Anda di halaman 1dari 44

REAKTOR KIMIA

suatu alat proses tempat di mana


terjadinya suatu reaksi berlangsung,
baik itu reaksi kimia dan bukan secara
fisika

sebuah alat industri kimia , dimana


terjadi reaksi bahan mentah menjadi
hasil jadi yang lebih berharga
Umumnya reaktor kimia menggunakan dua jenis
model perhitungan, yaitu:
• RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk)
Dikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya
sempurna, sehingga komposisi dan suhu didalam
reaktor setiap saat selalu uniform. Dapat dipakai untuk
proses batch, semi batch, dan proses alir.

• RAP (Reaktor Alir Pipa)


Biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut
Reaktor Alir Pipa. Dikatakan ideal bila zat pereaksi yang
berupa gas atau cairan, mengalir didalam pipa dengan
arah sejajar sumbu pipa.
Reaktor Ideal
Aliran Kontinyu

CSTR / MFR PFR


Batch
Jenis pengoperasian reaktor yang dapat
dijumpai di industri:
• Batch
• Kontinyu
• Semi-batch
Jenis reaktor berdasarkan keadaan operasinya
1. Reaktor isotermal.
Dikatakan isotermal jika umpan yang masuk, campuran
dalam reaktor, aliran yang keluar dari reaktor selalu
seragam dan bersuhu sama.

2. Reaktor adiabatis.
Dikatakan adiabatis jika tidak ada perpindahan panas
antara reaktor dan sekelilingnya.Jika reaksinya
eksotermis, maka panas yang terjadi karena reaksi
dapat dipakai untuk menaikkan suhu campuran di
reaktor. ( K naik dan –rA besar sehingga waktu reaksi
menjadi lebih pendek).

3. Reaktor Non-Adiabatis
Beberapa jenis reaktor kimia khusus:
• Reaktor gelembung
• Fixed bed reactor
• Fluidized bed reactor
• Slurry reactor
• Reaktor membran
Bubble Tank.
Biasa digunakan untuk reaksi gas-cair dan cair-cair.

Gas

Liquid Liquid

Gas
Packed/Fixed bed reaktor (PBR).
• Terdiri dari satu pipa/lebih Product stream

berisi tumpukan katalis


stasioner dan dioperasikan
vertikal. Biasanya dioperasikan
secara adiabatis.
Cooling/heating
medium in

Out

Feed
Fluidized bed reaktor (FBR)
• Reaktor dimana katalisnya
terangkat oleh aliran gas
reaktan. Product stream

• Operasinya: isotermal.
• Perbedaan dengan Fixed bed:
pada Fluidized bed jumlah Gelembung gas

katalis lebih sedikit dan katalis Partikel katalis

bergerak sesuai kecepatan


aliran gas yang masuk serta
FBR memberikan luas
permukaan yang lebih besar
dari PBR

Feed
Beberapa contoh dari aksesoris
tersebut umumnya adalah :
• Level Controller (LC),
• Pressure Controller (PC),
• Temperature Controller (TC),
Tujuan pemilihan reaktor adalah :
• Mendapat keuntungan yang besar
• Biaya produksi rendah
• Modal kecil/volume reaktor minimum
• Operasinya sederhana dan murah
• Keselamatan kerja terjamin
• Polusi terhadap sekelilingnya
(lingkungan) dijaga sekecil-kecilnya
Pemilihan jenis reaktor dipengaruhi oleh
• Fase zat pereaksi dan hasil reaksi

• Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta


ada tidaknya reaksi samping

• Kapasitas produksi

• Harga alat (reactor) dan biaya instalasinya

• Kemampuan reactor untuk menyediakan luas


permukaan yang cukup untuk perpindahan panas
Keterangan yang diperlukan dalam perancangan reaktor

1. Keadaan operasi, P dan T


2. Umpan : Q, C, P, dan T
3. Output : Q, C, dan T
4. Tinggi, diameter dan tebal
5. Ukuran dan tipe pengaduk
6. Keadaan perpindahan panas
REACTOR BATCH
(IDEAL)
Batch Reactor Kinetic Analysis
Batch reactor with
single external Batch reactor with
cooling jacket half coil jacket
Batch Reactor for Making Methyl
Esters as a Petro-diesel Substitute Back view
Reaktor Batch
Suatu tangki, tabung, pipa atau tempat
yang lain, didalamnya berlangsung reaksi
kimia
Dapat digunakan panas, katalis atau
irradiasi untuk mengendalikan reaksi
Bahan baku  Produk dengan nilai
Feed tambah yang lebih tinggi

Produc
t
• Keuntungan reactor batch:
– Lebih murah dibanding reactor alir
– Lebih mudah pengoperasiannya
– Lebih mudah dikontrol

• Kerugian reactor batch:


• Tidak begitu baik untuk reaksi fase gas (mudah terjadi
kebocoran pada lubang pengaduk)
• Waktu yang dibutuhkan lama, tidak produktif (untuk
pengisian, pemanasan zat pereaksi, pendinginan zat
hasil, pembersihan reactor, waktu reaksi)
Batch reaktor dapat

- Konstan volume
 V = 0
 Tekanan berubah
(a)
Piston

- Variabel volume
 V  0
 Tekanan tetap
(b)
Gambar 1.
6
Reaktor batch :
Phase gas : konstan tekanan maupun temperatur ,
tetapi terjadi perubahan jumlah volume atau densiti
selama reaksi yaitu :

V = Vo (1 + A.XA) . . . (1)

dimana A. Adalah fraksi perubahan volume, atau

VA habis bereaksi - VA mula-2 VXA=1 - VXA=0


A. = -------------------------------- = ----------------------

V A mula-2 V XA=0

7
PERSAMAAN LAJU REAKSI

FAO FA
vO
v
CAO
CA

Neraca massa (mole) dari reaktan A :

A masuk = A keluar + A yg bereaksi + A terakumulasi


FA0 = FA + ( - rA ).V + dNA/dt . . . (2)

mole/mnt mole/mnt (mole/lt.mnt)(lt) mole/mnt


NERACA MASSA (BATCH REACTOR)

MASUK = KELUAR = 0

atau FA.O = FA = 0

0 = 0 + ( - rA).V + dNA/dt
-1 dNA
- rA = -------
V ---------
dt …… (3)
- Untuk sistem volume & densiti konstan :

dV = 0 dan NA = CA.V
=0
-1 d(CA.V) -1 V dCA + CA dV
- rA = ---- --------- = ---- -----------------
V dt V dt

or
-1 dNA - dCA
- rA = ----- ------- = --------- . . (4)

V dt dt
a) IDEAL BATCH - CONSTANT VOLUME
• tidak ada masukan/keluaran
• t = waktu reaksi
= waktu yang diperlukan untuk mencapai konversi
tertentu

dN A
FA 0  FA  G A 
dt
=0 = 0 = rA V

 dN A  d  N A 0 1  X A   dX A
rAV     N A0
dt dt dt
t XA
N A0 dX A
  dt  
0
V 0
rA
XA XA
N A0 dX A dX A CA
dC A
t 
V 
0
rA
 C A0 
0
rA maka t C rA
A0
Ideal batch - variable volume
dN A dN A
FA0  FA  G A   rAV  
dt dt
=0 =0
= rAV
This two-term expression
1 d  C AV  1  dC A dV  can be avoided if we use
rA     V  CA
V dt V  dt dt  fractional conversion and
expansion factor
c d a b
aA  bB  cC  dD N T  N T 0  N A0      X A
a a a a
NT N
 1  A0  A X A  1   A X A
NT 0 NT 0
Expansion factor
For constant P and T
Volume
Thus:
V
 1   A X A varies linearly C  N A  N A0 1  X A   N A0 1  X A   C A0 1  X A 
V0 V0 1   A X A  1   A X A 
A
with conversion V V
Batch Reaktor Ideal
Neraca massa untuk komponen A
=o = keluar
masuk = o+ yang bereaksi + akumulasi

0 = 0 + (-rA)V + dNA/dt . . . (5)

- 1 dNA
- rA = ----- ------- . . . (6)
V dt

dXA dXA
t = CAo --------- dan t = CAo --------------------
(-rA). (-rA)(1 + A.XA)

untuk A = 0 untuk A  0 . . . (7)


- Waktu cycle

Ketika batch reaktor digunakan untuk komersial, waktu yang


dibutuhan mulai mengisi – proses hingga kembali
mengosongkan reaktor menjadi sangat penting.

Total waktu yang dibutuhkan tersebut dikenal sebagai waktu


satu putaran atau cycle time tC, yaitu :

tC = t isi + t mengosongkan + t reaksi (8)


Waktu siklus-proses polimerisasi
Aktivitas Waktu (jam)
1. Memasukkan umpan ke reaktor dan 1,5 – 3,0
mengaduk
2. Pemanasan untuk mencapai suhu 1,0 – 2,0
reaksi
3. Menjalankan reaksi variasi
4. Pengosongan dan pembersihan 0,5 – 1,0
Total waktu diluar reaksi 3,0 – 6,0
Gas Phase Elementary Reaction
A ---- B
Additional Information:
only A fed, P= 8.2 atm, T = 500 K, CAo = 0.2 mol/dm3, k =
0.5 dm3/mol.det

Mole Balance:

Rate Law:
Stoichiometry: Gas: V = V0
Batch V = Vo
Integrate:

Evaluate:

For X=0.9:
Contoh Reaktor batch dengan volume , V

Reaksi A  R , kC = 0.02 min –1.


Diinginkan untuk memproduk 4752 g
mol R per 10 jam per hari, dan 99% dari
reaktan A terkonversi.
Untuk pengisian dan memanasi hingga
temperatur reaksi dibutuhkan 0.26 jam
Waktu pengeluaran produk dan
pembersihan 0,9 jam.
Hitung volume reaktor yang dibutuhkan. A murni dengan
molar density 8 g mol/liter diisikan ke reaktor.
Solution :
Orde satu :
-1
t reaction = ------ log10 (1 – 0.99) = 230.2 min = 3.84 jam
0.02
Total waktu satu putaran proses :
tC = 0.26 + 0.9 + 3.84 = 5.0 h

Untuk menghasilkan 4752 g mol dalam waktu 10 jam per hari, dapat
dilakukan dua cycle, dan setiap cycle dihasilkan 2376 g mol R
NR 2376
NAo = ------- = ---------- = 2400 g mol
XA 0.99

3 CAo = NAo/V , jadi volume reaktor :


2400 g mol
V = ---------------- = 300 liters
8 g mol/liter

V = 79.3 gal.

Contoh 18.

Tentukan prosentase peruraian dari nitrous oxide pada


895oC, setelah 100 det, dimana peruraian tersebut mengikuti
reaksi orde dua
2 N 2O 2N2 + O2

Konstanta laju reaksi ke kanan pada 895 diketahui 877


cc/gmol.det. sedangkan ke arah kiri dapat diabaikan.
4
Reaksi dilakukan pada reaktor batch dengan volume tetap
dengan tekanan mula-mula 760 mm Hg.
Solution :
Orde dua :
2
- rA = k C A

CA = CA, o (1 – XA)
dimana A = N2O
22
Jadi - rA = k CAo (1 – XA)2

Dari hukum gas ideal : CAo = pAO/RT

CAo = ( 1 atm) / ( 82 x 1168 )


Persamaan desain : X
dXA dXA
t = CAo --------- = CAo ------------------
- rA o k CAo2(1-XA)2
5
1 dXA
t = ---------- --------------
CAo.k (1 – XA)2

( 82 x 1168 ) dXA
t = ------------------- -----------
( 1 ) ( 977 ) (1 – XA)2
( 82 x 1168 ) 1
t = --------------------- ------ - 1
( 1 ) ( 977 ) 1 - XA

Ketika t = 100 det maka XA = 0.505 ( = 50.5 per cent)


Apabila tekanan dijaga konstan pada 1 atm (A  0 )

Persamaan desain :
dXA
t = CAo --------------------- ..( a)
( - rA) ( 1 + A.XA)

( 1 – XA) 3 - 2
CA = CAo ------------- dan A = ------------ = ½
(1 + A.XA) 2
2
(1 – XA)

-rA = k CA2 = k Cao ------------- 2 .. (b)


(1 + A.XA)

Substitusi persamaan (b) ke persamaan (a).


dx
t = CAo -----------------------------------------
1–X 2
k CAo2 ----------- ( 1 + ½ X )
1+½X

1 ( 1 + ½ X)
t = ---------- ---------------- dX
k CAo (1 – XA )2

pAo 1
CAo = ----------- = ------------------
RT (82.4)(1168)

Ketika t = 100 det, maka XA = 0.56


Space-time : waktu yang dibutuhkan untuk mengolah satu
volume reaktor pada kondisi yang sepsifik.

V CAo (XAe – XAO)


 = ----- = --------------------------
O - rA

CAo – CA
= ----------------
- rA A = 0

Space-velocity : banyaknya volume reaktor yang dapat


diolah pada kondisi yang spesifik per satuan waktu

1
s = ----- (time –1) ...

Holding time atau residence time , t waktu tinggal fluida
dalam reaktor
• V 
t = ------ = ----------------- ...
e O (1 + AXA)

• Untuk sistem densiti tetap (liquid) :  = t


• Untuk sistem densiti ebrubah (gas) :   t
VCAo
1 Luas = /Cao dari Eq 145 1 Luas =  = -------
- rA -rA FAo
• •

Conditions
within reactor
and at exit

0 XA 0 CA CAo
Soal-soal
1. Hitung waktu yang diperlukan untuk
mereaksikan sejumlah zat dengan faktor 10
( NA/NAo) dalam reaktor batch untuk reaksi
dengan persamaan kecepatan,
- rA = k CA, jika k = 0,046 min-1
2. Reaksi elementer fasa gas, 2 A + B – C,
dilakukan dalam reaktor batch pada suhu tetap
500 K. Mula-mula reaktor diisi zat A dan B
dalam “equal molar” dan tekanan 1,6 atm dan
CAo = 0,2 mol/dm3 , k = 10 dm6/(mol2.det).
Hitung waktu yang diperlukan untuk
memperoleh konversi 90 % ?
3. Etil asetat dibuat dengan esterifikasi asam asetat dan etil
alkohol dalam reaktor batch-isotermal, kecepatan
produksi etil asetat adalah 10 ton per hari.
CH3COOH + C2H5OH --- CH3COOC2H5 + H2O
Reaktor akan diisi dengan campuran 500 kg/m3 etanol
dan 250 kg/m3 asam asetat dan sisanya air serta
sejumlah kecil asam khlorida sebagai katalisator. Densitas
campuran 1045 kg/m3 yang dianggap tetap selama reaksi.
Kecepatan reaksi dianggap tidak bolak-balik
- r A = k C A CB
Pada suhu operasi 100oC nilai konstanta kecepatan
reaksi, k = 8,0 10-6 m3/(kmol.det). Campuran reaksi akan
dikeluarkan bila telah tercapai konversi 30 %. Waktu 30
menit diperlukan untuk pemasukkan, pembersihan, dan
pengeluaran hasil. Hitung volum reaktor yg diperlukan ?

Anda mungkin juga menyukai