Anda di halaman 1dari 7

MACAM – MACAM KATALIS, PENYANGGA (SUPPORT),

DAN JENIS – JENIS REAKTOR KIMIA


SEBAGAI PEMENUHAN TUGAS TEKNIK REAKSI KIMIA I

disusun oleh :
Bagas Cahyadi NIM. I0516007

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELEAS MARET
SURAKARTA
2018
Macam – Macam Katalis
Penggolongan katalis berdasarkan fasenya di dalam sistem reaksi :
1. Katalis Homogen
Katalis homogen adalah katalis yang fasenya sama dengan fase reaktan dan
produk reaksi. ( fase katalis = fase reaksi). Sifat – sifat katalis homogen :
a. Keunggulan : aktivitas dan selektivitasnya tinggi, tidak mudah teracuni oleh
keberadaan pengotor, mudah dioperasikan, mudah dimodifikasi, dan mudah untuk
dipelajari
b. Kelemahan : sulit dipisahkan dari campuran reaksi, kurang stabil pada suhu
tinggi.
Contoh katalis homogen :
Reaksi berkatalis homogen, fase gas
CO (g) + ½ O2 (g) → CO2 (g) katalis: NO (g)
CH3CHO (g) → CH4 (g) + CO (g) katalis: uap I2
Reaksi berkatalis homogen, fase cair
C12H22O11 + H2O → C6H12O6 + C6H12O6 katalis: asam
CH3COOC2H5 + H2O → CH3COOH + C2H5OH katalis: asam
2. Katalis Heterogen
Katalis heterogen adalah katalis yang fasenya tidak sama dengan fase reaktan
dan/atau fase produk reaksi. Sifat – sifat katalis heterogen : mudah dipisahkan dari
campuran reaksi, tahan dan stabil terhadap suhu tinggi, mudah disiapkan dalam
bentuk pellet katalis padat, dan konstruksinya sederhana.
Contoh :
Katalis padat Fe untuk Proses Haber pada pembuatan amonia:
N2 (g) + 3 H2 (g) ↔ 2 NH3 (g)
Katalis padat Fe2O3-BiO2 untuk oksidasi amonia pada pembuatan asam nitrat:
4 NH3 (g) + 5 O2 (g) ↔ 4 NO (g) + 6 H2O (g)
Katalis padat Ni pada hidrogenasi hidrokarbon:
R1CH=CHR2 (l) + H2 (g) → R1CH2CH2R2 (l)
(minyak tak jenuh) (lemak jenuh)
Katalis arang (C) pada pembuatan asam khlorida:
H2 (g) + Cl2 (g) → 2 HCl (g)
3. Autokatalis
Autokatalis adalah zat hasil reaksi yang bertindak sebagai katalis. Contohnya :
CH3COOH yang dihasilkan dari reaksi metal asetat dengan air merupakan
autokatalis reaksi tersebut.
CH3COOCH3(aq) + H2O(l) → CH3COOH(aq) + CH3OH(aq)
dengan terbentuknya CH3COOH maka reaksi akan bertambah cepat.
4. Inhibitor
Inhibitor adalah zat atau senyawa yang kerjanya memperlambat reaksi atau
menghentikan reaksi. Contoh : I2 atau CO bersifat inhibitor pada reaksi
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)
5. Racun katalis
Racun katalis adalah inhibitor yang dalam jumlah sangat sedikit dapat mengurangi
atau menghambat kerja katalis. Contoh : CO2, CS2, atau H2S merupakan racun
katalis pada reaksi
Pt
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)

Penggolongan katalis berdasarkan keberadaannya di alam :


1. Katalis Biokimia
Disebut juga sebagai enzim, merupakan senyawa protein yang berukuran koloid,
dijumpai dalam system biokimia dan makhluk hidup. Contoh : enzim – enzim
dalam system pencernaan tubuh manusia.
Katalis biokimia bekerja pada suhu ambient. Setiap enzim memiliki suhu
optimumnya, apabila melebihi suhu optimumnya maka akan terjadi kerusakan
enzim (denaturasi protein).
2. Katalis yang Dibuat oleh Manusia (man-made catalyst)
Katalis ini bekerja pada suhu tinggi dan sebagaian berbentuk padatan.
Contoh :
Katalis V2O5 untuk reaksi oksidasi SO2 : SO2 (g) + ½ O2 (g) ↔ SO3 (g)
Katalis Fe-base untuk reaksi sintesis amonia: N2 (g) + 3 H2 (g) ↔ 2 NH3 (g)
Katalis oksida Cu-Zn untuk reaksi sintesis metanol: CO (g) + 2 H2 (g) ↔ CH3OH
(g)

Penggolongan material katalitik :


Contoh bentuk – bentuk katalis :

Penyangga (support)
Support berfungsi menjaga agar luas permukaan komponen aktif tetap besar.
Support harus tahan terhadap perubahan termal, sehingga seharusnya memiliki titik
leleh sedikit di atas komponen aktif. Penyangga dengan luas permukaan yang besar
antara lain : γ‐alumina, SiO2, karbon aktif, diatomaceous clay, dan SiO2‐Al2O3.
Besarnya konsentrasi komponen aktif atau biasa disebut loading juga mempunyai
efek yang signifikan agar penyangga bisa memberikan tingkat disperse komponen
aktif yang besar.

Jenis – Jenis Reaktor


Di dalam industri kimia, terdapat berbagai macam tipe reaktor kimia yang
dioperasikan. Reaktor – reaktor kimia tersebut memiliki banyak kelebihan
tersendiri, contohnya dalam mengatasi reaksi – reaksi yang terjadi dalam indusri
nyata. Dasar – dasar perancangan reaktor ditentukan pada jenis reaksi yang
berlangsung. Pada reaksi homogen, digunakan tipe reaktor batch, reaktor semi
batch, RATB, dan RAP. Sedangkan pada reaksi – reaksi heterogen, digunakan
reaktor – reaktor seperti fixed-bed reactor, trickle-bed reactor, atau moving-bed
reactor.

Pada umumnya, dunia industri


melakukan proses dengan
menggunakan reaktor - reaktor
heterogen .Reaktor heterogen
atau reaktor multifasa adalah
reaktor yang digunakan untuk
mereaksikan komponen-
komponen lebih dari satu fasa dan minimal terdapat 2 fasa.

Suatu reaksi memerlukan waktu yang cukup panjang untuk mencapai


kesetimbangan.Oleh karena itu,dibutuhkan suatu katalis yang berguna untuk
mempercepat kesetimbangan suatu reaksi. Dalam pemilihan katalis hendaknya
tidak menggunakan katalis yang sulit ditemukan atau yang harganya mahal karena
hal tersebut menyebabkan biaya proses menjadi mahal . Karena fungsinya yang
sangat penting, maka penggunaan katalis menjadi kebutuhan yang sangat penting
dalam berbagai industri. Kebutuhan akan katalis dalam berbagai proses industri
cenderung mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena proses kimia yang
menggunakan katalis cenderung lebih ekonomis.

Reaktor-reaktor yang umumnya merupakan suatu reaktor dengan katalis padatan


adalah Fixed-Bed Reactor,Fluidized-Bed Reactor,slurry reactor, dan riser bed.
Terdapat banyak industry yang menggunakan reaktor-reaktor ini,contohnya pada
pembuatan bahan bakar elemen nuklir dan produksi high bulk density.

Fixed-bed reaktor adalah jenis yang paling penting dari reaktor-reaktor yang telah
ada untuk dapat menunjang sintesis kimia. Dalam suatu reaktor , reaksi berlangsung
dengan katalis heterogen pada permukaan katalis yang disusun sebagai pipa dalam
reaktor . Selain sintesis kimia yang berharga , reaktor fixed-bed semakin sering
digunakan dalam beberapa industri penting yang menunjukkan peran vital
penggunaannya .
 Pembahasan Singkat dan Prinsip Dasar

Fluidized Bed Reactor (FBR) adalah reaktor katalitik


yang menggunakan katalis padat yang terfluidisasikan.
FBR menggunakan katalis yang bersifat heterogen,
katalis tersebut digunakan dengan jumlah yang cukup
banyak dan kemudian partikel katalis dialirkan dengan
kecepatan yang cukup tinggi sehingga katalis tersebut
dapat dianalogikan seperti fluida (fluidisasi).
Fluidisasi bertujuan agar pengadukan atau pencampuran umpan dengan katalis
berlangsung dalam tiap sudut reaktor.FBR mampu menampung banyak aliran
umpan dan katalis dalam prosesnya , karena pada umumnya FBR berukuran sangat
besar.

Katalis pada FBR biasanya berbentuk padatan, biasanya berbentuk seperti pasir.
Ukuran katalis pada FBR biasanya berukuran 10-300 microns, dengan tujuan agar
partikel katalis dapat mudah difluidisasikan. Apabila ukuran katalis yang digunakan
terlalu besar partikel akan sulit difluidisasikan disebabkan massa katalis yang terlalu
berat , sehingga katalis tidak dapat mengalir saat umpan atau reaktan dialirkan. .

Berikut merupakan contoh – contoh ukuran beberapa katalis padatan :


Fixed Bed Reactor atau Packed Bed Reactor (PBR)
menggunakan katalis heterogen seperti halnya FBR ,
namun katalis yang digunakan tidak difluidisasikan,
melainkan katalis yang digunakan dipadatkan atau
dengan kata lain tidak terpengaruh oleh arus dari
umpan . Proses yang terjadi pada PBR merupakan
kebalikan dari proses yang terjadi pada FBR. Umpan
akan lebih banyak melakukan kontak pada katalis
karena katalis mengikuti gaya gravitasi sehingga umpan harus melewati celah-celah
yang ada pada katalis. Dalam pemilihan katalis PBR ada hal-hal yang harus
diperhatikan, seperti:

1. Umur aktif katalis, merupakan lama katalis yang dapat dipakai sebelum
diregenerasi atau diganti dengan yang baru.
2. Bentuk dan ukuran katalis. Katalis yang digunakan pada PBR biasanya berbentuk
granular dan berukuran 1-5 mm.
3. Pressure Loss. Proses penggunaan katalis yang mengalir pada industri umumnya
menyebabkan hilang tekan, hilangnya tekanan pada flow system yang membuat
pompa atau compressor bekerja lebih keras untuk menghasilkan laju yang
diinginkan.

Biasanya katalis yang digunakan pada PBR merupakan gabungan dari senyawa nikel,
tembaga, platinum, atau rhodium.Berikut merupakan contoh – contoh jenis/bentuk
beberapa katalis padatan :

Anda mungkin juga menyukai