TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Ujian Sarjana Teknik Kimia
Disusun Oleh :
ANDHY JULIANTO W.
060405045
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Pra
Rancangan Pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam Tereftalat dan Metanol dengan
Kapasitas 60.000 Ton / Tahun.
Tugas akhir ini disusun untuk melengkapi tugas – tugas dan merupakan salah
satu syarat untuk mengikuti ujian sarjana pada Departemen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis banyak menerima bantuan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
䅓㳒ص 格粘ㄼ 륌冞¡╸㧟
㐐¦Қȼ§㗔142« Bapak Dr.Eng Ir. Irvan, M.Si, selaku dosen pembimbing dalam
penyusunan tugas akhir ini dan Ketua Departemen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara
㳒ص格粘ㄼ 륌冞¡╸㧟¢ቮ
§㗔143« Bapak Ir. Bambang Trisakti, M.Si selaku co – dosen pembimbing dalam penyusunan tugas
akhir ini
䅓㳒ص 格粘ㄼ 륌冞¡╸㧟
㐐¦Қȼ§㗔144« Ibu Dr. Ir. Fatimah, M.T., Sekretaris Departemen Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
䅓㳒ص 格粘ㄼ 륌冞¡╸㧟
㐐¦Қȼ§㗔145« Ibu Ir. Renita Manurung, M.T., Koordinator Tugas Akhir
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
䅓㳒ص 格粘ㄼ 륌冞¡╸㧟
㐐¦Қȼ§㗔146« Bapak dan Ibu dosen serta pegawai Program Studi Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
䅓㳒ص 格粘ㄼ 륌冞¡╸㧟
㐐¦Қȼ§㗔147« Orangtua dan Saudara Penulis, yang telah banyak memberikan
dukungan moril dan materiil kepada penulis
䅓㳒ص 格粘ㄼ 륌冞¡╸㧟
㐐¦Қȼ§㗔148« Christy atas kerjasamanya dalam penulisan tugas akhir ini
Pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam Tereftalat dan Metanol ini direncanakan
akan berproduksi dengan kapasitas 60.000 ton/tahun dan beroperasi selama 330 hari
dalam setahun. Pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, dan
juga membuka peluang ekspor. Lokasi pabrik yang direncanakan adalah di daerah
2
Kabupaten Plaju, Palembang, dengan luas tanah yang dibutuhkan sebesar 13150 m .
Adapun pemilihan lokasi di Kabupaten Plaju, Palembang karena dekat dengan sumber
bahan baku, dekat dengan pelabuhan dan merupakan daerah lalu lintas perdagangan,
baik dalam maupun luar negeri. Bentuk badan usaha yang direncanakan adalah
Perseroan Terbatas (PT) yang dikepalai oleh seorang Direktur dengan jumlah total
tenaga kerja 158 orang. Adapun bentuk organisasi dari pabrik ini adalah organisasi
fungsionil dan staf. Dari hasil analisa ekonomi pabrik pembuatan dimetil tereftalat ini
didapat nilai Profit Margin (PM) 16,03 %, Return on Investment (ROI) sesudah pajak
sebesar 28,26 %, Pay Out Time (POT) sesudah pajak 3,54 tahun. Sedangkan Break
Even Point (BEP) adalah 47,49 %, dan Internal Rate of Return (IRR) adalah 30,79
. Hasil analisa ekonomi tersebut menunjukkan bahwa pabrik dimetil tereftalat ini
layak untuk didirikan.
Gambar 2.1 Reaksi Esterifikasi Asam Terephthalic dengan Metanol ....................... II-1
Gambar 2.2 Proses pembuatan DMT dengan Proses Witten .................................... II-5
Gambar 2.3 Esterifikasi Terephtalate Acid dalam Fase Cair .................................... II-7
Gambar 2.4 Esterifikasi Terephtalate Acid dalam Fase Gas ..................................... II-8
Gambar 2.5 Reaksi Esterifikasi Asam Terephthalic dengan Metanol ...................... II-9
Gambar 7.1 Skema Pengolahan Air ..................................................................... VII-26
Gambar 8.1 Tata Letak Pra Rancangan Pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam
Tereftalat dan Metanol ...................................................................... VIII-6
Gambar 9.1 Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Pabrik Dimetil Tereftalat dari
Asam Tereftalat dan Metanol ............................................................... IX-13
Gambar A.1 Aliran Proses pada Furnace (FU-01) .................................................... A-2
Gambar A.2 Aliran Proses pada Sublimator (SB-01) ................................................ A-3
Gambar A.3 Aliran Proses pada Cyclone (CN-01) .................................................... A-5
Gambar A.4 Aliran Proses pada Reaktor (R-01) ........................................................ A-6
Gambar A.5 Aliran Proses pada Cyclone (CN-03) .................................................... A-8
Gambar A.6 Aliran Proses pada Condensor (CD-01) .............................................. A-14
Gambar A.7 Aliran Proses pada Cooling Crystalizer (CR-01) ................................ A-17
Gambar A.8 Aliran Proses pada Centrifuge (CF-01) ............................................... A-20
Gambar A.9 Aliran Proses pada Tangki Separator (TS-03) ..................................... A-22
Gambar A.10 Aliran Proses pada Rotary Dryer (RD-01) .......................................... A-25
Gambar A.11 Aliran Proses pada Tangki Separator (TS-05) ..................................... A-27
Gambar A.12 Aliran Proses pada Menara Destilasi (MD-01) ................................... A-29
Gambar B.1 Condensor Partial ............................................................................... B-23
Gambar C.1 Pipa Berkelok Sublimator .................................................................... C-50
Gambar C.2 Rotary Double Pipe Heat Exchanger ................................................... C-53
Gambar C.3 Agitated Jacket-Vessel Crystalyzer With Draft-Tube .......................... C-66
Gambar C.4 Cake Dalam Centrifuge ....................................................................... C-72
Gambar C.5 Co-Current Rotary Dryer .................................................................... C-75
Gambar E.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki
Pelarutan ................................................................................................. E-5
Gambar E.2 Grafik Break Even Point (BEP) Pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam
Tereftalat dan Metanol ......................................................................... E-22
Pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam Tereftalat dan Metanol ini direncanakan
akan berproduksi dengan kapasitas 60.000 ton/tahun dan beroperasi selama 330 hari
dalam setahun. Pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, dan
juga membuka peluang ekspor. Lokasi pabrik yang direncanakan adalah di daerah
2
Kabupaten Plaju, Palembang, dengan luas tanah yang dibutuhkan sebesar 13150 m .
Adapun pemilihan lokasi di Kabupaten Plaju, Palembang karena dekat dengan sumber
bahan baku, dekat dengan pelabuhan dan merupakan daerah lalu lintas perdagangan,
baik dalam maupun luar negeri. Bentuk badan usaha yang direncanakan adalah
Perseroan Terbatas (PT) yang dikepalai oleh seorang Direktur dengan jumlah total
tenaga kerja 158 orang. Adapun bentuk organisasi dari pabrik ini adalah organisasi
fungsionil dan staf. Dari hasil analisa ekonomi pabrik pembuatan dimetil tereftalat ini
didapat nilai Profit Margin (PM) 16,03 %, Return on Investment (ROI) sesudah pajak
sebesar 28,26 %, Pay Out Time (POT) sesudah pajak 3,54 tahun. Sedangkan Break
Even Point (BEP) adalah 47,49 %, dan Internal Rate of Return (IRR) adalah 30,79
. Hasil analisa ekonomi tersebut menunjukkan bahwa pabrik dimetil tereftalat ini
layak untuk didirikan.
Kebutuhan DMT tersebut semuanya dipenuhi dari impor karena bahan ini belum
diproduksi di dalam negeri. Berdasarkan data di atas diperkirakan kebutuhan akan
Dimetil Tereftalat pada tahun 2012 adalah sebanyak 231.105 kg dengan kenaikan
sebesar 19%.
Menurut CEH reports (Sesto, Barbara dan Masahiro Yoneyama, 2010),
konsumsi DMT/PTA di dunia mencapai 37 juta ton/tahun pada tahun 2006 dengan
kecepatan kenaikan konsumsi sebesar 5 % per tahun. Konsumsi DMT di masa yang
akan datang diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
kebutuhan bahan-bahan polimer, sehingga perlu dilakukan prarancangan pabrik
DMT terlebih dahulu untuk menganalisa kelayakan pendirian pabrik DMT di
Indonesia.
1.3 Tujuan
Pra rancangan pabrik pembuatan dimetil tereftalat dari asam tereftalat dan
metanol ini bertujuan untuk menerapkan disiplin ilmu Teknik Kimia, khususnya pada
mata kuliah Perancangan Pabrik Kimia, Perancangan Proses Teknik Kimia, Teknik
Reaktor dan Operasi Teknik Kimia sehingga akan memberikan gambaran kelayakan
pra rancangan pabrik dimetil tereftalat.
Tujuan lain dari pra rancangan pabrik pembuatan dimetil tereftalat ini adalah
untuk memenuhi kebutuhan dimetil tereftalat dalam negeri yang selama ini masih
1.4 Manfaat
Pra rancangan pabrik pembuatan dimetil tereftalat dari asam tereftalat dan
metanol bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai pabrik dimetil tereftalat
sebagai intermediet sehingga dapat dijadikan referensi untuk pendirian suatu pabrik
dimetil tereftalat. Pra rancangan pabrik ini juga memberikan manfaat bagi perguruan
tinggi sebagai suatu karya ilmiah yang dipergunakan sebagai bahan acuan, masukan
serta bahan perbandingan dalam riset dan pengembangan studi di kalangan akademis.
Katalisator
+2 CH3OH +2 H2O
COOH
COOCH3
Ukuran : 5-300 m
Proses ini adalah reaksi pembuatan DMT tanpa memproduksi PTA terlebih
dahulu. Pertama-tama asam toluic dihasilkan dengan mengoksidasi p-Xylene dengan
0
katalis cobalt pada suhu 160 C dan tekanan 4 – 8 atm yang menggunakan udara
sebagai zat pengoksidasi. Asam toluic diesterifikasi dengan metanol menghasilkan
methyl toluate. Proses Witten – Hercules pertama kali dilakukan pada tahun 1953
oleh California Research Corporation dan Inhousen & Company.
Di kolom distilasi beroperasi pada tekanan 1 atm dan terjadi pemisahan antara
DMT dan katalis dengan bahan-bahan organik lainnya yang mempunyai titik didih
lebih rendah dari DMT. Produk atas yang berupa uap bahan-bahan organik tersebut
sebagian dikembalikan sebagai recycle. Sedangkan produk bawah masuk ke
dissolver.
Pada distilasi ke 3 (1 atm) terjadi pemisahan antara DMT dan p-TA dengan
katalis. Uap DMT dan p-TA keluar sebagai produk kolom atas, hasil destilatnya
sebagian dikembalikan sebagai refluk dan sebagian dialirkan ke dalam dissolver.
Asam tereftalat dapat dihasilkan dan dapat diproses menjadi dimetil tereftalat
yaitu dengan proses esterifikasi dengan metanol dan dimurnikan dengan proses
destilasi. Proses ini membutuhkan umpan tereftalat yang mempunyai kemurnian yang
tinggi. Asam tereftalat yang murni dan metanol di mixing dan dipompakan ke reaktor
esterifikasi. O-xylene yang dihasilkan digunakan untuk meningkatkan proses separasi
berikutnya. Proses esterifikasi asam tereftalat dengan metanol berlangsung pada
0
temperatur 250 – 300 C tanpa katalis, namun demikian katalis dapat digunakan. Uap
metanol terbawa dengan DMT dan O-xilene dari reaktor ke kolom O-xilene scrubber,
Over head dari reaktor esterifikasi masuk ke methanol kolom, dalam kolom ini
terjadi pemisahan methanol, dengan bottom produk yang terdiri dari DMT, O-xilene
dan impuritis. Pada kolom O-xilene recovery, purifikasi DMT terjadi pada tekanan
0
10-20 kPa, dan temperatur 200-300 C. O-xilene dipisahkan, sedangkan produk
tengah 4-formil benzoic dan P-toluic, produk bawah adalah DMT. Produk tengah dari
kolom ini dimasukan kedalam kolom stripper untuk memisahkan 4-
0 Esterifikasi AT dan metanol dalam fase gas dengan menggunakan katalis alumina
o
aktif pada reaktor fixed bed. Reaksi berlangsung pada suhu 300 – 330 C dengan
tekanan 1 atm.( US. Patent 3,377,376 & US Patent 3,972,912 ).
Cooling Water
Udara Pembakaran
11
BE-02
Steam
B-01
SIMBOL KETERANGAN
Udara Pengering
B Bin
20
14 BC Belt Conveyor
B-03 BE Bucket Elevator
BC-02 18
Fuel Oil BL Blower
F-03
B-04 CD Condenser
TC
Metanol 10 17 CF Centrifugal Filtration
BC- 12 R -01 DE-01 TC
CN-03 CN Cyclones
01
CN-01 CD-01 CR Crystalyzer
19 DE Desublimator
13
F Fan
15 BC-02
SB-01 TS-02 FU Furnace
Utilitas 21 HE Heat Exchanger
Butterfly Valve
Utilitas
F-01 Stream Splitting Valve
LC Alur Proses
TC
PC
31 Alur Utilitas
TC
HE-03 24 Alur Pengendali
CD-02
LC CR-01
TC 34
6 7
PC 27 Utilitas TS-03
Atmosfer
FC
Utilitas
38 32 PC
26
PC 35
LC TS-05
P-06
BL-01 23
CD-03 1
LCTS-01 TC 0
Utilitas 4
HE-02
P-04
5
TC PC 5
36
TS-04 LC P-07
33
RC 11
TC 12
F-02
FC
FC 13 BE-03
FR TP-01 LI VP-03
37 Steam
FC 3 CN-02
TP-01 FC dari CF-01
utilitas B-02
P-03 2 4 P-10 23 TC
1 P-05 30
P-08 40
gas hasil 25
P-01 MD-01 LC
BC-03
28
RD-01
29
pembakaran 39 RE-01 BC-04
furnace 41
P-09
Utilitas
Pengolahan
Limbah
Asam ter ef tal at - - - - - - - 6733,4340 - 6733,43 40 269,337 4 269,337 4 269,337 4 19,3919 19,3919 - 19,3919 23,0636 3,6707 3,6707 19,3918 3,6707 - - 19,3919 19,3919 - - - - - - - - - - - - -
Met an ol 2880,3048 2880,3048 720,0762 3600,3810 3600,3810 2880,3048 55470,0 342 58351,399 6 - 58351,3 996 55857,8 695 55857,8 695 55857,8 695 55856,8 088 55856,8 088 45347,4 508 10509,3 580 10537,6 81 9759,60 89 9759,60 89 778,073 2 28,3241 9731,28 49 - 3,5144 778,073 2 774,558 7 774,558 7 406,1685 368,390 2 110940,5 626 110940,5 626 55470,2 813 55470,2 813 61,0724 46,4497 14,6228 58350,3 389 58350,3 389
H20 17,3861 17,3861 4,3465 21,7326 21,7326 17,3861 334,829 2 352,3004 - 352,300 4 1754,31 77 1754,31 77 1754,31 77 1754,2328 1754,23 28 938,015 6 816,217 1 824,409 3 763,537 2 763,537 2 60,8721 8,1922 755,345 0 47,4768 0,2750 108,348 9 108,073 9 108,073 9 89,1310 18,9429 669,661 3 669,661 3 334,830 7 334,830 7 26744,7 312 25297,0 703 1447,6609 352,215 3 352,215 3
Dime til Tereft ala t - - - - - - - 46,6989 - 46,6989 7602,30 84 7602,30 84 7602,30 84 7555,6095 7555,60 95 - 7555,60 95 7582,66 22 27,0528 27,0528 7555,6095 27,0528 - - 7555,6095 7555,60 95 - - - - - - - - - - - - -
Total 2897,6909 2897,6909 724,4227 3622,1136 3622,1136 2897,6909 55804,8 634 65582,566 3 98,7333 65483,8 33 65483,8 33 65483,8 330 65483,8 330 65186,0 428 65186,0 428 46285,4 664 18900,5 765 18967,816 3 10553,8 697 10553,8 697 8413,9466 67,2398 10486,6 298 15873,077 7578,7908 24287,0 236 16708,2 327 16708,2 327 495,2995 16212,9 331 111610,2240 111610,2240 55805,1120 55805,1120 26805,8 037 25343,5 200 1462,2837 58702,5 542 58702,5 542
Tempe ra tu re ( oC) 30 30 79 35,8 79 79 97,81 324 324 324 330 270 220 220 72 72 72 10 10 30 30 75 75 150 30 50 50 -5 -5 -5 65 64,86 64,86 64,86 98,6 99,3 99,3 158,08 225,0868
Tekana n (ATM) 1 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,6 1 1,5 1,2 1,06 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1,7 1,65
Q (kW) 50,8386 50,8386 40,1625 91,001 1300,68 1040,5456 20480,665 31261 0 31261 30585 28624 27029 27003 27003 16735 821,9 114,1 78,44 4011 89 3,3 4008 331 73,7 420,1 1751 1298 0 1298 56721 39432 19716 19716 2517 18812 159 24236 26206
AT 1832,8107 73,4796
AT 56,2055 1832,8107
AT padat 0 0 18,3599 0
AT uap 5,0731 0
Pendingin 0 9446,3601
4.7Crystalizer (CR-01)
Pendingin 0 711,0390
AT padat 0 0,0897
AT 0,1619 0,1619
Metanol cair 0 0
H2O cair 0 0
Pendingin 0 453,1834
4.12Uapizer (VP-03)
SPESIFIKASI ALAT
Jumlah : 1
Kondisi Penyimpanan o
: 30 C, 1 atm
Kapasitas metanol 3
: 45109,099 ft / tangki
Kapasitas max 3
: 65416,67 ft / tangki
Tinggi : 30 ft
Diameter : 50 ft
Thickness : 3/8 in
2. Bin ( B-01 )
Fungsi : Menyimpan bahan baku Asam Tereftalat untuk cadangan
selama 2 minggu
Jumlah : 2
Kondisi Penyimpanan o
: 30 C, 1 atm
Kapasitas maximum : 3
865,61 m / tangki
Tinggi cone : 30 ft
Thickness : ½ in
3. Bin ( B-02 )
Fungsi : Menyimpan hasil produk Dimetil Tereftalat untuk
cadangan selama 2 minggu
Jumlah : 3
Kondisi Penyimpanan o
: 25 C, 1 atm
Kapasitas maximum : 3
851 m / tangki
Thickness : ½ in
4. Bin ( B-03 )
Kondisi Penyimpanan o
: 25 C, 1 atm
Kapasitas maximum : 3
126 m / tangki
Thickness : ¼ in
5. Bin ( B-04 )
Fungsi : Sebagai akumulator asam tereftalat padatan hasil recycle
dari desublimator
Jumlah : 1
Kondisi Penyimpanan o
: 25 C, 1 atm
Kapasitas maximum 3
: 6 m / tangki
Tinggi silinder : 8 ft
Diameter silinder : 6 ft
Tinggi cone : 6 ft
Thickness : 3/16 in
0 Cyclone ( CN-01 )
Fungsi : Memisahkan inert berupa logam-logam dan debu
yang tidak tersublimasi dari reaktan gas sebelum
masuk ke Reaktor ( RE-01 )
2
Area of inlet duct 26 0,3032 m
Jumlah : 1 buah
Mesh
- 98 % untuk partikel berukuran 147 Mesh
Pressure drop : 0,007 atm
8. Cyclone ( CN-03 )
Fungsi : Memisahkan padatan AT yang sedikit basah hasil
desublimasi pada ( DE-01 )
Jenis :Reverse Flow Centrifugal Separator
Jumlah : 2 buah
10 70
20 90
30 92,5
40 95
50 96
75 97
100 98
23Vaporizer ( VP-01 )
Fungsi : o
Menghasilkan uap metanol jenuh ( 79 C, 1,7 atm, 99,4
% massa ) dengan memanfaatkan panas dari combustion
gas dari Furnace FU-01
Jenis : Shell – Tube Forced Circulation HE
Jumlah HE : 1 buah
Hot fluid : Jenis : Combustion gas dari FU-01
Posisi : Tube side
Suhu inlet : 527,5 oF
Suhu outlet : 225,98 oF
G : 23788,69 lb/jam
Jumlah : 1
Diameter : 2 ft
Ketinggian Liquid : 4 ft
Nozzle
Jumlah : 1
Diameter : 7,5 ft
Ketinggian Liquid : 5 ft
Nozzle
Ketinggian Disengagement : 15 ft
Jumlah : 1
Diameter : 5,42 ft
Ketinggian Liquid : 2 ft
Nozzle
Ketinggian Disengagement : 10,83 ft
Kondisi operasi o
: 65 C dan 1 atm
Diameter : 8,5 ft
Nozzle
Ketinggian Disengagement : 8,5 ft
Jumlah : 1
Kondisi operasi o
: -5 C dan 1 atm
Diameter : 5,5 ft
Nozzle
Ketinggian Disengagement : 11 ft
Jumlah HE : 1 buah
G / HE : 129367,2353 lb/jam
BWG : 13
ID tube : 0,81 in
Pt : 1,25 in
Clearance : 0,25 in
ID shell : 35 in
Shell passes : 1
Number of tube-passes : 1
Tube length : 8 ft
BWG : 13
ID tube : 0,81 in
Pt : 1,25 in
Clearance : 0,25 in
ID shell : 15,25 in
Shell passes : 1
Number of tubes : 91
Number of tube-passes : 1
Diameter ekivalen : 0,99 in
Baffle space : 30,5 in
Flow area per tube : 0,515 2
in
Surface per lin ft : 0,2618 2
ft /ft
Jumlah HE : 1 buah
G / HE : 14067,1268 lb/jam
Suhu inlet : 10 oC
G / HE : 23267,2962 lb/jam
BWG : 13
ID tube : 0,81 in
Pt : 1,25 in
Clearance : 0,25 in
Number of tube-passes : 1
Surface / HE : 1041,964 2
ft
Section
Number of row in Convection Section : 15 rows
- Schedule number = 40
2
- Surface/lin ft = 1,178 ft /ft
- Spacing = 8 inc
- Panjang = 40 ft
OD pipe : 42 in
Thickness : 0,375 in
Thickness : 0,25 in
Isolator Asbestos : 10 in
Konversi : 96 %
Suhu inlet : o
324 C
Suhu outlet : o
330 C
Tebal : 0,25 in
Knuckle Radius : 9 in
G / HE : 143710,6022 lb/jam
Suhu inlet : 30 oC
Suhu outlet : 60 oC
G / HE : 597008,7727 lb/jam
BWG : 13
ID tube : 0,81 in
Pt : 1,25 in
Clearance : 0,25 in
ID shell : 37 in
Shell passes : 1
Number of tube-passes : 1
Surface / HE : 3529,064 2
ft
Jumlah HE : 1 buah
G / HE : 36836,7324 lb/jam
Suhu inlet : 5 oF
G / HE : 70067,7575 lb/jam
BWG : 13
ID tube : 0,81 in
Pt : 1,25 in
Clearance : 0,25 in
ID shell : 37 in
Shell passes : 1
Number of tube-passes : 4
Surface / HE : 3309,152 2
ft
Jumlah HE : 2 buah
G / HE : 1091492,77 lb/jam
BWG : 13
ID tube : 0,81 in
Pt : 1,25 in
Clearance : 0,25 in
ID shell : 37 in
Shell passes : 1
Number of tube-passes : 2
Surface / HE : 3476,704 2
ft
Tekanan : 1 atm
Suhu operasi : o
10 C
o
Suhu output = 25 C
Jenis Pengaduk : o
Pitched-blade turbine ( 45 )
Diameter Pengaduk : 3 ft
thickness 0,154 in
thickness 0,068 in
thickness 0,154 in
Tebal cake : 4 cm
liquid , cm
Porositas cake : 10 %
Konsentrasi padatan , : 40 %
g padatan/ g slurry
Diameter partikel padatan : 20 Mesh, 0,833 mm
rata-rata
Diameter partikel padatan : 6-100 Mesh
L/D : 4
Hold up padatan : 10 %
Jumlah : 1 buah
Reflux : 1
Partial
Efisiensi ( estimasi ) : 45 %
YD = 98,94 % mol
XB = 0,56 % mol
downcomer = 1,5 in
Tebal Dinding = 5/16 in
Tinggi weir = 2 in
downcomer = 1,5 in
Tebal dinding = 0,25 in
Tinggi weir = 2 in
Isolator Asbestos : 10 in
Jumlah HE : 2 buah
Suhu inlet o o
: 112,78 C, 235 F
Suhu outlet o o
: 112,78 C, 235 F
G / HE : 58576,3303 lb/jam
G / HE : 30543,083 lb/jam
Dimensi : OD tube : 1 in
BWG : 13
ID tube : 0,81 in
Pt : 1,25 in
Clearance : 0,25 in
ID shell : 76 in
Number of tube-passes : 2
Tinggi Weir : 43 in
Jumlah : 1
Suhu inlet : o
64,856 C
Suhu outlet : o
97,8183 C
Rpm : 3000
Efisiensi : 75 %
BHP : 1500 hp
Jumlah : 1
Efisiensi : 70 %
BHP : 150 hp
Jumlah : 1
Efisiensi : 70 %
BHP : 20 hp
Jumlah : 2
Efisiensi : 70 %
BHP : 30 hp
Volumetric rate : 3
2,562 ft /menit
Belt width : 14 in
Panjang : 1000 ft
Power : 1,75 hp
Elevation : 0
Belt width : 14 in
Panjang : 1000 ft
Power : 1,5 hp
Elevation : 0
Volumetric rate : 3
3,8544 ft /menit
Belt width : 14 in
Elevation : 10 ft
Volumetric rate : 3
3,4718 ft /menit
Belt width : 14 in
Panjang : 1000 ft
Power : 2 hp
Elevation : 0
Jumlah : 1
Lebar bucket : 7 in
hp tambahan : 10,5
Lebar Belt : 13 in
Jumlah : 1
Panjang bucket : 6 in
Lebar bucket : 4 in
hp tambahan : 1
Lebar Belt : 7 in
Tinggi : 75 ft
Panjang bucket : 6 in
Lebar bucket : 4 in
hp tambahan : 0,28
Lebar Belt : 7 in
Jumlah : 1 buah
Motor : ¾ hp
Jumlah : 1 buah
Head : 5,9714 m
Debit : 3
20,7906 m /jam
Motor : 1 hp
Jumlah : 1 buah
Head : 11,9581 m
Debit : 3
133,8733 m /jam
Motor : 7½ hp
Jumlah : 1 buah
Head : 6,7788 m
Debit : 3
18,9678 m /jam
Motor : 2 hp
Jumlah : 1 buah
Head : 6,4779 m
Debit : 3
14,5116 m /jam
Motor : 1,5 hp
Jumlah : 1 buah
Motor : 0,5 hp
Jumlah : 1 buah
Head : 16,9818 m
Debit : 3
0,6992 m /jam
Motor : 0,5 hp
Jumlah : 1 buah
Head : 6,1869 m
Debit : 3
4,9804 m /jam
Motor : ½ hp
Debit : 3
1,6932 m /jam
Motor : ½ hp
Jumlah : 1 buah
Head : 16,918 m
Debit : 3
76,7321 m /jam
Motor : 15 hp
6.1 Instrumentasi
Instrumentasi adalah suatu alat yang dipakai di dalam suatu proses kontrol
untuk mengatur jalannya suatu proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Alat-alat pengendali tersebut dipasang pada setiap peralatan penting agar
dengan mudah dapat diketahui kejanggalan-kejanggalan yang terjadi pada setiap
bagian. Pada dasarnya tujuan pengendalian adalah untuk mencapai harga error yang
paling minimum.
Fungsi instrumentasi adalah sebagai pengontrol, penunjuk, pencatat, dan
pemberi tanda bahaya. Peralatan instrumentasi biasanya bekerja dengan tenaga
mekanik atau tenaga listrik dan pengontrolannya dapat dilakukan secara manual atau
otomatis. Penggunaan instrumen pada suatu peralatan proses tergantung pada
pertimbangan ekonomi dan sistem peralatan itu sendiri. Pada pemakaian alat-alat
instrumen juga harus ditentukan apakah alat-alat tersebut dipasang diatas papan
instrumen dekat peralatan proses (kontrol manual) atau disatukan dalam suatu ruang
kontrol yang dihubungkan dengan bangsal peralatan (kontrol otomatis).
Variabel-variabel proses yang biasanya dikontrol/diukur oleh instrumen
adalah:
0 Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
1 variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas spesifik, konduktivitas, pH,
humiditas, titik embun, komposisi kimia, kandungan kelembaban, dan variabel
lainnya.
Pada dasarnya sistem pengendalian terdiri dari :
0 Sensing Elemen/Elemen Perasa (Primary Element)
Elemen yang merasakan (menunjukkan) adanya perubahan dari harga variabel
yang diukur.
1 Elemen pengukur (measuring element)
Elemen pengukur adalah suatu elemen yang sensitif terhadap adanya perubahan
temperatur, tekanan, laju aliran, maupun tinggi fluida. Perubahan ini merupakan
sinyal dari proses dan disampaikan oleh elemen pengukur ke elemen pengontrol.
23 Flow Controller (FC) adalah instrumentasi yang digunakan untuk mengamati
laju alir larutan atau cairan yang melalui suatu alat dan bila terjadi perubahan
dapat melakukan pengendalian.
FR LI TC Steam
dari utilitas
TP-01 40 P-10
TC LC Pompa
Tangki penyimpanan
Crystalizer Utilitas
TC Reboiler
TC
TC
PC PC Heat exxchanger
PC
BL-01
LC TS-01 Condensor Blower RC
FC
TC
Fuel oil
TC
Furnace Vaporizer
Desublimator
5888 Detektor Kebakaran, merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi secara
dini adanya suatu kebakaran awal. Alat ini terbagi atas:
5888 Smoke detector adalah detector yang bekerja berdasarkan terjadinya
akumulasi asap dalam jumlah tertentu.
5889 Gas detector adalah detector yang bekerja berdasarkan kenaikan konsentrasi
gas yang timbul akibat kebakaran ataupun gas-gas lain yang mudah terbakar.
5890 Alarm Kebakaran, merupakan komponen dari sistem deteksi dan alarm
kebakaran yang memberikan isyarat adanya suatu kebakaran. Alarm ini
berupa:
5891 Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat berupa bunyi khusus
(audible alarm).
5892 Alarm kebakaran yang memberi tanda atau isyarat yang tertangkap oleh
pandangan mata secara jelas (visible alarm).
5889 Panel Indikator Kebakaran
Panel Indikator Kebakaran adalah suatu komponen dari sistem deteksi dan alarm
kebakaran yang berfungsi mengendalikan kerja sistem dan terletak di ruang
operator.
Pelindung mata. 30
Dalam suatu pabrik, utilitas merupakan unit penunjang utama dalam memperlancar
jalannya proses produksi. Oleh karena itu, segala sarana dan prasarananya harus
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi suatu
pabrik.
Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik pembuatan Dimetil Tereftalat
dari Asam Tereftalat dan Metanol adalah sebagai berikut :
11776 Unit penyediaan dan pengolahan air (Water System)
11777 Unit pembangkit steam (Steam Generation System)
11778 Unit pembangkit dan pendistribusian listrik (Power Plant and Power
Distribution System)
11779 Unit penyedia bahan bakar
11780 Unit penyedia udara ( Air System)
11781 Unit Refrigerasi
11782 Unit pengolahan limbah
0 Screening
Pengendapan merupakan tahap awal dari pengolahan air. Pada screening,
partikel-partikel padat yang besar akan tersaring tanpa bantuan bahan kimia.
Sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju
unit pengolahan selanjutnya (Degremont, 1991).
23 Filtrasi
Filtrasi dalam pemurnian air merupakan operasi yang sangat umum dengan
tujuan menyingkirkan Suspended Solid (SS), termasuk partikulat BOD dalam
air (Metcalf, 1991).
Material yang digunakan dalam medium filtrasi dapat bermacam-macam:
pasir, antrasit (crushed anthracite coal), karbon aktif granular (Granular
Carbon Active atau GAC), karbon aktif serbuk (Powdered Carbon Active atau
23 Deaerator
Deaerator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar ion
(ion exchanger) dan superheated steam bekas sebelum dikirim sebagai air
umpan ketel. Pada deaerator ini, air dipanaskan hingga 90°C supaya gas-gas
yang terlarut dalam air, seperti O2 dan CO2 dapat dihilangkan, sebab gas-gas
tersebut dapat menyebabkan korosi. Pemanasan dilakukan dengan
menggunakan koil pemanas di dalam deaerator.
Boiler Process
Steam Reboiler-01 = 27305,64 kg/jam
Steam CR-02 = 6287,76 kg/jam
PU-01 15 hp
PU-02 3/4 hp
PU-03 10 hp
PU-04 3/4 hp
PU-05 7 1/2 hp
PU-06 1/2 hp
PU-07 1/2 hp
PU-08 1/2 hp
PU-09 1/2 hp
Penerangan
Pos jaga, musholla, kantin 10 kW
Ruang pertemuan, kantor 20 kW
Utilitas 10 kW
Area proses 15 kW
Area tangki 10 kW
Ruang parkir, klinik 5 kW
Ruang kontrol 40 kW
Laboratorium 10 kW
Bengkel 10 kW
Gudang 5 kW
Halaman dan jalan 10 kW
Lain-lain 20 kW
Total 165 kW
Efisiensi thermal diasumsi 30%. Bahan bakar yang dipakai adalah fuel oil.
Kebutuhan bahan bakar untuk pembangkit listrik :
Tenaga yang dihasilkan = 31846652,0013 btu/jam
= 10080000 kJ/jam
ρ = 0,9 kg/Liter
Kebutuhan energi tiap bulan = 21400950144,86 btu/bulan
Kebutuhan fuel oil tiap bulan = 1249325,753 lb/bulan
= 566844,715 kg/bulan
= 843,519 kg/jam
kebutuhan per tahun = 6802136,585 kg
Kebutuhan steam :
Suhu superheated steam inlet turbin:
Superheated steam 500oC, 8600 KPa
H1 3391,6 kJ/kg
S1 6,6858 kJ/kg/K
HL 191,80 kJ/kg
H2 2117,38 kJ/kg
DelH isentropik 1274,22 kJ/kg
Efisiensi turbin diasumsi 0,75
DelH actual 955,66 kJ/kg
Bahan bakar digunakan di furnace dan boiler. Bahan bakar yang digunakan
adalah Industrial fuel oil dengan lower heating value sebesar 17130 btu/lb.
Kebutuhan bahan bakar untuk furnace sebesar 1054,0518 kg/jam, untuk
boiler pembangkit process steam dibutuhkan 2609,110 kg/jam dan untuk
boiler pembangkit listrik dibutuhkan 843,5189 kg/jam. Kebutuhan bahan
bakar total dengan overdesign 10 % adalah 4575,91 kg/jam.
23 Bahan Bakar (Industrial Oil)
Spesifikasi Bahan Bakar
NHV = 17130 btu/lb
Effisiensi pembakaran, h = 0,85
Bahan bakar untuk boiler
= = 5750,478 lb/jam
= 2609,11 kg/jam
1,09 in
Dipakai pipa standar :
NPS = 1,25
Sch. = 40
ID = 1,38 In
A = 0,001 2
m
V = 1,87 m/s
Head total diperkirakan = 50 m
BHP = = 1,01 hp
Eff. Pompa = 0,5
= 2,3 m
√
H = 1,5 D
23 Refrigerasi
Fungsi : Menyuplai pendingin pada CR-01
Jumlah air pendingin 30oC make up + dari
process hasil recycle = 30264,12 kg/jam
Air yang didinginkan = 13731,45 lb/jam
Over design 10 % = 15104,6 lb/jam
Suhu yang diinginkan = 5
oC
Panas yang harus diambil refrigerasi =
Q = m•Cp•dT = = 3167896,76 kJ/jam
= 879971,32 Watt
= 3002586,4799 btu/hr
Suhu air pendingin = 278,15 K
Suhu udara = 301,15 K
Suhu condensing = 311,15 K
Suhu evaporating = 268,15 K
23 Refrigerasi
o
Fungsi : Mensuplai pendingin brine pada CD-02, brine 32 F hasil make up
o
+ dari process hasil recycle didinginkan menjadi 5 F
Limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam
Tereftalat dan Metanol adalah limbah impuritis yang berupa logam-logam
yang berasal dari alur 13. Limbah ini termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya
dan Beracun) sehingga dalam penanganannya harus dikirim ke pengumpul
limbah B3 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 1994 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Dalam pengelolaan limbah B3 dikirim ke PPLI Cileungsi, Bogor.
PU-19 PU-20
sungai Clear
Filtered
Water Tank
Well
PU-01 Bak PU-02 Premixed PU-03 PU-04 Sand PU-05
Sedimentasi Tank sludge Filter
PU-15
Bak Menara
Chlorinasi Air
PU-11
PU-16 housing
Tata letak peralatan dan fasilitas dalam suatu rancangan pabrik merupakan
syarat penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik
yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah peralatan
dan kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan informasi yang dapat
diandalkan terhadap biaya bangunan dan tempat sehingga dapat diperoleh
perhitungan biaya yang terperinci sebelum pendirian pabrik.
Tata letak pabrik adalah suatu perencanaan dan pengintegrasian aliran dari
komponen-komponen produksi suatu pabrik, sehingga diperoleh suatu hubungan
yang efisien dan efektif antara operator, peralatan dan gerakan material dari bahan
baku menjadi produk.
Desain yang rasional harus memasukkan unsur lahan proses, storage
(persediaan) dan lahan alternatif (areal handling) dalam posisi yang efisien dan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut (Peters, 2004):
23 Urutan proses produksi.
24 Pengembangan lokasi baru atau penambahan/perluasan lokasi yang belum
dikembangkan pada masa yang akan datang.
25 Distribusi ekonomis pada pengadaan air, steam proses, tenaga listrik dan bahan
baku.
26 Pemeliharaan dan perbaikan.
27 Keamanan (safety) terutama dari kemungkinan kebakaran dan keselamatan kerja.
28 Bangunan yang meliputi luas bangunan, kondisi bangunan dan konstruksinya
yang memenuhi syarat.
29 Fleksibilitas dalam perencanaan tata letak pabrik dengan mempertimbangkan
kemungkinan perubahan dari proses/mesin, sehingga perubahan-perubahan yang
dilakukan tidak memerlukan biaya yang tinggi.
30 Masalah pembuangan limbah cair.
31 Service area, seperti kantin, tempat parkir, ruang ibadah, dan sebagainya diatur
sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh dari tempat kerja.
A
6 Areal Proses
SUNGAI
NR AY
19 6 8 Perkantoran
1 9 Laboratorium
8 10 Poliklinik
17 11 Kantin
J A LA
12 Ruang Ibadah
2
13 Gudang Peralatan
18
4 14 Bengkel
15 Gudang Bahan
16 Unit Pemadam Kebakaran
17 Unit Pengolahan Air
20 3b 23
18 Unit Pengolahan Udara Pendingin
19 Unit Pembangkit Uap
20 Pembangkit Listrik
21 Unit Pengolahan Limbah
22a Area Perluasan
22b Area Perluasan
23 Perumahan Karyawan
Gambar 8.1 Tata Letak Pra Rancangan Pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam Tereftalat dan Metanol
Masalah organisasi merupakan hal yang penting dalam perusahaan, hal ini
menyangkut efektivitas dalam peningkatan kemampuan perusahaan dalam
memproduksi dan mendistribusikan produk yang dihasilkan. Dalam upaya
peningkatan efektivitas dan kinerja perusahaan maka pengaturan atau manajemen
harus menjadi hal yang mutlak. Tanpa manajemen yang efektif dan efisien tidak akan
ada usaha yang berhasil cukup lama. Dengan adanya manajemen yang teratur baik
dari kinerja sumber daya manusia maupun terhadap fasilitas yang ada secara otomatis
organisasi akan berkembang (Madura, 2000).
1 Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang
diajak berkonsultasi masih sedikit
2 Rasa solidaritas di antara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal
Keburukan dari bentuk organisasi ini adalah :
3 Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana bila
pimpinan tersebut tidak mampu, maka organisasi tersebut akan hancur
4 Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter
5 Terbatasnya kesempatan karyawan untuk berkembang
25 Digunakan tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-
fungsinya
Keburukan bentuk organisasi fungsionil, yaitu :
23 Karena adanya spesialisasi, sukar mengadakan penukaran atau pengalihan
tanggung jawab kepada fungsinya.
24 Para karyawan mementingkan bidang pekerjaannya, sehingga sukar dilaksanakan
koordinasi.
Dewan Komisaris dipilih dalam RUPS untuk mewakili para pemegang saham
dalam mengawasi jalannya perusahaan. Dewan Komisaris ini bertanggung jawab
kepada RUPS. Tugas-tugas Dewan Komisaris adalah :
0 Menentukan garis besar kebijaksanaan perusahaan.
1 Mengadakan rapat tahunan para pemegang saham.
2 Meminta laporan pertanggungjawaban Direktur secara berkala.
9.4.3 Direktur
Direktur merupakan pimpinan tertinggi yang diangkat oleh Dewan Komisaris.
Adapun tugas-tugas Direktur adalah :
0 Memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien.
1 Menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan umum pabrik sesuai dengan
kebijaksanaan RUPS.
2 Mengadakan kerjasama dengan pihak luar demi kepentingan perusahaan.
3 Mewakili perusahaan dalam mengadakan hubungan maupun perjanjian-perjanjian
dengan pihak ketiga.
4 Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas setiap personalia yang bekerja
pada perusahaan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu oleh Manajer Produksi,
Manajer Teknik, Manajer Umum dan Keuangan, Manajer Pembelian dan Pemasaran.
9.4.5 Sekretaris
Sekretaris diangkat oleh Direktur untuk menangani masalah surat-menyurat
untuk pihak perusahaan, menangani kearsipan dan pekerjaan lainnya untuk
membantu Direktur dalam menangani administrasi perusahaan.
24 Karyawan Shift
Untuk pekerjaan yang langsung berhubungan dengan proses produksi yang
membutuhkan pengawasan terus menerus selama 24 jam, para karyawan diberi
pekerjaan bergilir (shift work). Pekerjaan dalam satu hari dibagi tiga shift, yaitu tiap
shift bekerja selama 8 jam dan 15 menit pergantian shift dengan pembagian sebagai
berikut :
Shift I (pagi) : 08.00 – 16.15 WIB
Shift II (sore) : 16.00 – 00.15 WIB
Shift III (malam) : 00.00 – 08.15 WIB
3. Karyawan borongan
Apabila diperlukan, maka perusahaan dapat menambah jumlah karyawan
yang dikerjakan secara borongan selama kurun jangka waktu tertentu yang
ditentukan menurut kebijaksanaan perusahaan.
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal investasi tetap langsung
(MITL) sebesar Rp 169.271.889.774
23 Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL) / Indirect Fixed Capital
Investment (IFCI), yaitu modal yang diperlukan pada saat pendirian pabrik
(construction overhead) dan semua komponen pabrik yang tidak berhubungan
secara langsung dengan operasi proses. Modal investasi tetap tak langsung ini
meliputi :
23 Modal untuk pra-investasi
24 Modal untuk engineering dan supervisi
25 Modal biaya legalitas
26 Modal biaya kontraktor (contractor’s fee)
27 Modal untuk biaya tak terduga (contigencies)
Dari perhitungan pada Lampiran E diperoleh modal investasi tetap tak langsung,
MITTL sebesar Rp 71.377.780.349
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya tetap / fixed cost adalah
sebesar Rp 144.451.913.715
Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh biaya variabel / variable cost
adalah sebesar Rp 713.249.756.173
Total Biaya Produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
5888 Rp 144.451.913.715 + Rp 713.249.756.173
5889 Rp 852.777.047.176
Penjualan yang diperoleh dari hasil penjualan produk dimetil tereftalat adalah
sebesar Rp 991.296.742.091. Maka laba penjualan adalah sebesar Rp
159.751.813.496.
Dari perhitungan diperoleh BEP = 50,18 , maka pra rancangan pabrik ini layak.
Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 25,07 %; sehingga pabrik yang akan
didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal rata – rata.
Dari hasil perhitungan, didapat bahwa seluruh modal investasi akan kembali
setelah 3,99 tahun pabrik beroperasi.
Hasil analisa perhitungan pada Pra Rancangan Pabrik Dimetil Tereftalat dari
Asam Tereftalat dan Metanol dengan kapasitas produksi 60.000 ton/tahun atau
7578,7908 kg/jam, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
23 Pabrik direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam setahun.
24 Kapasitas produksi kalsium klorida 60.000 ton/tahun atau 7578,7908 kg/jam
menggunakan bahan baku asam tereftalat sebanyak 6582,2221 kg/jam dan
metanol sebanyak 2897,6909 kg/jam.
25 Produk utama dimetil tereftalat yang dihasilkan mempunyai kemurnian 99,7 %.
26 Lokasi pabrik yang direncanakan adalah di daerah kabupaten Plaju, Palembang
2
dengan luas tanah yang dibutuhkan sebesar 17765 m .
27 Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pabrik sebanyak 185
orang. Bentuk bahan usaha yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dan
bentuk organisasinya adalah organisasi garis dan staf.
28 Analisa ekonomi :
Total Modal Investasi : Rp 240.649.670.122
Biaya Produksi : Rp 852.777.047.176
Hasil Penjualan : Rp 991.296.742.091
Laba Bersih : Rp 103.370.322.330
Profit Margin : 13,9 %
Break Even Point : 50,18 %
Return on Investment : 25,07 %
Pay Out Time : 3,99 tahun
Return on Network : 41,78 %
Internal Rate of Return : 33,47 %
Analisa, 2012, Harga BBM industry dan Pertamax, 17 maret 2012
Anonim, 2003, Equip Cost. http://www.matche.com/ EquipCost (Tanggal: 12 maret 2012)
Badan Pusat Statistik, 2007, Data Ekspor Indonesia, Badan Pusat Statistik
Bank Mandiri, 2012, Cicilan Ringan KPR dan Kredit Usaha, Jakarta
Brown, G.G., 1950, “Unit Operations”, John Wiley and Sons, Inc., New York.
Brownell, L.E. and Young, E.H., 1959, “Process Equipment Design”, John Wiley and
Sons, Inc., New York.
Butt, J.B., 1980, “Reaction Kinetics and Reactor Design”, Prentice-Hall, Inc., New York.
Coulson, J.M. and Richardson, J.F., 1983, “Chemical Engineering”, Vol 3, Pergamon
Press, Oxford.
rd
Considine, Douglas M. 1985. Instruments and Controls Handbook. 3 Edition. USA:
Mc.Graw-Hill, Inc.
Evans Jr, F.L., “Equipment Design Handbook for Refineries and Chemical Plants ”, Gulf
Publishing, Houston.
Gainer, A.B., etal, 1955, “ Vapor Phase Esterification of Terephthalic Acid in The
Presence of Alkali Metal Impregnated Catalyst”, United States Patent no :
3,377,376.
Geankoplis, C.J.2003. Transport Process amd Unit Operation. Ally and Bacon: New
York
Kern, D.Q., 1950, “Process Heat Transfer”, Mc.Graw Hill Book Company, Inc., New
York.
Kirk and Othmer, 1982, “Kirk-Othmer Encyclopedia of Chemical Technology”, Vol. 17,
John Wiley and Sons, Inc., Canada.
Levenspiel, O., 1999, “Chemical Reactor Engineering”, 3 ed., John Wiley and Sons, Inc.,
New York.
Mc.Cabe, W.L., Smith, J.C., and Harriot, P., 1985, “ Unit Operations of Chemical
Engineering” , 4 ed. , Mc.Graw Hill Book Company, Inc., New York.
Mc.Ketta, J.J. and Cunningham, W.A., 1982, “Encyclopedia of Chemical Processing and
Design”, Vol 16, Marcel Dekker Inc., NewYork.
Nagata, S. , 1975, “Mixing: Principles and Applications”, Kodansha Ltd. and John Wiley
and Sons, Inc., New York.
Perry, R.H., 1984, “Perry’s Chemical Engineers’ Handbook”, 6 ed., Mc.Graw Hill Book
Company, Inc., New York.
Perry, R.H., 1997, “Perry’s Chemical Engineers’ Handbook”, 7 ed., Mc.Graw Hill Book
Company, Inc., New York.
Peter, M.S. and Timmerhaus, K.D., 1968, ”Plant Design and Economic for Chemical
Engineers”, 2 ed., Mc.Graw Hill Book Company, Inc., Auckland.
Rase, H.F. and Barrow,M.H., 1957, “Chemical Reactor Design for Process Plants”, Vol
1., John Wiley and Sons, Inc., New York.
Smith, J.M. and Van Ness, H.C., 1959, “Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics”, 2 ed., Mc.Graw Hill Book Company, Inc., New York.
Smith, J.M., 1981, “Chemical Engineering Kinetics”, 3 ed., Mc.Graw Hill Book
Company, Inc., New York.
Winkle, M.V., 1967, “Distillation”, Mc.Graw Hill Book Company, Inc., New York.
Wulf, etal., 1976, “Process for The Esterification of Terephthalic Acid in The Gas Phase”,
United States Patent no : 3,972,912.
= 7575,7576 kg / jam
AT AT
M (14)
(12) M
W CN - 01
W
DMT (13) DMT
I
I
Gambar A.2 Aliran Proses pada Ash Filter (CN-01)
Neraca Massa Total :
AT : = = 6733,4340 kg/jam
I: = = 98,7333 kg/jam
M: = = 58351,3996 kg/jam
W: = = 352,3004 kg/jam
DMT : = = 46,6990 kg/ jam
Tabel A.2 Neraca Massa pada Ash Filter (CN-01)
AT (15) AT
(14)
M R - 01 M
W W
DMT DMT
Gambar A.3 Aliran Proses pada Reakor (R-01)
+ 2 → +2
P- C6H4( COOH )2 CH3OH P-C6H4( COOCH3 )2 H2O
XAT = 0,96
r1 = 0,96 x
5888 0,96 x 40,5316
5889 38,9103 kmol/jam
F14 = F15
65582,5663 kg/jam
= F15
Neraca Massa Komponen :
AT : = – ( r1 x
0,0009
=
N15 1743,2704
15 = M = =0,9266
M N15 1881,4180
W: = + ( 2 x r1 x
23 352,3004 + (2 x 38,9103 x 18,016)
24 1754,3177 kg/jam
0,0518
DMT : = + ( r1 x
5888 46,6990 + (38,9103 x 194,18)
5889 7602,3084 kg/jam
=
15
N 39,1508
= DMT
DMT N 15 = 1881,4180 =0,0208
TRIAL
T, Suhu
ZA,ZB,ZC,ZD
XA, XB, XC, XD
P
APAKAH NO
XA + XB +XC + XD=1 ?
T = T DEW
YES
POINT
PAT
=
XAT= 874 0,0009
= 0,8313 mmHg 0,8313
XAT= 0,9463
= XM= P YM
o
PM
= 874 0,9266
XM=
= 82095,5094 mmHg 82095,5094
XM= 0,0099
= X→= P Y→
o
P→
= 874 0,0518
X→=
= 35421,0933 mmHg 35421,0933
X→= 0,0013
= XDMT= P Y
DMT
o
PDMT
=
= 1,0008
o
Suhu dew point berkisar 260 C , HE-01 digunakan terlebih dahulu untuk
mendinginkan produk gas dari reaktor sebelum produk gas didesublimasi. HE-01
o o
akan menurunkan suhu gas produk dari 330 C sampai suhu 270 C .
Kesetimbangan
Diasumsikan bahwa produk yang keluar dari desublimator telah mencapai
kesetimbangan yaitu kesetimbangan 2 fase dan 4 komponen. Sehingga komposisi dan jumlah
komponen di fase gas dan fase padat bisa dihitung dengan alogaritma
Pio
(
Zi 1 )
L
G
sebagai berikut : mi = dan Xi =
P mi L
G
APAKAH
XA + XB +XC + XD =1 ? NO
dan
YA + YB + YC + YD =1?
Congratulation
YES
P yAT= 0,0001
mAT= 0,0643 0,0009 (1+0,0009485)
mmHg
P yM= 0,9274
m = 45656,5666 09266 (1+0,0009485)
M
= 874 XM=
49,9503+ 0,0009485
o mM=49,9503
P M=
43656,5666 mmHg
o y =m X
= m→= P→ → → →
P y→= 0,0518
m = 17097,0560
0,0518 (1+0,0009485)
= →
874 X→=
19,5618+ 0,0009485
=17097,0560 m→=19,5618
mmHg
= mDMT= P o y =m X
DMT DMT DMT DMT
P yDMT= 0,0207
mDMT=134,1255 0,0208 (1+0,0009485)
= X =
874 DMT 0,1535+ 0,0009485
=134,1255
mDMT=0,1535
mmHg
Σ X = 1,0000 Σ Y = 1,0000
= 0,0009485 1,7828kmol
jam
1881,4180 = 0,0009485
1881,4180 = 1,0009485
1879,6352 kmol =
jam
11 18
AT = 0,8439 1,7828 166,128 AT = 0,0001 1879,6352 166,128
11 18
AT = 249,9455 kg/jam AT = 19,3919 kg jam
18
=19,3919 =0,1167kmol
= AT
MrAT 166,128 jam
0,0001
M: M11 11 M18 =y 18
= XM L MrM MrM
M11 = 0,0186 1,7828 32,042 M18 = 0,9274 1879,6352 32,042
18 55856,8088 kmol
= M
= =1743,2373
32,042 jam
MrM
11 11 18 18
Mr→
W:
→ = X L Mr→ = y→
→11
= 0,0851 kg/jam 18= 1754,2326 kg jam
18
= = 1754,2326 =97,3708
Mr→ 18,016
0,0518
DMT : 11 11 18 18
DMT= XAT L MrDMT MrDMT
DMT= yDMT
11 18
DMT = 0,1349 1,7828 194,18 DMT = 0,0208 1879,6352 194,18
11 18
DMT = 46,6989 kg/jam DMT = 7555,6095 kg jam
18 7555,6095 kmol
= DMT
= = 38,9103
MrDMT jam
0,0207
(20) M
AT AT
M (19) TS - 02 (21)M
W W
DMT DMT
Gambar A.5 Aliran Proses pada Tangki Separator (TS-02)
Kesetimbangan
o
Trial T = 72 C (345,15 K) ; P = 1,1 atm (836mmHg) ; L/G = 0,281
P yAT= 0,0000
= 0,0000
mAT= 0,0001 (1+0,281)
836 XAT=
= 0,0000 mmHg 0,0000+ 0,281
mAT=0,0000
= o y =m X
mM= PM M M M
P yM= 0,9645
mM= 1013,6529 0,9274 (1+0,281)
= 836 XM=
1,2125+ 0,281
= 1013,6529
mM=1,2125
mmHg
= o y =m X
m→= P→ → → →
P y→= 0,0355
m→= 269,9709 0,0518 (1+0,281)
= 836 X→=
0,3229+ 0,281
= 269,9709 mmHg
m→=0,3229
= mDMT= P o y =m X
DMT DMT DMT DMT
P yDMT= 0,0000
mDMT= 0,19333 0,0207 (1+0,281)
= 836 X =
DMT
0,0002+ 0,281
= 0,1933 mDMT=0,0002
mmHg
Σ X = 0,9999 Σ Y = 1,0000
N19= L21+ 20
N 21
20 =L
= 0,281 20
L21 = N
21
L = 1879,6352 1467,3187
1467,3187 kmol
= 20
jam
21 20
AT = 0,0003 412,3165 166,128 AT = 0,0000 1467,3187 166,128
M: M21 21 M20 =y 20
= XM L MrM MrM
M21 = 0,7955 412,3165 32,042 M20 = 0,9645 1467,3187 32,042
→21
= 816,2171 kg/jam 20= 938,0156 kg jam
21 21 MrDMT 20 20 MrDMT
DMT :
DMT= XDMT L DMT = yDMT
21 20
DMT = 0,0943 412,3165 194,18 DMT = 0,0000 1467,3187 194,18
21 20
DMT = 7555,6095 kg/jam DMT = 0,000 kg jam
AT (22) AT
M (21) CR - 01 M
W W
DMT DMT
Gambar A.6 Aliran Proses pada Cooling Crystalizer (CR-01)
Data Kelarutan
Kelarutan Asam Terephthalic dalam g / 100 g metanol
o 25 160
Suhu, C
Kelarutan 0,1 2,9
(Kirk & Othmer)
Kelarutan Dimethyl Terephthalate dalam g / 100 g metanol
o 25 60
Suhu, C
Kelarutan 1,0 5,7
(Kirk & Othmer)
Persamaan Clausius-Clapeyron
d ln S =
H
dT RT 2
d ln S = H dT
RT 2
ln S = 1 C
H
R T
1,5
1 y = -3221.2219x + 8.5014
0,5
0
ln S -0,5 0 0,001 0,002 0,003 0,004
-1 Kelarutan AT dalam Metanol
-1,5
-2
-2,5
1/T
2
0,5
Kelarutan DMT dalam Metanol
0
0,0029 0,003 0,0031 0,0032 0,0033 0,0034
1/T
Diperoleh persamaan :
AT : ln S = 3221,2219 1 8,5014
T
DMT : ln S = 4939,3770 1 16,5668
T
o
T = 72 C (345,15 K)
AT : 1 21 21
M M
ln S = 3221,2219 345,15 8,5014 AT 100
21 10537,6821
AT 100
ln S = 0,8314 21
AT
S = 0,4355
21 21 26
DMT : 1 M M
ln S = 4939,3770 16,5668 DMT 100
345,15
ln S = 2,2560 DMT
21 (a )=9,5447 10537,6821
100
21 (a )=670,5276
DMT
S = e2,2560
S = 9,5447 DMT
21 21
(s)= DMT + DMT
26 21
DMT (a )
21
DMT(s)=7555,6095+27,0528 670,5276
21
DMT(s)=6912,1346
o
T = 10 C (283,15 K)
AT : 5888 22 21 26
M M
ln S = 3221,2219 8,5014 AT 100
283,15 22 10537,6821
AT
ln S = 2,8749 100
22
23= e2,8749 AT 34
22 21 26 22
AT (s)= AT + AT AT (a )
23 = 0,0564
22
(s)=19,3919+3,6707 3,9634
AT
DMT 1 22 21
M
26
M
ln S = 16,5668 DMT 100
4939,3770 283,15
: 22 10537,6821
DMT (a )=0,4158
100
22
DMT (a )=29,2095
ln S = 0,8776
22 21 21 22
23 = e0,8776
DMT
(s)= DMT (s)+ DMT DMT (a )
5888 = 0,4158 22
DMT(s)=6912,1346+670,5276 29,2095
AT AT
M (22) CF - 01 (23)M
W W
DMT DMT
AT
(25) M
W
DMT
M 10537,6821 0,9247
W 824,4093 0,0723
Σ=11395,2643 Σ=1
AT AT
M (24) TS - 03 (26)M
W W
DMT DMT
Alur 24
Komponen
Fi Mri Ni = Zi=
AT 3,6707 166,1280 0,0221 0,0001
Σ 347,1305
Kesetimbangan
Trial T = 75oC (348,15 K) ; P = 1 atm (760mmHg) ; L/G = 0,00434
= o y =m X
m =P
AT AT AT AT AT
P yAT= 0,0000
= mAT= 4,1406e 08
0,0001 (1+0,00434)
760 XAT=
=4,1406e-08 5,45e 11+ 0,00434
mAT=5,45e 11
mmHg
= o y =m X
mM = P M M M M
P yM= 0,8787
= mM = 1133,2285
0,8777 (1+0,00434)
760 XM=
= 1133,2285 1,49109+ 0,00434
mM=1,49109
mmHg
= o y =m X
m→= P→ → → →
P y→= 0,1213
= m→= 304,1205
0,1218 (1+0,00434)
760 X→=
= 304,1205 0,400159+ 0,00434
m→=0,400159
mmHg
= mDMT= PDMTo y =m X
DMT DMT DMT
P yDMT= 0,0000
mmHg mDMT=0,0000
Σ X = 1,000 Σ Y = 1,0000
N2 = L26+ 27
2
N 2
27 =L
26 27
= 0,00434 L =N
26
L = 347,1305 345,6304
= 0,00434
26 kmol
L 1,5001 jam
= 0,00434
= 1,004346
kmol
345,6304 jam =
26 27
= 0,0147 1,5001 166,128 = 0,0000 345,6304 166,128
AT AT
M: 26 27 27
M= XM L MrM M= y MrM
26
= 0,5893 1,5001 32,042 M 27
= 0,8787 345,6304 32,042 M
W: 26 27
= y→
27
Mr→
→= X L Mr→
26
= 0,3031 1,5001 18,016 → 27
= 0,1213 345,6304 18,016
27
= 755,5569 kg jam
DMT : 26 27 =y
DMT= XDMT L MrDMT
27 Mr
26 DMT DMT DMT
= 0,0929 1,5001 194,18
DMT DMT
27
= 0,0000 345,6304 194,18
27
DMT= 0,000 kg jam
Udara (28)
(31) M
W W
Udara
AT AT
M (25) RD - 01 (29)M
W W
DMT DMT
M 778,0732 0,0925
W 60,8721 0,0072
Σ = 8413,9466 Σ=1,0000
Σ 575,8824
Kesetimbangan
Trial T = -5oC (268,15 K) ; P = 1 atm (760mmHg) ; L/G = 0,03157
= o y =m X
m = PM
M M M M
P yM= 0,020595
= mM= 21,7616
760 XM= 0,0420 (1+0,03157)
0,028634+ 0,03157
= 21,7616
mM=0,028634
mmHg
P y→= 0,001883
= m→= 5,0992
760 X→= 0,0104 (1+0,03157)
0,00671+ 0,03157
= 5,0992 mmHg
m→=0,00671
y dara=0,977523
Σ X = 1,0000 Σ Y = 1,0000
kmol
jam
N32= L33+ 34
33
N32 34 = L
33 34
L =N
= 0,03157
= 0,03157 33
L = 575,8824 558,2581
33 kmol
575,8824 = 0,03157 L 17,6235 jam
575,8824 = 1,03157
558,2581 kmol =
jam
34
M = 368,3902 kg jam
33 33 34 = y 34 Mr
W: →= X L Mr→
→ →
33
= 0,2807 17,6235 18,016 → 34 = 0,001883 558,2581 18,016
34 = 18,9429 kg jam
Udara : 34 = y 34 Mr
DMT DMT
34 = 0,977523 558,2581 26
34 = 15825,6 kg jam
M
23 (20)
M
MD-01
W (27)
M
5888 (33)
M
(41) W
0 55805,112
1 57267,3957 - 55805,112
2 1462,2837
Neraca Massa Komponen
M: = 55805,112 x 99,4%
0 55470,2813 kg/jam
1 1462,2837 x 1%
2 14,6228 kg/jam
W := 55805,112 x 0,6%
3 334,8307 kg/jam
4 1462,2837 x 99%
5 1447,6609 kg/jam
Tabel A.11 Neraca Massa pada Menara Destilasi (MD-01)
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Alur 20 Alur 27 Alur 33 Alur 35 Alur 41
Metanol 45347,4508 9731,2849 406,1685 55470,2813 14,6228
Air 938,0156 755,3450 89,1310 334,8307 1447,6609
subtotal 46285,4664 10486,6298 4952995 55805,1120 1462,2837
total 57267,3957 57267,3957
M (7) M
FU - 01 (9)
W W
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA PANAS
Asam Tereftalat
Tabel LB.1 Penentuan Konstanta Asam Tereftalat
Ni Jenis Gugus Ni ai Ni bi Ni ci Ni di
Cp liquid o
: 80,57230053 kJ/kmol C
T norm : 337,75 K
1 2 1 3 1 4
uap =A T+ 2 B T + 3 C T + 4 D T+
Asam Tereftalat
Heat Sublimation : 199,685856 kJ/kmol
Cp solid o
: 142000 kJ/kmol C
T Sublim : 298,15 K
o o
H AT uap pada saat suhu 25 C ( : 146992,1464 kJ/kmol C
1 2 1 3 1 4
uap =A T+ 2 B T + 3 C T + 4 D T +
usion
li uid = Cpsolid T +
solid = Cpsolid T
Dimetil Tereftalat
T fusion o
: 50 C
cp solid o
: 271,852 kJ/kmol C
T nm o
: 284 C
1 2 1 3 1 4
uap =A T+ 2 B T + 3 C T + 4 D T +
T+ usion T
li uid = Cpsolid Cp
li ud
solid = Cpsolid T
AT AT
Metanol Metanol
H2O 597,15 K 602,9 K H2O
DMT DMT
Reaksi esterifikasi Asam Tereftalat dengan Metanol menjadi Dimetil Tereftalat dan
Steam :
COOH COOCH3
+ +
2 CH3OH 2 H2O
COOH COOCH3
Asam Metanol Dimethil Steam
Tereftalat Tereftalat
Panas Reaksi
o o o o
r0 = 2 C D - 2 B- A
ΔHr T = ΔHr0 T
cp
dT
To=298
Qreaksi =
m= = 654,0538 kg/jam
H2O
H2O
Metanol
H2O
2 B T +3 C T +4 D T +
metanol =21,152 337,75 + 1 2 2 1 5 3 1 8 4
48937,7570 kJ/kmol
Tabel B.8 Panas Keluar
Furnace
TOUTPUT Output kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
(K)
658,15 Metanol 14422778,9877 59209,8815 854188660845,8820
658,15 H2O 154837,1102 58334,2173 45710678610,2246
152712526371,3570 kJ/tahun
19281884,6428 kJ/jam
AT AT
I Metanol
H2O
DMT
Metanol AT
H2O Metanol
H2O
Tabel LB.9 Panas masuk Sublimator DMT
T H H H
INPUT Source Input kmol/ tahun
(kJ/kmol) (kJ/tahun) (kJ/jam)
oC
199,685856 25
4992,1464 kJ/kmol
1111345,3870 kJ/jam
W AT
AT HE-01 A M
M W
W DMT
DMT M
W
Tabel B.11 Panas masuk Heat Exchanger
T Input (K) Input kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
AT 12840,4116 163176,9059 2095258631,3318
603,15 Metanol 13806701,4023 55480,0686 765996740275,0500
H2O 771214,2594 56330,2509 43442692719,7602
DMT 310074,5836 195863,4514 60732278142,9066
Total 14900830,6569 872266969769,0480
T Input (K) Input kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
56131321969,2235 kJ/tahun
7087288,1274 kJ/jam
56131319405,4847 kJ/tahun
7087287,8037 kJ/jam
M
W W
DMT
Tabel B.13 Panas masuk Desublimator
T Input
(K) Input kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
AT 12840,4116 159407,7312 2046860876,4828
543,15 Metanol 13806701,4023 51643,8547 713031281395,7800
(K)
372,12 Metanol 14426454,4903 42130,3104 607791006219,1880
H2O 783599,7588 48175,5497 37750349110,4403
T Output
(K) Out put (gas) kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
AT 924,4904 156458,3827 144644272,2
493,15 Metanol 13806439,2336 48640,41704 6.71551 x 1011
T Output Output
o
( C) (Molten) L (kmol/tahun) H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
AT 11915,9212 43930,88832 523477002,5
220 Metanol 262,1687 17725,90612 4647178,145
37,3922 17001,6992 635731,5364
H 2O
DMT 1904,7043 110405,0403 210288952,8
Sum 14120,1864 739048864,9
T Output Output (gas) kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
(K)
431,237 Metanol 14426454,4903 45173,5318 651693900369,0480
H2O 783599,7588 50196,8981 39334277282,7416
11 11
(7.6991 x 10 + 739048864.9) - 8.1614 x 10
45,486,822,600.80 kJ/tahun
5743285,6819 kJ/jam
Kebutuhan pemanas = Qout – Qin
691028177651,7900 kJ/tahun - 645541355329,6280 kJ/tahun
45486822322,1616 kJ/tahun
5743285,6467 kJ/jam
Total kebutuhan pendingin ≈ Total kebutuhan pemanas
AT
M
W
DMT
AT
M
W
DMT
T Output
(K) Out put (Gas) kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
11
345,15 Metanol 11208782,5459 40830,02336 4,57655 x 10
H2O 412360,3056 47255,20488 19486170724
11
Sum 11621142,8515 4,77141 x 10
AT AT
M M
W W
DMT DMT
Tabel L.19 Panas masuk Crystalizer pada alur 19
T Input
o
( C) Input (Liquid) kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
AT 924,4903963 45977,38163 42505647,77
Metanol 2597656,688 5801,205638 15069540622
72 H2O 358816,5616 5430,0224 1948381967
DMT larut 10035,33535 53631,85698 538213670,4
DMT solid 298134,544 19573,344 5835489988
Sum 3265567,6191 23434131895,76
Tabel L.20 Panas masuk Crystalizer pada alur 23
= (23434131895,76 + 93065408,5616) –
3254052543,8483
20273144760,4711 kJ/tahun
2559740,5001 kJ/jam
AT
W
DMT
AT
M
W
DMT
Tabel L.22 Panas masuk vaporizing crystalizer pada alur 21
T Input Input kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
o
( C)
AT Terlarut 174,9991 33596,85856 5879418,4717
Metanol 2412337,0217 805,7230053 1943675434,8369
10 H2O 335658,0141 756,49184 253922548,6730
DMT 1103,3987 29848,4964 32934791,4560
Terlarut
Sum 2749273,4335 2236412193,4376
Tabel L.23 Panas keluar Vaporizing crystalizer pada alur 23
M
W
M
W
M
W
M
W
M
W
Tabel L.25 Panas masuk Menara Destilasi alur 18
T Input Input kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
(K)
343,15 Metanol 11208782,5459 40830,0234 457654853226,3770
H2O 412360,3056 47255,2049 19486170724,2394
Sum 11621142,8515 477141023950,6170
Tabel L.26 Panas masuk Menara Destilasi alur 24
DATA TERMODINAMIKA
Kesetimbangan yang terjadi adalah sistem biner dengan dua fase. Data
kesetimbangan sistem metanol-air dengan fase uap-cair pada tekanan total
101.3 KPa diperoleh dari ( Perry, 1984 ) :
XA = f ( YA )
T = f ( XA )
H = f ( YA )
h = f ( XA )
A adalah tanda untuk metanol dan B adalah tanda untuk air
H dan h adalah entalphi uap jenuh dan entalphi cair jenuh dan didekati
dengan persamaan 1 dan 2
2 )
T
…………… (
H A = Cpg A dT ATr
Tr
3)
H B = T Cpg B dT BTr
…………… (
Tr
4)
hA = T Cpl A dT
…………… (
Tr
5 )
6)
1.00
0.80
0.60 Y-X
XA
0.40 Poly. (Y-X)
0.20
0.00
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
YA
120
100
80
60 X-T
T, OC
40 Poly. (X-T)
20
XA
50000
10000
0 0.5 1
5 4 3 2
XA= -5.7553 YA + 12.989 YA - 8.6821 YA + 2.523 YA 0.0787 YA + 0.0003
( 7 )
5 4 3 2
T = -235.6 XA + 725.63 XA - 856.29 XA + 490.77 XA 159.71 XA + 99.512
( 8 )
H = -7995.2 YA + 48540 (9)
3 2 …………… ( 10 )
h = -5522.1 XA + 10748 XA – 7486 XA + 7381.6
Data :
F1 = 1467,316 kmol/jam
ZF1 = 96,4516 %
F2 = 345,6304 kmol/jam
ZF2 = 87,8696 %
F3 = 17,6235 kmol/jam
ZF3 = 71,9276 %
Condenser :
Condenser partial untuk mendapatkan hasil atas dalam fasa uap
V1,Y1,H1
Lo,Xo,ho
Y1 = YD R .………… ( 19 )
Xo
1R
Neraca Panas di Condenser :
D ( H D QCD ) = V1 H1 Lo ho .………… ( 20 )
( ) H = V1 H1 Lo ho .………… ( 21 )
H = H D QCD .………… ( 22 )
D H = ( D Lo) H1 Lo ho
Lo H H
R= = 1
D H1 ho
H = H1 R (H1 ho) .………… ( 23 )
Algoritma Perhitungan :
9
D,YD HD
7 10 23 22
Xo ho QCD
19 9
R XoY1 H1
V1 Lo
Plate n
V2 L1
Algoritma Perhitungan :
TRIAL 24 25 9
V2 L1 Y2 H2
26
Y1 X1 h1 V2
7 10
APAKAH
SAMA ?
HASIL PERHITUNGAN
Dengan bantuan program solver pada Microsoft Excell maka diperoleh hasil
perhitungan :
Total plate ideal yang dibutuhkan 9 buah + Condenser partial + Reboiler
partial
Reflux = 1
Beban Panas Condenser Partial = -17289136,9073 Watt
Beban Panas Reboiler Partial = 16454916,0107 Watt
o
Suhu condenser = 64,8569 C
o
Suhu reboiler = 99,3076 C
Feed 1 masuk pada plate 2 ( ideal )
Feed 2 masuk pada plate 5 ( ideal )
Feed 3 masuk pada plate 6 ( ideal )
D= 1749,7593 kmol / jam
B= 80,8105 kmol/jam
YD = 98,94 % mol
XB = 0,56 % mol
V1 = 3499,5186 kmol/jam
AT
W RD-01 M
Udara W
DMT
(K)
415 H2O 376016,2560 2735,6 1028630069,9136
Udara 125338752 416,47 52199830045,4400
Sum 53228460115,3536
Tabel L.31 Panas keluar Rotary Dryer alur 26
T Output
o
( C) Output (padatan) kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
AT 924.4936 4992.1464 4615207.4454
25 Metanol 868.8308 2014.3075 1750092.3720
H2O 120.6115 1888.0768 227723.6813
DMT 308169.8802 6796.3000 2094414956.5722
Sum 310083.8160 2101007980.0708
3747121741,9831 kJ/tahun
473121,4321 kJ/jam
W
Tabel L.33 Panas masuk Condensor alur 27
T Input Massa
Input kmol/tahun Q (kJ/tahun)
(gas) (kg) H (kJ/kmol)
(K)
Metanol 191452,0052 40011,7074 7660321621,3422
319 H2O 47510,3036 2590,4000 2217241558,9631
Udara
125338752 319,4520 40039715003,9040
pengering
Sum 49917278184,2094
Table L.34 Panas keluar Condenser pada alur 29
T Output Massa
Output kmol/tahun H (kJ/kmol) Q (kJ/tahun)
(gas) (kg)
(K)
Metanol 91057,0711 37424,5891 3407773470,4772
268,15 H2O 8327,4774 2490,0000 373569302,2578
Udara
125338752 265,0000 33214769280,0000
pengering
Sum 36996112052,7350
Tabel L.35 Panas keluar Condensor pada alur 28
W W
AT
M
W
DMT
Tabel L.36 Panas masuk Vaporizer
Sum 2075698247,1736
Tabel L.37 Panas keluar Vaporizer
Sum 29668037338,7393
Kebutuhan pemanas = Qout – Qin
29668037338,7393 - 2075698247,1736
27592339091,5657 kJ/tahun
3562945,3775 kJ/jam
+ ( )
( )
H total = 40ft
Tebal dinding tangki :
ntuk Dtangki < 50 t , t harus ≥ 3 16 in
Untuk 50 ft < Dtangki < 120ft , t harus ≥ 1 4 in
ntuk 120 t < Dtangki < 200 t , t harus ≥ 5 16 in
ntuk Dtangki > 200 t , t harus ≥ 3 8 in
(Appendix E, Brownell & Young , 72-in. Butt-welded)
Tebal dinding tangki (untuk butt joint)
Tebal silinder (dt) = (Peters & Timmerhaus,
1991)
Dimana : t = tebal dinding tangki bagian silinder (in)
C = Corrosion allowance = 0,125
H = tinggi tangki (ft)
D = diameter tangki (ft)
Vt = 1,2 • V
3
= 865,6102 m D
Diambil : H2 = D
H1 = 1,5 • D
H1
Do = 1 3 • D
V = D 2 H D 2 H 2
1
t
4 4 3 H2
3
æ 1ö
V
= D ç1.5 ÷
t
4 3ø Do
è
√ √
30 ft
Vt = 1,2 • V
3
= 850,6203 m
Diambil : H2 = D
H1 = 1,5 • D H1
Do = 1 3 • D
V = D 2 H D 2 H 2 H2
t 1
4 4 3
3
æ 1ö
Vt = D ç1.5 ÷
4 3ø Do
è
√ √ ≈ 28 ft
Vt = 1,2 • V
3 D
= 125,54 m
Diambil : H2 = D ; H1 = 1,5 • D ; Do = 1 3 • D H1
V = D 2 H D 2 H 2
t 1
4 4 3 H2
3
æ 1ö
V
t = D ç1.5 ÷ Do
4 è 3ø
√ √
≈ 15 ft
H1 = 1,5 • = 6,6179m = 21,7124 t ≈ 22 t
Do = 1 3 • = 1,4707m = 4,825 t ≈ 5 t
Massa : = 7146,962724 kg
ρ 3
: 1510 kg/m
Volume : H1
Safety factor 20%
Vt = 1,2 • V H2
3
= 5,6797 m
Diambil : = 1,5 • D ; Do = 1 3 • D
H2 = D ; H1 Do
V = D 2 H D 2 H 2
t 1
4 4 3
3
æ 1ö
V
t = D ç1.5 ÷
4 è 3ø
√ √ ≈6t
Menghemat tempat
Minimum particle size = 10 μm
3
Minimum Loading = 2500 mg/m
Typical gas velocity = 10 -20 m/s
Pressure drop = 10-70 mmH2O
Data :
3
Densitas gas diperkirakan 1 kg/m
Viskositas gas diperkirakan 0,02 cP
kuran debu logam berkisar 20 μm
3
Densitas partikel : 2500 kg/m
3
Flow rate gas = 18,19 kg/s = 18.19 m /s
s
4
Inlet velocity =15 m/s
Dc =0,3032 = 1,741m
0,1
Scaling Factor :
d 2 é ö 3
Q1 1 2 1
ù 2
æ Dc2
= êç ÷ ú
d1 ê
è Dc1 ø Q2 2 1 ú
ë û
d1 Diameter rata-rata partikel yang diseparasi pada kondisi standard dengan
2
Perbedaan densitas solid-fluida pada desain, kg/m
3
3 2
d é 1,741 ö 223 2000 0,02 ù 1
2
æ
= êç ÷ ú = 2,7637
d1 êè 0,203 ø 16371 2500 0,018ú
ë û
Fig 10.46 harus dikoreksi dengan factor scaling. Cara scaling sudah tersedia di
Coulson,1983
untuk ukuran partikel yang lebih besar dari 30μm , e isiensi melebihi 95
Pressure drop:
Area of inlet duct, A1 = 0,5 Dc x 0,2 Dc
= 0,1 x 1,741 x 1,741 m
2
= 0,3031 m
Cyclone surface area, As = π x Dc x (1,5 Dc + 2,5 Dc)
2
3,14 x 4 x 1,741
2
38,07 m
0,628
= 0,95
Dc = 0,3032 = 1,712 m
0,1
Scaling Factor :
2 2
d éæ Dc ö3 Q 1
2
1
ù 2
= êç ÷ 1
ú
d ç Dc ÷ Q û
1 1 2
è
ø
2
ë
ê 1ú
d1 Diameter rata-rata partikel yang diseparasi pada kondisi standard dengan
tingkat effisiensi yang dipilih
d2 Diameter rata-rata partikel yang diseparasi pada desain dengan tingkat
effisiensi yang sama
Dc1 Diameter dari standard cyclones, 8 in ( 203 mm )
1
Perbedaan densitas solid-fluida pada kondisi standard, 2000 kg/ m
3
2 3
Perbedaan densitas solid-fluida pada desain, kg/ m
o
1
2
Viskositas fluida standard ( air ,1 atm, 20 C ) , 0.018 cP
3 2
d é 1,712 ö 223 2000 0,018
ù 1
2 æ
= êç ÷ ú = 3,63
d1 êè 0,203 ø 15825,6 1282
0,018 ú
ë û
Particle size ; 48 Mesh = 295 m,
65 Mesh = 208 m
100 Mesh = 147 m
Fig 10.46 harus dikoreksi dengan factor scaling. Cara scaling sudah tersedia di
Coulson,1983
Diperoleh efisiensi sekitar 100 % untuk partikel yang berukuran lebih besar dari
200 m dan efisiensi sekitar 98% untuk partikel yang berukuran 147 m sehingga
hampir semua DMT akan terpisahkan
Pressure drop:
Area of inlet duct, A1 = 0,5 Dc x 0,2 Dc
= 0,1 x 1,712 x 1,712
2
= 0,293 m
Cyclone surface area, As = π x Dc x (1,5 Dc + 2,5 Dc)
2
3,14 x 4 x 1,712
2
36,813 m
0,628
= 0,95
[ ]
9,06 m3 s
Flow rate gas per cyclones = = 4,53
2
Dc = 0,302 = 1,738
0,1
Scaling Factor :
2 2
d é D ö 3
Q 2
æ 1 1
c ù 2
= êç ÷ 1
ú
d ç Dc ÷ Q û
1 1 2
è
ë ø
2
ê 1 ú
2
Perbedaan densitas solid-fluida pada desain, kg/m
3
= êç ÷ ú = 3,57
d1 êè 0,203 ø 16308 1500 0,018ú
ë û
Pressure drop:
Area of inlet duct, A1 = 0,5 Dc x 0,2 Dc
= 0,1 x 1,738 x 1,738
2
= 0,302 m
Cyclone surface area, As = π x Dc x (1,5 Dc + 2,5 Dc)
2
3,14 x 4 x 1,738
2
37,94 m
0,628
= 0,95
{ [ ( )] }
Preheating Area :
o o
Tujuan : untuk memanaskan metanol dari suhu 96,44 F sampai suhu 174,2 F.
( sensible heat ). Dari neraca panas diketahui pemanas gas masuk pada
o o
preheating area pada suhu 343,1533 F dan keluar pada suhu 235,987 F. Panas
yang terlibat pada preheating area adalah
lb btu
lb o F ( 174,2 96,44) F = 639315,5116 Btu/jam.
o
= 8221,6501 hr 1
Vaporizing Area :
o
Tujuan : untuk menguapkan metanol pada suhu 174,2 F dan tekanan 1,7 atm.
( latent heat ). Dari neraca panas diketahui pemanas gas masuk pada preheating
o o
area pada suhu 527,5 F dan keluar pada suhu 343,1533 F. Panas yang terlibat
pada preheating area adalah 2838599,7291 Btu/jam.
0,0675 ft jam ft oF
hio = hi ID = 79,5363 0,810 Btu
= 64,4244
OD 1 jam ft 2 oF
ho 324,3868 Btu
= jam ft 2 oF
Ud dan Panjang tube
Uc = hio ho Btu
= 53,7496
hio jam ft 2 oF
ho
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Q Btu
Ud hitungan = = 48,4068
AHE LMTD jam ft 2 oF
jam ft 2 oF
Rd allowable = 0,0020
Btu
1 1 = 0,0021 jam ft 2 oF
Rd hitungan =
Ud Uc Btu
Rd hitungan sudah memenuhi kriteria.
Q flux
Btu
Qflux = Uc LMTD = 12676,1704 jam ft 2
2
Menurut Kern , heat flux maksimum = 20000 Btu/jam ft
Harga terhitung lebih kecil dari heat flux maksimum.
Pressure drop
Shell side
Preheating area :
Efek friksi = 0,0025 dilihat pada grafik Fig 29 Kern
Spesific gravity = 0,8
639315,5116 =
Panjang preheating area = 8 ft 1,4706 ft 3477915,2407
1,4706 12
Number of crosses = = 5,1150
3,45
( P) 1 f Gs2 Ds (N 1)
=
2 5.22 1010 De s
( P) t f Gt 2 L n = 0,5854
= 5.22 10 IDtube s psi
10
= n
s2g
( P) Total = ( P) return ( P) t = 4,5854 psi
= 0,0123
√
v
=
√
= 7,0804ft/s
= 3
Laju alir volumetric vapor (Qv) = = 14,9905 ft /s
3
Vapour Volumetric overdesign 10% =16,4896 ft /s
Vessel cross-area (Av) 2
2,3289 ft
gempa, angin dan ketersediaan alat maka dipakai diameter vessel design 24 in
atau 2 ft
Disengagament vessel = diameter vessel design x 1,5 = 2 ft x 1,5 = 3 ft
=
-3 3
= 9,1351 x 10 ft /s
3
Volume cairan untuk hold up 15 menit (Vt) = s = 8,2216 ft
Ketinggian liquid =
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
=
= 3,5303 ft
Untuk alasan keamanan di pakai ketinggian liquid design (T) = 4 ft
L/D = =4
Bahan tangki : Carbon Steel SA-283 Grade D
-2
= 1,374 x 10
√
Maximum design vapor velocity (Uv) = Kv L v
v
=
√
= 10,6943 ft/s
Laju alir volumetric vapor (Qv) =
=
3
401,1932 ft /s
3
Vapour Volumetric overdesign 10% = 441,3126 ft /s
Vessel cross-area (Av)
2
41,2661 ft
Diameter Vessel = 87,0048 in
√
gempa, angina dan ketersediaan alat maka dipakai diameter vessel design 90 in
atau 7,5 ft
Disengagament vessel = diameter vessel design x 2
= 7,5 ft x 1
= 15 ft
= 3
Laju alir volumetric liquid (Ql) = = 0,18544 ft /s
3
= 166,9 ft
L/D = = 3,26
√
= 2,1572 x 10 -4
√
= 4,4560 ft/s
Laju alir volumetric vapor (Qv) =
=
3
=90,8958 ft /s
3
Vapour Volumetric overdesign 10% = 99,9854 ft /s
Vessel cross-area (Av)
2
22,4386 ft
Diameter Vessel = 64,157 in
√ √
Untuk alasan keamanan terhadap factor tertentu seperti weight load, bahaya
gempa, angina dan ketersediaan alat maka dipakai diameter vessel design 65 in
atau 5,42 ft
Disengagament vessel = diameter vessel design x 2
5,42 ft x 1
10,83 ft
= = -4 3
Laju alir volumetric liquid (Ql) = 6,6 x 10 ft /s
Volume cairan untuk hold up 10 jam (Vt) = s
3
= 23,75 ft
Ketinggian liquid = = = 1,06 ft
L/D = = 2,91
Bahan tangki : Carbon Steel SA-283 Grade D
= 0,0378
√
Maximum design vapor velocity (Uv) = Kv L v
v
=
√
= 11,3144 ft/s
Laju alir volumetric vapor (Qv) =
=
3
=473,9779 ft /s
3
Vapour Volumetric overdesign 10% =521,3757 ft /s
Vessel cross-area (Av)
2
46,0806 ft
Diameter Vessel = 91,4202
√ √
in
Untuk alasan keamanan terhadap factor tertentu seperti weight load, bahaya
gempa, angina dan ketersediaan alat maka dipakai diameter vessel design 102 in
atau 8,5 ft
Disengagament vessel = diameter vessel design x 1,5
8,5 ft x 1
8,5 ft
= = 3
Laju alir volumetric liquid (Ql) = 0,6804 ft /s
Volume cairan untuk hold up 15 menit (Vt) = s
3
= 612,4 ft
Ketinggian liquid = = = 13,3 ft
= 3,265
Bahan tangki : Carbon Steel SA-283 Grade D
f = 12650 ; E = 0,8 ; c = 0,125
Poperasi = 1 atm = 14,700 psi
Pdesign = 1,2 • Poperasi = 17,640 psi
Diameter Vessel = 102 in
Tebal plate minimum,adkasfjkakahskashfkP.r = 0,2140 in
t= i
c
Dipakai tebal plate standar f . = 0,3125 in
0,6.P
Tebal head minimum, 0,885.P.rc = 0,2037 in
th = c
Dipakai tebal plate standar f . 0.1P = 0,2500 in
C.14 Tangki Separator ( TS-05 )
√
= 1,3039 x 10 -3
= 5,1539 ft/s
Laju alir volumetric vapor (Qv) =
=
3
=109,1527 ft /s
3
Vapour Volumetric overdesign 10% =120,0680 ft /s
Vessel cross-area (Av)
2
23,2964 ft
Diameter Vessel = 65,3718
√ √
in
Untuk alasan keamanan terhadap factor tertentu seperti weight load, bahaya
gempa, angina dan ketersediaan alat maka dipakai diameter vessel design 66 in
atau 5,5 ft
Disengagament vessel = diameter vessel design x 2
= 5,5 ft x 1
= 11 ft
= -3 3
Laju alir volumetric liquid (Ql) = = 6,0698 x 10 ft /s
3 s
Volume cairan untuk hold up 3 jam (Vt) =65,554 ft
o o
T2 = 270 C = 518 F
L/D = = 3,075
Fungsi o
: Mendinginkan produk gas hasil reaktor (R-01) dari suhu 330 C
o
hingga 270 C
Jenis : Shell and Tube Heat Exchanger
Jumlah : 1 unit
Metanol-Air ( shell )
o
t1 = 158,087 C
o
t2 = 225,087 C
C’ = PT – OD
= 1,25 – 1
= 0,25 in
Dirancang:
shell – tube passes = 1–1
N = 608
OD tube = 1 in
ID shell = 35 in
B = 10,5 in
PT (triangular) = in
L = 8 ft
2 =
= 0,51 ft
= =
= 253454,1752 = 66423,838
2 2
lb/(jam)(ft ) lb/(jam)(ft )
μs = 0,595 cP μt = 0,02 cP Fig.
Fig.
14 14
Ds = 0,99 in Dt = 0,81 in Table.
Fig.
28 10
= 0,0825 ft = 0,0675 ft
Res = Ret =
= =
= 14521,82 = 92636,55167
jH = 60 jH = 380 Fig.24
Fig.
28 0,067 0,0173
Table.
K = Btu/(jam)(ft2)(oF/ft) k = Btu/(jam)(ft2)(oF/ft)
4
ho = √ hi = √
= 113,086 = 92,78
2 o 2 o
Btu/(jam)(ft )( F) Btu/(jam)(ft )( F)
hio =
75,154
= 2 o
Btu/(jam)(ft )( F)
Uc =
2 o
33,38 Btu/(jam)(ft )( F)
2
(Table 10) a” = 0,2618 ft /ft
2
1273,3952 ft
UD =
2 o
27,042 Btu/(jam)(ft )( F)
RD=
2 o
0,007 (jam)(ft )( F)/Btu
Pressure Drop
N+1 =
9,143
s = 0,8
s = 0,001
ΔP =
ΔP1 =
=
=
0,323 psi
1,00176 psi
ΔP2 =
= 0,4 psi
ΔPT = ΔP1 +
ΔP2
1,40176 psi
(memenuhi)
o o
o o T1 = 455 C = 850 F
t1 = 25 C = 77 F
o o
o o T2 = 275,27 C = 527,48 F
t2 = 152 C = 305,6 F
G = 4,396 kg/s, 34879,622 lb/jam G = 2,99 Kg/s = 23788,69 lb/jam
2 o 2 o
ft F/ft ) ft F/ft )
Cp gas rata-rata = 1010 J/kg oC = o
Cp gas rata-rata = 1050 J/kg C =
o o
0,2412 Btu/lb F 0.2508 Btu/lb
Spesific gravity relatif to water = 0,001
LMTD = 527,48 519,4
= 495,96 cF
æ 527,48 ö
ln ç ÷
è 519,4 ø
2
Trial Ud = 21 Btu/( jam ft oF )
Dirancang:
shell – tube passes = 1–1
N = 91
OD tube = 1 in
ID shell = 15,25 in
B = 30,5 in
PT (triangular) = in
as = at’
= at
= 0,646 ft2
Gs = Gt
=
= 53992,6431
2
lb/(jam)(ft )
Fig. μs = 0,03 cP (T=513,5oF) μt
14
Fig. Ds = 0,99 in Dt
28
= 0,0825 ft
Res = Ret
= 57743,9037
Fig. jH = 130 jH
28
Table. k = 0,067 k
4
2
lb/(jam)(ft )
= 0,03 cP Fig.
14
= 0,81 in Table.
Gas dari furnace, Tube (n=1)
10
= 0,5156 in 2 Table = 0,0675 ft
10
= =
= =
2
= 0,3255 ft
= 63959,5956
= = 200 Fig.24
=
= 0,0173
= 73094,4382
ho = hi =
= 37,5990 = 70,699
2 o 2 o
Btu/(jam)(ft )( F) Btu/(jam)(ft )( F)
hio =
= 57,2662
2 o
Btu/(jam)(ft )( F)
Uc =
2 o
22,697 Btu/(jam)(ft )( F)
2
(Table 10) a” = 0,2618 ft /ft
2
190,5904 ft
UD =
2 o
20,3546 Btu/(jam)(ft )( F)
RD=
2 o
0,0051 (jam)(ft )( F)/Btu
Pressure Drop
Shell Tube
Fig. 29
2 2 f = 0,0001 Fig. 26
f = 0,0013 ft /in
N+ =
1
3,1475
s = 0,001 s =0,001
= ΔP =
P
= 1,3539 psi =1,2131 psi
P2
=
=4 psi
= ΔP1 + ΔP2
PT
=1,2131 psi + 4 psi
=5,2131 psi
(memenuhi)
Data :
Q load = 3932841,4561 Watt
mc = 3932841,4561 watt kg
= 1,772
( 2697,2 478,3) kj s
kg
Dirancang:
shell – tube passes = 1–1
N = 199
OD tube = 1 in
ID shell = 21,25 in
B = 6,375 in
PT (triangular) = in
L = 20 ft
C’ = 0,25 in
2
= 0,1882 ft
Gs =
2
lb/(jam)(ft )
Fig. μs = 0,4 cP
14
Fig. Ds = 0,99 in
28
= 0,0825 ft
Res =
= 10539,4484
Table. 0,289
4 k = 2 o
Btu/(jam)(ft )( F/ft)
ho = 366 Btu/(jam)(ft2)(oF)
Uc =
2 o
294,854 Btu/(jam)(ft )( F)
2
(Table 10) a” = 0,2618 ft /ft
2
1041,964 ft
UD =
RD=
2 o
0,006 (jam)(ft )( F)/Btu
Pressure Drop
Shell Tube
Fig. 29 Fig. 26
2 2
f = 0,0013 ft /in f = 0,0001
N+1 =
37,6471
s = 0,85 s = 0,001
ΔP = ΔP1 =
ΔP2 =
= 0,4 psi
ΔPT = ΔP1 +
ΔP2
Flowrate dari flue gas ( gas hasil pembakaran ) bisa dibaca pada fig 1-6 Evans.
Untuk Excess air sebesar 25 % maka Flue gas yang dihasilkan adalah
lb MBtu lb lb
1000 MBtu 23,8 jam = 23788,68 jam = 6,6 s
Radiation Section
MBtu MBtu
Qr = 0.7 17,84 jam = 12,489 jam
o o
Suhu inlet vapor = 276,04 C = 528,872 F
o o
Suhu outlet vapor = 385 C = 725 F
o
Average suhu vapor = = 626,936 F
o o
Average suhu tube wall = 626,936 F + 100 F ( experience, by Evans ) =
o
652,97 F
2
Sebagai estimasi awal Qr = 12000 Btu/jam ft
12,489MBtu
Radiasi surface yang dibutuhkan A = jam = 1040,755 ft 2
RC
12000 Btu
jam ft 2
Jumlah tube yang kecil akan menyebabkan kecepatan gas menjadi besar.
Kecepatan gas yang besar akan menghasilkan koefisien konveksi yang
besar. Akan tetapi kecepatan gas yang terlalu besar akan menyebabkan
pressure drop terlalu besar.
Space antar tube
Dipilih : 4,5 in. OD tubes , 4 paralel passes, dan 8 in.spacing (Umum)
Konfigurasi furnace :
Spacing antar tube yang lebar akan meningkatkan efisiensi radiasi tetapi
cost akan meningkat karena untuk volume tube yang sama akan berisi
jumlah tube yang lebih sedikit.
m 2 s
Dicoba 3 pass :
Tube total = 30
Atotal = 3pass • 10 tube • L tube • a’
= 3 • 10 • 38,5 • 1,178
2
= 1360,6 ft
2
(Mencukupi ARC 1040,755 ft dan kelebihannya sebagai overdesign )
30 tube = 27 tubewall + 3 shield tube
Spacing ratio = spacing = 8 = 1,78
OD 4,5
a = Faktor perbandingan tube bank dan cold plane = 0,92
Fig 1-18 Evans menunjukkan efisiensi absorpsi pada tube bank.
QR Panas radiasi
ë Qn Qn û aAcpF
o
Trial pertama suhu flue gas yang keluar dari radiation section = 1500 F
Pada Fig 1-8 bisa dibaca harga emisivitas = 0,42
Pada Fig 1-9 dengan AR = 0,8216
aAcp
maka dapat diperoleh Exchange Factor = F = 0.53
Pada Fig 1-10 bisa dibaca Qg =0,415
Qn
Qn = 39,8 = 78818,5144 Btu
aAcpF952,75 0.,3 hr ft 2
QR = 1 0,02 Btu = 44532,4606 Btu
0,415 78818,5144 hr ft 2 hr ft 2
aAcp
Bandingkan harga QR yang diperoleh dari fig 1-11 dengan constant
aAcp
o
temperature wall = 652,97 F
Trial kedua , suhu flue gas yang keluar dari radiation section = 1700 oF
Pada Fig 1-8 bisa dibaca harga emisivitas = 0,38
Pada Fig 1-9 dengan AR = 0,8216
aAc
p
maka dapat diperoleh Exchange Factor = F = 0,52
Pada Fig 1-10 bisa dibaca Qg =0,48
Qn
Qn = 39,8 = 80334,2551 Btu
aAcpF952.,5 0,52 hr ft 2
QR = 1 0,02 0,48 80334,2551 Btu = 40167,1276 Btu
aAcp hr ft 2 hr ft 2
Bandingkan harga Q yang diperoleh dari fig 1-11 dengan constant
R
aAcp
o
temperature wall = 652,97 F
Dengan memplotkan hasil trial pertama dan hasil trial kedua pada fig 1.19
maka didapatkan hasil
Convection Section
Besarnya panas yang disuplai secara konveksi :
MBtu MBtu
Qc = 0,3 17,8 = 5,32
jam jam
Overall heat balance :
Qst QA Qn = QR QC QW Qgc
Qn Qnetto, heat yang dilepaskan fuel combustion ( Lower heating value )
QA Sensible heat dari udara pembakar
Qst Panas dari steam atau atomisasi fuel
Qgc Panas yang hilang lewat flue gas meninggalkan convection section
Qg c (Q Q ) Q
Stack heat content/ release = =1 R C W
Qn Qn Qn
Qg c
= 1 0.75 0.02 = 0.23
Qn
o
Suhu flue gas meninggalkan convection section = 850 F ( Fig 1-10 )
Convection section :
4.5 in OD tube sebanyak 4 unit per row
Spacing 8 in secara staggered ( selang-seling )
Gross width = 4,5 x 8 = 36 in
Free width = 36 – (4 x 4,5) = 18 in = 1,5 ft
2
Area = 1,5 ft x 38,5ft = 57,75 ft
Mass velocity at minimum cross section ,
lb
11,0356
G=
s lb ft 2 s
57,75 ft 2 = 0,1911
1.14)
kg
harga c untuk gas adalah : 0,021
Prandtl number terhitung = 0,86
Reynold number terhitung = 10226
Btu oF
kg vapor metanol = 0.0133
( jam )
ft
hio = 5.3882 Btu
( jam ft 2 oF )
f = hrw æ Acw ö
ç ÷
hco hr hrw è Act ø
Convection section Wall Radiation Factor
Acw Wall Area per row, ft2
Act Number of row x Surface area per tube
G' = v = 25 kg
m 2 s
G' = G , Ai = kg = 0,7276 m 2
18,19 s
A 25 kg
i
m 2 s
1 2 2
4 ID = 0,7276 m
ID = 0,9627 m =37,903 in
Adiabatis
o
Suhu gas reaktan masuk reaktor = 324 C
o
Batasan suhu maksimal dalam reaktor = 330 C
Tekanan reaktan gas masuk reaktor = 1,5 atm
Mass flow rate = 18,19 kg / s
3
ρ = 1 kg m
Pendingin
Produk DE-01
gas
Gas hasil
desublimasi
Padatan hasil
desublimasi
Pendingin
hio = hi IDinner
ODinner ⁄
78,74 ⁄
Uc = 0,0472
1 1
Rd =
⁄
Ud Uc
Ud = 0,0405
⁄
Ao =
L=
Q terima = Q lepas
mt x Ct x ΔTt = ms x Cs x ΔTs
mt = 75,2219 kg/s
= 597008,7727 lb/jam
2
Trial Ud = 29 Btu/( jam ft oF )
OD tube = 1 in
ID shell = 37 in
B = 11,1 in
PT (triangular) = in
L = 20 ft
C’ = 0,25 in
a = a = 0,516 in2
Table
s t’ 10
= at =
2
= 0,5704 ft =
2
= 2,41 ft
Gs = Gt =
= =
= 523309,3698 = 29809,4649
2 2
lb/(jam)(ft ) lb/(jam)(ft )
Fig. μs = 0,25 cP μt = 0,02 cP
Fig.
= 0,0825 ft 0,0675 ft
Res = Ret
=
= 71360,3686
41573,1174
Table. 0,067
294,448
k = hi 2 o
4 2 o Btu/(jam)(ft )( F)
Btu/(jam)(ft )( F/ft)
ho = 247,5 Btu/(jam)(ft2)(oF)hio
238,503
= 2 o
Btu/(jam)(ft )( F)
Uc =
2 o
121,45 Btu/(jam)(ft )( F)
2
(Table 10) a” = 0,2618 ft /ft
2
3529,064 ft
UD =
RD=
2 o
0,026 (jam)(ft )( F)/Btu
Pressure Drop
Shell Tube
Fig. 29 Fig. 26
2 2
f = 0,0013 ft /in f = 0,0001
N+1 =
21,62
s = 1 s = 0,85
ΔP = ΔP1 =
ΔP2 =
= 0,0005 psi
ΔPT = ΔP1 +
ΔP2
Azas Black
Q terima = Q lepas
mt x Ct x ΔTt = ms x Cs x ΔTs
mt = 70067,7575 lb/jam
Q = •Cp•ΔT
= 268935,3117 Btu/jam
QC = 941143,8329 Btu/jam
Weigthed Temperature
1532381,8573 Btu
Weigthed Temperature = jam
Btu Btu
591238,0244 941143,8329
jam jam
o o
57,2006 F 24,9698 F
o
Weigthed Temperature = 31,9063 F
2
Trial Ud = 15 Btu/( jam ft oF )
Dirancang:
shell – tube passes = 1–4
N = 632
OD tube = 1 in
PT (triangular) = in
L = 12 ft
C’ = 0,25 in
s t’ 10
= at =
2
= 1,9014 ft =
2
= 0,566 ft
Gs = Gt =
= =
= 19373,5919 = 123998,4894
2 2
lb/(jam)(ft ) lb/(jam)(ft )
Fig. μs = 0,02 cP μt = 3 cP Fig.
14 14
Fig. Ds = 0,99 in Dt = 0,81 in Table.
28 10
= 0,0825 ft = 0,0675 ft
Res = Ret =
= =
Table.
k = Btu/(jam)(ft2)(oF/ft) k = Btu/(jam)(ft2)(oF/ft)
4
ho = √ hi = √
51,0786
= 26,21 Btu/(jam)(ft2)(oF) = 2 o
Btu/(jam)(ft )( F)
hio =
= 41,3737
2 o
Btu/(jam)(ft )( F)
Uc =
2 o
16,0456 Btu/(jam)(ft )( F)
2
(Table 10) a” = 0,2618 ft /ft
UD =
2 o
14,5135 Btu/(jam)(ft )( F)
RD=
2 o
0,0066 (jam)(ft )( F)/Btu
Pressure Drop
Shell Tube
Fig. 29 Fig. 26
2 2 f = 0,0002
f = 0,0016 ft /in
N+1 =
6,48
ΔP = ΔP1 =
= 0,86 psi = 0,0465 psi
= 0,024 psi
ΔPT
= ΔP1 + ΔP2
= 0,0705 psi
(memenuhi)
C.24 Condensor (CD-03)
Q terima = Q lepas
mt x Ct x ΔTt = ms x Cs x ΔTs
mt = 275,0516 kg/s
= 2182985,549 lb/jam
2
Trial Ud = 150 Btu/( jam ft oF )
58901195,3943
Dirancang:
shell – tube passes = 1 – 2
N = 664
OD tube = 1 in
ID shell = 25 in
B = 37 in
PT (triangular) = in
L = 20 ft
C’ = 0,25 in
2 =
= 1,9014 ft
2
= 1,19 ft
= 32077,2877 = 919259,3258
2 2
lb/(jam)(ft ) lb/(jam)(ft )
μs μt Fig.
Fig.
= 1 cP = 0,5 cP
14 14
Ds = 0,99 in Dt = Table.
Fig. 0,81 in
28 10
= 0,0825 ft = 0,0675 ft
Res = Ret =
= =
= 40,0676 = 51280,9955
0,13 2 o
1000 Btu/(jam)(ft )( F)
Table.
k = Btu/(jam)(ft2)(oF/ft) hi =
4
2 o
= 810Btu/(jam)(ft )( F)
Uc =
2 o
231,9383 Btu/(jam)(ft )( F)
2
(Table 10) a” = 0,2618 ft /ft
2
3476,704 ft
UD =
2 o
147,2872 Btu/(jam)(ft )( F)
RD =
2 o
0,0025 (jam)(ft )( F)/Btu
Pressure Drop
Shell Tube
Fig. 29 Fig. 26
2 2 f = 0,0002
f = 0,0013 ft /in
N+1 =
6,48
s = 0,001 s =1
ΔP = ΔP1 =
ΔP2
=
= 0,024 psi
= 0,0705 psi
(memenuhi)
Inner vessel
Dicoba ID inner = 132 in = 11 ft = 3,3528
m OD inner = 132,5 in = 3,3655 m
Panjang pengaduk = 3 ft = 0,914 m
Diameter Draft tube = 6 ft
RPM pengaduk = 100 rpm = 1,67 RPS
L2 N
Reynold number = = 3483948,73
Prandtl number = = 2
Inner Koefisien konveksi transfer panas ,Hi bisa dihitung dengan persamaan
Hi ID
= 0.36 Re 2 / 3 Pr 1/ 3
K liq
Watt
m2 K
Diperoleh harga Hi =1554,4951
Jacket
Menghitung kebutuhan air pendingin :
mc = 711039 Watt kg
= 8,491
4.187 j o
C ( 25 5) o s
C
g
Dicoba IDj = 133 in = 3,3782 m
Reynold number = v
= 3213,9657
Prandtl number = =6,912
G
L = panjang karakteristik kristal , didekati dengan ukuran diameter aperture
screening
-4
G = kecepatan growth kristal, diestimasi secara kasar dengan order 10 m/h
= waktu growth yang dibutuhkan
dXm
Pada Fig 28-16, ( Mc.Cabe 1985 ) bisa dilihat yang optimum terjadi pada dZ
Z=3. Pada Z=3, akan terbentuk kristal dengan ukuran L yang paling banyak.
= 0,833 10 3 meter = 2,77 jam
104 m / jam
Slurry = 18967,8163 kg/jam = 18967,8163 kg/jam = 18,967
m3
1000 kg/m 3 jam
3
Volume tangki = 67,24 m
67,24 m3
Waktu tinggal= t = m 3 = 3,545 jam
18,967 jam
t sudah lebih besar dari , dianggap perancangan sudah baik karena feed
yang berasal dari condenser CD-01 sudah terdapat kristal dan adanya seed
Diameter pipa standar yang dipakai dengan NPS = 1/8 in, Schedule Number
=40, dengan thickness 0,068 in ( Brownel and Young,1959)
Feed hasil Condenser CD-01
Dipakai carbon steel
G = 5,2502 kg/s
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3
( densitas feed ) sekitar 1000 kg/m
Diameter pipa standar yang dipakai dengan NPS = 2 in, Schedule Number
=40, dengan thickness 0,154 in ( Brownel and Young,1959)
Jenis Filtration dipilih karena dapat menghasilkan cake yang lebih kering
dibandingkan jenis sedimentation centrifugation .
Untuk proses kontinu , dipilih jenis moving bed ( Dinding dan cake ikut berputar )
dengan scroll atau pusher untuk mengeluarkan cake dari alat
Fig 10.16 Coulson, : Reciprocating-conveyor continous centrifuge memiliki operasi
ukuran 100 m – 10.000 m padatan.
Spesifikasi padatan :
= 3
Berat jenis filtrat , g/cm
w= Kecepatan putar, Rad/s
r2 = Inside Radius of basket , cm
ri = Radius of innner surface of Cake , cm
r1 = Radius of innner surface of liquid , cm
B= Panjang Bowl, cm
CAKE LIQUID
AXIS b
r1
ri
r2
Asumsi :
Cake bersifat incompressible
Tahanan media filter tidak ada, tahanan hanya berupa cake
factor dan harganya bisa dibaca pada Fig 220 ( Brown,1950 ). Dari grafik diperoleh harga FRE = 75 dan Ff = 250.000 . Harga gc =
r1
A = ( r2 r1 ) b
………….. ( 6 )
a
t= Cv V 2 ………….. ( 7 )
AL Aa ( P)
t = Cv V ………….. ( 8 )
VAL Aa ( P)
V adalah volume filtrat yang dihasilkan per sekali push atau volume filtrat saat tebal cake
mencapai tebal cake yang diinginkan. Hubungan V dengan tebal cake atau massa cake yang ada pada
bowl adalah :
æ S ( 1 x) ( 1 X ö 2 2
)
ç ÷ r (
2 ri )b ………….. ( 9 )
x
V=ç X÷
è ø
Dengan menggabungkan persamaan 1, 5 , 6 , 8 dan 9 maka diperoleh persamaan :
æ S ( 1 x) ( 1 X ö
)
ç X ÷ Cv V
ç ÷
b= è x ø t
( r2 r1 ) ( r r w2
ær ö 2 1
lnç 2 ÷ )
è r1 ø
æ 1.2 ( 1 0.4) ( 1 ö g 3
4
ç 0.1÷ 3.1964 10 3664,538
cm
0.1)
3
ç
b=
è
0.8 0.4
÷
ø
cm s s
( 32.5 28.5) ( 32.5
2
g æ rad ö 2
æ ö cm 0.8 3 ç62.8 ÷
28.5) cm
lnç32.5 ÷ è s ø
è
28.51 ø
b = 45,836
Panjang Bowl adalah = 45,836 cm dan sebagai oveerdesign dipakai harga b = 50 cm
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
C.27 Rotary Dryer (RD-01)
Fungsi : Untuk mengurangi kadar metanol produk padatan DMT sampai 0,05% Jenis
alat : Direct contact type , co-current rotary dryer Alasan :
Proses kontinu
Direct dryer lebih ekonomis dan sederhana dalam hal konstruksi
Cocok untuk free-flowing particle atau granular
Co-current flow dengan alasan agar gas pengering input yang masih panas berkontak
dengan padatan DMT input yang masih basah. DMT memiliki tekanan uap yang
cukup besar untuk menguap, sehingga padatan DMT yang sudah kering akan
berkontak dengan gas pengering yang sudah relatif rendah suhunya
RD-01
D=ç ÷ ÷ = 2,366 m
ç ÷
=ç
è ø è 3,14 ø
Diameter rotary dryer biasanya antara 0,2-3 m (hal.12-56, Perry, 1999), sehingga
desain diameter terpenuhi.
d. Hold-up padatan
Hold-up padatan berkisar 10 -15 % ( Perry, 1984 )
Diambil harga 10 %
1 2 3
Volume Rotary = 4 D L = 43,96 m
Hold up = 0,1 43,96 m3 = 4,396 m3
Kecepatan umpan = 2,3372 kg/s
3
s = 1283 kg / m
Slope
lb udara kering
= Air mass velocity, hr ft
2
= Diameter Rotary , ft S
= Slope, ft/ft
N = rpm
L = Panjang Dryer , ft
Padatan = 2,3372 kg/s = 491,4815 lb solid kering
hr ft 2
Gas = 1,4 kg = 1037,037 lb udara kering
s m 2 hr ft 2
L = 12 m = 45,9318 ft
N = 2,67 rpm
D = 2 m = 6,5617 ft
Dp rata-rata = 20 Mesh = 0,833 mm = 833 m
= 5 8330.5 = 0,1732
Dari persamaan Friedman and Marshall diperoleh :
-3
S = 9,843 10
Coulson,1983 ).
Relative volatility light komponent pada bagian atas Menara Distilasi :
0.9894
1 0.9894
atas = = 2.5310
0.9736
1 0.9736
Relative volatility light komponent pada bagian bawah Menara Distilasi :
0.6019
1 0.6019
bawah = = 5.2408
0.2239
1 0.2239
Relative volatility light komponent rata-rata :
average = 3.8859
Feed plate juga harus dikoreksi, feed 1 berupa uap masuk pada spacing antara
plate 4 dan 5 , feed 2 berupa uap masuk pada spacing antara plate 11 dan 12, dan
feed 3 berupa liquid masuk pada downcomer menuju plate 13
Menentukan Diameter Coloum dengan Sieve -Tray:
Berdasarkan kecepatan uap maksimum yang diperbolehkan agar entrainment
dan pressure drop kecil.
Persamaan 42 dan 43 merupakan persamaan Souder & Brown yang bisa
digunakan untuk mengestimasi kecepatan uap maksimum dan diameter coloum.
æ L v ö0.5
Uv = ( 0.171
2
ç ÷
v
0.27 lt 0.047 ) ç ÷
lt
è ø …………… ( 42 )
Dc = 4 Vw …………… ( 43 )
v
Uv
dengan ;
Uv = kecepatan uap maksimum , m/s
lt = plate spacing , m
Dc = diameter coloum, m
Vw = maksimum vapor rate , kg/s
Jenis plate yang digunakan adalah Sieve-plate. Tipe Sieve plate merupakan tipe
yang paling sederhana, paling murah ( berkisar 1/3 dari harga bubble cap ) dan
pressure drop yang lebih kecil. Liquid tertahan ( tidak jatuh melalui lubang tray )
hanya karena ditahan oleh uap. Sehingga sieve tray tidak bisa digunakan untuk
vapor flow rate yang rendah karena weeping akan terjadi. Weeping terjadi bila
liquid jatuh melalui lubang karena uap tidak mampu menahan liquid di lubang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Untuk Sieve tray : ( Winkle. M.V.)
Diameter Coloum berkisar 1 -24 ft
Plate spacing untuk Sieve tray :
Coloum diameter ,2.5-4 ft ; 18 in
o
T = 64,8569 C = 338,0069 K
BMM = 32,042
BMA = 18,02
o
T = 98,6256 C = 371,7756 K
BMM = 32,042
BMA = 18,02
T= 338,01 K
L= 15,5014 Kg/s
V= 30,7872 kg/s
v
Uv = ( 0.171 lt 0.27 lt 0.047 ) ç ÷
è ø
2
æ 792,9293 1,1498 ö0.5
Uv = ( 0.171 (0,762) 0.27 (0,762) 0.047) ç ÷
è 1,1498 ø
Uv = 1,56m / s
Dc = 4
Vw
v
Uv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dc = = 4,67469m = 15,337 4 30,7872
ft
3,14 1,1498 1,56
Menara Bagian Bawah
T= 372,55 K
L= 14,9717 kg/s
V= 17,616 kg/s
Fraksi Berat Tiap Komponen
ρV = 1,0309 kg/m3 ( )
ö0.5
2 æ L
v
ç ÷
v
Uv = ( 0.171 lt 0.27 lt 0.047 ) ç ÷
è ø
2
æ 795,328 1,033 ö0.5
Uv = ( 0.171 (0,762) 0.27 (0,762) 0.047) ç ÷
è 1,033 ø
Uv = 1,648m /
s
Dc = 4 Vw
v
Uv
√
K1 = 0,12 (Fig 11.27)
Kecepatan Flooding u f = K1 L
v
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
= 0,12
= 3,1489√ m/s
Ac =
Dc = = 3,9283 m = 12,89 ft
√ √
n bgin Bwh
Lt = 0,762 m
Flv = = √
= 0,0306
√
Kecepatan Flooding u f = K1 L
v
v
= 0,125
= 3,4696√m/s
Ac =
Dc = = 2,9844 m = 9,79 ft
√ √
Design
Menara bagian atas menggunakan :
Diameter coloum = 15 ft = 4, 572 meter
2 2
Ac = 176,625 ft = 16,409 m
Menara bagian bawah menggunakan :
Diameter coloum = 11 ft = 3,3528 meter
Ad = 1,9691 m 2
2
An = Ac-Ad= 14,4399 m
2
Aa = Ac-2Ad = 12,4708 m
2
Ah = 0.08Aa= 0,9977 m
Ad/Ac = 0,12
dari fig 11.31 Coulson diperoleh lw/Dc =0.77
lw = 3.5204 meter = 11,55 ft
Diameter Menara, Dc = 15 ft
Panjang Weir, lw = 11,55 ft
Tinggi Weir ,hw =2 in
Diamater hole, dh = 0.25 in
Tebal plate = 3/16 in
Material = Carbon Steel
* Menara bagian bawah
Q max = 3
0,0186 m /s
Dari fig 11.28 Coulson diperoleh flow pattern Single Pass (Cross Flow)
Ad = 1,0589 m2
2
An = Ac-Ad= 7,7655 m
2
Aa = Ac-2Ad = 6,7065 m
2
Ah = 0.08Aa= 0,5365 m
Ad/Ac = 0,12
Layout Plate :
Menara bagian atas :
Digunakan cartrige-type construction dengan 2 in unperforated strip around plate
edge dan 2 in wide calming zones.
* Perforated Area
dari Fig 11.32, pada lw/Dc = 0.77
o
teta = 98
o
alfa = 82
- 21,3948 m
Panjang rata-rata unperforated edge strips =
Luas unper orated edge strips, Aup = 0,00508 • 21,3948 = 0,1087 m2
Luas calming zone , Acz = 2•0,00508•(Dc-2•0,00508) = 0,0357 m2
2
Luas total tersedia untuk perforasi , Ap =Aa - (Aup+Acz) = 12,3265 m
Ah/Ap = 0,809
Ip/dh = 3.0 ( Fig 11.33 )
Hole pitch, Ip = 0.75 in
2
Luas 1 lubang = 3.1653 E-05 m
- Jumlah lubang = 31518,72 unit
Untuk mencegah terjadinya buckling maka harga Rk / Rc harus lebih besar dari
0.06 dan Rc = ID shell. Bahan kontruksi head terbuat dari bahan yang sama
dengan dinding coloum yaitu Baja SA – 283 , grade C dengan f = 12650 psia.
*Menara bagian atas :
t= 14.7 180 1.77 1
2 12650 0.8 14.7 (1.77 8
0.2)
Diameter pipa standar yang dipakai adalah 0.25 NPS = 0.364 in. ID,
dengan Schedule Number = 40 ( Brownel and Young,1959)
C.29 Reboiler (RE-01)
Fungsi : Menguapkan sebagian hasil bawah dari Menara distilasi ( MD-01 )
untuk dikembalikan ke MD-01
Jenis : Kettle Reboiler
Jumlah : 2 unit
Data :
Umpan dari RD-01 ( shell ) Steam jenuh
o
o t1 = 112,7778 C = 385,9278 K
T1 = 98,6256 C
o Tekanan = 1,5631 atm
T2 = 99,308 C
G = 61086,16568 lb/jam Latent heat : 2221,75 kJ/kg
Azas Black
Q terima = Q lepas
mt x Ct x ΔTt = ms x U
= 58576,3303 lb/jam
T1 t1 149.3013 77
Dari Fig 18 Kern, Ft; faktor koreksi mendekati harga 1
2
Trial Ud = 290 Btu/( jam ft oF )
Dirancang:
shell – tube passes = 1 – 2
N = 736
OD tube = 1 in
æ Nt 1
ö n1
Db = do ç ÷
ç ÷
è K1 ø
Untuk triangular pitch, pt=1,25 do, 2 tube passes, maka harga K1 =
0,249 dan
n1 = 2,207
Diameter shell diambil 2 kali dari diameter bundle
Weir lebih tinggi 5 in dari diameter bundle
2.207
æ 736 ö 1
Diameter bundle = Db = 1 ç ÷ = 37,3747 = 38
è 0.249 ø
Diameter shell = 76 in
Tinggi weir = 43 in
Mengecek harga Rd dan Q flux maksimum
Btu jam ft 2
Qflux = Uc LMTD = 20118,2565
2
Menurut Kern , heat flux maksimum untuk water adalah 30.000 Btu/jam ft
Harga terhitung lebih kecil dari heat flux maksimum.
Pressure drop
Shell side
Tube-side
( P) t f Gt 2 L n
= 1010 IDtube s
5.22
( P) return 4 V 2
= n
s 2g
f = 0,0002
s = 0,5
( P) t f Gt 2 L n
= 10
5.22 10 IDtube s
( ) = 0,0002 22331,12 20 2
Pt
5,22 1010 0,81/12 0,5
( P) t = 0,0018 psi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
V 2
bisa dibaca pada fig 27 Kern
2g
V 2
= 0,001
g
4 n V 2
( P) return =
2g
4 2
( P) return = 0,001
0,5
( P) return = 0,0160 psi
-Ws, hp 17,1477
dari tabel 7-10 Perry, 1984 dipilih ukuran belt Conveyor standar :
hp required , Brown,1950 :
Antifriction bearing without tripper
Friction Factor , F = 0,03
Lo = 150
Empty Belt conveyor = 1,4636 hp
Material Conveyed = 0,2528 hp
Elevation = 0 hp
Trippers = 0 hp
Total 1,7164 hp
dari tabel 7-10 Perry, 1984 dipilih ukuran belt Conveyor standar :
hp required , Brown,1950 :
Antifriction bearing without tripper
Friction Factor , F = 0,03
Lo = 150
Empty Belt conveyor = 1,4636 hp
Material Conveyed = 0,0114 hp
Elevation = 0 hp
Trippers = 0 hp
Total 1,4571 hp
Elevasi, = 10 ft
dari tabel 7-10 Perry, 1984 dipilih ukuran belt Conveyor standar :
Lo = 150
Empty Belt conveyor = 0,4455 hp
Material Conveyed = 0,0983 hp
Elevation = 0,0937 hp
Trippers = 0,2325 hp
Total 0,8699 hp
dari tabel 7-10 Perry, 1984 dipilih ukuran belt Conveyor standar :
hp required , Brown,1950 :
Antifriction bearing without tripper
Friction Factor , F = 0,03
Lo = 150
Empty Belt conveyor = 1,4636 hp
Material Conveyed = 0,291 hp
Elevation = 0 hp
Trippers = 0 hp
Total 1,7547 hp
Tinggi = 75 ft
Lebar bucket = 7 in
hp tambahan = 10,5 hp
Lebar Belt = 13 in
Tinggi = 50 ft
Panjang bucket = 6 in
Lebar bucket = 4 in
hp tambahan = 1 hp
Lebar Belt = 7 in
Tinggi = 75 ft
Panjang bucket = 6 in
Lebar bucket = 4 in
Hp tambahan = 0,28 hp
Lebar belt = 7 in
⁄
⁄ ⁄
⁄
0.52 -0.37
Dopt = 282 • Q •ρ
0.52 -0.37
Dopt = (282 • 3,98 • 800 ) / 2,54
⁄
Dopt = 0,88 in
(L),
Elbow 0 2 (@ Le = 2 ft) fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 0 1 (@ Le = 20 ft) fig. 127, Brown
Fs 5.8861E-02 10.8767 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
18,2449 DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 18,2449 (-Ws) = Tot. Head + Q
DH = z2-z1 = 0 – 0 = 0
(-Ws).Q. g
P = gc
550
= 0,21244 Hp = 0,1564 kW
Spesifikasi pompa :
Head : 18,2449 m
Debit : 3,9843 m3/jam
C.42 Pompa (P-02)
⁄ ⁄ ⁄
0.52 -0.37
Dopt = 282 • Q •ρ ⁄
0.52 -0.37
Dopt = (282 • 20,79 • 1000 ) / 2,54
⁄
Dopt = 2,15 in
Perhitungan Head
(L),
Elbow 2 (@ Le = 5 ft) 2 (@ Le = 5 ft) fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 1 (@ Le = 50 ft) 1 (@ Le = 50 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 23,5928 58,288 -
Fs 1,01001814 2,495334906 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 5,97 (-Ws) = Tot. Head + Q
-0.16 -0,16
0.04•Re = 0,04 • 116772,38 = 0,006184229
P = gc
550
= 0,453522 Hp = 0,333792 kW
⁄ ⁄ ⁄
0.52 -0.37
Dopt = 282 • Q •ρ ⁄
0.52 -0.37
Dopt = (282 • 133,87 • 800 ) / 2,54
⁄
Dopt = 5,46 in
⁄
Perhitungan Head
(L),
Elbow 3 (@ Le = 15 3 (@ Le = 15 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 23,716 114,7828 -
Fs 0,164068323 0,794072421 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 11,96 (-Ws) = Tot. Head + Q
DH = z2-z1 = 15 – 4 = 11 m
-0.16 -0,16
= 0.04•Re = 0,04 • 328009,24 = 0,005242256
(-Ws).Q. g
P = gc
550
= 4,678431 Hp = 3,443325 kW
Dopt = 2,07 in ⁄
⁄
Perhitungan Head
(L),
Elbow 2 (@ Le = 5 ft) 2 (@ Le = 5 ft) fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 1 (@ Le = 50 ft) 1 (@ Le = 50 ft) fig. 127, Brown
Fs 0,796923596 1,782161026 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 6,78 (-Ws) = Tot. Head + Q
-0.16 -0,16
= 0.04•Re = 0,04 • 93750,24 = 0,006405373
(-Ws).Q. g
P = gc
550
= 0,5166695 Hp = 0,3802687 kW
⁄
⁄ ⁄
⁄
0.52 -0.37
Dopt = 282 • Q •ρ
0.52 -0.37
Dopt = (282 • 14,51 • 800 ) / 2,54
Dopt = 1,72 in
Perhitungan Head
(L),
Elbow 2 (@ Le = 5 ft) 2 (@ Le = 5 ft) fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 1 (@ Le = 50 ft) 1 (@ Le = 50 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 20,5928 48,288 -
Fs 0,4418 1,0361 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 6,4779 (-Ws) = Tot. Head + Q
-0.16 -0,16
= 0.04•Re = 0,04 • 97806,5803 = 0,006362109
(-Ws).Q. g
P = gc
550
= 0,2747223 Hp = 0,2021956 kW
Hp
Dipilih power motor standar = 1 ⁄
Spesifikasi pompa :
Head : 6,4779 m
Debit : 14,5116 m3/jam
C.46 Pompa (P-06)
⁄
⁄
⁄
0.52 -0.37
Dopt = 282 • Q •ρ
Dopt = (282 • 0,08 • 1000-0.37 ) / 2,54
0.52
Dopt = 0,14 in ⁄
Perhitungan Head
(L),
Elbow 2(@ Le = 1 ft) 4 (@ Le = 1 ft) fig. 127, Brown
Fs 0,0837 3,0670 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 9,1846 (-Ws) = Tot. Head + Q
DH = z2-z1 = 7 – 2 = 5
-0.16 -0,16
0.04•Re = 0,04 • 3482,3192 = 0,010848283
(-Ws).Q. g
P = gc
550
= 0,002707 Hp = 0,001992 kW
Fungsi : Mengalirkan metanol cair dari Tangki Separator liquid – gas (TS-03)
ke Menara Distilasi (MD-01)
Jenis : Single stage Reciprocating pump, 3500 rpm
Jumlah : 1 unit
⁄ ⁄ ⁄
0.52 -0.37
Dopt = 282 • Q •ρ
0.52 -0.37
Dopt = (282 • 0,7 • 850 ) / 2,54
⁄
Dopt = 0,41 in
Perhitungan Head
(L),
ft)
L + Le, m 2.762 106.4008 -
Fs 0.0754 2.906315787 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 16.9818 (-Ws) = Tot. Head + Q
DH = z2-z1 = 15 – 1 = 14
-0.16 -0,16
= 0.04•Re = 0,04 • 14791,4379 = 0,008607129
(-Ws).Q. g
P = gc
550
= 0,036871 Hp = 0,027137 kW
⁄
0.52 -0.37
Dopt = 282 • Q •ρ
Dopt = (282 • 4,98 • 800-0.37 ) / 2,54
0.52
Dopt = 0,99 in ⁄
⁄
Perhitungan Head
(L),
Elbow 2 (@ Le = 2 ft) 2 (@ Le = 2 ft) fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 1 (@ Le = 30 ft) 1 (@ Le = 30 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 14,192 12,3632 -
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 5,7776 (-Ws) = Tot. Head + Q
-0.16 -0,16
= 0.04•Re = 0,04 • 70552,4563 = 0,0067
(-Ws).Q. g
P = gc
550
= 0,09 Hp = 0,066 kW
Efisiensi pompa = 0,4 (Fig 5.9 Coulson)
⁄
⁄ ⁄
⁄
0.52 -0.37
Dopt = 282 • Q •ρ
Perhitungan Head
(L),
Elbow 3 (@ Le = 15 3 (@ Le = 15 fig. 127, Brown
ft) ft)
Standard Tee 0 0 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 15.716 314,7828 -
Fs 2,146351707 42,99023925 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 44,14 (-Ws) = Tot. Head + Q
-0.16 -0,16
= 0.04•Re = 0,04 • 40030 = 0,0073397
(-Ws).Q. g
P = gc
550
= 0,0263 Hp = 0,0194 kW
Spesifikasi pompa :
Head : 14,7122 m
Debit : 1,6932m3/jam
C.50 Pompa (P-10)
0.52 -0.37
Dopt = 282 • Q •ρ
0.52 -0.37
Dopt = (282 • 76,73 • 800 ) / 2,54
⁄
Dopt = 4,09 in
Perhitungan Head
(L),
Elbow 2 (@ Le = 10 ft) 2 (@ Le = 10 fig. 127, Brown
ft)
Standard Tee 0 0 fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 1 (@ Le = 100 0 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 38,576 66,576 -
Fs 0,7036 1,2143 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 16.918 (-Ws) = Tot. Head + Q
-0.16 -0,16
= 0.04•Re = 0,04 • 265520,2302 = 0,00542256
(-Ws).Q. g
P = gc
550
3,793741 Hp = 2,7921934 kW
Efisiensi pompa = 0,4 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
Dipilihan bak beton dengan ukuran p = 2l = 2t, tebal dinding beton = 15 cm
=p•l•t
=p•½p•½p
1465,083 3
=¼p
p = = 18 m
l=t m
√
=9
Bak penggumpal
Fungsi : Menggumpulkan koloid dengan menambahkan koagulant
Al2(SO4)3 (Alum) dan water presoftening Na2CO3 (Soda Abu)
Pada bak pengumpal disertai pengaduk untuk mempercepat proses flokulasi
ALum digunakan untuk menetralkan ion-ion penyebab koloid
Na2CO3 =
=
166,548 = √
D = = 5 m
H= 10 m
Diameter impeller Di = 1 3 • D = 1 3 • 5 = 2 m = 79 in
Vcairan ZL = m
Re = =
Dt / Di = 5/2 = 2,5 ; ZL / Di = 8,482 / 2 = 4,2411
Dari Fig. 477 Brown dipilih jenis marine propeller dengan 3 blade
Pitch = 2 • Di = 4 m
Jumlah baffle = 4
w/Di = 0,1
w = 0,2 m
Po (Fig. 477 Brown ) = 0,6
Power pengaduk
= = ⁄ ⁄
= 9,084 hp
Fig. 5.6 Ludwig diambil efisiensi = 0,64
Power pengaduk = 14
Power standar = 15 hp
1,667 =
D = =1m
Vcairan ZL = m
= 317,568 rpm
Re = =
Dt / Di = 3,03 ; ZL / Di = 6,43
Dari Fig. 477 Brown dipilih jenis marine propeller dengan 3 blade
Pitch = 2 • Di = 0,7 m
Jumlah baffle = 4
w/Di = 0,1
w = 0,033 m
Po (Fig. 477 Brown ) = 0,85
Power pengaduk ⁄ ⁄
= = = 0,666 hp
0,325 =
D = = 0,59 m
√
H= 1,18 m
Diameter impeller Di = 1 3 • D = 1 3 • 0,59 = 0,197 m = 7,8 in
Vcairan ZL = m
= 512,039 rpm
Re = =
Dt / Di = 3 ; ZL / Di = 5,997
Dari Fig. 477 Brown dipilih jenis marine propeller dengan 3 blade
Pitch = 2 • Di = 0,394 m
Jumlah baffle = 4
w/Di = 0,1
w = 0,02 m
Po (Fig. 477 Brown ) = 0,85
Power pengaduk
= = 0,249 hp
⁄ ⁄
=
Clarifier
Fungsi : Mengendapkan gumpalan-gumpalan kotoran dari bak penggumpal
secara sedimentasi
Dipakai bak berbentuk kerucut terbalik, dengan waktu tinggal 60 menit &
over design 10 %
3
Volume Clarifier = 199,8579 m
D1
h = 10 ft = 3,048 m
D2 = 0,61 D1
=
1
m
√ √
D = = = 10,26
D2 = 6,26 m
y = 4,57 m
Jadi dimensi clarifier :
tinggi = 3,0 m
diameter atas = 10,3 m
Neraca massa :
= Fsolid • 10
Solid yang terikut pada hasil bawah ( Sludge ) = 9,521 kg/jam
= Fsolid • 90
Flow rate sludge = = 19,041 kg/jam
Air bersih hasil atas clarifier = 166535,8001 kg/jam
Sperisitas = 0,75
Viskositas air = 0,000672 lb/ft/detik
Fre = 13 (fig 219 Brown, 1950)
Jumlah air untuk backwash diambil sebesar 4 % dari air yang disaring ( kisaran :
0,5-5 % air disaring, Powell, 1954)
Kebutuhan air backwashing = 42239,203 galon
= 4 • 733,319 gpm • 60 • 24
waktu backwashing = 6,913 menit
= 0,115 jam
= = 12 cm
√
Tebal dinding
Hot Basin
Fungsi : Menampung proses yang akan didinginkan di cooling tower
= 0,8 m
√
Kebutuhan zeolit :
Tebal zeolit yang diperlukan 30 - 72 in (Powell, 1954),
diambil t = 60 in (1,524 m)
Volume zeolit, V = 26,244 ft
3
13,85 3
Densitas zeolit, ρ = lb/ft
Kebutuhan zeolit = ρ • V 363,48 lb = 164,871 kg
= Kebutuhan R - NH2 :
26,244 3
Diambil V R-NH2 = V zeolit = ft
16,55 3
Densitas RNH2 , ρ = lb/ft
Larutan NaCl yang digunakan adalah larutan jenuh pada suhu kamar.
Konsentrasi larutan jenuh NaCl pada suhu kamar adalah 36,36 g NaCl/ 100g
H2O
Kebutuhan air untuk membuat NaCl jenuh =
D=
= 1,1 m
√
H = 2D
Deaerator
Fungsi : Menghilangkan gas - gas yang terlarut dalam air (seperti CO2 dan
O2) umpan boiler untuk mengurangi terjadinya korosi.
Jenis : Silinder tegak yang berisi packing. Steam dialirkan dari bawah
Bahan Kimia : Na2SO3
Bahan Isian : Rashig ring ceramic (d = 1in = 25,4mm ; packing factor,
Fp=160)
Jumlah air umpan boiler = 5960,015 kg/jam
Kecepatan volumetrik air = 5,960 3
m /j
Waktu tinggal diambil 12 jam, dan digunakan tangki dengan overdesign 20%
Volume tangki = = 85,82 m3 air
Dirancang alat dengan H = 2D, V =
= 3,8 m
D=
= 7,6 m
√
steam
H = 2D
Didapat K4 = 0,085
= 1,312 2
kg/m /s
Vw’ = ( )
2
Luas penampang bed, A = = 1,693 m
= 1,469 m
≈ 1,5 m
D=√
Untuk diameter packing 1 in, tinggi bed = 0,4 - 0,5 m, diambil
Tinggi bed = 0,5 m
tinggi ruang kosong diatas bed = 0.5*H = 0,25 m
tinggi ruang kosong dibawah bed = 0.5*H = 0,25 m
Tinggi shell = 1 m
Dipakai elliptical dished head
Tinggi head atas dan bawah, h = D/4 = 0,375 m
Tinggi Total = 1,75 m
= 2,3 m
D=H=√
Bak Klorinasi
Fungsi : Mencampur air dengan klorin untuk membunuh kuman penyakit /
desinfektan (untuk air perkantoran dan keperluan umum)
Jumlah air yang diolah = 10000 kg/jam
Dirancang dengan overdesign 20 % dan waktu tinggal 24 jam
Debit air = = 10 3
m /jam
Volume bak = = 288
m3
P = L = 2T = = 8,3 m
Tinggi = 4,2 m
Karena terlalu besar untuk 1 bak digunakan 4 bak =
Volume bak = 72 3
m
P = L = 2T = = 5,2 m
Tinggi = 2,6 m
Tangki Kaporit
Fungsi : Menyiapkan dan menyimpan larutan kaporit 5% untuk persediaan 2
minggu
Konsentrasi kaporit dalam air yang diolah = 5 ppm
Kebutuhan kaporit = = 0,05 kg/jam
D= = 0,5 m
= 1 m
√
H = 2D
Cooling Tower
Fungsi : Mendinginkan kembali air pendingin yang digunakan pada alat -alat
o
proses menjadi 30 C sebelum disirkulasikan lagi
Sistem : Kontak langsung dengan udara didalam cooling tower (fan)
Jenis : Induced Draft Cooling Tower
Jumlah air yang didinginkan = 1501100,640 kg/jam
= 6609,866 gpm
Densitas air = 1000 3
kg/m
Suhu air masuk, T1 = 50 = 122
oC o F
Suhu air keluar, T2 = 30 = 86
oC o F
Suhu dry bulb udara, Tdb = 30 = 86
oC o F
Suhu wet bulb udara, Twb = 25,56 = 78
oC o F
Temperature approach, T2 - Twb = 4,44 oC
Cooling range = 20 = 36
oC o F
2
Dari Fig 12.14 Perry, 1984, konsentrasi air = 3,5 gal/(menit ft )
Area tower yang digunakan = 1888,533 ft2
Fan( fig. 12.15 Perry, 1984) = 0,037 2
hp/(ft tower)
Power untuk fan = 70 hp
≈ 75 hp
o = 4,6 ~ 6,1 m (Perry, 1984)
Jika T approach 8 ~ 11 C dipilih tinggi menara
Dipilih tinggi menara = 6 m
= 20 ft
Pompa (PU-01)
Fungsi : Mengalirkan air sungai ke dalam bak pengendap awal
Jenis : Single stage Centrifugal pump, 3500 rpm
Jumlah : 1 unit
Data-data dan perhitungan pompa
Satuan Titik (1) Titik (2) Keterangan
Suhu (T), C 30 30 data
Tekanan (P), atm 1 1 data (ditambah hidrostatis)
Tinggi (Z), m 0 0 data
Flow rate (Fv), kg/jam 166486,7454 166486,7454 data
(Fv)design, kg/jam 183135,4199 183135,4199 Over design = 1.1 • v
Rho (ρ), 3 1000 1000 data
kg/m
viskositas, cP 1 1 data
Q, 3 183,1354 183,1354 Q = Fv / densitas
m /j
G, kg/s 50,8709 50,8709 G = Fv / 3600
Dopt hit., In 6,6494 6,6494 0.52 -0.37
Dopt = 282 • Q •ρ
Perhitungan Head
(L),
Elbow 1 (@ Le = 25 2 (@ Le = 25 fig. 127, Brown
ft) ft)
Standard Tee 0 0 fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 0 1 (@ Le = 200 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 24,144 376,2 -
Fs 0,079543541 1,2394 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 1,319
discharge
Total Head : m 11,4457 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 11,4457 (-Ws) = Tot. Head + Q
Pompa (PU-02)
Fungsi : Mengalirkan air dari bak pengendap awal ke bak penggumpal
Jenis : Single stage Centrifugal pump, 3500 rpm
Jumlah : 1 unit
Data-data dan perhitungan pompa
Satuan Titik (1) Titik (2) Keterangan
Suhu (T), C 30 30 data
Tekanan (P), atm 1 1 data (ditambah hidrostatis)
Tinggi (Z), m 8 8 data
Flow rate (Fv), kg/jam 166486,7454 166486,7454 data
(Fv)design, kg/jam 183135,4199 183135,4199 Over design = 1.1 • v
Rho (ρ), 3 1000 1000 data
kg/m
viskositas, cP 1 1 data
Q, 3 183,1354 183,1354 Q = Fv / densitas
m /j
G, kg/s 50,8709 50,8709 G = Fv / 3600
Dopt hit., In 6,6494 6,6494 0.52 -0.37
Dopt = 282 • Q •ρ
Perhitungan Head
(L),
Elbow 1 (@ Le = 25 2 (@ Le = 25 fig. 127, Brown
ft) ft)
Standard Tee 0 0 fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 0 1 (@ Le = 200 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 19,144 106,2 -
Fs 0,063070807 0,349880884 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,4130
discharge
Total Head : m 0,5397 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 0,5397 (-Ws) = Tot. Head + Q
550
0,361 hp = 0,27 kW
Efisiensi pompa = 0,8 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
Pompa (PU-03)
Fungsi : Mengalirkan air dari bak penggumpal ke clarifier
(L),
Elbow 1 (@ Le = 25 2 (@ Le = 25 fig. 127, Brown
ft) ft)
Standard Tee 0 0 fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 0 1 (@ Le = 200 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 19.144 106.2 -
Fs 0,063119019 0,35014834 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,4133
discharge
Total Head : m 7,5401 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 7,5401 (-Ws) = Tot. Head + Q
ft
24,7379
gpm
806,7437
3
1,7973 ft /s
(-Ws).Q. g
P = gc
550
Pompa (PU-04)
Fungsi : Mengalirkan air dari clarifier ke saringan pasir
Jenis : Single stage Centrifugal pump, 3500 rpm
Jumlah : 1 unit
(L),
Elbow 1 (@ Le = 25 2 (@ Le = 25 fig. 127, Brown
ft) ft)
Standard Tee 0 0 fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 0 1 (@ Le = 200 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 19,144 106,2 -
Fs 0,063119019 0,35014834 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,4133
discharge
Total Head : m 0,5401 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 0,5401 (-Ws) = Tot. Head + Q
= 1,7720 ft
Q = 183,2115 m3/jam
= 806,7437 gpm
= 1,7973 3
ft /s
g
(-Ws).Q.
= 0,365 Hp = 0,27 kW gc
P
550
Pompa (PU-05)
Fungsi : Mengalirkan dan memompa air dari saringan pasir ke bak
penampung air (water pit) dan bak air pendingin
Jenis : Single stage Centrifugal pump, 3500 rpm
Jumlah : 1 unit
Perhitungan Head
(L),
Elbow 1 (@ Le = 25 4 (@ Le = 25 fig. 127, Brown
ft) ft)
Standard Tee 0 1 (@ Le = 40 fig. 127, Brown
ft)
Gate valve 1 (@ Le = 5 ft) 0 fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 0 2 (@ Le = 200 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 19,144 224,592 -
Fs 0,063119019 0,7404945 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,8036
discharge
Total Head : m 5,9305 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 5,9305 (-Ws) = Tot. Head + Q
(-Ws).Q. g
P = gc
550
Perhitungan Head
(L),
Elbow 1 (@ Le = 5 ft) 2 (@ Le = 5 ft) fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 0 1 (@ Le = 40 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 6,8288 45,24 -
Fs 0,113809036 0,753971527 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,8678
discharge
Total Head : m 3,9659 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 3,9659 (-Ws) = Tot. Head + Q
(-Ws).Q. g
P = gc
550
0,095 hp = 0,0,708 kW
Pompa (PU-07)
Fungsi : Mengalirkan dan menaikkan tekanan dari BFW pada VP-01
Jenis : Single stage Centrifugal pump, 3500 rpm
Jumlah : 1 unit
Perhitungan Head
(L),
Elbow 1 (@ Le = 5 ft) 2 (@ Le = 5 ft) fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 0 1 (@ Le = 40 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 6,8288 45,24 -
Fs 0,113809036 0,753971527 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,8678
discharge
Total Head : m 3,9659 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 3,9659 (-Ws) = Tot. Head + Q
P = gc
550
0,095 hp = 0,0708 kW
4Efisiensi pompa = 0,5 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
Pompa (PU-08)
Fungsi : Mengalirkan dan menaikkan tekanan dari BFW pada VP-01
Jenis : Single stage Centrifugal pump, 3500 rpm
Jumlah : 1 unit
Data-data dan perhitungan pompa
Satuan Titik (1) Titik (2) Keterangan
Suhu (T), C 30 30 data
Tekanan (P), atm 1 1 data (ditambah hidrostatis)
Tinggi (Z), m 3 3 data
Flow rate (Fv), kg/jam 5960,0147 5960,0147 data
(Fv)design, kg/jam 6556,0162 6556,0162 Over design = 1.1 • v
Rho (ρ), 3 1000 1000 data
kg/m
viskositas, cP 1 1 data
Q, 3 6,5560 6,5560 Q = Fv / densitas
m /j
G, kg/s 1,8211 1,8211 G = Fv / 3600
Dopt hit., In 1,1770 1,1770 0.52 -0.37
Dopt = 282 • Q •ρ
Perhitungan Head
(L),
Elbow 1 (@ Le = 5 ft) 2 (@ Le = 5 ft) fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 0 1 (@ Le = 40 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 6.8288 45,24 -
Fs 0,113809036 0,753971527 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,8678
discharge
Total Head : m 2,9659 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 2,9659 (-Ws) = Tot. Head + Q
Perhitungan Head
fully open
Globe valve 0 1 (@ Le = 40 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 6,8288 90,24 -
Fs 0,113809036 1,503943206 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 1,6178
discharge
Total Head : m 4,7158 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 4,7158 (-Ws) = Tot. Head + Q
(-Ws).Q. g
P = gc
550
0,113 hp = 0,0842 kW
Perhitungan Head
fully open
Globe valve 0 1 (@ Le = 40 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 6,8288 45,24 -
Fs 0,105185419 0,696841079 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,8020
discharge
Total Head : m 1,3390 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 1,3390 (-Ws) = Tot. Head + Q
(-Ws).Q. g
P = gc
550
0,3498 hp = 0,2608 kW
Perhitungan Head
fully open
Globe valve 0 1 (@ Le = 40 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 6,8288 55,24 -
Fs 0,346140652 2,800024841 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 3,1462
discharge
Total Head : m 8,4748 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 8,4748 (-Ws) = Tot. Head + Q
(-Ws).Q. g
P = gc
550
0,3715 hp = 0,2769 kW
Pompa (PU-12)
Perhitungan Head
ft) ft)
Standard Tee 0 0 fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 0 1 (@ Le = 200 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 14.144 106.2 -
Fs 0,030955817 0,232431259 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,263
discharge
Total Head : m 4,510 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 4,510 (-Ws) = Tot. Head + Q
(-Ws).Q. g
P = gc
550
24,48 hp = 18,25 kW
Pompa (PU-13)
Perhitungan Head
ft) ft)
Standard Tee 0 0 fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 0 4 (@ Le = 200 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 14.144 1396.24 -
Fs 0.037578207 3.709572616 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 3,7472
discharge
Total Head : m 7,0516 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 7,0516 (-Ws) = Tot. Head + Q
(-Ws).Q. g
P = gc
550
42,5346 hp = 31,7067 kW
Pompa (PU-14)
Perhitungan Head
ft) ft)
Standard Tee 0 0 fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 0 1 (@ Le = 200 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 14,144 1213,36 -
Fs 0,036950035 3,169803032 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 3,2068
discharge
Total Head : m 6,5112 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 6,5112 (-Ws) = Tot. Head + Q
(-Ws).Q. g
P = gc
550
39,275 hp = 29,277 kW
Pompa (PU-15)
Perhitungan Head
ft) ft)
Standard Tee 0 0 fig. 127, Brown
fully open
Globe valve 0 1 (@ Le = 200 fig. 127, Brown
ft)
L + Le, m 14.144 106.2 -
Fs 0,036950035 0,27743875 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,3144
discharge
Total Head : m 4,6188 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 4,6188 (-Ws) = Tot. Head + Q
P = gc
550
27,86 hp = 20,7681 kW
Efisiensi pompa = 0,8 (Fig 5.9 Coulson)
Efisiensi motor = 0,8 (Tabel 3.1 Coulson)
Pompa (PU-16)
Fungsi : Memompa air ke menara distribusi
Perhitungan Head
(L),
ft)
L + Le, m 3,524 158,9916 -
Fs 0,320948702 14,48017812 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 14,8011
discharge
Total Head : m 15,8127 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 15,8127 (-Ws) = Tot. Head + Q
(-Ws).Q. g
P = gc
550
0,6354 hp = 0,474 kW
Pompa (PU-17)
Fungsi : Mengalirkan air untuk hydrant (PMK)
Jenis : Single stage Centrifugal pump, 3500 rpm
Perhitungan Head
(L),
ft)
L + Le, m 3,524 208,9916 -
Fs 0,586315107 29,17840008 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 29,7647
discharge
Total Head : m 32,9163 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 32,9163 (-Ws) = Tot. Head + Q
(-Ws).Q. g
P = gc
550
0,05 hp = 0,04 kW
Pompa (PU-18)
Fungsi : Mengalirkan larutan alum ke bak penggumpal
Jenis : Single stage Centrifugal pump, 3500 rpm
Perhitungan Head
(L),
ft)
L + Le, m 2,82296 20,30352 -
Fs 0,06042555 0,434597498 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,4950
discharge
Total Head : m 3,5091 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 3,5091 (-Ws) = Tot. Head + Q
(-Ws).Q. g
P = gc
550
0,0009 hp = 0,00066 kW
Pompa (PU-19)
Fungsi : Mengalirkan larutan soda ke bak penggumpal
Jenis : Single stage Centrifugal pump, 3500 rpm
Perhitungan Head
(L),
ft)
L + Le, m 2,82296 20,30352 -
Fs 0,003004322 0,021607923 2
= •(L+Le)•V /(2gD)
Fs tot.=Fs suction+Fs
Fs total, m 0,0246
discharge
Total Head : m 3,0251 Tot Head =
DP+DH+DV+Fs
(-Ws), m 3,0251 (-Ws) = Tot. Head + Q
(-Ws).Q. g
P = gc
550
0,00015 hp = 0,00011 kW
Biaya perataan tanah diperkirakan 5 dari harga tanah seluruhnya (Peters et.al., 2004).
Biaya perataan tanah = Rp 195.415.000
Modal untuk pembelian tanah (A) = Rp 4.103.715.000
1.1.2 Harga Bangunan
2 2
No Tahun (Xi) Indeks (Yi) Xi.Yi Xi Yi
1 2002 1104,2 2210608,4 4008004 1219257,64
( n ΣX ) ( ΣX )
i 2 i 2
a = Yi. Xi Xi. Xi.Yi
2 (Montgomery, 1992)
n.Xi2 (Xi) 2
Maka:
b = (8)(20547354,4) (16044)(10244,3) = 57,3988
(8)(32176284) (16044)2
a = (14184)(32176284) (16044)(28307996) = 113832,775
(8)(32176284) (16044)2
104
304 Stainless stell
Carbon steel
Jan,2002
P-82
3
10 10 102 103
10-1 1
Capacity, m3
Gambar LE.1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan (Storage) dan Tangki
Pelarutan (Peters et.al., 2004)
Indeks harga tahun 2012 (Ix) adalah 1.274,099. Maka estimasi harga tangki untuk
3
(X2) 529,644 m adalah :
0,49
Cx = US$ 6667 1450,4534 × 1653,63
1 1103
Cx = US$ 353,94 × (Rp 9175,-)/(US$ 1)
Cx = Rp 3.247.402.705,-/unit
Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat
dilihat pada Tabel LE.3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE.4 untuk
perkiraan peralatan utilitas.
Total = 43
Untuk harga alat non impor sampai di lokasi pabrik ditambahkan biaya sebagai
berikut :
- PPn = 10 (Rusjdi, 2004)
- PPh = 10 (Rusjdi, 2004)
- Transportasi lokal = 0,5
- Biaya tak terduga = 0,5
- Total = 21
Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Proses
No Jenis Kendaraan Unit Tipe Harga/ Unit (Rp) Harga Total (Rp)
1 Direktur 1 Fortuner 300.000.000 300.000.000
Modal Kerja
Modal kerja didasarkan pada perhitungan pengoperasian pabrik selama 1
bulan (30 hari).
2.1 Persediaan Bahan Baku
2.1.1 Bahan Baku Proses
Flow Harga Harga Harga/30hari Harga/hari harga/330 hari
(kg/jam) (Rp) / jam (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1. AT 6.582 3.680 24.222.577 17.440.255.676 581.341.856 191.842.812.438
2. M 2.898 2.616 7.580.359 5.457.858.764 181.928.625 60.036.446.404
3. Katalis 174.250 125.460.000 4.182.000 1.380.060.000
4. Pengolahan 98,733 30.000 2.961.990 2.132.632.800 71.087.760 23.458.960.800
Limbah
2.2 Kas
3 Pemasaran 80.130.000
Rp 28.877.960.415
2.4 Piutang Dagang
IP
PD = HPT
12
dimana : PD = piutang dagang
dimana : IP = jangka waktu kredit yang diberikan (1 bulan)
dimana : HPT = hasil penjualan tahunan
Penjualan :
1. Harga jual DMT = US$ 1,8/kg (ICIS Pricing, 2011) Produksi DMT= 7.579 kg/jam
II. Bangunan
Permanen 20 5 Bangunan sarana dan penunjang
Total 19.864.160.077
= Rp 17.844.445.087
Total Biaya Depresiasi dan Amortisasi= Rp 19.864.160.077 + Rp 17.844.445.087
= Rp 37.708.605.164
852.777.047.176
Rp 991.296.742.091
PM = 13,9 %
5.2Break Even Point (BEP)
Rp 991.296.742.091 Rp 713.249.756.173
BEP = 50,18 %
= Rp 497.444.518.405
5.549.840.884 -6.348.243.900
biaya tetap
1.000
biaya variabel
harga (miliar
rupiah) 800 biaya produksi
penjualan
600
BEP = 50,09%
400
200
36,08
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Gambar E.2 Grafik Break Even Point (BEP) Pabrik Dimetil Tereftalat dari Asam Tereftalat dan Metanol