(HF-)
= 0,2037 m3/jam
Volume = Q x t
= 0,2037 m3
= 0,2444 m3
Hopper yang digunakan berupa tangki silinder dengan bagian bawah berbentuk konis, sketsa
hopper yang akan dirancang adalah sebagai berikut :
Keterangan :
D = diameter hopper
B = 0,1D
α = 40º
θ = 50º
Dmax = 10 m
Hmax = 50 m
Vmax = 4000m3
Maka, terhitung :
Maka berdasarkan persamaan – persamaan tersebut, persamaan volume hopper yang akan
dirancang adalah :
𝜋 2 𝜋
= 𝐷 (2𝐷) + (𝐷2 . 0,5959𝐷 − (0,1𝐷)2 . (0,06𝐷))
4 12
Diketahui, volume hopper design = 0,2444 m3. Sehingga diperoleh dimensi hopper:
D = 0,5213 m = 20,5226 in
B = 0,1 D = 0,0521 m
H = 2D = 1,0426 m
h = 0,5959 D = 0,3106 m
Berdasarkan ASME code equation untuk tangki silinder, persamaan yang digunakan untuk
menghitung tebal plat adalah :
𝑃. 𝐷
𝑡𝑚𝑖𝑛 = +𝐶
2(𝑆. 𝐸 − 0,6𝑃)
Dengan,
D = diameter hopper, in
C = corrosion allowance
Bahan konstruksi yang digunakan adalah carbon steel; SA 283 grade C, sehingga nilai S = 12.650
psia. Selain itu, digunakan pula double butt welded joint, sehingga : E = 0,8 dan C = 0,125 in.
Tekanan operasi diambil 1 atm, jika diambil overdesign 20% maka :
= 17,64 psia
Plingkungan = 1 atm
= 14,7 psia
𝑃. 𝐷
𝑡𝑚𝑖𝑛 = + 𝐶 = 0.1280 𝑖𝑛
2(𝑆. 𝐸 − 0,6𝑃)
Tebal dinding hopper dipilih tebal standar, yaitu 3/16 in (0,1875 in)