Oleh:
Diajukan sebagai persyaratan untuk memenuhi derajat sarjana sains terapan pada
Program studi teknologi kimia industri
Jurusan teknik kimia
Politeknik negeri samarinda
Oleh:
Disusun Oleh
Menyetujui:
Pembimbing 1,
ii
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
2.2.4. PFD..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
iii
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data produksi, ekspor, konsumsi dan impor butil oleat...................1
iv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
akan produk-produk kimia. Salah satu produk kimia yang mengalami peningkatan
yaitu produksi butil oleat (C22H42O2) di Indonesia yang banyak dimanfaatkan pada
industri plastik, pabrik pembuatan karet sintetis, sebagai solvent (pelarut) pada
yang perlu diperhatikan untuk mengetahui layak atau tidak pabrik tersebut
didirikan. Data-data untuk analisa tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1 Data produksi, ekspor, konsumsi dan impor butil oleat
Berdasarkan tabel 1.1 data konsumsi untuk tahun 2023 merupakan data hasil
proyeksi konsumsi dari tahun 2018. Data konsumsi yang akan diproyeksikan
diperoleh dari Buku Statistik Industri Manufaktur Indonesia, Bahan Baku tahun
(CAGR) butil oleat sebesar 3,8% yang diperoleh dari data lembaga resmi 360
market update (2020). Untuk data ekspor dan impor tahun 2023 didapatkan dari
2
proyeksi dengan cara ekstrapolasi dari tahun 2010 – 2020. Sedangkan data
produksi diperoleh nol karena belum ada pabrik butil oleat di Indonesia.
= 14,700,57 ton/tahun
Kapasitas produksi paling kecil dari industri serupa yang memproduksi butil
oleat sebagai perkiraan kapasitas break event point (BEP) yaitu sebesar 1200
ton/tahun yang diproduksi oleh Hebei Crovell Biotech Co., Lt yang berlokasi di
kapasitas perancangan pabrik butil oleat yang akan dibangun dengan kapasitas
13,000 ton/tahun.
Untuk membuat pabrik n-Butyl Oleat dengan bahan n-Butanol dan Asam
Oleat, dipilih 3 (tiga) lokasi yaitu, Gresik, Surabaya, dan Cilegon. Ketiga lokasi
tersebut dinilai dari ketersediaan bahan baku sangat penting dengan bobot 40,
tenaga kerja 30, transportasi 20 dan utilitas 10 dengan rincian pada tabel 1.2:
3
Pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa alternatif lokasi yang dipilih adalah kota
bahan baku pembuatan Butil Oleat yang cukup banyak. Butanol di peroleh dari
PT.Petro Oxo Nusantara sebesar 30.000 ton/tahun, Asam Oleat diperoleh dari
perusahaan China Dalian Daping Oil Chemicals Co., Ltd sebesar 12.000
ton/tahun, Asam Sulfat diperoleh dari perusahaan PT. Petrokimia Gresik dengan
Gresik memiliki Angka tenaga kerja cukup tinggi sebanyak 503.593 orang. Angka
tenaga kerja lulusan SMP 130,073 orang, lulusan SMA 278,773 orang dan lulusan
perguruan tinggi 94,747 lulusan (Badan Pusat Statistik Kabupaten. Gresik, 2021).
Sarana transportasi memadai karena terletak didekat laut dan Kota Surabaya yang
listrik, air dan bahan bakar. Kebutuhan listrik dapat dipenuhi dari PLN (PLTU
Paiton) dan generator pembangkit tenaga listrik yang dibangun sendiri sebagai
cadangan. Kebutuhan air dapat diperoleh dari Sungai Berantas dan Sungai
Pembuatan butil oleat dapat dilakukan dengan proses Esterifikasi fase cair,
proses Esterifikasi fase gas dan proses esterifikasi dengan asil klorida, pada proses
esterifikasi fase cair dapat menggunakan katalis homogen seperti H 2SO4 dan HCl
Proses esterifikasi uap berjalan pada tekanan dan temperatur yang tinggi
dibandingkan fase cair, sehingga dengan esterifikasi fase cair perancangan reaktor
karboksilat dimana atom hidrogen pada gugus hidroksil (OH) digantikan oleh
atom klorida (Cl). Reaksi antara asil klorida dengan alkohol dapat dilakukan
untuk menghasilkan produk ester. Kelebihan reaksi ini yaitu pada esterifikasi asil
lama tetapi biaya yang relatif mahal dan penggunaan katalis HCl meyebabkan
reaksi samping alkil klorida. Sedangkan katalis H2SO4 lebih disukai dalam
tidak sesuai. Katalis H2SO4 merupakan salah satu yang banyak digunakan karena
mudah didapatkan di pasaran dengan harga yang relatif murah (Mc.ketta, 1977).
Dilihat dari proses tersebut, dalam perancangan ini dipilih proses esterifikasi
fase cair dengan katalis H2SO4, berlangsung pada reaktor alir tangki berpengaduk
Proses berlangsung pada kondisi operasi yang optimal dengan suhu 100 °C,
sulfat (katalisator) 0,9047% dari jumlah n-butanol dan asam oleat, dan waktu
URAIAN PROSES
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan butil oleat adalah butanol
yang diperoleh dari PT Oxo Nusantara yang mengandung 99,5% (w/w), pengotor
berupa air 0,5% (w/w). Asam oleat diperoleh dari Dalian Daping Oil Chemicals
Co., Ltd China yang memiliki kemurnian 99,7% (w/w) dan pengotor 0,3 % (w/w).
Selain itu, katalis Asam Sulfat diperoleh dari PT. Petrokimia Gresik yang
memiliki kemurnian 98% (w/w) dan pengotor air 2% (w/w), Sedangkan untuk
utama pada proses pembuatan butil oleat menghasilkan produk samping berupa
air. Adapun sifat fisik bahan baku dan produk dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan
Suhu
Ruang
Titik
Didih
117 360 337 1388
Normal
(oC)
Densitas
40oC 0,81 0,89 1,82 1,49
(g/cm3)
Purity
99,5(5) 99,7(6) 98(4) 98
(%)
. 0, 3 asam
Impuritis 0,5 air(5) 2 air(4) 2 air
linoleat(6)
Tidak
Larut dalam
larut
eter, pelarut
Sifat dalam air, Larut dalam air Larut dalam air dan
organik dan
Kelarutan larut dan alkohol alkohol
sedikit larut
dalam
dalam air
alkohol
Mudah
Tidak
Sifat Terbakar, Beracun dan Beracun,korosif,
mudah
Bahan tidak korosif, korosif tidak mudah terbakar
terbakar
dan beracun
Sumber: (1)Pubchem, 2021
(2) Merckmilipore, 2021
(3) Fisher scientific
(4) Petrokimia Gresik
(5) PT. Oxo Nusantara
(6) Dalian Daping Oil Chemicals Co., Ltd
(7) Asahimas Chemical
Densitas 25 oC
0,88 2,671
(g/cm3) 1
Larut dalam Larut dalam gliserin,
alkohol dan tidak larut dalam
Sifat Kelarutan Larut dalam garam
tidak larut alkohol dan larut
dalam air dalam air
Mudah Tidak mudah
Sifat Bahan terbakar dan Beracun dan korosif terbakar dan tidak
tidak korosif berbahaya.(1)
Sumber: (1) Pubchem, 2021
mengacu pada acme synthetic chemicals dan Herwick standard yang dapat dilihat
Proses pembuatan butil oleat dari asam oleat dan butanol meliputi tiga
tahapan, yaitu: tahap persiapan bahan baku atau pengolahan awal, tahap
Untuk menjaga agar bahan baku tersimpan pada fase cair, bahan baku
pembuatan butil oleat yaitu butanol yang disimpan pada tanki (T-02) bersuhu 30
o
C dan bertekanan 1 atm, asam oleat disimpan pada tanki (T-03) bersuhu 30 oC
dan bertekanan 1 atm serta asam sulfat yang digunakan sebagai katalis disimpan
pada tanki (T-04) bersuhu 30 oC dan bertekanan 1 atm. Bahan baku ini akan
dialirkan menuju reaktor. Asam oleat dan asam sulfat dialirkan terlebih dahulu
dahulu sehingga mengurangi daya kerja pengaduk dalam reactor, asam oleat
dengan kadar 99,7 % dan 0,3 % asam linoleat dialirkan langsung dari tangki
sulfat dengan kadar 98% dan air 2% dialirkan langsung dari tangki penyimpanan
dilakukan proses pretreatment untuk menaikkan suhu bahan baku agar sesuai
dengan kondisi dari reaktor yaitu sebesar 100 oC. Campuran hasil dari mixer (M-
02) selanjutnya dilewatkan heater (H-03) untuk dinaikkan suhunya menjadi 100°C
dari produk atas Menara distilasi 2 (MD-02) yang selanjutnya dipanaskan suhunya
proses produksi dimana terjadi reaksi antara asam oleat dengan butanol dan asam
10
sulfat sebagai katalis menghasilkan produk utama butil oleat dan produk samping
air. Proses pembuatan butil oleat ini dilakukan secara kontinyu dengan
Keadaan reaktor (R-01) adalah isotermal dengan kondisi operasi pada suhu
konsentrasi asam sulfat (katalisator) 0,9047% dari jumlah n-butanol dan asam
oleat, dan waktu tinggal 90 menit menghasilkan konversi 96% (Othmer et al,
1950).
Reaksi ini bersifat eksotermis karena tiap mol Asam oleat yang membentuk
butil oleat menghasilkan panas sebesar 26,95 cal/kg. Reaktor dilengkapi dengan
mantel pendingin untuk mempertahankan suhu tetap 100oC. Reaksi ini bekerja
Komponen aliran keluar reaktor (R-01) adalah produk utama butil oleat,
produk samping air, bahan baku dan katalis yang tidak bereaksi. Kondisi keluaran
pemurnian produk.
atm berupa asam oleat, asam linoleat, butil oleat, butanol dan H 2SO4 didinginkan
NaOH 50% dialirkan dari mixer (M-01). Reaksi yang terjadi yaitu:
untuk memisahkan Na2SO4 dan H2O. Hasil bawah dekanter (DE-01) berupa
Na2SO4, H2O dan sebagian kecil butanol, dialirkan ke Unit Pengolahan Limbah
(UPL). Sedangkan hasil atas dekanter (DE-01) terdiri atas butil oleat, asam oleat,
asam linoleat, butanol dan sedikit air dipanaskan menggunakan heater (H-04)
besar terdiri atas butanol dan sedikit air dikondensasikan didalam condensor (CD-
untuk di recycle bercampur dengan butanol fresh feed. Sedangkan produk bawah
kembali. Produk atas Menara distilasi 2 (MD-02) sebagian besar terdiri atas asam
oleat, asam linoleat sedikit butanol dibawa ke Unit Pengolahan Limbah (UPL).
Sebagian besar butil oleat, sedikit asam oleat sebagai produk bawah menara
2.2.4. PFD
Terlampir.
DAFTAR PUSTAKA
Acme synthetic chemicals. (2021). ButylOleate 99% Min. By G. diakses & Mei
2021, dari https://acmechem.com/oleic-acid-butyl-ester-butyl-oleate-99-
min-by-gc/
Buku Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik. (2021). Kabupaten Gresik Dalam
Angka. Gresik : Author
Buku Badan Pusat Statistik Kota Surabaya. (2021). Kota Surabaya Dalam Angka.
Surabaya : Author
Buku Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. (2021). Provinsi DKI jakarta
Dalam Angka. Jakarta : Autor
Badan Pusat Statistik. (2020). Ekspor Dan Impor. Diakses pada 7 Mei 2021, dari
https://www.bps.go.id/exim/
Coulson, J.M., and Richardson, J.F. 2005. Chemical Engineering, vol. 6 4th ed.
New York: Pergamon Press Inc.
Dalian Daping Oil Chemicals. (2021). Oleic acid. Diakses 7 Mei 2021, dari
http://www.dldpfattyacid.com/fatty-acid/refined-oleic-acid/high-iv-oleic
Market Update. (2020). Global oleate esters market outlook. Diakses 7 Mei 2021,
dari https://www.360marketupdates.com/global-oleate-esters-market-
13
17021381
Othmer, Donald G, and Rao, Sanjeev Ananda.,1950. n-Butyl Oleate from n-Butyl
Alcohol and Oleic Acid, Industrial and Engineering Chemistry, vol.42,
No.9, New York
PT. Asahimas Chemical. (2021). Caustic Soda (NaOH). Diakses 7 Mei 2021, dari
https://www.asc.co.id/index.php/en/product-main/product-sub/caustic-soda
naoh
PT. Petrokimia Gresik, (2021). Produksi Asam Sulfat. Diakses 7 Mei 2021 dari
www.petrokimia-gresik.com
PT. Petro Oxo Nusantara. (2021). Normal butanol. Diakses 7 Mei 2021, dari
https://www.pon.co.id/normal-butanol