Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN DFKI KU/BT

“PERANCANGAN PRESSURE VESSEL”

Dinda Ayu Dwi Cahyaning Putri


0615040060

TEKNIK DESAIN & MANUFAKTUR


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Overhead crane

Penulis :
a. Nama Lengkap : Dinda Ayu Dwi Cahyaning Putri
b. NRP : 0615040060
c. Program Studi : Teknik Desain dan Manufaktur
d. Alamat :
e. Nomor HP : 081554933355
f. Alamat surel (e-mail) : Dindap605@gmail.com

Mengetahui,
Dosen Tugas Perancangan 1 Penulis

Budianto, ST, M.T. Dinda Ayu Dwi


Cahyaning P
NIP : 1982090220101210003 NRP : 0615040060

Form Penilaian

Narasi Perhitungan Gambar Akurasi


Data Perancangan pressure vessel

“Ellipsoidal Head”

A. Pengertian Pressure Vessel


Pressure Vessel yang biasanya disebut bejana tekan merupakan suatu
tabung berbentuk kapsul yang digunakan untuk menampung gas maupun
cairan dengan tempetature yang berbeda dari temperature lingkungan.
tekanan berasal dari dalam atau internal pressure maupun dari luar eksternal
pressure.
B. Penjelasan ASME yang digunakan
Standar rancangan dan sertifikasi bejana tekan dibuat melaluiu beberapa
desain code seperti ASME. Pada ASME section 8, perancangan bejana tekan
dibagi menjadi 3 divisi seperti di bawah ini :
 Divisi 1
Untuk bejana tekan yang bertekanan 15-10.000 psi yang
materialnya umum.
 Divisi 2
Untuk bejana tekan yang bertekanan 15-10.000 psi yang
materialnya khusus.
 Divisi 3
Untuk bejana tekan yang bertekanan diatas 10.000 psi.
C. Jenis –Jenis Pressure Vessel
a. Horizontal Pressure Vessel
Sesuai dengan namanya dimana pressure vessel yang diletakkan
dengan posisi horizontal.
Seperti halnya gambar di atas, peletakan nya secara mendatar. Jenis support
pressure vessel horizontal mengunakan support jenis saddle.
b. Vertical Drum Leg Support

Pressure vessel yang diletakkan secara vertical. Dimana pada jenis


ini support nya mneggunakan leg seperti gambar dibawah ini:

c. Skirt Pressure Vessel

Pressure vessel jenis ini berdiri dengan posisi vertical namun


bedanya dengan vertical pressure vessel adalah pada bagian supportnya.
Pada skirt pressure vessel bagian support atau kakinya berbentuk seperti
rok yang menyelimuti sliruh bagian bawah pressure vessel. Dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:
d. Vertical Reactor Pressure Vessel

Bentuk dari pressure vessel jenis ini hamper sama dengan skirt
pressure vessel, namun bedanya pada bagian ini ada bagian pembatas di
tengah-tengah yang disebut reactor. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini :

e. Spherical Pressure Vessel

Pressure vessel jenis ini memiliki bentuk tabung bulat seperti bola.
Pada jenis ini memiliki support atau kaki dengan jumlah banyak
mengelilingi badan pressure vessel. Dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
D. Perhitungan Pressure Vessel Ellipsoidal Head
 Data Utama
1. Panjang Vessel keseluruhan
(L) = 192.60 in
2. Panjang silinder
(Ls) = 163,60 in
3. Panjang head
L−Ls
Persamaan: Lhead =
2
Dimana:
L head = panjang head
Lo = panjang keseluruhan
Ls = panjang silinder
Diketahui:
L = 192.60 in
Ls = 163.60 in
Sehingga diperoleh:
L−Ls 192.6−163.6
= = 14.5 in = 368.3 mm
2 2
4. Kapasitas Bejana
8.25 + 0.6 m3 = 8.85 m3 = 540060.14 in3
5. Tekanan Operasi
125.6 psi
6. Temperature operasi
600°F
7. Diameter opening
16.6 in
8. Kecepatan angin
54km/jam
9. Faktor korosi
1/16 in (dengan asumsi korosi 5mils per tahun atau 1/16 in per 12
tahun)
10. Udara pada kondisi operasi
(Tekanan 125.6 psi dan temperature 600°F) Fase berupa gas
11. Perhitungan diameter dalam preassure vessel
Lc = Lsilinder + 2/3 (Panjang head)
Dimana :
Ls = panjang silinder
L head = panjang head
Diketahui:
Lsilinder = 163.60 in
Panjang Head = 14.5 in
Sehingga diperoleh nilai Lc:
Lc = Lsilinder + 2/3 (Panjang head
= 163.6 +2/3* 14.5
= 173. 27 in
= 4401.06mm
Dari perhitungan nilai Lc akan dicari nilai dari diameter dalam head.

4∗𝑣
Persamaan : Di =√
𝐿𝑐∗ 𝜋

Dimana:
Di = diameter dalam
V = kapasitas bejana
Lc = panjang silinder + 2/3 panjang head
Diketahui:
V = 540060.13 in3
Lc = 173.27 in
Sehingga diperoleh:

4∗𝑣
Di =√
𝐿𝑐∗ 𝜋

4∗540060.13
=√ = √3970
173.27∗3.14

= 63.00 in
= 1600.2mm
12. Menghitung Tekanan Desain (Pd)
 Static Load
Temperatur = 600°F = 252.44°R
𝐹𝑡 3
Gas ideal dengan R = 0.3704 Psi 𝑖𝑏𝑚.𝑅
𝑃𝑜 125.6
𝜌gas ideal = = 𝐹𝑡3
𝑅.𝑇 0.3704 ∗252.44°𝑅
𝑖𝑏𝑚.𝑅

= 1.34 Ibm/ft3
Static Load = 𝜌*g*h
192.6
= 1.34 Ibm/ ft3 * 32.2 ft/sec2 ft
12
= 692.53 Ibm/ ft3
= 4.8 Psi
 Dari perhitungan Static Load akan didapatkan nilaitekanan desain
(Pd)
 Tekanan desain
Pd = Po + a + Static Load
Dimana :
Po = tekanan operasi
a = 0.1xPo
Static Load = beban statis
Diketahui:
Po = 125.6 psi
a = 12.56 psi
Static Load = 4.81 psi

Pd = Po + a + Static Load

= 125.6 + 12.56 + 4.81

= 142.97 Psi

 Sehingga akan didapatkan nilai Temperatur Desain (Td) dengan di


ketahuinya nilai Pd

Td = To + 50 °F

Dimana:

Td = temperatur desain
To = temperatur operasi
Diketahui:
To = 600°F
Sehingga diperoleh:

Td = To + 50 °F

Td = 600°F+ 50°F

= 650°F

 Perhitungan ketebalan Shell dan head berdasar tekanan dalam


a. Tebal Shell
1. Material Shell baja karbon SA 455
2. 𝜎 pada suhu 650°F = 18300 Psi
3. Tekanan desain (Pd) = 142.97 Psi
4. Jari –jari dalam (R) = 31.5 in
5. Diameter dalam (Di) = 63.00 in
 Join efisiensi Z = 0.85
Pengelaan type 1 kategori A join Radiography
Do = 2t +Di

 Ketebalan shell silinder berdasarkan cirkum ferensial stress/ pada


sambngan arah memanjang
𝑃𝑑∗𝑅
t =
𝑆𝐸−0.6𝑃𝑑
Dimana:
Pd = tekanan desain
R = jari – jari dalam
Diketahui:
Pd = 142.97 Psi
R = 31.5 in
SE = 18300
Sehingga :
𝑃𝑑∗𝑅
t =
𝑆𝐸−0.6𝑃𝑑
142.97∗31.5
=
(18300∗0.85)−(0.6∗142.97)

= 0.29in
= 7366mm
 Ketebalan shell berdasarkan longitudinal stress ( pada sambungan
arah melintang)
𝑃𝑑∗𝑅
t =
2𝑆𝐸−0.4𝑃𝑑
Dimana:
Pd = tekanan desain
R = jari – jari dalam
Diketahui:
Pd = 142.97 in
R = 31.5 in
S = 18300 Psi
E = 0.85

Sehingga:

𝑃𝑑∗𝑅
t =
2𝑆𝐸−0.4𝑃𝑑
142.97∗31.5
=
(2∗18300∗0.85)−(0.4∗142.97)

= 0.14in
= 2556 mm
 Sehingga diperoleh nilai Do (Diameter Luar)
Yang diambil nilai t dari dambungan arah memanjang karena
sambungan arah memanjang lebih besar daripada sambungan arah
melintang
Do = 2t +Di

Dimana:

Do = diameter luar
Di = diameter dalam
t = tebal shell yang dipilih
Diketahui:

t = 0.29 in ( Diambil nilai yang terbesar)

Di = 63.00in

Sehingga diperoleh:

Do = 2t +Di

= 2(0.29) + 63.00
= 63.58 in
b. Tebal Head
Material ASME section II part D didapatkan tegangan ijin SA544
pada suhu 650°F adalah 18300 Psi
𝐷𝑜
Asumsi =2 tebal Uc.27 ASME
2ℎ
Elipsodel head

𝐷𝑜
2:1 =2
2ℎ
𝐷𝑜
h =
4
Di + (2∗t shell)
h =
4
63.00+(2∗0.29)
h =
4
= 15.89in
 Ketebalan Head
𝑃𝑑∗𝑑𝑖
t =
2𝑆𝐸∗0.85−0.2𝑃𝑑
Dimana ;
Pd = tekanan desain
Di = diameter dalam
S = σi pada temperatur desain
E = join efisiensi
Diketahui:
Pd = 142.97 in
Di = 63.00 in
S = 18300 psi
E = 0.85
Sehingga diperoleh:
𝑃𝑑∗𝑑𝑖
t =
2𝑆𝐸∗0.85−0.2𝑃𝑑
142.97∗63.00
=
(2∗18300∗0.85)−(0.2∗142.97)
9007.11
=
(31110)−(28.594)
9007.11
=
31081.606
= 0.29 in
= 7366 mm
 Berdasarkan tekanan luar
a. Tebal shell
Data perhitungan Pd = 15psi
Tebal shell ( internal preassur) = 0.29in
Panjang vessel (Ls) adalah panjang vessel ditambah panjang head
Ls = L – 2 h + 2/3 h
Dimana :
L = 192.60 in
h = 15.89
Sehingga diperoleh:
Ls = L – 2 h + 2/3 h
= 192.6 – 2(15.89) + 2/3 ( 15.89)
= 192.6 – 31.78 + 10.593
= 171. 41 in
= 4353.81 mm
 Dengan asumsi ketebalan shell (internal preassure) 0.29in
Diameter luar (Do) =2t + Di
= 2(0.29) + 63.00
= 63. 58 in
= 1614.93 mm
 Maka diketahui perbandingan
𝐿𝑠 171.41 𝑖𝑛
o = = 2.69
𝐷𝑜 63.58 𝑖𝑛
𝐷𝑜 63.58 𝑖𝑛
o = = 219.24
𝑡 0.29 𝑖𝑛

 Data Perhitungan
a. Tebal shell external preasure
Data perhitungan Pd = 15psi
Tebal shell ( eksternal pressur) = 0.33in
Panjang vessel (Ls) adalah panjang vessel ditambah panjang head
Diasumsikan t dengan tebal = 0.33 in
𝐷𝑜
=2
2ℎ
𝐷𝑜
h =
4
Di + (2∗t shell)
h =
4
63.00+(2∗0.33)
h =
4
= 15.92in
= 404.37 mm
Panjang vessel (Ls) adalah panjang vessel ditambah panjang head
Ls = L – 2 h + 2/3 h
= 192.6 – 2(15.92) + 2/3 ( 15.92)
= 192.6 – 31.84 + 10.61
= 171.37 in
= 4352.79mm
o Dengan asumsi ketebalan shell (internal preassure) 0.33in
Diameter luar (Do) =2t + Di
= 2(0.33) + 63.00
= 63.66 in
= 1616.96 mm
o Maka diketahui perbandingan

𝐿𝑠 171.37 𝑖𝑛
= = 2.69
𝐷𝑜 63.66 𝑖𝑛

𝐷𝑜 63.66 𝑖𝑛
= = 192.91
𝑡 0.33 𝑖𝑛

o Mencari Nulai A dengan Grafik dibawah ini :


Interpolasi

200−192.91 0.00025−𝑦
=
192.91−150 𝑦−0.00017

7.09 0.00025−𝑦
=
42.91 𝑦−0.00017
7.09(y-0.00017)=(0.00025-y) 42.91
7.09y-0.0012053=0.0107275- 42.91y
50y = 0.0119328
Y = 0.0002386
2𝐴𝐸 2(0.0002386)(26.1𝑥106 )
o PA = 𝐷𝑜 = 63.66 = 21.52 Psi
3( ) 3( 0.33 )
𝑡

o Ketentuan
Jika Pa > Tekanan Eksternal maka diterima
Dari perhitungan perencanaan tebal shell diperoleh
Pa > tekanan eksternal
21.52 psi > 15psi sehingga tebal shell 0.33 diterima atau 8.38mm.
b. Tebal Head Eksternal Pressur
Data perhitungan Pd = 15psi
Tebal Head (internal preassur) = 0.29in

Elipsodel perbandingan 2:1 dengan harga Ki = 0.90

o Jari-jari Elipsodel Head :

Ro = Ki x Do

Ro = 0.90 x 63.58 in

= 57.22 in

o Mencari Faktor A
0.125
Faktor A = 𝑅𝑜
𝑡

0.125
= 57.22
0.29
0.125
=
197.31
= 0.000634
o Dari Grafik C5.2 ASME diperoleh nilai B

Gambar Grafik
Sehingga diperoleh nilai B sebesar 6988 dari grafik diatas.
o Mencari nilai Pa
𝐵
Pa = 𝑅𝑜
𝑡
6988
= 57.22
0.29
6988
= = 35.41 Psi
197.31
o Ketentuan
Jika Pa > Tekanan Eksternal maka diterima
Dari perhitungan perencanaan tebal head diperoleh
Pa > tekanan eksternal
35.41 psi > 15 psi sehingga tebal head 0.29 diterima.
o Jika tebal head ditambah factor korosi
Ketebalan Head = 0.29 + 1/16
= 0.29 + 0.0625
= 0.35 in
= 8.89mm

Anda mungkin juga menyukai