Anda di halaman 1dari 226

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara berkembang banyak melakukan

pembangunan di segala bidang. Sampai saat ini pembangunan sektor

industri di Indonesia mengalami peningkatan, salah satunya adalah

pembangunan sub sektor industri kimia. Namun ketergantungan impor luar

negeri masih lebih besar dibandingkan ekspornya. Indonesia masih banyak

mengimpor bahan baku atau produk-produk suatu industri kimia dari luar

negeri.

Akibat dari ketergantungan impor ini menyebabkan devisa negara

berkurang. Oleh karena itu diperlukan suatu usaha untuk menanggulangi

ketergantungan terhadap impor, salah satunya adalah dengan mendirikan

pabrik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan berdirinya pabrik

di Indonesia, akan menghemat devisa negara dan membuka peluang

berdirinya pabrik lain yang menggunakan produk pabrik tersebut. Selain itu

dapat membuka kesempatan untuk alih teknologi, membuka lapangan kerja

baru dalam usaha ikut mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan,

serta meningkatkan pendapatan asli daerah setempat.

Ethylenediamine merupakan senyawa yang memiliki banyak

kegunaan. Penggunaan yang utama adalah sebagai bahan baku pestisida

(fungisida), bahan untuk mengolah selulosa pada industri pulp dan kertas,

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

zat aditif pada minyak pelumas dan bahan bakar, bleach activator, bahan

baku pembuatan lem dan bahan pelapis (coating). Selain itu

ethylenediamine juga digunakan untuk serat sintetik, dispersan pada

detergen, serta pada industri farmasi. Penggunaan ethylenediamine dunia

pada tahun 1990 sebesar 84.000 ton dan pada tahun 2003 mencapai 140.000

ton .

Dengan semakin beragam dan meningkatnya penggunaan

ethylenediamine, maka diperkirakan permintaan pasar dunia terhadap

ethylenediamine pada tahun-tahun mendatang juga akan terus meningkat.

Oleh karena itu, pendirian pabrik ethylenediamine di Indonesia diharapkan

memiliki masa depan yang cerah.

1.2 Kapasitas Perancangan

Kapasitas pabrik ethylenediamine ditentukan dengan didasarkan pada

pertimbangan berikut :

a. Prediksi kebutuhan ethylenediamine

b. Ketersediaan bahan baku.

c. Kapasitas komersial pabrik ethylenediamine

1.2.1 Prediksi Kebutuhan Ethylenediamine

Sampai saat ini, di Indonesia belum terdapat pabrik

ethylenediamine, sehingga kebutuhan ethylenediamine masih harus

diimpor dari luar negeri. Penggunaan ethylenediamine untuk memenuhi

kebutuhan dalam negeri akan terus mengalami peningkatan, terutama

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

untuk industri pestisida. Berdasarkan data Statistik Perdagangan Luar

Negeri Indonesia, impor kebutuhan ethylenediamine di Indonesia cukup

banyak. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1. Data Impor Ethylenediamine di Indonesia tahun 1997-2001

Tahun Kebutuhan (kg)

1997 355701

1998 296197

1999 281875

2000 284324

2001 317452

(Biro Pusat Statistik, 1997-2001)

Dari data Tabel 1.1. akan diperoleh grafik pada gambar :

370000

350000

y = -8837.1x + 2E+07
330000
Jumlah (kg)

310000

290000

270000

250000
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002

Tahun

Gambar.1.1. Grafik Impor Ethylenediamine di Indonesia

Dari data impor ethylenediamine Indonesia, bila dilakukan

pendekatan dengan regresi linier dapat dinyatakan dengan persamaan

garis lurus

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

y = -8837,1 x + 2.107

Dengan : y = jumlah impor ethylenediamine (kg/tahun)

x = tahun.

Besarnya impor ethylenediamine di Indonesia untuk tahun 2012

adalah sebesar 19.000 ton, sehingga prarancangan pabrik berkapasitas

20.000 ton/tahun mampu mencukupi kebutuhan impor.

Sedangkan pabrik ethylenediamine yang sudah berdiri di dunia

dapat dilihat pada tabel 1.2.

Tabel 1.2. Data Pabrik Ethylenediamine

Nama Perusahaan Lokasi Kapasitas (ton/th)

Union Carbide Lousiana, Amerika Serikat 82.000

Texaco Texas, Amerika Serikat 32.000

BASF AG Antwerp, Jerman 30.000

Berol Kemi Jerman 25.000

Dow Jefferson Texas, AS 22.500

Modokemi Stenungsund, Jerman 10.000

Synair Amerika Serikat 20.000

(Kirk Othmer,1997dan Mc.Ketta, 1972)

1.2.2. Ketersediaan Bahan Baku

Bahan baku utama pembuatan ethylenediamine yang berupa

ammonia diperoleh dari PT. Pupuk Kaltim yang memiliki kapasitas

1000 ton/hari. Sedangkan monoethanolamine masih harus diimpor dari

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Funshun Beifhang Chemical Co, Northeast China yang berkapasitas

150.000 ton/tahun. Hal ini karena di Indonesia masih belum terdapat

pabrik monoethanolamine.

1.2.3. Kapasitas Ekonomis Pabrik dengan Proses yang Sama

Proses yang dipakai dalam pembuatan ethylenediamine ini adalah

proses dengan bahan baku monoethanolamine dan ammonia yang

memiliki rentang kapasitas antara 10.000 sampai 82.000 ton per tahun.

Kapasitas rancangan minimum pabrik ethylenediamine dapat

diketahui dari kapasitas pabrik ethylenediamine yang telah berdiri yaitu

Modokemi di Stenungsund, Jerman dengan kapasitas10.000 ton per

tahun.

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam prarancangan pabrik

ethylenediamine ini ditetapkan kapasitas produksi sebesar 20.000 ton

per tahun dan pabrik mulai beroperasi pada tahun 2012.

1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik

Pabrik yang akan didirikan berlokasi di kawasan industri Bontang

Kalimantan Timur. Faktor – faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan

lokasi pabrik di daerah Kalimantan Timur antara lain :

1.3.1 Faktor Primer

1.3.1.1 Bahan Baku

Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi

kelangsungan operasi sehingga keberadaannya harus benar –

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

benar diperhatikan. Ammonia yang menjadi bahan baku utama

diperoleh dari PT. Pupuk Kaltim, Kalimantan Timur,

sedangkan monoethanolamine diimpor dari China. Sehingga

pemilihan lokasi di kawasan industri Bontang Kalimantan

Timur ini diharapkan dapat menjamin kelangsungan operasi

pabrik.

1.3.1.2 Pemasaran

Lokasi pabrik berada di kawasan industri sehingga

merupakan area yang potensial untuk pemasaran. Selain itu

lokasi yang berdekatan dengan pantai dan pelabuhan akan

menguntungkan untuk keperluan ekspor produk ke luar negeri.

1.3.1.3 Utilitas

Utilitas yang dibutuhkan adalah keperluan air, listrik,

dan bahan bakar. Kebutuhan air pendingin diperoleh dari laut.

Kebutuhan tenaga listrik diperoleh dari generator yang

dibangun sendiri serta pasokan dari PLN. Sedangkan

kebutuhan bahan bakar dapat diperoleh dari Pertamina.

1.3.1.4 Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan diperoleh dari masyarakat

sekitar selain tenaga ahli yang harus didatangkan dari luar

wilayah.

1.3.1.5 Transportasi dan Telekomunikasi

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Transportasi dan telekomunikasi di kawasan industri

Bontang, Kalimantan Timur cukup baik, sehingga arus barang

dan komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Transportasi,

baik darat, laut, maupun udara cukup baik dan relatif mudah

diperoleh.

1.3.2. Faktor Sekunder

1.3.2.1 Kebijakan Pemerintah

Bontang merupakan kawasan industri dan berada dalam

teritorial Negara Republik Indonesia sehingga secara geografis

pendirian pabrik di kawasan tersebut tidak bertentangan

dengan kebijakan pemerintah

1.3.2.2 Tanah dan Iklim

Penentuan suatu kawasan tentunya terkait dengan

masalah tanah, yaitu tidak rawan terhadap bahaya tanah

longsor, gempa, maupun banjir. Jadi pemilihan lokasi

pendirian pabrik di kawasan industri Bontang sudah tepat.

Kondisi iklim di Bontang seperti iklim di Indonesia pada

umumnya ini tidak membawa pengaruh yang besar terhadap

jalannya proses produksi.

1.3.2.3 Buangan Pabrik

Hasil buangan pabrik sebelum dibuang ke lingkungan,

harus diolah terlebih dahulu. Lokasi pabrik berada di kawasan

industri Bontang, yang telah tersedia unit pengolahan limbah

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

akan memberikan kemudahan dalam menangani masalah

limbah.

1.3.2.4 Keamanan Masyarakat

Masyarakat Bontang merupakan campuran dari berbagai

suku bangsa yang hidup saling berdampingan, hal ini bukan

merupakan faktor penghambat tetapi menjadi faktor

pendukung pendirian suatu pabrik. Pembangunan pabrik di

lokasi tersebut dipastikan akan mendapat sambutan baik dan

dukungan dari masyarakat setempat, dan dapat meningkatkan

taraf hidup masyarakat.

1.4 Tinjauan Pustaka

1.4.1 Macam – macam Proses Pembuatan Ethylenediamine

Ada beberapa macam proses utama yang digunakan dalam proses

pembuatan ethylenediamine, yaitu:

1.4.1.1 Metode Ammonolysis Ethylene Dichloride

Metode ini telah digunakan sejak enam puluh tahun yang

lalu. Pembuatan ethylenediamine dengan metode ini dilakukan

dengan mereaksikan ethylene dichloride (C2H4Cl2 atau EDC)

dengan ammonia (NH3) pada reaktor fixed bed fase gas dengan

suhu dan tekanan yang tinggi, sehingga dihasilkan produk yang

berupa campuran ethylenediamine dan garam amonium klorida.

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Garam tersebut kemudian dinetralisasi, biasanya dengan larutan

soda kaustik (NaOH).

Reaksi :

C2H4Cl2 (g) + 3 NH3 (g) → NH4Cl (g) + C2H4(NH2)2(g) +

HCl(g)

EDC amonia amonium klorida EDA asam

klorida

Distribusi produk dapat dikendalikan dengan mengatur

perbandingan mol NH3 : EDC dan me-recycle produk. Jika

perbandingan mol NH3:EDC diperbesar, maka akan

meningkatkan produk ethylenediamine. Namun jika

perbandingan mol NH3:EDC diperkecil akan memacu

terbentuknya polyethylene polyamine lain, seperti piperazine,

diethylenetriamine (DETA), amino ethyl piperazine (AEP),

triethylenetetramine (TETA) dan tetraethyilenepentamine

(TEPA). Produk-produk amina tersebut dapat dipisahkan dari

campuran yang mengandung garam dengan kristalisasi disertai

penguapan, ekstraksi pelarut atau kombinasi dari proses-proses

tersebut. Setelah produk-produk amina dipisahkan dari

garamnya, harus dimurnikan lagi dengan metode distilasi

fraksional. ( Kirk Othmer, 1983)

Kelemahan utama dari proses ini adalah adanya resiko

terjadinya korosi pada peralatan yang disebabkan terbentuknya

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

garam amonium klorida serta kesulitan untuk me-recovery

senyawa-senyawa amine dari produk larutan yang bercampur

dengan asam klorida. (US.Patent No.3068290)

1.4.1.2. Metode Ammonolysis Ethylene Glicol

Ethylenediamine dapat diproduksi dengan mereaksikan

ethylene glicol dan ammonia serta hidrogen. Reaksi dilakukan

pada fase cair, suhu dan tekanan tinggi pada reaktor fixed bed.

Suhu reaksi antara 220oC sampai 270oC. Tekanan operasi harus

lebih tinggi dari 1000 lb/in2, yaitu sekitar 3000 sampai 6000

lb/in2. Perbandingan mol umpan ethylene glicol dan ammonia

minimal 1:15, dan sebaiknya digunakan perbandingan 20 – 30

mol ammonia per mol ethylene glicol. Katalis yang dapat

digunakan dalam proses ini adalah nikel dan tembaga.

(US.Patent No.3137730)

Proses yang terjadi pada pembuatan ethylenediamine dari

ethylene glicol dan ammonia serta hidrogen adalah sebagai

berikut. Umpan ethylene glicol, ammonia dan hidrogen dengan

perbandingan tertentu sebelum direaksikan dalam reaktor

dipanaskan terlebih dahulu dalam preheater. Selanjutnya

ethylene glicol, ammonia dan hidrogen bereaksi di dalam reaktor

fixed bed fase gas pada suhu dan tekanan tertentu. Aliran hasil

dari reaktor kemudian dialirkan ke stripper untuk memisahkan

sisa ammonia dan hidrogen yang tidak bereaksi. Produk yang

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

mengandung ethylenediamine kemudian dipisahkan di dalam

menara distilasi hingga diperoleh produk dengan kemurnian

tertentu.(US.Patent No.3137730)

Keuntungan dari proses ini adalah baik reaktan, produk

utama maupun produk samping tidak menimbulkan masalah

korosi pada peralatan proses. Sedangkan kelemahannya adalah

memerlukan tekanan operasi yang sangat tinggi, yaitu minimal

3000 psia atau sekitar 200 atm. Selain itu, dalam prosesnya

memerlukan ammonia dalam jumlah yang sangat besar.

1.4.1.3. Metode Ammonolysis Monoethanolamine

Metode ini ditemukan sejak akhir tahun 1960 dan

diharapkan dapat menjadi metode alternatif sebagai pengganti

proses pembuatan ethylenediamine dari ethylene dichloride yang

dinilai kurang menguntungkan dari segi korosivitas terhadap

peralatan proses.

Pada metode ini, ethylenediamine dibuat dengan cara

mereaksikan monoethanolamine dan ammonia di dalam suatu

reaktor fixed bed dengan suhu dan tekanan tinggi. Reaksi ini

menghasilkan ethylenediamine sebagai hasil utama dan

diethylenetriamine, piperazine serta air sebagai hasil samping.

Reaksi :

H2NCH2CH2OH (g) + NH3 (g) → H2NCH2CH2NH2 (g) + H2O (g)

MEA (g) + NH3 (g) → EDA (g) + H2O (g)

monoethanolamine ammonia ethylenediamine air

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

H2NCH2CH2OH(g) + H2NCH2CH2NH2(g) → H2NCH2CH2NHCH2CH2NH2(g) +

H2O(g)

MEA (g) + EDA (g) → DETA (g) + H20 (g)

monoethanolamine ethylenediamine diethylenetriamine air

H2NCH2CH2NH2 (g) + H2NCH2CH2NH2 (g) → HN(CH2CH2)2NH(g) +

2NH3(g)

EDA (g) + EDA (g) → PIP (g) + 2NH3 (g)

ethylenediamine ethylenediamine piperazine ammonia

Proses pembuatan ethylenediamine dari monoethanolamine

dan ammonia adalah sebagai berikut: ammonia,

monoethanolamine, aliran recycle diumpankan ke dalam suatu

reaktor fixed bed fase gas. Reaksi berlangsung pada suhu sedang

dan hasil keluaran reaktor mengandung produk ethylenediamine,

diethylenetriamine, piperazine, monoethanolamine dan ammonia

yang tidak bereaksi serta air.

Setelah melalui serangkaian proses pemisahan untuk

memisahkan ammonia yang tidak bereaksi, produk dan reaktan

dipisahkan dalam menara distilasi. Monoethanolamine di-

recycle ke reaktor sedangkan air dibuang. (Mc.Ketta,1972)

Ethylenediamine dapat dihasilkan dengan cara

mereaksikan monoethanolamine dengan perbandingan mol

monoethanolamine dan ammonia paling sedikit 1:1 sampai 1:16

pada tekanan sekitar 25-1000 psig untuk proses kontinyu dan

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

200-5000 psig untuk proses batch. Suhu operasi berkisar antara

100 sampai 400oC.

Jika monoethanolamine direaksikan dengan ammonia

dengan perbandingan mol paling sedikit 1:3, pada tekanan 25-

1000 lb/in2, dalam suatu reaktor unggun tetap berkatalis (fixed

bed catalytic) fase gas dengan sekitar 100-400oC maka akan

dihasilkan produk-produk yang mengandung nitrogen. Pada

kondisi tersebut monoethanolamine yang terkonversi sekitar 70

sampai 80%. Katalis yang biasa digunakan dalam proses ini

adalah nickel, cobalt, dan katalis logam lain seperti platina dan

palladium. Namun, yang paling sering digunakan adalah Raney

nickel dan Raney cobalt.

Berdasarkan beberapa proses pembuatan ethylenediamine,

maka dipilih proses dengan bahan baku monoethanolamine dan

ammonia karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya :

• Tidak menimbulkan korosi pada peralatan proses baik yang

disebabkan oleh reaktan, produk utama maupun produk

samping seperti pada metode dengan bahan baku ethylene

dichloride.

• Tekanan operasi tidak terlalu tinggi dan kebutuhan ammonia

tidak terlalu besar bila dibandingkan proses dengan bahan

baku ethylene glicol.

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

1.4.2 Kegunaan produk

Ethylenediamine dapat dimanfaatkan pada berbagai industri,

baik sebagai bahan baku maupun bahan baku pendukung.

Pemanfaatan ethylenediamine diantaranya adalah sebagai berikut:

1.4.2.1 Industri Pestisida

Pada industri ini, ethylenediamine digunakan sebagai

bahan baku pembuatan pestisida, terutama fungisida. Beberapa

jenis fungisida yang dibuat dari ethylenediamine adalah

sebagai berikut:

a. Ethylene-bis-dithiocarbamate (EBDC)

Merupakan fungisida yang dibuat dengan cara

mereaksikan ethylenediamine dengan carbon disulfide

dalam suasana basa dengan menambahkan natrium

hidroksida.

H2NCH2CH2NH2 (l)+ CS2 (l)+2NaOH(l) →(CH2NHCS2Na)2 (l) + H2O(l)

b. Imidazoline

Golongan imidazoline yang merupakan jenis

pestisida adalah 2-heptadecyl-2-imidazoline yang dibuat

dengan cara mereaksikan ethylenediamine dengan asam

stearat.

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

1.4.2.2 Industri pulp dan kertas

Pada industri kertas, ethylenediamine digunakan untuk

delignifikasi pada proses pulping.

1.4.2.3 Industri minyak pelumas dan bahan bakar minyak

Ethylenediamine yang telah dialkilasi dapat digunakan

sebagai zat aditif pada minyak pelumas dan bahan bakar

minyak untuk mencegah terjadinya endapan.

Selain itu, ethylenediamine juga digunakan sebagai zat

aditif pada bahan bakar mesin diesel yang berguna untuk

menaikkan angka cetane sehingga dapat meningkatkan

kualitas bahan bakar mesin diesel.

1.4.2.4 Industri tekstil dan serat

Pada industri tekstil dan serat, baik serat alami maupun

serat sintetis, ethylenediamine digunakan sebagai bahan

pendukung pada industri zat pewarna untuk serat sintetis.

Selain itu ethylenediamine juga digunakan untuk

meningkatkan mutu produk tekstil, misalnya sebagai bahan

pengawet pada kain dan serat, menghaluskan serat wool dari

kerutan serta untuk melindungi kain dan serat dari ngengat.

1.4.3 Sifat Fisis dan Kimia

1.4.3.1 Bahan Baku Monoethanolamine (MEA)

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Monoethanolamine adalah cairan tidak berwarna,

mempunyai viskositas sedang, berbau menyengat, larut dalam

air dan alkohol. Monoethanolamine digunakan sebagai bahan

baku dalam pembuatan ethyleneamines, industri kimia,

industri kosmetik, industri pengolahan karet, serta industri

farmasi.

a. Sifat Fisis Monoethanolamine

Rumus Molekul : C2H7NO

Bentuk (pada 25oC) : Cair

Berat molekul, [gr/mol] : 61,084

Titik didih (pada 1 atm), [oK] : 444,15

Titik beku (pada 1 atm), [oK] : 283,66

Densitas (pada 25 oC), [gr/ml] : 1,014

Tekanan kritis, [bar] : 68,70

Temperatur kritis, [oK] : 638,0

(Yaws,

1999)

b. Sifat Kimia Monoethanolamine

ƒ Dengan bantuan air, monoethanolamine bereaksi

dengan CO2 membentuk carbamat

ƒ Monoethanolamine jika bereaksi dengan formaldehid

akan membentuk senyawa hidroxymethil

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

ƒ Monoethanolamine bereaksi dengan carbon disulfide

membentuk 2-mercaptothiazoline

ƒ Reaksi antara monoethanolamine dengan asam akan

membentuk garam

ƒ Monoethanolamine bereaksi dengan asam atau asam

klorida membentuk amides

ƒ Monoethanolamine jika bereaksi dengan ammonia

dapat membentuk ethyleneamines.

(Ulmann,1999)

1.4.3.2 Bahan Baku Ammonia

Ammonia pada suhu kamar berbentuk gas, berbau

menyengat serta mudah terserap di dalam air membentuk

larutan ammonia. Penggunaan ammonia yang terbesar adalah

sebagai bahan baku pupuk. Selain itu ammonia juga digunakan

pada berbagai industri kimia.

a. Sifat Fisis Ammonia

Rumus Molekul : NH3

Bentuk (pada 25oC) : Gas

Berat molekul, [gr/mol] : 17,031

Titik didih (pada 1 atm), [oK] : 239,72

Titik beku (pada 1 atm), [oK] : 195,41

Densitas (pada 25 oC), [gr/ml] : 0,602

Viskositas cairan (pada 25 oC), [Cp] : 0,135

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Viskositas gas (pada 25 oC), [µp] : 101,28

Tekanan kritis, [bar] : 112,78

Temperatur kritis, [oK] : 405,65

(Yaws, 1999)

b. Sifat Kimia Ammonia

• Ammonia stabil pada temperatur sedang, tetapi

terdekomposisi menjadi hidrogen dan nitrogen pada

temperatur yang tinggi. Pada tekanan atmosfer

dekomposisi terjadi pada 450 – 500 oC.

• Oksidasi ammonia pada temperatur yang tinggi

menghasilkan nitrogen dan air.

• Reaksi antara ammonia dengan karbondioksida

menghasilkan ammonium carbamat, reaksinya sebagai

berikut :

2 NH3 + CO2 → NH2CO2NH4

Ammonium carbamat kemudian terdekomposisi

menjadi urea dan air.

• Ammonia bereaksi dengan uap phospor pada panas

yang tinggi menghasilkan nitrogen dan phospine

2 NH3 + 2 P → 2 PH3 + N2

• Ammonia bereaksi dengan uap belerang menghasilkan

ammonium sulfat dan nitrogen. Belerang dan

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

anhydrous ammonia cair bereaksi menghasilkan

nitrogen sulfida.

10 S + 4 NH3 → 6 H2S+ N4S4

• Pemanasan ammonia dengan logam yang reaktif

seperti magnesium menghasilkan nitride:

3 Mg + 2 NH3 → Mg3N2 + 3 H2

• Reaksi antara ammonia dengan air bersifat reversibel

reaksinya adalah sebagai berikut :

NH3 + H2O NH4+ + OH-

• Kelarutan ammonia dalam air turun dengan cepat

dengan naiknya temperatur

• Halogen bereaksi dengan ammonia. Chlorine dan

bromine melepaskan nitrogen dari ammonia yang

berlebihan untuk menghasilkan garam-garam

amonium.

• Reaksi antara ammonia dengan ethylene oxide akan

membentuk mono-, di- dan triethanolamine

(Kirk &

Othmer,1983)

1.4.3.3 Produk Ethylenediamine (EDA)

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Ethylenediamine pada suhu kamar berbentuk cair tidak

berwarna hingga kekuning-kuningan dan berbau menyengat.

Bersifat basa kuat. Larut secara sempurna dalam air dan

alkohol. Dalam industri kimia, ethylenediamine merupakan

bahan baku pembuatan fungisida. Selain itu, ethylenediamine

banyak dimanfaatkan sebagai bahan intermediet dan bahan

aditif pada berbagai industri.

a. Sifat Fisis Ethylenediamine

Rumus Molekul : C2H8N2

Bentuk (pada 25oC) : Cair

Berat molekul, [gr/mol] : 60,099

Titik didih (pada 1 atm), [oK] : 390,41

Titik beku (pada 1 atm), [oK] : 284,29

Densitas (pada 25 oC), [gr/ml] : 0,983

Viskositas gas (pada 25 oC), [µp] : 72,45

Tekanan kritis, [bar] : 62,90

Temperatur kritis, [oK] : 593,0

(Yaws, 1999)

b. Sifat Kimia Ethylenediamine

ƒ Ethylenediamine bereaksi dengan asam nitrat

menghasilkan ethylenedinitramine dan air pada suhu

tinggi

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

ƒ Ethylenediamine bereaksi dengan cepat dengan epoksi,

seperti ethylene oxide atau propilen oxide

menghasilkan campuran hydroxyalkyl. Jika

ethylenediamine direaksikan dengan etilen oxide

dengan perbandingan mol 1:4 akan menghasilkan

campuran yang terdiri dari mono-, di-, tri-, dan

tetrahidroxyethyl

ƒ Ethylenediamine bereaksi dengan aziridine

menghasilkan epoxy. Distribusi produk dikendalikan

oleh perbandingan mol ethylenediamine dan aziridine.

ƒ Ethylenediamine bereaksi secara eksotermis dengan

aldehid menghasilkan mono- dan disubtituted

imidazolidines. Distribusi produk tergantung pada

stoikiometri dan kondisi reaksi.

ƒ Ethylenediamine dapat bereaksi dengan formaldehid

dan sodium cyanide, dalam kondisi basa, akan

menghasilkan garam tetrasodium dari

ethylenediaminetetraaceticacid. Produk reaksi ini

digunakan sebagai chelating agent.

ƒ Ethylenediamine bereaksi dengan carbon disulfide

menghasilkan ethylene bis-dithiocarbamat

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

ƒ Ethylenediamine jika direaksikan dengan urea, diethyl

carbonate, karbondioksida, atau fosgen menghasilkan

etilen urea (2-imidozolidinone)

(Kirk & Othmer, 1983)

1.4.3.4 Produk Diethylenetriamine (DETA)

Diethylenetriamine pada suhu kamar berbentuk cair

berwarna kuning dan berbau menyengat dan merupakan cairan

higroskopis. Larut dalam air dan hidrokarbon.

Diethylenetriamine digunakan sebagai bahan aditif pada bahan

bakar minyak dan pelumas. Selain itu diethylenetriamine juga

digunakan sebagai bahan intermediet dalam industri lem,

pelembut serat kain dan lain sebagainya.

a. Sifat Fisis Diethylenetriamine

Rumus Molekul : C4H13N3

Bentuk (pada 25oC) : Cair

Berat molekul, [gr/mol] : 103,167

Titik didih (pada 1 atm), [oK] : 482,25

Titik beku (pada 1 atm), [oK] : 234,15

Densitas (pada 25 oC), [gr/ml] : 0,954

Viskositas gas (pada 25 oC), [µp] : 62,73

Tekanan kritis, [bar] : 42,20

Temperatur kritis, [oK] : 676,0

(Yaws, 1999

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

b. Sifat Kimia Diethylenetriamine

ƒ Diethylenetriamine beraksi secara eksotermal dengan

aldehid menghasilkan imidazolidine.

ƒ Diethylenetriamine bereaksi dengan ethylene oxide

atau propilen oxide membentuk campuran hidroxyalkyl

derivative.

ƒ Diethylenetriamine bereaksi dengan aziridine

membentuk epoxide.

ƒ Diethylenetriamine bereaksi dengan asam, ester, asam

anhidrid menghasilkan amidoamines dan polyamides.

(Kirk &

Othmer,1983)

1.4.3.5 Produk Air

a. Sifat Fisis Air

Rumus Molekul : H2O

Bentuk (pada 25oC) : Cair

Berat molekul, [gr/mol] : 18,015

Titik didih (pada 1 atm), [oK] : 373,155

Titik beku (pada 1 atm), [oK] : 273,15

Densitas (pada 25 oC), [gr/ml] : 1,027

Viskositas cairan (pada 25 oC), [Cp] : 0,911

Tekanan kritis, [bar] : 220,55

Temperatur kritis, [oK] : 676,0

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

(Yaws, 1999)

1.4.4 Tinjauan Proses Secara Khusus

Reaksi antara monoethanolamine dan ammonia yang

menghasilkan ethylenediamine, diethylenetriamine dan air merupakan

reaksi ammonolysis.

Reaksi ammonolysis didefinisikan sebagai reaksi antara

ammonia dengan suatu senyawa, dimana ammonia bereaksi dengan

suatu senyawa membentuk amida atau amina dan hasil yang lain.

Reaksi ini umumnya berdasarkan adanya ikatan valensi dalam

senyawa, selanjutnya terjadi penambahan rantai –NH2 pada salah satu

pecahannya dan atom hidrogen pada pecahan yang lain.

Reaksi yang terjadi adalah :

H2NCH2CH2OH (g) + NH3 (g) → H2NCH2CH2NH2 (g) + H2O (g)

monoethanolamine ammonia ethylenediamine air

H2NCH2CH2OH (g) +H2NCH2CH2NH2(g) → H2NCH2CH2NHCH2CH2NH2(g) +

H2O(g)

monoethanolamine ethylenediamine diethylenetriamine air

Reaksi ammonolysis terhadap monoethanolamine ini biasanya

berlangsung pada fase gas, tekanan dan suhu sedang dan merupakan

reaksi katalitik. Reaktor yang digunakan adalah reaktor fixed bed

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

berkatalis. Katalis yang biasa digunakan untuk reaksi ini adalah tipe

katalis hidrogenasi seperti nikel, cobalt, platina dan palladium.

Produk yang berupa campuran ethylenediamine,

diethylenetriamine, air, dan ammonia serta monoethanolemine yang

tidak bereaksi ini selanjutnya dipisahkan dalam partial condenser dan

rangkaian menara distilasi untuk memperoleh produk ethylenediamine

sebagai produk utama dan diethylenetriamine sebagai produk

samping. Sedangkan ammonia dan monoethanolamine yang tidak

bereaksi di-recycle untuk direaksikan kembali pada reaktor.

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

BAB II

DESKRIPSI PROSES

2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk

2.1.1 Bahan Baku

2.1.1.1 Ammonia

Bentuk : cair

Warna : tidak berwarna

Kemurnian : min 99,5% mol

Impuritas : air max.0,5% mol

(www.

pupukkaltim.com)

2.1.1.2 Monoethanolamine

Bentuk : cair

Warna : tidak berwarna

Kemurnian : min 99% berat

Impuritas : air max.1% berat

Densitas : 1,0157 gr/cm3 pada 20oC

Berat molekul : 61,084 kg/kmol

(www.funshun.com)

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

2.1.2 Produk

2.1.2.1 Ethylenediamine (EDA)

Bentuk : cair

Warna : tidak berwarna hingga kekuning-kuningan

Kemurnian : min 99,3% berat

Impuritas : air.0,5% berat

monoethanolamine 0,3 % berat

Densitas : 0,893 gr/cm3 pada 25oC

Berat molekul : 60,099 kg/kmol

2.1.2.2 Diethylenetriamine (DETA)

Bentuk : cair

Warna : tidak berwarna

Kemurnian : 97,6 % berat

Impuritas : monoethanolamine 2,4 % berat

Densitas : 0,954 gr/cm3 pada 25oC

Berat molekul : 103,167 kg/kmol

2.1.3 Bahan Pendukung

2.1.3.1 Katalis

Jenis : Activated Nickel Catalyst (Raney Nickel)

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Bentuk : butir

Ukuran partikel : 2 – 4 mm

Berat jenis (bulk) : 524,512 kg/m3

(www.acnicat.com)

2.2 Konsep Proses

2.2.1 Dasar Reaksi

Reaksi pembuatan ethylenediamine dari monoethanolamine dan

ammonia adalah sebagai berikut:

Reaksi utama :

H2NCH2CH2OH (g) + NH3 (g) → H2NCH2CH2NH2 (g) + H2O (g)

MEA (g) + NH3 (g) → EDA (g) + H2O (g)

monoethanolamine ammonia ethylenediamine air

Reaksi samping :

H2NCH2CH2OH(g)+H2NCH2CH2NH2(g) → H2NCH2CH2NHCH2CH2NH2(g)+H2

O(g)

MEA (g) + EDA (g) → DETA(g) +

H2O(g)

monoethanolamine ethylenediamine diethylenetriamine

air

H2NCH2CH2NH2(g) +H2NCH2CH2NH2(g) → HN(CH2CH2)2NH(g) + 2NH3(g)

EDA (g) + EDA (g) → PIP (g) + 2NH3 (g)

ethylenediamine ethylenediamine piperazine ammonia

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

(Mc.Ketta,1977)

2.2.2 Mekanisme Reaksi

Langkah reaksi katalitik pembentukan ethylenediamine dari

monoethanolamine dan ammonia dengan katalis Raney Nickel, adalah :

1. Transfer massa (difusi) reaktan dari badan utama fluida ke

permukaan luar butir katalis.

2. Difusi reaktan dari mulut pori-pori melalui pori-pori katalis ke

permukaan dalam katalis.

3. Adsorpsi reaktan ke permukaan katalis.

4. Reaksi pembentukan produk.

5. Desorpsi produk dari dalam butir katalis ke permukaan katalis.

6. Difusi produk dari dalam butir katalis ke permukaan luar katalis.

7. Transfer massa produk dari permukaan luar butir katalis ke aliran

utama fluida (gas).

Pada reaksi heterogen fase gas yang antara monoethanolamine dan

ammonia dengan katalis Raney Nickel, mengikuti mekanisme reaksi di

permukaan dan kecepatan reaksi tidak dipengaruhi oleh langkah transfer

massa. (Morris, 1981)

Langkah proses nomor 1, 2, 6, 7 sangat cepat dibandingkan langkah

nomor 3, 4, 5 sehingga kecepatan reaksi tidak dipengaruhi oleh transfer

massa. Jadi langkah yang menentukan adalah reaksi pada permukaan

katalis.(Fogler, 1999)

Menentukan mekanisme reaksi dan langkah yang menentukan

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

a. Reaksi 1

MEA(g) + NH3 (g) → EDA (g) + H2O(g)

Persamaaan kecepatan reaksi :

r1 = k1 . PMEA . PNH3

1. Adsorbsi MEA di permukaan aktif katalis

k-A

MEA + S + MEA.S
k-A

rA = k A PMEA CV − k − A C MEA.S

⎛ C ⎞
rA. = k A ⎜⎜ PMEA CV − MEA.S ⎟⎟ ............... (1)
⎝ KA ⎠

kA
Dengan : KA =
k−A

Keterangan :

rA : kecepatan adsorbsi

kA : konstanta kesebandingan untuk proses pengikatan

k-A : konstanta kesebandingan untuk proses pelepasan ikatan

Cv : konsentrasi pada puncak aktif

CMEA.S : konsentrasi MEA yang teradsorbsi pada permukaan

katalis

PMEA : tekanan parsial MEA

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

KA : konstanta kesetimbangan adsorbsi

2. Reaksi di permukaan katalis

ks
MEA.S + NH3 EDA.S + H2O
k-s

rS = k S C MEA.S PNH 3 − k − S C EDA.S PH 2O

⎛ C EDA .S . PH 2O ⎞
rS = k S ⎜⎜ C MEA.S . PNH 3 − ⎟
⎟ ............... (2)
⎝ KS ⎠

kS
Dengan : KS =
k −S

Keterangan :

rs : kecepatan reaksi di permukaan katalis

ks : konstanta proporsionalitas reaksi permukaan ke kanan

k-s : konstanta proporsionalitas reaksi permukaan ke kiri

PNH3 : tekanan parsial ammonia

PH2O : tekanan parsial air

CEDA.S : konsentrasi EDA yang bereaksi di permukaan katalis

Ks : konstanta kesetimbangan reaksi di permukaan

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

3. Desorbsi produk

kD
EDA.S EDA + S
k-D

rD = k D C EDA.S − k − D PEDA CV

⎛ P .C ⎞
rD = k D ⎜⎜ C EDA.S − EDA V ⎟⎟ ............... (3)
⎝ KD ⎠

kD
Dengan : KD =
k− D

Keterangan :

rD : kecepatan desorbsi

kD : konstanta kesebandingan desorbsi ke arah kanan

k-D : konstanta kesebandingan desorbsi ke arah kiri

PEDA : tekanan parsial EDA

KD : konstanta kesetimbangan desorbsi

Langkah yang menentukan : Reaksi di permukaan katalis

⎛ C .P ⎞
r1 = rS = k S ⎜⎜ C MEA.S . PNH 3 − EDA.S H 2O ⎟⎟ ............... (4)
⎝ KS ⎠

rA
• k A >>> → =0
kA

C MEA.S = K A PMEA CV ............... (5)

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

rD
• k D >>> → =0
kD

PEDA CV
C EDA.S = ............... (6)
KD

• k s <<<

Substitusi persamaan (5) , (6), ke (4) :

⎛ P P C ⎞
r1 = k S ⎜⎜ K A PMEA PNH 3 CV − EDA H 2O V ⎟⎟
⎝ KS KD ⎠

⎛ P P ⎞
r1 = k S K A CV ⎜⎜ PMEA PNH 3 − EDA H 2O ⎟⎟ ................ (7)
⎝ K A KS KD ⎠

4. Neraca Puncak

CT = CV + CMEA.S + CEDA.S

PEDA CV
= CV + KA PMEA CV +
KD

⎡ P ⎤
= CV ⎢1 + K A PMEA + EDA ⎥
⎣ KD ⎦

Maka :

CV
CT = ............... (8)
⎛ P ⎞
⎜⎜1 + K A PMEA + EDA ⎟⎟
⎝ KD ⎠

Substitusi persamaan (8) ke (7) :

⎛ P P ⎞
k s K A CT ⎜⎜ PMEA PNH 3 − EDA H 2O ⎟⎟
r1 = ⎝ K A KS KD ⎠ ............... (9)
⎛ P ⎞
⎜⎜1 + K A PMEA + EDA ⎟⎟
⎝ KD ⎠

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

• k S K A CT = k1

• PMEA K A = 0

PEDA PEDA PH 2O
• = 0 maka : =0
KD K A KD KS

Sehingga :

k1 (PMEA PNH 3 − 0 )
r1 =
(1 + 0 + 0)
r1 = k1 PMEA PNH3

(sesuai dengan persamaan kecepatan dan mekanisme reaksi yang

diajukan)

b. Reaksi 2

MEA (g) + EDA (g) → DETA (g) + H2O (g)

Persamaaan kecepatan reaksi :

r2 = k2 . PMEA . PEDA

1. Adsorbsi MEA di permukaan aktif katalis

k-A

MEA + S MEA.S
k-A

rA = k A PMEA CV − k − A C MEA

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

⎛ C ⎞
rA = k A ⎜⎜ PMEA CV − MEA.S ⎟⎟ ............... (10)
⎝ KA ⎠

kA
Dengan : KA =
k−A

Keterangan :

rA : kecepatan adsorbsi

kA : konstanta kesebandingan untuk proses pengikatan

k-A : konstanta kesebandingan untuk proses pelepasan ikatan

Cv : konsentrasi pada puncak aktif

CMEA.S : konsentrasi MEA yang teradsorbsi pada permukaan

katalis

PMEA : tekanan parsial MEA

KA : konstanta kesetimbangan adsorbsi

2. Reaksi di permukaan katalis

ks
MEA.S + EDA DETA.S + H2O
k-s

rS = k S C MEA.S PEDA − k − S C DETA.S PH 2O

⎛ C .P ⎞
rS = k S ⎜⎜ C MEA.S . PEDA − DETA.S H 2O ⎟⎟ ............... (11)
⎝ KS ⎠

kS
Dengan : KS =
k −S

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Keterangan :

rs : kecepatan reaksi di permukaan katalis

ks : konstanta proporsionalitas reaksi permukaan ke kanan

k-s : konstanta proporsionalitas reaksi permukaan ke kiri

PEDA : tekanan parsial EDA

PH2O : tekanan parsial air

CDETA.S : konsentrasi DETA yang bereaksi di permukaan katalis

Ks : konstanta kesetimbangan reaksi di permukaan

3. Desorbsi produk

ks
DETA.S DETA + S
k-s

rD = k D C DETA.S − k − D PDETA CV

⎛ P .C ⎞
rD = k D ⎜⎜ C DETA.S − DETA V ⎟⎟ ............... (12)
⎝ KD ⎠

kD
Dengan : KD =
k− D

Keterangan :

rD : kecepatan desorbsi

kD : konstanta kesebandingan desorbsi ke arah kanan

k-D : konstanta kesebandingan desorbsi ke arah kiri

PDETA : tekanan parsial DETA

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

KD : konstanta kesetimbangan desorbsi

Langkah yang menentukan : Reaksi di permukaan katalis

⎛ C .P ⎞
r2 = rS = k S ⎜⎜ C MEA.S . PEDA − DETA.S H 2O ⎟⎟ ............... (13)
⎝ KS ⎠

rA
• k A >>> → =0
kA

C MEA .S = K A PMEA CV ............... (14)

rD
• k D >>> → =0
kD

PDETA CV
C D. S = ............... (15)
KD

• k s <<<

Substitusi persamaan (14) , (15), ke (13) :

⎛ P P C ⎞
r1 = k S ⎜⎜ K A PMEA PEDA CV − DETA H 2O V ⎟⎟
⎝ KS KD ⎠

⎛ P P ⎞
r1 = k S K A CV ⎜⎜ PMEA PEDA − DETA H 2O ⎟⎟ ............... (16)
⎝ K A KS KD ⎠

4. Neraca Puncak

CT = CV + CMEA.S + CDETA.S

PDETA CV
= CV + KA PMEA CV +
KD

⎡ P ⎤
= CV ⎢1 + K A PMEA + DETA ⎥
⎣ KD ⎦

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Maka :

CV
CT = ............... (17)
⎛ P ⎞
⎜⎜1 + K A PMEA + DETA ⎟⎟
⎝ KD ⎠

Substitusi persamaan (8) ke (7) :

⎛ P P ⎞
k s K A CT ⎜⎜ PMEA PEDA − DETA H 2O ⎟⎟
r2 = ⎝ K A KS KD ⎠ ............... (18)
⎛ P ⎞
⎜⎜1 + K A PMEA + DETA ⎟⎟
⎝ KD ⎠

• k S K A CT = k2

• PMEA K A = 0

PD PDETA PH 2O
• = 0 maka : =0
KD K A KD KS

Sehingga :

k2 (PMEA PEDA − 0)
r1 =
(1 + 0 + 0)
r2 = k2 PMEA PEDA

(sesuai dengan persamaan kecepatan dan mekanisme reaksi yang

diajukan)

2.2.3 Kondisi Operasi

Reaksi pembentukan ethylenediamine dari monoethanolamine dan

ammonia berlangsung pada suhu 235-335oC dan tekanan antara 31-33

atm. Reaksi berlangsung pada single bed catalytic reactor. Reaktan

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

masuk reaktan pada suhu 235 oC dan tekanan 33 atm dan merupakan

reaksi eksotermis. Katalis yang digunakan adalah Activated Nickel

Catalyst atau Raney Nickel. (Morris,1981)

Distribusi produk dan konversi selain ditentukan oleh suhu dan

tekanan reaktor, juga dipengaruhi oleh perbandingan mol umpan

monoethanolamine dan ammonia. Pada proses ini digunakan

perbandingan mol monoethanolamine dan ammonia 1 :5,6 , tekanan

operasi reaktor 31-33 atm dan suhu 235-335oC, maka akan diperoleh

konversi total monoethanolamine sebesar 75%, dimana diasumsikan

84% dari total monoethanolamine yang bereaksi akan berubah menjadi

ethylenediamine pada reaksi pertama dan 16% dari total

monoethanolamine yang bereaksi akan berubah menjadi

diethylenetriamine pada reaksi kedua (Morris,1981)

2.2.4 Tinjauan Termodinamika

Untuk menentukan sifat reaksi apakah berjalan eksotermis atau

endotermis maka diperlukan perhitungan panas pembentukan standar

(∆Hfo) pada 1 atm dan 298 K.

Pada 298 K:

Hf NH3 = -4590 kJ/kmol

Hf H2O = -241800 kJ/kmol

Hf EDA = -17340 kJ/kmol

Hf MEA = -210190 kJ/kmol

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Hf DETA = -5860 kJ/kmol

Reaksi utama :

MEA (g) + NH3 (g) EDA (g) + H2O(g)

∆Hfo298 = (Hf EDA(g) + Hf H2O(g)) - (Hf MEA (g) +Hf NH3(g) )

= ( -17340 - 241800 ) – ( -210190 - 4590 ) kJ/kmol

= -3050 kJ/kmol

Karena ∆Hfo298 negatif maka reaksi utama merupakan reaksi eksotermis.

Reaksi samping :

MEA (g) + EDA (g) DETA (g) + H2O(g)

∆Hfo298 = (Hf DETA(g) + Hf H2O(g)) - (Hf MEA (g) +Hf EDA (g) )

= (-5860 - 241800 ) – ( -210190 -17340 ) kJ/kmol

= -20130 kJ/kmol

Karena ∆Hfo298 negatif maka reaksi samping merupakan reaksi

eksotermis.

Dari kedua reaksi diatas, baik reaksi utama maupun reaksi samping

merupakan reaksi eksotermis

Sifat reaksi yang reversibel atau irreversibel dapat diketahui dari

harga konstanta kesetimbangan.

Pada 298 K :

∆Gf NH3 = -16400 kJ / kmol

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

∆Gf H2O = -228600 kJ / kmol

∆Gf EDA = 103220 kJ / kmol

∆Gf MEA = -106880 kJ / kmol

∆Gf DETA = 207290 kJ/ kmol

Reaksi utama :

∆G298 = (∆Gf EDA(g)+ ∆Gf H2O(g)) - (∆Gf MEA (g) + ∆Gf NH3 (g) )

= (103220-228600) – (-106880-16400)

= - 2100 kJ/kmol

Reaksi samping :

∆G298 = (∆Gf DETA(g)+ ∆Gf H2O(g)) - (∆Gf MEA (g) + ∆Gf EDA(g) )

= (207290 -228900) – (-106880 - 103220)

= -17650 kJ/kmol

G298 = - RT ln K298, maka:

∆G298
ln K298 =
− RT

Reaksi utama :

∆G298
ln K298 =
− RT

− 2100
=
− 8,314 x 298

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

= 0,847

K298 = 2,334

ln K 508 ∆H R 298 ⎡ 1 1 ⎤
= −
ln K 298 R ⎣ 298 508 ⎥⎦

− 3,050
ln K508 - ln K298 = .1,387 x 10-3
8,314

ln K508 = 7,461 + 0,847

= 8,308

K508 = 4056,192

Reaksi samping:

∆G298
ln K298 =
− RT

− 17650
=
− 8,314 x 298

= 7,124

K298 = 1241,294

ln K 508 ∆H R 298 ⎡ 1 1 ⎤
= −
ln K 298 R ⎢⎣ 298 508 ⎥⎦

− 20130
ln K508 - ln K298 = 1,387 x 10-3
8,314

ln K508 = 4,612 + 7,124

= 11,736

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

K508 = 124991,373

Karena harga konstanta kesetimbangan (K) besar (>10), maka reaksi

bersifat irreversibel ke arah kanan.

2.2.5 Tinjauan Kinetika

Reaksi pembuatan ethylenediamine merupakan reaksi eksotermis

sehingga selama reaksi berlangsung akan terjadi pelepasan panas dan

hal ini akan mempengaruhi kecepatan reaksi. Harga konstanta kecepatan

reaksi (k) dalam pembentukan ethylenediamine mengikuti persamaan

umum kinetika menurut persamaan Arrhenius :

k = A [ exp (-E/RT)]

dengan, k = konstanta kecepatan reaksi

A = faktor tumbukan

E = energi aktivasi

T = suhu mutlak

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi adalah :

ƒ Suhu

Semakin tinggi suhu, maka harga k (konstanta kecepatan reaksi)

akan semakin besar sehingga reaksi berjalan semakin cepat.

ƒ Katalis

Katalis juga berperan dalam menurunkan energi aktivasi sehingga

konstanta kecepatan reaksi tinggi dan reaksi dapat berjalan cepat

serta lebih mengarahkan reaksi bergeser ke kanan.

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Adapun harga konstanta kecepatan reaksi pada pembuatan

ethylenediamine dari monoethanolamine dan ammonia adalah sebagai

berikut :

MEA (g) + NH3(g) EDA (g) + H2O(g)

MEA (g) + EDA(g) DETA (g) + H2O (g)

(Morris,1981)

kmol
r1 = k1 PMEA. PNH3 ,
kg katalis. jam

kmol
r2 = k2 PMEA. PEDA ,
kg katalis. jam

(Morris,1981)

Untuk menghitung kecepatan reaksi, digunakan konstanta

kecepatan reaksi yang besarnya:

⎡ − 1,4201 ∗ 10 4 ⎤
k1 = 4,2726*102exp ⎢ ⎥
⎣ RT ⎦

⎡ − 1,1284 ∗ 10 4 ⎤
k2 = 2,8601*102 exp ⎢ ⎥
⎣ RT ⎦

(Morris,1981)

2.3 Diagram Alir dan Langkah Proses

2.3.1 Diagram Alir Kuantitatif

Diagram alir kuantitatif dapat dilihat pada Gambar 2.1

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

2.3.2 Diagram Alir Kualitatif

Diagram alir kualitatif dapat dilihat pada Gambar 2.2

2.3.3 Diagram Alir Proses

Diagram alir proses dapat dilihat pada Gambar 2.3

2.3.4 Langkah Proses

Proses pembuatan ethylenediamine dari monoethanolemine dan

ammonia ini dapat dibagi menjadi 3 tahapan proses, yaitu :

1. Tahap penyiapan bahan baku.

2. Tahap pembentukan produk.

3. Tahap pemurnian produk.

2.3.4.1 Tahap penyiapan bahan baku

Ammonia cair dari tangki penyimpan T-01 dengan kondisi

30oC dan tekanan 15 atm dicampur dengan ammonia recycle

dari separator S-01 dan dialirkan dengan pompa P-01 ke

vaporizer V-01 untuk diubah fasenya menjadi uap.

Monoethanolamine cair yang disimpan dalam tangki

penyimpan T-02 dengan kondisi 30oC dan tekanan 1 atm

dicampur dengan monoethanolamine recycle dari hasil atas

menara distilasi MD-02. Arus gabungan tersebut dicampur lagi

dengan monoethanolamine recycle dari separator S-02,

kemudian dialirkan dan dinaikkan tekanannya menjadi 15 atm

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

dengan pompa P-02 ke vaporizer V-02 untuk diubah fasenya

menjadi uap.

2.3.4.2 Tahap reaksi

Bahan baku ammonia dan monoethanolamine yang telah

disiapkan tersebut kemudian dicampur dengan ammonia recycle

dari hasil atas kondenser parsial CP-01 yang telah dipisahkan

dari cairannya dengan separator S-03 dan dinaikkan tekanannya

menjadi 15 atm dengan kompresor K-02. Gas ammonia dari

kompresor dengan suhu 518,34oC ini sebelumnya bercampur

dengan umpan, digunakan sebagai pemanas pada MD-01 untuk

dimanfaatkan panasnya sehingga suhunya turun menjadi 195,25


o
C.

Arus campuran yang berupa gas dengan tekanan 15 atm dan

suhu 214,84oC tersebut kemudian ditekan dengan kompresor K-

01 untuk menyesuaikan dengan tekanan operasi reaktor yaitu 33

atm.

Gas keluar kompresor yang masih bersuhu 790oC ini

digunakan dulu sebagai pemanas pada vaporizer umpan

monoethanolamine V-02. Selanjutnya digunakan pula sebagai

pemanas di reboiler menara distilasi MD-03 dan MD-02 hingga

suhunya turun manjadi 262 oC . Untuk menyesuaikan dengan

suhu operasi reaktor, maka gas umpan ini didinginkan dengan

CO-01 sampai suhu 235 oC.

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Gas yang kondisinya telah sesuai dengan kondisi operasi

reaktor ini kemudian diumpankan ke dalam reaktor. Pada reaktor

terjadi tahap pembentukan produk. Reaksi yang terjadi pada

reaktor adalah :

a. Ammonia bereaksi dengan monoethanolamine menghasilkan

ethylenediamine dan air sebagai produk samping

b. Monoethanolamine bereaksi dengan ethylenediamine

membentuk diethylenetriamine dan produk samping berupa

air.

Reaksi pembentukan ethylenediamine dari ammonia dan

monoethanolamine dilakukan pada reaktor unggun tetap dengan

satu tumpukan katalis (fixed bed singlebed) R-01. Katalis yang

digunakan adalah Raney Nickel. Umpan masuk reaktor pada

tekanan 33 atm dan suhu 235oC serta produk keluar reaktor pada

tekanan 32,9001 atm dan suhu 272,5715 oC.

2.3.4.3 Tahap Pemurnian Produk

Tahap pemurnian produk ini bertujuan untuk :

a. Memisahkan ammonia pada kondenser parsial CP-01 untuk

selanjutnya di-recycle ke reaktor.

b. Memisahkan sisa monoethanolamine dari produk

ethylenediamine dan diethylenetriamine pada menara

distilasi (MD-01 dan MD-02)

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

c. Mengambil dan memurnikanproduk ethylenediamine pada

menara distilasi MD-03.

Produk gas keluar reaktor dengan kondisi 32,9001 atm dan

272,5715oC ini diturunkan tekanannya menjadi 12 atm dengan

expander EX-01 dan selanjutnya digunakan sebagai pemanas

pada vaporizer umpan ammonia V-01 untuk memanfaatkan

panas sehingga suhunya turun menjadi 186,46 oC.

Gas produk reaktor ini kemudian dialirkan ke kondenser

parsial CP-01, tujuannya untuk memisahkan sisa ammonia yang

tidak bereaksi dari komponen lain. Keluaran CP-01 yang masih

berupa campuran gas dan cair diumpankan ke separator S-03

untuk memisahkan komponen condensable dan non-

condensable. Ammonia yang merupakan non-condensable gas

di-recycle sebagai umpan reaktor. Sedangkan condensable gas

yang berupa campuran ethylenediamine, diethylenetriamine, air

dan sisa monoethanolamine yang tidak bereaksi diumpankan ke

menara distilasi MD-01 setelah sebelumnya diturunkan

tekanannya dengan liquid expander EX-02 menjadi 1 atm.

Pada menara distilasi MD-01, terjadi pemisahan

ethylenediamine dan air dari monoethanolamine dan

diethylenetriamine. Hasil atas MD-01 yang mengandung

ethylenediamine dan air kemudian diumpankan ke menara

distilasi MD-03,sedangkan hasil bawah yang mengandung

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

monoethanolamine dan diethylenetriamine diumpankan ke

menara distilasi MD-02.

Pada menara distilasi MD-02, monoethanolamine

dipisahkan dari diethylenetriamine. Hasil atas yang mengandung

sebagian besar monoethanolamine dialirkan dan dicampur

dengan fresh feed monoethanolamine sebagai umpan reaktor.

Sedangkan hasil bawah MD-02 yang berupa diethylenetriamine

dialirkan ke CO-02 untuk didinginkan sampai suhu 30oC dan

selanjutnya disimpan dalam tangki penyimpan produk samping

T-03.

Hasil atas menara distilasi MD-01 yang mengandung

ethylenediamine, monoethanolamine dan air kemudian dialirkan

ke menara distilasi MD-03. MD-03 ini berfungsi untuk

memisahkan dan memurnikan ethylenediamine sebagai produk

utama dari kandungan monoethanolamine dan air sehingga

sesuai dengan spesifikasi pasar. Hasil bawah MD-03 yang

berupa ethylenediamine sebagai porduk utama, kemudian

didinginkan dalam CO-03 sampai suhu 30oC dan selanjutnya

disimpan dalam tangki penyimpan produk T-04. Sedangkan

hasil atas yang berupa air dialirkan ke unit pengolahan limbah..

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

2.4 Neraca Massa dan Neraca Panas

2.4.1 Neraca Massa

Satuan : kg/jam

Basis : 1 jam operasi

Kapasitas produksi : 20.000 ton/tahun

Tabel 2.1 Neraca Massa Total

Komponen Input Output

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Arus 1 Arus 2 Arus 12 Arus 13 Arus 14


(kg ) ( kg ) ( kg ) ( kg ) ( kg )
NH3
896,429
H2O 11,503 1134,302 11,458
4,765
EDA 51,172 2507,427
MEA
3861,512 25,345 6,368
DETA
1038,075
901,194 3873,015 1063,421 1185,474 2525,253
Total
4774,209 4774,209

Tabel 2.2 Neraca Massa Separator I (S-01)

Input Output
Komponen
Umpan (kg) Cairan (kg ) Gas ( kg )

NH3 1120,537 224,107


896,429

H2O 5,956 1,192


4,765
1126,493 225,299
901,194
Total
1126,493 1126,493

Tabel 2.3 Neraca Massa Separator II (S-02)

Input Output
Komponen
Umpan ( kg ) Cairan (kg ) Gas ( kg )

H2O 14,379 2,876 11,503

EDA 65,270 13,055 52,216

MEA 6379,297 1275,859 5103,438

DETA 26,482 5,296 21,186

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

6485,428 1297,086 5188,343


Total
6485,428 6485,428

Tabel 2.4 Neraca Massa Reaktor

Komponen Input Output

Arus 5 (kg ) Arus 6( kg )

NH3 7968,260 7071,831

H2O 16,268 1145,759

EDA 52,216 2610,815

MEA 5103,438 1273,639

DETA 21,185 1059,261

Total 13161,368 13161,368

Tabel 2.5 Neraca Massa Kondenser Parsial (CP-01)

Input Output
Komponen
Arus 6 ( kg ) Arus 7 (kg ) Arus 8 ( kg )

NH3 7071,831 7071,831

H2O 1145,759
1145,759

EDA 2610,815
2610,815

MEA 1273,639
1273.639

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

DETA 1059,261
1059,261
13161,368 7071,831
6089,474
Total
13161,368 13161,368

Tabel 2.6 Neraca Massa Menara Distilasi I (MD-01)

Input Output
Komponen
Arus 8 ( kg ) Arus 9 (kg ) Arus 10 ( kg )

H2O 1145,759 1145,759

EDA 2610,815 2558,599 52,216

MEA 1273,639 6,368 1267,271

DETA 1059,261 0,000 1059,261

6089,474 3710,726 2378,748


Total
6089,474 6089,474

Tabel 2.7 Neraca Massa Menara Distilasi II (MD-02)

Input Output
Komponen
Arus 10 ( kg ) Arus 11(kg ) Arus 12 ( kg )

EDA 52,216 52,216

MEA 1267,271 1241,926 25,345

DETA 1059,261 21,185 1038,075

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

2378,748 1315,327 1063,421


Total
2378,748 2378,748

Tabel 2.8 Neraca Massa Menara Distilasi III (MD-03)

Input Output
Komponen
Arus 9 ( kg ) Arus 13 (kg ) Arus 14 ( kg )

H2O 1145,759 1134,302 11,458

EDA 2558,599 51,172 2507,427

MEA 6,368 6,368

3710,726 1185,474 2525,253


Total
3710,726 3710,726

2.4.2 Neraca Panas

Kapasitas : 20.000 ton / tahun

Basis perhitungan : 1 jam operasi

Suhu referensi : 298 OK

2.4.2.1 Neraca Panas Alat

Tabel 2.9 Neraca Panas Vaporizer I (V-01)

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Arus Q input (kJ/jam) Q output (kJ/jam)

Qumpan 73141,907

Q laten 982074,883

Q produk 80239,769

Q pemanas 989172,745

Total 1062314,652 1062314,652

Tabel 2.10 Neraca Panas Vaporizer II (V-02)

Arus Q input (kJ/jam) Q output (kJ/jam)

Qumpan 1980547,873

Q laten 3400190,553

Q produk 7962928,301

Q pemanas 9382570,981

Total 11363118,854 11363118,854

Tabel 2.11 Neraca Panas Reaktor

Arus Q input (kJ/jam) Q output (kJ/jam)

Qmasuk 5695567,272

Qkeluar 6058652,082

Qreaksi 363084,810

Total 6058652,082 6058652,082

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Tabel 2.12 Neraca Panas Kondenser Parsial (CP-01)

Arus Q input (kJ/jam) Q output (kJ/jam)

Q6 18489495,596

Q7 510803,324

Q8 6256,092

Qpendingin 17972436,179

Total 18489495,596 18489495,596

Tabel 2.13 Neraca Panas Separator III (S-03)

Arus Q input (kJ/jam) Qoutput (kJ/jam)

Q umpan 367442,110

Q cair 142326,907

Q gas 225115,192

Total 367442,110 367442,110

Tabel 2.14 Neraca Panas Menara Distilasi I (MD-01)

Arus Q input (kJ/jam) Q output (kJ/jam)

Q8 277041,745

Q9 1012679,560

Q10 902964,772

Qc -4468441,575

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Qr 6107044,161

Total 1915644,332 1915644,332

Tabel 2.15 Neraca Panas Menara Distilasi (MD-02)

Arus Q input (kJ/jam) Q output (kJ/jam)

Q10 1207922

Q11 624612,505

Q12 394745,558

Qc -1658448,803

Qr 1469884,867

Total 1019358,063 1019358,063

Tabel 2.16 Neraca Panas Menara Distilasi (MD-03)

Arus Q input (kJ/jam) Q output (kJ/jam)

Q9 179285,547

Q13 368176,065

Q14 689921,687

Qc -7858144,254

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Qr 8736956,460

Total 1058097,752 1058097,752

Tabel 2.17 Neraca Panas Cooler-01 (CO-01)

Arus Q input (kJ/jam) Q output (kJ/jam)

QFluida panas 6522733,565 5694588,516

QFluida dingin 21255722,923 22083867,971

Total 27778456,488 27778456,488

Tabel 2.18 Neraca Panas Cooler-02 (CO-02)

Arus Q input (kJ/jam) Q output (kJ/jam)

QFluida panas 443298,061 11273,535

QFluida dingin 11088629,489 11520654,015

Total 11531927,550 11531927,550

Tabel 2.19 Neraca Panas Coler-03 (CO-03)

Arus Q input (kJ/jam) Q output (kJ/jam)

QFluida panas 699724,034 36501,341

QFluida dingin 17022715,782 17685938,475

Total 17722439,816 17722439,816

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

2.5 Layout Pabrik dan Peralatan Proses

2.5.1 Layout Pabrik

Tata letak pabrik merupakan suatu pengaturan yang optimal

dari seperangkat fasilitas-fasiitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat

sangat penting untuk mendapatkan efisiensi, keselamatan, dan

kelancaran kerja para pekerja serta keselamatan proses.

Untuk mencapai kondisi yang optimal, maka hal-hal yang harus

diperhatikan dalam menentukan tata letak pabrik adalah

1. Pabrik ethylenediamine ini merupakan pabrik baru (bukan

pengembangan), sehingga dalam menentukan layout tidak dibatasi

oleh bangunan yang ada.

2. Berdasarkan kebutuhan ethylenediamine yang terus meningkat

maka diperlukan adanya perluasan pabrik sebagai pengembangan

pabrik masa depan.

3. Faktor keamanan sangat diperlukan untuk bahaya kebakaran dan

ledakan, maka perencanaan layout selalu diusahakan jauh dari

sumber api , bahan panas, dan dari bahan yang mudah meledak.

4. Sistem kontruksi yang direncanakan adalah out door untuk

menekan biaya bangunan dan gedung

Secara garis besar layout dibagi menjadi beberapa bagian

utama, yaitu :

a. Daerah administrasi/perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol.

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur

kelancaran operasi. Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat

pengendalian proses, kualitas dan kuantitas bahan yang akan

diproses serta produk yang dijual.

b. Daerah proses

Merupakan daerah dimana alat proses diletakkan dan proses

berlangsung.

c. Daerah penyimpanan bahan baku dan produk.

d. Daerah bengkel ,gudang dan garasi.

e. Daerah utilitas

Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan bahan pendukung

proses berlangsung dipusatkan.

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Skala 1:100

Keterangan gambar :
1. Pos keamanan 9. Musholla
2. Parkir Kendaraan 10. Klinik
3. Laboratorium 11. Utilitas
4. Ruang Kontrol 12. Bengkel & Peralatan
5. Safety 13. Area Perluasan
6. Taman 14. Area Produksi
7. Kantor 15. Area Bongkar Muat
8. Kantin 16. Gudang

Gambar 2.4. Layout Pabrik

2.5.2 Layout peralatan


BAB II Deskripsi Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan layout

peralatan proses pada pabrik ethylenediamine , antara lain :

1. Aliran bahan baku dan produk

Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan

keuntungan ekonomi yang besar serta menunjang kelancaran

dan keamanan produksi.

2. Aliran udara

Aliran udara didalam dan disekitar area proses perlu

diperhatikan kelancarannya. Hal ini bertujuan untuk

menghindari terjadinya stagnasi udara pada suatu tempat

sehingga mengakibatkan akumulasi bahan kimia yang dapat

mengancam keselamatan pekerja.

3. Cahaya

Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada tempat-

tempat proses yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya

penerangan tambahan.

4. Lalu lintas manusia

Dalam perancangan lay out pabrik perlu diperhatikan agar

pekerja dapat mencapai seluruh alat proses dangan cepat dan

mudah. Hal ini bertujuan apabila terjadi gangguan pada alat

proses dapat segera diperbaiki. Keamanan pekerja selama

menjalani tugasnya juga diprioritaskan.

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

5. Pertimbangan ekonomi

Dalam menempatkan alat-alat proses diusahakan dapat menekan

biaya operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi

pabrik.

6. Jarak antar alat proses

Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi

tinggi sebaiknya dipisahkan dengan alat proses lainnya, sehingga

apabila terjadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut maka

kerusakan dapat dieliminasi.

Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa

sehingga :

ƒ Kelancaran proses produksi dapat terjamin.

ƒ Dapat mengefektifkan luas lahan yang tersedia.

ƒ Karyawan mendapat kepuasan kerja agar dapat meningkatkan

produktivitas kerja disamping keamanan yang terjadi

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

1:400

Keterangan Gambar :
T-01 : Tangki Ammonia
T-02 : Tangki Monoethanolamine
T-03 : Tangki Diethylenetriamine
T-04 : Tangki Ethylenediamine
R : Reaktor
MD-01 : Menara Distilasi I
MD-02 : Menara Distilasi II
MD-02 : Menara Distilasi III
S : Separator
V-01 : Vaporizer umpan ammonia
V-01 : Vaporizer umpan monoethanolamine

Gambar 2.5. Layout Peralatan Proses

BAB II Deskripsi Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

BAB III

SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

Reaktor

Kode : RX

Fungsi : sebagai tempat berlangsungnya reaksi monoethanolamine dengan

ammonia menjadi ethylenediamine dan diethylenetriamine

Tipe : Single-bed Catalytic Reactor

Kondisi operasi

Suhu : 235 – 272,5725 º C

Tekanan : 33 – 32,9001 atm

Waktu tinggal : 9,037 detik

Spesifikasi

Diameter : 1,376 m

Tinggi : 4,103 m

Tebal shell : 1,5 in

Jenis head : elliptical dished head

Tebal head : 2,75 in

Material : Carbon Steel SA 285 grade C

Katalis : Activated Nickel Catalyst (Raney Nickel)

Jumlah katalis : 1809,194 kg

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Vaporizer

Tabel 3.1. Spesifikasi Vaporizer

Kode V-01 V-02


Fungsi Menguapkan NH3 Menguapkan MEA
sebelum masuk reaktor sebelum masuk reaktor
Jenis 1-2 Shell and TubeHE 1-2 Shell and TubeHE
Kondisi operasi
Suhu fluida dingin(ºC) 38,316 – 39,576 117,848 – 279,822
Suhu fluida panas (ºC) 219,565 – 186,461 790,207 – 557,379
Shell side
Material Carbon Steel Carbon Steel
Fluida Umpan ammonia (NH3) Umpan MEA
Kapasitas, kg/jam 1126,493 6485,428
ID shell, in 8 12
∆P (psi) 0,005 0,029
Tube side
Material Carbon Steel Carbon Steel
Fluida Umpan CP Umpan reaktor
Kapasitas, kg/jam 13161,368 13161,368
OD pipa, in 1 0,75
BWG 16 16
Susunan Triangular pitch Triangular pitch
Panjang, ft 12 12
Jumlah pipa 16 82
∆P, psi 0,079 0,037
Dirt factor 0,013 0,009
Uc (BTU / hr . Ft2 . F) 217,036 160,265
Ud (BTU / hr . Ft2 . F) 57,826 64,120

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Kondensor Parsial

Kode : CP-01

Fungsi : mengkondensasikan sebagian gas keluar reaktor

Jenis : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger

Jumlah : 1

Beban panas (kJ/jam) : 17972436,179

Sisi tube :

Material : Titanium

Fluida : air pendingin

Kapasitas (kg/jam) : 357959,612

OD pipa (in) : 1,5

BWG : 16

Susunan : Triangular pitch

Pitch : 1,875

Panjang (ft) : 12

Jumlah pipa : 206

∆P (psi) : 5,8261

Sisi shell :

Material : Titanium

Fluida : gas dari reaktor

Kapasitas (kg/jam) : 13161,368

ID shell (in) : 33

∆P (psi) : 0,0656

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Uc (BTU / hr . Ft2 . F) : 187,8980

Ud (BTU / hr . Ft2 . F) : 145,2192

Rd perhitungan : 0,0016

Rd diijinkan : 0,001

Separator

Tabel 3.2. Spesifikasi Separator

Kode S-01 S-02 S-03

Fungsi Memisahkan gas dan Memisahkan gas dan Memisahkan gas dan

cairan dari V-01 cairan dari V-02 cairan dari CP

Jenis Drum tegak dengan Drum tegak dengan Drum tegak dengan

atap berbentuk atap berbentuk atap berbentuk

torispherical torispherical torispherical

Kondisi operasi

Suhu (º C ) 39,575 117,848 41,676

Tekanan (atm) 15 15 12

Waktu tinggal(s) 600 600 600

Diameter (m) 0,457 0,457 0,889

Tinggi (m) 1,743 1,743 3,258

Tebal shell (in) 0,312 0,25 0,375

Tebal head (in) 0,312 0.25 0,375

Tinggi head (m) 0,186 0,1857 0,295

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Kompresor

Tabel 3.3. Spesifikasi Kompresor

Kode K-01 K-02


Fungsi Menaikkan tekanan gas Menaikkan tekanan gas
recycle ammonia dari umpan reaktor
kondenser parsial
Tipe Kompresor sentifugal Kompresor sentifugal
Kondisi operasi :
Tekanan (atm) 12 – 15 15 – 33
Suhu (ºC ) 41,676 –518,334 214,870 – 790,186
Daya kompresor (HP) 469,502 1911,071

Expander

Tabel 3.4. Spesifikasi Expander

Kode EX-01 EX-02


Fungsi Menurunkan tekanan Menurunkan tekanan
gas keluar reaktor cairan keluar kondensor
parsial
Tipe Expander Gas Expander Cair
Kondisi operasi
Tekanan (atm) 33 – 12 12 – 1
Suhu (K) 282,572 – 219,564 41,676 – 41,622
Daya expander (HP) 901 1,089

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Menara Distilasi

Tabel 3.5. Spesifikasi Menara Distilasi

Kode MD-01 MD-02 MD-03


Fungsi Memisahkan EDA Memisahkan DETA Memisahkan dan
sebagai hasil utama sebagai produk memurnikan EDA
dari MEA dan samping dari MEA sebagai produk
DETA dan EDA utama
Jenis Menara distilasi Menara distilasi Menara distilasi
dengan plate dengan plate dengan plate
Kondisi operasi
Suhu umpan (ºC) 41,622 175,176 108,368
Suhu distilat (ºC) 108,368 170,578 100,458
Suhu bottom (ºC) 175,176 204,882 117.203
Tekanan (atm) 1 1 1
Kolom / menara
Diameter (m)
Atas 1,125 0,849 1,264
Bawah 1,474 1,189 2,167
Tebal Shell (in)
Atas 0,188 0,188 0,188
Bawah 0,188 0,188 0,312
Tinggi (m) 20,037 18,734 22,369
Material Carbon steel SA Carbon steel SA Carbon steel SA
283 grade C 283 grade C 283 grade C
Head
Tipe Torispherical Torispherical Torispherical
Dished Head Dished Head Dished Head
Tebal head (in)
Atas 0,25 0,25 0,25

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Bawah 0,25 0,25 0,312


Tinggi (m)
Atas 0,242 0,188 0,263
Bawah 0,303 0,238 0,417
Plate
Tipe Sieve tray Sieve tray Sieve tray
Jumlah plate 27 25 41
Feed plate ke- 17 11 22
Plate spacing (m) 0,6 0,45 0,45
Isolasi
Material Asbestos Asbestos Asbestos
Tebal (cm) 25,95 34,32 17,59

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Reboiler

Tabel 3.6 Spesifikasi Reboiler

Kode RB-01 RB-02 RB-03


Fungsi Menguapkan Menguapkan Menguapkan
kembali sebagian kembali sebagian kembali sebagian
hasil bawah MD-01 hasil bawah MD-02 hasil bawah MD-03
Jenis Kettle Reboiler Kettle Reboiler Kettle Reboiler
Kondisi operasi
Suhu fluida dingin (ºC) 175,167-185,821 204,882– 206,596 116,135- 117,775
Suhu fluida panas (ºC) 518,334- 195,258 308,889–262,180 557,329–308,889
Sisi shell
Material Carbon steel Carbon steel Carbon steel
Fluida Hasil bawah MD-01 Hasil bawah MD-02 Hasil bawah MD-03
Kapasitas (kg/jam) 2378,748 1063,421 2525,253
ID shell ( in ) 21,25 15,25 17,25
Passes 2 2 2
∆P (psi) diabaikan diabaikan diabaikan
Sisi tube
Material Carbon steel Carbon steel Carbon steel
Kapasitas (kg/jam) 7071,831 13161,368 13161,368
Fluida NH3 recycle dari
kondenser parsial Umpan reaktor Umpan reaktor
OD pipa ( in ) 1,25 2 2
BWG 16 16 16
Susunan Triangular pitch Triangular pitch Triangular pitch
Pitch, in 1,562 1,875 1,875
Panjang (ft) 12 16 16
Jumlah pipa 112 34 44
∆P (psi) 0,216 0,087 0,140
Dirt factor 0,002 0,001 0,014

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Kondensor

Tabel 3.7 Spesifikasi Kondensor


Kode CD-01 CD-03
Fungsi Mengembunkan distilat Mengembunkan distilat
MD-01 MD-03
Jenis 1-2 Shell and Tube HE 1-2 Shell and Tube HE
Kondisi operasi
Suhu fluida panas (ºC) 108,368 - 105,746 100,427- 100,311
Suhu fluida dingin (ºC) 35 - 47 35 - 47
Sisi shell
Material Titanium Titanium
Fluida Distilat MD-01 Distilat MD-03
Kapasitas ( kg/jam ) 3710,726 1185,474
ID shell ( in ) 13,25 23,25
∆P (psi) 0,220 0,0003
Sisi tube
Material Titanium Titanium
Kapasitas (kg/jam) 88659,555 155915,561
Fluida Air pendingin Air pendingin
OD pipa ( in ) 1,50 1,50
BWG 16 16
Susunan Triangular pitch Triangular pitch
Pitch ( in ) 1,875 1,875
Panjang ( ft ) 16 8
Jumlah pipa 22 91
∆P (psi) 1,741 2,821
Dirt factor 0,001 0,002
Uc (BTU / hr . Ft2 . F) 166,161 165,420
Ud (BTU / hr . Ft2 . F) 136,423 122,552

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Kondensor

Kode : CD-02

Fungsi : Mengembunkan distilat MD-02

Jenis : Double Pipe Heat Exchanger

Beban panas : 1658448,803 kJ/jam

Annulus side

Material : Titanium

Fluida : Distilat MD-02

Kapasitas : 1315,327 kg/jam

Tipe : 3 IPS

ID : 3,068 in

Flow area : 0,020 in2

∆P : 0,532 psi

Inner pipe side

Material : Titanium

Fluida : Air pendingin

Kapasitas : 32905,730 kg/jam

Tipe : 2 IPS

ID : 2,067 in

Flow area : 0,023 in2

Panjang pipa : 15 ft

Jumlah hairpin : 2

∆P : 0,086 psi

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Uc : 160,984 BTU / hr . Ft2 . F

Ud : 124,066 BTU / hr . Ft2 . F

Rd perhitungan : 0,00185

Rd diijinkan : 0,001

Accumulator

Tabel 3.8 Spesifikasi Accumulator


Kode ACC-01 ACC-02 ACC-03

Fungsi Menampung Menampung cairan Menampung cairan

cairan dari CD-01 dari CD-02 dari CD-03

Jenis Drum horisontal Drum horisontal Drum horisontal

dengan atap dengan atap dengan atap

berbentuk berbentuk berbentuk

torispherical torispherical torispherical

Kondisi operasi

Suhu (ºC) 105,746 167,093 100,330

Tekanan (atm) 1 1 1

Kapasitas (m3) 3,074 1,877 1,953

Waktu tinggal (menit) 10 10 10

Diameter (m) 1,069 0,907 0,919

Panjang (m) 3,207 2,720 2,757

Tebal shell (in) 0,188 0,188 0,188

Tebal head (in) 0,25 0,1875 0,1875

Tinggi head (in) 0,229 0,212 0,209

Cooler
BAB III Spesifikasi Peralatan Proses
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Tabel 3.9. Spesifikasi Cooler

Kode CO-01 CO-02

Fungsi Mendinginkan gas umpan Mendinginkan hasil bawah

reaktor MD-02 sebelum masuk

tangki penyimpan

Jenis Double PipeHeat Exchanger Double PipeHeat Exchanger

Beban panas(kJ/jam) 828145,049 413878,337

Sisi Annulus

Material Titanium Titanium

Kapasitas (kg/jam) 13161,368 1063,421

Fluida Umpan reaktor Hasil bawah MD-02

Tipe 4 IPS 3 IPS

ID (in) 4,062 3,068

Flow area (ft2) 0,023 0,020

∆P (psi) 0,043 0,149

Sisi Inner pipe

Material Titanium Titanium

Fluida Air pendingin Air pendingin

Kapasitas (kg/jam) 16431,449 8211,872

Tipe 3 IPS 2 IPS

ID (in) 3,068 2,067

Flow area (ft2) 0,051 0,023

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Panjang pipa (ft) 12 20

Jumlah hairpin 1 1

∆P (psi) 0,137 0,431

Uc (BTU/hr. ft2. F) 106,414 195,195

Ud (BTU/hr. ft2. F) 95,384 149,998

Rd perhitungan 0,0011 0,0015

Rd diijinkan 0,001 0,001

Cooler

Kode : CO-03

Fungsi : Mendinginkan hasil bawah MD-03 sebelum masuk tangki penyimpan

Jenis : 1-2 Shell and Tube Heat Exchanger

Jumlah : 1

Beban panas : 604364,213 kJ/jam

Luas transfer panas : 128,773 ft2

• Sisi tube

Material : Titanium

Fluida : Air pendingin

Kapasitas : 11991,353 kg/jam

t1 : 35 oC

t2 : 47 oC

OD tube : 0,75 in

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

BWG : 16

Susunan : Triangular pitch

Pitch : 1 in

Panjang : 8 ft

Jumlah pipa : 82

∆P : 1,763 psi

• Sisi shell

Material : Titanium

Fluida : Hasil bawah MD-03 yang berupa produk EDA

T1 : 116,135 oC

T2 : 30 oC

Kapasitas : 2525,253 kg/jam

ID shell : 12 in

Jarak baffle : 3,12 in

∆P : 0,986 psi

Uc : 90 BTU/hr . ft2 . F

Ud : 77 BTU/hr . ft2 . F

Rd perhitungan : 0,0019

Rd diijinkan : 0,001

Pompa

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Tabel 3.10 Spesifikasi Pompa

Kode P-01 P-02 P-03

Fungsi Memompa Memompa Memompa distilat

ammonia ke monoethanolamine MD-01 sebagai

vaporizer V-01 ke vaporizer V-02 reflux

Jenis Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal

Jumlah 1 1 1

Kapasitas (gpm) 10,199 28,313 22,857

Tenaga pompa (HP) 0,5 0,5 2

Tenaga motor (HP) 0,5 2 6

NPSH diperlukan (ft) 9,842 9,842 9,842

NPSH tersedia (ft) 766,247 299,717 32,734

Pipa yang digunakan

Pipa nominal (in) 1,125 2 1

Schedule Number 40 40 40

Diameter dalam ID(in) 1,38 2,067 1,049

Diameter luar OD (in) 1,66 2,375 1,315

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Kode P-04 P-05 P-06

Fungsi Memompa hasil Memompa distilat Memompa hasil

bawah MD-01 ke MD-02 sebagai bawah MD-02 ke

MD-02 reflux tangki penyimpan

produk DETA

Jenis Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal

Jumlah 1 1 1

Kapasitas (gpm) 39,677 7,911 16,671

Tenaga pompa (HP) 0,5 0,5 0,5

Tenaga motor (HP) 1 3 1

NPSH diperlukan (ft) 9,842 9,842 9,842

NPSH tersedia (ft) 73,519 19,319 57,901

Pipa yang digunakan

Pipa nominal (in) 2 0.375 1.5

Schedule Number 40 40 40

Diameter dalam ID(in) 2,067 0.493 1,38

Diameter luar OD (in) 2,375 0.675 1,66

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Kode P-07 P-08

Fungsi Memompa distilat MD-03 Memompa hasil bawah MD-

sebagai reflux 03 ke tangki penyimpan

produk EDA

Jenis Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal

Jumlah 1 1

Kapasitas (gpm) 6,594 52,413

Tenaga pompa (HP) 1 1

Tenaga motor (HP) 5 2

NPSH diperlukan (ft) 9,842 9,842

NPSH tersedia (ft) 26,474 52,012

Pipa yang digunakan

Pipa nominal (in) 0,25 2,5

Schedule Number 40 40

Diameter dalam ID(in) 0,364 2,469

Diameter luar OD (in) 0,405 2,875

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Tangki Ammonia

Kode : T-01

Fungsi : menyimpan bahan baku ammonia cair selama satu bulan

Tipe : tangki berbentuk bola dengan pondasi beton

Kondisi operasi :

T : 30 oC

P : 15 atm

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 285 grade C

Dimensi

Diameter : 13,667 m

Tebal tangki : 2,5 in

Tangki Monoethanolamine

Kode : T-02

Fungsi : menyimpan bahan baku monoethanolamine cair selama satu bulan

Tipe : tangki tegak dengan dasar datar dan atap berbentuk kerucut

Kondisi operasi

T : 30 0C

P : 1 atm

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 285 grade C

Dimensi :

Diameter : 18,289 m

Tinggi silinder : 12,802 m

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Tebal silinder :

course 1 : 1,375 in

course 2 : 1,250 in

course 3 : 1,125 in

course 4 : 1,125 in

course 5 : 1,000 in

course 6 : 0,875 in

course 7 : 0,875 in

Tebal head : 0,75 in

Tinggi head : 3,3262 m

Tinggi total : 16,1282 m

Sudut α : 20º

Tangki Diethylenetriamine

Kode : T-03

Fungsi : menyimpan produk diethylenetriamine cair selama satu bulan

Tipe : tangki tegak dengan dasar datar dan atap berbentuk kerucut

Kondisi operasi

T : 30 0C

P : 1 atm

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 285 grade C

Dimensi :

Diameter : 13,716 m

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Tinggi silinder : 7,315 m

Tebal silinder :

course 1 : 0,875 in

course 2 : 0,75 in

course 3 : 0,75 in

course 4 : 0,625 in

Tebal head : 0,625 in

Tinggi head : 2,495 m

Tinggi total : 9,810 m

Sudut θ : 20º

Tangki Ethylenediamine

Kode : T-04

Fungsi : menyimpan produk ethylenediamine cair selama satu bulan

Tipe : tangki tegak dengan dasar datar dan atap berbentuk kerucut

Kondisi operasi

T : 30 0C

P : 1 atm

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 285 grade C

Dimensi :

Diameter : 15,240 m

Tinggi silinder : 14,631 m

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Tebal silinder :

course 1 : 1,125 in

course 2 : 1,125 in

course 3 : 1,000 in

course 4 : 1,000 in

course 5 : 0,875 in

course 6 : 0,875 in

course 7 : 0,75 in

course 8 : 0,75 in

Tebal head : 0,625 in

Tinggi head : 2,772 m

Tinggi total : 17,403 m

Sudut α : 20º

BAB III Spesifikasi Peralatan Proses


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

BAB IV
UNIT PENDUKUNG PROSES
DAN LABORATORIUM

4.1 Unit Pendukung Proses

Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan istilah utilitas

merupakan bagian penting untuk penunjang proses produksi dalam pabrik.

Utilitas di pabrik ethylenediamine yang dirancang antara lain meliputi unit

pengadaan air, unit pengadaan udara tekan, unit pengadaan listrik, dan unit

pengadaan bahan bakar.

4.1.1 Unit Pengadaan Air

Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk

memenuhi kebutuhan air sebagai berikut :

a. Air pendingin dan pemadam kebakaran

b. Air konsumsi umum dan sanitasi

4.1.1.1 Air Pendingin dan Pemadam Kebakaran

Sumber air untuk pendingin dan pemadam kebakaran

diperoleh dari laut yang tidak jauh dari lokasi pabrik. Air

pendingin yang dibutuhkan besar karena digunakan untuk

pendingin pada condenser dan cooler. Alasan digunakannya air

laut sebagai media pendingin dan pemadam kebakaran adalah

karena faktor - faktor sebagai berikut :

Bab IV Unit Pendukung Proses


88 dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

a. Air laut dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan

biaya murah

b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya

c. Dapat menyerap panas per satuan volume yang tinggi

d. Tidak terdekomposisi

e. Tidak memerlukan cooling tower untuk mendinginkan air

laut yang telah digunakan.

Akan tetapi ada hal - hal yang perlu diperhatikan dalam

pengolahan air laut sebagai pendingin, yaitu:

a. Partikel - partikel besar yang terdapat pada air laut.

b. Partikel - partikel kecil / mikroba laut (ganggang dan

mikroorganisme laut) yang dapat menyebabkan fouling pada

alat heat exchanger

Kebutuhan air pendingin dari air laut yang digunakan

sebesar 672074,132 kg/jam, dengan perincian sebagai berikut

a. Kondensor parsial CP-01 = 357959,612 kg/jam

b. Kondensor CD-01 = 88659,555 kg/jam

c. Kondensor CD-02 = 32905,730 kg/jam

d. Kondensor CD-03 = 155915,561 kg/jam

e. Cooler CO-01 = 16431,449 kg/jam

f. Cooler CO-02 = 8211,872 kg/jam

g. Cooler CO-03 = 11991,353 kg/jam

Bab IV Unit Pendukung Proses


89 dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Untuk menghindari fouling yang terjadi pada alat – alat

penukar panas maka perlu diadakan pengolahan air laut.

Pengolahan dilakukan secara fisis (screening) dan kimia

(penambahan Chlorine).

Tahapan pengolahan air laut adalah :

Air laut dihisap dari laut manggunakan pompa dan

kemudian dilewatkan pada gravel screen untuk menyaring

partikel-partikel besar yang terkandung dalam air laut. Air laut

yang telah bebas dari partikel-partikel besar kemudian dialirkan

menuju bak penampungan (basin). Pada bak penampungan,

ditambahkan sejumlah Chlorine dari chloropac untuk

membunuh mikroba yang terdapat pada air laut.

Dari bak penampungan ini, air laut kemudian dibagi

menjadi dua bagian sesuai penggunaannya, yaitu sebagai air

pendingin dan sebagai pemadam kebakaran.

Untuk air yang digunakan sebagai air pendingin, setelah

dari bak penampungan, air kemudian dilewatkan strainer yang

berupa saringan stainless steel 0,4 mm. Tujuannya adalah untuk

menyaring partikel-partikel kecil yang masih terkandung pada

air laut, yang dapat manyebabkan fouling pada alat –alat

panukar panas.

Air laut yang digunakan sebagai pendingin pada alat

penukar panas, setelah dilewatkan strainer, selama pengaliran ke

Bab IV Unit Pendukung Proses


90 dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

unit proses diinjeksikan Chlorine dari chloropac. Langkah ini

bertujuan untuk mencegah pertumbuhan ganggang dan binatang

(organisme) air laut lainnya.

Diagram pengolahan air pendingin dan pemadam dari air

laut adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Diagram Alir Pengolahan Air Laut

Dalam perancangan ini diinjeksikan klorin sebanyak 1,7

ppm. Untuk kondisi normal jika digunakan klorin 1 ppm maka

residual klorin sebanyak 0,05 ppm. Kandungan klorin sebesar ini

tidak menyebabkan korosi pada pipa (Powell, hal. 508).

4.1.1.2 Air Konsumsi Umum dan Sanitasi

Untuk kebutuhan konsumsi umum dan sanitasi sumber

air yang digunakan diperoleh dengan cara membeli air yang

telah disediakan oleh pengelola kawasan industri dimana pabrik

akan didirikan.

Bab IV Unit Pendukung Proses


91 dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Air untuk konsumsi umum dan sanitasi, digunakan

antara lain untuk :

a. Air untuk karyawan kantor = 0,333 m3/jam

b. Air untuk laboratorium = 0,104 m3/jam

c. Air untuk sanitasi, taman dan lain-lain = 0,417 m3/jam

Jumlah air untuk air konsumsi dan sanitasi = 0,854 m3/jam

Untuk keamanan dipakai 10 % berlebih, maka :

Total kebutuhan air = 0,939 m3/jam

4.1.2 Unit Pengadaan Udara Tekan

Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan untuk

kebutuhan instrumentasi pneumatic, untuk penyediaan udara tekan di

bengkel dan untuk kebutuhan umum yang lain.

Kebutuhan udara tekan untuk prarancangan pabrik

ethylenediamine ini diperkirakan sebesar 100 m3/jam, tekanan 100 psi

dan suhu 35oC. Alat untuk menyediakan udara tekan berupa

kompresor yang dilengkapi dengan dryer yang berisi silica gel untuk

menyerap kandungan air sampai maksimal 84 ppm.

Spesifikasi Kompresor yang dibutuhkan :

Kode : KU-01

Fungsi : Memenuhi kebutuhan udara tekan

Jenis : Single Stage Reciprocating Compressor

Jumlah : 1 buah

Kapasitas : 100 m3/jam

Bab IV Unit Pendukung Proses


92 dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Tekanan suction : 1 atm (14,7 psi)

Tekanan discharge : 100 psi (6,8027 atm)

Suhu udara : 35 oC

Efisiensi : 80 %

Daya kompresor : 11 HP

4.1.3 Unit Pengadaan Listrik

Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga

penggerak untuk peralatan proses, keperluan pengolahan air,

peralatan - peralatan elektronik atau listrik AC, maupun untuk

penerangan. Listrik disupply dari generator dan dari PLN

4.1.3.1 Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas

Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan

keperluan pengolahan air diperkirakan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Kebutuhan Listrik untuk Proses dan Utilitas

Nama Alat Jumlah HP Total HP


P-01 1 0,5 0,5
P-02 1 0,5 0,5
P-03 1 2 2
P-04 1 0,5 0,5
P-05 1 0,5 0,5
P-06 1 0,5 0,5
P-07 1 1 1
P-08 1 0,5 0,5
PU-01 1 226 226
PU-02 1 226 226

Bab IV Unit Pendukung Proses


93 dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Nama Alat Jumlah HP Total HP


PU-03 1 226 226
PU-04 1 1 1
PU-05 1 2 2
PU-06 1 7 7
PU-07 1 0,5 0,5
PU-08 1 0,5 0,5
PU-09 1 1
PU-10 1 60 1
PU-11 1 7 60
KU-01 1 11 7
K- 01 1 470 470
K- 02 1 1911 1911
Jumlah 3607

Jadi jumlah listrik yang dikonsumsi untuk keperluan proses dan

utilitas sebesar 3607 HP. Diperkirakan kebutuhan listrik untuk alat yang

tidak terdiskripsikan sebesar ± 10 % dari total kebutuhan. Maka total

kebutuhan listrik adalah 3967 HP atau sebesar 2958,667 kW.

4.1.3.2 Listrik untuk Penerangan

Untuk menentukan besarnya tenaga listrik digunakan

persamaan :

a.F
L=
U .D

dengan : L : Lumen per outlet

a : Luas area, ft2

F : foot candle yang diperlukan

Bab IV Unit Pendukung Proses


94 dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

U : Koefisien utilitas (tabel 16 Perry 3th ed)

D : efisiensi lampu (tabel 16 Perry 3th ed)

Tabel 4.2 Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan

Bangunan Luas, ft2 F U D F/U.D Lumen


Pos keamanan 279,855 20 0,42 0,75 63,492 17768,56
Parkir 6888,735 10 0,49 0,75 27,211 187448,57
Musholla 688,874 20 0,55 0,75 48,485 33399,93
Kantin 861,092 20 0,51 0,75 52,288 45024,41
Kantor 10763,649 35 0,60 0,75 77,779 837172,67
Poliklinik 861,092 20 0,56 0,75 47,619 41004,38
Ruang kontrol 2152,729 40 0,56 0,75 95,238 205021,88
Laboratorium 2152,729 40 0,56 0,75 95,238 205021,88
Proses 26909,122 30 0,59 0,75 67,797 1824347,23
Utilitas 763,649 10 0,59 0,75 22,599 243246,30
Ruang generator 2066,621 10 0,51 0,75 26,144 54029,30
Bengkel 1549,965 40 0,51 0,75 104,575 162087,89
Garasi 2368,003 10 0,51 0,75 26,144 61908,57
Gudang 1076,365 5 0,51 0,75 13,072 14070,13
Pemadam 1549,965 20 0,51 0,75 52,287 81043,94
Tangki bahan baku 4133,241 10 0,51 0,75 26,144 108058,59
Tangki produk 11366,413 10 0,51 0,75 26,143 297161,12
Jalan dan taman 27382,722 5 0,55 0,75 12,121 331911,78
Area perluasan 15499,654 5 0,57 0,75 11,696 181282,50
Jumlah 129314,475 4931009,63

Bab IV Unit Pendukung Proses


95 dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Jumlah lumen :

∗ untuk penerangan dalam bangunan = 4417815,3 lumen

∗ untuk penerangan bagian luar ruangan = 513194,3 lumen

Untuk semua area dalam bangunan direncanakan

menggunakan lampu fluorescent 40 Watt dimana satu buah

lampu instant starting daylight 40 W mempunyai 1.920 lumen

(Tabel 18 Perry 3th ed.).

Jadi jumlah lampu dalam ruangan = 2301 buah

Untuk penerangan bagian luar ruangan digunakan lampu

mercury 100 Watt, dimana lumen output tiap lampu adalah

3.000 lumen (Perry 3th ed.).

Jadi jumlah lampu luar ruangan = 171 buah

Total daya penerangan

= ( 40 W x 2301 + 100 W x 171 )

= 109144,2958 W

= 109,14429583 kW

4.1.4.3 Listrik untuk AC

Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 15.000

Watt atau 15 kW

4.1.3.4 Listrik untuk Laboratorium dan Instrumentasi

Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 10.000

Watt atau 10 kW.

Bab IV Unit Pendukung Proses


96 dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Tabel 4.3 Kebutuhan Listrik Pabrik

No. Kebutuhan Listrik Tenaga listrik, kW

1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas 2958.667

2. Listrik untuk keperluan penerangan 109,144

3. Listrik untuk AC 15

4. Listrik untuk laboratoriun dan instrumentasi 10

Total 3092,811

Generator digunakan untuk memenuhi kebutuhan

listrik untuk keperluan proses dan utilitas serta untuk

laboratorium dan instrumentasi sedangkan listrik untuk

keperluan penerangan dan AC diambil dari PLN. Genarator

yang digunakan mempunyai efisiensi 80 %, sehingga

generator yang disiapkan harus mempunyai output sebesar

4329,823 kW.

Generator yang digunakan adalah generator arus bolak–

balik karena:

a. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar

b. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan

Untuk mencukupi kebetuhan daya listrik yang besar ini,

dipilih menggunakan generator dengan daya 750 kW sebanyak

6 buah.

Bab IV Unit Pendukung Proses


97 dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Spesifikasi Generator yang digunakan :

Kode : GU-01

Jenis : AC generator

Jumlah : 6 buah

Kapasitas : 750 kW

Tegangan : 220/360 Volt

Efisiensi : 80 %

Bahan bakar : solar

4.1.4 Unit Pengadaan Bahan Bakar

Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk

memenuhi kebutuhan bahan bakar generator. Jenis bahan bakar yang

digunakan adalah solar. Solar diperoleh dari Pertamina dan

distributornya.

Pemilihan solar sebagai bahan bakar didasarkan pada alasan :

1. Mudah didapat

2. Kesetimbangan pasokan terjamin

3. Mudah dalam penyimpanan

Bahan bakar solar yang digunakan mempunyai spesifikasi

sebagai berikut :

Heating value : 18.800 Btu/lb

Efisiensi bahan bakar : 80 %

Specific gravity : 0,869

Bab IV Unit Pendukung Proses


98 dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Densitas : 54,319 lb/ft3

Kebutuhan bahan bakar dapat diperkirakan sebagai berikut :

Kapasitas alat
Bahan bakar =
eff . ρ . h

Kebutuhan bahan bakar untuk generator

Kapasitas generator = 6 x 750 kW

= 4500 kW

Kebutuhan bahan bakar = 532,219 L/jam

4.2 Laboratorium

Laboratorium memiliki peranan sangat besar di dalam suatu pabrik

untuk memperoleh data – data yang diperlukan. Data – data tersebut

digunakan untuk evaluasi unit – unit yang ada, menentukan tingkat efisiensi,

dan untuk pengendalian mutu.

Pengendalian mutu atau pengawasan mutu di dalam suatu pabrik pada

hakekatnya dilakukan dengan tujuan mengendalikan mutu produk yang

dihasilkan agar sesuai dengan standar yang ditentukan. Pengendalian mutu

dilakukan mulai bahan baku, saat proses berlangsung, dan juga pada hasil atau

produk.

Pengendalian rutin dilakukan untuk menjaga agar kualitas dari bahan

baku dan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

Dengan pemeriksaan secara rutin juga dapat diketahui apakah proses berjalan

Bab IV Unit Pendukung Proses


99 dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

normal atau menyimpang. Jika diketahui analisa produk tidak sesuai dengan

yang diharapkan maka dengan mudah dapat diketahui atau diatasi.

Laboratorium berada di bawah bidang teknik dan perekayasaan yang

mempunyai tugas pokok antara lain :

a. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk

b. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi

c. Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin dan lain–lain yang

berkaitan langsung dengan proses produksi

Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok kerja

shift dan nonshift.

1. Kelompok shift

Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa – analisa rutin

terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya, kelompok ini

menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift selama 24 jam

dengan dibagi menjadi 4 shift. Masing – masing shift bekerja selama 8

jam.

2. Kelompok non shift

Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu analisa

yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan

di laboratorium. Dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan kelompok

shift, kelompok ini melaksanakan tugasnya di laboratorium utama dengan

tugas antara lain :

a. Menyediakan reagen kimia untuk analisa laboratorium

Bab IV Unit Pendukung Proses


100 dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

b. Melakukan analisa bahan pembuangan penyebab polusi

c. Melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran

produksi

Dalam menjalankan tugasnya, bagian laboratorium dibagi menjadi :

1. Laboratorium fisik

2. Laboratorium analitik

3. Laboratorium penelitian dan pengembangan

4.2.1 Laboratorium Fisik

Bagian ini bertugas mengadakan pemeriksaan atau

pengamatan terhadap sifat – sifat bahan baku dan produk.

Pengamatan yang dilakukan yaitu antara lain :

∗ Specific gravity

∗ Viskositas

∗ Kandungan air

4.2.2 Laboratorium Analitik

Bagian ini mengadakan pemeriksaan terhadap bahan baku

dan produk yaitu analisa kemurnian ethylenediamine. Selain itu

analisa yang dilakukan adalah analisa terhadap air untuk

pendingin.

• Analisa komposisi bahan baku

• Analisa komposisi produk utama

• Analisa komposisi produk samping

• Analisa komposisi produk pada reaktor R-01

Bab IV Unit Pendukung Proses


101 dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

• Analisa komposisi produk MD-01

• Analisa komposisi produk MD-02

• Analisa komposisi produk MD-03

4.2.3 Laboratorium Penelitian dan Pengembangan

Bagian ini bertujuan untuk mengadakan penelitian, misalnya :

ΠDiversifikasi produk

ΠPerlindungan terhadap lingkungan

Disamping mengadakan penelitian rutin, laboratorium ini

juga mengadakan penelitian yang sifatnya non rutin, misalnya

penelitian terhadap produk di unit tertentu yang tidak biasanya

dilakukan penelitian guna mendapatkan alternatif lain terhadap

penggunaan bahan baku.

Alat analisa penting yang digunakan antara lain :

1. Water content tester, untuk menganalisa kadar air.

2. Hidrometer, untuk mengukur specific gravity.

3. Viscometer, untuk mengukur viskositas produk.

4. Gas Chromatography dan Liquid Chromatography untuk

menganalisa komponen-komponen yang terkandung dalam

produk.

Bab IV Unit Pendukung Proses


102 dan Laboratorium
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 103
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

BAB V

MANAJEMEN PERUSAHAAN

5.1. Bentuk Perusahaan

Pabrik Ethylenediamine yang akan didirikan direncanakan mempunyai :

• Bentuk : Perseroan Terbatas (PT)

• Lapangan Usaha : Industri Ethylenediamine

• Lokasi Perusahaan : Bontang, Kalimantan Timur

Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini adalah didasarkan atas beberapa

faktor, sebagai berikut :

1. Mudah untuk mendapatkan modal, yaitu dengan menjual saham

perusahaan.

2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas, sehingga kelancaran produksi

hanya dipegang oleh pimpinan perusahaan.

3. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik

perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah

direksi beserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris.

4. Kelangsungan perusahaan lebih terjamin, karena tidak berpengaruh

dengan berhentinya:

a. Pemegang saham.

b. Direksi beserta stafnya.

c. Karyawan perusahaan

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 104
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

5. Efisiensi manajemen

Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan

komisaris dan direktur utama yang cukup cakap dan berpengalaman.

6. Lapangan usaha lebih luas

Suatu Perseroan Terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari

masyarakat, sehingga dengan modal ini Perseroan Terbatas dapat

memperluas usahanya.

5.2.Struktur Organisasi

Salah satu faktor yang menunjang kemajuan perusahaan adalah struktur

organisasi yang terdapat dan dipergunakan oleh perusahaan tersebut. Untuk

mendapatkan suatu sistem yang terbaik, maka perlu diperhatikan beberapa

pedoman antara lain:

• Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas

• Pendelegasian wewenang

• Pembagian tugas kerja yang jelas

• Kesatuan perintah dan tanggung jawab

• Sistem pengontrol atas pekerjaan yang telah dilaksanakan

• Organisasi perusahaan yang fleksibel

Dengan berpedoman pada pedoman tersebut maka diperoleh struktur

organisasi yang baik yaitu sistem Line and Staff. Pada sistem ini garis

kekuasaan lebih sederhana dan praktis. Demikian pula kebaikan dalam

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 105
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

pembagian tugas kerja seperti yang terdapat dalam sistem organisasi

fungsional, sehingga seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab pada

seorang atasan saja. Sedangkan untuk mencapai kelancaran produksi maka

perlu dibentuk staf ahli yang terdiri dari orang-orang ahli dibidangnya. Staf

ahli akan memberi bantuan pemikiran dan nasehat kepada tingkat pengawas

demi tercapainya tujuan perusahaan.

Ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi

garis dan staf ini, yaitu:

1. Sebagai garis atau lini yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok

organisasi dalam rangka mencapai tujuan.

2. Sebagai staf yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan

keahliannya dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran kepada

unit operasional.

Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dalam pelaksanaan tugas

sehari-harinya diwakili oleh Dewan Komisaris, sedangkan tugas untuk

menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh Direktur Utama dibantu oleh

Direktur Teknik, Direktur Keuangan dan Umum. Direktur Teknik membawahi

bidang pemasaran, teknik dan produksi, sedangkan Direktur Keuangan dan

Umum membidangi kelancaran pelayanan. Direktur-direktur ini membawahi

beberapa kepala bagian yang akan bertanggung jawab membawahi atas bagian

dalam perusahaan, sebagai bagian dari pendelegasian wewenang dan tanggung

jawab. Masing-masing kepala bagian membawahi beberapa seksi dan masing-

masing seksi akan mambawahi beberapa karyawan perusahaan pada masing-

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 106
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

masing bidangnya. Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa

kelompok regu yang setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada

pengawas masing-masing seksi.

5.3.Tugas dan Wewenang

5.3.1.Pemegang Saham

Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan

modal untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan

tersebut. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang mempunyai bentuk

PT (Perseroan Terbatas) adalah Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS). Pada RUPS tersebut para pemegang saham berwenang:

• Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris

• Mengangkat dan memberhentikan Direktur

• Mengesahkan hasil-hasil usaha serta neraca perhitungan untung rugi

tahunan dari perusahaan.

5.3.2.Dewan Komisaris

Dewan Komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari

pemilik saham, sehingga Dewan Komisaris akan bertanggung jawab

kepada pemilik saham.

Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi:

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 107
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

• Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum,

target perusahaan, alokasi sumber-sumber dana dan pengarahan

pemasaran.

• Mengawasi tugas-tugas direksi

• Membantu direksi dalam tugas-tugas penting.

5.3.3.Dewan Direksi

Direktur Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan

dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya

perusahaan. Direktur Utama bertanggung jawab terhadap Dewan

Komisaris atas segala tindakan dan kebijaksanaan yang diambil sebagai

pimpinan perusahaan. Direktur Utama membawahi Direktur Produksi

dan Direktur Keuangan dan Umum.

Tugas Direktur Utama :

• Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggungjawabkan

pekerjaannya pada pemegang saham pada akhir jabatannya.

• Menjaga stabilitas organisasi perusahaan dan membuat kontinyuitas

hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, konsumen dan

karyawan.

• Mengangkat dan memberhentikan Kepala Bagian dengan

persetujuan rapat pemegang saham.

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 108
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

• Mengkoordinasi kerja sama dengan Direktur Produksi dan Direktur

keuangan dan Umum.

Tugas Direktur Produksi:

• Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang produksi,

teknik dan pemasaran.

• Mengkoordinasi, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan

kepala-kepala bagian yang menjadi bawahannya.

Tugas Direktur Keuangan dan Umum:

• Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang keuangan

dan pelayanan umum.

• Mengkoordinasi, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan

kepala-kepala bagian yang menjadi bawahannya.

5.3.4.Staf Ahli

Staf Ahli terdiri dari tenaga-tenaga ahli yang bertugas membantu

Direktur dalam menjalankan tugasnya baik yang berhubungan dengan

teknik maupun administrasi. Staf ahli bertanggung jawab kepada

Direktur Utama sesuai dengan bidang keahlianya masing-masing.

Tugas dan wewenang staf ahli :

• Memberikan nasehat dan saran dalam perencanaan pengembangan

perusahaan.

• Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan.

• Memberikan saran-saran dalam bidang hukum.

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 109
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

5.3.5.Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

Penelitian dan Pengembangan terdiri dari ahli-ahli atau sarjana-

sarjana sebagai pembantu direksi dan bertanggung jawab kepada direksi.

Litbang membawahi 2 (dua) departemen:

1. Departemen Penelitian

2. Departemen Pengembangan

Tugas dan Wewenang Litbang:

• Mempertinggi mutu suatu produk

• Memperbaiki proses dari pabrik/perencanaan alat untuk

pengembangan produksi

• Mempertinggi efisiensi kerja

5.3.6.Kepala Bagian

Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinasi,

mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan

bagiannya sesuai dengan garis-garis yang diberikan oleh perusahaan.

Kepala bagian dapat pula bertindak sebagai staf direktur bersama-sama

staf ahli. Kepala bagian bertanggung jawab kepada Direktur Utama yang

terdiri dari:

A. Kepala bagian produksi.

Bertanggung jawab kepada Direktur Produksi dalam bidang

mutu dan kelancaran produksi.

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 110
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Kepala bagian produksi membawahi:

• Seksi Proses

• Seksi Pengendalian

• Seksi laboratorium

Tugas seksi proses, meliputi:

• Mengawasi jalannya proses dan produksi

• Menjalankan tindakan seperlunya pada peralatan produksi yang

mengalami kerusakan, sebelum diperbaiki oleh seksi yang

berwenang.

Tugas seksi pengendalian, yaitu:

Menangani hal-hal yang dapat mengancam keselamatan kerja dan

mengurangi potensi bahaya yang ada.

Tugas seksi laboratorium, meliputi:

• Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan

pembantu

• Mengawasi dan menganalisa mutu produksi

• Mengawasi hal-hal tentang buangan pabrik

B. Kepala Bagian Pemasaran

Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang

bahan baku dan pemasaran hasil produksi.

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 111
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Kepala bagian ini membawahi:

1 Seksi Pembelian, bertugas:

• Melaksanakan pembelian barang dan peralatan yang

dibutuhkan perusahaan.

• Mengetahui harga pasaran dan mutu bahan baku serta

mengatur keluar masuknya bahan dan alat dari gudang.

2 Seksi Penjualan, bertugas:

• Merencanakan strategi penjualan hasil produksi

• Mengatur distribusi barang dari gudang

C. Kepala Bagian Teknik

Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang

peralatan, proses dan utilitas.

Kepala bagian teknik membawahi:

1 . Seksi Pemeliharaan, bertugas:

• Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan

pabrik

• Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik

2 Seksi Utilitas

• Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi

kebutuhan proses, kebutuhan uap, air dan tenaga listrik.

D. Kepala Bagian Keuangan

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 112
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Kepala bagian keuangan bertanggung jawab kepada Direktur

Keuangan dan Umum dalam bidang administrasi dan keuangan.

Kepala bagian Keuangan membawahi:

1. Seksi Administrasi, yang bertugas :

• Menyelenggarakan pencatatan hutang piutang, administrasi

persediaan kantor dan pembukuan serta masalah pajak.

2. Seksi Kas, yang bertugas :

• Menghitung penggunaan uang perusahaan, mengamankan

uang dan membuat prediksi keuangan masa depan.

• Mengadakan perhitungan tentang gaji dan insentif

karyawan.

E. Kepala Bagian Umum

Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum

dalam bidang personalia, hubungan masyarakat dan keamanan.

Kepala Bagian Umum membawahi :

1. Seksi Personalia, dengan tugas :

• Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja yang

sebaik mungkin antara pekerja dan pekerjaannya serta

lingkunagnnya supaya tidak terjadi pemborosan waktu dan

biaya.

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 113
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

• Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam menciptakan

kondisi kerja yang dinamis.

• Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan

kesejahteraan karyawan.

2. Seksi Humas, yang bertugas :

• Mengatur hubungan perusahaan dengan masyarakat luar.

3. Seksi Keamanan, yang bertugas :

• Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas yang ada di

perusahaan.

• Mengawasi keluar masuknya orang-orang, baik karyawan

maupun yang bukan dari lingkungan perusahaan.

• Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang berhubungan

dengan internal perusahaan.

5.3.7. Kepala Seksi

Merupakan pelaksana pekerjaan dalam lingkungan bagiannya

sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh kepala bagian masing-

masing, agar diperoleh hasil yang maksimum dan efektif selama

berlangsungnya proses produksi. Setiap kepala seksi bertanggung

jawab terhadap kepala bagian masing-masing sesuai dengan seksinya.

Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada Gambar.5.1.

5.4. Pembagian Jam Kerja Karyawan

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 114
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Pabrik Ethylenediamine direncanakan beroperasi selama 330 hari

dalam satu tahun dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari. Sisa hari

yang bukan hari libur digunakan untuk perbaikan dan perawatan (shutdown

pabrik). Sedangkan pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam dua

golongan, yaitu :

1. Karyawan non shift / harian.

Karyawan non shift adalah para karyawan yang tidak menangani

proses produksi secara langsung. Yang termasuk karyawan harian

adalah direktur , Staf Ahli, Kepala Bagian, Kepala Seksi serta bawahan

yang ada di kantor. Jumlah karyawan non shift sebanyak 44 orang.

Karyawan harian dalam satu minggu akan bekerja selama 5 hari dengan

pembagian jam kerja sebagai berikut :

Jam kerja :

• Hari Senin-Jum’at : jam 08.00 – 16.00

Jam istirahat:

• Hari Senin-Kamis : jam 12.00 – 13.00

• Hari Jum’at : jam 11.00 – 13.00

2. Karyawan Shift

Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung

menangani proses produksi atau mangatur bagian-bagian tertentu dari

pabrik yang mempunyai hubungan dengan masalah keamanan dan

kelancaran produksi. Yang termasuk karyawan shift antara lain: operator

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 115
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

produksi, sebagian dari bagian teknik, bagian gudang dan bagian-bagian

keamanan.

Para karyawan shift akan bekerja bergantian sehari semalam,

dengan pengaturan sebagai berikut:

• Shift pagi : jam 07.00 – 15.00

• Shift sore : jam 15.00 – 23.00

• Shift malam : jam 23.00 – 07.00

Untuk karyawan shift ini dibagi dalam 4 regu (A,B,C,D) dimana 3

regu bekerja dan 1 regu istirahat dan dikenakan secara bergantian. Tiap

regu akan mendapat giliran 3 hari kerja dan 1 hari libur tiap-tiap shift

dan masuk lagi untuk shift berikutnya. Jumlah karyawan shift sebanyak

48 orang. Tiap regu terdiri dari 12 orang karyawan.

Tabel 5.1 Jadwal pembagian kelompok shift

Hari ke
Shift
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Pagi A D D D C C C B B B A A A D

Sore B B A A A D D D C C C B B B

Malam C C C B B B A A A D D D C C

Libur D A B C D A B C D A B C D A

Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh

faktor kedisiplinan karyawannya. Untuk itu kepada seluruh karyawan


BAB V Manajemen Perusahaan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 116
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

diberlakukan absensi dan masalah absensi ini akan digunakan pimpinan

perusahaan sebagai dasar dalam mengembangkan karier para karyawan

dalam perusahaan.

5.5. Status Karyawan dan Sistem Upah

Pada pabrik Ethylenediamine ini, sistem upah karyawan berbeda-

beda tergantung pada status karyawan, kedudukan, tanggung jawab dan

keahlian.

Menurut statusnya karyawan dibagi menjadi 3 golongan sebagai berikut :

a. Karyawan tetap

Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan Surat

Keputusan (SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan

kedudukan, keahlian dan masa kerja.

b. Karyawan Harian

Yaitu Karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa Surat

Keputusan (SK) direksi dan mendapat upah harian yang dibayar tiap

akhir pekan.

c. Karyawan Borongan

Yaitu karyawan yang digunakan oleh pabrik bila diperlukan saja.

Karyawan ini menerima upah borongan untuk suatu perusahaan.

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 117
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

5.6. Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji

5.6.1. Penggolongan Jabatan

1. Direktur Utama : Sarjana Ekonomi/Teknik/Hukum

2. Direktur Produksi : Sarjana Teknik Kimia

3. Direktur Keuangan : Sarjana Ekonomi

4. Kepala Bagian Produksi : Sarjana Teknik Kimia

5. Kepala Bagian Teknik : Sarjana Teknik Mesin

6. Kepala Bagian pemasaran : Sarjana Teknik Kimia/Ekonomi

7. Kepala Bagian Keuangan : Sarjana Ekonomi

8. Kepala Bagian Umum : Sarjana Hukum

9. Kepala Seksi : Sarjana Muda

10. Operator : Ahli Madya (D3)

11. Sekretaris : Akademi Sekretaris

12. Dokter : Sarjana Kedokteran

13. Perawat : Akademi Perawat

14. Lain-lain : SD/SMP/Sederajat

5.6.2. Jumlah Karyawan dan Gaji

Jumlah karyawan harus ditentukan secara tepat sehingga semua

pekerjaan yang ada dapat diselesaikan dengan baik dan efisien. Jumlah

karyawan sesuai dengan jabatannya adalah sebagai berikut

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 118
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Tabel 5.2 Jumlah karyawan

No. Jabatan Jumlah

1. Direktur Utama 1

2. Direktur Produksi 1

3. Direktur Keuangan dan Umum 1

4. Staff Ahli 3

5. Litbang 4

6. Sekretaris 3

7. Kepala Bagian Produksi 1

8. Kepala Bagian Pemasaran 1

No. Jabatan Jumlah

9. Kepala Bagian Teknik 1

10. Kepala Bagian Umum 1

11. Kepala Bagian Keuangan 1

12. Kepala Seksi Proses 1

13. Kepala Seksi Pengendalian 1

14. Kepala Seksi Laboratorium 1

15. Kepala Seksi Pemeliharaan 1

16. Kepala Seksi Utilitas 1

17. Kepala Seksi Administrasi 1

18. Kepala Seksi Keuangan 1

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 119
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

19. Kepala Seksi Personalia 1

20. Kepala Seksi Humas 1

21. Kepala Seksi Keamanan 1

22. Kepala Seksi Pembelian 1

23. Kepala Seksi Pemasaran 1

24. Karyawan Proses 48

25. Karyawan Pengendalian 15

26. Karyawan Laboratorium 10

27. Karyawan Pemeliharaan 10

28. Karyawan Utilitas 10

29. Karyawan Administrasi 5

No. Jabatan Jumlah

30. Karyawan Keuangan 4

31. Karyawan Personalia 4

32. Karyawan Humas 3

33. Karyawan Keamanan 8

34. Karyawan Pembelian 5

35. Karyawan Pemasaran 5

36. Tenaga Medis 6

37. Sopir 4

38. Pesuruh 4

TOTAL 165

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 120
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Perincian Golongan dan Gaji Karyawan

Tabel 5.3 Gaji karyawan

Gol. Jabatan Gaji / bulan Kualifikasi

I. Direktur Utama Rp. 35.000.000,00 S1 / S2 / S3

II. Direktur Rp. 25.000.000,00 S1 / S2

III. Litbang,Staff Ahli Rp. 15.000.000,00 S1

IV. Kepala Bagian Rp. 10.000.000,00 S1

V. Kepala Seksi,Sekretaris Rp. 5.000.000,00 S1 / D3

VI. Karyawan Biasa Rp. 2.000.000 – SLTA / D1 / D3

Rp. 4.000.000

5.7. Kesejahteraan Sosial Karyawan

Kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan antara lain:

1. Tunjangan

• Tunjangan berupa gaji pokok berdasarkan golongan karyawan

yang bersangkutan

• Tunjangan jabatan berdasarkan jabatan yang dipegang karyawan

• Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja

diluar jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja

2. Cuti

• Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari

kerja dalam 1 tahun

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 121
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

• Cuti sakit diberikan pada karyawan yang menderita sakit

berdasarkan keterangan Dokter.

3. Pakaian Kerja

Pakaian kerja diberikan pada setiap karyawan sejumlah 3 pasang

untuk setiap tahunnya

4. Pengobatan

a. Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang

diakibatkan oleh kerja ditanggung oleh perusahaan sesuai dengan

undang-undang yang berlaku

b. Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak

disebabkan oleh kecelakaan kerja diatur berdasarkan

kebijaksanaan perusahaan.

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 122
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

BAB V Manajemen Perusahaan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 123
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

BAB VI

ANALISA EKONOMI

Pada prarancangan pabrik ethylenediamine ini dilakukan evaluasi atau

penilaian investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang

dirancang ini dapat menguntungkan atau tidak. Yang terpenting dari prarancangan

ini adalah estimasi harga dari alat-alat, karena harga ini dipakai sebagai dasar

untuk estimasi analisa ekonomi, sedangkan analisa ekonomi dipakai untuk

mendapatkan perkiraan / estimasi tentang kelayakan investasi modal dalam

kegiatan produksi suatu pabrik, besarnya laba yang diperoleh, lamanya modal

investasi dapat dikembalikan dan terjadinya titik impas. Selain itu analisa

ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat

menguntungkan atau tidak jika didirikan.

Untuk itu pada prarancangan pabrik ethylenediamine ini, kelayakan

investasi modal dalam sebuah pabrik dapat diperkirakan dan dianalisa meliputi :

a. Profitability

Profitability adalah selisih antara total penjualan produk dengan total biaya

produksi yang dikeluarkan.

Profitabillity = Total penjualan produk - Total biaya produksi

b. Percent Profit On Sales (% POS)

Percent Profit On Sales adalah rasio keuntungan dengan harga penjualan

produk yang digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat keuntungan

yang diperoleh.

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 124
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Keuntungan
POS = x 100 %
Harga jual produk

c. Percent Return of Investement (% ROI)

Percent Return of Investement adalah rasio keuntungan tahunan dengan

mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan modal investasi.

ROI membandingkan laba rata-rata terhadap Total Capital Investment.

Pb ra
Prb =
IF

Pa ra
Pra =
IF

dengan :

Prb = % ROI sebelum pajak

Pra = % ROI setelah pajak

Pb = Keuntungan sebelum pajak

Pa = Keuntungan setelah pajak

ra = Annual production rate

If = Fixed capital investment

(Aries, Newton, 1955)

d. Pay Out Time (POT)

Pay Out Time adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan

Capital Invesment berdasarkan profit yang diperoleh.

IF
D=
Pb ra + 0,1 I F

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 125
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

dengan :

D = Pay out time, tahun

Pb = Keuntungan sebelum pajak

ra = Annual production rate

If = Fixed Capital Invesment

(Aries, Newton,

1955)

e. Break Even Point (BEP)

Break Even Point adalah titik impas suatu keadaan, dimana besarnya

kapasitas produksi dapat menutupi biaya keseluruhan. Suatu keadaan di

mana pabrik tidak mendapatkan keuntungan namun tidak menderita

kerugian.

(Fa + 0,3 R a )Z
Ra =
Sa − Va − 0,7 R a

dengan :

ra = Annual production rate

Fa = Annual fixed expense at max production

Ra = Annual regulated expense at max production

Sa = Annual sales value at max production

Va = Annual variable expense at max production

Z = Annual max production

f. Shut Down Point (SDP)

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 126
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Shut Down Point adalah titik dimana pabrik tersebut mengalami kerugian

sebesar Fixed Cost yang menyebabkan pabrik harus tutup.

0,3 R a Z
ra =
Sa − Va − 0,7 R a

dengan :

ra = Annual production rate

Fa = Annual fixed expense at max production

Ra = Annual regulated expense at max production

Sa = Annual sales value at max production

Va = Annual variable expense at max production

Z = Annual max production

(Timmerhaus,

2003)

g. Discounted Cash Flow (DCF)

Discounted Cash Flow adalah perbandingan besarnya presentase

keuntungan yang diperoleh terhadap Capital Invesment dibandingkan

dengan tingkat bunga yang berlaku di bank.

FCI − SV
Umur pabrik (n) =
Depresiasi

(FC+WC) (1+i)n = (FC+WC) + |(1+i)n-1 +(1+i)n-2 +…+1| x c

Dengan cara coba ralat diperoleh ralat nilai i = %

Untuk meninjau faktor- faktor diatas perlu dilakukan penafsiran terhadap

beberapa faktor yaitu :

1. Penafsiran modal industri (Total Capital Investment)

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 127
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran- pengeluaran yang

diperlukan untuk fasilitas- fasilitas produktif dan untuk menjalankannya.

Capital Investment meliputi :

• Fixed Capital Investment (Modal tetap)

Fixed Capital Investment adalah investasi yang digunakan untuk

mendirikan fasilitas produksi dan pembantunya.

• Working Capital (Modal Kerja)

Working Capital adalah bagian yang diperlukan untuk menjalankan usaha

atau modal dalam operasi dari suatu pabrik selama waktu tertentu dalam

harga lancar.

2. Penentuan biaya produksi total (Production Costs), yang terdiri dari:

a. Biaya pengeluaran (Manufacturing Costs)

Manufacturing Cost merupakan jumlah direct, indirect, dan fixed

manufacturing cost yang bersangkutan dengan produk.

• Direct Manufacturing Cost

Direct Manufacturing Cost merupakan pengeluaran yang

bersangkutan langsung dalam pembuatan produk.

• Indirect Manufacturing Cost

Indirect Manufacturing Cost adalah pengeluaran sebagai akibat tidak

langsung dan bukan langsung dari operasi pabrik.

• Fixed Manufacturing Cost

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 128
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Fixed Manufacturing Cost merupakan harga yang berkenaan dengan

fixed capital dan pengeluaran yang bersangkutan dimana harganya

tetap, tidak tergantung waktu maupun tingkat produksi

b. Biaya pengeluaran Umum (General Expense)

General Expense adalah pengeluaran yang tidak berkaitan dengan

produksi tetapi berhubungan dengan operasional perusahaan secara umum

3. Total Pendapatan penjualan produk ethylenediamine.

Yaitu keuntungan yang didapat selama satu periode produksi

6.1 Penaksiran Harga Peralatan

Harga peralatan pabrik bisa diperkirakan dengan metode yang

dikonversikan dengan keadaan yang ada sekarang ini. Penentuan harga peralatan

dilakukan dengan menggunakan data Indeks Harga.

Penentuan harga dengan indeks dilakukan untuk alat dengan kapasitas

yang sama dan jenis yang sama namun berbeda tahunnya.

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 129
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Tabel 6.1 Indeks Harga Alat


Cost Index, tahun Chemical Engineering Plant Index

1991 361,3

1992 358,2

1993 359,2

1994 368,1

1995 381,1

1996 381,7

1997 386,5

1998 389,5

1999 390,6

2000 394,1

2001 394,3

2002 390,4

(Timmerhaus, 2003)

Persamaan yang digunakan :

Nx
Ex = Ey.
Ny

dengan : Ex = Harga pembelian alat pada tahun 2010

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 130
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Ey = Harga pembelian alat pada tahun 2002

Nx = Indeks harga pada tahun 2010

Ny = Indeks harga pada tahun 2002

6.2 Penentuan Total Capital Investment (TCI)

Asumsi-asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisa

ekonomi :

1. Pembangunan fisik pabrik akan dilaksanakan pada tahun 2010 dengan

masa konstruksi dan instalasi selama 2 tahun dan pabrik dapat

beroperasi secara komersial pada awal tahun 2012.

2. Proses yang dijalankan adalah proses kontinyu.

3. Kapasitas produksi adalah 20.000 ton/tahun.

4. Jumlah hari kerja adalah 330 hari per tahun.

5. Modal kerja yang diperhitungkan adalah selama 1 bulan.

6. Shut down pabrik dilaksanakan selama 30 hari dalam satu tahun untuk

perbaikan alat-alat pabrik.

7. Umur alat-alat pabrik diperkirakan 10 tahun. kecuali alat-alat tertentu

(umur pompa dan tangki adalah 5 tahun).

8. Nilai rongsokan (salvage value) 0% dari FCI.

9. Situasi pasar, biaya dan lain-lain diperkirakan stabil selama pabrik

beroperasi.

10. Upah buruh asing US$ 20 per manhour.

11. Upah buruh Indonesia Rp. 20.000,- per manhour.

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 131
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

12. Perbandingan jumlah tenaga asing : tenaga Indonesia = 5% : 95%.

13. Kurs rupiah yang dipakai Rp. 9000,-

6.2.1 Modal Tetap (Fixed Capital Invesment)


Tabel 6.2 Harga peralatan
No. Kode alat Jumlah Harga US $ Total
2002 2010 Harga
1 T-01 1 40000 43881 43881
2 T-02 1 19800 21517 21517
3 T-03 1 121500 132037 132037
4 T-04 1 222700 242013 242013
5 V-01 1 1300 1413 1413
6 V-02 1 9900 10759 10759
7 R 1 104977.86 115163 115163
8 CP 1 7000 7679 7679
9 S-01 1 4800 5216 5216
10 S-02 1 4800 5216 5216
11 S-03 1 7600 8259 8259
12 MD-01 1 13527.83 14840 14840
13 MD-02 1 10736.37 11778 11778
14 MD-03 1 29346.08 32193 32193
15 CD-01 1 19600 21300 21300
16 CD-02 1 9600 10433 10433
17 CD-03 1 11700 12715 12715
18 RB-01 1 24100 26190 26190
19 RB-02 1 16200 17605 17605

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 132
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

20 RB-03 1 18600 20213 20213


21 ACC-01 1 900 987 987
22 ACC-02 1 1200 1316 1316
23 ACC-03 1 2000 2194 2194
24 HE-01 1 1300 1413 1413
25 HE-02 1 900 978 978
26 HE-03 1 3900 4238 4238
No. Kode alat Jumlah Harga US $ Total
2002 2010 Harga
27 K-01 1 187500 203760 203760
28 K-02 1 576500 626495 626495
29 EX-01 1 147600 161920 161920
30 EX-02 1 1400 1521 1521
31 P-01 2 1100 1207 2413
32 P-02 2 1500 1646 3291
33 P-03 2 1200 1316 2633
34 P-04 2 1800 1975 3949
35 P-05 2 1050 1152 2304
36 P-06 2 1100 1207 2413
37 P-07 2 1000 1097 2194
38 P-08 2 2000 2194 4388
Total 1788829

Purchase Equipment Cost

PEC murni = US$ 1788829

Biaya pengangkutan sampai pelabuhan ( = 15 % PEC murni ) = US$ 268324

Asuransi pengangkutan (0,5 - 0,75 % PEC murni) diambil 0,75% =US$ 13416

Biaya pengangkutan dari pelabuhan ke lokasi (25% PEC murni) = US$ 4472

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 133
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

TOTAL PURCHASED EQUIPMENT COST ( PEC ) = US$ 2.665.355

Kurs Rupiah 1 U$ = Rp. 9000

PEC (Harga peralatan) = Rp. 23.988.192.667

Tabel 6.3 Fixed Capital Invesment


No Jenis Harga US $ Harga (Rp)
1. Harga pembelian peralatan 2.665.355 23.988.192.667
2. Instalasi alat-alat 346.238 3.116.139.569
3. Pemipaan 1.023.608 9.212.467.728
4. Instrumentasi 457.344 4.116.094.804
5. Isolasi 73.541 661.866.613
6. Listrik 268.324 2.414.918.725
7. Bangunan 536.649 4.829.837.450
8. Tanah & Perbaikan lahan 1.434.991 12.914.918.725
9. Utilitas 422.238 3.800.141.708
10. Engineering&Construction 1.445.657 13.010.915.598
11. Contractor’s fee 423.680 3.903.274.679
12. Contingency 1.301.092 11.709.824.038
Fixed Capital Invesment (FCI) 10.408.732 93.678.592.307

6.2.2. Modal Kerja (Working Capital)

Tabel 6.4 Working Capital Invesment


No. Jenis Harga (Rp)

1. Persediaan bahan baku 8.962.589.343

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 134
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

2. In-process inventory 4.379.009.604

3. Product inventory 17.516.038.416

4. Extended credit 18.690.000.000

5. Available cash 17.516.038.416

Working Capital (WC) 67.063.675.779

Total Capital Investment (TCI)

TCI = FCI + WCI

= Rp. 160.742.268.086

6.3 Biaya Produksi Total (Total Production Cost)

6.3.1 Manufacturing Cost (MC)

6.3.1.1 Direct Manufacturing Cost (DMC)

Tabel 6.5 Direct Manufacturing Cost


No. Jenis Harga (Rp)
1. Harga Bahan Baku 87.600.974.167
2. Gaji Pegawai 3.564.000.000
3. Supervisi 534.600.000
4. Maintenance 6.557.501.461
5. Plant Supplies 983.625.219
6. Royalty & Patent 6.132.816.656
7. Utilitas 44.954.173.408
Total Direct Manufacturing Cost 150.327.690.912

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 135
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

6.3.1.2 Indirect Manufacturing Cost (IMC)

Tabel 6.6 Indirect Manufacturing Cost


No. Jenis Harga (Rp)
1. Payroll Overhead 534.600.000
2. Laboratory 356.400.000
3. Plant Over Head 2.673.000.000
4. Packaging & Shipping 45.996.124.923
Total Indirect Manufacturing Cost 49.560.124.923

6.3.1.3 Fixed Manufacturing Cost (FMC)

Tabel 6.7 Fixed Manufacturing Cost


No. Jenis Harga (Rp)
1. Depresiasi 7.494.287.385
2. Property Tax 1.873.571.846
3. Asuransi 936.785.923
Total Fixed Manufacturing Cost 10.304.645.154

Total Manufacturing Cost (TMC) = DMC + IMC + FMC

= Rp 210.192.460.989

6.3.1.4 General Expense (GE)

Tabel 6.8 General Expense


No. Jenis Harga (Rp)
1. Administrasi 4.832.000.000
2. Sales 29.426.944.538
3. Research 12.611.547.659
4. Finance 9.048.332.386
General Expense (GE) 55.918.824.583

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 136
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Biaya Produksi Total (TPC) = MC + GE

= Rp. 266.111.285.572

6.4 Keuntungan (Profit)

Penjualan produk :

Produksi ethylenediamine selama 1 tahun = 20000 ton

Hasil penjualan ethylenediamine 1 tahun = Rp. 224.280.000.000

Produksi diethylenetriamine selama 1 tahun = 9.188 ton

Hasil penjualan diethylenetriamine 1 tahun = Rp. 82.360.832.822

Hasil penjualan total 1 tahun = Rp. 306.640.832.822

Total Penjualan Produk = Rp. 306.640.832.822

Biaya produksi total (TPC) = Rp. 266.096.231.895

Keuntungan sebelum pajak = Rp. 40.529.547.249

Pajak diambil 20% = Rp. 8.105.909.450

Keuntungan setelah pajak = Rp. 32.423.637.799

Analisa Kelayakan

1. % Return of Invesment (% ROI)

a. ROI sebelum pajak = 43,26%

b. ROI setelah pajak = 34,61%

2. Pay Out Time (POT)

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 137
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

a. POT sebelum pajak = 1,95 tahun

b. POT setalah pajak = 2,35 tahun

3. Break Even Point (BEP)

Besarnya BEP untuk pabrik ethylenediamine ini adalah 43,84 %

4. Shut Down Point (SDP)

Besarnya SDP untuk pabrik ethylenediamine ini adalah 29,56 %

5. Discounted Cash Flow (DCF)

Besarnya DCF untuk pabrik ethylenediamine ini adalah 22,89 %

45
40
Nilai x Rp. 10.000.000.000,-

35
30
25
Ra
20
15 Sa
10
Va
5 BEP
SDP
0 Fa
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
% Kapasitas

Gambar 6.1 Grafik Analisa Kelayakan

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine 138
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

KESIMPULAN

Dari analisa ekonomi yang dilakukan dapat dihitung :

1. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 43,26 %

2. Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 1,95 tahun

3. Break Event Point (BEP) sebesar 43,84 %

4. Shut Down Point (SDP) sebesar 29,56 %

5. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 22,89 %

Bunga yang dihasilkan dari pendirian pabrik ini adalah 22,89%, bunga ini

diatas suku bunga Bank Indonesia sebesar 8,5%

Dengan demikian pendirian pabrik ethylenediamine dari

monoethanolamine dan ammonia dengan kapasitas 20.000 ton / tahun layak

untuk didirikan.

BAB V I Analisa Ekonomi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-1
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

NERACA MASSA

1. KAPASITAS PRODUKSI

Kapasitas produksi = 20.000 ton/tahun

Jumlah hari kerja dalam satu tahun = 330 hari

Jumlah jam kerja dalam satu hari = 24 jam

ton kg th hari
Maka, produksi dalam satu jam = 20000 x1000 x x
th ton 330hari 24 jam

= 2525,252 kg/jam

2. NERACA MASSA DI VAPORIZER I (V-01)

ARUS 3

ARUS 1d
S-01

ARUS 1c

ARUS 1b

ARUS 1a

Efisiensi vaporizer = 80 %

Massa arus 1a

Massa NH3 = 896,429 kg

Massa H2O = 4,765 kg

Jumlah = 901,194 kg

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-2
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Massa arus 1b

Massa NH3 = 1120,537 kg

Massa H2O = 5,956 kg

Jumlah = 1126,493 kg

Massa arus 1c

Massa NH3 = 224,107 kg

Massa H2O = 1,192 kg

Jumlah = 225,299 kg

Massa arus 1d

Massa NH3 = 1/0,8 x 896,429 = 1120,537 kg

Massa H2O = 1/0,8 x 4,765 = 5,956 kg

Jumlah = 1126,493 kg

Massa arus 3

Massa NH3 = 896,429 kg

Massa H2O = 4,765 kg

Jumlah = 901,194 kg

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-3
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Input Output
Komponen
Arus 1a(kg) Arus 1a (kmol) Arus 3 (kg) Arus 3 (kmol)

NH3 896,429 52,635 896,429 52,635

H2O 4,765 0,264 4,765 0,264

Total 901,194 52,900 901,194 52,900

3. NERACA MASSA DI VAPORIZER II (V-02)

ARUS 4

ARUS 2d
S-02

ARUS 2c

ARUS 2b

ARUS 2a

Efisiensi vaporizer = 80 %

Massa arus 2a

massa H2O = 11,503 kg

massa EDA = 52,216 kg

massa MEA = 5103,438 kg

massa DETA = 21,186 kg

Jumlah = 5188,343 kg

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-4
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Massa arus 2b

massa H2O = 14,379 kg

massa EDA = 65,270 kg

massa MEA = 6379,297 kg

massa DETA = 26,482 kg

Jumlah = 6485,428 kg

Massa arus 2c

massa H2O = 2,876 kg

massa EDA = 13,055 kg

massa MEA = 1275,859 kg

massa DETA = 5,296 kg

Jumlah = 1297,086 kg

Massa arus 2d

massa H2O = 1/0,8 x 11,503 = 14,379 kg

massa EDA = 1/0,8 x 52,216 = 65,270 kg

massa MEA = 1/0,8 x 5103,438 = 6379,297 kg

massa DETA = 1/0,8 x 21,1856 = 26,482 kg

Jumlah = 6485,428 kg

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-5
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Massa arus 4

massa H2O = 11,503 kg

massa EDA = 52,216 kg

massa MEA = 5103,438 kg

massa DETA = 21,186 kg

Jumlah = 5188,343 kg

Komponen Input Output

Arus 2a(kg) Arus 2a(kmol) Arus 4 (kg) Arus 4 (kmol)

H2O 11,503 0,639 11,503 0,639

EDA 52,216 0,869 52,216 0,869

MEA 5103,438 0,205 5103,438 0,205

DETA 21,185 83,548 21,185 83,548

Total 5188,343 85,261 5188,343 85,261

4. NERACA MASSA DI REAKTOR (R-01)

Reaksi yang terjadi di reaktor adalah sebagai berikut:

H2NCH2CH2OH (g) + NH3 (g) → H2NCH2CH2NH2 (g) + H2O (g)

MEA (g) + NH3 (g) → EDA (g) + H2O (g)

monoethanolamine ammonia ethylenediamine air

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-6
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

H2NCH2CH2OH(g) + H2NCH2CH2NH2(g) → H2NCH2CH2NHCH2CH2NH2(g) +

H2O(g)

MEA (g) + EDA (g) → DETA(g) +

H2O (g)

monoethanolamine ethylenediamine diethylenetriamine air

H2NCH2CH2NH2 (g) + H2NCH2CH2NH2 (g) → HN(CH2CH2)2NH(g) + 2NH3(g)

EDA (g) + EDA (g) → PIP (g) + 2NH3 (g)

ethylenediamine ethylenediamine piperazine ammonia

Untuk ketiga reaksi diatas berlaku :

• Jika reaksi dilakukan pada fixed bed catalytic reactor dengan katalis

Raney Nickel pada tekanan 31-33 atm dan suhu 235-335ºC serta

perbandingan mol NH3: MEA adalah 5,6 : 1, maka tidak akan dihasilkan

piperazine atau reaksi ketiga dapat diabaikan (Morris,1981)

• Konversi total monoethanolamine (MEA) sebesar 75%

• Perbandingan mol umpan NH3 dan MEA sebesar 5,6 : 1

• Diasumsikan bahwa 84% dari total MEA yang terkonversi, berubah

menjadi EDA pada reaksi pertama

• Diasumsikan bahwa 16% dari total MEA yang terkonversi, berubah

menjadi DETA pada reaksi kedua

(Morris, 1981)

Basis perhitungan = 83,548 kmol/jam monoethanolamine (MEA) masuk

reaktor

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-7
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Jumlah ammonia masuk reaktor .

5,6
= x mol MEA masuk reaktor
1

= 5,6 x 83,548 kmol/jam

= 467,868 kmol/jam

Karena terdapat sejumlah komponen yang harus di-recycle dari unit-unit

pemisahan dan pemurnian, maka dengan bantuan Solver, maka banyaknya

komponen-komponen yang di-recycle

a. Ethylenediamine (EDA) dari Menara Distilasi 2 (MD-02) yang dikembalikan

ke reaktor

= 0,869 kmol/jam

b. Diethylenetriamine (DETA) dari Menara Distilasi 2 (MD-02) dikembalikan ke

reaktor

= 0,205 kmol/jam

c. Air yang terkandung dalam umpan segar MEA dan ammonia

= 0,903 kmol/jam

Maka, komposisi umpan masuk reaktor dapat dituliskan sebagai berikut :

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi Mol Fraksi Massa

NH3 467,868 7968,261 0,845 0,605

H2O 0,903 16,268 0,002 0,001

EDA 0,869 52,216 0,002 0,004

MEA 83,548 5103,438 0,151 0,388

DETA 0,205 21,185 0,000 0,002

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-8
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Total 553,393 13161,368 1,000 1,000

a. Perhitungan untuk reaksi 1

MEA (g) + NH3 (g) → EDA (g) + H2O

(g)

monoethanolamine ammonia ethylenediamine air

MEA masuk reaktor ` = 83,548 kmol/jam

MEA bereaksi = konversi reaksi (1) x MEA masuk reaktor

= (84% x 75% x 83,548] kmol/jam

= 52,635 kmol/jam

1
Ammonia bereaksi = x MEA bereaksi pada reaksi (1)
1

= 1 x 52,635 kmol/jam

= 52,635 kmol/jam

1
EDA terbentuk dari reaksi = x MEA bereaksi pada reaksi (1)
1

= 52,635 kmol/jam

1
Air terbentuk dari reaksi = x MEA bereaksi pada reaksi (1)
1

= 52,635 kmol/jam

MEA sisa reaksi (1) = MEA masuk reaktor-MEA bereaksi di reaksi (1)

= ( 83,548 - 52,635 ) kmol/jam

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-9
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

= 30,914 kmol/jam

Ammonia sisa reaksi (1) = Ammonia umpan – ammonia bereaksi di reaksi

(1)

= ( 467,868 - 52,635) kmol/jam

= 415,233 kmol/jam

EDA hasil reaksi (1) = EDA pada umpan + EDA terbentuk dari reaksi

(1)

= ( 0,869 + 52,635) kmol/jam

= 53,504 kmol/jam

Air hasil reaksi (1) = Air pada umpan + air terbentuk dari reaksi (1)

= ( 0,903 + 52,635 ) kmol/jam

= 53,538 kmol/jam

b. Perhitungan untuk reaksi 2

MEA (g) + EDA (g) → DETA (g) + H2O (g)

monoethanolamine ethylenediamine diethylenetriamine air

MEA bereaksi menjadi DETA = Konversi reaksi(2) x MEA masuk reaktor

= (16% x 75 % x 83,548] kmol/jam

= 10,062 kmol/jam

1
EDA bereaksi menjadi DETA = x MEA bereaksi menjadi DETA
1

= 1 x 10,062kmol/jam

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-10
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

= 10,062 kmol/jam

1
DETA terbentuk dari reaksi (2) = x MEA bereaksi menjadi DETA
1

= 1 x 10,062kmol/jam

= 10,062 kmol/jam

1
Air terbentuk dari reaksi (2) = x MEA bereaksi menjadi DETA
1

= 1 x 10,062 kmol/jam

= 10,062 kmol/jam

MEA sisa pada reaksi (2) = MEA masuk reaktor - total MEA

bereaksi

= [ 83,548 – ( 75% x 83,548)] kmol/jam

= 20,851 kmol/jam

EDA sisa reaksi (2) = EDA mula reaksi 2 – bereaksi jadi DETA

= ( 53,504 - 10,062 ) kmol/jam

= 43,442 kmol/jam

DETA hasil reaksi (2) = DETA terbentuk di reaksi+ DETA umpan

= (10,062 + 0,205) kmol/jam

= 10,267 kmol/jam

Air hasil reaksi (2) = Air hasil reaksi(1)–air terbentuk reaksi (2)

= ( 53,538+ 10,062 ) kmol/jam

= 63,600 kmol/jam

Dari perhitungan kedua reaksi diatas :

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-11
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Reaksi 1 :

MEA(g) + NH3 (g) → EDA (g) + H2O (g)

Mula : 83,548 467,868 0,869 0,903

Reaksi : 52,635 52,635 52,635 52,635

Sisa : 30,913 415,233 53,504 53,538

Reaksi 2 :

MEA(g) + EDA(g) → DETA(g) + H2O(g)

Mula : 30,913 53,504 0,205 53,538

Reaksi : 10,062 10,062 10,062 10,062

Sisa : 20,851 43,442 10,267 63,600

Dari kedua reaksi diatas, diperoleh:

MEA keluar reaktor = MEA masuk reaktor - MEA total bereaksi

= [ 83,548 – ( 75% x 83,548 )] kmol/jam

= 20,851 kmol/jam

Ammonia keluar reaktor = Ammonia masuk reaktor – bereaksi jadi EDA

= ( 467,868 – 52,635 ) kmol/jam

= 415,233 kmol/jam

EDA keluar reaktor = EDA terbentuk reaksi 1 – bereaksi jadi DETA

= ( 53,504 - 10,062 ) kmol/jam

= 43,442 kmol/jam

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-12
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

DETA keluar reaktor = DETA hasil reaksi (2)

= 10,267 kmol/jam

Air keluar reaktor = Air hasil dari reaksi (1) + air terbentuk reaksi(2)

= ( 53,538 - 10,062) kmol/jam

= 63,600 kmol/jam

Maka, komposisi keluar reaktor dapat ditabulasikan sebagai berikut :

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi Mol Fraksi Massa

NH3 415,233 7071,831 0,750 0,537

H2O 63,600 1145,759 0,115 0,087

EDA 43,442 2610,815 0,076 0,198

MEA 20,851 1273,639 0,038 0,097

DETA 10,267 1059,261 0,019 0,080

Total 553,393 13161,368 1,000 1,000

5. SEPARATOR (S-03)

Keluaran hasil reaktor mengandung gas yang bersifat condensable

maupun non-condensable. Untuk efisiensi bahan baku dan meningkatkan

recovery produk, maka gas non-condensable diumpankan kembali ke reaktor,

sedangkan gas yang bersifat condensable dipungut untuk diumpankan ke

menara distilasi I (MD-01). Gas keluaran reaktor diembunkan dalam

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-13
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

kondenser parsial (CP-01) menghasilkan campuran cairan dan gas. Keluaran

kondenser parsial kemudian diumpankan ke dalam separator (S-03), dimana

cairan dipisahkan pada hasil bawah sedangkan gas yang tidak terembunkan

dikeluarkan pada hasil atas.

Komposisi umpan separator dapat dituliskan sebagai berikut :

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi Mol Fraksi Massa

NH3 415,233 7071,831 0,750 0,537

H2O 63,600 1145,759 0,115 0,087

EDA 43.442 2610,815 0,079 0,198

MEA 20,851 1273,639 0,038 0,097

DETA 10,267 1059,261 0,019 0,08

Total 553,393 13161,368 1,000 1,000

Pada proses ini diasumsikan gas yang tidak dapat dicairkan adalah ammonia,

yang akan keluar separator pada hasil atas. Sedangkan gas lain yang

terembunkan dan berupa cairan akan keluar separator sebagai hasil bawah.

Komposisi hasil atas separator :

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol

NH3 415,233 7071,831 0,999

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-14
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

H2O 1,050x10-4 0,000 0,001

EDA 0,000 0,000 0,000

MEA 0,000 0,000 0,000

DETA 0,000 0,000 0,000

Total 415,233 7071,831 1,000

Dan komposisi hasil bawah separator adalah :

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol

NH3 0,000 0,000 0,000

H2O 63,600 1145,759 0,460

EDA 43,442 2610,815 0,314

MEA 20,861 1273,639 0,151

DETA 10,267 1059,261 0,075

Total 138,160 6089,474 1,000

6. MENARA DISTILASI I (MD-01)

Pada menara distilasi I (MD-01) semua air dan sebagian besar


ethylenediamine dipisahkan pada hasil atas.
Air
Air Ethylenediamine >>
Ethylenediamine Monoethanolamine <<
Monoethanolamine

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-15
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Diethylenetriamine

Ethylenediamine <<
Monoethanolamine >>
Diethylenetriamine

Pada perancangan ini diinginkan :

• Persentase ethylenediamine yang terpisah pada hasil atas = 98% umpan

• Persentase monoethanolamine terpisah pada hasil bawah =99,5% umpan

• Semua diethylenetriamine terpisahkan pada hasil bawah, maka:

Komposisi umpan masuk

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol

H2O 63,600 1145,759 0,460

EDA 43,442 2610,815 0,314

MEA 20,851 1273,639 0,151

DETA 10,267 1059,260 0,074

Total 138.160 6089,474 1,000

Komposisi hasil atas (Distilat)

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol

H2O 63,600 1145,759 0,598

EDA 42,573 2558,599 0,400

MEA 0,104 6,368 0,000

DETA 0,000 0,000 0,000

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-16
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Total 106,278 3710,726 1,000

Komposisi hasil bawah (Bottom)

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol

H2O 0,000 0,000 0,000

EDA 0,869 52,216 0,027

MEA 20,746 1267,271 0,651

DETA 10,267 1059,261 0,322

Total 31,883 2378,748 1,000

Menentukan kondisi menara

a. Menentukan suhu atas menara (Top)

Asumsi tekanan 1 atm

Tebakan suhu atas = 108,368oC = 381,368 K

Komponen xid = yi Ki xi = yi / Ki

H2O 0,598 1,330 0,449

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-17
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

EDA 0,400 0,742 0,537

MEA 0,001 0,093 0,010

DETA 0,000 0,037 0,000

Total 1,000 1,000

Karena Σxi =1,000, maka trial benar. Jadi suhu bagian atas menara=108,368 oC

b. Menentukan suhu bawah menara (Bottom)

Asumsi tekanan 1 atm

Tebakan suhu atas = 175,176 oC = 448,176 K

Komponen xib = xi Ki yi = xi Ki

H2O 0,000 8,796 0,000

EDA 0,027 4,721 0,129

MEA 0,651 1,137 0,740

DETA 0,322 0,409 0,132

Total 1,000 1,000

Karena Σyi =1,000 maka trial benar Jadi suhu bagian bawah menara =175,176
o
C

Perhitungan α rata-rata

Diambil : Light Key (LK) component = Ethylenediamine

Heavy Key (HK) component = Monoethanolamine

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-18
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Perhitungan α ditentukan berdasarkan suhu atas dan bawah menara, dan α

dirumuskan :

Ki
αi = , pada suhu tertentu dan K dicari dengan persamaan Antoine
K HK

Komponen αtop αbottom αaverage

H2O 14,253 7,737 10,501

EDA 7,954 4,152 5,747

MEA 1,000 1,000 1,000

DETA 0,398 0,359 0,378

Pengecekan distribusi

Komponen fi di bi αaverage

H2O 63,600 63,600 0,000 10,501

EDA 43,442 42,573 0,869 5,747

MEA 20,851 0,104 20,746 1,000

DETA 10,267 0,000 10,267 0,378

LK = (di/bi)ethylenediamine = 49,000

HK = (di/bi)monoethanolamine = 0,005

Persamaan Fenske :

log (di/bi) = A + C log αi (Coulson, pers.11.63)

LK : log 49,000 = A + C log 5,747 ………………….(1)

HK : log 0,005 = A + C log 1 ………………….(2)

Dari persamaan diatas, diperoleh :

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-19
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

A = -2,299

C = 5,252

Log (di/bi) = -2,299 + 5,252 log αi

Dari hasil pengecekan diperoleh :

Komponen di/bi fi di bi

H2O 1162,008 63,600 63,600 0,001

EDA 49,000 43,442 42,573 0,869

MEA 0,005 20,851 0,104 20,746

DETA 0,000 10,267 0,000 10,267

Maka, diperoleh komposisi hasil atas MD-01 sebagai berikut

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksimol Fraksimassa

H2O 63,545 1145,759 0,598 0,308

EDA 42,573 2558,599 0,400 0,689

MEA 0,104 6,368 0,001 0,002

DETA 0,000 0,000 0,000 0,000

Total 106,223 3710,726 1,000 1,000

Adapun komposisi hasil bawah MD-01 adalah :

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol Fraksi massa

H2O 0,000 0,000 0,000 0,000

EDA 0,869 52,216 0,027 0,022

MEA 20,746 1267,271 0,651 0,022

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-20
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

DETA 10,267 1059,261 0,322 0,445

Total 31,883 2378,748 1,000 1,000

7 . MENARA DISTILASI II (MD-02)

Pada menara distilasi II (MD-02), sebagian besar monoethanolamine terpisah

pada hasil atas dan sebagian besar diethylenetriamine terpisah pada hasil

bawah.

Ethylenediamine <<
Monoethanolamine >>
Ethylenediamine
Monoethanolamine
Diethylenetriamine

Monoethanolamine <<
Diethylenetriamine >>

Pada perancangan ini diinginkan :

• Persentase diethylenetriamine yang terpisah pada hasil bawah = 98%

umpan

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-21
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

• Persentase monoethanolamine yang terpisah pada hasil atas = 98% umpan

• Semua ethylenediamine terpisahkan pada hasil atas, maka

Komposisi umpan masuk

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol

EDA 0,869 52,217 0,027

MEA 20,746 1267,271 0,651

DETA 10,268 1059,260 0,322

Total 31,883 2378,748 1,000

Komposisi hasil atas (Distilat)

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol

EDA 0,869 52,216 0,041

MEA 20,331 1241,926 0,950

DETA 0,205 21,185 0,009

Total 21,406 1315,327 1,000

Komposisi hasil bawah (Bottom)

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-22
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

EDA 0,000 0,000 0,000

MEA 0,415 25,345 0,040

DETA 10,062 1038,075 0,960

Total 10,477 1063,421 1,000

Menentukan kondisi menara

a. Menentukan suhu atas menara (Top)

Asumsi tekanan 1 atm

Tebakan suhu atas = 170,579oC = 443,579 K

Komponen xid = yi Ki xi = yi / Ki

EDA 0,040 4,242 0,010

MEA 0,949 0,986 0,963

DETA 0,001 0,356 0,027

Total 1,000 1,000

Karena Σxi =1,000, maka trial benar. Jadi suhu bagian atas menara =170,578
o
C

b. Menentukan suhu bawah menara (Bottom)

Asumsi tekanan 1 atm

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-23
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Tebakan suhu atas = 204,882 oC = 477,882 K

Komponen xib = xi Ki yi = Ki xi

EDA 0,000 8,949 0,000

MEA 0,040 2,644 0,105

DETA 0,960 0,932 0,895

Total 1,000 1,000

Karena Σyi =1,000, maka trial benar. Jadi suhu bagian bawah menara= 204,882
o
C

Perhitungan α rata-rata

Diambil : Light Key (LK) component = Monoethanolamine

Heavy Key (HK) component = Diethylenetriamine

Perhitungan α ditentukan berdasarkan suhu atas dan bawah menara, dan α

dirumuskan :

Ki
αi = , pada suhu tertentu dan K dicari dengan persamaan Antoine
K HK

Komponen αtop αbottom αaverage

EDA 11,926 9,599 10,699

MEA 2,772 2,836 2,804

DETA 1,000 1,000 1,000

Pengecekan distribusi

Komponen fi di bi αaverage

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-24
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

EDA 0,869 0,869 0,000 10,699

MEA 20,746 20,331 0,415 2,804

DETA 10,267 0,205 10,021 1,000

LK = (di/bi)monoethanolamine = 49,000

HK = (di/bi)diethylenetriamine = 0,020

Persamaan Fenske :

log (di/bi) = A + C log αi (Coulson, pers.11.63)

LK : log 49,000 = A + C log 2,804 ……………….(1)

HK : log 0,020 = A + C log 1 ……………….(2)

Dari persamaan diatas, diperoleh :

A = -1,690

C = 7,549

Sehingga :

Log (di/bi) = -1,690+ 7,549 log αi

Dari hasil pengecekan diperoleh :

Komponen di/bi fi di bi

EDA 1,2.E+06 0,869 0,869 0,000

MEA 49,000 20,746 20,331 0,415

DETA 0,204 10,267 0,205 10,062

Maka, diperoleh komposisi hasil atas MD-02 sebagai berikut

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-25
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol Fraksi massa

EDA 0,869 52,216 0,041 0,039

MEA 20,331 1241,926 0,949 0,9442

DETA 0,205 21,185 0,010 0,016

Total 21,406 1315,327 1,000 1,000

Adapun komposisi hasil bawah MD-02 adalah :

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol Fraksi massa

EDA 0,000 0.000 0,000 0.000

MEA 0,415 25,345 0,039 0,024

DETA 10,062 1038,075 0,960 0,976

Total 10,477 1063,421 1,000 1,000

8. MENARA DISTILASI III (MD-03)

Pada menara distilasi III (MD-03), sebagian besar ethylenediamine terpisah

pada hasil bawah sebagai produk utama dan sebagian air terpisah sebagai

produk atas.

Air >>
Ethylenediamine <<
Air
Ethylenediamine
Monoethanolamine Air
Ethylenediamine >>>

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-26
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Monoethanolamine

Pada perancangan ini diinginkan :


• Persentase ethylenediamine yang terpisah pada hasil bawah = 98%

umpan

• Fraksi massa ethylenediamine di hasil bawah minimal 99%

• Semua monoethanolamine terpisah pada hasil bawah, maka:

Komposisi umpan masuk

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol

H2O 63,600 1145,759 0,598

EDA 42,573 2558,599 0,401

MEA 0,104 6,368 0,001

Total 106,278 3710,726 1,000

Komposisi hasil atas (Distilat)

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol

H2O 62,964 1134,302 0,987

EDA 0,851 51,172 0,013

MEA 0,000 0,000 0,000

Total 63,815 1185,474 1,000

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-27
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Komposisi hasil bawah (Bottom)

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol

H2O 0,636 11,457 0,015

EDA 41,722 2507,427 0,983

MEA 0,104 6,368 0,002

Total 42,462 2525,252 1,000

Menentukan kondisi menara

a. Menentukan suhu atas menara (Top)

Asumsi tekanan 1 atm

Tebakan suhu atas = 100,458 oC = 373,458 K

Komponen xid = yi Ki xi = yi / Ki

H2O 0,987 1,010 0,976

EDA 0,013 0,565 0,024

MEA 0,000 0,064 0,000

Total 1,000 1,0000

Karena Σxi =1,000, maka trial benar. Jadi suhu bagian atas menara =100,458oC

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-28
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

b. Menentukan suhu bawah menara (Bottom)

Asumsi tekanan 1 atm

Tebakan suhu atas = 117,203 oC = 390,203 K

Komponen xib = xi Ki yi = Ki xi

H2O 0,015 1,781 0,027

EDA 0,983 0,990 0,973

MEA 0,002 0,138 0,000

Total 1,000 1,000

Karena Σyi =1,000, maka trial benar. Jadi suhu bagian bawah menara =117,203
o
C

Perhitungan α rata-rata

Diambil : Light Key (LK) component = Air

Heavy Key (HK) component = Ethylenediamine

Perhitungan α ditentukan berdasarkan suhu atas dan bawah menara, dan α

dirumuskan :

Ki
αi = , pada suhu tertentu dan K dicari dengan persamaan Antoine
K HK

Komponen αtop αbottom αaverage

H2O 1,783 1,7989 1,793

EDA 1,000 1,000 1,000

MEA 0,114 0,1396 0,126

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-29
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Pengecekan distribusi

Komponen fi di bi αaverage

H2O 63,600 62,964 0,636 1,793

EDA 42,573 0,851 41,722 1,000

MEA 0,104 0,000 0,104 0,126

LK = (di/bi)air = 99,000

HK = (di/bi)ethylenediamine = 0.020

Persamaan Fenske :

log (di/bi) = A + C log αi (Coulson, pers.11.63)

LK : log 99,000 = A + C log 1,793 ………………….(1)

HK : log 0,020 = A + C log 1 ………………….(2)

Dari persamaan diatas, diperoleh :

A = -1,690

C = 14,534

Sehingga :

Log (di/bi) = -1,690 + 14,534 log αi

Dari hasil pengecekan diperoleh :

Komponen di/bi fi di bi

H2O 99,000 63,600 62,964 0,636

EDA 0,020 42,573 0,852 41,722

MEA 0,000 0,104 0,000 0,104

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-30
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Maka, diperoleh komposisi hasil atas MD-03 sebagai berikut

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol Fraksi massa

H2O 62,964 1134,302 0,987 0,957

EDA 0,851 51,172 0,013 0,043

MEA 0,000 0,000 0,000 0,000

Total 63,816 1185,474 1,000 1,000

Adapun komposisi hasil bawah MD-03 adalah :

Komponen Kmol/jam Kg/jam Fraksi mol Fraksi massa

H2O 0,636 11,458 0,015 0,004

EDA 41,722 2507,427 0,983 0,993

MEA 0,104 6,368 0,002 0,003

Total 42,462 2525,253 1,000 1,000

Dari komposisi hasil bawah MD-03 terlihat bahwa fraksi massa

ethylenediamine dalam produk sebesar 99,294 %. Maka spesifikasi produk telah

sesuai dengan permintaan pasar.

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine B-31
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Lampiran B Neraca Massa


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-1
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

NERACA PANAS

Dalam penyusunan neraca panas prarancangan pabrik ethylenediamine

dari monoethanolamine dan ammonia dengan kapasitas 20.000 ton/tahun ini, ada

beberapa hal yang menjadi dasar perhitungan, yaitu :

1. Basis perhitungan adalah 1 jam operasi.

2. Satuan massa yang digunakan adalah kmol.

3. Suhu referensi adalah 298 K.

4. Satuan kapasitas panas yang digunakan adalah kJ/kmol dan satuan perubahan

entalpi adalah kJ.

1. NERACA PANAS DI VAPORIZER I (V-01)

ARUS 3

ARUS 1d

ARUS 1c

ARUS 1b

ARUS 1

Tujuan :

Menentukan beban panas di vaporizer

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-2
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

1. Menghitung kondisi arus recycle

Sebelum masuk ke vaporizer, fresh feed ammonia bercampur dengan

ammonia recycle yang berasal dari vaporizer. Suhu ammonia recycle

adalah 39,576oC dan bertekanan 15 atm.

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

NH3 13,159 1194,473 15717,829

H2O 0,066 1099,112 72,678

Total 13,225 15790,507

2. Menghitung panas yang dibawa fresh ammonia

Suhu fresh ammonia adalah 30 oC dan bertekanan 15 atm.

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

NH3 52,635 1062,427 55920,989

H2O 0,264 980,467 259,332

Total 52,899 56180,321

3. Menghitung panas pencampuran

Besarnya panas campuran adalah 71970,828 kJ dan dari trial didapat suhu

campuran adalah 38,316o C

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

NH3 65,794 1088,836 71638,798

H2O 0,331 1004,257 332,030

Total 66,125 71970,288

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-3
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

4. Menghitung panas sensibel

Untuk menaikkan suhu pencampuran pada suhu 38,316 oC menjadi

39,576 oC, maka dibutuhkan panas sebesar :

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

NH3 65,794 107,403 7066,491

H2O 0,331 94,882 31,370

Total 66,125 7097,861

5. Menghitung panas laten penguapan

Ammonia yang teruapkan adalah sebesar 80 % dari umpan.

Komponen Kmol Panas Laten Q

NH3 52,635 18446,506 970934,658

H2O 0,264 42118,334 11140,226

Total 52,899 982074,883

6. Menghitung beban panas di vaporizer

Panas Total = Panas Sensible + Panas Laten Penguapan

Panas Total = 7097,861 + 982074,883

= 989172,745 kJ

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-4
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

2. NERACA PANAS DI VAPORIZER II (V-02)

ARUS 4

ARUS 2d

ARUS 2c

ARUS 2b

ARUS 2a

Tujuan :

Menentukan beban panas di vaporizer

1. Menghitung kondisi arus recycle

Sebelum masuk ke vaporizer, fresh monoethanolamine bercampur

dengan monoethanolamine recycle yang berasal dari vaporizer. Suhu

monoethanolamine recycle adalah 279,821oC dan bertekanan 15 atm.

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

H2O 0,160 20533,806 3277,964

EDA 0,217 51468,447 11179,437

MEA 20,887 56432,259 1178698,637

DETA 0,051 62434,420 3205,207

Total 21,315 1196361,244

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-5
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

2. Menghitung panas yang dibawa fresh monoethanolamine

Suhu fresh monoethanolamine adalah 71,913 oC dan bertekanan 15 atm.

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

H2O 0,639 3528,825 2253,330

EDA 0,869 8139,837 7072,201

MEA 83,548 9258,901 773561,377

DETA 0,205 10228,461 2100,401

Total 85,261 784987,309

3. Menghitung panas pencampuran

Besarnya panas campuran adalah sebesar 1981348,553 kJ dan dari trial

didapat suhu campuran adalah 117,848C

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

H2O 0,798 6996,091 5584,190

EDA 1,086 16504,546 17924,722

MEA 104,435 18696,212 1952535,692

DETA 0,257 20663,190 5303,949

Total 106,576 1981348,553

4. Menghitung panas sensibel

Untuk menaikkan suhu pencampuran pada suhu 117,848oC menjadi

279,822oC, maka dibutuhkan panas sebesar :

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-6
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

H2O 0,798 20543,829 16397,820

EDA 1,086 51659,244 56104,398

MEA 104,435 56580,529 5908977,743

DETA 0,257 3508,049 900,467

Total 106,576 5982380,430

5. Menghitung panas laten penguapan

Monoethanolamine yang teruapkan adalah sebesar 80 % dari umpan.

Komponen Kmol Panas Laten Q (kJ)

H2O 0,638 28050,986 17911,948

EDA 0,869 23156,656 20119,384

MEA 83,548 40135,363 3353223,775

DETA 0,205 43513,520 8935,445

Total 85,260 3400190,553

6. Menghitung beban panas di vaporizer

Panas Total = Panas Sensible + Panas Laten Penguapan

Panas Total = 5982380,430 + 3400190,553

= 9382570,981 kJ

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-7
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

3. Neraca Panas di Separator (S-01)

Gas keluar

S-01
Umpan

Cairan keluar

a. Q input

Panas dibawa umpan

T in = 312,576 K

T ref = 298 K

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

NH3 65,794 526,740 34656,274

H2O 0,331 465,950 154,054

Total 66,125 34810,328

b. Qoutput

Panas dibawa cairan

T in = 312,576 K

T ref = 298 K

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-8
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

NH3 13,159 523,558 6889,387

H2O 0,066 1099,112 72,678

Total 13,225 6962,066

Panas dibawa gas

T in = 312,576 K

T ref = 298 K

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

NH3 52,635 526,740 27725,019

H2O 0,264 465,950 123,243

Total 52,900 27848,262

4. NERACA PANAS DI SEPARATOR II (S-02)

Gas keluar

S-02
Umpan

Cairan keluar

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-9
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

a. Q input

Panas dibawa umpan

T in = 552,822 K

T ref = 298 K

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

H2O 0,798 7527,294 6008,189

EDA 1,086 29693,589 32248,652

MEA 104,435 27850,445 2908556,467

DETA 0,257 51928,927 13329,423

Total 106,576 2960142,731

b. Q output

Panas dibawa cairan

T in = 552,822 K

T ref = 298 K

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

H2O 0,160 20533.806 3277.964

EDA 0,217 51468,447 11179,437

MEA 20,887 27498,770 574365,850

DETA 0,051 62434,420 3205,207

Total 21,315 592028,458

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-10
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Panas dibawa gas

T in = 552,822 K

T ref = 298 K

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

H2O 0,639 7527,294 4806,551

EDA 0,869 29693,589 25798,921

MEA 83,548 27850,445 2326845,174

DETA 0,205 51928,927 10663,538

Total 85,261 2368114,185

5. NERACA PANAS DI REAKTOR (R-01)

555.5724 K
508 K ∆H

∆HP
∆HR
∆H 298
298 K 298 K

Reaksi yang terjadi :

MEA (g) + NH3 (g) EDA (g) + H2O(g) ……….(1)

MEA (g) + EDA (g) DETA (g) + H2O(g) ……….(2)

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-11
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

a. Menghitung panas yang dibawa umpan

T in = 508 K

Tref = 298 K

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

NH3 467,868 8141,241 3809026,296

H2O 0,903 6331,626 5717,762

EDA 0,869 23612,820 20515,718

MEA 83,548 22165,397 1851871,522

DETA 0,205 41081,213 8435,974

Total 553,393 5695567,272

b. Menghitung panas reaksi

Diketahui, pada 298 K :

Hf NH3 = -45900 kJ/kmol

Hf H2O = -241800 kJ/kmol

Hf EDA = -17340 kJ/kmol

Hf MEA = -210190 kJ/kmol

Hf DETA = -5860 kJ/kmol

Reaksi (1) :

MEA (g) + NH3 (g) EDA (g) + H2O(g)

∆H298 = (Hf EDA(g) + Hf H2O(g)) - (Hf MEA (g) +Hf NH3(g) )

= ( -17340 - 241800 ) – ( -210190 - 4590 ) kJ/kmol

= -3050 kJ/kmol

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-12
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Reaksi (2) :

MEA (g) + EDA (g) DETA (g) + H2O(g)

∆H298 = (Hf DETA(g) + Hf H2O(g)) - (Hf MEA (g) +Hf EDA (g) )

= (-5860 - 241800 ) – ( -210190 -17340 ) kJ/kmol

= -20130 kJ/kmol

Maka :

∆H reaksi 1 = 52,625 kmol x - 3050 kJ/kmol

= - 160536,750 kJ

∆H reaksi 2 = 10,062 kmol x - 20130 kJ/kmol

= - 202548,060 kJ

∆H reaksi total = ∆H reaksi 1 + ∆H reaksi 2

= (- 120536,750 - 202548,060 ) kJ

= - 363084,810 kJ

Q reaksi = - ∆H reaksi

= 363084,810 kJ

Q input = Q umpan + Q reaksi

= ( 5695567,272 + 363084,810 ) kJ

= 6058652,082 kJ

c. Menghitung panas dibawa produk

T out = 545,5715 K

Tref = 298 K

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-13
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

NH3 415,233 10172,137 4223805,818

H2O 63,600 7694,142 489349,649

EDA 43,442 30072,792 1306419,336

MEA 20,851 28211,275 588222,641

DETA 10,267 52617,755 540249.408

Total 553,393 6058652,082

Q output = 6058652,082 kJ

6. NERACA PANAS DI KONDENSOR PARSIAL (CP-01)

Gas keluar

Pendingin masuk

Pendingin keluar

Gas masuk

Tujuan :

a. Menghitung beban pendingin

b. Menghitung kebutuhan air pendingin yang diperlukan untuk

mengkondensasikan umpan kondensor.

Neraca panas pada masing-masing interval.

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-14
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

ƒ Interval I

Pada T = 458,180 K sampai T = 419,180. K

Komponen V(kmol) L(kmol) QL (kJ) QV (kJ) Qtot (kJ)

NH3 415,233 0,000 0,000 6061422,792 6061422,792

H2O 56,388 7,212 66148,495 2616989,595 2683138,091

EDA 35,202 8,240 180405,371 2108058,266 2288463,637

MEA 9,303 11,548 285449,880 727386,881 1012836,762

DETA 2,360 7,907 2777965,891 949963,315 3727929,206

Total 518,486 34,907 3309969,638 12463820,849 15773790,487

ƒ Interval II

Pada T = 419,180 K sampai T = 399,180. K

Komponen V(kmol) L(kmol) QL (kJ) QV (kJ) Qtot (kJ)

NH3 415,233 0,000 0.000 4250404,060 4250404,060

H2O 44,671 11,717 84951,048 2043823,750 2128774,797

EDA 23,901 11,301 193568,400 1359591,614 1553160,014

MEA 2,196 7,107 137856,109 163910,860 301766,969

DETA 0,252 2,108 568455,039 80969,847 649424,887

Total 486,252 32,234 984830,596 7898700,131 8883530,727

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-15
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

ƒ Interval III

Pada T = 399,180 K sampai T = 379,180. K

Komponen V(kmol) L(kmol) QL (kJ) QV (kJ) Qtot (kJ)

NH3 415,233 0,000 0,000 2832033,192 2832033,192

H2O 26,509 18,163 97254,874 1193947,054 1291201,928

EDA 10,749 13,152 164485,784 579249,121 743734,905

MEA 0,177 2,018 28654.968 12612,967 41267,935

DETA 0,009 0,243 46783,220 2160,338 48943,557

Total 452,677 33,575 337178,845 4620002,673 4957181,518

ƒ Interval IV

Pada T = 379,180 K sampai T = 359,180 K

Komponen V(kmol) L(kmol) QL (kJ) QV (kJ) Qtot (kJ)

NH3 415,233 0,000 0,000 1690464.972 1690464.972

H2O 11,426 15,083 52394,854 505829,649 558224.503

EDA 3,192 7,557 60529,603 162475,956 223005.560

MEA 0,005 0,172 1566,752 364,872 1931.624

DETA 0,000 0,009 1044,336 21,574 1065,910

Total 429.856 22,821 115535,545 2359157,024 2474692,569

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-16
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

ƒ Interval V

Pada T = 359,180 K sampai T = 339,180. K

Komponen V(kmol) L(kmol) QL (kJ) QV (kJ) Qtot (kJ)

NH3 415,233 0,000 0,000 729679,282 729679,282

H2O 3,933 7,493 11958,346 170860,197 182818,543

EDA 0.706 2,486 9013,575 33852,224 42865,799

MEA 0,000 0,005 22,012 4,611 26,623

DETA 0,000 0,000 6,530 0,095 6,625

Total 419,872 9,984 21000,463 934396,408 955396,871

ƒ Interval VI

Pada T = 339,180 K sampai T = 314,676 K

Komponen V(kmol) L(kmol) QL (kJ) QV (kJ) Qtot (kJ)

NH3 415,233 0,000 0,000 510798,630 510798,630

H2O 0,000 3,933 4447,951 4,527 4452,478

EDA 0,000 0,706 1807,903 0,085 1807,987

MEA 0,000 0,000 0,206 0,081 0,287

DETA 0,000 0,000 0,032 0,001 0,033

Total 415,233 4,639 6256,092 510803,324 517059,416

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-17
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Menentukan beban pendingin :

Suhu (K) H (kJ) Q = H1 - H2 (kJ)

458,527 18489495,596 -

444,180 18079339.754 410155,842

419,180 15773790,487 2305549,267

394,180 8883530,727 6890259,760

369,180 4957181,518 3926349,210

344,180 2474692,569 2482488,949

319,180 955396,871 1519295,698

313,000 517059,416 438337,455

Total 17972436,179

Jadi beban pendingin adalah 17972436,179 kJ/jam

Menentukan kebutuhan air pendingin :

Air masuk pada suhu 35 C dan keluar pada suhu 47 C

Tair in = 308 K

Tair out = 320 K

Cp air = 4.2 kJ/kg K

Beban panas CP-01 = m x Cp x dT

17972436,179 kJ/jam = m x 4,2 kJ/kg K x (320 – 308)K

m = 357959,612 kg/jam

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-18
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

7. NERACA PANAS DI SEPARATOR III (S-03)

Gas keluar

S-03
Umpan

Cairan keluar

a. Q input

Panas dibawa umpan

T in = 314,676 K K

T ref = 298 K

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

NH3 415,233 542,142 225115,138

H2O 63,600 479,471 30494,470

EDA 43,442 1392,534 60494,309

MEA 20,851 1303,128 27171,026

DETA 10,267 2353,769 24167,166

Total 553,393 367442,110

b. Qoutput

Panas dibawa cairan

T in = 314,676 K

T ref = 298 K

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-19
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

H2O 63,600 155,049 9861,125

EDA 43,442 1131,036 49134,354

MEA 20,851 2559,449 53366,100

DETA 10,267 2918,482 29965,328

Total 138,160 142326,907

Panas dibawa gas

T in = 314,676 K

T ref = 298 K

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

NH3 415,233 542,142 225115,138

H2O 0,000 479,471 0,050

EDA 0,000 1392,534 0,003

MEA 0,000 1303,128 0,002

DETA 0,000 2353,769 0,000

Total 415,233 225115,192

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-20
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

8. NERACA PANAS DI MENARA DISTILASI I ( MD-01)

Qc

Produk atas
Umpan

Qr

Produk bawah
Tujuan :

a. Menentukan beban kondensor

b. Menentukan beban reboiler

1. Menghitung Entalpi Umpan

Cp = A + BT + CT2 + DT3

Cp = kJ/kmol K

T ref = 298 K

T feed = 312,262 K

Komponen kmol Xi Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

H2O 63,600 0,460 1164,474 536,050

EDA 43,442 0,314 2532,274 796,226

MEA 20,851 0,151 2887,530 435,775

DETA 10,267 0,074 3191,377 237,168

Total 138,160 1,000 2005,220

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-21
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

2. Menghitung Entalpi Distilat

Menghitung H liquid pada top ( pada suhu bubble point distilat)

Cp = A + BT + CT2 + DT3

Cp = kJ/kmol K

Tref = 298 K

Td = 378,746 K

Komponen kmol Xi Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

H2O 63,600 0,598 6350,787 3800,536

EDA 42,573 0,401 14259,757 5712,225

MEA 0,104 0,001 16172,820 15,865

Total 106,277 1,000 9528,626

3. Menghitung Beban Kondensor ( Qc )

Menghitung H evaporasi pada

λ = A(1-T/Tc)n ; T = 378,746 K

`Komponen A Tc n Hvap(kJ/kmol) λ (kJ)

H2O 52,053 647,130 0,321 39,242 23,484

EDA 57,520 593,000 0,338 40,774 16,333

MEA 74,024 638,000 0,304 56,296 0,055

Total 39,872

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-22
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Neraca massa di sekitar kondensor

V = D + L0

Di mana R = L0/D = 0,1922

L0 = R*D

V = (R+1) D = 1,1922 D

Neraca panas :

V Hv + Qc = Lo ho + D hd

(R+1) D Hv + Qc = (R+1)D hd

Qc = (hd-Hv) (R+1) D

Qc = - 4468441,575 kJ

4. Menghitung Panas Yang Dibawa Bottom

Menghitung entalpi bottom (Qb)

Tref = 298 K

T = 448,176 K

Komponen kmol Xi Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

EDA 0,869 0,027 12013,980 327,395

MEA 20,746 0,651 27640,955 17986,259

DETA 10,267 0,322 31076,612 10007,863

Total 31,882 1,000 28321,516

5. Menghitung Panas Yang Dibawa Reboiler

Neraca Panas di sekitar Menara distilasi

F hf + Qc + Qr = D hd + B hb

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-23
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Hf + Qc + Qr = Hd + Hb

Dengan : Hf = panas yang dibawa umpan ( kJ)

Qc = panas yang dibawa kondensor ( kJ)

Qr = panas yang dibawa reboiler ( kJ)

Hd = panas yang dibawa destilat ( kJ)

Hb = panas yang dibawa bottom ( kJ)

277041.745 - 4468441,575 + Qr = 1012679,560 + 902964,772

Qr = 6107044,161 kJ

9. NERACA PANAS DI MENARA DISTILASI II ( MD-02)

Qc

Produk atas
Umpan

Qr

Produk bawah

Tujuan :

c. Menentukan beban kondensor

d. Menentukan beban reboiler

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-24
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

1. Menghitung Entalpi Umpan

Cp = A + BT + CT2 + DT3

Cp = kJ/kmol K

T ref = 298 K

T feed = 473,092 K

Komponen kmol Xi Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

EDA 0,869 0,027 32813,157 894,196

MEA 20,746 0,651 36726,779 23898,499

DETA 10,267 0,322 40659,167 13093,814

Total 31,882 37886,508

2. Menghitung Entalpi Distilat

Menghitung H liquid pada top ( pada suhu bubble point distilat)

Cp = A + BT + CT2 + DT3

Cp = kJ/kmol K

Tref = 298 K

Td = 440,093 K

Komponen kmol Yi Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

EDA 0,868 0,041 15483,495 628,463

MEA 20,331 0,950 14527,678 13798,643

DETA 0,205 0,010 26283,990 252,148

Total 21,406 1,000 14679,254

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-25
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

3. Menghitung Beban Kondensor ( Qc )

Menghitung H evaporasi pada

λ = A(1-T/Tc)n ; T = 378,746 K

Komponen A Tc n Hvap(kJ/kmol) Yi λ(kJ/kmol)

EDA 57,520 593 0,338 36,380 0,041 1,477

MEA 74,024 638 0,304 51,859 0,950 49,257

DETA 63,500 676 0,222 50,266 0,001 0,482

Total 1,000 51,216

Neraca massa di sekitar kondensor

V = D + L0

Di mana R = L0/D = 0,11

L0 = R*D

V = (R+1) D = 1,11 D

Neraca panas :

V Hv + Qc = Lo ho + D hd

(R+1) D Hv + Qc = (R+1)D hd

Qc = (hd-Hv) (R+1) D

Qc = -1658448,803 Kj

4. Menghitung Panas Yang Dibawa Bottom

Menghitung entalpi bottom (Qb)

Tref = 298 K

T = 477,882 K

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-26
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Komponen kmol Xi Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

MEA 0,415 0,040 33836,362 1340,041

DETA 10,062 0,960 37835,683 36337,254

Total 10,477 1,000 37677,296

5. Menghitung Panas Yang Dibawa Reboiler

Neraca Panas di sekitar Menara distilasi

F hf + Qc + Qr = D hd + B hb

Hf + Qc + Qr = Hd + Hb

Dengan : Hf = panas yang dibawa umpan ( kJ)

Qc = panas yang dibawa kondensor ( kJ)

Qr = panas yang dibawa reboiler ( kJ)

Hd = panas yang dibawa destilat ( kJ)

Hb = panas yang dibawa bottom ( kJ)

1207922 - 1658448,803 + Qr = 624612,505 + 394745,558

Qr = 1469884,867 kJ

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-27
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

10. NERACA PANAS DI MENARA DISTILASI III ( MD-03)

Qc

Umpan Produk atas

Qr

Produk bawah

Tujuan :

e. Menentukan beban kondensor

f. Menentukan beban reboiler

1. Menghitung Entalpi Umpan

Cp = A + BT + CT2 + DT3

Cp = kJ/kmol K

T ref = 298 K

T feed = 312,842 K

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-28
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Komponen kmol Xi Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

H2O 63,600 0,598 1119,143 71177,833

EDA 42,573 0,401 2532,274 107806,680

MEA 0,104 0,001 2887,530 301,034

Total 106,278 1,000 179285,547

2. Menghitung Entalpi Distilat

Menghitung H liquid pada top ( pada suhu bubble point distilat)

Cp = A + BT + CT2 + DT3

Cp = kJ/kmol K

Tref = 298 K

Td = 373,330 K

Komponen kmol Yi Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

H2O 62,964 0,987 2381,280 2349,508

EDA 0,851 0,013 7492,353 99,967

Total 63,815 1,000 2449,475

3. Menghitung Beban Kondensor ( Qc )

Menghitung H evaporasi pada

λ = A(1-T/Tc)n ; T = 373,330 K

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-29
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Komponen A Tc n Hvap(kJ/kmol) Yi λ(kJ/kmol)

H2O 52,053 647 0,321 39,494 0,987 38,967

EDA 57,520 593 0,338 41,119 0,013 0,549

MEA 74,024 638 0,304 56,651 0,000 0,000

Total 1,000 39,516

Neraca massa di sekitar kondensor

V = D + L0

Di mana R = L0/D = 2,402

L0 = R*D

V = (R+1) D = 3,402 D

Neraca panas :

V Hv + Qc = Lo ho + D hd

(R+1) D Hv + Qc = (R+1)D hd

Qc = (hd-Hv) (R+1) D

Qc = -7858144,254 kJ

d. Menghitung Panas Yang Dibawa Bottom

Menghitung entalpi bottom (Qb)

Tref = 298 K

T = 390,203K

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-30
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Komponen kmol Xi Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

H2O 0,636 0,015 6946,976 104,053

EDA 41,722 0,983 16384,038 16098,408

MEA 0,104 0,002 18560,945 45,571

Total 42,462 1,000 16248,032

e. Menghitung Panas Yang Dibawa Reboiler

Neraca Panas di sekitar Menara distilasi

F hf + Qc + Qr = D hd + B hb

Hf + Qc + Qr = Hd + Hb

Dengan : Hf = panas yang dibawa umpan ( kJ)

Qc = panas yang dibawa kondensor ( kJ)

Qr = panas yang dibawa reboiler ( kJ)

Hd = panas yang dibawa destilat ( kJ)

Hb = panas yang dibawa bottom ( kJ)

179285,547 - 7858144,254 + Qr = 368176,065 + 689921,687

Qr = 8736956,460 kJ

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-31
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

11. NERACA PANAS DI COOLER I (CO-01)

Tujuan :

a. Menghitung beban panas CO-01

b. Menghitung kebutuhan air pendingin

1. Menghitung Beban Panas

Qinput

Fluida panas = umpan reaktor

T in = 535,180 K

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

NH3 467,868 9264,235 4334439,232

H2O 0,903 7056,050 6371,952

EDA 0,869 27348,283 23761,230

MEA 83,548 25712,956 2148346,030

DETA 0,205 47797,337 9815,121

Total 553,393 6522733,565

Q input fluida panas = 6522733,565 kJ/jam

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-32
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Q output

T out = 508 K

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

NH3 467,868 8118,727 3798492,938

H2O 0,903 6327,045 5713,625

EDA 0,869 23689,006 20581,911

MEA 83,548 22278,564 1861326,379

DETA 0,205 41264,754 8473,664

Total 553,393 5694588,516

Q output fluida panas = 5694588,516 kJ/jam

Q pendingin = Q input fluida panas - Q output fluida panas

= 6522733,565 - 5694588,516

= 828145,049 kJ/jam

2. Menghitung Kebutuhan Air Pendingin

Air masuk pada suhu 35 C dan keluar pada suhu 47 C

Tair in = 308 K

Tair out = 320 K

Cp air = 4.2 kJ/kg K

Beban panas CO-01 = m x Cp x dT

828145,049 kJ/jam = m x 4,2 kJ/kg K x (320 – 308)K

m = 16431,449 kg/jam

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-33
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

12. NERACA PANAS DI COOLER II (CO-02)

Tujuan :

a Menghitung beban panas CO-02

b Menghitung kebutuhan air pendingin

1. Menghitung Beban Panas

Qinput

Fluida panas = hasil bawah MD-02

T in = 477,882 K

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

MEA 0,415 38695,956 16056,012

DETA 10,062 42460,581 427242,049

Total 10,477 443298,061

Q input fluida panas = 443298,061 kJ/jam

Q output

T out = 303 K

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-34
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

MEA 0,415 982,386 407,619

DETA 10,062 1079,887 10865,916

Total 10,477 11273,535

Q output fluida panas = 11273,535 kJ/jam

Q pendingin = Q input fluida panas - Q output fluida panas

= 443298,061 - 11273,535

= 432024,526 kJ/jam

2. Menghitung Kebutuhan Air Pendingin

Air masuk pada suhu 35 C dan keluar pada suhu 47 C

Tair in = 308 K

Tair out = 320 K

Cp air = 4.2 kJ/kg K

Beban panas CO-02 = m x Cp x dT

432024,526 kJ/jam = m x 4,2 kJ/kg K x (320 – 308)K

m = 8571,915 kg/jam

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-35
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

13. NERACA PANAS DI COOLER III (CO-03)

Tujuan :

a. Menghitung beban panas CO-03

b. Menghitung kebutuhan air pendingin

1. Menghitung Beban Panas

Qinput

Fluida panas = hasil bawah MD-03

T in = 389,135 K

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

H2O 0,636 6888,603 4381,172

EDA 41,722 16619,589 693395,918

MEA 0,104 18675,170 1946,945

Total 42,462 699724,034

Q input fluida panas = 699724,034 kJ/jam

Q output

T out = 303 K

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-36
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Komponen kmol Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)

H2O 0,636 378,456 240,699

EDA 41,722 866,655 36158,225

MEA 0,104 982,386 102,417

Total 42,462 36501,341

Q output fluida panas = 36501,341 kJ/jam

Q pendingin = Q input fluida panas - Q output fluida panas

= 699724,034 - 36501,341

= 663222,693 kJ/jam

2. Menghitung Kebutuhan Air Pendingin

Air masuk pada suhu 35 C dan keluar pada suhu 47 C

Tair in = 308 K

Tair out = 320 K

Cp air = 4.2 kJ/kg K

Beban panas CO-03 = m x Cp x dT

663222,693 kJ/jam = m x 4,2 kJ/kg K x (320 – 308)K

m = 13159,180 kg/jam

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-37
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-38
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine C-39
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Lampiran C Neraca Panas


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

REAKTOR

Kode : R-01

Fungsi : Untuk mereaksikan gas monoethanolamine (MEA) dan

ammonia menjadi ethylenediamine (EDA) dan

diethylenetriamine (DETA)

Jenis : Single-bed Catalytic Reactor

Kondisi operasi

Suhu : 235– 272,5715 0C

Tekanan : 33 - 32,9001 atm

Fase : gas

Katalis : Activated Nickel Catalyst (Raney Nickel)

Bentuk : butir

Ukuran : 3,5 mm

Kadar nikel : minimal 88 %

Bulk density : 524,512 kg/m3

Asumsi :

ƒ Reaktor fixed bed dengan diameter besar dan diisolasi sempurna, sehingga

panas yang hilang ke sekeliling kecil, dapat dianggap adiabatik.

ƒ Gradien konsentrasi dan suhu ke arah radial relatif kecil (asumsi beda suhu

dan konsentrasi hanya ke arah memanjang/ longitudinal).

ƒ Dengan kecepatan aliran gas besar dan tumpukan katalisator tebal, maka

dispersi aksial untuk panas ataupun massa dapat diabaikan.

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

ƒ Jika kecepatan aliran gas di seluruh reaktor fixed bed sama dapat dianggap

plug flow, sehingga tiap molekul gas mempunyai waktu tinggal yang sama di

dalam reaktor (Agra, 1992).

Ditinjau suatu elemen volum dalam reaktor

FMEA z

FMEA z + ∆z

Gambar.1 Elemen volum

Reaksi yang terjadi adalah :

MEA (g) + NH3 (g) EDA (g) + H2O (g)

MEA (g) + EDA (g) DETA (g) + H2O (g)

Disederhanakan menjadi :

A (g) + B (g) C (g) + D (g)

A (g) + C (g) E (g) + D (g)

• Neraca massa MEA pada elemen volum pada keadaan steady state:

Rate of input – Rate f output = Rate of accumulation

FA z − FA z + ∆z − ( A ∆z rA ) × ρbulk .catalyst = 0

FA z + ∆z − FA z
= A (rA ) ρbulk catalyst
∆z

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

∆z → 0

dFA
= A(rA ) ρbulk catalyst
dz

FA = FAmula−mula (1 − X ) → dFA = − FAmula−mula dX

dx1 A( r1 A ) ρbulkcatalyst
reaksi (1) : = ……………………………….. (1)
dz FA mula−mula

dx2 A( r2 A ) ρbulk catalyst


reaksi (2) : = ………………………………..(2)
dz FA mula −mula

• Neraca panas pada elemen volum pada keadaaan steady state :

input – output + disappearance by reaction = accumulation

∑ (F H ) −∑ (F H )
i fi z i fi z + ∆z −(− rA ) ρbulk catalyst A ∆z H Ro = 0

∑ (F H ) i fi z + ∆z −∑ (Fi H fi ) z
+ (− rA ) ρbulk catalyst A H Ro = 0
∆z

Jika diambil ∆z → 0, maka diperoleh :

d
(∑ (Fi H fi )) + (− rA )ρbulkcatalyst A H Ro = 0
dz

⎛ dH fi ⎞ ⎛ dF ⎞
∑ ⎜⎜ F i ⎟⎟ + ∑ ⎜ H fi i ⎟ + (− rA )ρbulk catalyst A H Ro = 0
⎝ dz ⎠ ⎝ dz ⎠

⎛ dT⎞ ⎛ dFA dF dF dF dF ⎞
∑⎜⎝FCp dz ⎟⎠ +⎜⎝H
i i fA
dz
+ Hf B B + Hf C C + Hf E E + Hf D D ⎟
dz dz dz dz ⎠

+ (− rA )ρ bulkcatalyst A HR 0 = 0

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

⎛ dT ⎞ ⎡⎛ dx dx dx dx ⎞⎤
Σ⎜ Fi Cpi ⎟ + ⎢⎜ − H f A FAmula − H f B FAmula + H f C FAmula + H f D FAmula ⎟ +
⎝ dz ⎠ ⎣⎝ dz dz dz dz ⎠⎥⎦

⎡⎛ dx dx dx dx ⎞⎤
⎢⎜ − H f A FAmula dz − H fC FAmula dz + H f E FAmula dz + H f D FAmula dz ⎟⎥ =0
⎣⎝ ⎠⎦

⎛ (
dT ⎞ ⎡ − H f A − H fB + H fC + H f D + H R1 +⎤
0
dx )
∑⎜⎝ FiCpi dz ⎟⎠ + ⎢⎢ − H − H + H + H + H 0R ⎥⎥FAmula−mula dz = 0
( )
⎣ fA fC fE fD 2

Jika (
∆HR1 = HR01 − H fA − H fB + H fC + H fD )
(
∆HR2 = HR02 − H fA − H fC + H fE + H fD )

dT
(− ∆H R1 )FA dx
mula− mula
+ (− ∆H R2 )FAmula−mula
dx
= dz dz
dz ∑(FiCpi )

dT
=
[ ] [
(− ∆H R1 )(− rA )A ρ bulkkatalis + (− ∆H R 2 ) (− rA ) A ρ bulkkatalis ] ……….. (3)
dz Σ(Fi Cp i )

Keterangan :

T : suhu (K)

z : tinggi bed (m)

(-∆HR) : panas reaksi (kJ/kmol)

A : luas permukaan (m2)

-rA : kecepatan reaksi (kmol MEA/kg katalis.jam)

Cpi : kapasitas panas tiap komponen (kJ/kmol K)

Fi : jumlah mol tiap komponen (kmol/jam)

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Panas pembentukan produk pada 298 OK (∆HR0) :

∆H reaksi 298 = (∆H produk 298 − ∆Hrreak tan 298 )

Komponen Hf (Tr) (kJ/kmol)

MEA -210190

NH3 -45900

EDA -17340

DETA -5860

H2O -241800

Reaksi (1) : ∆H reaksi 298 = [( -17340 – 241800 ) – (-210190 - 45900)]

= -3050 kJ/kmol

Reaksi (2) : ∆H reaksi 298 = [( -5860 - 241800) – (-210190 -17340)]

= -20130 kJ/kmol

Karena ∆Hr negatif, maka kedua reaksi berlangsung secara eksotermis.

• Pressure Drop pada elemen volum

Untuk menghitung pressure drop dalam reaktor, digunakan persamaan Ergun :

dP G ⎛ 1 − ε ⎞⎛⎜ 150 (1 − ε )µ ⎞
=− ⎜ 3 ⎟⎜ + 1,75 G ⎟ ………………………… (4)
dz ρ g c D p ⎝ ε ⎠⎝ Dp ⎟

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

G=
∑F BM avg
(kg/m2.s)
A. 3600

P BM avg
ρ= (kg/m3)
RT

BM avg = ∑ ( xi BM i ) (kg/kmol)

µ avg = [∑ ( z i µ i )]× 10 −6 (kg/m.s)

Dengan :

P = tekanan (lbm/ft2)

ε = porositas

gc = faktor konversi (4,17x108 lbm.ft/s2.lbf)

Dp = diameter partikel dalam bed (ft)

µ = viskositas gas ( lbm/ft.jam)

ρ = densitas gas (lb/ft3)

G = kecepatan superficial (lbm/ft2.jam)

• Menentukan persamaan kecepatan reaksi

Reaksi yang terjadi adalah :

MEA (g) + NH3 (g) EDA (g) + H2O (g) (reaksi 1)

MEA (g) + EDA (g) DETA (g) + H2O (g) (reaksi 2)

Persamaan kecepatan reaksi :

r1 = k1 PMEA. PNH3 ……………….... (5)

r2 = k2 PMEA. PEDA ……………….... (6)

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

(Morris,1981)

dengan :

rMEA = kecepatan reaksi (kmol MEA/kg katalis.jam)

k = konstanta kecepatan reaksi (L2/ kg katalis.kmol.jam)

PMEA = tekanan parsial MEA (atm)

PNH3 = tekanan parsial NH3 (atm)

PEDA = tekanan parsial EDA (atm)

Dengan program MATLAB ingin diketahui konversi MEA, suhu produk dan

tekanan keluar reaktor sebagai fungsi tinggi bed reaktor.

Diketahui :

Temperatur masuk = 508 K

= 235 0C

Tekanan masuk = 33 atm

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

PERHITUNGAN BED

Tin bed = 508 K

ƒ Neraca massa bed

Komposisi gas umpan:

Komponen Kmol/jam Fraksi mol Kg/jam

NH3 467,868 0,845 7968.260

H2O 0,903 0,002 16,268

EDA 0,869 0,002 52,216

MEA 83,548 0,151 5103,438

DETA 0,205 0.000 21,185

Jumlah 553,393 1,000 13161,368

Komposisi gas produk:

Komponen Kmol/jam Fraksi mol Kg/jam

NH3 415,232 0,750 7071,831

H2O 63,601 0,115 1145,759

EDA 43,442 0,07 2610,815

MEA 20,851 0,038 1273,639

DETA 10,267 0,018 1059,260

Jumlah 553,393 1,000 13161,368

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

ƒ Berat katalis di bed

Diketahui :

Diameter (D) = 1,3 m

Tinggi bed (Z) = 2,6 m = 102,362 in

π
Vbed = D2Z
4

= 3,449 m3

Berat katalis = Vbed x ρb.cat

= 1809,194 kg

Vbed
Vcat =
(1 − ε )
Dengan ε = porositas katalis = 0,325, maka:

Vcat = 1,582 m³

ƒ Waktu tinggal di bed

P BM avg
ρ =
Z RT

= 19,894 kg/m3

Laju alir gas masuk = 661,583 m3/jam

(Vbed − Vcat )
Waktu tinggal =
laju alir gas

= 0,0025 jam

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

= 9,037 detik

DIMENSI REAKTOR

ƒ Tebal dinding reaktor

Dipilih bahan Carbon Steel SA-285 grade C

Dari Brownell Appendix D diperoleh :

Max allowable stress (f) = 13750 psia

Efisiensi pengelasan (E) = 0,8

Corrosion allowance ( c ) = 0,125 in

Tekanan operasi = 33 atm

= 484,77 psia

Over design = 10%, maka tekanan design = 533,247 psi

Dari program Matlab, diperoleh :

Diameter bed = 1,3 m

= 51,182 in

Jari-jari ( ri ) = 25,591 m

P ri
Tebal shell (ts) = +c
f E − 0.6 P

= 1,403 in

Digunakan tebal shell standar = 1,5 in

ƒ Diameter luar reaktor

Diameter luar reaktor = (2 x tebal shell standar) + diameter dalam

Diameter luar reaktor = [( 2 x 1,5) + 51,182] in

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

= 54,182 in

= 1,376 m

ƒ Tebal head reaktor

Dalam perancangan ini dipilih head jenis elliptical head (P> 200 psi)

Bahan yang dipilih adalah Carbon Steel SA-285 grade C

Dari Brownell diperoleh :

Allowable stress (f) = 13750 psi

Efisiensi pengelasan (E) = 0,8 (double welded butt joint)

Corrosion allowance ( c ) = 0,125

Tebal head (th) = ⎛ P × rc × W ⎞ ( Brownell 7.7 )


⎜ +C⎟
⎜ 2 × f × E − 0,2 × P ⎟
⎝ ⎠
Dari tabel 5.7 Brownell dipakai OD standar 60 in diperoleh
rc = 60 in

icr = 3,625 in

= 1 ⎛ 3 + rc ⎞
4 ⎜⎝ icr ⎟⎠
w

W = 1,767

th = 2,707 in

Digunakan tebal head standar = 2,75 in

ƒ Tinggi head reaktor

Tinggi head dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

h = th + b + sf (Brownell, hal 87)

Dari tabel 5.11, Brownell untuk th = 1,75 in, maka sf = 1,5 – 4,5

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Dipilih sf = 3 in

dari pers. di fig. 5.8 Brownell :

BC = rc - icr

= 56,375 in

AB = ID/2 - icr

= 31,966 in

AC = (BC2-AB2)/2

= 51,920 in

B = rc - AC

= 8,080 in

Tinggi head reaktor (OA) = 13,830 in

= 0,351 m

ƒ Tinggi reaktor

Tinggi reaktor = tinggi bed + (2 x tinggi head) + ruang kosong diatas dan

dibawah bed

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Ruang kosong diatas bed = 2 ft = 24 in = 0,609 m

Ruang kosong dibawah bed = 2 ft = 24 in = 0,609 m

maka:

Tinggi reaktor = [ 102,362 + (2 x 0,351) + 24 + 24 ] in

= 178,023 in

= 4,103 m

ƒ Diameter pipa pemasukan dan pengeluaran

Diameter optimum pipa dapat ditentukan dengan persamaan :

Di,opt = 226 G 0,5 ρ (-0.35)

G = laju alir, kg/s

ρ = densitas, kg/m3

Di = diameter optimum, mm

a. Diameter pipa pemasukan :

G = 3,656 kg/s

ρ = 19,894 kg/m3

maka

Di = 151,725 mm

= 5,973 in

Digunakan pipa standar :

IPS = 6 in

OD = 6,625 in

SN = 40

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

ID = 6,065 in

b. Diameter pipa pengeluaran :

G = 3,656 kg/s

ρ = 18,325 kg/m3

maka

Di = 156,151 mm

= 6,148 in

Digunakan pipa standar :

IPS = 8 in

OD = 8,625 in

SN = 40

ID = 7,981 in

ƒ Isolasi Reaktor

Asumsi : suhu di dalam reaktor = suhu permukaan dinding sebelah dalam shell =

suhu permukaan luar shell karena tebal shell relatif kecil dan konduktivitas

bahan sangat besar.

Isolator yang digunakan jenis asbestos dengan data-data sebagai berikut :

e = 0,93000 (Daftar A-3,J.P. Holman)

kisolasi = 0,16615 W/m.C (Daftar A-3,J.P. Holman)

Ta

Lampiran D T1 T2 T3 Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Suhu isolator bagian luar (T3) = 40ºC = 313 K

Suhu rata-rata dalam reaktor (T1=T2) = 272,5715 ºC = 545,5715 K

Suhu udara luar (Ta) = 30 ºC = 303 K

Suhu film Tf = (T3 + Ta)/2 = 308 K

β = 1/Tf = 0,029

∆T = T3 - Tf = 278 K

Sifat Fisis udara pada Tf : 308 K

r = 1,149 kg/m3 (Daftar A-5, J.P.Holman)

cp = 1006,228 J/kgC

k = 0,027 W/mC

m = 0,000019 kg/ms

Asumsi : a. Sifat-sifat udara tetap

b. Di sekeliling reaktor terjadi konveksi bebas

Menghitung koefisien perpindahan panas konveksi

l3ρ 2β g ∆t
Gr = Gr = bilangan Grasshof
µ2

cp.µ
Pr =
k Pr = bilangan Prandtl

Raf = Gr. Pr Raf = bilangan Rayleigh

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

0.25
Bila Raf = 104 - 109 ⎛ ∆t ⎞
hc = 0.29⎜ ⎟
⎝ L ⎠

Bila Raf = 109 – 1012 hc = 0.19(∆ t ) (Mc Adams,1958)


1/ 3

hc = koefisien perpindahan panas konveksi

L = tinggi silinder reaktor = 4,522m

Gr = 4,821E+11

Pr = 0,706

Raf = 3,402.E+11

hc = 0,325 W/m2C

Menghitung koefisien perpindahan panas radiasi

Koefisien perpindahan panas radiasi dihitung dengan :

qr = ε τ (Ts − Tu )
4 4

dengan :

e = emisivitas

t = konstanta Stefan Boltzman = 5,67E-08 W/m2K4

Ts = suhu dinding = 313 K

Tu = suhu udara = 303 K

Bahan dinding reaktor adalah Cr-Ni dengan Kb = 17W/mC

qr = 61,633 W/m2

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Koefisien perpindahan panas radiasi

hr = qr/(Ts-Tu) = 6,163 W/m2C

Menentukan tebal isolasi

Trial tebal isolasi = 0,412 m

qc = hc A (T3 – Ta)

= 69,769W

qr = hr A (T3 – Ta)

= 1323,527 W

q keluar = qc + qr

= 1393,295W
2π L (T1 − T3 )
q masuk = q keluar = q konduksi =
R R
ln 2 ln 3
R1 R2
+
k1 k2
R3 = 0,756 m

Tebal isolasi = 0,412 m check

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Lampiran D Reaktor
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Ethylenediamine
dari Monoethanolamine dan Ammonia
Kapasitas 20.000 Ton / Tahun

Lampiran D Reaktor

Anda mungkin juga menyukai