0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
177 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang neraca kukus yang menggambarkan distribusi kukus dalam industri kimia dengan diagram alir kukus. Diagram alir kukus ini menunjukkan laju alir, kondisi, dan peralatan yang terlibat dalam distribusi kukus mulai dari boiler, turbin, penggunaan kukus sebagai pemanas maupun proses, hingga kondensasi kukus.
Dokumen tersebut membahas tentang neraca kukus yang menggambarkan distribusi kukus dalam industri kimia dengan diagram alir kukus. Diagram alir kukus ini menunjukkan laju alir, kondisi, dan peralatan yang terlibat dalam distribusi kukus mulai dari boiler, turbin, penggunaan kukus sebagai pemanas maupun proses, hingga kondensasi kukus.
Dokumen tersebut membahas tentang neraca kukus yang menggambarkan distribusi kukus dalam industri kimia dengan diagram alir kukus. Diagram alir kukus ini menunjukkan laju alir, kondisi, dan peralatan yang terlibat dalam distribusi kukus mulai dari boiler, turbin, penggunaan kukus sebagai pemanas maupun proses, hingga kondensasi kukus.
CHE 183601-03 SISTEM UTILITAS Neraca Kukus Dalam industri kimia, kukus (steam) seringkali dimanfaatkan sebagai utilitas untuk pemanas serta penggerak. Kukus juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan proses utama seperti reaktan, diluent, dll. Biasanya kukus diproduksi pada tekanan tinggi kemudian diekspansi pada turbin dan keluaran turbin dimanfaatkan sebagai pemanas kogenerasi Diperlukan neraca kukus (steam energy balance) yang menggambarkan distribusi kukus dalam industri kimia Distribusi Kukus Distribusi kukus digambarkan dalam sebuah diagram alir kukus Diagram alir kukus memuat laju alir kukus dan kondensat, kondisi kukus (tekanan dan temperatur), kerja turbin, dan peralatan yang terlibat: o Pengguna kukus (sebagai pemanas) dan pengguna lainnya (misal untuk proses) o Turbin o Boiler dan steam generator o Let down station untuk menurunkan tekanan kukus ke kondisi yang sesuai, yaitu PRV dan desuperheater o Deaerator o Steam header (saluran kukus) dan saluran kondensat Diagram Alir Kukus Diagram alir kukus umumnya disusun berdasarkan level tekanan Saluran kukus (steam header) digambar sebagai garis horizontal dan disusun berdasarkan level tekanannya tekanan tinggi di atas sedangkan tekanan rendah di bawah Pengguna kukus digambarkan di bawah saluran kukus yang bersangkutan Diagram Alir Kukus Pemilihan Kondisi Kukus Pemilihan kondisi (tekanan dan temperatur) kukus ditentukan oleh: Temperatur pemanasan Temperatur kukus yang dimanfaatkan sebagai pemanas harus sedikit di atas temperatur pemanasan Kualitas kukus pada turbin terkondensasi Kondensat pada keluaran turbin biasanya tidak lebih dari 15%. Bahkan untuk turbin dengan rpm tinggi (di atas 9000 rpm) biasanya tidak boleh lebih dari 10% Biaya BFW Kukus tekanan tinggi memerlukan kualitas BFW yang tinggi, contoh kukus di atas 40 bar memerlukan air demin sebagai BFW Material perpipaan Pipa dengan konstruksi carbon steel hanya bisa digunakan untuk kukus di bawah 40 bar Efisiensi Makin tinggi tekanan dan temperatur bisa meningkatkan efisiensi termal tetapi harap diperhatikan bahan konstruksi serta biaya BFW Jenis-jenis Kukus Pabrik kimia umumnya menggunakan 3 jenis kukus : High Pressure Steam (HP Steam) ◦ Tekanan ± 40 bar, biasanya digunakan sebagai penggerak turbin Medium Pressure Steam (MP Steam) ◦ Tekanan ± 10 bar, digunakan sebagai penggerak turbin yang kecil dan pemanas Low Pressure Steam (LP Steam) ◦ Tekanan ± 5 bar, biasanya digunakan sebagai pemanas
Contoh : LNG Bontang
◦ HP Steam : 60 kg/cm2 g, 445oC ◦ MP Steam : 18 kg/cm2 g, 316oC ◦ LP Steam : 3,8 kg/cm2 g, 218oC Latihan 1 Suatu industri kimia menggunakan 2 jenis kukus, yaitu HPS (5.000 kPa, 500oC) dan MPS (1.000 kPa, 300 oC). Sebagian HPS tersebut (300.000 kg/h) digunakan untuk menggerakkan turbin ekstraksi 2 tingkat. Pada tingkat pertama diambil aliran kukus pada kondisi yang sama dengan MPS dengan laju 120.000 kg/h, sedangkan sisanya keluar turbin pada 50 kPa dan berupa kukus jenuh yang dikondensasikan pada sebuah kondensor. Sisa HPS diturunkan tekanannya pada PRV kemudian dikontakkan dengan air pada desuperheater hingga menjadi MPS. Seluruh MPS digunakan sebagai pemanas proses dengan beban sebesar 100.000 kW dan keluaran MPS berupa cairan jenuh. a. Gambarkan diagram alir kukus untuk proses di atas. b. Tentukan daya yang dihasilkan turbin ekstraksi. c. Tentukan laju aliran air yang diperlukan pada desuperheater (H = 318 kJ/kg). Latihan 2 Suatu industri kimia menggunakan 3 jenis kukus, yaitu : VHP (10 MPa, 400oC), HP (4000 kPa, 275oC, dan LP (300 kPa, kukus jenuh). Semua kukus VHP digunakan untuk menggerakkan turbin ekstraksi dengan daya 15 MW. Turbin ini terdiri dari 2 tingkat dengan ASR masing-masing sebesar 20 dan 5 kg/kWh. Aliran ekstraksi pada turbin ini masuk ke dalam steam header HP. Kukus HP digunakan untuk keperluan proses sebesar 2 x 50.000 kg/h, sedangkan sisanya diturunkan tekanannya menggunakan PRV dan desuperheater hingga menghasilkan kukus LP. Semua kukus LP ini digunakan sebagai pemanas pada deaerator. Kukus keluaran akhir dari turbin ekstraksi dikondensasikan menjadi cairan jenuh (100 kPa) dan dimasukkan ke dalam deaerator bersamaan dengan aliran make up air (100 kPa, 30oC, 125 kJ/kg). Keluaran deaerator dapat dianggap cairan jenuh pada 100 kPa kemudian dipompa hingga tekanan boiler. Keluaran pompa ini sebagian digunakan pada desuperheater dan sisanya diumpankan ke dalam boiler. Latihan 2 a. Gambarkan diagram alir kukus untuk proses di atas. b. Tentukan laju air make up. c. Tentukan laju aliran semua kukus dan air/kondensat. Keterangan : PRV dan pompa dianggap bekerja secara isentalpik Hilang tekan pada peralatan penukar panas bisa diabaikan