Disusun oleh :
Disusun oleh :
…………….…….
……….………….
…………………..
…………………..
Laporan ini telah diterima sebagai salah satu
persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Koordinator Prodi D3 Teknik Kimia
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tugas
khusus yang dikerjakan adalah Evaluasi Performa Heat Exchanger 11E-25 di Unit
11 CDU 1 (Crude Distilation Unit 1) pada Kilang FOC 1 (Fuel Oil Complex 1).
Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan pada Program Studi Diploma 3 Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Dalam pelaksanaannya, penyusunan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak yang telah membantu.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Adi Ilcham, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir atas
waktu yang diberikan dan bimbingannya.
2. Susanti Rina Nugraheni, S.T., M.Eng. selaku Dosen Pembimbing II Tugas
Akhir atas waktu yang diberikan dan bimbingannya.
3. Rohmat Yunianto selaku pembimbing lapangan, atas waktu, kesabaran,
serta bimbingan yang diberikan kepada penulis dalam melaksanakan kerja
praktik.
4. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
Tugas Akhir ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan berbagai kritik dan
saran yang bersifat membangun yang membawa penulis kearah yang lebih baik.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya mahasiswa
Teknik Kimia.
Yogyakarta, Juli 2019
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................ix
INTISARI.................................................................................................................x
BAB I PROFIL PERUSAHAAN DAN SISTEM PRODUKSI
1.1 Profil Perusahaan................................................................................1
1.1.1. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) RU IV Cilacap.......1
1.1.2. Lokasi Pabrik...........................................................................2
1.1.3. Sistem Organisasi PT. Pertamina RU IV Cilacap...................3
1.2 Sistem Produksi..................................................................................3
1.2.1. Bahan Baku PT. Pertamina RU IV Cilacap............................3
1.2.2. Crude Distilation Unit I / CDU I (Unit 1100)........................5
1.2.3. Variable Proses Crude Distilation Unit I (CDU I)...............10
BAB II TUGAS KHUSUS
2.1 Latar Belakang..................................................................................13
2.2 Tujuan...............................................................................................14
2.3 Manfaat.............................................................................................14
2.4 Tinjauan Pustaka...............................................................................14
2.4.1. Mekanisme Perpindahan Panas.............................................15
2.4.2. Alat Penukar Panas................................................................17
2.4.3. Klasifikasi Alat Penukar Panas.............................................17
2.4.4. Macam-macam Heat Exchanger...........................................18
2.4.5. Heat Exchanger Shell and Tube............................................21
2.4.6. Komponen Heat Exchanger Shell and Tube.........................22
2.4.7. Kelebihan Heat Exchanger Shell and Tube..........................25
2.4.8. Tipe Aliran Alat Penukar Panas............................................25
2.4.9. Pemilihan Fluida yang dilewatkan Tube dan Shell...............26
2.4.10. Fluida Heat Exchanger 11E-25.............................................30
2.4.11. Faktor yang Menyebabkan Pembentukan Endapan..............31
2.4.12. Pembersihan Heat Exchanger...............................................31
2.4.13. Analisa Performance Heat Exchanger..................................32
BAB III PELAKSANAAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1. Pelaksanaan Pengumpulan Data.......................................................34
3.3.1. Data Primer...........................................................................34
3.3.2. Data Sekunder.......................................................................36
3.2. Pengolahan Data...............................................................................37
3.3. Hasil Pengolahan Data dan Pembahasan..........................................44
3.3.1. Hasil Evaluasi HE 11E-25.....................................................44
3.3.2. Pembahasan...........................................................................48
BAB IV KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan.......................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................xi
LAMPIRAN...........................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.5. Heat Exchanger Tipe Shell and Tube dan Jalur Alirannya...............21
Gambar 2.6. Macam-macam Rangkaian Pipa Tube pada HE Shell & Tube..........22
Gambar 2.7. Tipe-tipe Desain Front-End Head, Shell & Rear-End Head............23
Tabel 3.6. Daftar Perhitungan Nilai Δt, Flow Area, Mass Vellocity, dan Re pada
bulan Desember...................................................................................45
Tabel 3.7. Daftar Perhitungan Nilai Δt, Flow Area, Mass Vellocity, dan Re pada
bulan Januari.......................................................................................45
1
Gambar 1.1. Blok Diagram Proses Pertamina RU- IV
CDU dirancang untuk mengolah 16.094 ton/hari atau 118.000 BPSD ALC,
atau BLC,atau ILC. Unit pengolahan ini sudah diperiksa kelayakannya untuk
mengolah Arjuna Light Crude pada Troughtput 10.210 ton/hari.
1.2.2.1. Umpan & Produk
Karakteristik Umpan pada Crude Distilation Unit I yaitu sebagai berikut :
11V- 1
11V-1
11C-6
12P-1
11C-4
11E-21
11E-54
11P-6AB
11E-22AB
11V-16
11P-23AB 11C-2 11E-24AB
11E-4
11E-20 11E-23
11E-5AB 11C-3 11P-5
11E-25
11E-21 11E-2
11E-24AB
11E-23
11E-1
11E-25 11E-8 11E-23 11E-22AB11P-25AB
11E-6
11E-20
11E-7 11E-12 11E-5AB 11E-15AB
11E-7 11P-4AB
11F-1
46P-1AB
12
PROCESS ENGINEERING FLOW DIAGRAM CRUDE DISTILATION UNIT I (CDU I)
BAB II
TUGAS KHUSUS
Heat exchanger tersebut termasuk kedalam salah satu peralatan yang sangat
penting untuk menunjang proses di kilang minyak Pertamina RU IV Cilacap, oleh
karena itu kehandalan serta kontinuitasnya harus dijaga. Apabila heat exchanger
telah digunakan dalam waktu yang lama, maka akan ada endapan atau deposit di
dalam dan di luar pipa yang akan menambah tahanan transfer panas. Penambahan
ini mengurangi nilai dari koefisien transfer panas dan panas yang ditransfer
mengalami pengurangan karena luas permukaan berkurang.
Bila terjadi gangguan pada heat exchanger maka akan sangat mengganggu
kelancaran proses dan kemurnian produk, bahkan apabila tidak cepat diatasi akan
berakibat lebih fatal, untuk mencegah hal tersebut, maka sangat diperlukan
tindakan perawatan seperti Preventive dan Predictive Maintenance pada heat
exchanger tersebut untuk menghindari kegagalan dalam proses produksi.
13
Masalah yang sering terjadi pada shell and tube heat exchanger yaitu
adanya fouling yang dapat menurunkan kinerja heat exchanger. Penurunan kinerja
heat exchanger dapat diketahui melalui parameter - parameter meliputi koefisien
perpindahan panas, Log Mean Temperature Difference (LMTD), besarnya Dirt
Factor (Rd) dan Pressure Drop (ΔP). Oleh karena itu evaluasi kinerja heat
exchanger perlu dilakukan untuk mengetahui performance dari heat exchanger
tersebut.
2.2 Tujuan
Mengevaluasi kinerja heat exchanger 11E-25 yang berfungsi sebagai
pemanas crude oil dengan menghitung dirt factor (Rd) dan pressure drop (ΔP)
kemudian membandingkan dan menganalisis kondisi aktual dengan kondisi
desain.
2.3. Manfaat
Dapat mempelajari kinerja performa Heat Exchanger pada unit ini berkaitan
dengan nilai Rd (fouling factor) dan ΔP (pressure drop) sehingga dapat diketahui
apakah alat tersebut masih layak digunakan atau sudah harus dilakukan
pembersihan atau perbaikan.
Qx = −kA
Gambar 2.5. Heat Exchanger Tipe Shell and Tube dan jalur alirannya
(a) satu jalur shell, satu jalur tube
(b) satu jalur shell, dua jalur tube
Komponen-komponen utama dari heat exchanger tipe shell & tube adalah
sebagai berikut:
Gambar 2.6. Macam-macam Rangkaian Pipa Tube Pada HE Shell & Tube.
(Sumber: Shah & Sekulic, 2003)
b. Shell. Bagian ini menjadi tempat mengalirnya fluida kerja yang lain selain
yang mengalir di dalam tube. Umumnya shell didesain berbentuk silinder
dengan penampang melingkar. Material untuk membuat shell ini adalah
pipa silindris jika diameter desain dari shell tersebut kurang dari 0,6 meter.
Sedangkan jika lebih dari 0,6 meter, maka digunakan bahan plat metal
yang dibentuk silindris dan disambung dengan proses pengelasan.
Gambar 2.7. Tipe-Tipe Desain Front-End Head, Shell, dan Rear-End Head
(Sumber: Shah & Sekulic, 2003)
Dalam penggunaan alat-alat perpindahan panas tersebut, ada dua hal yang
perlu diperhatikan dan ditetapkan batasnya yaitu :
1) Hal yang berkaitan dengan kemampuan alat untuk mengalihkan panas dari
fluida dingin lewat dinding tube.
2) Hal yang berkaitan dengan penurunan tekanan yang terjadi pada masing-
masing fluida ketika mengalir melalui alat tersebut.
Suatu alat perpindahan panas dinilai mampu berfungsi dengan baik dalam
penggunaannya apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Kolom Distilasi
11C-1
Heat Exchanger 11E-25 adalah salah satu alat penukaran panas jenis Shell
and Tube yang digunakan untuk memanaskan Crude Oil sebelum masuk ke
Furnace 11F-1. Posisinya horizontal dan lintasan alirannya searah (co current)
dengan 1 (satu) pass shell dan 2 (dua) pass tube. Long Residu merupakan bottom
product dari Crude Splitter (11 C-1) yang mana digunakan sebagai media
pemanas pada Heat Exchanger 11E-25.
2.4.10. Fluida Heat Exchanger 11E-25
2. Tube
Fluida yang dialirkan pada bagian tube heat exchanger 11E-25 adalah
Arabian Light Crude yang berasal dari Timur Tengah. Spesifikasi Arabian
Light Crude dapat dilihat pada Tabel 2.2.
3. Heat Balance
Bila panas yang diterima fluida lebih kecil daripada panas yang
dilepaskan fluida panas berarti panas yang hilang lebih besar dan ini
mengurangi performance suatu heat exchanger.
()( )
4. Fouling Factor
Rd atau fouling factor merupakan resistance dan heat exchanger yang
dimaksudkan untuk mereduksi korosifitas akibat dari interaksi antara
fluida dengan dinding pipa heat exchanger, tetapi setelah digunakan
beberapa lama Rd akan mengalami akumulasi (deposited), hal ini tidak
baik untuk heat exchanger karena Rd yang besar akan menghambat laju
perpindahan panas antara hot fluid dan cold fluid.
Jika fouling tidak dapat dicegah, dibutuhkan pembersihan secara
periodic. Beberapa cara pembersihan yaitu secara kimia contohnya
pembersihan endapan karbonat dan klorinasi, secara mekanis contohnya
dengan mengikis atau penyikatan dan dengan melakukan penyemprotan
air dengan kecepatan sangat tinggi. Pembersihan ini membutuhkan waktu
yang tidak singkat sehingga terkadang operasi produksi harus dihentikan.
Bila Rd (deposited) > Rd (allowed) maka heat exchanger tersebut
perlu dibersihkan.
Outlet 4 Outlet
3 Tube Shell
Keterangan :
1. Inlet Crude Oil (Tube Side), T = 209°C, P = 23.0 kg/cm2 (22.26 atm)
2. Inlet Long Residu (Shell Side), T = 361°C, P = 17.5 kg/cm2 (16.94 atm)
3. Outlet Crude Oil (Tube Side), T = 234°C, P = 23.0 kg/cm2 (22.26 atm)
4. Outlet Long Residu (Shell Side), T = 304°C, P = 17.5 kg/cm2 (16.94 atm)
Langkah awal dalam mencapai tujuan khusus ini adalah pengumpulan data
primer dan sekunder.
Tanggal
Data
21/12/18 22/12/18 23/12/18 24/12/18 25/12/18 26/12/18
34
Tabel 3.1. Data Primer bulan Desember (Lanjutan)
Tanggal
Data
27/12/18 28/12/18 29/12/18 30/12/18 31/12/18 Rata-rata
Tanggal
Data
25/01/19 26/01/19 27/01/19 28/01/19 29/01/19 30/01/19
Tanggal
Data
31/01/19 01/02/19 02/02/19 03/02/19 04/02/19 Rata-rata
Dari data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder
kemudian dilakukan pengolahan melalui perhitungan sesuai dengan metode yang
terdapat dalam Buku Literatur Process Heat Transfer Donald Q. Kern.
3.2. Pengolahan Data
Menjelaskan langkah-langkah pengolahan data untuk menganalisis kinerja
Heat Exchanger.
1. Menghitung Neraca Panas
Untuk perhitungan kerja alat penukar panas, pada dasarnya menggunakan
persamaan : Q = w. Cp. ΔT
Dimana :
Q : jumlah panas yang dipindahkan, BTU/hr
w : laju alir, lb/jam (didapat pada Tabel 3.1 dan 3.2)
Cp : panas jenis fluida, BTU/lb 0F (didapat dari D.Q.Kern 1965)
ΔT : perbedaan temperature yang masuk dan keluar, 0F
(didapat pada Tabel 3.1 dan 3.2)
LMTD =
Dimana :
(T1 – t1) : Temperature fluida panas masuk shell – Temperature
fluida dingin masuk tube, 0F (Tabel 3.1 dan 3.2)
(T2 – t2) : Temperature fluida panas keluar shell – Temperature
fluida dingin keluar tube, 0F (Tabel 3.1 dan 3.2)
Sedangkan beda suhu rata-rata untuk yang berlawanan arah
(Counter Current).
LMTD =
Dimana :
(T1 – t1) : Temperature fluida panas masuk shell – Temperature
fluida dingin keluar tube, 0F (Tabel 3.1 dan 3.2)
(T2 – t2) : Temperature fluida panas keluar shell – Temperature
fluida dingin masuk tube, 0F (Tabel 3.1 dan 3.2)
Untuk alat penukar panas jenis shell and tube jumlah aliran dalam
shell atau tube lebih dari satu pass, LMTD harus dikoreksi maka :
Δt = LMTD x Ft
Dimana :
Tc : T2 + Fc x ΔT
tc : t1 + Fc x Δt
Dimana :
Fc : Fraksi kalori
Shell Side : as =
Dimana :
Didapat pada tabel 3.3
as : luas penampang bagian shell, ft2
ID : diameter dalam shell, inch (Tabel 3.3)
C’ : tube clearance, inch
B : jarak baffle, inch (Tabel 3.3)
Pt : tube pitch, inch (Tabel 3.3)
Dimana :
Gs : kecepatan massa pada bagian shell per satuan luas, lbm/hr.ft2
Ws : kecepatan massa fluida pada bagian shell, lbm/hr
(didapat pada Tabel 3.1 dan 3.2)
as : luas penampang bagian shell, ft2
Res =
Dimana :
Res : bilangan reynold fluida dalam shell
De : diameter ekuivalent shell side, ft (dapat dicari dari D.Q.Kern)
Gs : kecepatan massa fluida pada shell persatuan luas, lbm/hr.ft2
µ : viskositas fluida shell side pada temperature Tc, lbm/hr.ft
(dapat dicari dari D.Q.Kern)
µ : Sg x 2.42 lbm/hr.ft
7. Menghitung Koefisien Transfer Panas Pada Bagian Luar Tube
ho = jH x ( ) x ( )1/3 x øs
Dimana :
Dapat dicari dari D.Q.Kern 1965
jH : factor perpindahan panas fluida didalam shell
De : diameter ekuivalent shell side, ft
k : koefisien hantaran panas fluida shell, Btu/hr.ft. 0F
c : panas jenis fluida dalam shell side pada suhu Tc, Btu/lbm.0F
µ : viscositas fluida shell side pada temperature Tc, lbm/hr.ft
µw : viscositas fluida pada suhu dinding shell, lbm/hr.ft
øs : ( )0,14
Dimana :
at : Luas penampang bagian tube tiap pass nya, ft2
Nt : jumlah tube (didapat pada Tabel 3.3)
a’t : luas penampang tube, in2 (dapat dicari dari D.Q.Kern)
n : jumlah pass (didapat pada Tabel 3.3)
Dimana :
Gt : kecepatan massa pada bagian tube persatuan luas, lbm/hr.ft2
Wt : kecepatan massa fluida pada tube side, lbm/hr
(didapat pada Tabel 3.1 dan 3.2)
at : Luas penampang bagian tube, ft2
10. Menghitung Bilangan Reynold pada Tube Side
Ret =
Dimana :
Ret : Bilangan reynold fluida dalam tube
D : diameter ekuivalen aliran fluida pada bagian tube, ft
(dapat dicari dari D.Q.Kern)
Gt : kecepatan massa fluida pada tube persatuan luas, lbm/hr.ft2
µ : viscositas fluida tube pada temperature tc, lbm/hr.ft
(dapat dicari dari D.Q.Kern)
µ : Sg x 2.42 lbm/hr.ft
hi = jH x ( ) x ( )1/3 x øt
Dimana :
Dapat dicari dari D.Q.Kern 1965
jH : factor perpindahan panas
D : diameter dalam tube, ft
k : konduktivitas panas fluida dalam tube, BTU/hr.ft. 0F
c : panas jenis fluida dalam tube side pada suhu tc, BTU/lbm.0F
µ : viscositas fluida tube side pada temperature tc, lbm/hr.ft
µw : viscositas fluida pada suhu dinding tube, lbm/hr.ft
øt : ( )0,14
13. Menghitung Temperatur Dinding Tube
tw = tc + x (Tc - tc)
Dimana :
tw : temperature pada dinding tube, 0F
Tc : temperature rata – rata pada shell, 0F (Tabel 3.1 dan 3.2)
tc : temperature rata – rata pada tube, 0F (Tabel 3.1 dan 3.2)
Øs : viskositas rasio fluida pada shell
Øt : viskositas rasio fluida pada tube
14. Koreksi Koefisien Perpindahan Panas
Shell Side : ho = x Øs
Uc =
Dimana :
hio : Koefisien perpindahan panas terkoreksi pada bagian dalam tube
(BTU/hr.ft2.0F)
ho : Koefisien perpindahan panas bagian luar tube, BTU/hr.ft2.0F
Ud =
Dimana :
ΔT : LMTD terkoreksi, 0F
A : luas permukaan perpindahan panas, ft2
Harga “A” dapat diketahui melalui data desain atau dengan rumus :
A = Nt x L x a”
Dimana :
Nt : jumlah tube (Tabel 3.3)
L : panjang tube
a” : luas permukaan luar tube, ft2/ft (dapat dicari D.Q.Kern 1965)
17. Menghitung Dirt Factor
Rd =
Dimana :
Rd : faktor pengotoran, BTU/hr.ft2.0F
Uc : koefisien transfer panas keseluruhan bersih, BTU/hr.ft2.0F
Ud : koefisien transfer panas aktual, BTU/hr.ft2.0F
ΔPs =
Dimana :
ΔPs : penurunan tekanan pada shell side, psi
f : friction factor (dapat dicari dari D.Q.Kern 1965)
sg : specific gravity (didapat pada tabel 3.1 dan 3.2)
N+1 : jumlah cross
Gs : kecepatan massa fluida pada shell persatuan luas,
lbm/hr.ft2
Ds : diameter dalam shell, ft
ΔPt =
Dimana :
ΔPt : penurunan tekanan pada tube side, psi
f : koefisien gesekan tube, ft2/in2 (D.Q. Kern)
sg : specific grafity (Tabel 3.1 dan 3.2)
n : jumlah lintasan tube (pass) (Tabel 3.3)
De : diameter dalam tube, ft
V : velocity
L : panjang tube
Untuk Heat Exchanger yang menggunakan system floating head and U-
tube, maka untuk perhitungan ΔPt ditambah dengan penurunan tekanan pada
floating head atau U-tube (return loss). Penurunan tekanan pada floating head
atau U-tube (return loss) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
ΔPr =
Dimana :
ΔPr : Penurunan tekanan pada return loss (psi)
n : jumlah pass pada tube
sg : specific gravity fluida pada tube
Tabel 3.4. Daftar Sifat-sifat Fisis Berdasarkan Suhu pada data bulan Desember
(sebelum dilakukan cleaning)
Tabel 3.6. Daftar Perhitungan Nilai Δt, Flow Area, Mass Vellocity, dan Re
berdasarkan data bulan Desember (sebelum dilakukan cleaning
Δt, 0F as, ft2 at, ft2 Gs, lb/hr ft2 Gt, lb/hr ft2 Res Ret
212.21 1. 4695 0.9864 366305.21 1269714.77 15423.38 40667.61
Tabel 3.7. Daftar Perhitungan Nilai Δt, Flow Area, Mass Vellocity, dan Re
berdasarkan data bulan Januari (setelah dilakukan cleaning)
Δt, 0F as, ft2 at, ft2 Gs, lb/hr ft2 Gt, lb/hr ft2 Res Ret
Tabel 3.8. Daftar Perhitungan Nilai JH dan h berdasarkan data bulan Desember
Ho Hi hio
JHs JHt
BTU/hr ft2 0F BTU/hr ft2 0F BTU/hr ft2 0F
70 125 135.104 453.23 352.91
Tabel 3.9. Daftar Perhitungan Nilai JH dan h berdasarkan data bulan Januari
Ho Hi hio
JHs JHt
BTU/hr ft2 0F BTU/hr ft2 0F BTU/hr ft2 0F
70 115 139.24 405.24 315.54
Ud Rd
Uc ΔP, kg/cm2
2 0 2 0
Kcal/hr m C Kcal/hr m C
Kcal/hr
m2 0C Shell Shell Tube
Shell Side Tube Side Tube Side
Side Side Side
477.019 76.52 18.88 0.0111 0.0511 0.211 0.4731
Ud Rd
Uc ΔP, kg/cm2
2 0 2 0
Kcal/hr m C Kcal/hr m C
Kcal/hr
m2 0C Shell Shell Tube
Shell Side Tube Side Tube Side
Side Side Side
471.4514 189 169.92 0.0032 0.0038 0.2361 0.3634
Tabel 3.12. Perbandingan Design dengan Perhitungan HE 11E-25 pada data
bulan Desember (sebelum dilakukan cleaning)
Design Data Perhitungan
Perfor
Shell Side Tube Side Shell Side Tube Side
mance
of Unit Outle
Inlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet
t
Temper
ature, 361 304 209 234 340.81 320.67 210.13 212.48
0
C
Specifi
c Heat,
0.721 0.681 0.626 0.646 0.9699 0.8597
kcal/kg
0
C
Viscosi
0.61 0.92 0.64 0.51 0.71 0.645
ty, Cp
Δt 0F 188.26 212.21
Clean
Overall
, 557.3 477.019
kcal/m2
hr 0C
Fouling
Resista
nce, 0.0014 0.0006 0.0111 0.0511
kcal/
m2hr 0C
Pressur
e Drop, 0.35 0.70 0.211 0.4731
kg/cm2
Tabel 3.13. Perbandingan Design dengan Perhitungan HE 11 E-25 pada data
bulan Januari (setelah dilakukan cleaning)
Design Data Perhitungan
Perfor
Shell Side Tube Side Shell Side Tube Side
mance
of Unit Outle
Inlet Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet
t
Temper 234
ature, 361 304 209 342.49 303.54 210.93 231.34
0
C
Specifi
c Heat,
0.721 0.681 0.626 0.646 0.9703 0.8634
kcal/kg
0
C
Viscosi
0.61 0.92 0.64 0.51 0.7 0.65
ty, Cp
Δt 0F 188.26 174.51
Clean
Overall
, 557.3 471.451
kcal/m2
hr 0C
Fouling
Resista
nce, 0.0014 0.0006 0.0032 0.0038
kcal/
m2hr 0C
Pressur
e Drop, 0.35 0.70 0.2361 0.3634
kg/cm2
3.3.2. Pembahasan
Pada umumnya suatu alat perpindahan panas seperti heat exchanger
dinilai mampu berfungsi dengan baik untuk penggunaan tertentu apabila
memenuhi dua ketentuan sebagai berikut :
1. Mampu memindahkan panas sesuai dengan kebutuhan proses operasi
dalam keadaan kotor ( fouling factor = Rd ). Rd adalah thermal resistance
dari deposit atau kotoran yang menempel pada bagian permukaan dinding
shell dan tube (yang apabila tidak dibersihkan setelah maksimum tercapai,
panas yang dialihkan menjadi lebih kecil dari yang diperlukan
proses/operasi).
2. Penurunan tekanan yang terjadi pada masing-masing aliran berbeda dalam
batas-batas yang diizinkan atau ditentukan yaitu :
• Untuk aliran uap dan gas : ∆P tidak melebihi 0,5 – 2,0 psi
(0,035- 0,14 kg/cm2)
• Untuk aliran fluida : ∆P tidak melebihi 5 – 10 psi
(0, 35- 0,7 kg/cm2)
Kedua ketentuan tersebut harus diperhatikan baik dalam melaksanakan
evaluasi atau analisis dari performa HE yang sudah ada maupun dalam merancang
suatu alat perpindahan panas yang baru.
Heat Exchanger 11E-25 merupakan alat penukar panas tipe shell and tube
yang berfungsi sebagai salah satu heat exchanger dalam memanaskan fluida
keluaran preflash drum (11V-15) dengan memanfaatkan panas dari long residu
keluaran dari bottom Crude Splitter (11 C-1). Heat Exchanger 11E-25 dengan
jumlah passes 1-2. Bagian shell terbuat dari carbon steel dengan spesifikasi
ukuran 43” ID dan terdapat baffle dengan jarak antar baffle-nya 500 mm.
Sedangkan pada bagian tube terbuat dari bahan Stainless steel dengan spesifikasi
ukuran 0.75 OD x 14 BWG x 240” L dan berjumlah 1060.
Setelah dilakukan perhitungan diperoleh data sifat-sifat fisis berdasarkan
data kondisi operasi dan data desain yang tertera pada Tabel 3.4 untuk data bulan
Desember (sebelum dilakukan cleaning) dan Tabel 3.5 untuk data bulan Januari
(setelah dilakukan cleaning) yang meliputi µ, cp, k, dan API yang dapat dicari
pada D.Q. Kern. Pada Tabel 3.6 yaitu daftar perhitungan berdasarkan data bulan
Desember yang meliputi nilai ∆t, Flow area di shell dan tube, mass velocity di
shell dan tube, bilangan reynold di shell maupun tube, sedangkan Tabel 3.7 yaitu
daftar perhitungan berdasarkan data bulan Januari yang meliputi nilai ∆t, Flow
area di shell dan tube, mass velocity di shell dan tube, bilangan reynold di shell
maupun tube. Pada Tabel 3.8 berdasarkan data bulan Desember dapat dicari pada
literature D.Q. Kern diperoleh nilai perhitungan JH di shell dan tube, ho, hi, serta
hio, dan pada Tabel 3.9 berdasarkan data bulan Januari dapat dicari pada
literature D.Q. Kern diperoleh nilai perhitungan JH di shell dan tube, ho, hi, serta
hio. Nilai tersebut dapat digunakan untuk mencari nilai Uc yang tertera pada
Tabel 3.10 dan 3.11 yaitu unjuk kerja Heat Exchanger pada bulan Desember
maupun bulan Januari yang meliputi Uc, Ud, Rd dan ∆P. Pada Tabel 3.12 yaitu
tabel perbandingan antara data desain (yang diizinkan) dengan data hasil
perhitungan Heat Exchanger 11E-25 berdasarkan data pada bulan Desember, dan
Tabel 3.13 yaitu tabel perbandingan antara data desain (yang diizinkan) dengan
data hasil perhitungan Heat Exchanger 11E-25 berdasarkan data pada bulan
Januari. Berdasarkan tabel perbandingan tersebut maka dapat dievaluasi kinerja
Heat Exchanger 11E-25 sebagai berikut :
b. ∆P (Pressure drop)
Penurunan tekanan baik di shell maupun di tube tidak boleh melebihi batas
pressure drop yang diperbolehkan. Pressure drop diperhitungkan untuk
mengetahui seberapa besar fluida proses mampu mempertahankan tekanan yang
dimilikinya selama fluida tersebut mengalir dalam bagian shell dan tube pada alat
penukar panas, untuk kemudian dibandingkan dengan allowable pressure drops
alat penukar panas.
Pada Tabel 3.12 perbandingan data desain dengan data perhitungan HE
11E-25 pada bulan desember sebelum dilakukan cleaning. Data pada desain
menyatakan bahwa besar pressure drop pada shell dan tube allowable sebesar
0,35 kg/cm2 dan 0,7 kg/cm2. Dari hasil perhitungan data aktual pada bulan
desember sebelum dilakukan cleaning di dapat pressure drop pada shell dan tube
sebesar 0,211 kg/cm2 dan 0,4731 kg/cm2, sedangkan pada Tabel 3.13
perbandingan data desain dengan data perhitungan HE 11E-25 pada bulan januari
setelah dilakukan cleaning, dari hasil perhitungan data aktual pada saat setelah
dilakukan cleaning di dapat pressure drop pada shell sebesar 0.2361 kg/cm2 dan
pada tube sebesar 0.3634 kg/cm2. Walaupun laju alir tube aktual lebih kecil
dibandingkan dengan laju alir tube pada desain, tetapi dengan pressure drop pada
tube yang masih berada dibawah allowable pressure drop hal itu dapat
disebabkan oleh transfer panas yang maksimal dan adanya kemampuan dari fluida
yang mengalir di dalam tube tersebut untuk mempertahankan tekanan sehingga
penurunan tekanannya tidak terlalu besar.
Dengan demikian dapat dievaluasi bahwa performance dari Heat
Exchanger 11E-25 telah berkurang diakibatkan fouling factor (Rd) pada saat
sebelum dilakukan cleaning dan setelah dilakukan cleaning telah melebihi batas,
dengan fouling factor (Rd) yang melebihi batas namun dengan pressure drop
masih dibawah batas ketentuan sehingga heat exchanger masih aman digunakan
dan beroperasi dengan baik.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
PERT AMINA, 1997, Operating Manual General, Utilities and offsites Vol I and
II, Cilacap Debottlenecking Project, Cilacap Refinery, Java, Indonesia.
Shah, R. K., and Sekulic, D.P., 2003, Fundamentals of Heat Exchanger Design,
John Wiley and Sons Inc., New Jersey.
Sitompul, Tunggal M., 1993, “Alat Penukar Kalor (Heat Exchanger)”, Jakarta,
Rajawali Press.
xi
LAMPIRAN
xii
KEMENTERIANRISET, TEKNOLOGIDAN PENDIDIKAN 'I UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” Y
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
J1. Babarsari 2 Tambakbayan Yogyakarta 55281 Telp./Fax : (0274) 4857Sâ Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Y
SURAT TUGAS
Nomor S 5 /UN62.12/KM/2018
Dekan Fakultas Teknik Industri UPN “Veteran” Yogyakarta memberikan tugas kepada,
1. Isna Farida Rahmawati 021160006 Teknik Kimia/Diploma Tiga Dr. Adi Ilcliam, S.T.,» '
0505567101
2. Ayu Tyas Setyaningru tyy 021150010 Teknik Kimia/Diploma Tiga Ir. Zubaidi Achmañ,
003105908
Untuk keterti6an administrasi dan dokumen Fakultas Teknik Industri, maka yang
bersangkutan wajib menyerahkan laporan kepada Dekan paling lambat satu minggu setelah
pelaksanaan tugas.
Surat tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
November 2018
Tembusan:
SURAT KETERANGAN
No.0W/K22310/2019-S8
Telah melaksanakan kerja praktek pada tanggal 1 Januari s.d. 18 Februari 2019 dan
menyusun laporan dengan judul
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Muhammad Zuhroni
Refinery Unit IV
Jalan Let|en Haryono MT 77 Lomanis
Cilacop 53221 Jawa Tengah - Indonesia
T +62 282 531633, 535333 F +62 282 531920,
531922
www.pertOminO.com
PROCESS ENGINEERING FLOW DIAGRAM CRUDE DISTILATION UNIT I (CDU I)
GAMBAR ALAT HEAT EXCHANGER 11E-25
DATA HEAT EXCHANGER 11E-25 PADA BULAN DESEMBER (SEBELUM CLEANING)
Tanggal W Long W Crude Tin Long Tout Long Tin Crude Tout Crude Sg Long Sg Crude
Residu (T/D) (T/D) Residu (°C) Residu (°C) (°C) (°C) Residu
21 / 12 / 2018 5887.76 13617.56 341.0 320.35 210.6 212.98 0.9687 0.8603
22 / 12 / 2018 5789.17 13582.11 340.76 320.07 210.74 212.86 0.9706 0.8600
23 / 12 / 2018 5969.47 13700.88 340.95 321.51 210.69 212.63 0.9699 0.8599
24 / 12 / 2018 5753. 35 13477.52 340.85 320.86 210.26 212.24 0.9689 0.8589
25 / 12/ 2018 5897.08 13656.56 340.77 321.57 209.99 212.23 0.9692 0.8577
26 / 12 / 2018 5877.27 13654.79 340.91 320.18 209.6 212.01 0.9698 0.8599
27 / 12 / 2018 5856.23 13599.84 340.92 320.75 210.36 212.78 0.9690 0.8599
28 / 12 / 2018 5799.68 13564.38 340.78 320.66 210.12 212.77 0.9694 0.8599
29 / 12 / 2018 5754.68 13575.02 340.67 320.34 209.9 212.55 0.9707 0.8606
30 / 12 / 2018 5799.91 13596.29 340.6 320.59 209.45 212.09 0.9714 0.8599
31 / 12 / 2018 5990.04 13757.6 340.7 320.53 209.7 212.13 0.9721 0.8593
Rata-rata 5852.24 13616.6 340.81 320.67 210.13 212.48 0.9699 0.8597
DATA HEAT EXCHANGER 11E-25 PADA BULAN JANUARI (SETELAH CLEANING)
Tanggal W Long W Crude Tin Long Tout Long Tin Crude Tout Crude Sg Long Sg Crude
Residu (T/D) (T/D) Residu (°C) Residu (°C) (°C) (°C) Residu
25 / 01 / 2019 5659.33 10839.69 342.84 304.5 209.95 233.4 0.9668 0.8600
26 / 01 / 2019 5653.58 10862.5 341.53 302.8 212.72 232.83 0.9693 0.8604
27 / 01 / 2019 5697.82 10960.48 341.58 302.54 212.21 231.65 0.9730 0.8605
28 / 01 / 2019 5761.8 11080.3 341.69 302.13 210.33 230.69 0.9653 0.8599
29 / 01/ 2019 5699.41 11080.47 342.51 303.26 209.4 230.46 0.9683 0.8611
30 / 01 / 2019 6103.37 11240.85 342.76 304.52 210.59 231.2 0.9726 0.8664
31 / 01 / 2019 6420.46 11391.58 343.09 304.93 212.15 232.78 0.9706 0.8674
01 / 02 / 2019 7062.22 12191.84 343.19 303.87 210.14 231.47 0.9723 0.8676
02 / 02 / 2019 6917.99 12360.96 342.98 303.42 210.81 231.02 0.9717 0.8676
03 / 02 / 2019 6858.94 12359.94 342.81 303.31 210.65 230.39 0.9714 0.8685
04 / 02 / 2019 6700.45 12359.99 342.49 303.64 211.27 228.85 0.9716 0.8684
Rata-rata 6230.49 11520.78 342.49 303.54 210.93 231.34 0.9703 0.8643
LAMPIRAN PERHITUNGAN
= 538285.504 lb/hr
= 1252445.65 lb/hr
T1 = (340.81 0C x ) + 32
t1 = (210.13 0C x ) + 32
= 645.46 0F
= 410.23 0F
0
T2 = (320.67 C x ) + 32 t
0
= 609.21 0F 2 = (212.48 C x ) + 32
= 414.46 0F
Tavg
= tavg
=
=
=
= 627.33 0F
= 412.34 0F
0
API = g -
0
API =
= -
=
= 14.39
= 33.09
(Eq “Ke ”)
Dari data T (Eq “Ke ”)
= 627.33 0F dan 0API Long
avg Dari data tavg = 412.34 0F dan 0API Crude
Residu = 14.39, maka dari (fig.4 p.806 Oil = 33.09, maka dari (fig.4 p.806 Kern)
Kern) dapat dicari harga spesifikasi heat dapat dicari harga spesifikasi heat (cp) =
(cp) = 0.71 BTU/lb0F 0.645 BTU/lb0F
Q = W. cp. (T1 – T2)
Q = W. cp. (t2 – t1)
= 538285.504 x 0.71 x (645.46 –
= 1252445.65 x 0.645 x (414.46 –
609.21)
410.23)
= 13854123.16 BTU/hr
= 3417112.82 BTU/hr
Jadi panas yang diberikan Long Residu ke Jadi panas yang diterima Crude Oil dari
Crude Oil, Q = 13854123.16 BTU/hr Long Residu, Q = 3417112.82 BTU/hr
Hot Fluid (Long Residu) 0F Cold Fluid (Crude Oil) 0F Difference 0F
High 645.46 414.46 231
Low 609.21 410.23 198.98
Difference 36.25 4.23 32.02
()()
= ( )
( )
= 214.35 0F
R = = = 8.5697
S = = = 0.0179
Dengan data R = 8.5697 dan S = 0.0179, maka dari fig 18 Kern halaman 828 didapatkan
Ft=0.99
Δ = Ft x LMTD
= 0.99 x 214.35 0F
= 212.21 0F , Jadi LMTD terkoreksi = 212.21 0F
Temperature Kalorik
Δth = T1 – T2 = 645.46 – 414.46 = 231 0F
Δtc = T2 – t1 = 609.21 – 410.23 = 198.98 0F
Δ
Δ
Dari fig 17 kern halaman 827 diperoleh harga Kc dan Fc
Pada TI - T2 (Shell Side) = 645.46 – 609.21 = 36.25 0F dan 0API = 14.39 , didapat
Kc = 0.72 dan Fc = 0.45
Tc = T2 + Fc (T1- T2) tc = t1 + Fc (t2 – t1)
= 609.21 + 0.45 (645.46-609.21) = 410.23 + 0.45 (414.46-410.23)
= 625.52 0F = 412.13 0F
Hot Fluid : Long Residu (Shell Side) Cold Fluid : Crude Oil (Tube Side)
Flow area Flow area
C‟ = Pt – OD Dengan OD = 0.75 atau ¾ in dan
= 1 – 0.75
BWG = D i e “Ke ”
= 0.25 in
2
843 diperoleh ‟ = i
Luas area
at =
as =
=
=
=
0.9864
ft2
= 1.4695 ft2
Mass Velocity
(Kecepatan De dicari dari
Massa) (fig “Ke ” )
Gs = dengan melihat
data OD= 0.75 in
dan Pt = 1 in,
=
sehingga
= diperoleh :
366
305. De = 0.95 in
21
lb /
hr.ft
2
Menentukan
Bilangan
Reynold (Re)
Pada Tc =
625.52 0F
diinterpolasi
dengan data
desain pada
shell didapat μ
=
0.7774 cp
μ =
0.7774 x 2.42
lb/ft/hr
=
1.88
1
lb/ft.
hr
Mass desain 0667.6
Velocity pada tube 1
(Kecepatan didapat
Massa) μ =
Gt = 0.6283 x cp
μ =
⁄ 0.6283 x
= 2.42 lb/ft.hr
=
= 1.5205
1269 lb / ft.
714.7 hr
7 lb /
De dicari
hr ft2
dari ( e
Menentuka “Ke ” )
n Bilangan dengan
Reynold melihat data
(Re) OD = 0.75 in
Pada tc dan BWG =
= 412.13 14 in,
0
F sehingga
diinterpo diperoleh D=
lasi 0.584 in
dengan D =
data 0.584 in
=
=
= 0.0792
ft 0
.
0
R 4
e 8
s 7
=
f
t
Ret
=
⁄
= ⁄
=
⁄
⁄
=
=
15423.38
4
Mencari faktor dimensi Mencari faktor dimensi
perpindahan panas (JH) perpindahan panas (JH)
Pada Res = 15423.38 dari fig.28 Untuk mencari JH dicari terlebih dahulu
didapat JH = 70 L/D
Mencari konduktivitas panas (k)
Pada Tc = 625.52 0F dan API = 14.39
didapat k D i fig
= 0,057
“e ”
BTU/ft2.ja
m.F idapat
(fig “Ke harga JH
”) dengan
Ret =
40667.61
⁄
JH = 125
( ⁄
) Mencari
(
konduktivita
s panas (k)
= Pada tc =
2.86 412.13 0F
Koefisi dan API =
en 33.09
Perpin didapat k =
dahan 0,0695
Panas BTU/ft2.ja
m.F (fig
“Ke ” )
h ( ) ⁄ ⁄
o ⁄
=
J
H
x ( ) ( )
=x = 2.42
7
0
x
= Koefisien
144 Perpindah
.08 an Panas
BT
U/h
r ft2
0
F
⁄
hi =
JH x
m
( p
) e
r
=125 a
t
= u
r
4 e
3 d
1 i
. n
6 d
9 i
n
B g
T
U t
/ u
h b
r e
(
f t
t w
2 )
⁄
0
tw = tc + x (Tc-
F ⁄ tc)
⁄
Koefisi
en =
perpin 412.13
dahan 0
F
panas
+
dengan
dasar BTU/hr.
ft2 0F x
permu (625.52 -
kaan 412.13)0
F
luar
= 476.15 0F
tube
= 431.69 x
= 336.14
BTU/hr ft
0
F
Rasio viskositas fluida luar dan
dalam Tube
Untuk shell side : Untuk tube side :
Dari interpolasi data viscosity desain Dari ekstrapolasi data viscosity desain
dengan tw = 476.15 m i e eh μw dengan tw = 476.15 0F maka i e eh μw
μw = 1.2303 cp μw = 0.4437 cp
= 1.2303 x 2.42 lb/ft hr = 0.4437 x 2.42 lb/ft hr
= 2.9773 lb/ft hr = 1.0737 lb/ft hr
( ) ( )
= )
(
)
= 0.9377
= 1.0499
Koefisien
Perpindahan
Panas
Lapisan film pada
Terkoreksi
dinding tube
Lapisan film pada
bagian dalam
dinding tube
bagian luar
ho =
hio =
= 144.08
x 0.9377 =
= =
135.104 97.701
2
BTU/
Clean hr ft2
0
Overall F
Coeficient, Uc =
477.01
Perpindahan 9
panas heat kcal/hr
m2 0C
exchanger
dalam keadaan
bersih
Uc =
= 336.14 x
1.0499
= 352.91
Design Overall Coeficient, Ud
a" didapat dari ( e „‟Ke ‟‟,
p.843) dengan OD = 0.75in, BWG =
14 in
” = 0.1963 ft2/lin ft
Total surface
A=”L N
= 0.1963 x 20 x 1060
= 4161.56 ft2
Udshell = Udtube =
= =
= 15.68 BTU/hr ft2 0F = 3.87 BTU/hr ft2 0F
= 76.52 kcal/hr m2 0C = 18.88 kcal/hr m2 0C
Rd = Rd =
= =
= 0.0111 kcal/hr m2 0C
= 0.0511 kcal/hr m2 0C
Menghitung Pressure Drop (ΔP)
Ds =
ΔP =
= ()
= 3.583 =
No
of =
C 4.7777
ro psi
ss
es
Dari fig 27
N Kern halaman
+ 837
1 diperoleh :
=
1
2
x
= 12
x
= 12.192
ΔP
ΔP =
(ΔP
) =
x 02
() =
=
= 1.8611
= psi
2.9616
psi
ΔP
=2.9616ps
ix ⁄ ΔPT
ΔPT = ΔP ΔP
=
0.2 = 4.7777
11 psi +
kg/ 1.8611
cm2 psi
= 6.6388 psi
=
⁄
= 0.4731 kg/cm
LAMPIRAN PERHITUNGAN
= 573076.71 lb/hr
= 1059674.39 lb/hr
T1 = (342.49 0C x ) + 32
t1 = (210.93 0C x ) + 32
= 648.48 0F
= 411.67 0F
0
T2 = (303.54 C x ) + 32 t
0
= 578.37 0F 2 = (231.34 C x ) + 32
= 448.41 0F
Tavg
= tavg
=
=
=
= 613.42 0F
= 430.04 0F
0
API = g -
0
API =
= -
=
= 14.33
= 32.22
(Eq “Ke ”)
Dari data T (Eq “Ke ”)
= 613.42 0F dan 0API Long
avg Dari data tavg = 430.04 0F dan 0API Crude
Residu = 14.33, maka dari (fig.4 p.806 Oil = 32.22, maka dari (fig.4 p.806 Kern)
Kern) dapat dicari harga spesifikasi heat dapat dicari harga spesifikasi heat (cp) =
(cp) = 0.7 BTU/lb0F 0.65 BTU/lb0F
Q = W. cp. (T1 – T2)
Q = W. cp. (t2 – t1)
= 573076.71 x 0.7 x (648.48 –
= 1059674.39 x 0.65 x (448.41 –
578.37)
411.67)
= 28124885.7 BTU/hr
= 25306084.11 BTU/hr
Jadi panas yang diberikan Long Residu ke Jadi panas yang diterima Crude Oil dari
Crude Oil, Q = 28124885.7 BTU/hr Long Residu, Q = 25306084.11 BTU/hr
Hot Fluid (Long Residu) 0F Cold Fluid (Crude Oil) 0F Difference 0F
High 648.48 448.41 200.07
Low 578.37 411.67 166.7
Difference 70.11 36.75 33.37
()( )
= ( )
( )
= 178.07 0F
R = = = 1.9083
S = = = 0.1551
Dengan data R = 1.9083 dan S = 0.1551, maka dari fig 18 Kern halaman 828 didapatkan
Ft=0.98
Δ = Ft x LMTD
= 0.98 x 178.07 0F
= 174.51 0F , Jadi LMTD terkoreksi = 174.51 0F
Temperature Kalorik
Δth = T1 – T2 = 648.48 – 448.41 = 200.07 0F
ΔtC = T2 – t1 = 578.37 – 411.67 = 166.7 0F
Δ
Δ
Dari fig 17 kern halaman 827 diperoleh harga Kc dan Fc
Pada TI - T2 (Shell Side) = 648.48 – 578.37 = 70.11 0F dan 0API = 14.33 , didapat
Kc = 0.98 dan Fc = 0.43
Tc = T2 + Fc (T1- T2) tc = t1 + Fc (t2 – t1)
= 578.37 + 0.43 (648.48 – 578.37) = 411.67 + 0.43 (448.41-411.67)
= 608.52 0F = 427.47 0F
Hot Fluid : Long Residu (Shell Side) Cold Fluid : Crude Oil (Tube Side)
Flow area Flow area
C‟ = Pt – OD Dengan OD = 0.75 atau ¾ in dan
= 1 – 0.75
BWG = D i e “Ke ”
= 0.25 in
2
843 diperoleh ‟ = i
Luas area
at =
as =
=
=
=
0.9864
ft2
= 1.4695 ft2
Mass Velocity
(Kecepatan De dicari dari
Massa) (fig “Ke ” )
Gs = dengan melihat
data OD= 0.75 in
dan Pt = 1 in,
=
sehingga
= diperoleh :
389
980. De = 0.95 in
75
lb /
hr.ft
2
Menentukan
Bilangan
Reynold (Re)
Pada Tc =
608.52 0F
diinterpolasi
dengan data
desain pada
shell didapat μ
=
0.8301 cp
μ =
0.8301 x 2.42
lb/ft/hr
=
2.00
9
lb/ft.
hr
Mass desain 7012.8
Velocity pada tube 5
(Kecepatan didapat
Massa) μ =
Gt = 0.5841 x cp
μ =
⁄ 0.5841 x
= 2.42 lb/ft.hr
=
= 1.4135
1074 lb / ft.
284.6 hr
6 lb /
De dicari
hr ft2
dari ( e
Menentuka “Ke ” )
n Bilangan dengan
Reynold melihat data
(Re) OD = 0.75 in
Pada tc dan BWG =
= 427.47 14 in,
0
F sehingga
diinterpo diperoleh D=
lasi 0.584 in
dengan D =
data 0.584 in
=
=
= 0.0792
ft 0
.
0
R 4
e 8
s 7
=
f
t
Ret
=
⁄
= ⁄
=
⁄
⁄
=
=
15374.05
3
Mencari faktor dimensi Mencari faktor dimensi
perpindahan panas (JH) perpindahan panas (JH)
Pada Res = 15374.05 dari fig.28 Untuk mencari JH dicari terlebih dahulu
didapat JH = 70 L/D
Mencari konduktivitas panas (k)
Pada Tc = 608.52 0F dan API = 14.33
didapat k D i fig
= 0,057
“e ”
BTU/ft2.ja
m.F idapat
(fig “Ke harga JH
”) dengan
Ret =
37012.85
⁄
JH = 115
⁄
( ( Mencari
konduktivita
s panas (k)
= Pada tc =
2.91 427.47 0F dan
API = 32.22
Koefisi
en didapat k =
Perpin 0,069
dahan BTU/ft2.jam.F
Panas (fig “Ke ” )
⁄
h
⁄
o ) ( )
= (
J
H
x
)
=x = 2.37
7
0
x
= ft2 0F
14
6.
6
B
T
U/
hr
K isien x (Tc-tc)
o Perpind
ef ahan =
Panas
427.47
⁄
hi = 0
F
(
) +
BTU/hr.
=115 x x 2.37 ft2 0F x
(608.52
= 386.16 –
BTU/hr ft 427.47)0
F
Koefisi
= 486.81 0F
en
perpin
dahan
panas
dengan
dasar
permu
kaan
luar
tube
= 386.16 x
= 300.69
BTU/hr ft
0
F
⁄
tw = tc + ⁄ ⁄
Rasio viskositas fluida luar dan
dalam Tube
Untuk shell side : Untuk tube side :
Dari interpolasi data viscosity desain Dari ekstrapolasi data viscosity desain
dengan tw = 486.81 m i e eh μw dengan tw = 486.81 0F maka i e eh μw
μw = 1.199 cp μw = 0.4138 cp
= 1.199 x 2.42 lb/ft hr = 0.4138 x 2.42 lb/ft hr
= 2.9016 lb/ft hr = 1.0014 lb/ft hr
( ) ( )
= )
(
)
= 0.9498
= 1.0494
Koefisien
Perpindahan
Panas
Lapisan film pada
Terkoreksi
dinding tube
Lapisan film pada
bagian dalam
dinding tube
bagian luar
ho =
hio =
= 146.6
x 0.9498 =
=
= 139.24
96.608
9
BTU/
Clean hr ft2
0
Overall F
Coeficient, Uc =
471.45
Perpindahan
14
panas heat kcal/hr
m2 0C
exchanger
dalam keadaan
bersih
Uc =
= 300.69 x
1.0494
= 315.54
Design Overall Coeficient, Ud
a" didapat dari ( e „‟Ke ‟‟,
p.843) dengan OD = 0.75in, BWG =
14 in
” = 0.1963 ft2/lin ft
Total surface
A=”L N
= 0.1963 x 20 x 1060
= 4161.56 ft2
Udshell = Udtube =
= =
= 38.73 BTU/hr ft2 0F = 34.82 BTU/hr ft2 0F
= 189 kcal/hr m2 0C = 169.92 kcal/hr m2 0C
Rd = Rd =
= =
= 0.0032 kcal/hr m2 0C
= 0.0038 kcal/hr m2 0C
Menghitung Pressure Drop (ΔP)
Ds =
ΔP =
= ()
= 3.583 =
No
of =
C 3.8041
ro psi
ss
es
Dari fig 27
N Kern halaman
+ 837
1 diperoleh :
=
1
2
x
= 12
x
= 12.192
ΔP
ΔP =
(ΔP
) =
x 0.14
() =
=
= 1.2958
= 3.313 psi
psi
ΔP =
3.313psi
x ⁄ ΔPT
ΔPT = ΔP ΔP
=
0.2 = 3.8041
361 psi +
kg/ 1.2958
cm2 psi
= 5.0999
p si
=
⁄
= 0.3634 kg/cm
FLUOR DA2'fIBL
HBAT BXORANGBR
&PB€DBCA4RON SBBBT
LDNG RESIDUE
0.Mi
0681
OM 0.92
CODE
n
$ Rk ‹m0Mn+ NO lMi CAdcRc 'd ASWESmmWNDivl
Sig NO DnsuGAm,mmShcH @9 Chen 7s NmtBOzM DO
I to. I Size , ie. R•ti•g & Fling g Ne. g Size , in. | Ratina & Fig
IO # RF
0.7S
si 610nn 1045 n C3’-5 1X8“J 7:*71nn C25’-5 15/16‘J * OVERALL LENGTH
(2'-0'J sa2mm , 4970nnC16’-3 11X16'J 73'2nm 762nnC2*-6'J
T2
f2*-4 15X16”J TO RENEIVE
0’ T 1 -8 9Z16‘? fi1’-5 13Zl6 3
3/4“
2
(NS) CPLG. 3Z4’ ‹Ns›
CPLG.
VI - -- VI ?1
- NANE PL’S
›”' a
270' ' --- - - L? 90• I
-
C3/4“J
\g
?1 L2 -
(NS) — 5/4’ (NS)
180‘ CPLG.
T1 t3 37 4“
t3 790mm (3 /4’3 (3'J
15Z16'3 15/l6’J 7
t00nn
100« _ 6700mm t2l’-l1 l302om (4’-3 lZ4”3 3950e t12’—11 IN 2 I
(2*-7 1/8- 3
J
TO RENOVE
990n
BUNDLE C2) 32mm x 8L0TS ELEVATION VIEW - f2› 32nn x 76nn SLOTS
END VIEW 76mm
xi
5/t9y9& RCV SLOT OIN'S PER CUST H^ DA T E: 4 7 1 B 7 9 6 X—5345—A 3
$
Foto Bersama Pembimbing Lapangan