Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nia Rosalia

NIM : 21030118120077
Kelompok : 6 Senin
TUGAS INDIVIDU APLIKASI WETTED WALL COLUMN DI INDUSTRI

ABSORPSI GAS CO2 DAN H2S DARI CAMPURAN GAS CO2-H2S-CH4


DENGAN MENGGUNAKAN AMINE PADA WETTED WALL COLUNM

Penghilangan gas asam dari gas alam biasa disebut dengan pengolahan gas
asam atau sweetening gas yang merupakan proses industri yang penting.
Penghilangan kotoran gas asam seperti karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida
(H2S) dari aliran gas merupakan tahapan penting dalam pengolahan gas alam,
pengolahan biogenerasi metana, penyulingan minyak bumi, dan perawatan sintesis
gas. Pada asalnya gas alam mempunyai jumlah pengotor CO2 dan H2S yang berbeda.
CO2 memiliki nilai kalor yang sangat rendah. Oleh karena itu, prosesnya tidak hanya
meningkatkan total volume gas bumi, yang menyebabkan biaya produksi menjadi
lebih mahal tetapi juga menurunkan nilai kalor gas alam secara substansial.
Sedangkan untuk H2S pada tekanan parsial rendah merupakan gas beracun dan sangat
korosif. Oleh karena itu, kedua gas ini harus dikeluarkan dari bahan alami gas. Pada
industri sweetening gas pelarut yang sering digunakan yaitu Monoethanol Amine
(MEA), Diglycol Amina (DGA), Diethanolamine (DEA), Diisopropanol Amine
(DIPA) dna Methyldiethanol Amine (MDEA).
Campuran gas yang mengandung H2S, CO2, dan CH4 diumpankan ke wetted
wall column. Tekana masuk gas 1,8 psig. Campuran gas dan cairan dipanaskan
dengan penangas air secara terpisah sebelum memasuki kolom pada suhu konstan 298
K. Suhu aliran gas dan cairan dikontrol dengan pengontrol suhu. Gasnya keluar dari
atas kolom. Kandungan H2S dalam aliran gas keluar diukur setiap 5 menit
menggunakan penganalisis H2S (Detektor Gas, model: GX-2012, RKI, tipe B, Nomor
Seri :489010956). Kandungan CO2 dari gas keluaran tadi ditentukan dengan GC.
Kemudian gelembung absorpsi selektif diisi dengan Kadmium sulfat H 2S yang
dihilangkan secara selektif. Dan aliran gas bebas H 2S dikirim ke kap mesin.
Gambar 1. Flowsheet diagram Absopsi CO2 dan H2S menggunakan Amine

Pengukuran absopsi dilakukan dengan larutan DEA dan nanofluida yang masuk
pada suhu 298 K. Cairan dari tangki penyimpanan dibebankan ke tengah kolom oleh
tekanan gas N2 dan meluap dari atas. Ini berarti aliran penyerap disediakan dengan
menerapkan sekitar 5 psig tekanan N2 pada penyerap penyimpanan dan diukur
dengan rotameter cair. Penyerap cairan mengalir melalui tabung baja tahan karat dan
turun sebagai sebuah film dibagian luar tabung, membentuk wetted wall column dan
keluar di bagian bawah. Tingkat penyerapan ditentukan dari bahan fase gas
keseimbangan menggunakan konsentrasi gas amasuk dan keluar yang diukur.
Absorben dibuat dengan metode yaitu DEA dicampur dengan air deionisasi untuk
larutan amina. Konsentrasi amina total dari larutan itu ditentukan dengan titrasi
dengan HCl standar menggunakan indikator campuran. Nanopartikel adalah bahan
umum yang digunakan dalam fluida untuk meningkatkan kecepatan perpindahan
panas/massa.

Gambar 2. Detail Wetted Wall Column

Anda mungkin juga menyukai