“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Standar Nasional Indonesia
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi
dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun dan dilarang mendistribusikan dokumen ini baik
secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Gd. Manggala Wanabakti
Blok IV, Lt. 3,4,7,10.
Telp. +6221-5747043
Fax. +6221-5747045
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
SNI ISO 10545-13:2010
Daftar isi
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Daftar isi.................................................................................................................................... i
Prakata…………………………………………………………………………………………………iii
1 Ruang Lingkup................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif................................................................................................................... 1
3 Prinsip ................................................................................................................................ 1
4 Larutan uji .......................................................................................................................... 1
5 Peralatan............................................................................................................................ 3
6 Benda uji ............................................................................................................................ 3
7 Prosedur untuk ubin tak berglasir ...................................................................................... 5
8 Prosedur untuk ubin berglasir ............................................................................................ 7
9 Laporan hasil uji............................................................................................................... 11
© BSN 2010 i
SNI ISO 10545-13:2010
Content
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Content………………………………………………………………………………………………….ii
Foreword……………………………………………………………………………………………….ii
v
1 Scope................................................................................................................................. 2
2 Normative reference .......................................................................................................... 2
3 Principle ............................................................................................................................. 2
4 Aqueous test solutions....................................................................................................... 2
5 Apparatus .......................................................................................................................... 4
6 Test specimens.................................................................................................................. 4
7 Procedure for unglazed tiles .............................................................................................. 6
8 Procedure for glazed tiles .................................................................................................. 8
9 Test report ....................................................................................................................... 12
© BSN 2010 ii
SNI ISO 10545-13:2010
Prakata
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Standar Nasional Indonesia (SNI) Ubin keramik – Bagian 13: Penentuan ketahanan terhadap
bahan kimia ini merupakan hasil adopsi identik dengan metoda terjemahan (bilingual) dari
ISO 10545-13:1995 Ceramic tiles – Part 13: Determination of chemical resistance.
SNI ini disusun sesuai dengan ketentuan yang diberikan dalam Pedoman Standardisasi
Nasional (PSN) 03.1, Adopsi Standar Internasional dan Publikasi Internasional lainnya
Bagian 1: Adopsi Standar Internasional menjadi SNI (ISO/IEC Guide 21-1-2005, Regional or
national adoption of international Standards and other International Deliverables – Part 1:
Adoption of International Standard, MOD) dan PSN 08:2007 Penulisan SNI.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 81-01, Industri Kaca dan Keramik dan telah dibahas
dalam rapat konsensus lingkup panitia teknis di Bandung pada tanggal 17 September 2008.
Hadir dalam rapat tersebut wakil dari pemerintah, produsen, konsumen, pakar akademis dan
peneliti serta instansi teknis terkait lainnya. SNI ini juga telah melalui konsensus nasional
melalui pemungutan suara (voting) pada tanggal 22 Januari 2010 s.d 22 Februari 2010.
SNI ISO 10545, terdiri dari 17 bagian dengan menggunakan judul secara umum Ubin
keramik :
Foreword
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
The National Indonesia Standard (SNI) Ceramic Ubin keramik – Bagian 13: Penentuan
ketahanan terhadap bahan kimia is identical adoption by translation method (bilingual) of ISO
10545-13:1995 Ceramic tiles – Part 13: Determination of chemical resistance.
For this purposed, the following editorial change have been made:
a) dot mark has been changed by comma and vice versa for the number writing,
b) terminology of International Standard has been changed by National Standard and
translated to be national standard.
The SNI was drafted accordance with the rules given in the National Standardization Guide
(PSN 03.1:2007), Adoption of International Standards and Other International Deliverables –
Part 1: Adoption of International Standards into SNI and PSN 08:2007, SNI Writing.
The SNI was prepared by Technical Committee 81-01, Glass and Ceramic Industry and has
been discussed in consensus meeting for Technical Committees in Bandung on 17
September 2008. The meeting was attended by the representatives from government,
producer, consumer, academic expert, researcher, and other related institution. This SNI has
passed national which is the voting conducted on 22 January 2010 until 22 February 2010.
SNI ISO 10545, consists of 17 parts with general title Ceramic tiles:
© BSN 2010 iv
SNI ISO 10545-13:2010
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
1 Ruang Lingkup
Standar SNI ISO 10545 menetapkan metode uji untuk menentukan ketahanan terhadap
bahan kimia dari ubin keramik pada suhu kamar. Metode ini dapat diaplikasikan untuk
semua tipe ubin keramik.
2 Acuan normatif
Standar-standar berikut berisi syarat-syarat yang diacu oleh SNI ISO 10545. Pada saat
standar ini dipublikasikan, sudah dinyatakan sah. Semua standar dapat direvisi, dan
pemakai standar bagian SNI ISO 10545 harus meneliti kemungkinan menggunakan standar
edisi terbaru dari standar di bawah ini.
3 Prinsip
Pengaruh perlakuan larutan uji terhadap benda uji dan penentuan secara visual terhadap
perubahan yang ditimbulkan setelah jangka waktu tertentu.
4 Larutan uji
Larutan natrium hipoklorit, 20 mg/L, yang dipersiapkan dari natrium hipoklorit teknis yang
mengandung 13 % ( b / b ) klorida aktif.
a) larutan asam klorida 3 % ( V / V ), yang dipersiapkan dari asam klorida pekat (ρ = 1,19
g/mL);
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
1 Scope
This part of ISO 10545 specifies a test method for determining the chemical resistance of
ceramic tiles at room temperature. The method is applicable to all types of ceramic tiles.
2 Normative reference
The following standards contain provisions which, through reference in this text, constitute
provisions of this part of SNI ISO 10545. At the time of publication, the editions indicated
were valid. All standards are subject to revision, and parties to agreements based on this
part of SNI ISO 10545 are encouraged to investigate the possibility of applying the most
recent editions of the standards indicated below.
3 Principle
Subjection of the test specimens to the action of the test solutions and visual determination
of attack after a defined period.
Sodium hypochlorite solution, 20 mg/l, prepared from technical grade Sodium hypochlorite
with about 13 % ( m / m ) on active chloride.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
a) larutan asam klorida 18 % ( V / V ), yang dipersiapkan dari asam klorida pekat ( ρ = 1,19
g/mL);
5 Peralatan
5.1 Bejana bertutup, terbuat dari gelas borosilikat 3.3 (ISO 3585) atau bahan lainnya yang
sesuai.
5.2 Gelas borosilikat 3.3 berbentuk silinder (ISO 3585) atau bahan lainnya yang sesuai
dan mempunyai tutup atau lubang pembuka untuk pengisian.
5.3 Oven pengering, yang dapat beroperasi pada suhu (110 ± 5) oC.
Sistem pengering microwave, inframerah atau lainnya yang memungkinkan waktu
pengeringan lebih singkat dapat digunakan seandainya sudah dibuktikan memberikan hasil
yang sama .
5.9 Lampu elektrik, berdaya 40 W, dengan bagian dalam berwarna putih (misalnya
silikon).
6 Benda uji
Lima benda uji seharusnya digunakan untuk tiap larutan uji. Benda uji seharusnya mewakili
contoh, dalam hal ubin yang warnanya berbeda-beda atau efek dekoratifnya berbeda-beda
pada bagian permukaan sebaiknya ikutkan seluruh bagian yang berbeda tersebut.
Potong tiap ubin sehingga diperoleh benda uji berbentuk bujur sangkar (50 mm x 50 mm),
sehingga satu sisinya bukan merupakan sisi yang terpotong.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
a) Hydrochloric acid solution, 3 % ( V / V ), prepared from concentrated hydrochloric acid
( ρ = 1,19 g/ml);
5 Apparatus
5.1 Vessel with a lid, made of borosilicate glass 3.3 (ISO 3585), or any other suitable
material.
5.2 Cylinder of borosilicate glass 3.3 (ISO 3585), or any other suitable material having a
lid or an opening for filling.
Microwave, infrared or other drying systems allowing shorter drying times may be used
provided that it has been determined that the result are obtained.
6 Test specimens
Five test specimens shall be used with each test solution. Test specimens shall be
representative of the sample; where tiles have different colors or decorative effects on part of
the surface, care should be taken to include all distinctive part.
Cut a square test specimen (50 mm x 50 mm) from each tile under test so that one side each
test specimen is not a cut side.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Gunakan benda uji yang tidak rusak, dapat berupa ubin utuh atau bagian dari ubin.
Cuci permukaan benda uji dengan pelarut yang sesuai, misalnya metanol. Jangan
menggunakan benda uji yang cacat permukaannya.
Keringkan benda uji didalam oven pengering (5.3) pada suhu (110 ± 5) oC sampai berat
konstan, yaitu sampai selisih berat diantara dua pengukuran berurutan kurang dari 0,1 g.
Selanjutnya dinginkan benda uji sampai pada suhu kamar.
Rendam benda uji secara vertikal ke sebuah bejana yang mengandung larutan uji sampai
kedalaman 25 mm. Bagian sisi benda uji yang bukan potongan harus tercelup.
Tutup bejana dengan penutup (5.1) dan jaga pada suhu (20 ± 2) oC selama 12 hari.
Setelah 12 hari, cuci benda uji dengan air mengalir selama 5 hari dan didihkan selama 30
menit, benda uji harus tercelup seluruhnya. Pindahkan benda uji dari air, seka dengan lap
kulit chamois (5.4) yang lembab dan keringkan dalam oven pengering pada suhu (110 ± 5)
o
C.
Amati benda uji secara visual dari jarak pandang 25-30 cm dengan mata telanjang atau
dengan kacamata apabila biasa menggunakannya, untuk mengetahui perubahan pada
bagian permukaan dan sisi yang tidak dipotong. Selanjutnya amati bagian yang dipotong
yang tercelup tadi. Gunakan cahaya di siang hari atau lampu (dengan intensitas cahaya
sekitar 300 lx), tapi hindari sinar matahari secara langsung.
7.2.1 untuk benda yang menggunakan larutan uji 4.1 dan 4.2
1
Kelas UA: tidak ada perubahan yang terlihat
Kelas UC: terlihat perubahan pada sisi yang terpotong, sisi yang tidak terpotong dan
permukaan benda uji
1
Jika terjadi sedikit perubahan warna, ini tidak termasuk interaksi kimia
© BSN 2010 5 dari 14
SNI ISO 10545-13:2010
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Use undamaged test specimens, which may be either whole tiles or parts of tiles.
Thoroughly clean the surface with a suitable solvent, for example methanol. Do not use test
specimens with surface defects.
Dry the test specimens in the oven (5.3) adjusted to (110 ± 5) °C, until they reach constant
mass, i.e. until the difference between two successive weighing is less than 0,1 g. Then cool
the tiles to room temperature.
Use the test solutions listed in 4.1, 4.2, 4.3.1 and 4.3.2.
Immerse the test specimens vertically to a depth of 25 mm in the vessel (5.1) containing the
test solution. The non-cut side of each test specimen shall be fully immersed. Cover with the
lid (5.1) and maintain at (20 ± 2) °C for 12 d.
After 12 d, subject the test specimens to running water for 5 d and then boil them for 30 min
while completely immersed in water. Remove the test specimens from the water, dab with a
wet, but wrung-out, chamois leather (5.4) and dry in the oven adjusted to (110 ± 5) °C.
Examine the test specimens at a distance of 25 cm to 30 cm, with the naked eye or with
spectacles if usually worn, for changes on the proper surface and the non-cut edge. Then
examine the parts of the cut edges that were immersed. Daylight or artificial illumination is
permitted (approximately 300 lx), but direct sunlight shall be avoided.
Class UC: Visible effects on cut sides, non-cut sides and on the proper surface
1
If the hue changes slightly, this is not considered to be chemical attack
© BSN 2010 6 dari 14
SNI ISO 10545-13:2010
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Kelas ULA: tidak ada perubahan yang terlihat 1
Kelas ULC: terlihat perubahan pada sisi yang terpotong, sisi yang tidak terpotong dan
permukaan benda uji
Kelas UHC: terlihat perubahan pada sisi yang terpotong, sisi yang tidak terpotong dan
permukaan benda uji
Buat lapisan yang homogen menggunakan bahan penyekat (5.6) setebal 3 mm pada bibir
silinder (5.2). Tempatkan bagian atas silinder pada permukaan ubin berglasir dan sekat
disekeliling silinder tersebut.
Tuangkan larutan uji kedalamnya sampai ketinggian (20 ± 1) mm. Larutan uji yang
digunakan adalah larutan uji 4.1, 4.2 dan 4.3.1, jika diminta larutan 4.3.2 juga dapat
digunakan. Pastikan selama pengujian larutan uji pada suhu (20 ± 2) oC.
Untuk menguji ketahanan terhadap bahan kimia ubin rumah tangga, bahan garam untuk
kolam renang dan asam sitrat, pastikan terjadi kontak antara larutan uji dengan benda uji
selama 24 jam. Pindahkan silinder dan cuci permukaan glasir dengan pelarut yang sesuai
untuk menghilangkan bahan penyekat yang digunakan.
Untuk menguji ketahanan benda uji terhadap asam klorida dan kalium hidroksida, pastikan
terjadi kontak antara larutan uji dengan benda uji tersebut selama 4 hari. Kocok larutan uji
secara perlahan sehari sekali dan pastikan ketinggian larutan uji tidak berubah. Ganti larutan
uji setelah 2 hari. Dua hari kemudian, angkat silinder dan cuci permukaan glasir dengan
pelarut yang sesuai untuk menghilangkan bahan penyekat yang digunakan.
1
Jika terjadi sedikit perubahan warna, ini tidak termasuk interaksi kimia
© BSN 2010 7 dari 14
SNI ISO 10545-13:2010
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Class ULA: No visible effect 1
Class ULC: Visible effects on cut sides, non-cut sides and on the proper surface
Class UHC: Visible effects on cut sides, non-cut sides and on the proper surface
Apply a uniform layer of the sealing material (5.6), 3 mm thick, to rim of the cylinder (5.2).
Turn the cylinder upside down onto a fresh part of the glazed surface, and seal around the
rim.
Pour the test solution through the inlet to a height of (20 ± 1) mm. The test solution shall be
any of those listed in 4.1, 4.2 and 4.3.1; if required, the test solutions listed in 4.3.2 may be
used. Maintain the test assembly at to (20 ± 2) °C.
For testing the resistance to household chemicals, swimming pool salts and citric acid,
maintain the test solution in contact with the test specimen for 24 h. Remove the cylinder and
clean the glazed surface with a suitable solvent to completely remove the sealing material.
For testing the resistance to hydrochloric acid and potassium hydroxide, maintain the test
solution in contact with the test specimen for 4 d. Shake the test assembly gently once a day
and ensure that the level of the test solution does not change. Replace the test solution after
2 d. After two days, remove the cylinder and clean the glazed surface with a suitable solvent
to completely remove the sealing material.
1
If the hue changes slightly, this is not considered to be chemical attack
© BSN 2010 8 dari 14
SNI ISO 10545-13:2010
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
8.2.1 Umum
Keringkan permukaan benda yang telah diuji terlebih dahulu sebelum dievaluasi. Untuk
memulai apakah uji pensil (sebagaimana diuraikan pada 8.2.2.2) dapat diterapkan, gambar
beberapa garis dengan pensil HB (5.8) pada bagian permukaan glasir yang belum terkena
larutan uji dan bersihkan garis tersebut dengan kain lembab (5.5).
Jika garis pensil tidak bisa hilang, sistem klasifikasi pada Gambar 1 tersebut tidak dapat
diaplikasikan dan ubin ini harus dilaporkan sebagai ”tidak termasuk klasifikasi normal”.
Alternatif klasifikasi visual untuk ubin ini diberikan sesuai 8.2.3.
Untuk ubin yang telah lulus uji pensil, lakukan prosedur uji sesuai 8.2.2.1, 8.2.2.2 dan 8.2.2.3
dan gunakan sistem klasifikasi yang disajikan pada Gambar 1.
Amati permukaan yang sudah diuji dari semua sudut pada jarak pandang 25 cm dengan
mata telanjang atau dengan kacamata apabila biasa menggunakannya, untuk setiap
perbedaan yang tampak dari permukaan yang tidak terkena larutan uji , misalnya perubahan
refleksi atau kekilapan.
Gunakan cahaya di siang hari atau lampu (dengan intensitas cahaya 300 lx), tapi harus
dihindari sinar matahari langsung.
Setelah pengamatan, jika tidak ada perubahan yang terlihat, lakukan uji pensil sesuai
8.2.2.2. Jika terlihat perubahan, lakukan uji refleksi sesuai 8.2.2.3.
Buat beberapa garis dengan menggunakan pensil HB (5.8) pada permukaan yang telah diuji
dan permukaan yang tidak terkena larutan uji.
Hapus garis tersebut dengan menggunakan lap lembab (5.5). Jika garis pensil pada benda
yang terkena larutan uji tersebut hilang, benda uji tersebut masuk kategori kelas A. Jika
garis pensil tidak hilang, masuk kategori kelas B.
Atur letak ubin sehingga bayangan lampu (5.9) terlihat pada permukaan yang tidak terkena
larutan uji. Sudut sinar datang ke permukaan benda uji harus mendekati 45o dan jarak
antara benda uji dengan sumber cahaya adalah (350 ± 100) mm.
Kriteria penilaian ini berupa ketajaman refleksi dan bukan kilapnya permukaan. Atur letak
kedua sisi ubin sehingga bayangan lampu jatuh pada kedua sisi secara bersamaan amati
apatah bayangan pada bagian yang terkena larutan uji buram dibandingkan terhadap
permukaan yang tidak terkena larutan uji.
Pengujian ini tidak bisa diterapkan pada glasir tertentu, terutama yang berglasir kusam. Jika
hasil refleksi jelas, permukaan benda uji masuk kategori kelas B. Jika hasil refleksi buram,
permukaan benda uji masuk kategori kelas C.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
8.2.1 General
Completely dry the surface that has been tested before assessment can commence. In order
to assess whether the pencil test (described in 8.2.2.2) is applicable draw several lines with
the pencil (5.8) on untreated part of the glazed surfaces and attempt to remove the marks
with a wet cloth (5.5). If the pencil marks cannot remove, the classification system of figure 1
is not applicable and these tiles shall be reported as “Normal classification not possible”. An
alternative report visual classification is provided for these tiles in 8.2.3.
For tiles passing the pencil test, carry out the operations described in 8.2.2.1, 8.2.2.2 and
8.2.2.3 and apply the classification system indicated in Figure 1.
Examine the surface that has been tested from all angles from a standard distance of 25 cm,
with the naked eye or with spectacles if usually worn, for any difference in appearance in
reflection or the development of brilliance.
Daylight or artificial illumination is permitted (approximately 300 lx), but direct sunlight shall
be avoided.
After examination, if there is no visible effect, perform the pencil test described in 8.2.2.2. if
there is a visible effect, perform the reflection test described in 8.2.2.3.
Draw several lines with the pencil (5.8) both on the surface under test and on the unrated
surface.
Attempt to remove the pencil lines with the wet cloth (5.5). If the pencil marks are removed
from the treated surface, the surface corresponds to class A. if they are not removed, the
surface corresponds to class B.
Hold the tile so that the image of the lamp (5.9) is reflected on the untreated surface. The
angles of incidence of the light upon the surface shall be approximately 45 ° and the distance
between the tile and the light source shall be (350 ± 100) mm.
The criterion of judgement shall be the sharpness of the reflection and not the brightness of
the surface. Position the tile so that the image falls simultaneously on both treated and
untreated part and determine whether it is any less clear on the treated part.
This test cannot be applied to certain glazed, in particular those which are dull. If the
reflection is clear, the surface corresponds to class B. if the reflection is blurred, the surface
corresponds to class C.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Untuk ubin yang gagal dalam uji pensil dan dilaporkan sebagai ”diluar klasifikasi normal”,
gunakan klasifikasi berikut.
Jika disetujui larutan uji 4.3.2 dapat digunakan, ubin dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
e) klasifikasi untuk setiap larutan uji dan untuk setiap benda uji, sesuai 7.2 atau 8.2.
1
Jika terjadi sedikit perubahan warna, ini tidak termasuk interaksi kimia
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
For tiles failing the pencil test and reported as “Normal classification not possible”, use the
following classification:
If, as agreed, test solutions listed in 4.3.2 have been used, tiles are divide into the following
classes
9 Test report
e) the classification for each test solution and for each test specimen, according to 7.2 or
8.2 as appropriate.
1
If the hue changes slightly, this is not considered to be chemical attack
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Setelah uji kimia
GA GB GC
GLA GLB GLC
GHA GHB GHC
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Chemical attack
Visual examination
GA GB GC
GLA GLB GLC
GHA GHB GHC