Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERCOBAAN

BED FILTER COULUM

1. TUJUAN PERCOBAAN

Melakukan pemisahan padatan yang tersuspensi di dalam cairan dan


melihat pengaruh konsentrasi padatan dan tekanan operasi terhadap laju
pengeluaran filtrat.

2. DASAR TEORI

Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan


melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan
akan terendapkan (Noviati, 2009). Filtrasi adalah suatu operasi pemisahan
campuran antara padatan dan cairan dengan melewatkan umpan (slurry) melalui
medium penyaring. Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan
adanya tenaga dorong berupa beda tekanan, sebagai contoh adalah akibat
gravitasi atau tenaga putar. Secara umum filtrasi dilakukan bila jumlah
padatan dalam suspensi relatif lebih kecil dibandingkan zat cairnya (Anonim,
2008).
Filtrasi adalah proses penyaringan air melalui media pasir atau bahan
sejenis untuk memisahkan partikel flok atau gumpalan yang tidak dapat
mengendap, agar diperoleh air yang jernih. Penyaringan adalah pengurangan
lumpur tercampur dan partikel koloid dari air limbah dengan melewatkan
pada media yang porous. Kedalaman penyaringan menentukan derajat
kebersihan air yang disaringnya pada pengolahan air untuk minum.
Mekanisme yang dilalui pada filtrasi:
a. Air mengalir melalui penyaring glanular.
b. Partikel-partikel tertahan di media penyaring.
c. Terjadi reaksi-reaksi kimia dan biologis (Envist, 2009).

2.1. Jenis-jenis Peralatan Filtrasi

2.1.1. Sand Filter

Peralatan filtrasi ini digunakan pada saat dimana sejumlah kecil dari
padatan akan dipisahkan dari cairan dalam jumlah besar. Medium filter ini terdiri
dari batu kerikil kasar serta pasir halus yang bertindak sebagai medium filter
yang sebenarnya. Air diumpankan dari atas melalui baffle dan filtratnya
ditampung pada bagian dasar. Filtrasi berlangsung sampai endapan partikel dari

1 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama


praktikum di Laboratorium
saringan penyumbat pasir dan laju alirnya menurun. Untuk itu diperlukan
backwash

2 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama


praktikum di Laboratorium
dengan cara memasukkan air dengan arah yang berlawanan dengan
pemasukan umpan.

2.1.2. Plate and Frame Filter

Peralatan filter ini terdiri dari plate and frame yang tersusun bersama
dengan suatu filter cloth, dimana plate memiliki saluran untuk
mengeluarkan cairan filtrate jernih ke masing-masing plate. Umpan slurry
dimasukkan melalui saluran menuju frame yang terbuka sehingga slurry tersebut
memenuhi frame. Filtrate mengalir di antara cloth dan padatan akan membentuk
cake pada bagian frame dari cloth. Filtrat mengalir di antara filter cloth dan
permukaan plate menuju saluran pengeluaran. Filtrasi berlangsung sampai
frame dipenuhi oleh padatan, kemudian dilakukan pencucian sehingga cake akan
meninggalkan plate. Di sinilah terdapat saluran terpisah untuk memasukkan air
pencucian cloth pada setiap sistem dari frame dan keluar melalui saluran
pembuangan.

2.1.3. Leaf Filter

Leaf filter dirancang untuk sejumlah besar slurry dengan pencucian yang
lebih efisien. Pada alat filtrasi ini slurry memasuki tangki dan ditekan sehinggga
menerobos filter cloth dimana cake akan terdeposit ke sisi luar dari leaf. Untuk
memisahkan cake maka shell harus dibuka dan kadang-kadang diberikan udara
dengan arah yang berlawanan ke dalam leaf untuk mengeluarkan cake.

2.1.4. Continuos Rotary Vacum Drum Filter

Jenis ini merupakan peralatan yang berguna untuk penyaringan, pencucian,


dan pengeluaran cake dalam urutan yang kontinu. Dimana drum dilengkapi
dengan sebuah medium filter serta drum berputar dimana suatu katup otomatis
yang berada ditengah membantu menjalankan penyaringan, pencucian, dan
pengeluaran cake.

2.1.5. Media Filter

Media filter untuk filtrasi sering digunakan untuk memisahkan padatan


yang akan tersaring dari slurry dan menghasilkan filtrat yang jernih.
Porosnya juga tidak mudah tersumbat sehingga laju filtrat cepat. Media filter
harus dapat memisahkan cake secara mudah dan bersih dan harus tahan secara
kimia terhadap larutan-larutan yang digunakan.

2.2. Jenis-Jenis Filter

2.2.1. Filter Butiran (Granular Filter)

Filter butiran terdiri dari:

3 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama


praktikum di Laboratorium
a. Filter pasir lambat

Suatu filter pasir lambat terdiri dari satu lapisan pasir yang ditahan oleh
sekitar 30 cm pecahan batu (gravel). Pasir biasanya mempunyai ukuran efektif
0.2
0.35 mm dengan kedalaman sekitar 60 120 cm. Air dialirkan ke filter
tersebut
2 2
dengan laju alir sekitar 0.034 0.1 l/m .det (0.05 0.015 gpm/ft ). proses filtrasi
dihentikan dan filternya dikeringkan dan lapisan permukaan bagian atas dari
pasir dibuang dengan cara scrapping. Karena laju alir air yang rendah, filter
pasir lambat membutuhkan areal yang luas dan capital cost agak tinggi.

b. Filter Pasir Cepat (Rapid Sand Filter)

Filter pasir cepat terdiri dari 0.4 0.7 m lapisan pasir yang ditahan di atas
30 60 cm pecahan batu (gravel). Di dalam filter pasir cepat ukuran pasir efektif
adalah 0.4 0.8 mm (lebih besar daripada untuk filter pasir lambat). Laju alir air
2 2
biasanya sekitar 1.3 2.7 l/m .det (2 4 gpm/ft ). Unggun dibersihkan
dengan cara mengalirkan air melalui unggun berlawanan arah (back wash)
dengan kecepatan sedemikian sehingga unggun mengembang dan padatan yang
tersumbat terlepas dan terbawa bersama air cucian keluar.

c. Filter Multimedia

Pada filter multimedia, unggun terdiri dari dua atau lebih lapisan bahan
butiran yang berbeda. Sebagai contoh, filter media ganda yang biasa terdiri
dari
50 cm lapisan partikel batubara anthrasit dengan ukuran 1 mm diatas 30
cm lapisan pasir silika dengan ukuran 0.5 mm. Lapisan atas (batubara anthrasit)
yang lebih besar ukuran pori-porinya berfungsi untuk mengurangi beban
kandungan padatan pada lapisan bawah (pasir silika).

d. Precoat Filter

Bahan filter yang digunakan pada precoat filter ini adalah lapisan
tipis daripada tanah diatomi (diatomaceous) atau perlit yang dibuang pada akhir
masa pemakaian atau akhir siklus filtrasi. Bahan ini (endapan tanah diatomi)
terdiri dari kerangka fosil dari mikroskopik diatomi yang terbentuk jutaan tahun
yang silam. Bahan ini digali, kemudian dihancurkan, dikalsinasi, dipisahkan
untuk mendapatkan butiran halus yang berpori dengan berbagai bentuk
yang mempunyai ukuran 5-50 mikron.

e. Plate dan Frame Filter Press

4 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama


praktikum di Laboratorium
Sebuah filter terdiri dari sejumlah plat dan bingkai yang
dipasang sedemikian rupa sehingga diantara dua plat terdapat sebuah
bingkai yang

5 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama


praktikum di Laboratorium
membentuk sebuah ruang kosong untuk menampung slurry. Plat yang
permukaannya beralur-alur yang dibungkus dengan bahan penyaring seperti kain
atau kanvas yang diapit oleh bingkai-bingkai memungkinkan proses filtrasi
terjadi.
Pada masing-masing plat dan bingkai terdapat empat buah lubang yaitu dua
lubang lurus dan dua lubang bercabang. Dua buah lubang bercabang pada bagian
atas bingkai masing-masingnya diberi lubang untuk slurry masuk ke dalam
rongga kosong dan dua buah lubang bercabang pada bagian bawah plat
dihubungkan dengan alur-alur permukaan plat untuk mengumpulkan dan
mengalirkan filtrat. Dua buah lubang lurus atau tidak bercabang pada bagian atas
plat gunanya untuk mendistribusikan slurry ke masing-masing ruang kosong di
antara dua buah plat dan satu bingkai. Sedangkan dua buah lubang lurus
atau tidak bercabang pada bagian bawah bingkai gunanya untuk mengumpulkan
filtrat dari alur-alur permukaan plat-plat yang satu dan lainnya. Jumlah plat dan
bingkai yang dipasang dapat disesuaikan dengan jumlah slurry yang akan diolah.
Jumlah plat berbanding lurus dengan luas medium filter demikian pula dengan
volum filtrat.

f. Bag Filter

Bag filter atau filter kantong digunakan untuk menghilangkan padatan


tersuspensi didalam udara atau gas. Bahan kantong biasanya digunakan kain
khusus atau kanvas. Salah satu jenis bag filter yang sederhana adalah
vacum cleaner yang hanya mempunyai sebuah kantong. Bag filter biasanya
dipakai di pabrik semen mempunyai puluhan atau ratusan kantong. Jumlah
kantong disesuaikan dengan jumlah bahan yang diproses seperti pada plate dan
frame filter press dimana jumlah plate dan frame-nya disesuaikan dengan jumlah
bahan yang diolah. Kantong biasanya dipasang terbalik (mulut ke bawah) hal ini
bertujuan untuk memudahkan pembersihan dan pengeluaran padatan yang
menempel pada kantong.
Udara atau gas yang mengandung padatan dialirkan dari arah bawah ke atas
melalui mulut-mulut kantong kedalam kantong-kantong meninggalkan padatan,
menempel dalam dinding dalam kantong. Udara atau gas yang sudah bersih
meninggalkan kantong-kantong dari arah atas menuju saluran keluaran atau
outlet. Lama-kelamaan jumlah padatan yang menempel pada dinding kantong
semakin tebal yang mengakibatkan aliran udara atau gas terhambat, sehingga
pada waktu- waktu tertentu kantong-kantong tersebut digetarkan dan padatan
yang menempel pada dinding kantong lepas dan jatuh k ebawah, dan
dikeluarkan dengan screw atau belt conveyor melalui suatu sistem feeder
tertutup.

6 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama


praktikum di Laboratorium
2.3. Media Penyaring

Septum di dalam setiap penyaring harus memenuhi persyaratan berikut:


Penyaring harus menahan padatan yang disaring, menghasilkan filtrat yang
cukup jernih.
Penyaring harus tidak tersumbat.
Penyaring harus tahan zat kimia dan cuku kuat secara fisik terhadap operasi
yang terjadi.
Penyaring harus dapat membuat semua cake mudah untuk dibuang.

Kehilangan daya tekan (head loss) untuk suatu unggun butiran


dengan partikel yang seragam, kehilangan tekanan awal dalam suatu unggun
yang bersih
diberikan oleh persamaan Kozeny berikut:

Dimana:

HL = kehilangan daya tekan (head loss)


p = kehilangan tekanan (pressure
drop) L = tinggi unggun
Dp = diameter partikel efektif
= fraksi ruang kosong dalam unggun
us = kecepatan superfisial
fp = faktor gesekan

Bila unggun terdiri dari beberapa lapisan bahan yang berbeda, persamaan
Kozeny dapat dipakai untuk masing-masing lapisan secara terpisah. Kalau terjadi
distribusi ukuran partikel secara kontinu sepanjang kedalaman unggun,
persamaan Kozeny harus ditulis dalam bentuk differensial kemudian
diintegrasikan dengan batasan sepanjang unggun tersebut (O-L).

7 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama


praktikum di Laboratorium
3. PROSEDUR PERCOBAAN

a) Pembuatan slurry

Dilarutkan sejumlah kapur ke dalam air sehingga mencapai


konsentrasi tertentu sesuai tugas yang diberikan.

b) Tahap downward

1. Dibuka kran (1) dan (3).


2. Dihidupkan pompa sehingga slurry tersikulasi ke dalam kolom filtrasi.
3. Diaturlah laju alir slurry dengan membuka kran (5), bila aliran
tidak cukup maka tutup kran sirkulasi (3) perlahan sehingga mencapai
laju alir yang diinginkan.
4. Dibuka kran (6) dan (9), setelah kran terisi penuh dan tinggi air pada
tube manometer menunjukkan ketinggian yang sama. Jika masih
terdapat udara dalam kolom, dibuka kran vent yang terdapat pada
puncak kolom sehingga air keluar dari kran vent tersebut.
5. Diambil filtrat pada t = 0 dan seterusnya sesuai dengan tugas.
6. Dicatat pembacaan manometer pada tiap-tiap pipa.

8 | Jagalah kebersihan, ketertiban, kedisiplinan dan ketelitian selama


praktikum di Laboratorium
7. Dihitung absorbansi dari filtrat yang diambil.
8. Dihitung head loss pada setiap titik dan waktu sesuai dengan tugas.

c) Tahap backwash

1. Dibuka kran (2), (4), dan (7), sedangkan kran lainnya dalam keadaan
tertutup.
2. Diatur laju alir backwash dengan membuka kran (5).
3. Dihitung pressure drop selama proses backwash sesuai dengan tugas.
4. Diambil filtrat untuk dihitung absorbansinya sesuai tugas
yang diberikan.

d) Menghentikan peralatan

1. Dimatikan semua peralatan dengan menekan tombo OFF setelah


percobaan selesai.
2. Diputuskan hubungan peralatan dengan sumber arus dan sumber air.
3. Dipastikan tidak ada genangan air di sekitar peralatan setelah
anda melakukan praktikum.

e) Perawatan peralatan

1. Dibersihkan tangki penampung dan peralatan backwash sampai


bersih.
2. Diperiksa dengan teliti rangkaian listrik dari peralatan dan
jangan diletakkan di dekat genangan air.
3. Diperiksa kran pembuka untuk pengambilan sampel berada di
tempatnya.
4. PENUGASAN

Konsentrasi Interval Volume


Laju Alir Waktu
No CaCO3 Waktu Larutan
(L/menit) (menit)
(mg/L) (Menit) (L)
2
1 350 80 20 150
2,5
1,5
2 320 60 15 250
4
300
3 3 50 10 300
410
330
4 2,5 75 15 180
390
270
5 3,5 40 10 350
400
250
6 3 60 20 260
350
1,5
7 290 60 15 220
4
340
8 3,5 50 10 320
420
2
9 250 75 25 200
3
3,5
10 380 45 15 360
4,5
5. DATA PENGAMATAN

5.1. Hubungan Pressure Drop terhadap Kedalaman Unggun pada Tahap


Downward
M = mg/L Q= L/menit M = mg/L Q= L/menit
Pipa Waktu = menit Waktu = menit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

5.2. Hubungan Pressure Drop terhadap Kedalaman Unggun pada Tahap


Backwash
M = mg/L Q= L/menit M = mg/L Q= L/menit
Pipa Waktu = menit Waktu = menit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

5.3. Hubungan Head Loss terhadap Kedalaman Unggun pada Tahap


Downward
M = mg/L Q= L/menit M = mg/L Q= L/menit
Pipa Waktu = menit Waktu = menit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

5.4. Hubungan Head Loss terhadap Kedalaman Unggun pada Tahap


Backwash
M = mg/L Q= L/menit M = mg/L Q= L/menit
Pipa Waktu = menit Waktu = menit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41

5.5. Turbidity (Kekeruhan)


Data turbidity filtrat : ppm = NTU
ppm = NTU

5.5.1 Turbidity pada Tahap Downward


M = mg/L Q= L/menit M = mg/L Q= L/menit
Pipa Waktu = menit Waktu = menit

5.5.2 Turbidity pada Tahap Backwash


M = mg/L Q= L/menit M = mg/L Q= L/menit
Pipa Waktu = menit Waktu = menit

Anda mungkin juga menyukai