Anda di halaman 1dari 64

BAB IV

PERANCANGAN ALAT UTAMA

4.1 Perancangan Alat Utama Mixer


Nama Alat : Mixer
Kode : M-130
Fungsi : Melarutkan NaCl dengan air untuk mejadi larutan NaCl
Jumlah : 1 buah
Type : Bejana tegak dengan bagian-bagiannya:
- Badan (shell) berbentuk silinder
- Tutup atas berbentuk flat head
- Tutup bawah berbentuk standart dished head
Prinsip Kerja:
Mixer adalah suatu alat atau bejana proses tempat dimana terjadinya pencampuran. Mixer
terdiri dari silinder tegak dengan tutup atas berbentuk flat head dan tutup bawah berbentuk
standart dished head. Pada mixer terdapat 3 nozzle, yaitu 2 nozzle terdapat pada bagian tutup
atas berfungsi sebagai nozzle pemasukan bahan NaCl dan air, sedangkan 1 nozzle lain
terdapat pada bagian tutup bawah berfungsi sebagai nozzle pengeluaran larutan NaCl. Mixer
dilengkapi dengan manhole dan pengaduk, jenis pengaduk yang digunakan yaitu pengaduk
Propeller dengan 2 blades. NaCl dimasukan melalui nozzle pemasukan bahan pada bagian
tutup atas mixer dan air dimasukan melalui nozzle pemasukan larutan pada bagian tutup atas
mixer, selanjutnya kedua bahan di proses dalam mixer dan terjadi proses pengadukan
menggunakan motor penggerak dengan kecepatan putar 257 rpm selama 75 menit pada
tekanan 1 atm dan pada suhu 60oC. Pengaduk jenis paddle ini menghasilkan pola aliran radial
sehingga larutan yang sudah terbentuk tidak mengendap dan terdistribusi merata sehingga
diperoleh homogenitas campuran yang tinggi. Setelah 75 menit produk akan dikeluarkan
melalui nozzle pengeluaran produk yang terdapat pada bagian bawah mixer.

Perlengkapan:
- Pengaduk Type Paddle dengan 2 blades
Kondisi Operasi:
- Temperatur (T) : 60oC
- Tekanan (P) : 1 atm = 14,7 Psia
- Fase : Solid-liquid
- Residence Time : 75 menit
- Densitas Campuran : 1.187,4613 Kg/m3 = 74,1332 lb/ft3

Direncanakan:
- Tutup atas : Berbentuk flat head
- Tutup bawah : Berbentuk standart head
- Bahan kontruksi : Stainless steel SA 240 Grade M Type 316
(Brownell & Young, 1959, App. D, item 4, hal 342)
- Jenis pengelasan : Double Welded (E= 0,80)
(Brownell & Young, 1959, Tabel 13.2, hal 254)
- Faktor korosi : 1/16 in (Brownell & Young, 1959)
- Volume Fluida : 80% dari Volume Bejana
- Allowed stress (f) : 18750 psi (Brownell & Young, 1959, App. D, item 4, hal 342)
- Bahan yang masuk : 7115,06 Kg/jam = 15688,697 lb/jam

4.2 Menentukan Dimensi Mixer


Massa masuk = 1.380,8975 Kg/jam = 3044,8789 lb/jam
ρ campuran = 1.187,4613 Kg/m3 = 74,1332 lb/ft3

a. Mentukan di (diameter internal shell)


𝑚
Vcampuran =ρ (Walas, 1990, pers. 6.2, hal 91)
3044,8789 lb/jam
= 74,1331 lb/ft3

= 90,5661 ft3
Vt = Vcampuran + VRuang K
Vt = 90,5661 ft3 + 20% Vt
Vt - 20% Vt = 90,5661 ft3
80% Vt = 90,5661 ft3
Vt = 113,208 ft3
= 195623 in3

Ls = 1,5 di (Ulrich, 1984, Tabel 4-27 hal 249)


h = 0,169 di (Brownell and young, 1959)

Volume Shell
Berdasarkan tabel 4-27 Ulrich.198:248, dimana Hs/D< 2 dipilih, H = D
Direncanakan rasio Hs/ID adalah 1,5 sehingga :
𝜋
V1 (Shell) = 4 𝑥 𝑑𝑖 2 𝑥 𝑙𝑠 (Brownell and young, 1959)
𝜋
= 4 𝑥 𝑑𝑖 2 𝑥 1,5 𝑑𝑖

= 1,1775 di3 = 1,178 di3

Volume Tutup Atas (Head)


V2 (Tutup atas) =0

Volume Tutup Bawah (Bottom)


𝜋
V3 (Tutup bawah) = 3 𝑥 ℎ2 𝑥 (3𝑑𝑖 − ℎ) (Brownell and young, 1959)
𝜋
= 3 𝑥 (0,169 𝑑𝑖)2 𝑥 (3𝑑𝑖 − 0,169 𝑑𝑖)

= 0,0846 di3 = 0,085 di3


Maka:
V = V1 + V2 + V3
Vt = 1,178 𝑑𝑖 3 + 0 + 0,085 𝑑𝑖 3
113,2077 ft3 = 1,2162 di3
113,2077 𝑓𝑡 3
di3 = 1,2162
3
di = 89,6958
3
di =√89,6958 𝑓𝑡 3
di = 4,4763 ft
= 53,7162 in

Sehingga dapat dihitung volume shell dan tutup bawah


V1 (Shell) = 1,178 di3
= 1,178 x (4,4763 ft)3
= 1,178 x 89,6958
= 113,208 ft3
= 195623 in3

V3 (Tutup bawah) = 0,085 di3


= 0,085 x (4,4763 ft)3
= 0,085 x 89,6958
= 105,617 ft3
= 182506 in3

b. Menghitung volume liquida dalam shell (VL)


Vliquida dalam shell = Vmixer - Vtutup bawah (Brownell and young, 1959)
= 113,208 ft3 - 7,5909 ft3
= 105,6168 ft3
= 182505,76 in3

c. Menghitung tinggi larutan dalam tangki (Lls)


𝑉𝐿𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠ℎ𝑒𝑙𝑙
Lls = 𝜋 (Brownell and young, 1959)
𝑥 𝑑𝑖 2
4

105,617 ft3
= 3,14
𝑥 (4,4763𝑓𝑡)2
4

105,617 ft3
= 15,73ft2

= 6,7145 ft
= 11602,698 in

d. Menentukan tekanan design (Pi)


Pi = POperasi + PHidrostatik
Diketahui:

P Operasi = 1 atm = 14,7 psi


ρ (H−1)
P hidrostatik = (Brownell & Young, Pers. 3.17, hal 46)
144

Dimana:
ρ campuran = 74,1332 lb/ft3
H = Lls = 5,1588 ft
Maka dapat dihitung :
ρ (H−1)
P Hidrostatik = 144
74,1332 lb/ ft3 (6,7145 ft −1)
= 144

= 2,9419 psi

Sehingga dapat dihitung:


Pi = POperasi + PHidrostatik
= 14,7 psi + 2,9419 psi
= 17,642 psi

e. Mencari tebal shell (ts)


𝑃𝑖 𝑥 𝑑𝑖
ts = +𝐶
2 (𝑓.𝐸−0,6 𝑃𝑖 )

(Brownell and young, 1959, pers. 13.1 hal 254)


Dimana:
ts : Tebal shell = in
Pi : Tekanan design = 17,642 psi
di : Diameter internal shell = 4,4763 ft = 53,7162 in
f : Allowable stress = 18750 psi
(Brownell & Young, 1959, App. D, item 4, hal 342)
E : Joint effisiency = 0,80
(Brownell & Young, 1959, Tabel 13.2, hal 254)
C : faktor korosi = 1/16 = 0,0625

Sehingga dapat dihitung tebal shell


𝑃 𝑥 𝑑
𝑖 𝑖
ts = 2 (𝑓.𝐸−0,6 +𝐶
𝑃) 𝑖

16,841psi 𝑥 41,2701 in
= + 0,0625
2 ((18750 psi x 0,80 )−(0,6 𝑥 16,841 psi))

= 0,0941 in
1,5058
= 𝑖𝑛
16
3
Diambil ts standart = 16 𝑖𝑛

= 0,1875 in
(Brownell & Young, 1959, Tabel 5.7, hal 89)

f. Standardisasi do:
do = di + 2 ts
Dimana:
di : Diameter internal = 53,7162 in
ts : Tebal shell = 0,1875 in

Sehingga dapat dihitung:


do = di + 2 ts
= 53,7162 in + (2 x 0,1875 in)
= 54,0912 in
Standardisasi do pada tabel 5-7 Brownell & Young, hal. 90 didapatkan:
do baru = 60 in
icr = 3 5/8 in
r = 60 in
di baru = do - 2 ts
= 60 in – 2 (0,1875 in)
= 59,6250 in
= 4,9688 ft = 1,5145 m

g. Menentukan tinggi shell (ls)


ls = 1,5 x do (Brownell and young, 1959)
= 1,5 x 60 in
= 90 in
= 7,5 ft
h. Menentukan Tutup Atas dan Tutup Bawah
Menentukan tebal tutup atas (tha) dan tutup bawah (thb)
- Tutup atas berbentuk standart flat head
𝑃𝑖 𝑥 𝑑𝑖
tha = +𝐶
2 𝑓 𝐸

(Brownell and young, 1959, pers. 3.16, hal 45)


Dimana:
tha : Tebal tutup atas = in
Pi : Tekanan design = 17,642 psi
di : Diameter internal shell = 4,4763 ft = 59,625 in
f : Allowable stress = 18750 psi
(Brownell & Young, 1959, App. D, item 4, hal 342)
E : Joint effisiency = 0,80
(Brownell & Young, 1959, Tabel 13.2, hal 254)
C : faktor korosi = 1/16 = 0,0625
Sehingga dapat dihitung tebal tutup atas (tha)
𝑃𝑖 𝑥 𝑑𝑖
tha = +𝐶
2 𝑓 𝐸
17,642 psi 𝑥 59,625 in
= + 0,0625
2( 18750 psi x 0,80 )

= 0,5113 in
8,1810
= 𝑖𝑛
16

3
Diambil tha standart = 16 𝑖𝑛

= 0,1875 in
(Brownell & Young, 1959, Tabel 5.7, hal 89)

- Tutup bawah berbentuk standart dished head


0,885 𝑥 𝑃𝑖 𝑥 𝑟
thb = +𝐶
𝑓.𝐸−0,1 𝑃𝑖

(Eugene, 1995, edisi 10, hal 20)


Dimana:
thb : Tebal tutup bawah = in
Pi : Tekanan design = 17,642 psi

r = 60 in
(Brownell & Young, 1959, Tabel 5.7, hal 89)
f : Allowable stress = 18750 psi
(Brownell & Young, 1959, App. D, item 4, hal 342)
E : Joint effisiency = 0,80
(Brownell & Young, 1959, Tabel 13.2, hal 254)
C : faktor korosi = 1/16 = 0,0625

Sehingga dapat dihitung tebal tutup bawah (thb)


0,885 𝑥 𝑃𝑖 𝑥 𝑟
thb = +𝐶
𝑓.𝐸−0,1 𝑃𝑖
0,885 x 17,642 psi 𝑥 60 in
= (18750 psi + 0,0625
x 0,80 )−(0,1 𝑥 17,642 psi)

= 0,1250 in
1,9994
= 𝑖𝑛
16

3
Diambil thb standart = 16 𝑖𝑛

= 0,1875 in
(Brownell & Young, 1959, Tabel 5.7, hal 89)

i. Menentukan Tinggi Tutup Atas dan Tutup Bawah


- Tutup atas berbentuk Flat head
ha =0

- Tutup bawah berbentuk Standart Dished Head


hb = 0,169 x di (Brownell and young, 1959)
= 0,169 x 4,4763 in
= 10,0766 in
= 0,8397 ft
j. Menentukan Tinggi Total Mixer
Tinggi Mixer = ls + ha + hb
= 90 in + 0 + 10,0766 in
= 100,0766 in
= 8,3397 ft = 2,5436 m
k. Menentukan Waktu tinggal (τ)
τ = V/v (Fogler, 1999, hal 39)
Dimana:
τ : Waktu tinggal
V : Volume total Mixer = 113,208 ft3
𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘
v : Rate feed = 𝜌 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
6713,958 𝑙𝑏/𝑗𝑎𝑚
= 74,1332 𝑙𝑏/𝑓𝑡 3

= 90,5661 ft3/jam
Sehingga dapat dihitung:
𝑉
τ =𝑣
113,208 𝑓𝑡 3
= 90,5661𝑓𝑡 3 /jam

= 1,25 jam
= 75 menit

4.3 Perhitungan Pengaduk


Perencanaan pengaduk:
- Jenis Pengaduk : Propeller dengan 2 blades
- Bahan impeller : Stainless Steel SA 240 Grade M Type 316
(Brownell & Young, 1959, App. D, Item 4, hal 342)
- Bahan poros pengaduk : Cold Rolled Steel

a. Diameter pengaduk (Di)


Dimana:
Dt : Diameter internal mixer = 53,716 in = 4,476 ft
Maka dapat dihitung
𝐷𝑖
= 0,5 Geankoplis,1993,ed.3, tabel 3.4-1 hal.144 )
𝐷𝑡

Di = 0,5 x Dt
= 0,5 x 4,476 ft
= 2,484 ft
= 29,8125 in
b. Jarak Pengaduk dari Dasar Tangki (Zi)
Zi
= 0,5 (Brown, hal. 507)
𝐷𝑖

Dimana:
Di : Diameter pengaduk = 29,8125 in = 2,484 ft
Maka dapat dihitung:
Zi
= 0,5 (Brown, hal. 507)
𝐷𝑖
Zi = 0,5 x Di
= 0,5 x 2,484 ft
= 1,2422 ft
= 14,9063 in

c. Panjang Daun Pengaduk (L)


L
= 0,6 (Geankoplis, 1993, ed. 3, hal. 141)
𝐷𝑡

Dimana:
Dt : Diameter internal mixer = 4,969 ft = 59,6250 in
Maka dapat dihitung:
L
= 0,6 (Geankoplis, 1993, ed. 3, hal. 141)
𝐷𝑡

L = 0,6 x Dt
= 0,6 x 4,969 ft
= 2,9813 ft
= 35,7750 in
d. Lebar Baffle Pengaduk (W)
W
= 0,10 (Brown, hal. 507)
𝐷𝑖

Dimana:
Di : Diameter pengaduk = 2,484 ft = 29,8125 in
Maka dapat dihitung:
W
= 0,10 (Brown, hal. 507)
𝐷𝑖

W = 0,10 x Di
= 0,10 x 2,2484 ft
= 0,2484 ft
= 2,9813 in
e. Tebal Baffle (J)
J
= 1/12 (Geankoplis, 1993, ed. 3, Tabel 3.4-1, hal. 144)
𝐷𝑡

Dimana:
Dt : Diameter internal mixer = 4,969 ft = 59,6250 in
Maka dapat dihitung:
J
= 1/12 (Geankoplis, 1993, ed. 3, Tabel 3.4-1, hal. 144)
𝐷𝑡
J = 1/12 x Dt
= 1/12 x 4,969 ft
= 0,3975 ft
= 4,770 in

f. Jumlah Pengaduk (n)


𝑊𝐸𝐿𝐻
n = (Rase, 1977, Pers. 8.9, Hal 345)
𝐷𝑡

WELH : Water Equivalent Liquid Height


Dt : diameter internal mixer =4,476 ft = 53,7162
𝜌 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 74,1332𝑙𝑏/𝑓𝑡 3
Spesifik gravity ( ) = 62,2427 = 1,191
𝜌 𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑏/𝑓𝑡 3

WELH = Tinggi fluida x Spesific Gravity


= (Lls + hb) x 1,191
= (6,7145 ft + 0,8397 ft) x 1,191
= 7,5542 ft x 1,191
= 8,9974 ft
Sehingga dapat dihitung:
𝑊𝐸𝐿𝐻
n = (Rase, 1977, Pers. 8.9, Hal 345)
𝐷𝑡
8,9974 ft
= 4,476 ft

= 2,01
= 2 buah

g. Tebal Pengaduk (Tb)


Tb = Di x 1/5 (Brown, Hal 507)
Dimana:
Di : Diameter pengaduk = 2,484 ft =29,8125 in
Maka dapat dihitung:
Tb = Di x 1/5 (Brown, Hal 507)
1
= 2,484 ft x /5
= 0,4969 ft
= 5,9625 in
h. Lebar Pengaduk (Wb)
Wb = Di x 1 /4 (Brown, Hal 507)
Dimana:
Di : Diameter pengaduk = 2,484 ft =29,8125 in
Maka dapat dihitung:
Wb = Di x 1/4 (Brown, Hal 507)
= 2,484 ft x 1/4
= 0,6211 ft
= 7,4531 in
i. Kecepatan Putar Pengaduk (N)
WELH 0,5
600 [ ]
2 𝐷𝑖
N = (Rase, 1977)
𝜋 𝐷𝑖

Dimana:
N : Kecepatan Putar Pengaduk (rpm)
WELH : Water Equivalent Liquid Height
Di : diameter pengaduk = 2,238 ft = 26,858 in
π = 3,14
𝜌 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 74,1332𝑙𝑏/𝑓𝑡 3
Spesifik gravity ( ) = 62,2427 𝑙𝑏/𝑓𝑡 3 = 1,191
𝜌 𝑎𝑖𝑟

WELH = Tinggi fluida x Spesific Gravity


= (Lls + hb) x 1,068
= (6,7145 ft + 0,7565 ft) x 1,191
= 7,4710 ft x 1,191
= 8,8983 ft
Sehingga dapat dihitung kecepatan putar pengaduk (N)
WELH 0,5
600 [ ]
2 𝐷𝑖
N = 𝜋 𝐷𝑖
8,8983 ft 0,5
600 [ ]
2 𝑥 2,238 ft
= 3,14 𝑥 2,238 ft

= 257,132 rpm
= 257 rpm
= 4,29 rps
j. Jenis aliran fluida menggunakan Bilangan Reynold (Nre)
𝜌 𝑁 𝑑𝑖 2
NRe = (Joshy, 1976, Pers. 14.2, hal 422)
𝜇
Dimana:
NRe : Bilangan Reynold
N : Kecepatan Putar Pengaduk = 257 rpm
ρ : Densitas Campuran = 74,1332 lb/ft3
µ : Viskositas Campuran = 2,217 cP = 0,089 lb/ft.menit
Di : Diameter Pengaduk = 2,484 ft

Sehingga dapat dihitung jenis aliran Fluida


𝜌 𝑁 𝑑𝑖 2
NRe = 𝜇
lb
74,1332 x 257 rpm x (2,484 ft)2
𝑓𝑡3
= 0,089 lb/ft.menit

= 1315563,926
Dari Bilangan Reynold (NRe) yang didapat maka dapat diketahui bahwa jenis
aliran adalah aliran Turbulen karena NRe > 2100.

k. Daya Pengaduk (P)


𝐾𝑇 𝑥 𝑛3 𝑥 𝐷𝑎5 𝑥 𝜌
P = 𝑔𝑐

(Mc. Cabe,1993, ed. 5, Pers. 9.24, hal 253)


Dimana:
P : Daya Pengaduk (lb.ft/s)
KT (Mc. Cabe, Tabel 9.3 Hal. 254) = 1,70 (untuk Paddle type)
N : Kecepatan Putar Pengaduk = 257 rpm = 4,49 rps
Di : Diameter Pengaduk = 2,238 ft
gc : Gravitional Conversion Factor = 32,1740 lb.ft/lbf.s2
(Geankoplis App A1-5, hal 794)
ρ : Densitas Campuran = 74,1332 lb/ft3
Sehingga dapat dihitung daya pengaduk (P)
𝐾𝑇 𝑥 𝑛3 𝑥 𝐷𝑎5 𝑥 𝜌
P = 𝑔𝑐

1,70 𝑥 (4,49 rps)3 𝑥 (2,238 ft)5 𝑥 74,1332 lb/ft3


= 32,1740 lb.ft/lbf.s2

= 19.916,296 lbf.ft/s
= 36,2114 HP
= 27,0029 kW
Effisiensi electric motor pada Ulrich, 1984 hal. 87 adalah 89%, sehingga daya
pengaduk menjadi:
36,2114 hp
P = 89%

= 40,6870 HP
Diambil Pembulatan = 40 HP
= 29,828 kW
l. Momen Putar (Tc)
𝑃 𝑥 75 𝑥 60
Tc = (Joshy, 1976 Pers. 14.8, hal 426)
2 x π x N

Dimana:
Tc : Momen Putar (Kg.m)
P : Daya Pengaduk = 40 HP = 29,828 kW
N : Kecepatan Putar Pengaduk = 257 rpm = 4,49 rps
π : 3,14
Sehingga dapat dihitung momen putar (Tc)
𝑃 𝑥 75 𝑥 60
Tc = 2 x π x N
40 𝑥 75 𝑥 60
= 2 x 3,14 x 257

= 106,5517 Kg.m
m. Menentukan Panjang Poros
L = (H + 1) – Zi (Joshy, 1976)
Dimana:
L : Panjang poros (ft)
H : ls + ha = 6,7614 ft
l : Panjang poros diatas tangki = 1 ft
Zi : Jarak pengaduk dari dasar tangki = 1,1191 ft
Sehingga dapat dihitung
L = (H + 1) – Zi
= (6,7614 ft + 1) – 1,1191 ft
= 6,6423 ft
= 2,0259 m

n. Diameter Poros Pengaduk (d)


𝑍𝑝 𝑥 16
d3 = (Joshy, 1976, pers. 14.9)
𝜋
Dimana:
𝑇𝑚
Zp : Shear stress = 𝑓𝑠

Tm : Torsi maksimum = (1,5 – 2,5) x Tc


(Digunakan 1,5)
Tc : Momen putar = 106,5517 Kg.m
fs : Axis shear stress yang diizinkan = 550 Kg/cm2
(dari bahan poros)
Batasan elastis pada tegangan = 2640 Kg/cm2

Maka
Tm = 1,5 x Tc (Joshy, 1976, pers. 14.10, hal 427)
= 1,5 x 106,5517 Kg.m
= 159,8276 Kg/m
= 15982,762 Kg/cm

𝑇𝑚
Zp = (Joshy, 1976, pers. 14.9, hal 426)
𝑓𝑠
15.982,762 Kg/cm
=
550 Kg/cm2

= 29,0596 cm
= 1,7733 in
= 0,0450 m

Sehingga dapat dihitung diameter poros pengaduk


𝑍𝑝 𝑥 16
d3 = 𝜋
29,0596 cm 𝑥 16
d3 = 3,14

= 148,0742 cm
d = 3√148,0742 cm
= 5,2905 cm
= 0,0529 m
= 2,0829 in
= 0,1736 ft

o. Cek Tegangan Yang Disebabkan Oleh Bending Moment


Tegangan yang disebabkan oleh bending equivalent adalah
Me Me
f = = 𝑑3
𝑍𝑝 𝜋
32

(Joshy, 1976, Pers. 14.13, hal 427)

Dimana:
Me : Bending moment equivalent
1
Me = 2 [𝑀 + √𝑀2 + 𝑇𝑚2 ]

(Joshy, 1976, Pers. 14.10, hal 427)

Dengan:
M = Fm x L (Joshy, 1976, Pers. 14.12, hal 427)
Tm
Fm = 0,75 (Joshy, 1976, Pers. 14.11, hal 427)
𝑥 𝑅𝑏

Dimana:

Fm : Bending moment (Kg)


L : Panjang Poros Pengaduk = 6,6423 ft = 2,0259 m
Tm : Torsi maksimum = 159,8276 Kg/m
Rb : Jari-jari pengaduk = Da/2 = 13,429 in = 0,3411 m

Sehingga dapat dihitung


Tm
Fm = 0,75 (Joshy, 1976, Pers. 14.11, hal 427)
𝑥 𝑅𝑏
159,8276 Kg/m
= 0,75 𝑥 0,3411 m

= 624,7577 Kg

M = Fm x L (Joshy, 1976, Pers. 14.12, hal 427)


= 624,7577 Kg x 2,0259 m
= 1265,6998 Kg.m

1
Me = 2 [𝑀 + √𝑀2 + 𝑇𝑚2 ]
1
= 2 [1265,6998 + √(1265,6998 )2 + (159,8276 )2 ]

1
= 2 [1603421,5927 Kg. m]

= 801.710,7963 Kg.m
= 80.171.079,63 kg.cm

Dari hasil tersebut maka dapat dihitung tegangan yang disebabkan oleh bending
moment equivalent:
Me
F = 𝑑3
(Joshy, 1976)
𝜋
32

80.171.079,63 Kg.m
= (5,2905 cm)3
3,14 𝑥
32

= 5388,3850 Kg/cm2
Karena f > batasan elastisitas tegangan yaitu 5388,3850 Kg/cm2 > 2640 Kg/cm2 .
Maka diameter poros yang direncanakan tidak memenuhi, sehingga diameter sumbu perlu
diganti dengan diameter poros baru
d baru = 7 cm
Lalu diperoleh f baru pada diameter poros baru
Me
f baru = 𝑑3
𝜋
32

80.171.079,63 kg.cm
= (7 cm)3
3,14 𝑥
32

= 2326,1836 Kg/cm2
Karena f< batasan elastis tegangan yaitu 2326,1836 Kg/cm2 > 2640 Kg/cm2 , maka
diameter poros yang direncanakan memenuhi.

 Perhitungan Jaket Isolator


a Volume Steam
𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑥 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙
 Volume Steam = 𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠

= 553,285485 𝑥 1,25
57,3138

= 12,0670 ft³
 Diameter dalam jaket (IDj):

𝜋 (𝐼𝐷𝑗 2 − 𝑂𝐷𝑠ℎ𝑒𝑙𝑙 2 )ℎ
Volume NG = 4
3,14 (𝐼𝐷𝑗 2 − 𝑂𝐷𝑠^2) ℎ
12,0670 ft3 =
4
12,0670 ft3 = 5,2709 (𝐼𝐷𝑗 2 − 𝑂𝐷𝑠²)

IDj2 = 7,2894 ft
IDj = 87,427 in

b Tebal Jaket (tj)

Ditetapkan menggunakan material konstruksi Carbon stell SA 283 Grade C dan


pengelasan tipe double welded butt joint, sehinggga:

Allowable stress(f) = 12.650 psia (Tabel 13.1, Brownell and Young, 1959)

Effesiensi pengelasan (E) = 0,8 (Tabel 13.2, Brownell and Young, 1959)

𝑃𝑖 𝑥𝐼𝐷𝑗
2(𝑓𝑥𝐸−0,6𝑃𝑖)
+C
tj =
(Walas.1990, tabel 18.3 hal 625)
Keterangan:
Pi = Tekanan design =17,642 psia
IDj = Diameter dalam jaket = 87,472 in
f = Allowable stress material jaket = 12.650 psia
E = Effesiensi pengelasan = 0,8
C = Faktor korosi = 0,125 in

𝑃𝑖 𝑥𝐼𝐷𝑗
2(𝑓𝑥𝐸−0,6𝑃𝑖)
+C
tj =
17,642 psia 𝑥 87,472 in
= 2(12650𝑝𝑠𝑖𝑎 𝑥0,8−0,6𝑥 17,642 psia)
+0,125in

= 0,2013 in

c Standarisasi ODj dan IDj


ODj = IDj +(2xtj)
= 87,472 in + ( 2 x 0,2013 in)
= 87,8751 in
Merujuk pada tabel 5.7, hal 91, Brownel and Young 1959, diameter standart
ASME yang mendekati diameter diatas adalah:
ODj standart = 90 in = 7,5 ft
tj standart = 0,2013 in = 0,0168 ft
IDj standart = ODj standart – (2 x tj)
= 90 in – ( 2 x 0,0167 in)
= 89,9665 in
= 7,4972 ft

d Tebal bottom Jaket (tbj)

Ditetapkan menggunakan material konstruksi Carbon stell SA 283 Grade C dan


pengelasan tipe double welded butt joint, sehinggga:

Allowable stress(f) = 12.650 psia (Tabel 13.1, Brownell and Young, 1959)

Effesiensi pengelasan (E) = 0,8 (Tabel 13.2, Brownell and Young, 1959)
𝑃𝑖𝑥𝐼𝐷𝑗
Tbj = 2𝑥𝑐𝑜𝑠𝜃𝑥(𝑓𝑥𝐸−0,6𝑥𝑃𝑖)+C

(Brownel anda Young 1959,pers. 6.154, hal 118)


17,642 𝑝𝑠𝑖𝑎 𝑥87,472 𝑖𝑛
= 2𝑥𝑐𝑜𝑠30𝑥(12650 𝑝𝑠𝑖𝑎𝑥0,8−0,6𝑥17,642𝑝𝑠𝑖𝑎)+0,125in

= 0,2131
Diambi Standart = 5/16 in = 0,3125 in

e Tinggi jaket pemanas (Hr)


Ruang Natural Gas = IDj – OD shell
= 89,9665 in – 60 in
= 29,9665 in
= 2,4972 ft
= 0,7615 m

4.5 Perhitungan Nozzle


Perencanaan:
1. Nozzle pada tutup flat head bagian atas mixer:
- Nozzle untuk NaCl masuk mixer
- Nozzle untuk air masuk mixer
2. Nozzle pada tutup standart dished head bagian bawah mixer:
- Nozzle untuk larutan NaCl keluar
3. Konstruksi dari Nozzle:
- Nozzle yang digunakan dari bahan Stainless Steel SA 240 Grade M Type 316.
(Brownell & Young, 1959, App. D, Item 4, hal 342)

a. Nozzle NaCl masuk mixer


Bahan masuk = 907,0502Kg/jam = 2000,0457 lb/jam
ρ NaCl = 1187,4613 Kg/m3

m
Rate Volumetrik (Q) = ρ
2000,0457 lb/jam
= 1187,4613 Kg/m3

= 14,8317 ft3/jam
= 0,0041 ft3/s

Dari Petter & Timmerhaus Persamaan 14.2 hal. 498, didapatkan diameter dalam (di)
optimum:
di optimum = 3,9 x (Q)0,45 x (ρ)0,13
= 3,9 x (0,0041 ft3/s)0,45 x (1187,4613 Kg/m3)0,13
= 0,6232 ft
= 7,479 in

Pemilihan diameter nozzle didasarkan pada referensi :


Petter & Timmerhaus App. D, Tabel 15.Hal.888 didapatkan ukuran standart:
- Ukuran ppa nominal (NPS) = 8 in
- Schedule (NSC) = 40
- Diameter dalam (ID) = 8,625 in
- Diameter luar (OD) = 7,981 in
- Flow area per pipa = 50,0 in2
Berdasarkan hal. 221, Brownel & Young didapatkan dimensi flange:
- Ukuran pipa nominal (NPS) = 8 in
- Diameter luar flange (A) = 13 1/2 in
- Tebal flange minimum (T) = 1 1/8 in
- Diameter luar bagian menonjol (R) = 10 5/8 in
- Diameter hub. pada dasar flange (E) = 9 11/16 in
- Diameter hub. pada titik pengelasan (K) = 8,63 in
- Panjang flange (L) = 4 in
- Standart diameter dalam pipa (B) = 7,98 in
- Jumlah lubang baut = 8 in
- Diameter lubang baut = 7/8 in
- Dimeter baut = 3/4 in
- Bolt circle = 11 3/4 in

b. Nozzle Air masuk mixer


Bahan masuk = 2137,8287 Kg/jam = 4713,9123 lb/jam
Densitas air (ρ) = 997 kg/m³ = 62,2427 lb/ft3
Viksositas air (µ) = 0,3395 cp = 0,0002281 lb/ft.s

m
Rate Volumetrik (Q) = ρ
4713,9123 lb/jam
= 62,2427 lb/𝑓𝑡 3

= 75,7344 ft3//jam
= 0,0210 ft3/s

Dari Petter & Timmerhauss Persamaan 14.2 hal. 498, didapatkan diameter dalam (di)
optimum:
di optimum = 3,9 x (Q)0,45 x (ρ)0,13
= 3,9 x (0,0210 ft3/s)0,45 x (62,2427 lb/ft3)0,13
= 1,1739 ft
= 14,0871 in

Pemilihan diameter nozzle didasarkan pada referensi :


Petter & Timmerhaus App. D, Tabel 15 didapatkan ukuran standart:
- Ukuran ppa nominal (NPS) = 16 in
- Schedule (NSC) = 30
- Diameter dalam (ID) = 16,0 in
- Diameter luar (OD) = 15,25 in
- Flow area per pipa = 183 in2

Berdasarkan hal. 221, Brownel & Young didapatkan dimensi flange:


- Ukuran pipa nominal (NPS) = 16 in
- Diameter luar flange (A) = 23 1/2 in
- Tebal flange minimum (T) = 1 7/16 in
- Diameter luar bagian menonjol (R) = 18 1/2 in
- Diameter hub. pada dasar flange (E) = 18 in
- Diameter hub. pada titik pengelasan (K) = 16,00 in
- Panjang flange (L) = 5 in
- Standart diameter dalam pipa (B) = 15,25 in
- Jumlah lubang baut = 16 in
- Diameter lubang baut = 1 1/8 in
- Dimeter baut = 1 in
- Bolt circle = 21 1/4 in

c. Nozzle untuk larutan NaCl keluar


Massa keluar = 888,9092 Kg/jam = 1960,0448 lb/jam
ρ campuran pupuk biochar =1186,9396 kg/m³ = 74,1332 lb/ft3
m
Rate Volumetrik (Q) = ρ
1960,0448 lb/jam
= 74,1332 lb/ft3

= 26,4395 ft3//jam
= 0,073 ft3/s
Dari Petter & Timmerhauss Persamaan 14.2 hal. 498, didapatkan diameter dalam (di)
optimum:
di optimum = 3,9 x (Q)0,45 x (ρ)0,13
= 3,9 x (0,0073 ft3/s)0,45 x (74,1332 lb/ft3)0,13
= 1,5507 ft
= 18,6082 in

Pemilihan diameter nozzle didasarkan pada referensi :


Petter & Timmerhaus App. D, Tabel 15 didapatkan ukuran standart:
- Ukuran ppa nominal (NPS) = 20 in
- Schedule (NSC) = 20
- Diameter dalam (ID) = 20,0 in
- Diameter luar (OD) = 19,25 in
- Flow area per pipa = 291 in2

Berdasarkan hal. 221, Brownel & Young didapatkan dimensi flange:


- Ukuran pipa nominal (NPS) = 20 in
- Diameter luar flange (A) = 27 1/2 in
- Tebal flange minimum (T) = 1 11/16 in
- Diameter luar bagian menonjol (R) = 23 in
- Diameter hub. pada dasar flange (E) = 22 in
- Diameter hub. pada titik pengelasan (K) = 20,00 in
- Panjang flange (L) = 5 11/16 in
- Standart diameter dalam pipa (B) = 19,25 in
- Jumlah lubang baut = 20 in
- Diameter lubang baut = 1 ¼ in
- Dimeter baut = 1 1/8 in
- Bolt circle = 22 3/4 in

d. Manhole pada dinding mixer


Untuk mempermudah perbaikan dan perawatan mixer maka pada bagian dinding
mixer diberi handhole.
Perencanaan:
- Digunakan bahan Stainless Steel SA 240 Grade M Type 316
(Brownell & Young, 1959, App. D, Item 4, hal 342)
- f : Allowable stress = 18750 psi
(Brownell & Young, 1959, App. D, item 4, hal 342)
- E : Joint effisiency = 0,80
(Brownell & Young, 1959, Tabel 13.2, hal 254)
- Diameter dalam manhole = 20 in
- Jenis pengelasan = double welded butt joint
- Faktor korosi = 1/16 = 0,0625

Pemilihan diameter manhole didasarkan pada:


Berdasarkan dari Brownel & Young, App. F, item 5, hal. 351 didapatkan dimensi
flange dengan kontruksi mandhole berdasarkan rekomendasi API Standart 12 C
sebagai berikut:
- Diameter handhole = 20 in
- Ketebalan flange (th) = 3/16 = 0,1875 in
- Diameter dalam handhole (ID) = 20 in
- Diameter Maksimal lubang pada shell (Dp) = 24 1/2 = 24,5 in
- Diameter plat penutup (Dc) = 28 8/4 = 30 in
- Diameter lingkaran baut (Db) = 26 1/4 = 26,25 in
- Panjang sisi handhole (L) = 45 1/2 = 45,5 in
- Lebar plat penguat (W) = 54 1/4 =54,25 in
- Ukuran weld A = 3/16 in = 0,1875 in
- Ukuran weld B = 3/16 in = 0,1875 in

Dimensi Manhole
Ditetapkan:
- Lebar pintu Mnahole : 1/3 DO Shell
- Tinggi pintu manhole : 1/3 Tinggi Shell
Sehingga,
- Lebar pintu manhole : 1/3 x 54 in = 18 in
= 1,5 ft = 0,4572 m
- Tinggi pintu manhole : 1/3 x 81 in = 27 in
= 2,25 ft = 0,6858 m
4.5 Sambungan tutup dengan dinding mixer
Untuk mempermudah memperbaiki dan perawatan dari mixer, maka tutup bejana
dihubungkan dengan bagian shell secara sistem flange dan bolting.
1. Gasket
Bahan : flat metal jacketed, asbestos filled
(Brownell & Young, 1959, fig. 12.11, hal 228)
Gasket factor (stainless steels) = 3,75
(Brownell & Young, 1959, fig. 12.11, hal 228)
Minimum design seating stress = 9000 psi
(Brownell & Young, 1959, fig. 12.11, hal 228)

a. Penentuan Diameter Gasket (di)


Dari pers. 12-2 Brownell & Young, 1959 hal 226, didapat :

do y− pi . m
= √𝑦−𝑝𝑖 (𝑚+1)
𝑑𝑖

Dimana:
y : yeald stress = 9000 psi
m : gasket faktor = 3,75
p : internal design pressure = 17,642 psi
do : diameter luar gasket = do shell = 54 in
di : diameter dalam gasket

Sehingga dapat dihitung:


do y−pi . m
= √y− pi (m+1)
𝑑𝑖

754 in 9000 psi−(17,642 psi x 3,75)


= √9000 psi –(17,642 psi
𝑑𝑖 x (3,75+1)

54 in
= 1,00006
𝑑𝑖
54 in
di = 1,00006

di = 54,088 in

b. Lebar Gasket (n)


do−di
n = (Brownell and young, 1959)
2

Dimana:
do : diameter luar gasket = do shell = 54 in
di : diameter dalam gasket = 54,088 in
Sehingga dapat dihitung:
do−di
n = 2
54 in − 54,088 in
= 2

= 0,00151 in
0,0242
= in
16
1
Diambil = 16 in (standart)

= 0,0625 in

c. Diameter rata-rata Gasket (G)


G = di + n (Brownell and young, 1959)
Dimana:
do : diameter luar gasket = do shell = 54 in
n : lebar gasket = 0,0625 in
di : diameter dalam gasket = 54,088
Sehingga dapat dihitung:
G = di + n
= 54,088 in + 0,0625 in
= 54, 151 in

d. Tebal Gasket (tg)


G−do
tg = (Brownell and young, 1959)
2

Dimana:
do : diameter luar gasket = do shell = 54 in
G : diameter rata-rata gasket = 54,151 in
Sehingga dapat dihitung:
G−do
tg = 2
54,151 in −54 in
= 2

= 0,030 in
0,4758
= in
16
1
Diambil = 16 in (standart)

= 0,0625 in

e. Effective gasket (b)


n
bo : basic gasket seating width =2

(Brownell and young, 1959, hal 229)


Dimana:
1
n : lebar gasket = 16 in = 0,0625 in

Maka:
n
bo =2
0,0625 in
= 2

= 0,031 in
Sehingga diperoleh bo < n, yaitu 0,031 in < 0,0625 in, maka
b = bo = 0,031 in
(Brownell and young, 1959, hal 229)

2. Perhitungan beban baut baut (bolt)


a. Beban terhadap seal gasket
Wm2 = Hy =𝜋 𝑥 𝑏 𝑥 𝐺 𝑥 𝑦
(Brownell and Young, 1959, Pers. 12.88, hal 240)
Dimana:
Hy : berat beban baut maksimum (lb)
b : effective gasket seating width = 0,031 in
G : diameter rata-rata gasket = 54,151 in
y : yield stress = 9000 psi
Sehingga dapat dihitung:
Hy = Wm2 =𝜋 𝑥 𝑏 𝑥 𝐺 𝑥 𝑦
= 3,14 𝑥 0,031 in 𝑥 54,151 in 𝑥 9000 𝑝𝑠𝑖
= 47821,806 lb

b. Beban agar baut tidak bocor (Hp)


Hp = 2 𝑥 𝑏 𝑥 π 𝑥 𝐺 𝑥 𝑚 𝑥 𝑝𝑖
(Brownell and Young, 1959, Pers. 12.90, hal 240)
Dimana:
b : effective gasket seating width = 0,031 in
π : 3,14
G : diameter rata-rata gasket = 54,151 in
m : gasket faktor = 3,75
pi : internal design pressure = 17,642 psi
Sehingga dapat dihitung:
Hp = 2 𝑥 𝑏 𝑥 π 𝑥 𝐺 𝑥 𝑚 𝑥 𝑝𝑖
= 2 𝑥 0,031 in 𝑥 3,14 𝑥 54,151 in 𝑥 3,75 𝑥 17,642 psi
= 703,057 lb

c. Beban karena tekanan dalam (H)


π 𝐺 2 pi
H = (Brownell & Young, pers. 12.89, hal 240)
4

Dimana:
π : 3,14
G : diameter rata-rata gasket = 54,151 in
pi : internal design pressure = 17,642 psi
Sehingga dapat dihitung:
π 𝐺 2 pi
H = 4
3,14 x (54,151 in)2 x 17,642 psi
= 4

= 40609,067 lb

d. Beban operasi total (Wm1)


Wm1 =H + HP (Brownell and Young, 1959, Pers. 12.91, hal 240)
= 40609,067 lb + 703,057 lb
= 41312,124 lb

Karena Wm1 < Wm2, yaitu 41312,124 lb < 47821,806 lb, maka yang mengontrol
adalah Wm2

3. Bolting
Bahan : Stainless Steel SA 193 Grade B6 Type 416
(Brownell % Young, 1959, App. D, Item 4, hal 344)
Tensile strength minimum = 75000
(Brownell % Young, 1959, App. D, Item 4, hal 344)
Allowable stress bolt (fb) = 20000 psi
(Brownell % Young, 1959, App. D, Item 4, hal 344)
Type flange = Ring flange loose type

a. Luas minimal bolting area (Am1)


Dengan pers. 12.92, Brownell & Young (1959) hal 240 :
Wm1
Am1 = 𝑓𝑏

Dimana:
Am1 : Luas minimum bolting area (in2)
Wm1 : beban operasi total = 41312,124 lb
fb : Allowable stress bolt = 20000 psi

Sehingga dapat dihitung:


Wm1
Am1 = 𝑓𝑏
41312 lb
= 20000 psi

= 2,066 in2

b. Perhitungan Bolt Optimum


Dari tabel 10.4, hal. 188 Brownell & Young, dicoba :
Ukuran baut = 5/8 in = 0,625 in
Root area = 0,202 in2
Bolt spacing distance preferance (Bs) = 3 in
Minimum radial distance (R) = 15/16 in = 0,9375 in
Edge distance (E) = 3/4 in = 0,75 in
go = tebal shell = 3/16 in = 0,1875 in
Minimum No. of bolt = 37,6
Actual No. of bolt (N) = 40
Am1
Jumlah bolting minimum = 𝑅𝑜𝑜𝑡 𝑎𝑟𝑒𝑎 (Brownell and Young, 1959)

Dimana:
Am1 : Luas minimum bolting area = 2,066 in2
Root area = 0,202 in2
Maka:
Am1
Jumlah bolting minimum = 𝑅𝑜𝑜𝑡 𝑎𝑟𝑒𝑎
2,066 𝑖𝑛2
= 0,202 𝑖𝑛2

= 10,23 buah
Diambil pembulatan = 10 buah

Bolting circle diameter (C)


C = di + 2 (1,415 go + R)
(Brownell & Young, 1959, hal 243)

Dimana :
di : diameter internal shell = 53,7162 in
go = tebal shell = 3/16 in = 0,1875 in
R : minimum radial distance = 15/16 in = 0,9375 in
Sehingga dapat dihitung:
C = di + 2 (1,415 go + R)
= 53,7162 in + 2 ((1,415 x 0,1875 in) + 0,9375 in)
= 55,184 in

Cek Bolting
N x Bs
= (Brownell & Young, 1959, hal 243)
𝜋

Dimana:
Bolt spacing distance preferance (Bs) = 3 in
Actual No. of bolt (N) = 40
Sehingga dapat dihitung:
N x Bs
Cek Bolting = 𝜋
40 x 3 in
= 3,14
12 in
= 3,14

= 38,217 in

Dimeter Luar flange (A)


A = C – 2E (Brownell & Young, 1959, hal 243)
Dimana:
C : bolt circle diameter = 55,184 in
E : Edge distance = 3/4 in = 0,75 in
Sehingga dapat dihitung:
A = C + 2E
= 55,184 in + (2 x 0,75 in)
= 56,684 in

Cek lebar gasket


Ab actual = Jumlah baut x root area
(Brownell and Young, 1959, hal 243)
Dimana:
Jumlah baut = 10 buah
Root area = 0,202 in2
Sehingga dapat dihitung:
Ab actual = Jumlah baut x root area
= 10 x 0,202 in2
= 2,02 in2

Lebar gasket minimal (nmin)


fb
nmin = Ab actual x 2.𝜋.𝑌.𝐺

(Brownell and Young, 1959, hal 243)


Dimana:
Ab actual = 2,02 in2
π : 3,14
fb : allowable stress bolt = 20000 psi
G : diameter rata-rata gasket = 54,151 in
y : yield stress = 9000 psi

Sehingga dapat dihitung:


fb
nmin = Ab actual x 2.𝜋.𝑦.𝐺
20000 psi
= 2,02 in2 x ( 2 )
𝑥 3,14 𝑥 9000 psi x 54,151 in

= 0,013 in

Diketahui bahwa lebar gasket minimal < lebar gasket hitung, yaitu 0,021 in < 0,0625
in, maka lebar gasket memenuhi.

c. Perhitungan moment
Untuk keadaan bolting up tanpa internal tekanan dengan pers. 12.94, hal. 243,
Brownell & Young.

Beban design (W)


Ab+Am1
W = 𝑥 𝑓𝑏
2

(Brownell & Young, 1959, pers. 12.94, hal 243)

Dimana:
Ab : Ab Actual = 2,02 in2
Am1 : Luas minimal bolting area = 2,066 in2
fb : Allowable stress bolt = 20000 psi

Sehingga dapat dihitung:


Ab+Am1
W = 𝑥 𝑓𝑏
2
2,02 in2 + 2,066 in2
= 𝑥 20000 psi
2

= 40856,062 lb

Tahanan radial circle (hG)


C −G
hG = (Brownell and young, 1959, pers. 12.98, hal 242)
2

Dimana:
C : bolt circle diameter = 55,184 in
G : diameter rata-rata gasket = 54,151 in
Sehingga dapat dihitung:
C −G
hG = 2
55,184 in − 54,151 in
= 2

= 0,517 in

Moment flange (Ma)


Ma = hG x W (Brownell and young, 1959, hal 243)
Dimana:
hG : tahanan radial circle = 0,517 in
W : beban design = 40856,062 lb
Sehingga dapat dihitung:
Ma = hG x W
= 0,517 in x 40856,062 lb
= 21115,483 lb.in

Beban design dalam keadaan operasi (W operasi)


W = Wm1 (Brownell % Young, 1959, pers. 12.95, hal 242)
= 41312,124 lb

Hidrostatik dan force pada area dalam flange (HD)


HD = 0,785 x B2 x pi
(Brownell & Young, 1959, pers. 12.96, hal 242)
Dimana :
B : diameter dalam flange = do shell = 54 in
pi : tekanan design operasi = 17,642 psi
Sehingga dapat dihitung:
HD = 0,785 x B2 x pi
= 0,785 x (54 in)2 x 17,642 psi
= 40519,916 lb
Jarak radial bolt circle pada aksi (hD)
hD = 0,5 x (C - B)
(Brownell & Young, 1959, pers. 12.100, hal 242)
Dimana:
C : Bolt circle diameter = 55,184 in
B : diameter dalam flange = do shell = 54 in
Sehingga dapat dihitung:
hD = 0,5 x (C - B)
= 0,5 x (55,184 in - 54 in)
= 0,547 in

Moment (MD)
MD = hD x HD
(Brownell & Young, 1959, pers. 12.96, hal 242)
Dimana:
hD : Jarak radial bolt circle pada aksi = 0547 in
HD : Hidrostatik dan force pada area dalam flange = 40519,916 lb
Sehingga dapat dihitung:
MD = hD x HD
= 0,547 in x 40519,916 lb
= 22146,666 lb.in

Perbedaan antara baut flange dengan gaya hidrostatik total (HG)


HG =W - H = Wm1 – H
(Brownell & Young, pers. 12.98, hal 242)
Dimana:
W : Beban design = 41312,124 lb
Wm1 : Berat beban total kondisi operasi = 41312,124 lb
H : Beban karena tekanan dalam = 40609,067 lb
Sehingga dapat dihitung:
HG =W - H = Wm1 – H
= 41312,124 lb - 40609,067 lb
= 703,057 lb

Moment flange (MG)


MG = H G x hG
(Brownell & Young, 1959, pers. 12.98, hal 242)
Dimana:
HG : Perbedaan antara baut flange dengan gaya hidrostatik total = 703,057 lb
hG : Tahanan radial circle = 0,517 in

Sehingga dapat dihitung:


MG = H G x hG
= 703,057 lb x 0,517 in
= 363,358 lb.in

Perbedaan antara gaya hidrostatik total dengan gaya hidrostatik dalam area
flange (HT)
HT = H – HD
(Brownell & Young, 1959, pers. 12.97, hal 242
Dimana:
H : Beban karena tekanan dalam = 40609,067 lb
HD : Hidrostatik dan force pada area dalam flange = 40519,916 lb

Sehingga dapat dihitung:


HT = H – HD
= 40609,067 lb - 40519,916 lb
= 89,151 lb

hD+hG
hT =
2
(Brownell & Young,1959 pers. 12.102, hal 242)
Dimana:
hD : Jarak radial bolt circle pada aksi = 0,547 in
hG : Tahanan radial circle = 0,517 in
Sehingga dapat dihitung:
0,547 in + 0,517 in
hT = 2

= 1,063 in

Momen komponen (MT)


MT = HT x h T
(Brownell & Young, 1959, pers. 12.97, hal 242)
Dimana:
HT = 89,151 lb
hT = 1,063 in
Sehingga dapat dihitung:
MT = HT x h T
= 89,151 lb x 1,063 in
= 94,802 lb.in

Moment total pada keadaan operasi (Mo)


MO = MD + M G + M T
(Brownell & Young, 1959, pers. 12.99, hal 242)
Dimana:
MD : Moment = 22146,666 lb.in
MG : Moment Flange = 363,358 lb.in
MT : Moment Komponen = 94,802 lb.in
Sehingga dapat dihitung:
MO = MD + M G + M T
= 22146,666 lb.in + 363,358 lb.in + 94,802 lb.in
= 22604,827 lb.in
Karena MO > Ma, yaitu 22604,827 lb.in > 21115,483 lb.in, maka Mmax adalah Mo
yaitu 22604,827 lb.in.

4. Flange
- Bahan : Stainlees Steel SA 240 Grade M Type 316
(Brownell & Young, 1959, App. D, item 4, hal 342)
- Tensile strength minimum = 75000
(Brownell & Young, 1959, App. D, item 4, hal 342)
- Allowable stress (f) = 18750
(Brownell & Young, 1959, App. D, item 4, hal 342)
- Type flange = Ring flange loose type

a. Tebal Flange (t)


Dengan menggunakan pers. 12.85, hal 239 Brownell & Young :
Y x M max 0,5
t =( )
𝑓𝑥𝐵

Dimana :
K : A/B
A : Diameter luar flange = 54,684 in
B : Diameter luar shell = 54 in
f : Stress yang diijinkan untuk bahan flange = 18750 psi
Mmax : Moment maksimum = 22604,827 lb.in
Maka:
A
K = 𝐵
54,684 𝑖𝑛
= 54 𝑖𝑛

= 1,05
Dengan harga K = 1,03 harga Y pada Brownell &Young, 1959, grafik 12.22, hal. 238
Y = 40
Sehingga dapat dihitung:
Y x M max
t = (18750 psi )0,5
𝑥 54 in
40 x 22604,827 lb.in 0,5
=( )
18750 𝑥 54

= 0,89150,5 in
= 0,9442 ft

4.7 Perhitungan sistem penyangga


Sistem penyangga dirancang untuk mampu menyangga berat bejana total dan
perlengkapannya. Bahan-bahan yang tahan terdiri dari :
- Berat silinder dan tutupnya
- Berat larutan dalam mixer
- Berat pengaduk dan perlengkapannya
- Berat attachment

a. Berat Silinder (Ws)


𝜋
Ws = 4 𝑥 (𝑑𝑜2 − 𝑑𝑖 2 ) 𝑥 𝐻 𝑥 𝜌

(Brownell & Young, 1959)


Dimana:
Ws : berat sillinder mixer (lb)
do : diameter luar mixer = 54 in = 4,508 ft
di : diameter dalam mixer = 53,716 in = 4,476 ft
H : Tinggi silinder = 81,137 in = 6,761 ft
ρ : densitas bahan konstruksi = 489 lb/ft3
π : 3,14
Sehingga dapat dihitung:
𝜋
Ws = 4 𝑥 (𝑑𝑜2 − 𝑑𝑖 2 ) 𝑥 𝐻 𝑥 𝜌
3,14
= 𝑥 ((4,508 ft)2 − (4,476 ft)2 ) 𝑥 6,761 ft 𝑥 489 lb/𝑓𝑡 3
4

= 728,672 lb
= 330,464 Kg

b. Berat tutup bagian atas dan bawah


- Berat tutup atas flat head
Dari tabel 5.6 Brownell & Young, hal 88 diperoleh data dari tha = 3/16 yaitu:
Sf = 2 in
icr = 9/16 in
Mencari diameter dengan pers. 5.12, brownell & young, hal 88 (tha < 1 in)
𝑑𝑜 2
d = 𝑑𝑜 + ( 42 ) + 2𝑠𝑓 + 𝑖𝑐𝑟
3

Dimana:
do : diameter luar mixer = 54 in = 4,508 ft
di : diameter dalam mixer = 53,716 in = 4,476 ft
Sehingga dapat dihitung:
𝑑𝑜 2
d = 𝑑𝑜 + ( 42 ) + 2𝑠𝑓 + 𝑖𝑐𝑟
3
78 in 2 9
= 54 in + ( ) + (2 𝑥 2 𝑖𝑛) + (3 𝑥 16 in)
42
= 59,754 in
= 4,980 ft

𝜋
W flat head = 4 𝑥 𝑑2 𝑥 𝑡ℎ𝑎 𝑥 𝜌

Dimana:
d : diameter tutup atas flat head = 59,754 in = 4,980 ft
tha : tebal tutup atas flat head = 3/16 in = 0,1875 in
ρ : densitas bahan konstruksi = 489 lb/ft3
π : 3,14
Sehingga dapat dihitung:
𝜋
W flat head = 4 𝑥 𝑑2 𝑥 𝑡ℎ𝑎 𝑥 𝜌
3,14 0,1875 in
= 4
𝑥 (4,980 ft)2 𝑥 ( 𝑖𝑛 ) 𝑥 489 lb/𝑓𝑡 3
12
𝑓𝑡

= 148,721 lb

- Berat tutup bawah standart dished head


Dari tabel 5.6 Brownell & Young, hal 88 diperoleh data dari thb = 3/16 yaitu:
Sf = 2 in
icr = 9/16 in

Mencari diameter dengan pers. 5.12, Brownell & Young, hal 88 (thb < 1 in)
𝑑𝑜 2
d = 𝑑𝑜 + ( 42 ) + 2𝑠𝑓 + 𝑖𝑐𝑟
3

Dimana:
do : diameter luar mixer = 54 in = 4,508 ft
di : diameter dalam mixer = 53,716 in = 4,476 ft
Sehingga dapat dihitung:
𝑑𝑜 2
d = 𝑑𝑜 + ( 42 ) + 2𝑠𝑓 + 𝑖𝑐𝑟
3
78 in 2 9
= 54 in + ( ) + (2 𝑥 2 𝑖𝑛) + (3 𝑥 16 in)
42

= 59,754 in
= 4,980 ft

𝜋
W flat head = 4 𝑥 𝑑2 𝑥 𝑡ℎ𝑎 𝑥 𝜌
Dimana:
d : diameter tutup atas flat head = 59,754 in = 4,980 ft
tha : tebal tutup atas flat head = 3/16 in = 0,1875 in
ρ : densitas bahan konstruksi = 489 lb/ft3
π : 3,14
Sehingga dapat dihitung:
𝜋
W flat head = 4 𝑥 𝑑2 𝑥 𝑡ℎ𝑎 𝑥 𝜌
3,14 0,1875 in
= 𝑥 (4,980 ft)2 𝑥 ( 𝑖𝑛 ) 𝑥 489 lb/𝑓𝑡 3
4 12
𝑓𝑡

= 148,721 lb

Jadi total berat tutup (Wd) = W flat head + W standart dished head
= 148,721 lb + 148,721 lb
= 297,442 lb

c. Berat Larutan dalam Mixer (W1)


W1 =m x t (Brownell & Young, 1959)
Dimana :
m : berat larutan dalam mixer = 6713,9580 lb/jam
t : waktu tinggal dalam mixer = 75 menit = 1,25 jam
Sehingga dapat dihitung:
W1 =m x t
= 6713,9580 lb/jam 1,25 jam
= 8392,447 lb

d. Berat Poros Pengaduk (Wp)


Mencari Volume poros pengaduk
𝜋
V = 4 𝑥 𝐷2 𝑥 𝐿 (Brownell & Young, 1959)

Dimana:
D : diameter poros pengaduk = 0,07 m = 0,2295 ft
L : panjang poros pengaduk = 2,0259 m = 6,6423 ft
π : 3,14
Sehingga dapat dihitung:
𝜋
V = 4 𝑥 𝐷2 𝑥 𝐿
3,14
= 𝑥 (0,2295 ft)2 𝑥 6,6423 ft
4

= 1,099 ft3

Wp =V x ρ
Dimana:
V : Volume poros pengaduk = 1,099 ft3
ρ : Densitas dari bahan konstruksi = 489 lb/ft3
Sehingga dapat dihitung:
Wp =V x ρ
= 1,099 ft3 x 489 lb/ft3
= 537,222 lb

e. Berat impeller
Mencari Volume total dari blades
𝐷𝑎
V =2 𝑥 𝑥 𝑊𝑏 𝑥 𝑡𝑏 (Brownell and young, 1959)
2

Dimana:
Da : diameter pengaduk = 2,2382 ft
Wb : lebar pengaduk = 0,2238 ft
tb : tebal pengaduk = 0,4476 ft
Sehingga dapat dihitung:
𝐷𝑎
V =2 𝑥 𝑥 𝑊𝑏 𝑥 𝑡𝑏
2
2,2382 ft
=2 𝑥 𝑥 0,2238 ft 𝑥 0,4476 ft
2

= 0,224 ft3

Wi =V x ρ
Dimana:
V : Volume total dari blades = 0,224 ft3
ρ : Densitas dari bahan konstruksi = 489 lb/ft3
Sehingga dapat dihitung:
Wi =V x ρ
= 0,224 ft3x 489 lb/ft3
= 242,758 lb

f. Berat Attachment (Wa)


Berat attachment meliputi seluruh perlengkapan nozzle dan sebagainya.
Wa = 18% x Ws
Dimana:
Wa = Berat attachment
Ws = Berat silinder mixer = 728,672 lb
Sehingga dapat dihitung:
Wa = 18% x Ws
= 18% x 728,672 lb
= 131,161 lb

g. Berat Total (Wt)


Wt = Ws + Wd + W1 + Wp + Wi + Wa
Dimana:
Ws : Berat silinder mixer = 728,672 lb
Wd : Berat tutup atas dan tutup bawah = 1790,704 lb
W1 : Berat larutan dalam silinder = 8392,447 lb
Wp : Berat poros pengaduk = 537,222 lb
Wi : Berat impeller/pengaduk = 109,653 lb
Wa : Berat attachment = 131,161 lb

Sehingga dapat dihitung:


Wt = Ws + Wd + W1 + Wp + Wi + Wa
= 728,672 lb + 1790,704 lb + 8392,447 lb + 537,222 lb +
109,653 lb + 131,161 lb
= 11689,861 lb
Dengan faktor keamanan sama dengan 10% maka berat total mixer adalah
Wt = (100% + 10%) x 11689,861 lb
= 12858,847 lb
= 5831,677 Kg
7.8 Perhitungan Kolom Penyangga (Leg)
Perencanaan:
- Digunakan 4 buah kolom penyangga (kaki penahan)
- Digunakan penyangga jenis I beam

a. Beban Tiap Kolom (P)


4 𝑥 𝑃𝑤 𝑥 (𝐻 − 𝐿) ∑𝑊
P = =
𝑛 𝑥 𝐷𝑏𝑐 𝑛

(Brownell & Young, pers. 10- 76 hal. 179)


Dimana:
P : beban tiap kolom (lb)
Pw : Total beban permukaan karena angina (lb)
H : Tinggi vessel dari pondasi (ft)
L : Jarak antara level dengan dasar pondasim (ft)
Dbc : Diameter anchor bolt circle (ft)
n : Jumlah suppport = 4 buah
∑W : Berat Total = 12858,847 lb

Beban terletak didalam ruangan sehingga beban tekanan angin tidak terkontrol,
sehingga berlaku rumus :

∑𝑊
P = 𝑛
12858,847 lb
= 4

= 3214,712 lb

- Ditentukan jarak dengan tanah (L) = 4 ft


- Tinggi mixer (H) = 7,5179 ft
1
- Tinggi penyangga (Leg) =2 𝑥 𝐻 +𝐿
1
= 2 𝑥 7.5179 𝑓𝑡 + 4 𝑓𝑡

= 9,420 ft
= 93,107 in
b. Trial ukuran I beam
Untuk trial ukuran I beam digunakan panduan pada App. G item 2, Brownel and
Young
Dimensi I beam pada trial = 24 in
Kedalaman beam (h) = 24 in
Lebar flange (b) = 8,048 in
Web thickness = 0,798 in
Tebal flange rata-rata = 1,102 in
Area section (A) = 35,13 in2 = 0,244 ft2
Berat per ft = 120 lb

Perletakan dengan sumbu 1-1


I = 3010,8 in4
S = 250,9 in3
r = 9,26 in

Perletakan dengan sumbu 2-2


I = 84,9 in4
S = 21,1 in3
r = 1,56 in

Dilakukan pengecekan terhadap peletakan sumbu 1-1 dan sumbu 2-2


Sumbu 1-1
l : tinggi penyangga (leg) = 9,420 ft
= 93,107 in
r = 9,26 in
93,107 in
l/r : = 10,055
9,26 in

Stress komprehensif yang diizinkan = 15000 psi


Jarak antara center line kolom dengan center line shell (a)
1
a = 2 𝑥 𝑏 + 1,5 𝑖𝑛
1
= 2 𝑥 8,048 in + 1,5 𝑖𝑛

= 5,524 in
1
y =2 𝑥 𝑏
1
= 2 𝑥 8,048 in

= 4,024 in

𝐼
Z = y

3010,8 𝑖𝑛4
= 4,024 in

= 748,211 in3

𝑃 𝑥 𝑎
Beban eksentrik = (Brownell and young, 1959, pers. 10.98)
Z

Dimana:
P : Beban tiap kolom = 3214,712 lb
a : Jarak center line kolom dengan center line shell = 5,524 in
Z = 748,211 in3
Sehingga dapat dihitung:
𝑃 𝑥 𝑎
Beban eksentrik = Z
3214,712 lb 𝑥 5,524 in
= 748,211 𝑖𝑛3

= 353,887 lb/in2

Sumbu 2-2
l : tinggi penyangga (leg) = 9,420 ft
= 93,107 in
r = 1,56 in
93,107 in
l/r : = 59,6842
1,56 in

Stress komprehensif yang diizinkan = 15000 psi


Jarak antara center line kolom dengan center line shell (a)
1
a = 2 𝑥 𝑏 + 1,5 𝑖𝑛
1
= 2 𝑥 8,048 in + 1,5 𝑖𝑛

= 5,524 in
1
y =2 𝑥 𝑏
1
= 2 𝑥 8,048 in

= 4,024 in

𝐼
Z = y

84,9 𝑖𝑛4
= 4,024 in

= 21,098 in3

𝑃 𝑥 𝑎
Beban eksentrik = (Brownell and young, 1959, pers. 10.98)
Z

Dimana:
P : Beban tiap kolom = 3214,712 lb
a : Jarak center line kolom dengan center line shell = 5,524 in
Z = 21,098 in3
Sehingga dapat dihitung:
𝑃 𝑥 𝑎
Beban eksentrik = Z
3214,712 lb 𝑥 5,524 in
= 21,098 𝑖𝑛3

= 1221,373 lb/in2

Karena beban eksentrik yang didapat oleh sumbu 2-2 > sumbu 1-1 yaitu 1221,373
lb/in2 > 353,887 lb/in2, maka dipilih I beam dengan sumbu 1-1.

c. Perancangan Lug
Jumlah baut pada setiap penyangga = 4 buah
Stress maksimum yang didapat setiap baut (f bolt) = 12000 psi
𝑃
P baut =n (Brownell and young, 1959, pers. 10.35)

Dimana:
P : Beban tiap kolom = 3214,712 lb
n : jumlah baut =4

Sehingga dapat dihitung:


𝑃
P baut =n
3214,712 lb
= 4

= 803,678 lb

𝑃 𝑏𝑎𝑢𝑡
A baut = f baut
803,678 lb
= 12000 psi

= 0,067 in2

Diambil = 5/8 in2 (ukuran standart)


= 0,625 in2

Dari Brownell and Young tabel 10-4 hal. 188 didapatkan dimensi baut:
Ukuran baut = 5/8 in = 0,625 in
Jarak antar baut =1 1/2 = 1,5 in
Edge distance (E) = ¾ in
Nut dimension =1 1/16 = 1,0625 in
Jarak radial minimum = 15/16 = 1,3125 in
Radius fillet maximum = 5/16 in = 0,3125 in

d. Menentukan bending moment (moment lengkung) (My)


Stress maksimum yang didapat setiap baut (f bolt) = 12000 psi
𝑃 2𝑙
My = 4 𝜋 [(1 + 𝜇)𝑙𝑛 𝑒 𝜋 + (1 − 𝛾1 )]

(Brownell and young, 1959, pers 10.40, hal 192)


Dimana:
My : bending momen (lb.in)
P : beban maksimum tiap kolom = 3214,712 lb
l : jarak radial dari luar horizontal plate keluar shell = 6 in
µ : poisson ratio untuk steel = 0,33
b : lebar palte vertical (gusset) = Ukuran baut + 8 in
= 0,625 in + 8 in
= 8,625 in
A : Panjang compression plate (lebar lug) = Ukuran baut + 9 in
= 0,625 in + 9 in
= 0,625 in
𝑛𝑢𝑡 𝑑𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖𝑜𝑛
e : jarak konsentrasi bebean = 2
1,0625 in
= 2

= 0,531 in
𝑏
γ1 : konstanta dari tabel 10.6 B&Y = 𝑙
8,625 in
= 6 in

= 1,438
Diperoleh γ1 = 0,125

Sehingga dapat dihitung:


𝑃 2𝑙
My = 4 𝜋 [(1 + 𝜇)𝑙𝑛 𝑒 𝜋 + (1 − 𝛾1 )]
3214,712 lb 2 𝑥 6 𝑖𝑛
= 4 𝑥 3,14
[(1 + 0,33) 𝑥 𝑙𝑛 0,531 in x 3,14
+ (1 − 0,125)]

= 63,9871 lb x 10,4426 in
= 668,1935 lb.in

e. Tebal plate horizontal (thp)


6 𝑀𝑦
thp =√ (Brownell & Young, pers. 10-41, hal. 193)
𝑓

Dimana:
My : bending momen = 668,1935 lb.in
f : Stress maksimum yang didapat setiap baut = 12000 psi
Sehingga dapat dihitung:
6 𝑀𝑦
thp =√ 𝑓

6 𝑥 668,1935 lb.in
=√ 12000 psi

= 0,578 in
Diambil = 3/8 in (Ukuran standart)
= 0,375 in

f. Tebal plate vertical/gusset (tg)


tg = 3/8 x thp
(Brownell and young, 1959, hal. 194)
Dimana:
thp : tebal plate horizontal = 0,375 in
Sehingga dapat dihitung:
tg = 3/8 x thp
= 3/8 x 0,375 in
= 0,141 in
Diambil = 3/16 in (Ukuran standart)
= 0,1875 in

g. Tinggi plate vertical/gusset (hg)


hg = Ukuran baut + A
(Brownell and young, 1959, hal 191)
Dimana:
A : Panjang compression plate = 9,625 in
Sehingga dapat dihitung:
hg = Ukuran baut + A
= 0,625 in + 9,625 in
= 10,250 in
= 0,2603 m

h. Lebar Plate Vertical/gusset (b)


b = Ukuran baut + 8 in
Dimana:
Ukuran baut yang digunakan = 0,625 in
Sehingga dapat dihitung:
b = Ukuran baut + 8 in
= 0,625 in + 8 in
= 8,625 in
= 0,2191 m
i. Tinggi Lug (h)
h = hg + 2 thp
Dimana:
hg : tinggi plate vertical/gusset = 10,250 in
thp : tebal plate horizontal = 0,375 in
Sehingga dapat dihitung:
h = hg + 2 thp
= 10,250 in + (2 x 0,375 in)
= 11 in
= 0,917 ft

j. Luas base plate (Abp)


Digunakan dalam perancangan base plate:
Ukuran beam = 24 in
Berat beam = 120 lb/ft
Tinggi penyangga (leg) = 9,420 ft
= 93,107 in
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑎𝑚
Sehingga berat 1 leg = 𝑇𝐼𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 (𝑙𝑢𝑔)
120 𝑙𝑏/𝑓𝑡
= 9,420 𝑓𝑡

= 12,7389 lb

Beban ditanggung oleh base plate = berat leg + berata tiap kolom
= 12,7389 lb + 3214,712 lb
= 3227,4509 lb

Maka dapat dihitung


𝑃
Abp = 𝐹𝑏𝑝

Dimana:
Abp : Luas base plate (in2)
Abp : Luas base plate (in2)
P : beban tiap kolom = 3214,712 lb
Fbp : Stress yang diterima (bearing capasity) dari beton = 600 lb/in2

Sehingga dapat dihitung:


𝑃
Abp = 𝐹𝑏𝑝
3214,712 lb
= 600 lb/in2

= 5,3579 in2

k. Panjang dan lebar base plate


Abp =p x l
Dimana
Abp : Luas base plate = 5,3579 in2
p : panjang base plate (in)
l : lebar base plate (in)

p = 2m + 0,95 h
l = 2n + 0,8 b

Asumsi:
m = n
b : lebar flange = 8,048 in
h : kedalaman beam = 24 in

Sehingga dapat dihitung:


Abp =p x l
Abp = (2m + 0,95 h) x (2n + 0,8 b)
5,3579 in2 = (2m + (0,95 x 24 in)) x (2m + (0,8 x 8,048 in))

5,3579 in2 = (2m + 22,8 in) x (2m + 6,438 in)


4,891 in2 = 4 m2 + 12,877 m + 45,6 m + 146,796
4,891 in2 = 4 m2 + 58,477 m + 146,796
0 = 4 m2 + 58,477 m + 146,796 - 4,891 in2
0 = 4 m2 + 58,477 m + 141,904
a b c
memperoleh nilai m dengan menggunakan rumus ABC
−𝑏±√𝑏 2 −4𝑎𝑐
m1,2 = 2𝑎

−58,477 ± √58,477 2 −(4 𝑥 4 𝑥 141,904)


= 2 𝑥 4

Maka akan diperoleh nilai m1dan m2 seperti dibawah ini:


m1 = -3,072 in
m2 = -11,547 in

Diambil nilai m yang paling besar yaitu m1 = -3,072 in


Sehingga dapat dihitung:
Panjang base plate (p) = 2m + 0,95 h
= (2 x -3,072 in) + (0,95 x 24 in)
= 19,331 in

Lebar base plate (l) = 2n + 0,8 b


= 2m + 0,8 b
= (2 x -3,065 in) + (0,8 x 8,048 in)
= 2,969 in
Umumnya dibuat p = l, maka
l = p
= 19,331 in
= 1,6109 ft

a. Abp baru, n baru dan m baru


Abp baru = p x l
= 19,331 in x 19,331 in
= 373,6876 in2

𝐴𝑏𝑝 𝑏𝑎𝑟𝑢 − (0,95 𝑥 ℎ)


m baru = 2
373,6876 in2− (0,95 𝑥 24 𝑖𝑛)
= 2
= 175,4442 in

𝐴𝑏𝑝 𝑏𝑎𝑟𝑢 − (0,8 𝑥 𝑏)


n baru = 2
373,6876 in2− (0,8 𝑥 8,048 𝑖𝑛)
= 2

= 183,6250 in

Karena harga m < n yaitu 175,4442 in < 183,6250 in in, maka yang digunakan
adalah harga n.

l. Peninjauan terhadap bearing capasity


𝑃
F =𝐴 (Brownell and young, 1959)

Dimana:
F : bearing capasity (lb/in2)
P : beban tiap kolom = 3214,712 lb
A : Luas base plate baru (Abp baru) = 373,6876 in2

Sehingga dapat dihitung:


𝑃
F maksimal diizinkan adalah = 𝐴𝑏𝑝 𝑏𝑎𝑟𝑢
3214,712 lb
= 373,6876 in2

= 8,6027 lb/in2
Karena F < Fbp yaitu 8,6027 lb/in2< 600 lb/in2, maka dimensi yang dicoba
memenuhi.

m. Tebal base plate (tbp)


tbp = (0,00015 x F x n2)1/2
Dimana:
F : bearing capasity = 8,6027 lb/in2
n : harga n baru = 183,6250 in

Sehingga dapat dihitung:


tbp = (0,00015 x F x n2)1/2
= (0,00015 x 8,6027 lb/in2x (183,6250 in)2)1/2
= 5,348 in
= 0,446 ft

7.9 Perhitungan Dimensi Pondasi


Beban total yang harus ditahan pondasi :
- Berat beban bejana total
- Berat kolom penyangga
- Berat base plate

Ditentukan pada perancangan ini adalah:


1. Masing-masing kolom penyangga diberi pondasi
2. Spesifikasi semua penyangga sama

a. Beban ditanggung tiap kolom penyangga (W)


W = P
Dimana:
P : beban tiap kolom = 3214,712 lb
Sehingga:
W = P = 3214,712 lb

b. Beban Base Plate (Wbp)


Wbp = p x l x tbp x ρ
Dimana
Wbp : Beban base plate

p : Panjang base plate = 1,6109 ft


l : Lebar base plate = 1,6109 ft
tbp : Tebal base plate = 0,446 ft
ρ : densitas bahan konstruksi = 489 lb/ft3

Sehingga dapat dihitung:


Wbp = p x l x tbp x ρ
= 1,6109 ft x 1,6109 ft x 0,446 ft x 489 lb/ft3
= 565,511 lb

a. Beban penyangga kolom (Wp)


Wp =A x ρ x f x l
Dimana :
Wp = Beban kolom (lb)
A = Luas kolom 1 beam = 0,244 ft2
ρ = densitas bahan konstruksi = 489 lb/ft3
f = faktor korosi = 3,4
l = tinggi kolom penyangga (lug) = 0,917 ft

Sehingga dapat dihitung:


Wp =A x ρ x f x l
= 0,244 ft2 x 489 lb/ft3 x 3,4 x 0,917 ft
= 371,805 lb

c. Berat Beban Total (Wt)


Wt =W + Wbp + Wp
Dimana
W : Beban tiap kolom penyangga = 2934,679 lb
Wbp : Beban base plate = 565,511 lb
Wp : Beban kolom penyangga = 371,805 lb
Sehingga dapat dihitung:
Wt =W + Wbp + Wp
= 2934,679 lb + 423,660 lb + 371,805 lb
= 371,805 lb

d. Pondasi Tanah
Gaya yang bekerja pada pondasi dinggap sebagai gaya vertikal berat total kolom,
sedangkan bidang kerja dianggap bujur sangkar dengan perencanaan ukuran:
ρ beton = 140 lb/ft3

Luas tanah bagian atas pondasi (a) = Asumsi (Sisi = 20 in = 1,667 ft)
Maka a = 1,667 ft x 1,667 ft
= 2,778 ft2

Luas tanah bagian bawah pondasi (b) = Asumsi (Sisi = 25 in = 2,083 ft)
Maka b = 2,083 ft x 2,083 ft
= 4,340 ft2

Tinggi pondasi (t) = Asumsi 30 in = 2,5 ft

1
1
Volume pondasi (V) = 𝑥 𝑡 𝑥 (𝑎 + 𝑏) 𝑥 (𝑎 + 𝑏)2
3
1
1
= 𝑥 2,5 𝑓𝑡 𝑥 (2,778 𝑓𝑡 2 + 4,340 𝑓𝑡 2 ) 𝑥 (2,778 𝑓𝑡 2 + 4,340 𝑓𝑡 2 )2
3

= 15,826 ft3

Berat Pondasi (Wo) =V x ρ


= 15,826 ft3 x 140 lb/ft3
= 2215,587 lb
Sehingga dapat dihitung berat total yang diterima tanah adalah
W total = Wt + Wo
= 371,805 lb + 2215,587 lb
= 2587,392 lb
= 1173,421 Kg
= 1,1734 ton

e. Tekanan Tanah
Pondasi didirikan di atas semen dan gravel, dengan asumsi :
- Save bearing minimum = 5 ton/ft2
- Save bearing maximum = 10 ton/ft2
(tabel 12.2, hesse, hall. 327)
𝑃
Tegangan tanah karena beban (T) =𝐹

Dimana:
P : Wtotal = 2,6965 ton
F :b : Luas tanah bagian bawah = 4,340 ft2
Sehingga dapat dihitung:
𝑃
Tegangan tanah karena beban (T) =𝐹
1,1734 ton
= 4,340 𝑓𝑡 2

= 0,270 ton/ft2
Tegangan tanah karena beban (T) diatas merupakan harga untuk 1 penyangga. Jika
ditotal untuk semua penyangga maka didapatkan:
T = 4 x 0,270 ton/ft2
= 1,081 ton/ft2
Karena ketegangan tanah < 10 ton/ft2,maka pondasi yanng digunakan memenuhi.

Kesimpulan Rancangan:
1. Perhitungan Mixer
do = 54 in = 1,3716 m
di = 53,7162 in = 1,3643 m
icr = 3 1/4 in = 3,25 in = 0,082 m
r = 54 in = 1,3716 m
ts = 3/16 in = 0,1875 in = 0,0047 m
ls = 6,75 ft =81 in = 2,0547
tha = 3/16 in = 0,1875 in = 0,0047 m
thb = 3/16 in = 0,1875 in = 0,0047 m
ha =0
hb = 0,7552 ft = 9,0626 in = 0,2301
H mixer = 90,9626 ft = 7,5052 ft = 2,2891 m
Lls = 6,7145 ft = 11.602,698 in = 294,7085 m
Vliq dalam shell = 105,6168 ft3 = 182.505,76 in3
Pi (tekanan design) = 17,642 psi
τ (Waktu tinggal) = 1,25 jam = 75 menit

2. Perhitungan Pegaduk
Diameter (Di) = 2,238 ft = 26,858 in = 0,6821 m
Jarak dari dasar (Zi) = 1,1191 ft = 13,4290 in = 0,3410 m
Panjang daun (L) = 2,6858 ft = 32,2297 in = 0,8186 m
Lebar baffle (W) = 0,2238 ft = 2,6858 in = 0,068 m
Tebal baffle (J) = 0,3581 ft = 4,2973 in = 0,1091
Jumlah pengaduk (N) = 2 buah
Tebal Pengaduk (Tb) = 0,4476 ft = 5,3716 in = 0,1364 m
Lebar Pengaduk (Wb) = 0,5595 ft = 6,7145 in = 0,1705
Kecepatan putar (N) = 269,409 rpm = 269 rpm = 4,49 rps
Nre = 1.117.595,824 (turbulen)
Daya Pengaduk (P) = 40 HP = 29,828 kW
Momen Putar (Tc) = 106,5517 Kg.m
Panjang poros (l) = 6,6423 ft = 2,0259 in
Diameter poros (d) = 2,0829 in = 0,1736 cm =17,36 m
3. Perhitungan Noozle
Nozzle NaCl masuk mixer:
Diameter optimum = 0,6232 ft = 7,479 in
Pemilihan diameter nozzle didasarkan pada referensi :
Petter & Timmerhaus App. D, Tabel 15 didapatkan ukuran standart:
- Ukuran ppa nominal (NPS) = 8 in
- Schedule (NSC) = 40
- Diameter dalam (ID) = 8,625 in
- Diameter luar (OD) = 7,981 in
- Flow area per pipa = 50,0 in2
Berdasarkan hal. 221, Brownel & Young didapatkan dimensi flange:
- Ukuran pipa nominal (NPS) = 8 in
- Diameter luar flange (A) = 13 ½ in
- Tebal flange minimum (T) = 1 2/8 in
- Diameter luar bagian menonjol (R) = 10 5/8 in
- Diameter hub. pada dasar flange (E) = 9 11/16 in
- Diameter hub. pada titik pengelasan (K) = 8,63 in
- Panjang flange (L) = 4 in
- Standart diameter dalam pipa (B) = 7,98 in
- Jumlah lubang baut = 8 in
- Diameter lubang baut = 7/8 in
- Dimeter baut = 3/4 in
- Bolt circle = 11 3/4 in

Nozzle Air masuk mixer:


Diameter optimum = 75,7344 ft = 0,0210 in
Petter & Timmerhaus App. D, Tabel 15 didapatkan ukuran standart:
- Ukuran ppa nominal (NPS) = 16 in
- Schedule (NSC) = 30
- Diameter dalam (ID) = 16,0 in
- Diameter luar (OD) = 15,25 in
- Flow area per pipa = 183 in2

Berdasarkan hal. 221, Brownel & Young didapatkan dimensi flange:


- Ukuran pipa nominal (NPS) = 16 in
- Diameter luar flange (A) = 23 1/2 in
- Tebal flange minimum (T) = 1 7/16 in
- Diameter luar bagian menonjol (R) = 18 1/2 in
- Diameter hub. pada dasar flange (E) = 18 in
- Diameter hub. pada titik pengelasan (K) = 16,00 in
- Panjang flange (L) = 5 in
- Standart diameter dalam pipa (B) = 15,25 in
- Jumlah lubang baut = 16 in
- Diameter lubang baut = 1 1/8 in
- Dimeter baut = 1 in
- Bolt circle = 21 1/4 in

Nozzle Larutan NaCl keluar mixer:


Diameter optimum = 1,5507 ft = 18,6082 in
Pemilihan diameter nozzle didasarkan pada referensi :
Petter & Timmerhaus App. D, Tabel 15 didapatkan ukuran standart:
- Ukuran ppa nominal (NPS) = 20 in
- Schedule (NSC) = 20
- Diameter dalam (ID) = 20,0 in
- Diameter luar (OD) = 19,25 in
- Flow area per pipa = 291 in2

Berdasarkan hal. 221, Brownel & Young didapatkan dimensi flange:


- Ukuran pipa nominal (NPS) = 20 in
- Diameter luar flange (A) = 27 1/2 in
- Tebal flange minimum (T) = 1 11/16 in
- Diameter luar bagian menonjol (R) = 23 in
- Diameter hub. pada dasar flange (E) = 22 in
- Diameter hub. pada titik pengelasan (K) = 20,00 in
- Panjang flange (L) = 5 11/16 in
- Standart diameter dalam pipa (B) = 19,25 in
- Jumlah lubang baut = 20 in
- Diameter lubang baut = 1 ¼ in
- Dimeter baut = 1 1/8 in
- Bolt circle = 22 3/4 in

Manhole pada mixer:


Pemilihan diameter manhole didasarkan pada:
Berdasarkan dari Brownel & Young, App. F, item 5, hal. 352 didapatkan dimensi
flange dengan kontruksi manhole berdasarkan rekomendasi API Standart 12 C
sebagai berikut:
- Diameter manhole = 20 in
- Ketebalan flange (th) = 3/16 in = 0,1875 in
- Diameter dalam manhole (ID) = 20 in
- Diameter Maksimal lubang pada shell (Dp) = 24 1/2 = 24,5 in
- Diameter plat penutup (Dc) = 30 in
- Diameter lingkaran baut (Db) = 26,25 in
- Panjang sisi handhole (L) = 45,5 in
- Lebar plat penguat (W) = 54,25 in
- Ukuran weld A = 3/16 in = 0,1875 in
- Ukuran weld B = 3/16 in = 0,1875 in

Lebar pintu manhole = 1,5 ft = 0,4572 m


Tinggi pintu manhole = 2,25 ft = 0,6858 m

4. Sambungan tutup dengan dinding mixer


Gasket
Di gasket = 54,088 in
Do gasket = 54 in
Lebar gasket (n) = 0,0625 in
Diameter rata-rata (G) = 54,151 in
Tebal Gasket (tg) = 0,0625 in
Effective Gasket (b) = 0,031 in
Beban baut terhadap seal gasket = 47821,806 lb
Beban agar baut tidak bocor (Hp) = 703,057 lb
Beban karena tekanan dalam (H) = 40609,067 lb
Beban Operasi total (Wm1) = 41312,124 lb

Bolting
Luas minimal bolting area (Am1) = 2,066 in2
Bolt optimum dari tabel 10.4, hal. 188 Brownell & Young,
Ukuran baut = 5/8 in = 0,625 in
Root area = 0,202 in2
Bolt spacing distance preferance (Bs) = 3 in
Minimum radial distance (R) = 15/16 in = 0,9375 in
Edge distance (E) = 3/4 in = 0,75 in
go = tebal shell = 3/16 in = 0,1875 in
Minimum No. of bolt = 37,6
Actual No. of bolt (N) = 40
Jumlah bolting minimum = 10 buah
Bolting circle diameter (C) = 55,184 in
Dimeter Luar flange (A) = 56,684 in
Lebar gasket minimal (nmin) = 0,013 in

Perhitungan moment
Beban design (W) = 40856,062 lb
Tahanan radial circle (hG) = 0,517 in
Moment flange (Ma) = 21115,483 lb.in
Beban design saat operasi = 41312,124 lb
HD = 40519,916 lb
hD = 0,547 in
Moment (MD) = 22146,666 lb.in
HG = 703,057 lb
Moment flange (MG) = 363,358 lb.in
HT = 89,151 lb
hT = 1,063 in
Momen komponen (MT) = 94,802 lb.in
Moment total saat operasi (Mo) = 22604,827 lb.in

4. Perhitungan sistem penyangga


Berat Silinder (Ws) = 728, lb = 330,464 Kg
Berat tutup (Wd) = 184,721 lb
Berat Larutan dalam Mixer (W1) = 8392,447 lb
Berat Poros Pengaduk (Wp) = 537,222 lb
Berat impeller = 242,758 lb
Berat Attachment (Wa) = 131,161 lb
Berat Total (Wt) = 12858,847 lb = 5831,677 Kg

5. Perhitungan Kolom Penyangga (Leg)


Beban Tiap Kolom (P) = 3214,712 lb
Ditentukan jarak dengan tanah (L) = 4 ft
Tinggi mixer (H) = 7,5179 ft
Tinggi penyangga (Leg) = 9,420 ft = 93,107 in
Ukuran Beam: (App. G item 2, Brownel and Young)
Dimensi I beam = 24 in
Kedalaman beam (h) = 24 in
Lebar flange (b) = 8,048 in
Web thickness = 0,798 in
Tebal flange rata-rata = 1,102 in
Area section (A) = 35,13 in2 = 0,244 ft2
Berat per ft = 120 lb
Perletakan dengan sumbu 1-1
I = 3010,8 in4
S = 250,9 in3
r = 9,26 in

6. Perancangan Lug
Jumlah baut pada setiap penyangga = 4 buah
Dari Brownell and Young tabel 10-4 hal. 188 didapatkan dimensi baut:
Ukuran baut = 5/8 in = 0,625 in
Jarak antar baut = 1,5 in
Edge distance (E) = ¾ in
Nut dimension = 1,0625 in
Jarak radial minimum = 1,3125
Radius fillet maximum = 5/16 in = 0,3125 in

Tebal plate horizontal (thp) = 0,375 in


Tebal plate vertical/gusset (tg) = 0,1875 in
Tinggi plate vertical/gusset (hg) = 10,250 in
Lebar Plate Vertical/gusset (b) = 8,625 in
Tinggi Lug (h) = 11 in = 0,917 ft
Luas base plate (Abp) = 5,3579 in2
Panjang dan lebar base plate = 19,331 in = 1,6109 ft
Tebal base plate (tbp) = 5,348 in = 0,446 ft

7. Perhitungan Dimensi Pondasi


Beban ditanggung tiap kolom penyangga (W) = 3214,712 lb
Beban Base Plate (Wbp) = 565,511 lb
Beban penyangga kolom (Wp) = 371,805 lb
Berat Beban Total (Wt) = 3.730,144 lb

Pondasi Tanah
Luas tanah bagian atas pondasi (a) = 2,778 ft2
Luas tanah bagian bawah pondasi (b) = 4,340 ft2
Tinggi pondasi (t) = 30 in = 2,5 ft
Volume pondasi (V) = 15,826 ft3
Berat Pondasi (Wo) = 2215,587 lb
W total diterima tanah = 2587,392 lb = 1173,421 kg
= 1,1734 ton

Anda mungkin juga menyukai