Anda di halaman 1dari 17

Evaluasi Perpindahan Panas Evaporator Pada Unit

Evaporasi Pabrik 1A
Disusun oleh: -Galuh Arya Ramdani
-Irvan Abdillah

Presentasi Tugas Khusus


Departemen Operasi Pabrik 1A
Senin, 4 September 2017
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sebagai salah satu alat yang berperan penting dalam proses
pemekatan larutan urea, dengan berjalannya waktu akan
menurunkan performa dan efesiensi dari unit evaporator.

Rumusan Masalah
Dengan penurunan nilai performa dan efesiensi dilakukan
perhitungan untuk mengetahui perpindahan panas yang terjadi
serta adanya pengotor yang terdapat pada unit evaporator pada
kondisi aktual.
PENDAHULUAN
Tujuan
1. Membandingkan perpindahan panas yang terjadi pada unit eveaporator
pabrik 1A (E-401 & E-402) pada design dan actual serta hal yang
mempengaruhinya.
2. Mempelajari perpindahan panas yang terjadi dan kemungkinan adanya
pengotor pada unit evaporator pabrik 1A (E-401 & E-402) seiring dengan
waktu.
3. Mempelajari dan mengevaluasi performa 1st stage evaporator pada unit
urea pabrik 1A meliputi:
a. Laju perpindahan panas (Q)
b. Koefisien perpindahan panas overall (UD)
c. Faktor pengotor (Rd)
PENDAHULUAN

Manfaat
Hasil evaluasi evaporator yang dijustifikasi dari hasil perhitungan
dapat digunakan sebagai masukan kepada pihak Departemen Operasi
Kaltim 1A pada umumnya dan Unit Urea pada khususnya dalam
mengatasi masalah yang terjadi pada seksi eveaporasi unit Urea
Kaltim-1A.
Jenis Evaporator yang Digunakan
A. Berdasarkan Jenis Industri
Chemical Plant Evaporator
B. BerdasarkanTipe Sirkulasi
Natural Circulation Evaporator
Forced Circulation Evaporator
steam
C. Berdasarkan Posisi Tube
Vertical-tube Evaporator
D. Berdasarkan Jumlah Tube
Multiple effect evaporation
Fouling Factor
1) Particulate Fouling
Pengotoran terjadi akibat penggumpalan partikel-partikel yang
terbawa oleh aliran proses menuju permukaan perpindahan panas.

2) Crystallization or Precipitation Fouling


Pengotoran terjadi akibat kristalisasi garam terlarut dari larutan
jenuh, karena kelarutannya berubah oleh tempratur dan selanjutnya akan
terjadi presipitasi menuju permukaan perpindahan panas.

3) Chemical Reacion Fouling


Pengotoran terjadi akibat reaksi kimia di dalam fluida diatas
permukaan perpindahan panas dimana material bahan permukaan
perpindahan panas tidak ikut bereaksi.
Fouling Factor
4) Corrosion Fouling
Pengotoran terjadi akibat reaksi kimia atau elektrokimia antara
permukaan perpindahan panas dan aliran fluida yang mana akan merubah
karakteristik permukaan perpindahan panas.

5) Biological Fouling
Pengotoran ini berhubungan dengan aktifitas organisme biologi
yang terdapat atau terbawa dalam aliran fluida seperti lumut, jamur, dll.

6) Soludification of Freezing Fouling


Terjadi karena proses pembekuan dari suatu liquid atau komponen
yang memiliki melting point yang lebih tinggi dari larutan multi-komponen.
Laju Perpindahan Panas ( Q )
Q = m . Q = m .
Q =m 40621,52
: flow inlet
lb/hr steam, lb/hr
912,73 Btu/lb
Q = 37076478,74 Btu/hr
: Panas laten, Btu/lb

Log Mean Temprature Difference (TLMTD)


T1 t2 (T2 t1
)1 2 (2 1 )
T(LMTD) = ()
T t =
ln T1 t2 2
2 1 1
2 1
296,42244,40 (296,42176,72)
T1 T(LMTD) = inlet steam, oF296,42244,40
: Tempratur ln 296,42176,72
T2 :Tempratur outlet steam, oF
T(LMTD) = 81,2134
t1 : Tempratur inlet urea solution, oF
t2 : Tempratur outlet urea solution, oF
Perhitungan Koefisien Perpindahan Panas ( UD )
Q = A . UD . TLMTD Q = A . UD . TLMTD
Q : laju perpindahan panas, BTU/hr
Q
UUDD = : koefisien perpindahan panas total, BTU/hr.ft2.F
A. TLMTD
TLMTD : log mean temprature difference, oF
A 37076478,74 Btu/hr
: luas perpindahan panas, ft2
UD =
537,6503 ft 2 81,2134F
UD = 84,9259 Btu/hr. ft 2 F
Faktor Pengotor` ( RD)
(UC UD ) (UC UD )
Rd = Rd =
(UC UD ) (UC UD )
2 2o 84,9259408,8779Btu/hr. 2 )
Rd (408,8779Btu/hr.
: faktor pengotor,jam.ft . F/Btu
Rd =
UC (08,8779Btu/hr. 2
: clean heat transfer 84,9259408,8779Btu/hr.
coefficient, Btu/jam.ft2.oF 2 )
Rd = 0,00932926 hr. 2 . /
UD : dirt heat transfer coefficient, Btu/jam.ft2.oF
Data Evaporator E-401
Temp. Inlet US Temp. Outlet Temp. Outlet
Temp. Inlet Steam
Data (Feed) (Liquid) Steam
C F C F C F C F
Design 80,40 176,72 118,00 244,40 146,90 296,42 146,90 296,42
7/22/2017 89,23 192,61 121,02 249,84 150,88 303,58 150,88 303,58
7/26/2017 89,38 192,88 121,04 249,87 150,73 303,31 150,73 303,31
7/30/2017 90,15 194,27 120,94 249,69 150,00 302,00 150,00 302,00
8/3/2017 89,64 193,35 121,08 249,94 150,87 303,57 150,87 303,57
8/7/2017 89,64 193,35 120,80 249,44 150,37 302,67 150,37 302,67
Flow Inlet Steam Flow Inlet Steam LMTD Q Rd
lb/hr lb/hr F Btu/hr hr.ft2.F/Btu
40.621,5187 231.871,4505 81,2134 37.076.478,7448 0,00932926
38.700,1208 220.903,9309 78,9320 35.116.489,6561 0,00961669
36.749,6348 220.185,1294 78,5191 33.353.968,5043 0,01018564
35.904,3932 226.538,4072 76,7109 32.622.013,5340 0,01021344
32.421,6670 209.379,9198 78,5493 29.419.744,8708 0,01181069
30.868,6692 220.764,8080 77,9349 28.031.221,0999 0,01248033
Grafik Waktu vs Q E-401
40,000,000

35,000,000

30,000,000

25,000,000
Design 7/22/2017 7/26/2017 7/30/2017 8/3/2017 8/7/2017

Grafik Waktu vs Rd E-401


0.0130
0.0120
0.0110
0.0100
0.0090
0.0080
0.0070
Design 7/22/2017 7/26/2017 7/30/2017 8/3/2017 8/7/2017
Data Evaporator E-402
Temp. Inlet US Temp. Outlet Temp. Inlet Temp. Outlet
Data (Feed) (Liquid) Steam Steam
C F C F C F C F
Design 118,00 244,40 133,00 271,40 146,90 296,42 146,90 296,42
7/22/2017 121,02 249,84 130,96 267,73 150,88 303,58 150,88 303,58
7/26/2017 121,04 249,87 131,16 268,09 150,73 303,31 150,73 303,31
7/30/2017 120,94 249,69 130,97 267,75 150,00 302,00 150,00 302,00
8/3/2017 121,08 249,94 131,03 267,85 150,87 303,57 150,87 303,57
8/7/2017 120,80 249,44 131,09 267,96 150,37 302,67 150,37 302,67
Flow Inlet Steam Flow Inlet Steam LMTD Q Rd
lb/hr lb/hr F Btu/hr hr.ft2.F/Btu
14.107,6763 182.143,6111 36,8876 12.876.499,4076 0,00000238
13.440,3832 173.528,2183 44,2001 12.195.803,7430 0,00045293
12.762,9879 172.963,5731 43,7031 11.583.687,8319 0,00054663
12.469,4392 177.954,3080 42,6460 11.329.483,0622 0,00056392
11.259,9036 164.475,6808 44,0620 10.217.349,1179 0,00085050
10.720,5542 173.418,9321 43,3069 9.735.120,8665 0,00098214
Grafik Waktu vs Q E-402
14,000,000
13,000,000
12,000,000
11,000,000
10,000,000
9,000,000
Design 7/22/2017 7/26/2017 7/30/2017 8/3/2017 8/7/2017

Grafik Waktu vs Rd E-402


0.0010
0.0008
0.0006
0.0004
0.0002
0.0000
Design 7/22/2017 7/26/2017 7/30/2017 8/3/2017 8/7/2017
Data Analisa
Laboratorium Inlet PersenWeight
E-401 Urea H2O Total
Design 73,00 27,00 100,00
7/22/2017 70,18 29,82 100,00
7/26/2017 70,02 29,98 100,00
7/30/2017 69,53 30,47 100,00
8/3/2017 71,50 28,50 100,00
8/7/2017 70,71 29,29 100,00
Kesimpulan
1. Seiring dengan waktu, evaporator tingkat 1 (E-401) dan evaporator
tingkat 2 (E-402) di unit evaporasi Urea 1A, laju perpindahan panas
(Q) semakin menurun dikarenakan adanya pengotor-pengotor pada
alat.
2. Seiring dengan waktu, evaporator tingkat 1 (E-401) dan evaporator
tingkat 2 (E-402) di unit evaporasi Urea 1A, fouling factor (Rd)
semakin meningkat.
3. Menurunnya laju perpindahan panas (Q) dan meningkatnya fouling
factor (Rd) dapat dipengaruhi oleh timbulnya scale/kerak dan
potensi urea yang mengkristal pada alat evaporator.
Saran
1. Waktu untuk pembersihan pada alat evaporator perlu dipersingkat
untuk mengoptimalkan laju perpindahan panas yang terjadi (Q)
serta menurunkan fouling factor (Rd).
2. Jika laju perpindahan panas (Q) dan fouling factor (Rd) sudah
sangat jauh dari design dan perbedaan temperatur sudah sangat
sedikit ditambah konsentrasi dari larutan urea sudah menjauhi
desain, maka perlu dilakukan pembersihan dengan segera.
3. Untuk mengetahui kinerja evaporator secara lebih akurat, perlu
dilakukan analisa laboratorium secara berkala terhadap semua inlet,
outlet, dan vapor pada alat evaporator.

Anda mungkin juga menyukai