BAB I
PENDAHULUAN
1. Keputusan Presiden No. 5 Tahun 1988 tanggal 29 Februari 1988 tentang pengadaan bahan
peledak;
2. Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia No. Kep/010/VI/1988
tanggal 26 Juni 1988 tentang pengawasan dan pengendalian bahan peledak sebagai
pelaksanaan Keppres No. 5 tahun 1988;
3. Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan No. SKEP/974/VI/1988 tanggal 28
Juni 1988 tentang perincian bahan peledak.
PT Multi Nitrotama Kimia menempati lahan seluas 5 He di dalam Kawasan Industri
Kujang Cikampek II (KIKC II),Jawa Barat. Pembangunan fisik pabrik ini dimulai dengan
pemasangan tiang perancang pertama pada tanggal 14 Februari 1989 sedangkan produksi
perdana asam nitrat adalah pada tanggal 20 Juni 1990, dan produksi perdana ammonium nitrat
pada tanggal 5 Juli 1990. Sejarah PT Multi Nitrotama Kimia diruaikan lebih lanjut pada tabel
berikut.
1.2. Gambaran Umum Pabrik
1.2.1 Bahan Baku, Bahan Pembantu, Produk Utama dan Produk Samping PT Multi
Nitrotama Kimia
1.2.1.1. Bahan Baku
PT Multi Nitrotama Kimia memproduksi ammonium nitrat sebagai produk utamanya
dengan bahan baku yang digunakan diantaranya yaitu ammonia 98,5 % & asam nitrat 57,5 %
1. Ammonia (NH3)
Ammonia yang digunakan oleh PT Multi Nitrotama Kimia sebagai bahan baku diperoleh
dari PT Pupuk Kujang Cikampek yang disalurkan melalui jalur perpipaan kemudian disimpan
pada empat buah tangki penyimpanan (Ammonia Storage Tank). Tangki tersebut masing-
masing berkapasitas 85 ton. Spesifikasi ammonia cair yang diperoleh dari PT Pupuk Kujang
Cikampek yaitu
Wujud : Cair
Warna10 : Tidak Berwarna
Bau : Menyengat
Temperatur : 27 ℃
Tekanan : 6,7 kg/cm2
Sedangkan Komposisi dari Ammonia yang digunakan di PT Multi Nitrotama Kimia sebagai
berikut
3
ketahanan fisik prill, menjaga densitas,porositas dan daya serap terhadap fluel oil saat akan
di ubah menjadi bentuk ANFO. Spesifikasi Internal Additive yang digunakan di PT Multi
Nitrotama Kimia yaitu
Wujud : Padat (Serbuk)
Warna : Coklat
Komposisi : Garam Naftalen Sulfonat
Nama Produk : PST
Polaritas : Anionik
(Anonim,2018)
2. Coating Agent
Coating Agent merupakan bahan tambahan yang digunakan pada produk ammonium nitrat
yang akan dikemas. Penambahan coating agent ini bertujuan untuk menghindarkan prill dari
terjadinya penggumpalamn atau pecahnya butiran ammonium nitrat saat waktu penyimpanan
cukup lama, serta melindungi prill dari air di udara sehingga prill tidak saling menggumpal
dan menempel. Spesifikasi Coating Agent yang digunakan oleh PT Multi Nitrotama Kimia
sebagai berikut
Wujud : Pasta
Warna : Coklat
Viskositas : 30 Pa.s
Temperatur aplikasi : 85-100℃
Kelarutan : larut dalam Air
(Anonim,2018)
Nitrat pada PT Multi Nitrotama Kimia plant 2 adalah sebesar 113,400 ton/tahun dengan
spesifikasi sebagai berikut
Wujud : Padatan Prill
Warna : Putih
Ukuran prill : 2 mm
Ammonium Nitrat memiliki sifat fisik sebagai berikut
Kekuatan Prill : 0,65 min
Daya Serap Minyak :6%
Bulk Density :0,76-0,84 kg/L
(Anonim,2018)
Untuk komposisi Ammonium Nitrat sebagai berikut
Tabel 3. Komposisi Ammonium Nitrat di PT Multi Nitrotama Kimia
Parameter Satuan Nilai
Kadar ammonium % 97,5
Nitrat
% 0,25
Kadar air
% 0,05
Coating Oil
% 2,2
Additive
(Anonim,2018)
Ammonium nitrat yang berbentuk emulsi ini memiliki keunggulan yakni ketahanannya
yang baik apabila terkena air sehingga ammonium nitrat yang berbentuk emulsi digunakan
sebagai bahan peledak di perairan atau dengan mencampurkan media air.
1.2.2 Unit – Unit Dalam Pabrik
Pada plant 2 di PT Multi Nitrotama Kimia terdapat unit-unit khusus yang memiliki fungsi
berbeda, unit tersebut terbagi menjadi 3 unit yaitu unit utilitas dan pengolahan limbah, unit
asam nitrat dan unit ammonium nitrat. Dari ketiganya saling berhubungan satu dengan
lainnya, berikut pemaparan singkat dari tiap – tiap unit.
1.2.2.1. Unit Asam Nitrat
Unit asam nitrat berfungi untuk mensuplai bahan baku pembuatan ammonium nitrat.
Dimana pada unit ini memproduksi asam nitrat dengan konsentrasi sebesar 57,5 %. Dalam
proses produksi asam nitrat, bahan baku yang dibutuhkan adalah ammonia dan udara. Proses
pembuatan asam nitrat di PT Multi Nitrotama Kimia plant 2 menggunakan teknologi proses
CHEMICO yang berasal dari Prancis. Oksidasi ammonia oleh udara berlangsung di reaktor
dalam fasa gas menggunakan katalis kasa platina (Platinum Gauze). Gas NO yang keluar
sebagai produk utama reaksi tersebut akan dioksidasi lebih lanjut dengan kelebihan oksigen
yang dimasukkan membentuk gas NO2 yang kemudian akan di absorbsi oleh air di menara
absorber untuk menghasilkn asam nitrat.
Reaksi yang terjadi ialah :
4NH3 (g) + 5O2 → 4NO(g) + 6H2 O(g)
Seluruh reaksi tersebut bersifat eksotermal, sehingga menghasilkan panas energi berupa
steam yang diregenerasi di sistem pembangkit steam dan waste heat boiler (WHB).
1.2.2.2. Unit Ammonium Nitrat
Dalam proses produksi pembuatan ammonium nitrat, bahan baku yang dibutuhkan
adalah ammonia dan asam nitrat dengan konsentrasi 57,5 %. Pembuatan ammonium nitrat
di PT Multi Nitrotama Kimia plant 2 menggunakan teknologi CFIh yang berasal darii USA.
Sehingga reaksi yang terjadi adalah :
NH3 + HNO3,H2O + H2O NH4NO3 + H2O
7
dan menindak lanjuti laporan tersebut. Direktur keuangan dan Administrasi dibantu oleh
manajer, dimana terdapat 3 manajer, yaitu :
Manajer Umum Keuangan Perusahaan
Dimana manajer ini bertugas untuk menyusun perencanaan anggaran belanja tahunan,
merencanakan dan mengendalikan keuangan sesuai dengan cash flow, serta bertanggung jawab
atas kebenaran pemeriksaan dan pengeluaran uang. Manajer umum Keuangan Perusahaan akan
membawahi :
Manajer Keuangan dan Perbendaharaan
Manajer Sekretariat dan Legal
Manajer Korporasi
Manajer Umum
Manajer Pengadaan
Manajer Umum Akutansi dan Laporan Keuangan.
Manajer Umum Akutannsi dan Laporan Keuangan antara lain bertugas untuk
melaksanakan pemberian rekening bank, pembukuan dan pengolahan data yang masuk dari
seluruh kegiatan sesuai dengan akidah akutansi dan melaksanakan kegiatan pencatatan kredit
nota dan debit nota serta melaksanakan pehitungan penyusunan. Manajer Umum Akutansi dan
Laporan Keuangan membawahi :
Manajaer Teknologi Informasi
Manajer Akutansi dan Pajak
Manajer Sumber Daya Manusia
2. Direktur Teknik dan Produksi
Direktur Teknik dan Produksi memiliki tugas dam kewajiban yaitu mengendalikan,
mengawasi dan mengontrol proses produksi secara keseluruhan dengan aman dan terkendali.
Direktur Teknik dan Produksi membawahi :
Manajer Umum Teknik dan Produksi
Manajer Umum teknik dan prouduksi memiliki tugas dan kewajiban yitu mengendalikan,
mengawasi dan mengontrol proses produknya, menyusun rencnana anggaran pembiayaan
untuk divisi dan produksi dalam jangka waktu satu tahun. Manajer Umum Teknik dan Produksi
Manajer Produksi membawahi:
Manajer Produksi
Manajer Pemeliharaan
Manajer Perencanaan pengendalian Produksi dan Kuatisa.
10
(Anonim, 2018)
2) Karyawan Shift
Pembagian jam kerja terdiri dari 4 kelompok shift, dimana bila 3 kelompok melakukan
shift maka akan ada 1 kelompok yang libur. Tiap satu kelompok terdiri dari:
a. Kepala Shift : 1 orang
b. Control Room : 2 orang
c. Utility Unit : 1 orang
d. Pabrik Asam nitrat : 1 orang
e. Pabrik Ammonium Nitrat : 2 orang
f. Laboratorium : 1 orang
g. Maintenance : 1 orang
h. Helper : 1 orang
Pekerjaan shift merupakan perkerjaan yang dilakukan secara terus menerus dan
bergantian, pekerja shift tidak diberikan waktu istirahat. Hak istirahat pekerja shift dihitung
sebagai kelebihan jam kerja dan dikompensasikan didalam tunjangan shift. Jam kerja dan
jadwal shift dapat dilihat sebagai berikut:
Shift Pagi : 07.00 s.d 16.00 WIB
Shift Sore : 16.00 s.d 23.00 WIB
Shift Malam : 23.00 s.d 07.00 WIB
13
3 HSE 7 1 2 - 10
4 PRODUCTION MNK-1 26 1 3 - 30
5 PRODUCTION MNK-2 46 4 3 - 53
6 MAINTENANCE 41 1 3 1 46
7 PPIC 20 4 4 1 29
8 FINANCE 1 1 - - 2
9 PROCUREMENT 3 - 1 - 4
10 IT 1 - 1 - 2
Jumlah 160 13 22 3 198
(Anonim, 2018)
1.2.3.4. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tujuan dari keselamatan kerja menurut UU No 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
ialah:
1. Mengusahakan pelaksanaan kerja dengan aman
2. Menghindarkan segala kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja
3. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja
Sehingga di PT Multi Nitrotama Kimia untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja
selama bekerja dilakukan penanganan-penanganan dan prosedur keselamatan kerja terhadap
para pekerja dan karyawan pada saat melakukan aktivitas pekerjaan dimasing-masing bagian.
Berikut ini penjelasan mengenai prosedur-prosedur keselamatan kerja, yaitu:
1. Prosedur keselamatan kerja tentang pengambilan sampel bahan kimia. Alat yang harus
digunakan :
- Safety Helmet (helm pabrik)
- Safety Google (kacamata )
15
• Kemudahan mendapat suplai listrik karena dekat dengan sumber tenaga listrik di Waduk
Jatiluhur (37 km).
• Kemudahan mendapatkan bahan baku udara
• Kemudahan mendapatkan tenaga kerja karena berada di daerah yang cukup padat penduduk.
• Area tanah yang memenuhi syarat untuk pengembangan pabrik dan peralatan berat, serta
lokasi yang bebas banjir.
• Tersedianya jalur angkutan darat seperti jalan raya dan kereta api.
Letak perkantorn PT Multi Nitrotama Kimia sedikit jauh dari lokasi pabrik. Hal ini
bertujuan untuk mengatasi masalah kebisingan dan polusi. Baik polusi suara ataupun
lingkungan yang diakibatkan oleh pabrik. Tata letak pabrik PT Multi Nitrotama Kimia
ditampilkan pada gambar. 3
20
Keterangan :
1. Ruang P3K 24. PLN Substation
2. EHS Shift 25. Ammonia Storage Plant 2
3. Titik Penataan 26. Ammonia Storage Plant 1
4. PGN 27. Safety Instrument
5. POS Keamanan 28. Kolam Fire Hydrant
6. Area Parkir 29. Gudang Produksi
7. Instrumen Air 30. Filter Water Tank
8. Boiler 31. N Pond
9. Solar Storage 32. Area demineralisasi
10. Area Loading Solar 33. Boiler
11. Asam Nitrat Storage 34. Area Hydrant
12. Area loading Asam Nitrat 35. Air Compressor
13. Control Building 36. Genset
14. Pabrik Asam Nitrat 37. Control Building
15. Pabrik Ammonium Nitrat (Wet 38. Pabrik Ammonium Nitrat plant 2
Section) 39. Pabrik Asam Nitrat Plant 2
16. Pabrik Ammonium Nitrat (Dry 40. Asam nitrat Storage
Section) 41. Chemical Storage
17. Engineering dan Maintenance 42. Engineering & Maintenance
18. Area Demineralisasi 43. Gudang Material
19. Pond 44. Koperasi
20. Area Kristalisasi 45. Kantor
21. Oli Storage 46. Lapangan
22. Filter Water Tank 47. Area Bongkar Muat
23. Gardu PLN