Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Drying banyak digunakan dalam berbagai macam industri, baik industri


besar maupun kecil. Proses pengeringan sangat erat hubungannya dengan alat
pengering. Pemilihan alat pengering berdasarkan pertimbangan kondisi operasi,
kebutuhan energi, biaya perawatan, hasil yang diinginkan, kapasitas, bahan yang
diolah, jenis sumber energi alat, efisiensi energi serta pertimbangan-pertimbangan
ekonomis.

Di industri alat-alat drying sangat berfariasi tergantung pada kebutuhan


industri yang bersangkutan. Mekanisme transfer panas pada alat pengering dapat
secara langsung ataupun tak langsung. Jenis-jenis alat pengering yang terdapat di
industri dapat dilihat dilihat pada daftar.

Drying adalah pemisahan sejumlah kecil air dari suatu bahan sehingga
mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai
rendah yang dapat diterima, menggunakan panas. Atau pada pengertian lain,
drying merupakan salah satu proses pengambilan sejumlah cairan yang
terkandung didalam suatu bahan (padatan) dengan menggunakan medium berupa
gas atau udara yang dilewatkan melalui bahan tersebut sehingga kandungan cairan
menjadi berkurang karena menguap. Drying banyak digunakan dalam berbagai
macam industri, baik industri besar maupun kecil.

Dalam skala laboratorium ini, praktikan akan menggunakan bahan yang


mengandung air cukup banyak. Sedangkan alat yang akan digunakan sebagai
pengering (dryer) adalah oven . Selama proses pengeringan, dibuat interval
tertentu, misalnya setiap 10 menit, maka bahan dikeluarkan dari oven, didinginkan
dalam desikator selama 3 menit dan ditimbang beratnya. Penimbangan harus

1
dilakukan secara cepat dan teliti. Proses drying atau pengeringan dihentikan bila
hasil penimbangan bahan menunjukkan angka yang relatif konstan dan berat
tersebut merupakan Wk.

Pada percobaan drying atau pengeringan ini, kita akan dapat mengetahui
pengaruh kadar air yang terdapat pada bahan terhadap kecepatan pengeringan dan
waktu pengeringan. Selain itu, kita juga dapat menentukan harga koefisien
perpindahan massa H2O dari padatan ke udara (ky) pada periode kecepatan
pengeringan tertentu. Dan juga dapat mengetahui cara kerj proses pengeringan,
alat yang digunakan pada proses pengeringan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Menentukan koefisien pengeringan dan mempelajari pengaruh kadar


air dalam bahan terhadap kecepatan pengeringan.

1.2.2 Membuat grafik kecepatan pengeringan versus kadar air dalam


padatan.
1.2.3 Membuat grafik kecepatan pengeringan versus waktu.

1.3. Manfaat

1.3.1 Dapat mengetahui kecepatan pengeringan bahan.


1.3.2 Dapat mengetahui koefisien perpindahan H2O dari padatan keudara.
1.3.3 Dapat memahami cara pengoprasian drying dengan cara batch atau
kontinu.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Di dalam industri kimia sering terjadi hal-hal yang berhubungan dengan


proses pengerinngan dari bahan yang mempunyai kandungan air yang cukup
banyak. Ada beberapa cara penghilangan air misal dengan penekanan,
pemusingan (putaran), dan yang terakhir dengan penguapan ke dalam arus gas
panas.

Pada percobaan ini dipilih dengan cara pengeringan dengan arus gas
panas, penguapan yang terjadi karena oleh panas yaitu panas sensibel dan panas
latent. Panas yang didapat dari udara lebih tinggi dari pada udara yang ada di
dalam bahan padat basah, sehingga terjadi transfer panas. Kenaikan ini akan
mengakibatkan tekanan dari bahan padat basah naik, apabila tekanan uap air lebih
besar dari pada tekanan udara dalam bahan padat basah maka terjadi penguapan.

Pengeringan ada dua macam, yaitu secara batch dan kontinyu. Operasu
secara batch dimana bahan yang dikeringkan berada pada tempat tertentu dalam
oven, sedangkan energi panas mengalir terus-menerus di dalam alat pengering.
Sedangkan untuk kontinyu baik bahan basah maupun panas bergerak secara terus
menerus dalam alat pengering.
3
Dalam kaitannya perpindahan panas pengeringan dibedakan ada dua
macam, yaitu secara adiabatik dan non adiabatik. Untuk percobaan yang akan
dilakukan nanti termasuk non adiabatik, disini kondisi dibuat sedemikian rupa
sehingga suhu, kelembaban dan kecepatan serta arah aliran udara yang melintas
permukaan pengering konstas (constant drying condition), yang konstan disini
adalah arus udara sana, sedangkan kandungan kebasahan dan faktor-faktor lain di
dalam zai padat itu selalu berubah. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi
pengeringan antara lain :

a) Luas Permukaan

Makin luas permukaan bahan makin cepat bahan menjadi kering Air
menguap melalui permukaan bahan, sedangkan air yang ada di bagian tengah
akan merembes ke bagian permukaan dan kemudian menguap.

b) Perbedaan Suhu dan Udara Sekitarnya

Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan bahan


pangan makin cepat pemindahan panas ke dalam bahan dan makin cepat pula
penghilangan air dari bahan. Air yang keluar dari bahan yang dikeringkan akan
menjenuhkan udara sehingga kemampuannya untuk menyingkirkan air berkurang.
Jadi dengan semakin tinggi suhu pengeringan maka proses pengeringan akan
semakin cepat. Akan tetapi bila tidak sesuai dengan bahan yang dikeringkan,
akibatnya akan terjadi suatu peristiwa yang disebut "Case Hardening", yaitu suatu
keadaan dimana bagian luar bahan sudah kering sedangkan bagian dalamnya
masih basah.

c) Kecepatan Aliran Udara

Makin tinggi kecepatan udara, makin banyak penghilangan uap air dari
permukaan bahan sehinngga dapat mencegah terjadinya udara jenuh di permukaan
bahan. Udara yang bergerak dan mempunyai gerakan yang tinggi selain dapat
mengambil uap air juga akan menghilangkan uap air tersebut dari permukaan

4
bahan pangan, sehingga akan mencegah terjadinya atmosfir jenuh yang akan
memperlambat penghilangan air. Apabila aliran udara disekitar tempat
pengeringan berjalan dengan baik, proses pengeringan akan semakin cepat, yaitu
semakin mudah dan semakin cepat uap air terbawa dan teruapkan.

d) Tekanan Udara

Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara untuk
mengangkut air selama pengeringan, karena dengan semakin kecilnya tekanan
berarti kerapatan udara makin berkurang sehingga uap air dapat lebih banyak
tetampung dan disingkirkan dari bahan pangan. Sebaliknya jika tekanan udara
semakin besar maka udara disekitar pengeringan akan lembab, sehingga
kemampuan menampung uap air terbatas dan menghambat proses atau laju
pengeringan.

5
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Bahan yang digunakan

a. Bola kayu pejal


b. Silinder kayu
3.2 Alat yang digunakan
a. Oven
b. Neraca Analitik
c. Desikator
d. Stopwatch
e. Jangka Sorong
3.3 Gambar Alat
No Keterangan Gambar

1 Oven

2 Neraca analitik

3 Stopwatch

6
4 Desikator

5 Jangka Sorong

6 Thermometer

3.4 Prosedur
3.4.1 Narasi

Mula-mula benda (bentuk silinder berlubang dan bola pejal) ditimbang


kemudian direndam dalam air selama 1 hari. Sebelum di masukkan kedalam alat
pengering (oven) ditimbang terlebih dahulu dan dicatat sebagai waktu mula-mula,
catat suhu oven sebelum benda uji dimasukkan dan suhu oven harus konstan
(900c) kemudian pompa vacum dihidupkan.

7
Setelah benda uji dimasukkan pada oven untuk selang waktu tertentu (10
menit) benda uji ditimbang dan percobaan dilakukan terus sampai diperoleh berat
yang konstan.

3.4.2 Diagram Alir

8
BAB IV

PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

4.1.1 Percobaan pada Bola Pejal:


1) Diameter : 6,41 cm
2) Suhu oven rata-rata : 970C
3) Luas penampang (A) : 4𝜋𝑟 2= 4 x 3,14 x (3,025cm)2
= 129, 0166 cm2
4) Berat kering ( LS) : 109,9 gram

Tabel 1. Hubungan antara waktu (t) dengan perubahan berat dan suhu pada bola
kayu pejal

NO Waktu Berat Bahan T Dry T Wet Y‘


(menit) (gram) (0C) (0C)
1 0 115,9 88 32 0,0198
2 10 113,7 84 34 0,011
3 20 112,4 94 36 0,016
4 30 111,5 93 36 0,017
5 40 110,9 98 35 0,011
6 50 110,2 99 35 0,01

9
7 60 109,7 98 36 0,013
8 70 109,3 96 34 0,008
9 80 109 97 34 0,006
10 90 108,7 84 33 0,013
11 100 108,5 87 33 0,009

4.1.2 Percobaan pada Kayu Silinder :


1) Diameter : 3,6 cm
2) Panjang : 10 cm
3) Suhu oven rata-rata : 970C
4) Luas penampang (A) : 2πr(r + t) = 2 x 3,14 x 1,8 cm
x (1,8 + 10) cm

= 130,7466 cm2

5) Berat kering ( LS) : 76,6 gram

Tabel 1. Hubungan antara waktu (t) dengan perubahan berat dan suhu pada kayu
silinder

NO Waktu Berat Bahan T Dry T Wet Y‘


(menit) (gram) (0C) (0C)
1 0 81,9 88 32 0,0198
2 10 79,3 84 34 0,011
3 20 78,6 94 36 0,016
4 30 77,9 93 36 0,017
5 40 77,5 98 35 0,011
6 50 76,9 99 35 0,01
7 60 76,5 98 36 0,013
8 70 76,3 96 34 0,008
9 80 76 97 34 0,006
10 90 75,8 84 33 0,013
11 100 75,4 87 33 0,009

10
4.2 Perhitungan

4.2.1 Menghitung Kadar Air

𝑾𝒐−𝑳𝒔 Keterangan : X = Kadar Air


x= x 100
𝑳𝒔 Ls = Berat kering
% Wo = Berat basah n- waktu

1) Perhitungan Kadar Air (X) pada Bola Pejal


115,9−109,9
 X1 = x 100 % = 5,4595 %
109,9
113,7− 109,9
 X2 = x 100 % = 3,4577 %
109,9
112,4− 109,9
 X3 = x 100 % = 2,2748 %
109,9
111,5− 109,9
 X4 = x 100 % = 1,4559 %
109,9
110,9−109,9
 X5 = x 100 % = 0,9099 %
109,9
110,2− 109,9
 X6 = x 100 % = 0,273 %
109,9
109,7− 109,9
 X7 = x 100 % = - 0,182 %
109,9
109,3− 109,9
 X8 = x 100 % = - 0,546 %
109,9
109 − 109,9
 X9 = x 100 % = - 0,8189 %
109,9
108,7− 109,9
 X10 = x 100 % = - 1, 0919 %
109,9
108,5− 109,9
 X11 = x 100 % = - 1,2739 %
109,9

11
2) Perhitungan Kadar Air (X) pada Kayu Silinder
81,9 −76,6
 X1 = x 100 % = 5,4595 %
76,6
79,5− 76,6
 X2 = x 100 % = 6,9191 %
76,6
78,6− 76,6
 X3 = x 100 % = 3,7859 %
76,6
77,9−76,6
 X4 = x 100 % = 2,4804 %
76,6
77,5− 76,6
 X5 = x 100 % = 1,6971%
76,6
76,9− 76,6
 X6 = x 100 % = 0,3916 %
76,6
76,5− 76,6
 X7 = x 100 % = - 0,1305 %
76,6
76,3− 76,6
 X8 = x 100 % = - 0,3916 %
76,6
76− 76,6
 X9 = x 100 % = - 0,7833 %
76,6
75,8− 76,6
 X10 = x 100 % = - 1,0444 %
76,6
75,7− 76,6
 X11 = x 100 % = - 1,1749 %
76,6

4.2.2 Menghitung Kecepatan Pengeringan (N)


Keterangan : dx = Xn – (Xn – 1)
−𝑳𝒔 𝒅𝒙
N= x dt = tn – (tn – 1)
𝑨 𝒅𝒕
N = Kecepatan
pengeringan

1) Perhitungan Kadar Air (X) pada Bola Pejal :

12
−109,9 5,4595−0 𝑔𝑟𝑎𝑚
 N1 = x =0
129,0166 0−0 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−109,9 3,4577 −5,4595 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N2 = x = 0,1705
129,0166 10−0 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−109,9 2,2748 − 3,4577 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N3 = x = 0,1008
129,0166 20−10 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−109,9 1,4559 − 2,2748 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N4 = x = 0,0698
129,0166 30−20 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−109,9 0,9099 − 1,4559 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N5 = x = 0,0465
129,0166 40 − 30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−109,9 0,273 − 0,9099 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N6 = x = 0,0543
129,0166 50−40 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−109,9 −0,182 − 0,273 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N7 = x = 0,0388
129,0166 60−50 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−109,9 −0,546 + 0,182 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N8 = x = 0,0310
129,0166 70−60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−109,9 −0,8189 +0,546 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N9 = x = 0,0233
129,0166 80−70 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−109,9 −1,0919+ 0,8189 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N10 = x = 0,0233
129,0166 90−80 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−109,9 −1,2739 + 1,0919 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N11 = x = 0,0155
129,0166 100−90 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

2) Perhitungan Kadar Air (X) pada Silinder Kayu :


−76,6 6,9191−0 𝑔𝑟𝑎𝑚
 N1 = x =0
130,7466 0−0 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−76,6 3,7859 −6,9191 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N2 = x = 0,1836
130,7466 10−0 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−76,6 2,4804 − 3,7859 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N3 = x = 0,0765
130,7466 20−10 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−76,6 1,6971 − 2,4804 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N4 = x = 0,0459
130,7466 30−20 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

13
−76,6 1,1749 − 1,6971 𝑔𝑟𝑎𝑚
 N5 = x = 0,0306
130,7466 40 − 30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−76,6 0,3916 – 1,1749 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N6 = x = 0,0459
130,7466 50−40 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−76,6 −0,1305 − 0,3916 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N7 = x = 0,0306
130,7466 60−50 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−76,6 −0,3916 + 0,1305 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N8 = x = 0,0153
130,7466 70−60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−76,6 −0,7833 +0,3916 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N9 = x = 0,0229
130,7466 80−70 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−76,6 −1,0444+ 0,7833 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N10 = x = 0,0153
130,7466 90−80 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

−76,6 −1,1749 + 1,0444 𝑔𝑟𝑎𝑚


 N11 = x = 0,0076
130,7466 100−90 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 .cm2

4.2.3 Menghitung Log Pai

𝟏𝟔𝟔𝟖,𝟐𝟏
Log Pai = 7,96681 -
𝟐𝟐𝟖+𝑻 𝑾𝒆𝒕

T Wet pada bola pejal dan kayu silinder sama

1) Perhitungan Kadar Air (X) pada Bola Pejal


1668,21
 Log Pai1 = 7,96681 - = 1,5506
228 +32
1668,21
 Log Pai2 = 7,96681 - = 1,5996
228+34
1668,21
 Log Pai3 = 7,96681 - = 1,6478
228+36
1668,21
 Log Pai4 = 7,96681 - = 1,6478
228+36
1668,21
 Log Pai5 = 7,96681 - = 1,6238
228+35
1668,21
 Log Pai6 = 7,96681 - = 1,6238
228+35

14
1668,21
 Log Pai7 = 7,96681 - = 1,6478
228+36
1668,21
 Log Pai8 = 7,96681 - = 1,5996
228+34
1668,21
 Log Pai9 = 7,96681 - = 1,5996
228+34
1668,21
 Log Pai10 = 7,96681- = 1,5752
228+33
1668,21
 Log Pai11 = 7,96681- = 1,575
228+33
4.2.4 Menghitung Kelembaban Mutlak Total

𝑩𝑴 𝒂𝒊𝒓
y = y’ x
𝑩𝑴 𝒖𝒅𝒂𝒓𝒂

Dimana, BM air = 18 gram/mol

BM udara = 29 gram/gmol

18
 y1 = 0,0198x = 0,0123
29
18
 y2 = 0,11 x = 0,0068
29
18
 y3 = 0,16 x = 0,0099
29
18
 y4 = 0,017 x = 0,0106
29
18
 y5 = 0,011 x = 0,0068
29
18
 y6 = 0,01 x = 0,0062
29
18
 y7 = 0,013 x = 0,0081
29
18
 y8 = 0,008 x = 0,0050
29
18
 y9 = 0,006 x = 0,0037
29
18
 y10 = 0,013 x = 0,0081
29

15
18
 y11 = 0,009 x = 0,0056
29

4.2.5 Menghitung Tekanan Parsial


𝒚 𝒙 𝑷𝒕 Dimana Pt ( tekanan total ) = 1 atm
Pa =
𝟏+𝒚

0,00123 𝑥 1
 Pa1 = = 0,0061
1+0,00123
0,0068 𝑥 1
 Pa2 = = 0,0745
1+0,0068
0,0099 𝑥 1
 Pa3 = = 0,0073
1+0,0099
0,0106 𝑥 1
 Pa4 = = 0,0098
1+0,0106
0,0068 𝑥 1
 Pa5 = = 0,0067
1+0,0068
0,0062 𝑥 1
 Pa6 = = 0,0090
1+0,0062
0,0081 𝑥 1
 Pa7 = = 0,0061
1+0,0081
0,0050 𝑥 1
 Pa8 = = 0,0412
1+0,0050
0,0037𝑥 1
 Pa9 = = 0,00791
1+0,0037
0,0081 𝑥 1
 Pa10 = = 0,0850
1+0,0081
0,0056 𝑥 1
 Pa11 = = 0,0850
1+0,0056

16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
a. Semakin banyak kadar air semakin lama pula kecepatan pengeringan
serta waktuya.
b. Manisa memiliki kandungan air yang paling besar sehingga kecepatan
pengeringannya membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai titik
konstannya.
c. kecepatan pengeringan yang semakin besar adalahn pada labu putih dan
yang paling kecil pada terong.

V.2 Saran
a. Pada percobaan drying ini, sebaiknya praktikan memperhatikan dengan
seksama dan teliti pada saat waktu pengeringan harus konstan.
b. Perhatikan dengan teliti untuk menghitung luas permukaan setiap
bentuk bahannya.
c. Sebaiknya sebelum praktikum diperhatikan untuk kebersihan alat yang
digunakan serta suhu pada pengeringannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ginanjar. 2011. “drying”


.(https://tentangteknikkimia.wordpress.com/2011/12/17/drying/).
Diakses pada tanggal 2 Desember 2017 pukul 17.00 WIB.

McCabe.W.L,Smith,J.C.N Harriot,P.1993.”Unit Operation Of Chemical


Engineering”,5th edition,Mcgraw-Hill,Inc.New York.

17
Westryan. 2013.
“pengeringan”.(http://westryantindaon.blogspot.co.id/2013/07/peng
eringan.html ). Diakses pada tanggal 2 Desember 2017 pukul 17.30
WIB.

APPENDIX

18
A. Luas Permukaan

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
Kadar air = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑥 100 %
23−18
1. X1 = 18
𝑥100% =28%
23−18
2. X2 = 18
𝑥100% = 22%
20−18
3. X3 = 18
𝑥100% = 11%
18−18
4. X4 = 18
𝑥100% = 0%
18−18
5. X5 = 𝑥100% = 0%
18

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑤𝑎𝑙−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
Kecepatan pengeringan = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠
( gr/menit cm2)
23−18
1. N1 = 8 𝑥 38
= 0,0164
22−18
2. N2 = 8 𝑥 37,68 = 0,013
20−18
3. N3 = 8 𝑥 38
= 6,57 x 10-3
18−18
4. N4 = 8 𝑥 38
=0
18−18
5. N4 = =0
8 𝑥 38

19

Anda mungkin juga menyukai