Anda di halaman 1dari 11

KLARIFIKASI REAKTOR FIXED BED

TUGAS TEKNIK REAKTOR KIMIA

Disusun oleh:
Riky Jhon Sardo Bangun(M1B116035)
Dosen Pengampu: Nazaruddin S.Si,.M.Si.,Ph.D.

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Jambi
2018
BAB I
PEDAHULUAN

Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi
berlangsung, baik itu reaksi kimia atau nuklir dan bukan secara fisika. Dengan
terjadinya reaksi ini suatu bahan dapat berubah ke bentuk bahan lainnya atau dari
bahan menjadi produk, perubahan ada yang terjadi secara spontan atau terjadi
dengan sendirinya atau bisa juga dengan bantuan energi seperti panas . Perubahan
yang dimaksud adalah perubahan kimia, jadi terjadi perubahan bahan bukan fase
seperti dari air menjadi uap yang merupakan reaksi fisika.

Beberapa jenis reaktor kimia khusus:

Reaktor gelembung

Reaktor jenis ini banyak digunakan pada proses industri kimia


dengan reaksi yang sangat lambat, proses produksi yang menggunakan
mikroba (biorektor) dan juga pada unit pengolahan limbah secara biologis
menggunakan lumpur aktif.

Fixed bed reactor

Reaktor Fixed Bed adalah reaktor dengan menggunakan katalis


padat yang diam dan zat pereaksi berfase gas. Butiran-butiran katalisator
yang biasa dipakai dalam reaktor fixed bed adalah katalisator yang
berlubang di bagian tengah, karena luas permukaan persatuan berat lebih
besar jika dibandingkan dengan butiran katalisator berbentuk silinder, dan
aliran gas lebih lancar.
Bentuk reaktor Fixed Bed dapat dibagi menjadi :
1. Reaktor dengan satu lapis tumpukan katalisator (Single Bed)
Sebagai penyangga katalisator dipakai butir-butir alumunia (bersifat inert
terhadap zat pereaksi) dan pada dasar reaktor disusun dari butir yang
besar makin keatas makin kecil, tetapi pada bagian atas katalisator
disusun dari butir kecil makin keatas makin besar.
2.Multi bed
Katalisator diisi lebih dari satu tumpuk katalisator, fixed bed dengan

katalisator lebih dari satu tumpuk banyak dipakai dalam proses adiabatik.

Fluidized bed reactor

Merupakan tempat landasan suatu partikel yang pemasangan


gasnya naik melalui suatu titik pencapaian dengan peningkatan laju alir
gas pada steam sehingga menimbulkan percepatan aliran gas masuk
dan menghubungkan percepatan fluidized minimum.
Tujuan dari penggunaan reaktor ini adalah:
Untuk memprediksikan penurunan konversi pada pencampuran di
dalam reaktor.

Slurry reactor

Reaktor slurry biasa digunakan untuk mereaksikan liquid atau


larutan yang mengandung reaktan dengan katalis padatan. Supaya transfer
massa dan pengadaan katalis efektif digunakan katalis berbentuk granular
atau serbuk antara 0,05-1mm (0,02-0,039 in), sebagai batas minimum
agar dapat difiltrasi. Diameter yang kecil digunakan dengan tujuan
memperbesar luas permukaan. Reaktor ini berisi partikel padat.

Reaktor membran

Reaktor membran adalah sistem reaktor baru yang mengkombinasikan


pemisahan dengan membran dan reaksi kimia. Reaktor membran
memiliki dua tipe, yaitu reaktor membran packed-bed dan reaktor
membran katalitik. Reaktor membran dengan katalis packed-bed memiliki
area pemisahan yang terpisah dari area reaksi, sedangkan pada reaktor
membran katalitik, reaksi dan pemisahan terjadi secara simultan.
BAB II
TEORI

II.1 Pengertian Reaktor Fixed Bed


Reaktor Fixed Bed merupakan suatu reaktor yang mana katalis berdiam di
dalam reaktor bed. Di dalam reaktor, katalis ditopang oleh suatu struktur catalyst
support berupa perforated tray dengan tambahan lapisan inert semacam ceramic
balls dengan diameter bervariasi sesuai dengan ukuran partikel katalis baik di sisi
terbawah maupun di lapisan teratas bed katalisator.
Secara spesifik, reaktor fixed bed yang ada di unit pengolahan minyak
bumi dirancang oleh vendor berdasarkan kebutuhan proses. Struktur internal
reaktor pun berbeda dari vendor satu dengan lainnya. Karena sifatnya yang sangat
spesifik, perancangan reaktor itu sendiri biasanya juga terkait dengan lisensor
prosesnya, misalnya perancangan reaktor fixed bed untuk unicracking akan
berbeda dengan perancangan reaktor fixed bed untuk MSDW Lube Catalytic
Dewaxing. Hal ini terkait dengan kebutuhan proses, terutama terkait dengan
kebutuhan katalis yang sangat spesifik tergantung pada vendornya masing-
masing. Meskipun demikian, secara umum bagian-bagian internal reaktor tetap
sama, hanya saja tiap lisensor proses maupun vendor reaktor tersebut memiliki
typical design masing-masing yang diharapkan mampu mengoptimalkan fungsi
dari reaktor tersebut.
Bagian utama dari sebuah reaktor fixed bed adalah reaktor vessel, reaktor
internals, katalisator, inert dan graded katalisator.
1. Reaktor vessel
Merupakan bagian yang menyediakan tempat bagi katalis dan tempat
berlangsungnya kontak antara minyak umpan dan katalis yang kemudian
terjadi reaksi. Reaktor vessel dirancang dengan dasar perancangan pressure
vessel (ASME BPVC Section VIII Division 2). Kunci dari perancangan
reaktor vessel ini adalah pemilihan material, allowable working pressure,

dimensi dan ketebalan dinding vessel. Reaktor fixed bed biasanya digunakan
untuk umpan (pereaktan) yang mempunyai viskositas kecil.
2. Reaktor Internal
Selain reaktor vessel, struktur internal reaktor juga sangat menunjang
optimalnya kinerja dari sistem reaksi yang terjadi di dalam reaktor tersebut.
Beberapa kata kunci seperti distribusi umpan, distribusi panas, fouling,
distribusi lapisan katalisator, dan juga temperatur reaksi merupakan beberapa
hal yang mewakili peran dari struktur internal reaktor tersebut. Secara umum
struktur internal terdiri atas feed distributor, distribution tray, scale basket,
quench distributor, collector ring, inert and catalyst graded.
3. Katalisator
Katalisator merupakan salah satu hal vital dalam sistem reaksi di dalam
reaktor. Pasalnya, pada perancangan reaktor semua variabel proses ditentukan
oleh physical properties dan kebutuhan reaksi dari katalisator. Misalnya
batasan pressure drop untuk reaksi maupun regenerasi tidak boleh melebihi
crushing strength dari partikel katalisator. Begitu halnya dengan temperatur.
Temperatur dibatasi dengan melting point komponen penyusun katalisator.
4. Inert dan Catalytst Graded
Pada bed katalisator, inert balls diletakkan di bagian atas dan bawah
katalisator. Di bagian atas katalisator, inert balls berfungsi meredam energi
tumbukan dari aliran umpan guna menjaga distribusi katalisator di dalam bed
katalisator. Di bagian bawah bed katalisator, inert balls berfungsi sebagai
support untuk menopang katalisator dan juga menjaga agar katalisator tidak
ikut mengalir keluar bed katalisator bersama aliran umpan.
Graded katalisator merupakan partikel-partikel yang ditambahkan di atas
ataupun di bawah katalisator di dalam bed katalisator yang memiliki fungsi-
fungsi tertentu sesuai komposisinya. Fungsi graded katalisator antara lain
sebagai treatment awal, menahan deposit, menyerap logam, dan lain-lain.
Beberapa jenis graded katalisator ditambahkan ke dalam bed katalisator guna
mengoptimalkan aktivitas katalisator.

II.2 Kelebihan dan Kekurangan Reaktor Fixed Bed


Kelebihan Reaktor Fixed Bed
o Dapat digunakan untuk mereaksikan dua macam gas sekaligus,
o Kapasitas produksi cukup tinggi,
o Pemakaian tidak terbatas pada kondisi reaksi tertentu (eksoterm atau
endoterm) sehingga pemakaian lebih fleksibel,
o Aliran fluida mendekati plug flow, sehingga dapat diperoleh hasil konversi
yang tinggi,
o Pressure drop rendah,
o Oleh karena adanya hold-up yang tinggi, maka menghasilkan
pencampuran radial yang lebih baik dan tidak ditemukan pembentukan
saluran (channeling),
o Pemasokan katalis per unit volume reaktor besar,
o Hold up liquid tinggi,
o Katalis benar-benar dibasahi,
o Kontrol temperature lebih baik,
o Transfer massa gas-liquid lebih tinggi daripada reaktor trickle bed karena
interaksi gas-liquid lebih besar.

Kekurangan Reaktor Fixed Bed


o Resistansi difusi intra partikel sangat besar,
o Nilai transfer massa dan transfer panas rendah,
o Pemindahan katalis sangat sulit dan memerlukan shut down alat,
o Konversi lebih rendah,
o Ada kemungkinan terjadi reaksi samping homogen pada liquid.
II.3 Macam-macam Reaktor Fixed Bed
Bentuk reaktor fixed bed dapat dibagi menjadi :
1. Single Bed
Sebagai penyangga katalisator dipakai butir-butir alumunia (bersifat inert
terhadap zat pereaksi) dan pada dasar reaktor disusun dari butir yang besar makin
keatas makin kecil, tetapi pada bagian atas katalisator disusun dari butir kecil
makin keatas makin besar.
2. Multi tube
Katalisator diisi lebih dari satu tumpuk katalisator, fixed bed dengan
katalisator lebih dari satu tumpuk banyak dipakai dalam proses adiabatik. Jika
reaksi yang terjadi sangat eksotermis pada konversi yang masih kecil suhu gas
sudah naik sampai lebih tinggi dari suhu maksimum yang diperbolehkan untuk
katalisator, maka gas harus di dinginkan terlebih dahulu kedalam alat penukar
panas diluar reaktor untuk di dinginkan dan selanjutnya dialirkan kembali ke
reaktor melalui tumpukan katalisator kedua, jika konversi gas yang keluar dari
tumpukan kedua belum mencapai yang direncanakan, tetapi suhu gas sudah lebih
tinggi dari yang diperbolehkan maka dilakukan pendinginan lagi dengan
mengalirkan gas kea lat penukar panas kedua kemudian di kembalikan ke reaktor
yang masuk melalui tumpukan katalisator ketiga dan seterusnya sampai diperoleh
konversi yang diinginkan. Jika reaksi bersifat endotermis maka penukar panas
diluar reactor dapat digunakan untuk pemanas gas reaksi.
3. Multi bed
Reaksi katalitik umumnya dilakukan dalam reaktor unggun tetap, karena
kesederhanaan teknologi dan operasi. Kesederhanaan ini jelas untuk adiabatik
reaktor, tetapi ketika panas penting dari reaksi yang terlibat, pertukaran panas
mungkin lebih, untuk operasi yang optimal, untuk menghindari landasan pacu dan
deaktivasi katalis. Jadi perpindahan panas sangat sering masalah utama yang
dihadapi dalam desain reaktor unggun tetap.

Pemilihan Jenis Reaktor & Tujuannya


Reaktor kimia memiliki berbagai macam jenis dan bentuk yang dapat
diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor, jenis-jenis reaktor ini akan di bahas
lebih lanjut pada bab berikutnya. Untuk itulah alasan pemilihan jenis reaktor yang
tepat tujuan pemilihannya serta parameter yang mempengaruhi rancangan nya untuk
proses kimia tertentu perlu diketahui.
1. Faktor dalam memilih jenis reaktor
Pemilihan jenis reaktor yang akan digunakan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain :
a) Fase zat pereaksi dan hasil reaksi
b) Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi samping
c) Kapasitas produksi
d) Harga alat (reaktor) dan biaya instalasinya
e) Kemampuan reactor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup untuk
perpindahan panas

2. Tujuan dalam memilih jenis reaktor


Tujuan utama dalam memilih jenis reaktor adalah alasan ekonomis,
keselamatan, dan kesehatan kerja, serta pengaruhnya terhadap lingkungan. Berikut
ini merupakan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih jenis reaktor
tertentu:
a) Mendapat keuntungan yang besar, konversi, dan efisiensi terbesar
b) Biaya produksi rendah
c) Modal kecil/volume reaktor minimum
d) Operasinya sederhana dan murah
e) Keselamatan kerja terjamin
f) Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan) dijaga sekecil-kecilnya

Beberapa parameter yang memengaruhi rancangan reaktor


Dalam merancang suatu reaktor perlu diperhatikan parameter-parameter
tertentu agar reaktor yang dibangun dapat memenuhi unjuk kerja yang diharapkan.
Parameter nya antara lain:
a) Waktu tinggal
b) Volum (V)
c) Temperatur (T)
d) Tekanan (P)
e) Konsentrasi senyawa (C1, C2, C3, …,Cn
f) Koefisien perpindahan panas (h, U)

Pada dasarnya dalam merancang reaktor perlu diperhatikan faktor neraca


massa dan energinya. Secara garis besar umumnya reaktor dianggap ideal atau
beroperasi dalam keadaan steady state, dengan kata lain besarnya massa yang
masuk akan sama dengan massa yg keluar ditambah akumulasi.
BAB III
GAMBARAN UMUM

Multitube fixed bed reactor single bed – fixed bed reactor

Anda mungkin juga menyukai