Anda di halaman 1dari 12

PEMBUATAN NaCl

KELOMPOK 2

Cariessa Salsanofa H.D. (I0516011)

Della Intania Putri N. (I0516013)

Devaliandra Ramadhana (I0516014)

Dinda Sekar Laras (I0516015)

Dyah Ayu Ramadhani (I0516016)

Frank Rijkaard R. (I0516018)

Hanifah Ayu Pratiwi (I0516019)

Henry Alvin S. L. (I0516020)

Hidayat (I0516021)

Irfaan Fauzi (I0516022)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2018
1. Sifat Bahan Baku dan Produk

Bahan Baku :

A. Garam rakyat (Kaufmann ; Wikipedia.; Perry 7ed)

Nama Lain : Crude Sea Salt

Rumus Molekul : NaCl (komponen utama)

Rumus Bangun : Na – Cl

Berat Molekul : 58,5

Warna : putih

Bau : tidak berbau

Bentuk : kristal

Specific Gravity : 2,163

Melting Point : 800,4°C

Boiling Point : 1413°C

Solubility, Cold Water : 35,7 kg/ 100 kg H2O (H2O=0°C)

Solubility, Hot Water : 39,8 kg/ 100 kg H2O (H2O=100°C)

Komposisi Garam Rakyat : (Kaufmann : 59)

Komponen % Berat

NaCl 84,60%

CaSO4 1,02%

MgCl2 2,56%

MgSO4 0,81%

Impuritis 0,58%

H2 O 10,43%

100,00%
B. Caustic Soda (Wikipedia.; Perry 7ed)

Nama Lain : Soda Lye, Soda api

Rumus Molekul : NaOH (komponen utama)

Rumus Bangun : Na – OH

Berat Molekul : 40

Warna : tidak berwarna

Bau : berbau kaustik

Bentuk : larutan 48%

Specific Gravity : 2,130

Melting Point : 318,4°C

Boiling Point : 1390°C

Solubility, Cold Water : 42 kg/ 100 kg H2O (H2O=0°C)

Solubility, Hot Water : 347 kg/ 100 kg H2O (H2O=100°C)

Komposisi Caustic Soda : (PT. Asahimas Chemical)

Komponen % Berat

NaOH 48,00%
H2O 52,00%
100,00%

C. Soda Ash (OCI soda ; Wikipedia.; Perry 7ed)

Nama Lain : Disodium carbonate


Rumus Molekul : Na2CO3 (komponen utama)
Rumus Bangun :
Berat Molekul : 106
Warna : putih
Bau : tidak berbau
Bentuk : serbuk
Specific Gravity : 2,533
Melting Point : 851°C

Boiling Point : terdekomposisi diatas


851°C

Solubility, Cold Water : 7,1 kg/ 100 kg H2O


(H2O=0°C)

Solubility, Hot Water : 48,5 kg/ 100 kg H2O


(H2O=104°C)

Komposisi Soda Ash : (OCI Chemical Corp.)

Komponen % Berat
Na2CO3 99,80%
Na2SO4 0,10%
NaCl 0,08%
H2 O 0,02%
100,00%

D. Barium Klorida
Rumus molekul : BaCl2

Keadaan fisik : padatan berbentuk kristal, berwarna putih,


tidak berbau, dan memiliki rasa pahit dan
asin
Titik didih : 1560oC
Titik leleh : 963oC
Tekanan uap : < 0,1 mmHg pada 20oC
Berat jenis : 3,917

Volatilitas : kelarutan dalam air 59% pada 100 oC.


Larut dalam methanol. Larut sedikit dalam asam hidroklorat, asam
nitrat. Tidak dapat larut dalam etanol, aseton, etil asetat

Produk :

A. Sodium Chloride (chemie.de ; chemicalland21.com)

Nama Lain : Sodium Chloride, Garam meja

Rumus Molekul : NaCl

Rumus Bangun : Na – Cl

Berat Molekul : 58,5

Warna : putih

Bau : tidak berbau

Bentuk : kristal

Specific Gravity : 2,163

Melting Point : 800,4°C

Boiling Point : 1413°C

Solubility, Cold Water : 35,7 kg/ 100 kg H2O (H2O=0°C)

Solubility, Hot Water : 39,8 kg/ 100 kg H2O (H2O=100°C)

Komposisi produk : kadar minimum 90% (Keyes : 169)

Kegunaan produk utama sodium chloride : (Keyes : 169)


1. Industri kimia makanan, bumbu penyedap
2. Industri kimia pengawet makanan
3. Industri kimia lainnya : produksi berbasis natrium, tekstil, susu,
refrigerasi, metalurgi, kulit, pengemasan, dan pengolahan air

2. Seleksi proses
Berdasarkan uraian macam proses diatas, maka dapat ditabelkan

perbandingan masing-masing proses sebagai berikut :

A. Seleksi Proses

Macam Proses
Parameter Multi-Effect Rock Salt Solar
Open pan
Evaporation Mining Evaporation
Brine / Air
Bahan Baku Utama Brine Batuan Garam Air laut
laut
Bahan Baku Soda ash,
Steam - -
Pembantu Caustic Soda
Yields Produk 99,8% 98,5%-99,4% 98,5% - 99,4% 95,0%
Peralatan Mahal Sederhana Mahal Sederhana
Utilitas Mahal Ekonomis Ekonomis Ekonomis
Instrumentasi Mahal Sederhana Mahal Sederhana

Dari uraian diatas, maka dipilih pembuatan Sodium Chloride

dari air laut dengan proses multiple effect evaporation, dengan beberapa

pertimbangan :
a. Bahan baku mudah didapat di dalam negeri.

(bisa dibuat dengan melarutkan garam rakyat)

b. Yields yang dihasilkan lebih tinggi dibanding proses lainnya.

c. Produk yang dihasilkan memenuhi standar pasar.

3. TINJAUAN TERMODINAMIKA

Reaksi :
MgCl2(Aq) + 2 NaOH(Aq) 2 NaCl(S) + Mg(OH)2(Aq)

Senyawa ΔGf° (J/mol.K) ΔHf° (J/mol)

MgCl2(aq) - -794.487

NaOH(aq) -419.150 -469.730

NaCl(s) -384.138 -411.153

Mg(OH)2(aq) - -937.424

0
∆H = -126.943 J/molK
(298 K)
0
∆G = 35.012 J/molK
(298 K)

4. TINJAUAN KINETIKA
0
T operasi = 305 K k1>k2
K=3,19
Maka reaksi berjalan ke kanan
K=k1/k2
atau ke arah produk
k1=3,19 k2

a. Reaksi antara NaOH dan MgCl2 termasuk reaksi orde 3


Reaksi : MgCl2(Aq) + 2 NaOH(Aq) 2 NaCl(S) + Mg(OH)2(Aq)
b. Persamaan Kecepatan Reaksi :
-rA = k.CA 2.CB
-rA = k (CA0(1 – XA))2 (CB0(1 – XA))
c. keterangan:
CA0 = Konsentrasi NaOH mula-mula, mol/L
CB0 = Konsentrasi MgCl2 mula-mula, mol/L
XA = Konversi dari NaOH

5. PROSES PEMBUATAN

Pembuatan pra rencana pabrik garam farmasi dari garam rakyat ini dapat
dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:
1) Unit Pemurnian Bahan Baku
2) Unit Penguapan dan Pengeringan
3) Unit Pengendalian Produk

1) Unit Pemurnian Bahan Baku


Garam rakyat dengan kadar NaCl sebesar 85,6% dilarutkan dalam Tangki
Pelarut (Mixer) (M-110) dengan penambahan air proses dari utilitas menjadi
larutan brine dan komponen- komponen pengotor juga terlarutkan. Pelarutan
garam dilakukan pada suhu 30oC dengan tekanan 1 atm. Setelah itum larutan
brine dipompa ke dalam reaktor (R-120) untuk direaksikan dengan caustic soda,
barium chloride dan soda ash. Reaksi yang terjadi adalah:

Reaksi-1.
CaSO4(Aq) + Na2CO3(Aq) ⎯⎯→ Na2SO4(Aq) + CaCO3(S) (1)

Reaksi-2.
MgCl2(Aq) + 2NaOH(Aq) ⎯⎯→ 2NaCl(Aq) + Mg(OH)2(S) (2)

Reaksi-3.
MgSO4(Aq) + 2NaOH(Aq) ⎯⎯→ Na2SO4(Aq) + Mg(OH)2(S) (3)

Reaksi-4.
Na2SO4(Aq) + BaCl2(Aq) ⎯⎯→ 2NaCl(Aq) + BaSO4(S) (4)

Reaksi yang berlangsung selama 1 jam bersifat eksotermis namun tidak


digunakan air pendingin untuk menjaga kondisi operasi, karena diharapkan suhu
larutan naik sehingga mengurangi beban Evaporator (V-210). Produk yang keluar
dari reaktor (R-120) memiliki kadar air 88,29%.
Produk reaktor kemudian dialirkan ke dalam tangki flokulator (R-130).
Suhu operasi di dalam tangki flokulator (R-130) adalah 30oC dengan tekanan 1
atm. Dalam tangki flokulator (R-130) terjadi proses penghilangan impuritis dengan
penambahan flokulan. Fungsi dari flokulan adalah untuk membentuk flok-flok dari
impuritis dan tidak terlarut sehingga lebih mudah untuk diendapkan. Flokulan yang
ditambahkan ke dalam tangki sebanyak 3 ppm/jam sehingga dibutuhkan 0,57
ton/tahun.
Keluaran dari flokulator (R-130) kemudian dialirkan ke dalam settler (H-
140). Suhu operasi di dalam settler (H-140) berkisar 30oC dengan tekanan 1 atm.
Di dalam settler (H-140) terjadi proses pemisahan sludge dan filtrat dengan proses
sedimentasi. Sludge berupa limbah padat yang terdiri dari CaCO3, Mg(OH)2, dan
BaSO4 kemudian dialirkan ke unit waste water treatment, sedangkan filtrat berupa
larutan brine dipompa menuju tangki netralisasi (R-150) yang sebelumnya filtrat
dialirkan pada tangki penampung I (F-142). Larutan brine yang masuk ke dalam
tangki netralisasi (R-150) direaksikan dengan HCl untuk menghilangkan
kandungan NaOH dalam brine serta menghasilkan NaCl yang lebih banyak. Reaksi
yang terjadi adalah:

NaOH(Aq) + HCl(Aq) ⎯⎯→ NaCl(Aq) + H2O(S) (5)

Hasil dari proses netrasilasi berupa larutan brine bebas NaOH ditampung
terlebih dahulu di dalam tangki penampung II (F-153) sebelum menuju evaporator
(V-210) untuk proses selanjutnya. Selain sebagai penampung, tangki penampung
(F-153) juga berfungsi untuk mengatur rate masuk ke proses berikutnya

2) Unit Penguapan dan Pengeringan


Larutan brine yang telah murni kemudian dipekatkan di dalam double effect
evaporator (V-210) hingga mencapai kondisi saturated brine. Di dalam double
effect evaporator (V-210) ini, larutan diuapkan kandungan airnya hingga mencapai
konsentrasi 35%. Kondisi operasi pada double effect evaporator (V-210)
bertekanan 1 atm dengan suhu operasi 110oC. Suhu operasi tersebut disesuaikan
dengan kenaikan titik didih air menggunakan duhring-line.

Larutan brine yang telah mecapai kondisi jenuh akan dialirkan menuju
Vacuum Pan Crystallizer. Saturated brine tersebut dipekatkan kembali hingga
mencapai konsentrasi 50% agar terbentuk kristal-kristal garam. Vacuum Pan
Crystallizer (V-220) beroperasi pada kondisi vakum dengan tekanan 0,7 atm
dengan suhu 90oC. Slurry (campuran kristal garam dan mother liquor) kemudian
di pompa menuju ke centrifuge (H-230) untuk dipisahkan antara padatan kristal
garam dengan mother liquor.

Di dalam centrifuge (H-230), campuran kristal garam dengan mother


liquor dipisahkan satu sama lain dan filtrat yang dihasilkan (mother liquor)
dikembalikan ke dalam tangki penampung II (F-153). Produk keluar dari
centrifuge memiliki konsentrasi NaCl diatas 98%.
Kristal garam yang telah dipisahkan dari mother liquor kemudian
disalurkan melewati Belt Conveyor I (J-311) menuju Rotary Dryer (B-310) untuk
dikeringkan. Pada Rotary Dryer, terjadi proses pengeringan kristal garam pada
suhu 100oC dan tekanan 1 atm dengan bantuan panas secara berlawanan arah.
Bahan yang keluar Rotary Dryer (B-310) memiliki konsentrasi NaCl sebesar
99,93%.
Padatan yang terbawa udara panas dialirkan menuju Cyclone I (H-312)
sebesar 1% yang diumpankan secara bersamaan dengan produk bawah Rotary
Dryer (B-310) menuju ke Belt Conveyor II (J-321) untuk proses pendinginan
sampai suhu 45oC dengan Rotary Cooler (B-320).
Pada Rotary Cooler (B-320) terjadi proses pengeringan kristal garam
dengan udara kering pada suhu 45oC dan tekanan 1 atm dengan arah alir udara
kering berlawanan arah. Bahan yang keluar dari Rotary Cooler (B-320) memiliki
konsentrasi NaCl sebesar 99,93%
Padatan yang terbawa udara panas dialirkan menuju Cyclone II (H-322)
sebesar 1% yang diumpankan secara bersamaan dengan produk bawah Rotary
Cooler (B-320) menuju ke Bucket Elevator (J-411) untuk proses berikutnya.
Sementara udara yang berasal dari Cyclone I (H-312) dan Cyclone II (H-
322)dikeluarkan untuk kemudian menjadi gas buang.

3) Unit Pengendalian Produk


Setelah melewati Bucket Elevator (J-411), suhu kristal garam turun
menjadi 30oC dari suhu awal 40oC. Kemudian diumpankan menuju Crusher (C-
410) pada suhu 30oC dan tekanan operasi 1 atm untuk dihaluskan hingga
mencapai ukuran 50 mesh. Kristal garam kemudian disaring pada Screener (H-
420), dimana produk yang tidak lolos pada Screener (H-420) direcycle kembali
ke Crusher (H-410) dengan Bucket Elevator (J-411). Kemudian produk kristal
garam berukuran 50 mesh ditampung pada Tangki Produk (silo sodium chloride)
(F-430) sebagai produk akhir.
Spesifikasi produk
Dari proses pembuatan garam farmasi dengan proses vacuum pan
dilakukan perhitungan neraca massa pada setiap alat dan dihasilkan produk
dengan spesifikasi sebagai berikut:
Spesifikasi Produk
Komponen Massa Fraksi (%)
(kg/jam)
NaCl 2553,568 99,937
H2O 1,597 0,063
Total 2555,165 100,000

Anda mungkin juga menyukai