0,06123184 0,04210 0,09639
n-C6
0,096866059 4 3 9 6 9 5
13,7963 1,45425118 0,07248
Jumlah
1   1 16,1289444   8 1

(Tray) XLK/XHK 0,2410

(Feed) XLK/XHK 0,1214

Dari iterasi pada tahap reboiler diatas didapatkan suhu reboiler T = 188,63˚C, Didapatkan nilai
xLK/xHK,m lebih besar dari zLK/zHK,f sehingga perhitungan dapat dihentikan karena sudah memenuhi
syarat yaitu
PROFIL KOMPOSISI DAN TEMPERATUR PADA KOLOM DISTILASI
Tabel 2.12 Komposisi fasa cairan untuk setiap komponen dalam distilat

y
Tray Tahap Temperature
C2 C3 i-C4 n-C4 i-C5 n-C5 C6
0,04496446 0,28273 0,27591 0,35002 0,02805 0,000
Kondensor 1 108,7894072 4 9 5 9 4 0,01796
0,02634549 0,21503 0,40273 0,05154 0,04111 0,001
1 2 115,5583254 9 3 0,27235 3 1 7
0,02345414 0,25645 0,40960 0,07616 0,04290
2 3 122,3272437 5 0,18807 9 7 1 9 0,003
0,17786 0,24160 0,09963 0,05318 0,008
3 4 129,096162 0,0229777 8 2 0,39638 1 1
0,02285156 0,17334 0,37516 0,11927 0,06064 0,019
4 5 135,8650803 6 3 0,22954 8 1 4
0,02275973 0,17036 0,21920 0,35091 0,13195 0,06429 0,040
5 6 142,6339985 5 3 2 8 1 4
0,02263623 0,16734 0,20915 0,32512 0,13446 0,06326
6 7 149,4029168 8 1 4 9 7 2 0,078
0,00035320 0,02728 0,14047 0,38289 0,13350 0,042
Feed 8 188,6328596 5 3 6 6 0,27338 7
7,92994E- 0,01184 0,09058 0,28159 0,35421 0,16481 0,096
Reboiler 9 195,4017778 05 2 4 6 8 4

Profil Komposisi Fraksi Cair Pada Setiap Tahap Distilat


1

0.8

0.6
Fraksi Cair

0.4

0.2

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahap

C2 C3 i-C4 n-C4 i-C5 n-C5 C6

Tabel 2.13 Komposisi fasa uap untuk setiap komponen dalam distilat
X
Tray Tahap Temperature
C2 C3 i-C4 n-C4 i-C5 n-C5
0,01145002 0,16086 0,26949 0,07032 0,04111
Kondensor 1 108,7894072 9 4 2 0,444885 8 5
0,11233 0,24089 0,11464 0,06286
1 2 115,5583254 0,00624589 4 4 0,45727 6 8
0,00538828 0,09397 0,21415 0,15689 0,08135
2 3 122,3272437 9 1 2 0,433461 1 8
0,00516124 0,08582 0,19224 0,09479
3 4 129,096162 8 7 0,19244 0,39528 4 1
0,00499595 0,08046 0,17383 0,21506 0,10136
4 5 135,8650803 1 2 2 0,35163 9 1
0,00477365 0,07502 0,15574 0,21959 0,09950
5 6 142,6339985 7 3 5 0,305209 7 4
0,00445823 0,06846 0,13660 0,20252 0,08888
6 7 149,4029168 5 7 7 0,257243 2 1
0,00988 0,07705 0,14789
Feed 8 188,6328596 6,50122E-05 9 2 0,241372 0,27338 4
0,04788 0,39435 0,17427
Reboiler 9 195,4017778 1,42958E-05 0,00417 3 0,169717 9 9

Profil Komposisi Fraksi Uap Pada Setiap Tahap Distilat

0.8

0.6
Fraksi Uap

0.4

0.2

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tahap
KESIMPULAN DAN ANALISIS
1.Analisis Perancangan

Pada laporan tugas ini Kolom distilasi terdiri dengan unit kondensor total serta reboiler parsial
pada kondisi tekanan 2100 kPa (absolut). Kolom dirancang dengan metode pintas dan metode eksak.
Berdasarkan metode pintas didapatkan temperatur umpan (feed) sebesar 100 oC, temperatur keluaran
kondensor sebesar 108,78oC, dan temperatur keluaran reboiler sebesar 195,40 oC. Dengan
menggunakan metode Fenske didapatkan jumlah tahap minimum sebanyak 5,20. Kemudian, didapatkan
rasio refluks minimum melalui metode Underwood, yaitu sebesar 0,373338. Rasio refluks yang
digunakan adalah sebesar 1,25 (sesuai soal). Jumlah tahap teoretis ditentukan dengan metode Gilliland,
dan diperoleh bahwa jumlah tahap teoretis adalah 11 dengan tahap pertama ada pada tray teratas
pada kolom yaitu kondensor dan kolom terakhir adalah reboiler. Terakhir, jumlah tahap setiap section
ditentukan dengan metode Kirkbride yang menghasilkan 6 tahap untuk enriching section dan 1 tahap
untuk stripping section, nilai ini akan dikoreksi dengan metode eksak Berdasarkan metode eksak dapat
diketahui temperatur dan komposisi di setiap tahap dalam kolom. Pada metode ini didapatkan jumlah
tahap pada enriching section adalah 6 tahap, jumlah tahap pada stripping section adalah 1 tahap
(termasuk reboiler parsial), dan feed masuk pada tahap ke-6. Lalu profil temperatur pada kolom
meningkat dari bagian enriching section menuju ke stripping section, hal ini sesuai dengan literatur.
Perhitungan temperatur pada setiap tahap melibatkan nilai K pembacaan nomogram, serta pembacaan
grafik Gilliland. Kedua metode ini mempunyai pengaruh yang cukup besar pada metode eksak, sehingga
diperlukan ketelitian dalam pembacaan setiap nilai pada grafik nomogram maupun grafik Gilliland.

2. Kesimpulan
Berdasarkan perancangan kolom distilasi multikomponen yang telah dilakukan, diperoleh
beberapa kesimpulan yaitu:

1. Didapatkan hasil koreksi laju aliran pada produk atas sebesar 66,70876993 kmol/jam dan produk
bawah sebesar 33,29123007 kmol/jam.

2. Desain memperhitungkan efisiensi adalah ada 13 tahap.

3. Jumlah tahap teoritis yang diperoleh berdasarkan metode pintas (Fenske, Underwood dan Gilliland)
adalah 13 tahap dan melalui metode eksak diperoleh 6 tahap pada enriching dan 1 tahap stripping.
Umpan masuk diantara tray ke 5 dan ke 6 (tahap ke 6 ).

Anda mungkin juga menyukai