Contents
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 2
2.1 Definisi Reboiler ..................................................................................................... 2
2.2 Prinsip Kerja Reboiler dan Sketsa Komponen Reboiler ......................................... 2
2.3 Jenis-Jenis Reboiler ................................................................................................. 5
2.3.1 Kettle Reboiler ................................................................................................. 5
2.4.4 pH Monitoring........................................................................................... 15
i
DAFTAR GAMBAR
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah
ini yang berjudul Reboiler
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Reboiler atau yang lebih
khususnya membahas prinsip kerja, bagian-bagian reboiler, komponen-komponen
reboiler, dan prinsip instrumentasi pengukuran dan pengendalian pada reboiler.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
iii
Penyusun
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Alat penukar kalor atau Heat Exchanger adalah alat yang digunakan untuk
menukar atau mengubah temperatur fluida atau mengubah phasa fluida dengan cara
mempertukarkan kalornya dengan fluida lain. Arti dari mempertukarkan disini adalah
memberikan atau mengambil kalor. Pemahaman teknologi Heat Exchanger
membutuhkan pengetahuan dalam bidang Termodinamika, Mekanika Fluida, Heat
Tranfer, Ilmu Material dan Ilmu Proses Produksi.
Heat Exchanger umumnya merupakan peralatan dimana dua jenis fluida yang
temperaturnya dialirkan kedalamnya dan saling bertukar kalor melaui bidang-bidang
perpindahan panas atau dengan cara kontak langsung (bercampur). Bedang perpindahan
panas ini umumnaya berupa dinding pipa-pipa atau sirip-sirip yang dipasangkan pada
pipa(fin).
1.2 Tujuan
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Reboiler merupakan suatu alat heat exchanger yang secara tipikal dipasang pada
kolom distilasi yang digunakan untuk merubah fasa cair menjadi fasa uap, dimana uap
tersebut berfungsi sebagai media untuk proses pemisahan. Reboiler identik dengan
Heat Exchanger Sheel and tube.Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan
reboiler:
Prinsip kerja reboiler pada dasarnya sama dengan Heat Exchanger secara umum,
namun reboiler sebagai suatu sistem memerlukan peralatan tambahan lebih daripada
sekedar Heat Exchanger sebagai instrumen, sehingga reboiler tidak dapat berdiri sendiri.
Reboiler terdiri atas beberapa sistem yang berhubungan, misalnya sistem heat
exchanger dan sistem kolom (destilasi, evaporasi, dan yang sejenisnya). Kedua sistem
itu terhubung menjadi sebuah sistem reboiler dengan adanya pengembalian fluida
(panas) ke dalam kolom dari reboiler.
2
Prinsip kerja reboiler yaitu :
a. Dua fluida mengalir dengan temperatur awal yang berbeda mengalir sepanjang heat
exchangers. Satu aliran mengalir sepanjang tabung sedangkan arus lain pada bagian
luar tabung tetapi masih didalam sheel.
b. Panas ditransfer dari satu fluida ke fluida lainnya melalui dinding tabung, baik dari
sisi tabung menuju sheel atau sebaliknya, fluida bisa berupa cairan atau gas pada sisi
sheel maupun pada sisi tabung.
c. Dalam tujuan memindahkan panas secara efisien, suatu area perpindahan kalor yang
besar yang harus digunakan, oleh karena itu terdapat banyak tabung. Dengan cara ini,
panas yang dibuang dapat disimpan untuk digunakan. Hal ini adalah suatu jalan yang
baik untuk memelihara energi.
Secara umum, bagian-bagian dari suatu sistem reboiler ialah sebagai berikut:
3
Gambar 2.Gambar Skematik tiga dimensi shell and tube Heat Exchanger secara umum.
Sumtank adalah alat yang berfungsi untuk menampung cairan yang akan
dipanaskan. Di tempat ini sebagian cairan akan dipanaskan dan akan bercampur
dengan cairan yang masih dingin sehingga akan terjadi homogenitas panas dalam
cairan tersebut.
Shell and tube exchanger merupakan tempat kontak cairan dingin dengan steam.
Aliran dingin dari steam dialirkan melalui pipa ke dalam tube sedangkan steam
masuk ke dalam shell sehingga akan terjadi perpindahan panas dari steam ke cairan
dingin.
Pompa sentrifugal yang berfungsi memompa cairan dari sumtank (bawah) ke shell
and tube (atas) sehingga cairan tersebut memiliki kecepatan dan head tertentu.
Efisiensi dipengaruhi kecepatan dari perpindahan panas pada shell and tube
exchanger.
4
2.3 Jenis-Jenis Reboiler
1. Kettle reboilers
2. Thermosyphon reboilers
3. Fired reboiler
4. Forced sirkulasi reboilers
5
2.3.2 Thermosyphon Reboiler
Reboiler jenis ini tidak memerlukan pemompaan dari kolom minum cairan ke
dalam reboiler. Sirkulasi alami diperoleh dengan menggunakan kepadatan perbedaan
antara reboiler kolom suak minum cair dan reboiler outlet cair-uap campuran untuk
menyediakan cukup cairan kepala untuk menyampaikan menara minum ke reboiler.
Thermosyphon reboilers lebih kompleks daripada reboilers ketel dan memerlukan lebih
banyak perhatian tanaman dari operator.
Didalam suatu lintasan tabung terdiri dari tabung dan selongsong. Pada jenis ini
fluida yang satu mengalir di dalam tabung sedang fluida yang lain dialirkan melalui
selongsong melintasi luar tabung. Dalam aliran lintasan tabung ini dapat di gunakan
aliran searah atau aliran lawan arah.
6
Gambar 5. Aliran
Gambar lintasan
3. Aliran tabung
Lintasan Tabung
Aliran menyilang dipakai dalam pemanasan gas cair. Aliran jenis ini terdiri dari :
Dalam hal ini fluida pemanas dan fluida yang dipanaskan terkurung di dalam
saluran-saluran sehingga fluida tidak dapat bergerak bebas selama proses perpindahan
panas / kalor terjadi.
Gambar
Gambar 6. Aliran
4. Aliran menyilang
Menyilang takCampur
Tak campur
2. Arus Campur
7
Gambar
Gambar7. 7.
Aliran
Aliran
menyilang
menyilang
dengan
dengan
satu
satu
fluida
fluida
campur.
campur.
a. Laluan 1-1
Laluan 1-1 adalah aliran fluida yang berada dalam shell 1 pass dan aliran fluida
dalam tube 1 pass juga.
Gambar 8. laluan
Laluan1-1
1-1arah
arahaliran
aliranbawah.
bawah
Gambar 6. Laluan 1-1, Arah aliran berlawanan
Aliran fluida sebelah shell akan berbelok-belok mengikuti sekat-sekat yang ada.
Jumlah sekat yang dipasang akan mempengaruhi perpindahan panas yang terjadi. Fluida
yang mengalir ke dalam tube mempunyai temperatur t1 dan suhu keluar menjadi t2,
sedangkan fluida yang masuk kedalam tube mempunyai temperatur T1 dan suhu
keluarnya T2.
b. Laluan 1-2
Laluan 1-2 adalah aliran didalam shell 1 pass, dan aliran fluida pada sisi tube
dipergunakan floating head.
8
Gambar 9. laluan
Laluan1-2
1-2dengan
denganarah
arahaliran
aliranberlawanan-searah
b
c. Laluan 2-4
Laluan 2-4 terdiri dari 2 pass aliran shell dan 4 pass aliran pada sisi tube. Pada
gambar 2.10 diperlihatkan lintasan 2-4.
Pada laluan multi pass ini terdapat pengurungan luas penampang laluan aliran,
kecepatan aliran fluida bertambah besar, dan perpindahan panasnya semakin meningkat.
9
atau bahan bakar minyak. Batu bara akan jarang, jika pernah, digunakan sebagai bahan
bakar untuk fired heater reboiler.
Gambar 12. Typical uap air panas sirkulasi reboiler untuk penyulingan
10
penguapan yang mahal blow down untuk
tinggi. 2. waktu tinggalnya menguras secara
2. dapat dianggap lama kontinyu sehingga
sebagai satu 3. tidak baik untuk dapat mereduksi
teoritical plate operasional terjadinya fouling.
3. mudah perawatan tekanan tinggi.
dan 4. transfer panasnya
pembersihannya. rendah
4. dipakai untuk 5. mudah terjadi
kecepatan sirkulasi polimerisasi yang
yang rendah. dapat
menyebabkan
fouling.
Internal reboiler 1. biaya instalasi 1. kecepatan Biasanya tidak
yang rendah perpindahan dianjurkan untuk
2. tidak butuh ruang panasnya rendah dipakai.
yang luas disekitar 2. sukarnya
menara pemasangan isolasi
3. baik untuk proses disekitar reboiler
dengan beban 3. pembersihan dan
rendah perawatannya
sukar
4. panjang tube
reaboiler akan
sangat tergantung
dengan diameter
menara distilasi.
Vertical thermo 1. kecepatan 1. umumnya proses
siphons perpindahan penguapan tidak
panasnya tinggi dapat lebih dari
2. tidak 30%
membutuhkan 2. panjang tube tidak
11
ruang yang besar lebih dari 5 meter
3. waktu tinggalnya 3. akses untuk
kecil dan cepat perawatan tidak
4. pengontrolannya mudah
mudah.
Horizontal 1. mempinyai 1. persen
thermo siphons besaran panas yang penguapannya
cukup. sekitar 35 %.
2. dapat didesain 2. fase pemisahan
untuk beban panas mungkin terjadi
yang tinggi. jika kecepatan alir
3. waktu tinggal di shell rendah.
rendah.
4. sukar terjadinya
fouling.
5. mudah dikontrol.
6. biaya instalasi
murah.
Once through 1. dapat diposisikan 1. kondisi sirkulasi Penguapan
natural secara horizontal / sukar dikontrol.
circulation vertical dilihat dari 2. dapat terjadi
elevasi menara. kelebihan ratio
2. mempunyai penguapan untuk
transfer panas yang pemasangan
cukup. vertical.
3. setara dengan 1
stagen teoritical
plate.
4. waktu tinggalnya
cepat.
5. sukar terjadi
fouling.
12
Force 1. cocok untuk 1. daya tinggi untuk Tipe ini dianjurkan
circulation larutan pekat high pompa pemipaan jika reboiler tipe
fouling, dan cairan dan instrument horizontal
berkandungan control. thermosyphon atau
padatan. 2. bias terjadi reboiler tipe kettle
2. pengontrolan kebocoran tidak dapat bekerja
sirkulasi sangat dibagian seal pada suatu proses.
baik. pompa..
3. untuk kecepatan 3. penambahan area
sirkulasi tinggi. untuk instalasi
4. untuk kebutuhan pompa.
surface area yang 4. biaya operasinya
sangat luas. tinggi.
5. fase pemisahan 5. memboroskan
dapat dihindari. energi
6. pemanasan lanjut
kemungkinan
terjadi.
Filiming amines
Neutralizing amines
13
Neutralizing amines merupakan program yang paling baik untuk mencegah
terjadinya korosi pada system kondensat uap. Terdapat beberapa keuntungan, termasuk
metoda control yang sederhana da perawatan kimiawi yang cocok untuk banyak jensi
reboiler. Semua kontaminan yang bersifat asam aan dinetralkan ketika konsentrasi
neutralisasi amine sesuai dengan kosentrasi kontaminan asam secara stoikiometri.
Karena uap sering dimasukan secara langsung kedalam proses aliran, kesesuaian
dari perlakuan secara kimia dengan katalis dan proses yang bermacam-macam
merupakan hal penting. Dalam kilang minyak, tidak terdapat ketidakcocokan yang biasa
antara perlakuan secara kimia dengan katalis dan prosesnya. Dalam proses petrokimia
yang lain, terdapat beberapa yang diketahui cocok dengan amina seperti membuat latex
atau katalis tertentu. Pabrik sebaiknya mengadakan pembelajaran laboratorium terlebih
dahulu. Untuk penggunaan perlakuan kondensat di sistem tidak berlaku sebelumnya,
jika permasalahan dari system yang sama tersedia. Setiap proses masalah yang sesuai
yang harus dievaluasi masing-masing.
Sejenisnya, kilang minyak akan menambah control secara kimia pada korosi
pada power house. Pada setiap unit proses, uap akan dicampurkan dengan uap bertenaga
dalam dengan membuang boiler panas dan reboiler, menipiskan control korosi pada
proses kimia oleh karena itu, disana kemungkinan ketidakcukupan konsentrasi korosi
control kimia didalam unit yang berlokasi jauh dari power house atau dalam tekanan
rendah reboiler. Seringkali penambahan umpan kimia dibutuhkan pada unit,
14
prosedurnya dikenal sebagai umpan satelit.Pengurangan pada konsentrasi besi dan
laju korosi kondensor dalam kilang minyak menggunakan umpan satelit dari kimia yang
telah dirancang menggunakan computer kompleks berdasarkan progam seperti
ketetapan empiris.
Sebagai alternative beberapa pabrik menaksir laju alir korosi tidak langsung
dengan konsentrasi besi dalam kondensat dari reboiler spesifik. Untuk pengukuran
secara akurat konsentrasi dari besi tidak terlarut dalam kondensat, sample harus
didinginkan dan secara konstan mengalirkan pada 1000 ml/menit. Metoda ini bias
menjadi sulit karena kebanyakan pabrik tidak mempunyai sample kondensor titik
aliran menurun dari setiap reboiler. Ketika sample kondensor dingin tersedia pada
reboiler spesifik, pH bisa diukur secara rutin. Proses kontaminasi yang paling
sederhana adalah konduktifitas kondensat. Disana tidak ada pemberitahuan tentang
pedoman untuk kualitas kondensor reboiler, bagaimanapun batas control didapatkan
dari pedoman ASME.
2.4.4 pH Monitoring
15
2.4.5 Chemical treatment monitoring
16
BAB 3
PERHITUNGAN
Pada reboiler jenis horisontal thermosyphone ada beberapa spesifikasi antara lain :
- IDs : 12 17 inci; l = 8 ft
- IDs : 19 - 29 inci; l = 12 ft
Q = QS + QV = M . Cp . (T1 T2) = M .
Untuk panas sensible : QS = m . Cp . (T1 T1), dengan range boiling point > 15oF.
Untuk panas laten : QV = m1 . (hg hl)
2. Menghitung TLMTD
t 1 - t 2
t LMTD
ln t 1 / t 2 T = Ft . TLM
harga Ft dicari dari gambar 19 Kern karena n = 2.
3. Menghitung Suhu Caloric (Tc dan tc)
Tc = T2 + Fc (T1 T2)
tc = t2 + Fc (t2 t1)
17
4. Mencari IDS dan jumlah pipa dimulai dengan trial Q/A antara 8000 12000
Btu/jam.ft2.oF, sehingga didapatkan :
Q A
A Nt
8000 s/d 12000 a" . L
Pada Reboiler jeni Vertikal Thermosyphon ada beberapa spesifikasi antara lain :
Q
ho
QS QV
hS hV
18
c. Penurunan tekanan
Panjang dan jumlah tube perlu dicek lebih dahulu untuk melihat apakah P atau
Pp ditambah tekanan hidrostatik pada thermosyphon sama dengan P pada kaki
Reboiler lebih kecil dari driving force.
f . G 2p . L . n
Pp
5,22 x 1010 . di . sg . p
dimana : Z1 adalah tinggi liquid (permukaan) sampai bagian bawah pipa reboiler, ft. dan
= densitas liquid, lb/ft3
19
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Reboiler merupakan suatu alat yang digunakan untuk merubah fasa cair
menjadi fasa uap, dimana uap tersebut berfungsi sebagai media untuk proses
pemisahan. Reboiler ialah Heat Exchanger yang secara tipikal dipasang pada
kolom distilasi. Reboiler menghasilkan uap untuk separasi distillasi fraksional
seperti kondenser menhasilkan refluks liquid yang mana dikembalikan ke kolom
distillasi
Secara umum jenis reboilers diantaranya yaitu ,kettle reboilers,
thermosyphon reboilers, fired reboiler dan Forced sirkulasi reboilers
Reboiler sebagai suatu sistem memerlukan peralatan tambahan lebih
daripada sekedar Heat Exchanger sebagai instrumen, sehingga reboiler tidak
dapat berdiri sendiri
Perawatan pada reboiler dapat dilakukan diantaranya dengan cara
perawatan kimia, chemical feed issues, corrosion monitoring, pH monitoring
dan chemical treatment monitoring.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/upload
document?archive_doc=80986663&escape=false&metadata=%7B%22context%2
2%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C
%22action%22%3Afalse%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22
%3A%22web%22%7D diakses pada 16 oktober 2017.
http://teknos78.blogspot.co.id/2014/03/alat-penukar-panas-heat-exchanger.html diakses
pada 18 Oktober 2017.
https://www.scribd.com/upload-
document?archive_doc=351392519&escape=false&metadata=%7B%22context%2
2%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%
22action%22%3Afalse%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3
A%22web%22%7D diakses pada 16 November 2017
21