Eti Nurmahdani
061840421430
6KIA
2. Reaktor Batch
Reaktor jenis ini digunakan secara skala kecil, namun tingkat kemurniannya sangat
tinggi contoh industri yang menggunakan reaktor batch yaitu industri farmasi, industri
polimer dll.
3. Plug Flow Reactor
4. Reaktor CSTR
Reaktor CSTR digunakan saat reaktor batch tidak dapat digunakan karena kebutuhan
kapasitas yang besar atau kebutuhan ketersediaan produk secara kontinyu maka
fungsinya akan digantikan oleh CSTR.
µ = viskositas
L = tinggi atau tebal bed
V0 = laju alir perluasan (kecepatan superficial
ɛ = rasio atau fraksi kosong didalam bed
Dp = diameter partikel
Desain Reaktor
Laju Reaksi :
aA + bB rR + sS
Reaktan Produk
Laju Reaksi Reaktan :
Persamaan CA dan XA
Bisa digunakan jika memenuhi syarat dan ketentuan yang belaku
C_A adalah konsentrasi zat A pada saat T=p
X_A konversi zat A
Note :
Sifat inert : “ikut didalam system tapi tidak ikut bereaksi”.
Cara Menghitung nilai εA
600 − 400
�� = = 0,5
400
- Karena massa atom sebelum pembelahan lebih besar dari massa atom setelah
pembelahan, maka selisih massa (disebut defek massa) tersebut berubah menjadi
energi panas yang besarnya sekitar 200 MeV (mega elektron volt)
- 1 inti atom melepas 200 MeV. Bayangkan energi yang dapat dihasilkan dari 1 gr
uranium
Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses dimana dua inti
atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Fusi
nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan senjata nuklir
meledak Proses fusi membutuhkan energi yang besar untuk menggabungkan inti
nuklir. Fusi inti atom yang ringan, yang membentuk inti atom yang lebih berat dan
neutron bebas, akan menghasilkan energy yang lebih besar lagi dari energy yang
dibutuhkan untuk menggabungkan mereka.
Energi yang dilepas dibanyak reaksi nuklir lebuh besar dari reaksi kimia, karena
energi pengikat yang mengelem kedua inti atom jauh lebih besar dari energi yang
menahan elektron ke inti atom
3. Reaktor Nuklir
1. Batang-batang kendali
2. Pendingin Keluar
3. Perisai Termal
4. Batang-Batang Bahan Bakar
5. Moderator
6. Tangki Reaktor
7. Pendingin Masuk
Stoikiometri
Reaksi :
ɛA
ɛA adalah fraksi perubahan volume dalam system, yaitu antara tidak ada konversi dan
konversi sempurna dari reaktan A
Rumus untuk mencari ɛA:
Persamaan umum :
Akumulasi = input – ouput + generasi – konsumsi
Space velocity yaitu jumlah reaktor yang dimasukkan umpan dalam kondisi tertentu
yang dapat diselesaikan/diolah dalam satuan waktu. (Waktu-1)
Video R-06b. Reaktor Ideal Untuk Reaksi Tunggal (Steady Stae MixFlow
Reactor), durasi 30:42.
Oleh: Ade Sonya Suryandari (Polinema Malang)
https://youtu.be/NIWcwcoA7yI
Steady-state Mixed Flow Reactor
Persamaan Umum
Reaktan :
Akumulasi = Input - Output + Generasi - Konsumsi
Input = Output + Konsumsi
Persamaan laju reaksi digunakan untuk mengetahui besar laju bekurangnya reaktan
dan mengetahui laju terbentuknya produk yang dihubungkan dengan stokiometri.
Laju reaksi dipengaruhi oleh komposisi/konsentrasi ( C ) dan Temperatur (T).
Reaksi Tunggal dan Reaksi Jamak
Persamaan laju reaksi akan bergantung pada jenis reaksi bentuk dan jumlah
persamaan kinetika untuk menjelaskan kemajuan reaksi secara kuantitatif
Asumsi Laju reaksi hanya dipengaruhi oleh konsentrasi, temperature dianggap
konstan
Reaksi Tunggal: hanya diwakili oleh satu persamaan stoikiometri dan satu
persamaan laju reaksi
Reaksi Jamak: lebih dari satu persamaan stoikiometri dan persamaan laju reaksi
Orde Reaksi
Didapatkan secara empiris (bisa berupa pecahan)
Contoh kasus 1.
Sistem flow dan batch densitas konstan. ini termasuk kebanyakan reaksi cair dan juga
reaksi gas yang berlangsung pada temperatur dan densitas konstan. Hubungan
konversi dan konsentrasi dapat dinyatakan pada persamaan berikut:
Reaktor Batch
Prinsip reaktor batch, yaitu semua reaktan dimasukkan ke reaktor lalu dibiarkan
teraduk (bereaksi) selama jangka waktu tertentu, lalu campuran hasil reaksi diambil.
Space velocity adalah jumlah reaktor yang dimasukkan umpan pada kondisi tertentu
yang dapat diselesaikan atau diolah dalam satuan per waktu.
Continuous Stirred Tank Reactor / CSTR
Uniformly Mixed
Reaktor teraduk sempurna sehingga Komposisi keluaran reaktor akan sama dengan
komposisi didalam reaktor
Persamaan Kinerja
Kinerja Reaktor
Parameter Kinerja Reaktor
Konversi
Selektivitas
Yield
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Reaktor
1. Kategori Reaktor : Tipe, bentuk dan ukuran
2. Sifat Reaksi : Sifat termodinamika, sifat kinetika dan katalisis
3. Sifat peristiwa fisik : Perpindaan massa dan perpindahan kalor
4. Kondisi operasi : Konsentrasi, temperatur, pH, tekanan dan laju alir
Reaksi Katalis
Merupakan zat yang dapat mempercepat dan mengarahkan reaksi pada produk selektif,
dimana katalis tidak mengalami perubahan sifat kimia secara permanen
Jenis-Jenis Reaktor
Tiga jenis reaktor diatas digunakan untuk reaksi Homogen. Secara bentuk reaktor
batch memiliki bentuk yang mirip dengan Reaktor jenis CSTR, namun pada reaktor
batch alirannya selalu tak tunak (unsteady state) karena aliran masuk dan keluarnya
tidak pernah sama. Berbeda dengan reaktor aliran sumbat dan CSTR yang bisa
dioperasikan secara tunak dan tidak tunak. Pada reaktor jenis Batch, umpan
diimasukkan ke dalam reaktor kemudian terjadi reaksi. Setelah produk dihasilkan,
proses dihentikan dan produk dikeluarkan dari reaktor. Tiga jenis reaktor ini adalah
reaktor ideal.
Reaktor Batch
Reaktor Batch biasanya digunakan untuk produksi dengan skala relatif kecil (produk
yang dibutuhkan tidak terlalu banyak) namun kemurnian produk yang dihasilkan
sangat tinggi. Reaktor batch biasanya digunakan pada industri farmasi, polimer, dll.
Reaktor PFR
Plug Flow Reaktor (PFR) dapat digunakan untuk reaksi dua fase yaitu fase cair dan
gas, selain itu untuk pemeriksaan laboratorium-skala kinetika dan produksi skala
besar.
Reaktor CSTR
Perbedaan utama dengan reaktor batch yaitu pada reaktor CSTR terdapat aliran input
dan output yang alirannya dijaga secara kontinyu. Reaktor ini digunakan pada saat
reaktor batch tidak bisa digunakan karena kapasitas yang lebih besar maupun
kebutuhan ketersediaan produk secara kontinyu. Proses-proses diindustri yang
menggunakan reaktor CSTR antara lain nitrasi, klorinasi, dan juga biasanya
digunakan pada bioreaktor untuk pengolahan limbah cair.
Jenis Reaktor lainnya yang digunakan pada Industri
Reaktor Unggun Tetap (Fixed Bed Reactor)
Reaksi-reaksi yang menggunakan reaktor jenis ini biasanya adalah reaksi berkatalis
heterogen, sehingga yang menjadi unggun (bed) adalah katalisnya. Reaktan akan
melewati Bed Katalis dan terbentuk produk, selanjutnya produk dikeluarkan dari
reaktor. Produk yang dihasilkan bisa berbentuk pellet untuk meningkatkan luas
areanya dan juga bisa dalam bentuk cairan atau gas tertentu. Contoh reaksi yang
menggunakan reaktor jenis ini seperti proses produksi asam sulfat dengan katalis
canadium oksida, proses produksi asam nitrat dan proses produksi amonia yang
menggunakan katalis besi (Fe).
Permasalahan yang terjadi pada Reaktor Unggun Tetap yaitu Chanelling.
Chanelling adalah kondisi dimana alirannya hanya terjadi pada satu lorong saja,
sehingga terdapat area-area atau tumpukan katalis yang tidak terlewati oleh reaktan.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi chanelling antara lain:
Mengatur diameter kolom terhadapt diameter partikel = 10-20
Rasio panjang reaktor terhadap diamteter katalis > 50
Pressure drop yang diperbolehkan < 0,5 inch air/ft bed
Video R-09a. Types of Reactor01 (durasi 15:35) oleh Malik Musthofa
https://youtu.be/7F05mhTlZkI
Video R-09b. Types Of Reactor02 (durasi 19:05) oleh Malik Musthofa
https://youtu.be/WCC0Kg4Ei9A
Video R-09c. Types of Reactor03 (durasi 26:30) oleh Malik Musthofa
https://youtu.be/qETN5z8oI3g
Video R-09d. Types of Reactor04 (durasi 21:42) oleh Malik Musthofa
https://youtu.be/8XnaJKQVrTA
Perancangan Reaktor
Ketika merancang reaktor, dituntut untuk menggunakan informasi, pengetahuan, dan
pengalaman dari termodinamika , kinetika reaksi (yang berpengaruh ke ukuran,
volume, bentuk reaktor, jenis reaktor) mekanika fluida, perpindahan panas,
perpindahan massa, dan ekonomi tergantung kondisi reaktor.
Dalam merancang reaktor yang memiliki performa baik, tidak bisa hanya bergantung
pada biaya reaktor yang kecil (murah). Salah satu perancangan reaktor boleh
menerapkan low reactor cost, tetapi material yang masuk ke dalam reaktor
membutuhkan perlakuan dan biaya yang lebih tinggi dibanding perancangan alternatif
yang ada. Oleh karena itu, biaya ekonomi keseluruhan harus dipertimbangkan secara
komperhensif.
Gambaran Proses Perancangan Reaktor
Pola pengontakkan atau bagaimana material mengalir dan saling kontak antara satu
sama lain didalam reaktor, seberapa cepat lambatnya mereka tercampur,
penggumpalan atau tingkat pengumpulan. Beberapa material sangat mudah
menggumpal-sebagai contoh, padatan dan tetesan cairan penggabung
Kinetika atau seberapa cepat reaksi berlangsung. Jika sangat cepat, maka
kesetimbangan akan berpengaruh untuk menunjukkan apa yang keluar dari reaktor.
Jika tidak terlalu cepat, maka laju reaksi kimia atau mungkin perpindahan massa dan
panas akan menentukan apa yang akan terjadi.
Konstruksi dan Kondisi reaktor dipengaruhi oleh reaksinya.
Reaksi Eksotermis dan Endotermis
Reaktor Isothermal dan Non Isothermal
Reaktor adiabatis dan non adiabatis
Reaktor non isotermal (adiabatis) diutamakan, namun apabila batas-batas konversi
dan katalis tidak terpenuhi, reaktor isotermal (non adiabatis) dipilih.
Untuk reaksi eksotermis terdapat pendingin (cooling water) dan terdapat pemanas
untuk reaksi endotermis agar suhu konstan karena terdapat batasan-batasan
konversi dan katalis.
Biaya design dan operasi lebih mahal karena terdapat jaket pendingin dan
pemanas
Tidak Terdapat pendingin dan pemanas karena katalis tahan terhadap suhu tinggi
dan rendah dan konversi tidak bergeser
Biaya design dan operasi lebih murah
Dalam perancangan reaktor, beberapa faktor yang harus dipetimbangkan adalah :
Jenis Reaktor
Katalis
Ukuran (volume)
Kondisi Operasi (temperatur, tekanan)
Fase
Kondisi umpan (konsentrasi, temperatur, dan tekanan)
Performa Reakor
Tiga parameter untuk menilai bagus atau tidaknya kinerja reaktor :
Jenis Reaktor
Reaktor adalah unit dimana memberikan tempat dan waktu yang cukup bagi reaktan
berkonversi menjadi produk.Untuk mencapai konversi tertentu terdapat waktu tertentu
yang dibutuhkan.
Reaktor industri
Reaktor yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan industri
Ideal Reactor
Reaktor yang kondisinya ideal, homogen (fase sama), pengadukan sempurna,
isotermal.
Non Ideal Reactor
Reaktor yang kondisinya tidak ideal, non isotermal, pengadukan tidak sempurna,
heterogen
Reaktor Ideal
Pengadukan sempurna, kondisi termal yang ideal (isotermal, adiabatis), sistem reaksi
yang ideal (homogen)
Reaktor Semi Batch (Unsteady State Flow)