C.

5 Mixer (M-130)

Fungsi : Mengencerkan Asam Fosfat 30.4% menjadi 25.6%

Jenis : Silinder vertikal dengan head dan bottom berbentuk
torispherical.

1. Menentukan Tipe Tangki

Dipilih tangki berbentuk silinder vertikal dengan head berbentuk
torispherical dengan pertimbangan :
- Kondisi operasi pada tekanan atmosfer
- Tangki berpengaduk merupakan alat kontak antara padatan cairan yang
baik
- Konstruksi sederhana sehingga lebih ekonomis

2. Menentukan Bahan Konstruksi

Bahan konstruksi tangki yang dipilih High alloy steel SA-240 Grade S
dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Tahan terhadap korosi bahan bersifat asam
b. Struktur kuat dengan allowable stress value sebesar 18750 psi
c. Memiliki batas ketahanan suhu bahan hingga 650°F

3. Menghitung Dimensi Mixer

Kondisi operasi : P = 1 atm = 14.7 Psi
T = 30 °C = 303.15 K
 Neraca Massa Mixer
KomponenInput (kg/jam)Output (kg/jam) (%w/w)

H2 O 922.8942 922.8942 0.1579

H3PO4 4922.1022 4922.1022 0.8421
Total 5844.9963 5844.9963 1.0000

Komponen ρ (kg/m3) µ (cP)

H3PO4 1900 147
H₂O 1000 0.89

1
ρ campuran =
0.1579 0.8421
+
1000 1900.0
= 1663.5945 kg/m3
= 103.8582 lb/ft³

µ campuran = 23.2105 + 0.74947

= 23.9600 cP
= 0.0161 lbm/ft.s

Massa 5844.9963 kg/Jam

Flowrate volumetrik (Fv) = =
Densitas 1663.5945 kg/m3
= 3.5135 m3/jam

a. Menentukan volume cairan

Dengan persamaan : V = Fv x t
Dimana :
t = 30 menit = 0.5 jam
V = 3.5135 x 0.5 = 1.75673712 m3
= 62.0386 ft3
= 107202.7777 in³
b. Menentukan dimensi shell
Volume total mixer = volume shell + volume head
Untuk operasi fase cair berpengaduk volume larutan = 80% volume tangki
sehingga,
Volume tangki (Vt) Volume larutan
=
0.8
62.0386 ft3
=
0.8
= 77.5483 ft3

Dipilih ukuran optimum tangki silinder, dengan H 1.5 D

Volume shell:
π 2
= D H (Brownell, Pers. 3.1, hal. 41)
4
π 2
= D ( 1.5 D )
4
= 1.1775 Di3

Volume dished head:

Vd = 0.000049 Di3 (Brownell, Pers. 5.11, hal. 88)

Volume tangki (Vt)= V tutup atas + V shell + V tutup atas

77.5483 = 0.000049 Di3 + 1.1775 Di3 + 0.000049 Di3
77.5483 = 1.1776 Di3
Di3 = 65.8530
Di = 4.0382 ft
= 48.4588 in
= 1.2309 m

Sehingga didapatkan nilai H = 1.5 D

= 6.0574 ft
= 1.8463 m
 Vd = 0.000049 Di3
= 0.003227 ft3
= 0.0010 m3
c. Menentukan volume cairan dalam silinder (Vls)
Vls = Vliq - Vd
= 62.0386 - 0.003227
= 62.0354 ft3
= 18.9084 m3
Vls = π/4 x ID² x Hliq
Vls 62.0354
Hliq = = = 4.84604 ft = 1.4771 m
π/4 x ID² 12.8013

D. Menghitung tekanan total mixer :

P = Poperasi + Ph
Dimana :
Ph = Phidrostatis
ρ x Hliq x (g/gc)
Ph =
144
103.8582 x 4.84604 x 1
= = 3.49514 psi
144
Tekanan total mixer
P Total = 14.7 + 3.49514 = 18.1951 Psi

Tekanan design dengan faktor keamanan 10%

Pd = 1.1 x 18.1951 = 20.0147 Psi

e. Menghitung tebal shell

Dipilih shell dengan jenis High alloy steel SA-240 Grade S

P.D
ts = + C (Per 13.10, Brownell, hal. 256)
2 f E- 0,6 P
Dimana:
ts = tebal dinding (shell), in
P = tekanan desain = 20.0147 Psia
ID = Diameter = 48.4588 in
 f = allowable stress dari bahan yang diguna = 18750 Psia
E = double welded butt joint = 0.8
C = faktor korosi = 0.125

P.D
ts = + C
2 f E- 0,6 P
20.0147 x 48.4588
= + 0.125
2 x ( 18750 x 0.8 - 0.6 x 20.0147 )
= 0.15736 in

Dipilih tebal standar = 3/ 8 in (Tabel 5.7 Brownell, hal 89)

OD = ID + 2 tebal shell
= 48.4588 in + 2 x 3/ 8 = 49.2088 in
= 4.1007 ft
= 1.2499 m
Standarisasi OD dari tabel 5.7 Brownell didapat OD = 54 in
Maka :
ID = OD - 2 tebal shell
= 54 - 2 x 3/ 8 = 53.2500 in
= 4.4375 ft
= 1.3526 m
Dari Tabel 5.7 Brownell diperoleh OD standar 54 in dengan :
icr = 3 1/4 in
r = 54 in
Standarisasi Hs :
Hs = 1.5 ID
Hs = 1.5 x 53.2500 in = 79.8750 in
= 6.6563 ft
= 2.0288 m

f. Menghitung ukuran head

Digunakan head jenis standard dished/torispherical dengan bahan
konstruksi yang sama dengan shell mixer

OD

icr b
 OA icr b
B A r
sf
ID ts
a

C
Keterangan :
ID = diameter dalam head
OD = diameter luar head
a = jari-jari dalam head
t = tebal head
r = jari-jari head
icr = jari-jari dalam sudut dish
b = tinggi head
sf = straight flange
OA = tinggi head total

0.885 Pd. rc
th = + c
fE-0.1Pd
0.885 x 20.0147 x 26.6250
= + 0.125
( 18750 x 0.8 - 0.1 x 20.0147 )
= 0.1564 in
= 0.0130 ft
= 0.0040 m
Diambil tebal tutup standar 3/16 in (Brownell, Tabel 5.7 hal 89)
Dari Brownell fig. 5.8, hal. 87, dihitung ukuran-ukuran sebagai berikut :
ID BC = r - (icr)
a =
2
b = AC =
ID
AB = - (icr) OA = t + b + sf
2
maka,
a = ½ ID
= ½ x 53.2500 in
= 26.625 in

AB = a - icr
 = 26.6250 - 3.250 in
= 23.3750 in

BC = r - icr
= 54 - 3.250 in
= 50.750 in

AC =  BC  2   AB  2 = 45.0463 in

b = r - AC
= 54 - 45.0463
= 8.9537 in

Dari Tabel 5.6 Brownell untuk tebal tutup 3/16 in didapat nilai sf 1½ -2 in
Diambil sf : 1 1/2 in
OA = th + b + sf
= 3/16 + 8.9537 + 1.5 = 10.6412 in

g. Tinggi tangki total

Tinggi tangki total = Hs + 2 OA
= 79.8750 + 2 x 10.6412
= 101.1573 in
= 8.4298 ft
= 2.5694 m

4. Menghitung Dimensi Pengaduk

a. Menghitung jumlah pengaduk
Dipilih jenis pengaduk three blade propeller dengan alasan :
- Viskositas larutan campuran rendah atau kurang d3000 cp atau 3 Pa.s
- Dapat beroperasi pada kecepatan tinggi
(Geankoplis, 4ed. hal, 154)

Untuk menentukan jumlah pengaduk ditentukan berdasarkan tabel berikut

Viscosity Maximum level Number of
[cP (Pa sec)] h/Dt Impellers
<25.000 (<25) 1.4 1
<25.000 (<25) 2.1 2
 >25.000 (>25) 0.8 1
>25.000 (>25) 1.6 2
(Walas, 1990 : 288)

Tinggi larutan dalam shell (HL) = 4.8460 ft

Dt = 4.4375 ft
HL 4.8460
Maksimum level = = = 1.0921
Dt 4.4375
Jadi jumlah pengaduk (impeller) untuk h/Dt sebesar 1,0921 adalah 1 buah

b. Menghitung ukuran pengaduk

b

L
H Z
L
Da
Z
i
Dt
Dimana :
Dt = diameter dalam mixer
Da = diameter pengaduk
L = panjang blade pengaduk
Zi = jarak pengaduk dasar tangki
p = jarak antar blade
l = tinggi cairan

Menetukan dimensi pengaduk Dari tabel 3.4-1 Geankoplis hal. 158,

didapat data berikut:
- Diameter pengaduk
Da = 0.3 x Dt dengan nilai Dt = 53.2500 in
= 15.975 in
= 1.33125 ft
= 0.40577 m
- Panjang blade pengaduk
L = 1/4 Da
 = 3.99375 in
= 0.33281 ft
= 0.10144 m
- Lebar blade pengaduk
W = 1/5 Da
= 3.1950 in
= 0.26625 ft
= 0.08115 m

- Lebar baffle
J = 1/ 12 Dt
= 4.4375 in
= 0.36979 ft
= 0.11271 m
- Jarak pengaduk 1 dari dasar tangki
Zi = 1/3 Dt
= 17.7500 in
= 1.47917 ft
= 0.45085 m

5. Menghitung Power Motor

a. Menentukan kecepatan putar pengaduk
v
N =
p x Da
Dimana :
Da = diameter impeller
N = putaran putar pengaduk (rpm)
v = kecepatan linier untuk propeller = 300 rpm
Sehingga,
N = 235.460 rpm = 3.924 rps
Diambil kecepatan pengaduk standar (komersial) 320 rpm (Walas, hal 288),
N = 320 rpm = 5.333 rps

b. Menentukan bilangan Reynolds (NRe)

Dengan menggunakan persamaan : Kecepatan kritis (Pers. 20
r x Da x N
2
Nre =
 Nre =
m
NRe = 61058.965
Dari Mc.Cabe edisi 5, hal. 253, diketahui bahwa untuk Nre lebih dari 10.000
maka Np = KT
KT = 0.87 (Tabel 9.3, Mc.Cabe edisi 5, hal. 254)

Dimana :
KT . N3 . Da5 .ρ
P =
gc
0.87 x 5.333 3 x 1.3313 5 x 103.8582
=
32.174
= 1781.35011 lbf . ft/s = 3.2388 hp

Kehilangan-kehilangan daya:
- Gain Losses (kebocoran daya pada proses dan bearing) diperkirakan 10%
dari daya yang masuk.
- Transmission System Losses (kebocoran belt atau gear) diperkirakan 20%
dari daya yang masuk.

Pi = P + 0.1 Pi + 0.2 Pi
0,7Pi = P
P 3.2388
Pi = = = 4.6269 Hp
0.7 0.7
Dari grafik 14.38 Timmerhaus, hal 521 didapat efisiensi motor
penggerak sebesar 86% maka daya penggerak motornya sebesar :
power motor = P/η
4.6269
power motor =
86%
power motor = 5.380 Hp
Maka digunakan power motor = 6 Hp

c. Menghitung putaran kritis

Menghitung poros pengaduk
Diketahui:
Tinggi pengaduk dari dasar tangki (Zi 0.451 m
Tinggi cairan HL = 1.477 m
Maka, jarak antara pengaduk, Hi :
1.477 − 0.451
Hi = H L  Zi =
4 4
= 0.257 m
Panjang Poros
Panjang poros = ZT + Zp – Zi
dimana : ZT = tinggi total mixer = 2.5694 m
Zp = tinggi poros di atas tangki, diambil= 0.3000 m
Zi = tinggi poros di atas dasar tangki = 0.4509 m
Panjang poros = 2.5694 + 0.3000 − 0.4509 = 2.4185 m

Diameter Poros
Momen puntir (τ)
τ = HP  75  60
2 π
Dimana: HP = Daya pengaduk = 6 Hp
v = kecepatan putaran pengaduk = 320 rpm 5.333333
Maka,
6 x 75 x 60
τ = = 13.4355 kg-m
2 x π x 320
Diambil faktor keamanan 50%
Jadi, τ = 1.5 x 13.4355 = 20.1533 kg-m
τ 3
fs = Zp = π Dp
tp 16
τ dimana:
Zp =
fs fs = shear stress =550 kgf/cm2
Dp = diameter poros
τ π Dp 3
=
fs 16
16 
Dp3 =
π fs
16 x 20.153 = 1.867E-05 m³
Dp3 =
π x 550 x 10000
Dp = 0.027 m
= 2.653 cm
= 1.044 in
Jadi, diameter poros pengad = 1.044 in
- Defleksi Putaran dan Putaran Kritis
Tm (pers 14.11 hal 401, Joshi)
Fm =
0.75 x Rb
Keterangan :
Fm = Beban Maksimum (kg)
Tm = Moment putar maksimum (kg-m)
Rb = Jari-jari pengaduk (m)
Maka,
20.1533
Fm = = 132.446214 kg
0.75 x 0.2029 m
M = Fm x l
Keterangan :
M = Bending Moment
l = Jarak antara pengaduk dengan bantalan poros (m)
Maka,
M = 132.446214 kg x 0.2566 m = 33.9798 kg-m

Me = 0.5 ( M + (( M ² + Tm ²) 0.5 ) (pers 14.10 , joshi)

= 0.5 ( 33.9798 + 39.5067088 )
= 36.7432483 kg-m
Wxl³ (pers 14.14 hal 402, joshi)
Defleksi Putaran =
3xExI
Fm x l ³
=
3xExI
Keterangan :
W = Concentrated load
E = Modulus of Elasticity = 19.5 x 105 kg/cm²
I = Moment of Inertia = p x (d)^4 / 64
Maka,
132.446214 kg x 16886.6435 cm 3
Defleksi Putaran =
3 x 1950000 kg/cm² x 3.14 x 2.4302
= 0.050101 cm

60 x 4.897
Putaran Kritis (Nc) = = 1312.67195 rpm
( defleksi ) 0.5
= 21.8779 rps
 karena putaran kritis > putaran pengaduk maka diameter poros sudah tepat.

RESUME

Nama : Mixer
Kode Alat : M-130
Fungsi : Mengencerkan Asam Fosfat 30.4% menjadi 25.6%
Jenis : Silinder vertikal dengan head dan bottom
berbentuk torispherical.
Jenis pengaduk : Propeller 1 blade
Bahan Konstruksi : High alloy steel SA-240 Grade S
Jumlah : 1 buah
Tekanan Operasi : 1 atm
Temperatur Operasi : 30 °C
Waktu tinggal : 0.5 jam
Dimensi Mixer :
- Diameter Mixer : 54 in = 1.3716 m
- Tinggi Mixer : 8.4298 ft = 2.5694 m
- Tinggi cairan : 4.8460 ft = 1.4771 m
- Volume mixer : 77.5483 ft3 = 2.1959 m3
- Tebal shell : 3/ 8 in = 0.00953 m
- Tebal head : 3/16 in = 0.00476 m
- Jumlah Pengaduk : 1 buah
- Power Motor : 6 Hp
Data Densitas Tiap Komponen
Persamaan =A*(B^-(1-T/Tc)^n)
Komponen A B n Tc
H2 O 0.34711 0.274 0.28571 6447.13
HCl 0.44134 0.26957 0.3187 324.65
Al2O3 1.26357 0.3 0.28571 5335
Fe2O3 0.57093 0.07 0.28751 9340
Mg(Cl)2 0.5806 0.3 0.28571 2754.32
Mg(OH)2 0.19187 0.0144 0.28751 5950
SiO2 0.33537 0.1 0.28571 660.96
CaO 0.46831 0.3 0.28751 3292.23
Yaws
Kecepatan kritis (Pers. 20-39 Perry ed 7 hal 20-32)
4.438 ⁰′⁵
5.333333