Fase : Gas
Suhu : 373°C-387,72°C
A. Uraian Proses
Reaksi oksidasi isobutylene dan udara menjadi methacrolein adalah reaksi irreversible
yang menggunakan katalis padat yaitu Bismuth molybdate. Reaksi terjadi pada
padatan katalis sedangkan reaktan masuk pada fase gas. Kondisi operasi reaktor ini
adalah non-isotermal dan non-adiabatik, suhu gas masuk di reaktor 373°C dan
tekanan 1,22 bar. Konversi reaksi berdasarkan jumlah isobutylene yang bereaksi
membentuk methacrolein sebesar 99%.
B. Menyusun Persamaan Reaksi
Reaksi :
-r1 = k.Cib
K1 = 7,37 x 1014 e169744/RT Cib mol(L.s)
Dengan :
T = suhu, K
Mekanisme reaksi
Dari Wang Lei et al, 2005, persamaan kecepatan reaksi oksidasi isobutylene menjadi
methacrolein dinyatakan dalam persamaan berikut:
r isobutylene = k.CA
Dengan :
T = suhu, K
Dari persamaan diatas selanjutnya dapat dibuat mekanisme reaksi dimana reaksi
oksidasi isobutylene dengan katalis Bismuth Molybdate merupakan reaksi heterogen
dalam fase gas (pereaktan) dan fase padat (katalis).
1. a. Difusi gas reaktan dari fase gas ke permukaan luar (interface) katalis.
b. Difusi reaktan dari permukaan luar katalis melewati pori-pori ke permukaan
dalam pori katalis (difusi molekuler).
2. Adsorpsi reaktan pada permukaan dalam katalis
3. Reaksi : CH3CH3CH2= C + O2 C4H6O + H2O
4. Deaorpsi hasil reaksi dari permukaan dalam katalis.
5. a. Difusi gas hasil reaksi dari permukaan dalam katalis ke permukaan luar katalis
b. Difusi gas hasil reaksi dari permukaan luar katalis (interface) ke fase gas.
Pada mekanisme reaksi diatas tahap difusi, adsorpsi, dan desorpsi berlangsung sangat
cepat, sedangkan reaksi di permukaan katalis berlangsung paling lambat. Sehingga
kecepatan reaksi katalis secara keseluruhan dikontrol ooleh reaksi pada permukaan
katalis.
A + B C + D
1. Reaksi permukaan
Ks
A(g) + B(g) + S C(aq) + D(g) + S
rs = ks.CA
Dengan :
S = permukaan aktif katalis
CA = konsentrasi pada permukaan kosong katalis
rs = kecepatan reaksi pada permukaan
C. Menghitung Neraca Massa Komponen Pada Reaktor
Waktu operasi = 330 hari/tahun
Kapasitas = 70000 ton/tahun
𝑡𝑜𝑛 𝑘𝑔 1 𝑡𝑎𝑢𝑛 1 𝑎𝑟𝑖
Produksi dalam 1 jam = 70000 𝑡𝑎 𝑢𝑛 x 1000 𝑡𝑜𝑛 x 330 𝑎𝑟𝑖 x 24 𝑗𝑎𝑚
= 254,88 kmol
= (0 + 125,54) kmol
= 125,54 kmol
= (0 + 125,54) kmol
= 125,54
Pr = P/Pc’ = 0,0319
Tr = T/Tc’ = 4,2783
Z=1
kg
30,6482 . 1,2159 bar
Sehingga ρ = kmol
bar m 3
1 .0,08314 . 646,15 K
kmol .K .
= 0,6936 kg/m3
3. Menghitung viskositas umpan (µg)
Untuk menghitung viskositas umpan digunakan persamaan yang diperoleh dari
Yaws, 1999, yaitu :
µg = A + BT + CT2
µgi campuran = (Σxi / µgi )-1
µ = viskositas
A,B,C = konstanta
T = suhu umpan, K
KG = 0,0509 W/m.K
= 0,1831 kJ/m.jam.K
F. Menentukan Jenis Pendingin Reaktor
Pemanas yang digunakan adalah Dowterm A dengan sifat fisis sebagai berikut:
Range temperatur : 15 – 400 °C (60 – 750°F)
Kapasitas panas : 0,3911 Btu/lbm.°F (2,0524 kJ/kg.K)
Konduktivitas panas : 0,0685 Btu/hr.ft.°F (0,4266 kJ/jam.m.K)
Viskositas : 0,4381 cp (1,5771 kg/m.jam)
Densitas : 56,8 lbm/ft3 (909,3786 kg/m3)
Suhu umpan yang dipilih 646,15 K maka pendingin yang digunakan harus
mempunyai suhu lebih rendah dari suhu umpan. Oleh karena itu dipilih
pendingin jenis Dowterm A dengan suhu pemanas masuk reaktor 473,15 K.
G. Menyusun Neraca Massa dan Panas Pada Elemen Volume Tube
1. Neraca Massa pada elemen volume tube
Aliran Gas
∆Z
∆Z + Z
W = Vt . ρB
Vt = A . ∆Z
= π/4 . (IDT)2 . ∆Z
W = π/4 . (IDT)2 . ∆Z . ρB
𝑑𝐹A
= – (-rA) . ρB .π/4 . (IDT)2
𝑑𝑍
Dengan :
𝐹𝐴 = 𝐹𝐴𝑂 . 1 − 𝑋𝐴
𝑑𝐹A
= −𝐹𝐴𝑂
𝑑𝑋
𝑑𝐹A = −𝐹𝐴𝑂 . 𝑑𝑋
𝑑𝐹A 𝑑𝑋
= −𝐹𝐴𝑂 . 𝑑𝑍
𝑑𝑍
𝑑𝐹A 𝜋
= − −𝑟𝐴 . 𝜌𝐵 . 4 (𝐼𝐷𝑇)2 . 𝑁𝑡
𝑑𝑍
𝑑𝑋 𝐴 𝜋
−𝐹𝐴𝑂 = − −𝑟𝐴 . 𝜌𝐵 . 4 (𝐼𝐷𝑇)2 . 𝑁𝑡
𝑑𝑍
𝑑𝑋 𝐴 𝜋
𝐹𝐴𝑂 = −𝑟𝐴 . 𝜌𝐵 . 4 (𝐼𝐷𝑇)2 . 𝑁𝑡
𝑑𝑍
𝜋
𝑑𝑋 𝐴 𝜌 𝐵 . (𝐼𝐷𝑇)2 .𝑁𝑡
= 4
−𝑟𝐴
𝑑𝑍 𝐹𝐴𝑂
Dengan :
W = massa katalis, kg
Nt = jumlah tube
𝑑𝑋 𝐴
= konversi tiap increment panjang tube
𝑑𝑍
Aliran Gas
Aliran
∆Z
pendingin
∆Z + Z
Dengan :
∆H = panas reaksi
∆Hproduk = Cpproduk dT
∆Hreaktan = Cpreaktan dT
Keterangan :
Tp = suhu pendingin, K
Tp = suhu pendingin, K
Pitch = 1 7/8 in
= 0,0476 m
C’ = Pt – ODT
= 0,0476 – 0,0312 m
= 0,0614 m
= 0,0005698 m2
= 0,0009821 - 0,0005698 m2
= 0,0004124 m2
1500
Nt
1000
500
0
1 16 31 46 61 76 91
IDs, Inch
Nt = 2014
m 59448 ,6793 kg /jam
mt =Nt = 2014
mt 29,5177 kg /jam
qf =ρ =
avg 0,6936 kg /m 3
= 42,5564 m3/jam
𝑞𝑓 42,5564 𝑚 3 /𝑗𝑎𝑚
ν = 𝑎 ′ 𝑡.𝜀 = 0,00076 62 𝑚 2 .0,4
= 138853,83 m/jam
𝑘𝑔 𝑚
𝜌 𝐴𝑣𝑔 .𝜈.𝐷𝑝 0,6936 3 .138853 ,83 .0,0312 𝑚
𝑚 𝑗𝑎𝑚
NRe = = 𝑘𝑔
µ 𝐴𝑣𝑔 0,10382
𝑚 .𝑗𝑎𝑚
= 1,0677 in = 0,0271 m
𝑂𝐷𝑇+𝐼𝐷𝑇
D = 2
0,0381 +0,0312
= 2
= 0,03467 m
L. Menghitung Waktu Tinggal
Waktu tinggal (rettime)
𝑉 𝑎 ′ 𝑡.𝐿.𝑁𝑡.𝜀
Rettime = 𝐹𝑣 = 𝑞𝑓 .𝑁𝑡
𝑎 ′ 𝑡.𝐿.𝜀
= 𝑞𝑓
= 3,781.10-5jam
= 0,136 detik
Dengan :
Rettime = waktu tinggal, detik
V = volume bed katalis senuah tube, m3
qf = debit alir gas masuk sebuah tube, m3/jam
L = panjang tube, m
a’t = flow area per pipa, m2
M. Menghitung Koefisien Perpindahan Panas Bersih dan Kotor (Uc dan Ud)
Harga Uc dan Ud di setiap increment berbeda-beda, sehingga digunakan harga Uc dan
Ud rata-rata. Perhitungan Uc dan Ud dengan pendekatan perancangan shell and tube
heat exchanger, yaitu sebagai berikut:
1. Sisi Tube
a. Luas penampang total. at = Nt.a’t/n.m2 (Kern, pers 7.48)
b. Flow rate. Gt = W/at.kg/jam.m2
c. Koefisien transfer panas pada pada lapisan film di dalam tube. kJ/jam.m2K
0,8 1 0,14
𝐼𝐷𝑇. 𝐺𝑡 𝐶𝑝𝑡. µ𝑡 3 𝐾𝑡 µ𝑡
𝑖 = 0,027
µ𝑡 𝐾𝑡 𝐼𝐷𝑇 µ𝑤
d. Koefisien treansfer panas lapisan film dalam tube yaang disetarakan dengan
luar tube. kJ/jam.m2.K
𝐼𝐷𝑇
𝑖𝑜 = 𝑖
𝑂𝐷𝑇
Nt = jumlah tube
µt/µw diasumsikan = 1
2. Sisi Shell
a. Clearance, C’= PT-ODT, m
b. Luas penampang aliran dalam shell, as=Ids.C’.B/Pt, m2
c. Flow rate per rate. Gs = Wp/as, kg/jam.m2
d. Koefisien transfer panas pada lapisan film luar tube, kJ/jam.m2.K
0,55 1
𝐷𝑒. 𝐺𝑠 𝐶𝑝𝑠. µ𝑠 3 𝐾𝑠 µ𝑠 0,14
𝑜 = 0,36
µ𝑠 𝐾𝑠 𝐷𝑒 µ𝑤
e. Koefisien transfer panas bersih, kJ/jam.m2.K
𝑖𝑜. 𝑜
𝑈𝑐 =
𝑖𝑜 + 𝑜
(Kern, pers 6.38)
f. Koefisien transfer panas kotor, kJ/jam.m2.K
𝑈𝑐
𝑈𝑑 =
1 + 𝑅𝑑. 𝑈𝑐
(Kern, pers 6.10)
Dari tabel 12 (Kern, 1950) diperoleh nilai Rd light organic adalah Rd min =
0,001 jam.ft2.°F/BTU atau setara 4,89.10-5 K/kJ.
Dengan :
Pt = jarak antar pusat tube, m
IDs = diameter dalam shell, m
B = jarak antar baffle, m
Rd = dirt factor, jam.m2.K/kJ
Cps = kapasitas panas fluida dalam shell, kJ/kg.K
Ks = konduktivitas panas fluida dalam shell, kJ/m.jam.K
N. Menentukan Massa Katalis dan Volume Bed Katalis
Katalis yang digunakan dengan spesifikasi sebagai berikut :
Bahan katalis = Bismuth Molybdate (B2Mo2O9)
Bentuk = Pellet
Umur katalis = ± 5 tahun
Diameter katalis = 0,005 m
Porositas tumpukan,ε = 0,4 m3/m3
Densitas katalis = 1970 kg/m3
1. Menghitung massa katalis
𝜋
W = 4 𝐼𝐷𝑇 2 1 − 𝜀 𝑁𝑡. 𝜌𝑏 . 𝑍
𝜋 𝑘𝑔
= 4 0,03122 1 − 0,4 . 2014 . 1970 𝑚3 . 5,25 𝑚
= 9575,9872 kg
2. Menghitung volume bed katalis
𝑊
Vbed seluruh tube =𝜌
𝑏 . 1−𝜀
9575,9872 kg
= 𝑘𝑔
1970 1−0,4
𝑚3
= 8,1015 m3
Vbed seluruh tube
Vbed katalis untuk setiap tube = 𝑁𝑡
8,1015 m 3
= 2014
= 0,0040 m3
O. Menghitung Pressure Drop Sepanjang Tube
Perhitungan pressure drop pada sisi tube menggunakan persamaan Ergun :
𝑑𝑃 𝐺 2 1 − 𝜀 150. 1 − 𝜀
− = . . + 1,75
𝐷𝑝 . 𝐺 𝜇
𝑑𝐿 𝐷𝑝 𝜀 3
𝑃𝐿 𝐿
𝐺2 1 − 𝜀 150. 1 − 𝜀
𝑑𝑃 = . . + 1,75 𝑑𝐿
𝐷𝑝 . 𝐺 𝜇
𝐷𝑝 𝜀 3
𝑃𝑂 𝑂
𝐺2 1−𝜀 150. 1−𝜀
− 𝑃𝐿 − 𝑃𝑂 = 𝐷𝑝 . . + 1,75 𝐿
𝜀3 𝐷𝑝 . 𝐺 𝜇
Keterangan :
D = diameter tube, m
L = panjang tube, m
Dp = diameter katalis, m
= 0,210 in
= 94 + 0,5 in
= 94,5 in
1 𝑟𝑐
W =4 3+ 𝑖𝑐𝑟
OD = IDs + 2.ts
Dengan :
th = tebal head, in
icr = inside corner radius, in
rc = radius of dish, in
Tabel 5.7. Brownell untuk OD = 96 in dan t = ¼ in
Icr = 5,875 in
Rc = 96 in
Makadipeeroleh W = 1,7606 in
th = 0,2775 in
3. Menghitungtinggi head (OA)
Tinggi head dihitungdengancaraberikut:
Tinggi head = th + b + sf
a = ID/2
AB = a – icr
BC = r –icr
AC = 𝐵𝐶 2 − 𝐴𝐵 2
b = r – AC
th
b
icr
OA sf
ID
rc OD
Data-data icr, r, th, dan OD dapatdilihatpada table 5.7 halaman 89-91 Brownell.
Harga sf dilihatari table 5.6. halam 88 Brownell. Data-data
tersebutdiperolehsebagaiberikut :
a = 47 in
icr = 5,875 in
AB = 41,125 in
BC = 90,125 in
AC = 80,1951 in
b = 15,8049 in
makatinggi head = 0,3125 + 15,8049 + 3
= 19,117 in
= 0,486 in
4. Menghitungtinggireaktor
Tinggi/panjang tube yang digunakan, Z = 5,25 m
Tinggi reaktor (Hr) = Z + 2.tinggi head
= 5,25 + 0,9712
= 6,221 m
5. Menghitung volume total reactor
Volume Head = 0,000049.(IDs)3 (Brownell, halaman. 88)
IDs dalam in, V dalam ft3
= 0,000049 . 943
= 40,6986 ft3
= 1,1525 m3
1
Volume Shell = . 𝜋. 𝐼𝐷𝑠 2 . 𝑍
4
1
= . 3,14. 2,38762 . 5,25
4
= 23,4937 m3
= 23,4937 + 2.1,1525
= 25,7987 m3
OD = 42 in
ID = 41,25 in
OD = 3,5 in
ID = 3,018 in