Anda di halaman 1dari 41

A M I Y O L A N D R I

P U T R I L E S T A R I D I M A S Z F A K H R I
1 9 0 7 1 5 6 5 2 4 R A S Y I D
1 9 0 7 1 1 2 6 4 0

A L F I N D O
F A T U R R A H M A N M . D Z A K Y
1 9 0 7 1 1 2 1 6 6 N A D H I M A L H A D Y
1 9 0 7 1 5 6 4 9 9

KELOMPOK 7

FCC ( F LUI D CATA LYTIC CRACKI NG)


FLUID CATALYTIC CRACKING
Pengertian
• FCC adalah unit secondary processing di kilang yang menggunakan micro-spherodial catalyst
(zeolitic catalyst) yang akan terfluidisasi dengan pengaturan supply udara yang tepat. FCC
bertujuan untuk mengubah fraksi minyak bumi yang memiliki boiling point tinggi menjadi
gasoline dengan oktan tinggi.FCC mengolah gasoil yang berasal dari Vacuum Distillation
Unit/VDU.
R E A K S I YA N G T E R J A D I
D I F L U I D C ATA LY T I C
CRACKING(FCC)
• Cracking
Reaksi cracking merupakan reaksi pemecahan ikatan karbon (c-c), yang reaksinya bersifat
endotermis. Tujuan dari proses cracking yaitu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas yang
lebih ringan, lebih banyak produk yang diinginkan serta untuk mengurangi jumlah residu.
Contoh :
– Parafin terengkah menjadi olefin dan parafin yang lebih kecil
C6H14 (parafin)  C2H4 (olefin) + C4H10 (parafin)
Heksana Etena Butana
– Olefin terengkah menjadi olefin yang lebih ringan
C6H12 (olefin)  C2H4 (olefin) + C4H8 (olefin)
Heksena Etena Butena
• Isomerisasi
Isomerisasi adalah proses penataan ulang suatu molekul menjadi molekul baru dengan rumus
empiris tetap. Proses isomerisasi bertujuan mengkonversi n-olefin menjadi iso-olefin berangka
oktan tinggi. Contohnya :
1-C7H14 (n-olefin)  iso-2-C7-H14 (iso-olefin)
Heptena iso-heptena
• Transfer Hidrogen
Proses transfer hidrogen pada Fluid Catalytic Cracking (FCC) melibatkan 2 molekul sebagai
reaktan. Sebagai contoh reaksi nafta menyumbangkan hidrogen ke olefin dan menjadi aromatik,
sedangkan olefin dihidrogenasi akan menjadi parafin. Tujuan transfer hydrogen ini yaitu
meningkatkan hasil gasoline (bensin) dan menurunkan hasil LPG.
C6H12 + 3C5H10  C6H6 + 3C5H12
• Dehidrogenasi
Pada kondisi ideal, FCC tidak akan menghasilkan Hidrogen dalam jumlah besar. Apabila katalis
terkontaminasi dengan metal seperti nikel dan vanadium barulah dilakukan dehidrogenasi agar
mengurangi Hidrogen dan menghilangkan kontaminasi dari metal. 
n-C8H18 -> C8H16 + H2
• Coking
Residu dari proses FCC disebut Coke. Coke terbentuk dari ion karbenium atau radikal bebas.
Pada
suhu yang optimum yaitu 950°F (510°C) akan meminimalisir terbentuknya coke. Apabila suhu
lebih renda dari 510° maka coke akan banyak terbentuk karena ion karbenium tidak terserap
pada suhu rendah. Jika lebih dari 510°C, maka coke juga akan banyak terbentuk dikarenakan
olefin akan terpolimerisasi.
KATALIS YANG
DIGUNAKAN DI
FCC
FCC CATALYST
Katalis FCC berbentuk serbuk halus dengan ukuran partikel rata-rata berkisar 75 mikron. Katalis
FFC modern memiliki empat komponen utama:
• Zeolit
• ​Matrix 84 FCC Catalysts 85
• Binder
• Filler
ZEOLIT

Zeolit, atau lebih tepatnya, faujasite, adalah bahan utama dari FCC katalisator. Pada strukturnya
zeolit ​kadang-kadang disebut saringan molekuler. Ini memiliki definisi yang baik struktur kisi.
Blok bangunan dasarnya adalah silika dan alumina tetrahedra (piramida). Setiap tetrahedron
terdiri dari atom silikon atau aluminium di pusat tetrahedron, dengan oksigen atom di keempat
sudutnya. Kisi-kisi zeolit ​memiliki jaringan pori-pori yang sangat kecil. Diameter pori dari hampir
semua zeolit ​FCC saat ini adalah sekitar 8,0 angstrom (°A). Bukaan kecil ini, dengan luas
permukaan internal sekitar 600 m2 per gram.
Tipe Zeolit
Zeolit ​yang digunakan dalam pembuatan katalis FCC adalah versi sintetis dari zeolit ​alami yang
disebut faujasit. Ada sekitar 40 zeolit ​alam yang diketahui dan lebih dari 150 zeolit ​yang telah
disintesis. Dari jumlah ini, hanya sedikit yang menemukan aplikasi komersial. Tabel 3-1
menunjukkan sifat-sifat zeolit ​sintetis utama. Zeolit ​yang diaplikasikan pada FCC adalah Tipe X,
Tipe Y, dan ZSM-5. Baik zeolit ​X dan Y pada dasarnya memiliki struktur kristal yang sama. Zeolit ​X
memiliki rasio silika-alumina yang lebih rendah daripada zeolit ​Y. Zeolit ​X juga memiliki termal
dan hidrotermal yang lebih rendah
Sifat Zeolit
Sifat-sifat zeolit ​memainkan peran penting dalam kinerja keseluruhan katalis. Memahami sifat-
sifat ini meningkatkan kemampuan kita untuk memprediksi respons katalis terhadap perubahan
dalam unit operasi. Sejak awal di pabrik katalis, zeolit ​harus mempertahankan sifat katalitiknya di
bawah kondisi operasi FCC yang tidak bersahabat. Lingkungan reaktor/regenerator dapat
menyebabkan perubahan yang signifikan pada komposisi kimia dan struktur zeolit. Dalam
regenerator, misalnya, zeolit ​dikenai perlakuan termal dan hidrotermal. Di dalam reaktor, ia
terkena kontaminan bahan baku seperti vanadium dan natrium. Berbagai uji analitik
menentukan sifat zeolit. Tes ini memberikan informasi tentang kekuatan, jenis, jumlah, dan
distribusi situs asam. Tes tambahan juga dapat memberikan informasi tentang luas permukaan
dan distribusi ukuran pori. Tiga parameter paling umum yang mengatur perilaku zeolit ​adalah
sebagai berikut:
• Ukuran Sel Satuan
• Tingkat Tanah Langka
• Kandungan Natrium
MATRIKS

• Istilah matriks memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Untuk beberapa, matriks
mengacu pada komponen katalis selain zeolit. Bagi yang lain, matriks merupakan komponen
katalis selain zeolit ​yang memiliki aktivitas katalitik. Namun untuk yang lain, matriks mengacu
pada pengikat katalis. Dalam bab ini, matriks berarti komponen katalis selain zeolit ​dan istilah
matriks aktif berarti komponen katalis selain zeolit ​yang aktivitas katalitiknya meningkat.
MATRIKS
• Sumber untuk matriks aktif adalah alumina. Kebanyakan matriks aktif yang digunakan dalam
katalis FCC adalah amorf. Namun, beberapa pemasok katalis menggabungkan bentuk alumina
yang juga memiliki struktur kristal. Matriks aktif memberikan kontribusi signifikan terhadap
kinerja keseluruhan katalis FCC. Pori-pori zeolit ​tidak cocok untuk pemecahan molekul
hidrokarbon besar yang umumnya memiliki titik akhir > 900 °F (482 °C); terlalu kecil untuk
memungkinkan difusi molekul besar ke situs retak.
Matriks yang efektif harus memiliki struktur berpori untuk memungkinkan difusi hidrokarbon
masuk dan keluar dari katalis. Matriks aktif menyediakan situs perengkahan utama. Situs asam
yang terletak di matriks katalis tidak selektif seperti situs zeolit, tetapi mampu memecahkan
molekul yang lebih besar yang terhalang untuk memasuki pori-pori zeolit ​yang kecil. Matriks aktif
meretakkan molekul umpan berat untuk retak lebih lanjut di situs zeolit ​dalam. Hasilnya adalah
interaksi sinergis antara matriks dan zeolit, di mana aktivitas yang dicapai oleh efek gabungannya
dapat lebih besar daripada jumlah efek individualnya. Matriks aktif juga dapat berfungsi sebagai
perangkap untuk menangkap beberapa vanadium dan nitrogen dasar. Fraksi didih tinggi dari
umpan FCC biasanya mengandung logam dan nitrogen dasar yang meracuni zeolit. Salah satu
keuntungan dari matriks aktif adalah menjaga zeolit ​agar tidak dinonaktifkan sebelum waktunya
oleh pengotor ini.
FILLER DAN BINDER
• Filler adalah tanah liat yang dimasukkan ke dalam katalis untuk mengencerkan aktivitasnya.
Kaolin [Al2(OH)2, Si2O5] adalah lempung yang paling umum digunakan dalam katalis FCC. Salah
satu produsen katalis FCC menggunakan tanah liat kaolin sebagai kerangka untuk menumbuhkan
zeolit ​di situ. Pengikat berfungsi sebagai perekat untuk menyatukan zeolit, matriks, dan pengisi.
Pengikat mungkin atau mungkin tidak memiliki aktivitas katalitik. Pentingnya pengikat menjadi
lebih menonjol dengan katalis yang mengandung zeolit ​konsentrasi tinggi. Fungsi filler dan binder
adalah untuk memberikan integritas fisik (densitas, ketahanan atrisi, distribusi ukuran partikel,
dll), media perpindahan panas, dan media fluidisasi di mana komponen zeolit ​yang lebih penting
dan mahal dimasukkan. Kesimpulannya, zeolit ​akan mempengaruhi aktivitas, selektivitas, dan
kualitas produk. Matriks aktif dapat meningkatkan retak dasar dan menahan serangan vanadium
dan nitrogen. Tetapi matriks yang mengandung pori-pori yang sangat kecil dapat menekan
strippablity dari katalis bekas dan meningkatkan hasil hidrogen dengan adanya nikel. Tanah liat
dan pengikat memberikan integritas fisik dan kekuatan mekanik.
PROSES FCC
Gambar Reaktor-Regenerator FCC
• Reaktor
Feed masuk melalui bagian bawah riser, berkontak dengan katalis yang sudah diregenerasi.
Reaksi cracking terjadi dalam fase uap. Kenaikan volum uap mengangkat katalis dan
meningkatkan jumlah minyak yang teruapkan. Reaksi yang terjadi di reactor hanya dalam
hidungan detik.
• Riser
Aliran umpan yang mengalir dalam riser adalah plug flow. Steam digunakan untuk
mengatomisasi umpan.Kecepatan uap keluar adalah sekitar 18 meter/detik, sedangkan
hydrocarbon residence time adalah 2 detik.
• Cyclone
Cyclone terletak pada bagian akhir riser untuk memisahkan katalis dari uap minyak. Cyclone
menggunakan deflector device untuk membelokkan arah kataliske bawah. Biasanya digunakan 2
stage cyclone. Cyclone mengembalikan katalis ke strippe nelalui dipleg. Uap produk keluar
cyclone dan mengalir ke main fractination column.
• Stripper
Spent catalyst setelah bereaks idengan minyak kemudian jatuh ke stripper. Selama proses
Reaksi di riser, valuable hydrocarbon akan terserap dalam catalyst bed. Oleh karena itu
diperlukan stripper untuk men-strip valuable hydrocarbon ini dari permukaan katalis. Stripping
steam, dengan kecepatan 4 kg per 1000 kg sirkulasi katalis, digunakan untuk men-strip
hydrocarbon dari permukaan katalis. Level katalis menyediakan pressure head yang membuat
katalis mengalir menuju regenerator.
• Regenerator
Regenerator mempunyai dua fungzi, yaitu mengembalikan aktivitas katalis (dengan cara
membakar coke yang ada pada permukaan katalis) dan menyediakan panas untuk meng-crack
umpan. Udara merupakan sumber oksigen untuk pembakaran coke yang ada pada permukaan
katalis. Kecepatan udara dari main air blower adalah 1 meter/detik untuk mempertahankan
catalyst bed dalam kondisi fluidized. Pressure drop pada air distributor dijaga sekitar 2 psi untuk
menjamin positive air flow melalui semua nozzle.
 
• Standpipe dan Slide Valve
Standpipe memberikan pressurehead yang diperlukan untuk mensirkulasikan katalis di sekitar
unit. Densitas katalis dalam standpipe adalah 642 kg/m3. Slide valve digunakan untuk mengatur
kecepatan aliran dari regenerated catalyst ke riser. Slide valve berfungsi untuk memberikan
katalis yang cukup untuk memanaskan umpan hingga mencapai temperature reactor yang
diinginkan.
TROUBLESHOOTING
SIRKULASI KATALIS

• Sirkulasi katalis sangat penting karena tampa sirkulasi katalis yang benar unit tidak akan
bekerja dengan baik. Untuk menyelesaikan masalah sirkulasi perlu dibutuhkan pemahaman
terhadap tekanan disekitar sirkuit reaktor-generator dan faktor yang mempengaruhi fluidisasi
katalis.
• Ada 2 masalah sirkulasi yang biasa terjadi di unit FCC sirkulasi katalis yang tidak menentu.
Sirkulasi yang tidak menentu terjadi ketika pada katalis tidak berkembang secara mulus dan
seragam ke seluruh panjang pipa. Tanda dari terjadinya sirkulasi yang tidak menentu antara lain :
• Gerakan dan getaran hebat di standpipes
• Suara seperti bunyi kereta
• Kehilangan tekanan secara tiba tiba di atas slide valve
• Fluktuasi di slide valve delta P
• Temperatur yang tidak teratur di reaktor dan stripper
• Perubahan tekanan di regenerator dan gas plant
Penyebab terjadinya surkalasi yang tidak menentu :
• Adanya benda asing di aliran katalis pada standpipe
• Penganginan yang kurang tepat
• Perubahan sifat katalis.
Cara menyelesaikan troubleshooting pada katalis yang tidak menentu :
• Pastikan pembaca pada semua instrumen menunjukkan yang sebenarnya
• Pastikan semua lubang penganginan terbuka
• Pastikan gas penganginan tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit
• Pastikan gas penganginan tidak basah
• Pastikan sifat katalis segar tidak berubah
• Pastikan adanya perubahan design pada standpipes dan katalis hopper
CATALYST LOSSES
Catalyst losses akan memiliki efek yang buruk untuk unit operasi , lingkungan , dan biaya operasi.
Catalyst losses dapat menyebabkan beban yang berlebihan pada fractionator utama atau
pada regenerator.
Penyebab Catalyst losses :
• Perubahan sifat katalis
• Perubahan kondisi operasi
• Perubahan Parameter operasi
Cara menyelesaikan troubleshooting pada katalis losses :
• Pastikan level katalis bed di stripper dan regenerator
• Lakukan survei single-gauge pressure di sirkuit reaktor-regenerator
• Lakukan analisis di lab untuk mencari untuk mencari penyebab katalis losses
• Bandingkan cyclone loading dengan design.
• Pertimbangkan untuk menganti katalis yang lebih kasar
COKING/FOULING

Coke selalu ditemukan dinding reaktor , cyclone , overhead vapor line dan , slurry bottoms
pumparound circuit. Cooking dan fooling selalu terjadi sehingga menyebabkan kurangnya
efisiensi.
Penyebab terjadinya coking:
• Perubahan pada parameter operasi
• Perubahan pada sifat katalis
• Perubahan pada sifat umpan
• Perubahan pada kondisi mekanik peralatan.
Cara menyelesaikan troubleshooting pada coking/fouling :
• Hindari dead spot
• Kurangi heat loses dari reaktor plenum dan transfer line
• Tingkatkan feed/catalyst mixing system dan jaga agar conversi tetap tinggi
• Ikuti prosedur start-up yang benar
• Jaga temperatur pada main column shed tray,s liquid dibawah 7000 F
• Pastikan tidak ada umpan segar yang masuk ke column utama
FLOW REFERSAL
Perbedaan tekanan yang stabil harus dipertahankan di sepanjang slide valves. Arah dari aliran
katalis harus selalu dari regenerator ke reaktor . Kemudian dari reaktor-striper kembali lagi ke
regenerator. Flow refersal dapat menyebabkan kebakaran yang tidak terkontrol di regenerator
dan berpotensi merusak bagian dalam regenerator yang menyebabkan kerugian yang banyak.
Penyebab terjadinya flow refersal :
• Adanya air pada umpan
• Tingginya laju sirkulasi katalis menyebabkan pembukaan slide valve yang berlebihan
• Air blower atau wet gas compressor tidak bekerja dengan baik
• Regenerator atau striper tidak bekerja dengan baik
• Kegagalan pada controler temperatur reaktor atau controller level pada reaktor-striper
Cara menyelesaikan troubleshooting pada coking/fouling :
• Jaga perbedaaan tekanan minimal 1 PSI disekitar valve slides
• Pasang feed nozzle berbentuk radial
• Pasang automated shutdown system
PRODUK FCC

FCC mengkonversi gas oil yang kurang berharga menjadi produk yang lebih berharga. Tujuan utama
dari FCC unit adalah untuk memaksimalkan konversi gas oil menjadi Gasoline dan LPG.Produk dari FCC
antara lain adalah :
• Dry Gas
• LPG
• Gasoline
• LCO
• HCO
• Decanted Oil
• Coke
PERTANYAAN
• Wilda Fitria
Pertanyaan : Pada proses FCC di proses mana saja reaksi berlangsung ?
Jawab : Reaksi berlangsung pada saat di reaktor dimana umpan akan berkontak dengan katalis sehingga terjadi reaksi
cracking.
• Aisyah Khairunnisa
Pertanyaan : Perubahan sifat katalis seperti apa yang mempengaruhi sirkulasi katalis ?
Jawab : Perubahan sifat yang dimaksud adalah sifat fisik dari katalis yaitu PSD (particle size distribution ) yang
merupakan indikator dari katalis dimana jumlah partikel yang baik adalah 0-40 micron jika melebihi dari ini maka akan
mempengaruhi sirkulasi katalis
• Ricky Okta
Pertanyaan : Versi sintesis zeolit apa yang digunakan di FCC ?
Jawab : Zeolit yang digunakan di FCC adalah zeolit Tipe X, Tipe Y, dan ZSM-5.
• Fira Nabilah
Pertanyaan : Pada FCC penggunaan katalis harus menggunakan keempat komponen atau salah
satu saja ?
Jawab : Katalis harus menggunakan keempat komponen tersebut agar pada saat cracking didapat hasil yang maksimal
• Ria Angelina
Pertanyaan : pada filler dan binder dijelaskan bahwa filler adalah tanah liat yang dimasukkan kedalam katalis untuk diencerkan aktivitasnya. Ada tidak
produk selain tanah liat yang digunakan sebagai filler ?
Jawab : Tidak ada produk selain tanah liat yang digunakan selain filler. Yang berbeda hanya bahan tanah liat yang digunakan
• Muhammad Al Habib
Pertanyaan : Bagaimana jika Jumlah zeolit yang digunakan sedikit ?
Jawab : Jika jumlah zeolit lebih sedikit maka katalis yang digunakan akan sedikit sehingga pada saat berkontak dengan umpan akan berlangsung lebih
lama sehinggga membentuk coke yang lebih banyak dan menghasilkan produk yang lebih sedikit
• Retwi Restyanda
Pertanyaan : Bagaimana karakteristik dari zeolit ZSM-5 ?
Jawab : zeolit ZSM-5 merupakan tipe zeolit yang banyak mengandung alumina dibanding silica dengan rasio 30 :200. memiliki ukuran pori 5,2 x 5,8
angstrom. Berguna untuk meningkatkan jasil olfen dan oktan.
• Syabrinur fadillah
Pertanyaan : 1. Pada bagian menyelesaikan troubleshooting katalis loses tolong jelaskan cara memastikan level katalis di striper dan regenerator , dan
bagaimana cara melakukan survey single gauge pressure di reaktor-regenerator sirkuit ?
2. Menurut kelompok kamu apa pengertian dari troubleshooting?
Jawab : 1. Katalis level disini maksudnya adalah jumlah katalis pada level (ketinggian ) tertentu dan cara mengetahui nya adalah dengan sensor level
dimana sensor tersebut akan mendeteksi katalis setelah mencapai batas tertentu. Cara melakukan survey single gauge pressure dilakukan dengan
menggunakan single pressure gauge untuk mengecek tekanan pada alat sehingga dengan hasil yang didapat bisa kita tentukan densitas dari katalis.
2. menurut kami troubleshooting adalah permasalahan yang dihadapi pada suatu proses dan juga bagaimana cara mengatasi masalah
tersebut
• Farah Aulia Prihasti
Pertanyaan : Apa ada komponen lain selain 4 komponen yang digunakan pada katalis , dimana letak katalis ?
Jawab : tidak ada komponen lain yang digunakan selain 4 komponen tersebut karena komponen tersebut
saling melengkapi satu sama lain letak katalis berada di antara pori pori gabungan ke 4 komponen tersebut.
• Meidhika Ghiona
Pertanyaan : Apakah ada PFD untuk FCC dan apakah ada proses treatment sebelum proses dimulai ?
Jawab : Untuk PFD tidak ada karena proses FCC hanya terjadi di reaktor dan regenerator dan untuk treatment
dilakukan proses hydrotreating pada umpan dan komponen katalis untuk menghilangkan kandungan metal dan
sodium yang dapat menggangu proses cracking.
• Danil Yoselino
Pertanyaan : Bagaimana Sirkulasi katalis yang ideal ?
Jawab : Sirkulasi yang ideal terjadi dimana tekanan dijaga stabil minimun 1 PSI sehingga bisa didapat hasil
yang diinginkan dan tidak terbentuk coke yang banyak
• Dicki Harisandi
Pertanyaan : Pori pori zeolit tidak cocok untuk melakukan cracking hidrokarbon dengan suhu > 482 oC bagaimana
sedangkan suhu optimun nya adalah 510 0C ?
Jawab : Agar zeolit dapat digunakan untuk cracking hidrokarbon suhu tinggi maka digunakan matriks yang
akan menyediakan tempat untuk melakukan cracking .
• Azzahra Uthami Evionita
Pertanyaan : Apa yang terjadi jika pori pori zeolit kecil dan filler banyak ?
Jawab : Jika pori pori kecil maka akan mengurangi fungsi dari matriks.Karena fungsi dari matriks adalah untuk mendifusi hidrokarbon ke dalam
dan keluar matriks.
• Stefani Rosaria Laia
Pertanyaan : Cara mempertahankan perbedaan tekanan agar stabil ?
Jawab : dengan cara menjaga tekanan imput dan outputnya dan juga menjaga aliran yang masuk dan keluar tetap stabil.
• Laura Mega Susanti
Pertanyaan : 1. Penganginan yang kurang tepat itu seperti apa?
2. Kenapa udara tidak boleh basah ?
Jawab : 1. Penganinan yang kurang tepat itu seperti udara yang masuk terlalu sedikit atau terlalu banyak. Dan udara tidak basah.
2. Udara tidak boleh basah karena udara basah mengandung air dimana jika terdapat air maka dapat menyebabkan flow refersal dimana
bisa menyebabkan kebakaran tidak terkontrol di regenerator dan merusak regenerator.
• Noni Julhijah
Pertanyaan : 1. jelaskan cara kerja 2 stage cyclone?
2. Cara menjaga tekanan 1 PSI ?
Jawab : 1. Cyclone berfungsi sebagai pemisah katalis dengan uap dengan cara kerja menginjeksi udara ke cyclone sehingga terbentuk sebuah
pusaran yang memisahkan katalis dengan katalis dan uap. 2 Stage cyclone berarti proses cyclone terjadi sebanyak 2 kali sebelum katalis dialirkan ke
striper.
2. dengan cara menjaga tekanan imput dan outputnya dan juga menjaga aliran yang masuk dan keluar tetap stabil.
• Hafdi Wahdia Putra
Pertanyaan : Berapa suhu katalis yang diinginkan ?
Jawab : 480-530 0C
• Sigit
Pertanyaan : Faktor yang mempengaruhi fluidisasi katalis ?
Jawab : faktor yang menyebabkan fluidisais katalis adalah suhu alat yang berada dibawah titik didih.
• Tasya Nabela
Pertanyaan : Apa yang terjadi jika tekanan dibawah 2 PSI ?
Jawab : tekanan harus dijaga minimal 1 PSI jika dibawah itu maka yang terjadi adalah sirkulasi
katalis akan melambat sehingga menggangu proses cracking dan regenerasi katalis yang dapat
menyebabkan katalis loss dan sirkulasi katalis tergangu.
• Rahma Azani
Pertanyaan : Katalis yang biasa digunakan pada FCC adalah katalis amorf apakah ada matriks aktif lain
yang dapat digunakan sebagai katalis FCC?
Jawab : ada matriks aktif lain yang dapat digunakan sebagai katalis FCC selain amorf adalah alumina
REFERENSI
• Amin, Mustaghfirin. (2014).”Proses Pengolahan Migas dan Petrokimia”.Jakarta.
• Budhiarto, A. (2009).”Buku Pintar Migas Indonesia”.
• Mustaghfirin,Amir.(2015).”Proses Pengolahan Migas dan Petrokimia”.Jakarta:
DEPMENDIKBUD
• Putra,Zulfan Adi.(2005).”Buku Pintar Migas Indonesia”.Jakarta.
• Sadeghbeigi, Reza. (2000). “Fluid Catalytic Cracking Handbook”. USA : Gulf
Publishing Company
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai