Anda di halaman 1dari 11

TEKNIK REAKTOR KIMIA

FIXED BED REACTOR

MAKALAH

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Reaktor Kimia


Pada Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Jambi

DISUSUN OLEH :
1 Novia Mia Yuhermita (M1B114003)
2 Dhony Ifradelta (M1B114008)
3 Riza Kurniyawan (M1B114011)
4 Agung Putra Hidayat (M1B114014)
5 Rahki Yuhana (M1B114051)

DOSEN PEMBIMBING :
NAZARUDIN, S.Si., M.Si., Ph.D

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS JAMBI
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin berkembangnya dunia industri saat ini menyebabkan semakin meningkat
pula kemajuan teknologi untuk menghasilkan berbagai macam produk-produk berkualitas.
Oleh karena itu, kemajuan di bidang teknologi pada saat ini banyak ditentukan melalui
berbagai bidang ilmu pengetahuan dan bidang industri. Indonesia memiliki banyak
industri-industri yang menghasilkan produk-produk berkualitas dan untuk menghasilkan
produk berkualitas tersebut industri ini menggunakan berbagai macam alat-alat industri
misalnya menggunakan reaktor. Selain penggunaan alat-alat industri ditunjang pula bahan
baku untuk menjadi dasar pemilihan dalam pengguanaan reaktor. Bahan baku yang
berfasekan gas pada umumnya cukup sulit untuk diolah menjadi produk, maka dari itu
didapatkan sumber-sumber rancangan dalam merancang berbagai jenis-jenis reaktor yang
sesuai dengan bahan baku tersebut contohnya reaktor fixed bed.
Biasanya pada proses gasifikasi biomassa merupakan reaksi konversi termal
endotermik yang mengubah bahan bakar padat menjadi gas yang mudah terbakar. Saat ini
terdapat 3 jenis utama reaktor gasifikasi yaitu: reaktor unggun tetap (fixed bed) reaktor
unggun terfluidakan (fluidized bed), dan reaktor entrained flow. Ketiga jenis reaktor
tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, pada proses sintesis metanol
menggunakan reaktor fixed bed. Dalam industri metanol reaktor fixed bed digunakan
sebagai reaktor reformer dimana jenisnya adalah multiturbulen. Reaktor tipe ini termasuk
jenis reaktor kimia khusu, yaitu fixed bed reaktor, yang mana terdiri dari lebih 1 pipa yang
berisi tumpukkan katalis stasioner dan dioperasikan vertikal. Biasanya dioperasikan secara
adiabatis dan biasanya digunakan untuk reaktan berfase gas, dan perlu diketahui, reaksi
kimia tersebut terjadi sepanjang pipa, jadi semakin pipa maka konversinya juga semakin
tinggi. Berdasarkan latar belakang tersebut kami memfokuskan untuk menjelaskan tentang
reaktor fixed bed

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan reaktor ?
2. Apa yang dimaksud dengan reaktor fixed bed?
3. Bagaimana penerapan reaktor fixed bed dalam dunia industri ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mempelajari pengertian reaktor
2. Untuk mempelajari pengertian reaktor fixed bed
3. Untuk mempelajari penerapan reaktor fixed bed dalam dunia industri

1.4 Manfaat
1. Untuk dapat mengetahui pengertian reaktor
2. Untuk dapat mengetahui pengertian reaktor fixed bed
3. Untuk dapat mengetahui penerapan reaktor fixed bed dalam dunia industri

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Reaktor


2.1.1 Definisi Reaktor
Reaktor adalah satu alat proses tempat terjadinya suatu reaksi berlangsung, baik itu
reaksi kimia maupun nuklir. Dengan terjadinya reaksi inilah suatu bahan berubah ke
bentuk bahan lainnya, perubahannya ada yang terjadi secara spontan (dengan sendirinya)
atau bisa juga dengan bantuan energi seperti energi panas. Perubahan yang terjadi adalah
perubahan kimia sehingga yang terjadi adalah bukan perubahan fase melainkan perubahan
bahan, misalnya dari air menjadi uap.

2.1.2 Tujuan Pemilihan Reaktor


Dalam pemilihan reaktor, terdapat tujuan-tujuan sebagai berikut:
1 Mendapat keuntungan besar.
2 Biaya produksi yang rendah.
3 Modal kecil atau volume reaktor minimum.
4 Operasinya sederhana dan murah.
5 Keselamatan kerja terjamin.
6 Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan) dijaga sekecil-kecilnya.

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Reaktor


1 Fase zat pereaksi dan hasil reaksi.
2 Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi samping.
3 Kapasitas produksi.
4 Harga reaktor dan biaya instalasinya.
5 Kemampuan reaktor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup untuk
perpindahan panas.

2 Reaktor Fixed Bed


Reaktor non adiabatis adalah reaktor yang beroperasi secara non adiabatis dimana
terdapat perpindahan panas antara reaktor dengan sekelilingnya. Pembagian reaktor khusus
(Reaktor dengan katalis padat) yaitu Packed/Fixed bed reaktor (PBR), Fixed Bed Reactor,
Fluidized Bed Reactor.

Reaktor fixed bed adalah reaktor dengan menggunakan katalis padat yang diam dan
zat pereaksi berfase gas. Butiran-butiran katalisator yang biasa dipakai dalam reaktor fixed
bed adalah katalisator yang berlubang di bagian tengah, karena luas permukaan persatuan
berat lebih besar jika dibandingkan dengan butiran katalisator berbentuk silinder, dan
aliran gas lebih lancar. Reaktor jenis ini terdiri dari satu pipa atau lebih yang berisi
tumpukan katalis stasioner dan dioperasikan vertikal. Reaktor fixed bed biasanya
dioperasikan secara adiabatis.
Reaktor Fixed Bed merupakan suatu reaktor yang mana katalis berdiam di dalam
reaktor bed. Di dalam reaktor, katalis ditopang oleh suatu struktur catalyst support berupa
perforated tray dengan tambahan lapisan inert semacam ceramic balls dengan diameter
bervariasi sesuai dengan ukuran partikel katalis baik di sisi terbawah maupun di lapisan
teratas bed katalisator. Prinsip kerjanya yaitu dengan pengontakan langsung antara
pereaktan dengan partikel-partikel katalis.

2.2.1 Bagian-bagian Reaktor Fixed Bed


Bagian utama dari sebuah reaktor fixed bed adalah reaktor vessel, reaktor internals,
katalisator, inert dan graded katalisator.
1 Reaktor vessel
Merupakan bagian yang menyediakan tempat bagi katalis dan tempat berlangsungnya
kontak antara minyak umpan dan katalis yang kemudian terjadi reaksi. Reaktor vessel
dirancang dengan dasar perancangan pressure vessel (ASME BPVC Section VIII
Division 2). Kunci dari perancangan reaktor vessel ini adalah pemilihan material,
allowable working pressure, dimensi dan ketebalan dinding vessel. Reaktor fixed bed
biasanya digunakan untuk umpan (pereaktan) yang mempunyai viskositas kecil.
2 Reaktor Internal
Selain reaktor vessel, struktur internal reaktor juga sangat menunjang optimalnya
3
kinerja dari sistem reaksi yang terjadi di dalam reaktor tersebut. Beberapa kata kunci
seperti distribusi umpan, distribusi panas, fouling, distribusi lapisan katalisator, dan
juga temperatur reaksi merupakan beberapa hal yang mewakili peran dari struktur
internal reaktor tersebut. Secara umum struktur internal terdiri atas feed distributor,
distribution tray, scale basket, quench distributor, collector ring, inert and catalyst
graded.
3 Katalisator
Katalisator merupakan salah satu hal vital dalam sistem reaksi di dalam reaktor.
Pasalnya, pada perancangan reaktor semua variabel proses ditentukan oleh physical
properties dan kebutuhan reaksi dari katalisator. Misalnya batasan pressure drop untuk
reaksi maupun regenerasi tidak boleh melebihi crushing strength dari partikel
katalisator. Begitu halnya dengan temperatur. Temperatur dibatasi dengan melting
point komponen penyusun katalisator. Katalisator diisi lebih dari satu tumpuk
katalisator, fixed bed dengan katalisator lebih dari satu tumpuk banyak dipakai dalam
proses adiabatis. Jika reaksi yang terjadi sangat eksotermis pada konversi yang masih
kecil suhu gas sudah naik sampai lebih tinggi dari suhu maksimum yang
diperbolehkan untuk katalisator, maka gas harus di dinginkan terlebih dahulu kedalam
alat penukar panas diluar reaktor untuk di dinginkan dan selanjutnya dialirkan kembali
ke reaktor melalui tumpukan katalisator kedua, jika konversi gas yang keluar dari
tumpukan kedua belum mencapai yang direncanakan, tetapi suhu gas sudah lebih
tinggi dari yang diperbolehkan maka dilakukan pendinginan lagi dengan mengalirkan
gas kea lat penukar panas kedua kemudian di kembalikan ke reaktor yang masuk
melalui tumpukan katalisator ketiga dan seterusnya sampai diperoleh konversi yang
diinginkan. Jika reaksi bersifat endotermis maka penukar panas diluar reaktor dapat
digunakan untuk pemanas gas reaksi.
Pemilihan katalisator
Untuk menentukan katalisaor mana yang sebaiknya digunakan dapat dipakai
pertimbangan sebagai berikut :
Harga katalisator.
Dipilih harga katalisator yang murah, untuk menghemat investasi dan biaya
operasi
Mudah atau tidaknya diregenerasi.
Jika katalisator dapat diregenerasi tanpa harus merusak aktivitasnya dapat
mengurangi biaya pembelian katalisator baru
Dapat diproduksi dalam jumlah yang besar
Tahan terhadap racun.
Jika katalisator tahan terhadap racun akan berumur panjang dan tidak mudah
kehilangan aktivitasnya.

Sebaiknya dipakai katalisator yang berumur panjang dengan maksud untuk


menghemat dana untuk membeli katalisator baru, untuk mengurangi waktu
produksi yang hilang guna penggantian katalisator
4 Inert dan Catalytst Graded
Pada bed katalisator, inert balls diletakkan di bagian atas dan bawah katalisator. Di
bagian atas katalisator, inert balls berfungsi meredam energi tumbukan dari aliran
umpan guna menjaga distribusi katalisator di dalam bed katalisator. Di bagian bawah
bed katalisator, inert balls berfungsi sebagai support untuk menopang katalisator dan
juga menjaga agar katalisator tidak ikut mengalir keluar bed katalisator bersama aliran
umpan.
Graded katalisator merupakan partikel-partikel yang ditambahkan di atas ataupun di
bawah katalisator di dalam bed katalisator yang memiliki fungsi-fungsi tertentu sesuai
komposisinya. Fungsi graded katalisator antara lain sebagai treatment awal, menahan
deposit, menyerap logam, dan lain-lain. Beberapa jenis graded katalisator
ditambahkan ke dalam bed katalisator guna mengoptimalkan aktivitas katalisator.

Gambar 1. Tipe-tipe fixed bed reaktor

Sebenarnya selain fixed bed reactor,


fludized bed reactor juga termasuk
kedalam katalis reaktor, berikut adalah
perbedaan dari fixed bed dan fluidized
bed reaktor.
Tabel 1. Perbedaan Fixed Bed da
Fluidized Bed Reaktor
Fixed Bed Catalyst Fluidized Bed
Aliran yang terjadi Plug Flow Aliran yang terjadi kompleks, dan sulit
ditentukan
Temperature sulit dikontrol Temperature mudah dikontrol
Tidak dapat digunakan dalam katalis yang Dapat menggunakan katalis beragam tipe
berukuran kecil hingga kecil sekalipun
Katalis harus diregenerasi karena pada reaktor Dalam fluidized bed reaktor dapat diregenasi
ini katalis sudah mengalami deaktivasi dengan mudah.
dengan cepat, regenerasinya kompleks
Untuk gas Dapat digunakan untuk gas dan liquid

2.2.2 Macam-macam Reaktor Fixed Bed


Bentuk reaktor fixed bed dapat dibagi
menjadi :
1 Single Bed
Sebagai penyangga katalisator dipakai
butir-butir alumunia (bersifat inert terhadap
zat pereaksi) dan pada dasar reaktor disusun
dari butir yang besar makin keatas makin
kecil, tetapi pada bagian atas katalisator disusun dari butir kecil makin keatas makin besar.
2 Multi tube
Katalisator diisi lebih dari satu tumpuk katalisator, fixed bed dengan katalisator
lebih dari satu tumpuk banyak dipakai dalam proses adiabatik. Jika reaksi yang terjadi
sangat eksotermis pada konversi yang masih kecil suhu gas sudah naik sampai lebih tinggi
dari suhu maksimum yang diperbolehkan untuk katalisator, maka gas harus di dinginkan
terlebih dahulu kedalam alat penukar panas diluar reaktor untuk di dinginkan dan
selanjutnya dialirkan kembali ke reaktor melalui tumpukan katalisator kedua, jika konversi
gas yang keluar dari tumpukan kedua belum mencapai yang direncanakan, tetapi suhu gas
sudah lebih tinggi dari yang diperbolehkan maka dilakukan pendinginan lagi dengan
mengalirkan gas kea lat penukar panas kedua kemudian di kembalikan ke reaktor yang
masuk melalui tumpukan katalisator ketiga dan seterusnya sampai diperoleh konversi yang
diinginkan. Jika reaksi bersifat endotermis maka penukar panas diluar reactor dapat
digunakan untuk pemanas gas reaksi.
3 Multi bed
Reaksi katalitik umumnya dilakukan dalam reaktor unggun tetap, karena
kesederhanaan teknologi dan operasi. Kesederhanaan ini jelas untuk adiabatik
reaktor, tetapi ketika panas penting dari reaksi yang terlibat, pertukaran panas mungkin
lebih, untuk operasi yang optimal, untuk menghindari landasan pacu dan deaktivasi katalis.
Jadi perpindahan panas sangat sering masalah utama yang dihadapi dalam desain reaktor
unggun tetap.

2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan fixed bed reaktor
Dapat digunakan untuk mereaksikan dua macam gas sekaligus
Kapasitas produksi cukup tinggi
Pemakaian tidak terbatas pada kondisi reaksi tertentu (eksoterm atau endoterm)
sehingga pemakaian lebih fleksibel
Aliran fluida mendekati plug flow, sehingga dapat diperoleh hasil konversi yang tinggi
Pressure drop rendah
Oleh karena adanya hold-up yang tinggi, maka menghasilkan pencampuran radial
yang lebih baik dan tidak ditemukan pembentukan saluran (channeling)
Pemasokan katalis per unit volum reaktor besar
Hold up liquid tinggi
Katalis benar-benar dibasahi
Kontrol temperatur lebih baik
Transfer massa gas-liquid lebih tinggi daripada reaktor trickle bed karena interaksi
gas-liquid lebih besar
Kekurangan fixed bed reaktor
Resistansi difusi intra partikel sangat besar
Rate transfer massa dan transfer panas rendah
Pemindahan katalis sangat sulit dan memerlukan shut down alat
Konversi lebih rendah
Ada kemungkinan terjadi reaksi samping homogen pada liquid

2.2.4 Mekanisme Kerja Fluidized Bed Reactor

Gambar 2. Skema Reaktor Bubbling Fluidized Bed


Reaktan dimasukkan dari bagian bawah reaktor
Sebagian kecil katalis disuspensikan oleh reaktan yang berwujud gas ke dalam fluidized
bed
Sebagian padatan kecil dari katalis dapat lepas dari atas reaktor
Padatan terlepas dari reaktor dipisahkan dengan menggunakan siklon untuk membuang
padatan.
Kemudian gas tersebut digunakan kembali ke dalam reaktor.

3 Penerapan Dalam Industri


Secara spesifik, reaktor fixed bed yang ada di unit pengolahan minyak bumi
dirancang oleh vendor berdasarkan kebutuhan proses. Struktur internal reaktor pun
berbeda dari vendor satu dengan lainnya. Karena sifatnya yang sangat spesifik,
perancangan reaktor itu sendiri biasanya juga terkait dengan lisensor prosesnya, misalnya
perancangan reaktor fixed bed untuk unicracking akan berbeda dengan perancangan
reaktor fixed bed untuk MSDW Lube Catalytic Dewaxing. Hal ini terkait dengan
kebutuhan proses, terutama terkait dengan kebutuhan katalis yang sangat spesifik
tergantung pada vendornya masing-masing. Meskipun demikian, secara umum bagian-
bagian internal reaktor tetap sama, hanya saja tiap lisensor proses maupun vendor reaktor
tersebut memiliki typical design masing-masing yang diharapkan mampu mengoptimalkan
fungsi dari reaktor tersebut.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah kami buat maka dapat kami simpukan sebagai
berikut:
1 Reaktor merupakan satu alat proses tempat terjadinya suatu reaksi berlangsung,
baik itu reaksi kimia maupun nuklir. Dengan terjadinya reaksi inilah suatu bahan
berubah ke bentuk bahan lainnya, perubahannya ada yang terjadi secara spontan
(dengan sendirinya) atau bisa juga dengan bantuan energi seperti energi panas.
2 Reaktor fixed bed adalah reaktor dengan menggunakan katalis padat yang diam dan
zat pereaksi berfase gas. Butiran-butiran katalisator yang biasa dipakai dalam
reaktor fixed bed adalah katalisator yang berlubang di bagian tengah, karena luas
permukaan persatuan berat lebih besar jika dibandingkan dengan butiran katalisator
berbentuk silinder, dan aliran gas lebih lancer.
3 Penerapan fixed bed reactor pada dunia industri adalah umumnya digunakan untuk
metode cracking pada batu bara dan minyak bumi. Katalis yang digunakan berupa
senyawa alumina (biasanya alumunium klorida), katalis ini mampu memutuskan
rantai karbon panjang pada batubara serta minyak bumi. Namun katalis ini
mengalami deaktivasi dikarenakan deposit coke yang dihasilkan selama proses
cracking berlangsung..

2 Saran
Dalam penulisan ataupun penyusunan makalah ini tentunya masih sangat banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat bertrimakasih apabila ada masukan yang
sifatnya membangun untuk memperbaiki makalah ini, salah satu kekurangan pada makalah
ini adalah masih terbatasnya referensi dalam desain maupun penerapan reaktor jenis ini
pada dunia industri.
DAFTAR PUSTAKA

Academia. 2017. Pemilihan Tipe Dan Bentuk Katalis http://academia.edu/ di akses pada
22 Mei 2017
Kusmiyati. 2015. Reaktor Kimia. Muhammadiyah University Press: Surakarta
Scribd. 2017 Reaktor Fixed Bed Multitube, https://www.scribd.com/document/364072940
di akses pada 22 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai