Anda di halaman 1dari 24

SNI IEC 61195:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia

Lampu fluoresen dengan kaki lampu ganda –


Spesifikasi keselamatan
(IEC 61195 (1999), IDT)

ICS 29.140.30 Badan Standardisasi Nasional


“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 61195:2009

Daftar isi

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar isi................................................................................................................................. i
Prakata ................................................................................................................................. ii
1 Umum .......................................................................................................................... 1
1.1 Ruang lingkup.............................................................................................................. 1
1.2 Acuan normatif............................................................................................................. 1
1.3 Definisi ......................................................................................................................... 2
2 Persyaratan keselamatan ............................................................................................ 3
2.1 Umum .......................................................................................................................... 3
2.2 Penandaan .................................................................................................................. 3
2.3 Persyaratan mekanis kaki lampu................................................................................. 3
2.4 Tahanan isolasi ........................................................................................................... 5
2.5 Kuat listrik .................................................................................................................... 5
2.6 Bagian yang secara tidak sengaja bisa menjadi bertegangan .................................... 5
2.7 Ketahanan terhadap panas dan api............................................................................. 6
2.8 Jarak rambat untuk kaki lampu.................................................................................... 6
2.9 Kenaikan suhu kaki lampu........................................................................................... 7
2.10 Panjang keseluruhan lampu minimum......................................................................... 7
2.11 Informasi untuk rancangan luminer ............................................................................. 7
2.12 Informasi untuk rancangan balast................................................................................ 7
3 Penilaian ...................................................................................................................... 8
3.1 Umum .......................................................................................................................... 8
3.2 Penilaian produksi seluruhnya dengan menggunakan catatan pabrik ........................ 8
3.3 Penilaian catatan pabrik tentang pengujian tertentu ................................................... 14
3.4 Kondisi penolakan batch ............................................................................................. 14
3.5 Pengambilan contoh untuk pengujian produksi seluruhnya ........................................ 15
3.6 Prosedur pemeriksaan untuk pengujian batch .......................................................... 15
Lampiran A Pemegang untuk uji puntiran kaki lampu G5 dan G13.................................... 16
Lampiran B Pengujian kenaikan suhu kaki lampu .............................................................. 17
Lampiran C Informasi untuk rancangan luminer................................................................. 18
Lampiran D Kondisi pemenuhan untuk pengujian rancangan ............................................ 19
Lampiran E Informasi untuk rancangan balast ................................................................... 20

i
SNI IEC 61195:2009

Prakata

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia (SNI) Lampu fluoresen dengan kaki lampu ganda – Spesifikasi
keselamatan merupakan standar baru dan disusun dengan mengadopsi secara identik
dengan metode terjemahan dari standar IEC 61195:1999, Double caps fluorescent lamps –
Safety requirement. Bila terdapat keraguan atas terjemahan ini, mengacu pada dokumen asli
standar IEC aslinya.

Standar ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 31-01, Elektronika untuk keperluan rumah
tangga, dan standar ini telah dibahas dalam rapat konsensus pada tanggal 16 Oktober 2003
di Jakarta yang dihadiri oleh wakil para produsen, konsumen, lembaga penelitian dan
instansi terkait lainnya.

ii
SNI IEC 61195:2009

Lampu fluoresen dengan kaki lampu ganda – Spesifikasi keselamatan

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
1 Umum

1.1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan persyaratan keselamatan untuk lampu fluoresen kaki lampu ganda
untuk penerangan umum semua kelompok yang mempunyai kaki lampu Fa6, Fa8, G5, G13,
2G13, R17d dan W4.3x8.5d .

Standar ini juga menetapkan metode yang harus digunakan pabrikan untuk menunjukkan
pemenuhan dengan persyaratan standar ini atas dasar penilaian produksi keseluruhan
bersama catatan pengujian produk jadi. Metode ini dapat juga digunakan untuk keperluan
sertifikasi. Rincian prosedur uji kelompok/batch yang dapat digunakan untuk membuat
penilaian terbatas kelompok/batch juga diberikan dalam standar ini.

CATATAN Pemenuhan dengan standar ini hanya menyangkut kriteria keselamatan dan tidak
termasuk kinerja lampu fluoresen kaki lampu ganda untuk keperluan penerangan umum yang
berkaitan dengan karakteristik fluks cahaya, warna, awal penyalaan (starting), dan operasional. Untuk
informasi ini, pembaca agar mengacu kepada IEC 60081.

1.2 Acuan normatif

Dokumen normatif berikut berisi ketentuan yang melalui acuan dalam teks ini, mendasari
ketentuan dari IEC 61195. Untuk acuan bertanggal, perubahan berikutnya, atau revisi, dari
penerbitan ini tidak berlaku. Meskipun demikian, para pihak perjanjian yang mendasarkan
pada pada IEC 61195 ini didorong untuk menyelidiki kemungkinan menerapkan edisi terbaru
dokumen normatif yang ditunjukkan di bawah. Untuk acuan tak bertanggal, berlaku edisi
terakhir dokumen normatif yang disebutkan.
IEC 60061-1 Lamp caps and holders together with gauges for the control of inter-
changeability and safety - Part 1: Lamp caps.
IEC 60061-2, Lamp caps and holders together with gauges for the control of inter-
changeability and safety - Part 2: Lampholders.
IEC 60061-3, Lamp caps and holders together with gauges for the control of inter-
changeability and safety - Part 3: Gauges.
IEC 60081, Double-capped fluorescent lamps - Performance specifications.
IEC 60410, Sampling plans and procedures for inspection by attributes.
IEC 60695-2-1/0, Fire hazard testing - Part 2: Test methods - Section I/sheet 0: Glow-wire
test methods – General.
IEC 60921, Ballast for tubular fluorescent lamps - Performance requirements.

1 dari 21
SNI IEC 61195:2009

1.3 Definisi

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Untuk kepentingan standar ini, berlaku definisi yang berikut.

1.3.1
lampu fluoresen kaki-lampu ganda
lampu peluahan (discharge) mercury tekanan rendah dengan kaki lampu ganda yang
sebagian besar sinarnya dihasilkan oleh lapisan bahan fluoresen yang dirangsang dengan
radiasi ultraungu dari pelepasan tersebut

1.3.2
kelompok
lampu yang mempunyai karakteristik elektrik dan katoda yang sama, dimensi fisik yang
sama dan metode penyalaan (starting) yang sama

1.3.3
jenis
lampu dari kelompok yang sama yang mempunyai karakteristik fotometrik dan warna yang
sama

1.3.4
keluarga
kelompok lampu yang dibedakan oleh kesamaan fitur bahan, komponen, garis tengah lampu
dan/atau metode proses

1.3.5
nilai watt nominal
nilai watt yang diperuntukkan bagi lampu

1.3.6
uji rancangan
pengujian yang dilakukan pada contoh untuk keperluan pengecekan pemenuhan
persyaratan rancangan suatu keluarga, kelompok atau sejumlah kelompok dengan
persyaratan dari butir yang relevan

1.3.7
uji berkala
pengujian, atau serangkaian pengujian, yang diulangi dengan interval guna memeriksa
bahwa suatu produk tidak menyimpang dalam hal-hal tertentu dari rancangan

1.3.8
uji berjalan (running test)
pengujian diulang dengan interval tertentu untuk memberikan data guna penilaian

1.3.9
batch
semua lampu dari satu keluarga dan/atau kelompok dan diidentifikasikan sedemikian rupa
dan diajukan sekali untuk pengujian guna pengecekan pemenuhan persyaratan.

1.3.10
produksi seluruhnya
produksi selama duabelas bulan semua jenis lampu dalam ruang lingkup standar ini dan
yang dicalonkan dalam daftar pabrikan untuk dimasukan dalam sertifikat

2 Persyaratan keselamatan
2
SNI IEC 61195:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
2.1 Umum

Lampu harus dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga pada penggunaan normal
tidak menimbulkan bahaya kepada pemakai atau lingkungan.

Secara umum, pemenuhan persyaratan dicek dengan melakukan semua pengujian yang
ditetapkan.

CATATAN Jika pengujian menjadi sulit karena panjang lampu, metode untuk mengatasi masalah
tersebut bisa disepakati antara pemasok dan otoritas pengujian.

2.2 Penandaan

2.2.1 Informasi yang berikut harus dapat dibaca dan dicantumkan dengan jelas serta tahan
lama pada lampu:

a) tanda asal (bisa dalam bentuk merek dagang, nama pabrikan atau nama penjual yang
bertanggung jawab);
b) nilai watt nominal (ditandai dengan "W" atau "watt") atau petunjuk lain yang
mengidentifikasikan lampu .

CATATAN Di beberapa negara panjang lampu ikut dicantumkan selain nilai.

2.2.2 Pemenuhan persyaratan dicek sebagai berikut:

a) keberadaan dan kejelasan baca penandaan oleh pemeriksaan secara visual;


b) daya tahan penandaan dengan menerapkan pengujian berikut pada lampu tak terpakai.

Daerah penandaan pada lampu harus digosok dengan suatu kain lembut yang dibasahi air
selama 15 detik.

Setelah pengujian ini, penandaan harus tetap dapat terbaca.

2.3 Persyaratan mekanis kaki lampu

2.3.1 Konstruksi dan perakitan

Kaki lampu harus dirancang dan dirakit sedemikian rupa pada tabung sehingga keseluruhan
perakitan tetap utuh dan terpasang selama dan setelah pemakaian.

Pemenuhan Persyaratan dicek dengan pengujian seperti berikut:

2.3.1.1 Untuk jenis lampu yang menggunakan kaki lampu G5, G13 dan R17d:

a) untuk lampu tak terpakai pemenuhan dicek dengan menerapkan uji puntiran pada pin,
sebagai berikut:
- kaki lampu harus tetap terpasang dengan kokoh pada tabung lampu dan tidak ada
gerakan putar antara bagian dari komponen kaki lampu yang melebihi pergeseran
sudut 6o ketika dikenakan puntiran sebesar yang ditunjukkan dalam Tabel 1.

Tabel 1 Nilai puntiran untuk lampu tak terpakai

3 dari 21
SNI IEC 61195:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Jenis kakilampu Nilai puntiran
Nm
G5 0,5
G13 1,0
R17d 1,0

Puntiran tidak diberikan secara mendadak tetapi ditingkatkan secara bertahap dari nol
sampai nilai yang ditetapkan dalam tabel 1.

Uji pemegang untuk penerapan puntiran ditunjukkan dalam lampiran A. Uji pemegang
untuk kakilampu R17d masih dalam pembahasan;

b) setelah perlakuan pemanasan selama 2000 jam ± 50 jam pada suhu 120°C ± 5°C,
kaki lampu harus tetap terpasang dengan kokoh dengan bohlam dan tidak ada gerakan
putar antara komponen dan kaki lampu yang melebihi perpindahan sudut 6° ketika
dikenakan puntiran sebesar yang ditunjukkan dalam Tabel 2.

Untuk kaki lampu G13 dengan nilai watt nominal lebih besar dari 40 W, pemanasan
dilakukan pada suhu 140°C ± 5°C.

Tabel 2 Nilai puntiran sesudah perlakuan panas

Jenis kaki lampu Nilai puntiran


Nm
G5 0,3
G13 0,6
R17d 0,6

2.3.1.2 Untuk lampu yang menggunakan kaki lampu Fa6 dan Fa8, kesesuaian persyaratan
dicek dengan pemeriksaan pada lampu tak terpakai.

2.3.1.3 Untuk lampu yang menggunakan kaki lampu 2G13:

a) untuk lampu tak terpakai kaki lampu harus tetap terpasang dengan kokoh pada tabung
lampu ketika dikenakan tarikan aksial sebesar 40 N atau momen tekuk 3 Nm. Momen
tekuk dilakukan dengan memegang secara merata bagian tabung kaca terdekat ke kaki
lampu, titik putar terletak pada bidang acuan kaki lampu (bidang pasangan dengan
pemegang lampu). Gaya tarik dan momen tekuk tidak boleh dilakukan secara mendadak
tetapi ditingkatkan secara bertahap dari nol sampai nilai yang ditetapkan;

b) setelah perlakuan pemanasan selama 2000 jam ± 50 jam pada suhu 120oC ± 5oC, kaki
lampu harus tetap terpasang dengan kokoh dengan bola lampu ketika dikenakan gaya
tarik dan momen tekuk yang masih dalam pembahasan.

2.3.2 Persyaratan dimensional untuk kaki lampu

2.3.2.1 Lampu harus menggunakan kaki lampu standar sesuai dengan persyaratan
dimensi IEC 60061-1.

2.3.2.2 Pemenuhan Persyaratan dicek dengan menggunakan pengukur (gauges) seperti


ditunjukkan dalam Tabel 3.

4
SNI IEC 61195:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel 3 Lembar acuan IEC 60061

Nomor lembaran
Jenis kaki lampu IEC 60061-1 IEC 60061-3
Kaki lampu Pengukur
G13 7004-51 7006-45

G5 7004-52 7006-46A

Fa6 7004-55 7006-41

R17d 7004-56 7006-57

Fa8 7004-57 7006-40/7006-40A

2G13 7004-33 7006-33

2.4 Tahanan isolasi

2.4.1 Tahanan isolasi antara bagian logam dari kaki lampu dan semua pin atau kontraktor
tidak kurang dari 2 MΩ.

2.4.2 Pemenuhan Persyaratan dicek dengan pengukuran menggunakan peralatan uji yang
cocok dengan tegangan a.s. 500 V.

2.5 Kuat listrik

2.5.1 Pengujian ini tidak berlaku bagi lampu yang mempunyai kaki lampu dengan tahanan
internal.

2.5.2 Isolasi antara rumah kaki lampu (shell) kaki lampu dan pin atau kontak harus tahan
terhadap tegangan uji. Tidak terjadi lewat denyar (flash-over) atau kerusakan selama
pengujian.

2.5.3 Kesesuaian persyaratan dicek dengan tegangan a.b. 1 500 V berbentuk gelombang
sinus, dengan frekuensi 50 Hz dan diterapkan selama satu menit. Pada awalnya, tidak lebih
dari setengah/separuh tegangan yang ditetapkan, kemudian dinaikkan dengan cepat sampai
nilai penuh. Peluahan nyala (gloww discharge) tanpa turunnya tegangan diabaikan.

2.6 Bagian yang secara tidak sengaja bisa menjadi bertegangan

2.6.1 Bagian logam, bila ada, yang harus diisolasi dari parts/bagian yang bertegangan
harus menjadi tidak bertegangan (mempunyai aliran listrik).

2.6.2 Dengan pengecualian pin kaki lampu, tidak ada bagian yang bertegangan yang
mencuat dari part/bagian kaki lampu.

2.6.3 Pemenuhan persyaratan dicek dengan sistem pengukuran yang cocok yang bisa
meliputi pemeriksaan visual, jika sesuai. Sebagai tambahan, harus ada pengecekan harian
berkala peralatan atau verifikasi keefektifan pemeriksaan. Lihat 3.5.4.
2.7 Ketahanan terhadap panas dan api

5 dari 21
SNI IEC 61195:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
2.7.1 Bahan isolasi kaki lampu harus cukup tahan terhadap panas.

2.7.2 Pemenuhan persyaratan dicek dengan pengujian yang berikut.

Contoh diuji dalam lemari pemanas pada suhu 125°C ± 5°C selama 168 jam.
Untuk kaki lampu G13 yang digunakan untuk lampu dengan nominal jumlah watt lebih besar
dari 40 watt, contoh harus diuji pada temperature 140oC + 5oC.

Diakhir pengujian, contoh tidak mengalami perubahan yang merusak keselamatan masa
depannya, terutama dalam hal yang berikut:
- pengurangan perlindungan terhadap kejut listrik seperti dipersyaratkan pada 2.4 dan 2.5;
- pengenduran pin, retak, memuai dan pengerutan kaki lampu sebagaimana ditentukan
oleh inspeksi visual.
Diakhir pengujian, dimensi harus mematuhi persyaratan 2.3.2.

2.7.3 Bagian luar bahan isolasi kaki lampu harus tahan terhadap panas abnormal dan api.

2.7.4 Kesesuaian persyaratan dicek dengan pengujian yang berikut.

Part/bagian dikenakan pengujian yang menggunakan kawat bara nikel-khromium yang


dipanaskan sampai 650oC. Peralatan uji harus seperti yang diuraikan dalam IEC 60695-2-
1/0.

Contoh uji dipasang tegak lurus pada pembawa/carriage dan ditekan dengan ujung kawat
bara dengan gaya 1 N, sebaiknya 15 mm atau lebih dari tepi atas contoh. Penembusan
kawat bara kedalam contoh dibatasi secara mekanik sampai 7 mm. Setelah 30 detik contoh
ditarik dari kontak dengan ujung kawat bara.

Terbakar atau membaranya contoh uji harus padam dalam waktu 30 detik setelah kawat
bara ditarik dan benda yang terbakar atau tetesan cairan panas tidak membakar potongan
kertas tisu yang terdiri dari lima lapisan, yang dibentangkan secara horisontal 200 mm ± 5
mm di bawah contoh uji.

Suhu kawat bara dan arus pemanasan harus konstan selama 1menit sebelum pengujian
dimulai. Harus dipastikan bahwa radiasi panas tidak mempengaruhi contoh selama periode
ini. Suhu ujung kawat bara diukur dengan menggunakan termokopel sheated fine-wire yang
dikonstruksikan dan dikalibrasi seperti diuraikan dalam IEC 60695-2-1/0.

CATATAN Harus dilakukan tindakan untuk melindungi kesehatan personil yang melakukan
pengujian dari resiko:
- ledakan atau api;
- penghirupan asap dan/atau produk beracun;
- residu beracun.

2.8 Jarak rambat untuk kaki lampu

2.8.1 Jarak rambat minimum antara pin kontak atau kontak dan part/bagian logam kaki
lampu harus sesuai dengan persyaratan dalam IEC 60061-1. Nomor lembaran standar kaki
lampu yang relevan diberikan dalam Tabel 3.

6
SNI IEC 61195:2009

2.8.2 Pemenuhan Persyaratan dicek dengan pengukuran pada posisi yang paling sulit

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(onerous).

2.9 Kenaikan suhu kaki lampu

2.9.1 Untuk lampu yang menggunakan kaki lampu G5, G13 dan 2G13, dan dirancang
untuk beroperasi menggunakan stater, kenaikan suhu kakilampu diatas suhu lingkungan
tidak melebihi 95 K. Untuk lampu dengan kaki lampu W4.3x8.5d, kenaikan suhu kaki lampu
pada titik pengukuran tidak melebihi 55 K (lihat Gambar 1).

Titik pengukuran suhu

Meja referensi

Gambar 1 Titik pengukuran suhu

2.9.2 Pemenuhan persyaratan dicek dengan prosedur yang ditetapkan dalam Lampiran B.
Kondisi pemenuhan persyaratan diberikan dalam D.4.

2.9.3 Jika dapat ditunjukkan bahwa satu kelompok lampu menghasilkan kenaikan suhu
kaki lampu tertinggi untuk keluarga lampu yang ditentukan, misalnya lampu dengan garis
tengah bohlam nominal 26 mm, maka hanya diperlukan pengujian pada kelompok lampu ini
saja untuk menunjukkan pemenuhan persyaratan semua kaki lampu yang identik.

2.10 Panjang keseluruhan lampu minimum

2.10.1 Untuk memastikan penahan (retensi) luminer, lampu harus mematuhi panjang
keseluruhan minimum yang ditetapkan sebagai berikut:

- untuk lampu dengan kaki lampu G5 dan G13: Bmin - 0,2 mm (dalam pembahasan);
- untuk lampu dengan kaki lampu Fa8: Bmin;
- untuk lampu dengan kaki lampu R17d dan Fa6: Cmin.

Bmin dan Cmin ditetapkan pada lembar data yang sesuai dari IEC 60081.

CATATAN Untuk lampu yang tidak ditetapkan dalam IEC 60081, harus mengacu kepada data
pabrikan.

2.10.2 Pemenuhan Persyaratan dicek oleh pengukuran

2.11 Informasi untuk rancangan luminer

Acu pada lampiran C.

2.12 Informasi untuk rancangan balast


7 dari 21
SNI IEC 61195:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Acu pada lampiran E.

3 Penilaian

3.1 Umum

Butir ini menetapkan metode yang harus digunakan pabrikan untuk menunjukkan bahwa
produknya sesuai dengan standar ini atas dasar penilaian produksi seluruhnya, bersama
dengan catatan pengujian produk jadinya. Metode ini dapat juga digunakan tujuan sertifikasi.
Butir 3.2, 3.3 dan 3.5 memberikan rincian penilaian dengan menggunakan catatan pabrik.

Rincian prosedur uji batch yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terbatas atas
batch diberikan dalam 3.4 dan 3.6. Persyaratan pengujian batch dimasukkan guna
memungkinkan penilaian gabungan/batch yang dikira berisi lampu tak aman. Karena
beberapa persyaratan keselamatan tidak bisa dicek dengan pengujian batch, dan
kemungkinan tidak adanya pengetahuan sebelumnya tentang mutu pabrikan, pengujian
batch tidak dapat digunakan untuk keperluan sertifikasi maupun untuk persetujuan satu
batch. Jika suatu batch bisa diterima, suatu lembaga pengujian hanya bisa menyimpulkan
bahwa tidak ada alasan untuk menolak batch dengan alasan keselamatan.

3.2 Penilaian produksi seluruhnya dengan menggunakan catatan pabrik

3.2.1 Pabrikan harus menunjukkan bukti bahwa produknya mematuhi persyaratan tertentu
dari 3.3. Sampai di sini, pabrikan harus menyediakan semua hasil pengujian produknya yang
bersangkutan dengan persyaratan standar ini.

3.2.2 Hasil pengujian bisa diambil dari catatan kerja dan, namun tidak langsung tersedia
dalam bentuk yang terkumpul.

3.2.3 Penilaian harus didasarkan secara umum pada individu pabrik yang masing-masing
memenuhi kriteria 3.3. Meskipun demikian, sejumlah pabrik-pabrik bisa dikelompokkan
bersama, asalkan mereka berada di bawah manajemen mutu yang sama. Untuk keperluan
sertifikasi, satu sertifikat bisa dikeluarkan untuk meliputi suatu kelompok pabrik-pabrik yang
dicalonkan, tetapi otoritas sertifikasi mempunyai hak untuk mengunjungi tiap pabrik untuk
memeriksa catatan lokal yang relevant dan prosedur pengendalian mutu.

3.2.4 Untuk keperluan sertifikasi, pabrikan harus mengumumkan daftar tanda asal dan
keluarga lampu yang sesuai, kelompok dan/atau jenis yang berada dalam lingkup standar
ini dan dihasilkan oleh kelompok pabrik yang dicalonkan. Sertifikat harus meliputi semua
lampu yang didaftarkan dibuat oleh pabrikan. Pemberitahuan penambahan atau
penghapusan bisa dilakukan setiap saat.

3.2.5 Dalam menyampaikan hasil pengujian, pabrikan bisa mengkombinasikan hasil


berbagai keluarga lampu, kelompok dan/atau jenis menurut kolom 4 Tabel 4.

Penilaian produksi seluruhnya mengharuskan prosedur pengendalian mutu pabrikan


memenuhi persyaratan sistem mutu yang diakui untuk pemeriksaan akhir. Di dalam
kerangka sistem mutu yang didasarkan juga pada pemeriksaan dan pengujian pada produksi
yang sedang berjalan (in-process), pabrikan bisa menunjukkan pemenuhan sebagian dari
persyaratan standar ini dengan pemeriksaan in-process sebagai ganti pemeriksaan produk
jadi.

8
SNI IEC 61195:2009

Tabel 4 Pengelompokan catatan uji

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Percontohan dan tingkat mutu yang dapat diterima (AQL)

1 2 3 4 5 6
Akumulasi catatan uji Contoh tahunan AQL
Butir Uji Jenis yang diizinkan antara minimum per %
uji kelompok lampu akumulasi
Untuk Untuk
lampu yang lampu
dibuat yang
sepanjang dibuat
tahun tidak
secara
berkala
2.2.2 a) Penandaan - dapat Berjalan Semua keluarga dengan 200 - 2,5
dibaca metode penandaan yang
sama
2.2.2 b) Penandaan -daya Berkala Semua keluarga dengan 50 - 2,5
tahan metode penandaan yang
sama
2.3.1.1 Konstruksi dan Berkala Semua keluarga 125 80 0,65
a) perakitan kaki menggunakan semen
2.3.1.3 lampulampu tak yang sama, kaki lampu
a) terpakai (kecuali yang sama dan garis
kaki lampu Fa6 dan tengah lampu nominal
Fa8) yang sama
2.3.1.1 Konstruksi dan Rancan Semua keluarga Lihat D.1
b) perakitan kaki gan menggunakan semen
2.3.1.3 lampu ke bohlam yang sama, kaki lampu
b) sesudah uji yang sama dan garis
pemanasan tengah lampu nominal
(kecuali kaki lampu yang sama
Fa6 dan Fa8)
2.3.1.2 Konstruksi dan Berkala Semua keluarga 125 80 0,65
perakitan dari kaki menggunakan semen
lampu pada tiang yang sama dan kaki
tidak terpakai kaki lampu yang sama
lampu Fa6 dan Fa8
2.3.2.2 Persyaratan Berkala Semua keluarga 32 2,5
dimensi untuk kaki menggunakan kaki
lampu lampu yang sama
2.4.2 Tahanan isolasi Rancan Semua keluarga Lihat D 2
gan menggunakan kaki
lampu yang sama dan
garis tengah lampu
nominal yang sama
2.5.3 Kuat listrik Rancan Semua keluarga Lihat D.2
gan menggunakan kaki
lampu yang sama dan
garis tengah lampu
nominal yang sama

9 dari 21
SNI IEC 61195:2009

Tabel 4 (lanjutan)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
1 2 3 4 5 6
Akumulasi catatan uji Contoh tahunan AQL
Butir Uji Jenis yang diizinkan antara minimum per %
uji kelompok lampu akumulasi
Untuk Untuk
lampu lampu
yang yang
dibuat dibuat
sepanjang tidak
tahun secara
berkala
2.6.3 Part hidup tidak Pemerik Menurut kelompok dan --
disengaja saan jenis
100 %
2.7.2 Ketahanan Rancan Semua keluarga Lihat D.3
terhadap panas gan menggunakan kaki
lampu yang sama dan
garis tengah lampu
nominal yang sama
2.7.4 Ketahanan Rancan Semua keluarga Lihat D.3
terhadap api gan menggunakan kaki
lampu yang sama dan
garis tengah lampu
nominal yang sama
2.8.2 Jarak creepage Rancan Semua keluarga Lihat D.3
kaki lampu gan menggunakan kaki
lampu yang sama dan
garis tengah lampu
nominal yang sama
2.9.2 Kenaikan suhu kaki Rancan Lampu yang dipilih Lihat D.4
lampu gan sesuai dengan 2.9.3
2.10.2 Panjang Berjalan Semua kelompok 200 80b) 0,65
b)
keseluruhan
minimum
CATATAN Kecuali untuk uji rancangan (lihat lampiran D), jika pengujian dapat diterapkan pada
kedua ujung lampu, kedua ujung harus diuji. Lampu harus tidak sesuai jika satu atau kedua ujungnya
tidak memenuhi persyaratan
a)
Untuk penggunaan istilah ini lihat IEC 60410
b)
Dalam pembahasan

3.2.6 Pabrikan harus menyediakan catatan pengujian yang cukup menurut butir-butir yang
ditunjukkan dalam kolom 5 tabel 4.

3.2.7 Jumlah ketidaksesuaian pada catatan pabrik tidak boleh melebihi batas yang
ditunjukkan dalam tabel 5 atau 6 yang relevan dengan nilai Acceptable Quality Level (AQL)
yang ditunjukkan dalam kolom 6 Tabel 4.

10
SNI IEC 61195:2009

Tabel 5 Jumlah penerimaan AQL = 80,65 %

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Bagian 1 Bagian 2

Jumlah lampu dalam Angka Jumlah lampu Batas kualifikasi


catatan pabrikan penerimaan dalam catatan untuk penerimaan
pabrikan sebagai persentase
lampu dalam catatan
0 1 2 001 1,03

81 sampai 125 2 2 100 1,02

126 sampai 200 3 2 400 1,00

201 sampai 260 4 2 750 0,98

261 sampai 315 5 3 150 0,96

316 sampai 400 6 3 550 0,94

401 sampai 500 7 4 100 0,92

501 sampai 600 8 4 800 0,90

601 sampai 700 9 5 700 0,88

701 sampai 800 10 6 800 0,86

801 sampai 920 11 8 200 0,84

921 sampai 1040 12 10 000 0,82

1 041 sampai 1 140 13 13 000 0,80

1 141 sampai 1 250 14 17 500 0,78

1 251 sampai 1 360 15 24 500 0,76

1 361 sampai 1 460 16 39 000 0,74

1 461 sampai 1 570 17 69 000 0,72

1 571 sampai 1 680 18 145 000 0,70

1 681 sampai 1 780 19 305 000 0,68

1 781 sampai 1 890 20 1 000 000 0,67

1 891 sampai 2 000 21

11 dari 21
SNI IEC 61195:2009

Tabel 6 Angka penerimaan AQL = 2,5 %

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Bagian 1 Bagian 2

Batas kualifikasi
Jumlah lampu
Jumlah lampu dalam Angka untuk penerimaan
dalam catatan
catatan pabrikan penerimaan sebagai persentase
pabrikan
lampu dalam catatan
32 2 1 001 3,65

33 sampai 50 3 1 075 3,60

51 sampai 65 4 1 150 3,55

66 sampai 80 5 1 250 3,50

81 sampai 100 6 1 350 3,45

101 sampai 125 7 1 525 3,40

126 sampai 145 8 1 700 3,35

146 sampai 170 9 1 925 3,30

171 sampai 200 10 2 200 3,25

201 sampai 225 11 2 525 3,20

226 sampai 255 12 2 950 3,15

256 sampai 285 13 3 600 3,10

286 sampai 315 14 4 250 3,05

316 sampai 335 15 5 250 3,00

336 sampai 360 16 6 400 2,95

361 sampai 390 17 8 200 2,90

391 sampai 420 18 11 000 2,85

421 sampai 445 19 15 500 2,80

446 sampai 475 20 22 000 2,75

476 sampai 500 21 34 000 2,70

501 sampai 535 22 60 000 2,65

536 sampai 560 23 110 000 2,60

561 sampai 590 24

12
SNI IEC 61195:2009

Tabel 6 (lanjutan)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Bagian 1 Bagian 2

Batas kualifikasi
Jumlah lampu
Jumlah lampu dalam Angka untuk penerimaan
dalam catatan
catatan pabrikan penerimaan sebagai persentase
pabrikan
lampu dalam catatan
591 sampai 620 25 1000 000 2,54

621 sampai 650 26

651 sampai 680 27

681 sampai 710 28

711 sampai 745 29

746 sampai 775 30

776 sampai 805 31

806 sampai 845 32

846 sampai 880 33

881 sampai 915 34

916 sampai 955 35

956 sampai 1000 36

3.2.8 Periode peninjauan ulang untuk keperluan penilaian tidak perlu dibatasi pada tahun
yang ditentukan, tetapi boleh terdiri dari 12 bulan berturut-turut sebelum tanggal peninjauan
ulang.

3.2.9 Pabrikan yang telah memenuhi, tetapi sekarang tidak lagi memenuhi, kriteria yang
ditetapkan, tidak didiskualifikasi dari tuntutan pemenuhan dengan standar ini asalkan dapat
menunjukkan bahwa:
a) telah diambil tindakan untuk memperbaiki situasi segera setelah kecenderungan
dikonfirmasikan dari catatan pengujiannya;
b) tingkatan penerimaan yang ditetapkan dibangun kembali dalam periode
1) enam bulan untuk 2.3.1 dan 2.9;
2) satu bulan untuk butir-butir lain.

Jika pemenuhan dinilai setelah dilakukan tindakan korektif sesuai dengan materi a) dan b),
catatan pengujian keluarga lampu ini, kelompok dan/atau jenis yang tidak mematuhi harus
dikeluarkan dari jumlah yang 12 bulan untuk periode tidak memenuhi mereka. Hasil
pengujian yang berkaitan dengan periode tindakan korektif harus disimpan dalam arsip.

3.2.10 Pabrikan yang gagal memenuhi persyaratan butir-butir dimana pengelompokan


hasil pengujian diijinkan menurut 3.2.5 tidak didiskualifikasi untuk seluruh keluarga lampu,
kelompok dan/atau jenis yang dikelompokkan jika ia dapat menunjukkan dengan pengujian
13 dari 21
SNI IEC 61195:2009

tambahan bahwa masalah hanya terjadi dalam keluarga tertentu, kelompok dan/atau jenis

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
yang dikelompokkan. Dalam hal ini, baik keluarga ini, kelompok dan/atau jenis yang
ditangani sesuai dengan 3.2.9 atau mereka dihapus dari daftar keluarga, kelompok dan/atau
jenis yang diklaim pabrikan adalah sesuai dengan standar.

3.2.11 Dalam kasus suatu keluarga, kelompok dan/atau jenis yang telah dihapus
menurut 3.2.10 dari daftar (lihat 3.2.4), bisa dikembalikan lagi jika diperoleh hasil yang
memuaskan dari pengujian pada sejumlah lampu yang setara dengan contoh minimum
tahunan yang ditetapkan dalam Tabel 4, yang diperlukan oleh butir dimana tidak terjadi
pemenuhan persyaratan. Contoh ini bisa dikumpulkan dalam jangka pendek.

3.2.12 Dalam kasus produk baru, mungkin ada fitur yang sama dengan keluarga,
kelompok dan/atau jenis lampu yang ada sekarang, dan ini dapat dianggap sebagai
memenuhi persyaratan jika produk baru dimasukkan kedalam rencana percontohan segera
setelah pembuatan dimulai. Fitur yang tidak dicakup harus diuji sebelum dimulai produksi.

3.3 Penilaian catatan pabrik tentang pengujian tertentu

Tabel 4 menetapkan jenis pengujian dan informasi lain yang berlaku bagi metode penilaian
pemenuhan persyaratan dari berbagai butir.

Pengujian rancangan perlu diulangi hanya jika terjadi perubahan substantial pada konstruksi
fisik atau mekanis, bahan, atau proses pabrikasi yang digunakan untuk pembuatan produk
terkait. Pengujian diperlukan hanya untuk sifat yang dipengaruhi oleh perubahan.

3.4 Kondisi penolakan batch

Penolakan dilakukan bila jumlah penolakan dalam dalam Tabel 7, dengan memperhatikan
lampiran D, dicapai dengan mengabaikan jumlah yang diuji. Suatu batch harus ditolak
segera setelah jumlah penolakan untuk pengujian tertentu dicapai.

Tabel 7 Ukuran contoh gabungan/batch dan jumlah penolakan

Jumlah lampu yang


Butir Uji Jumlah penolakan
diuji
2.2.2 a) Penandaan - dapat dibaca 200 11
2.2.2 b) Penandaan –daya tahan 50 4
2.10.2 Panjang keseluruhan 200 4 a)
minimum
2.4.2 Tahanan isolasi Terapkan D.2
2.3.2.2 Persyaratan untuk kaki 32 3
lampu
2.6.3 Part bertegangan tidak 500 1
disengaja
2.3.1.1 a) Konstruksi dan perakitan 125 3
2.3.1.3 a) kaki lampu (lampu tak
terpakai)
2.5.3 Kuat listrik Terapkan D.2
2.3.1.1 b) Konstruksi dan perakitan Terapkan D.1
2.3.1.3 b) kaki lampu (sesudah
pemanasan)
2.7.2 Ketahanan terhadap panas Terapkan D.3
2.7.4 Ketahanan terhadap api Terapkan D.3

14
SNI IEC 61195:2009

Tabel 7 (lanjutan)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Jumlah lampu yang
Butir Uji Jumlah penolakan
diuji
2.8.2 Jarak rambat kaki lampu Terapkan D.3
2.9.2 Kenaikan suhu kaki lampu Pengujian tidak berlaku

Keterangan:
a)
Dalam pembahasan

3.5 Pengambilan contoh untuk pengujian produksi seluruhnya

3.5.1 Berlaku kondisi Tabel 4.

3.5.2 Pengujian produksi keseluruhan harus diterapkan sedikitnya sekali per hari produksi.
Pengujian bisa juga didasarkan pada pemeriksaan dan pengujian pada produksi yang
sedang berjalan (in-process). Frekuensi penerapan berbagai pengujian bisa berbeda,
asalkan kondisi Tabel 4 dipenuhi.

3.5.3 Pengujian produksi seluruhnya harus dilakukan pada contoh yang dipilih secara acak
dengan tingkat yang tidak kurang dari kolom 5 Tabel 4. Lampu yang dipilih untuk satu
pengujian tidak perlu digunakan untuk pengujian lain.

3.5.4 Untuk pengujian produksi seluruhnya persyaratan untuk part/bagian yang secara
tidak disengaja bisa menjadi bertegangan (lihat 2.6), pabrikan harus menunjukkan bahwa
ada pemeriksaan 100% yang berkelanjutan.

3.6 Prosedur pemeriksaan untuk pengujian batch

3.6.1 Lampu untuk pengujian harus dipilih sesuai dengan metode yang disetujui bersama
untuk memastikan perwakilan yang tepat/sesuai. Pemilihan harus dilakukan secara acak
sedekat mungkin dari sepertiga jumlah kontainer dalam batch, minimum 10 kontainer.

3.6.2 Guna menutupi resiko kerusakan tidak disengaja, dipilih sejumlah tertentu lampu
sebagai tambahan terhadap jumlah yang diuji. Lampu ini hanya sebagai pengganti lampu
yang diuji jika diperlukan guna memenuhi jumlah lampu yang diperlukan untuk pengujian.

Tidak perlu mengganti lampu yang rusak secara tidak disengaja jika hasil pengujian tidak
terpengaruh dengan penggantiannya, asalkan jumlah lampu yang diperlukan untuk
pengujian yang berikut tersedia. Jika diganti, lampu yang rusak tidak dimasukkan dalam
menghitung hasil.

Lampu yang pecah bola lampu ketika dikeluarkan dari kemasan setelah pemindahan tidak
termasuk dalam pengujian.

3.6.3 Jumlah lampu dalam contoh batch

Harus ada sedikitnya 500 lampu (lihat Tabel 5).

3.6.4 Urutan pengujian

Pengujian harus dilakukan dengan urutan nomor butir yang terdapat dalam Tabel 7, sampai
dengan dan termasuk 2.5.3. Pengujian berikutnya bisa melibatkan kerusakan pada lampu
dan tiap contoh uji harus diambil secara terpisah dari contoh yang asli.
15 dari 21
SNI IEC 61195:2009

Lampiran A

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(normatif)

Pemegang untuk uji puntiran kaki lampu G5 dan G13

Potongan X-X

Wadah diperkeras

Ukuran G5 G13 Toleransi


Mm mm mm
C 16,0 36,0 Minimum
D 4,75 12,7 ± 0,03
E 2,8 2,8 +3,0
G 1,5 1,5 Kira-kira
H 4,0 4,0 Kira-kira
K 4,8 7,8 Minimum
CATATAN Gambar mengilustrasikan ukuran penting pemegang yang hanya perlu dicek jika timbul
keragu-raguan dengan penerapan pengujian.

Gambar A.1 Pemegang untuk uji puntiran pada lampu dengan kaki lampu dua-pin

Guna memastikan sambungan yang benar antara kaki lampu dan pemegang selama
pengujian, piranti penentu lokasi harus dipasang pada jarak yang sesuai dari pemegang
untuk memberikan cukup dukungan bagi lampu.

Permukaan kaki lampu harus berhubungan rapat dengan permukaan pemegang khusus
tersebut.

16
SNI IEC 61195:2009

Lampiran B

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(normatif)

Pengujian kenaikan suhu kaki lampu

Pengujian harus dilakukan menurut kondisi berikut.

B.1 Sirkit harus menggunakan balast seperti ditetapkan dalam IEC 60921.

B.2 Tegangan suplai harus 110% dari tegangan pengenal balast dengan sirkit starter
terus tertutup.

B.3 Lampu uji harus lampu produksi normal tetapi ada yang secara khusus diproduksi
dimana katodanya dinonaktifkan, sehingga tanpa emiter katoda.

B.4 Lampu uji, dalam kondisi telanjang, harus digantungkan dengan tali nilon, dalam
ruang tanpa gerakan udara, pada suhu 25oC ± 5oC. Bidang yang dilalui pin kaki lampu harus
horisontal.

B.5 Hubungan listrik ke lampu harus dengan kawat tembaga 1 mm2 ± 5% yang
dihubungkan ke pin kaki lampu.

B.6 Untuk kaki lampu G5, G13 dan 2G13, termokopel harus dihubungkan kepada bahan
isolasi kaki lampu sedekat mungkin ke pusat.

B.7 Pengujian berlanjut sampai dicapai suhu yang stabil.

17 dari 21
SNI IEC 61195:2009

Lampiran C

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(informatif)

Informasi untuk rancangan luminer

C.1 Petunjuk untuk operasi lampu yang aman

Untuk memastikan operasi lampu yang aman, adalah penting untuk mengamati rekomendasi
yang berikut.

C.2 Suhu kaki lampu maksimum pada kondisi operasi normal

Pengujian yang relevan adalah bagian dari IEC 60598-1.

C.2.1 Lampu dengan kaki lampu G5, G13 dan 2G13

Luminer harus dirancang sedemikian rupa sehingga dengan lampu yang dimaksudkan
terpasang pada luminer, suhu kaki lampu pada kondisi operasi normal tidak melebihi
120°C pada tepi kaki lampu dan pada bahan isolasi. Untuk lampu dengan kaki lampu G13
atau 2G13 dengan nilai watt nominal di atas 40 W, suhu maksimum kaki lampu harus tidak
melebihi 140°C.

Untuk pengukuran tepi kaki lampu, sambungan panas termokopel harus diletakkan pada
bagian isolasi muka kaki lampu sepanjang garis yang melalui pin kaki lampu sedekat
mungkin dengan pusat antara pin kontak.

Kawat termokopel (garis tengah masing-masing 0,2 mm) harus diisolasi sampai dengan
sambungan.

C.2.2 Lampu dengan kaki lampu R17D, Fa6 dan Fa8

Nilai dan tempat pengukuran sedang dalam pembahasan.

C.2.3 Lampu dengan kaki lampu W4.3x8.5d

Suhu kaki lampu pada titik pengukuran tidak tidak melebihi 100°C.

C.3 Pengaturan jarak pemegang lampu

Para perancang luminer harus memperhatikan dimensi jarak pemegang lampu dalam IEC
60061-2 dan persyaratan pengukuran yang relevan dalam IEC 60061-3.

18
SNI IEC 61195:2009

Lampiran D

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(normatif)

Kondisi pemenuhan untuk pengujian rancangan

Untuk pengujian ini, lampu harus dipilih secara acak.

D.1 Konstruksi dan perakitan kaki lampu

Tambahan kakilampu setelah pemanasan (lihat 2.3.1.1 b)).

Ukuran contoh: 32 Jumlah penolakan: 2

D.2 Tahanan isolasi dan kuat listrik (2.4.2 dan 2.5.3)

Tiap pengujian dinilai secara terpisah

Contoh pertama: 125 Jumlah penolakan: 2

Jika ditemukan satu kegagalan, Jumlah penolakan: 2 dalam contoh


ambil contoh kedua dari 125 gabungan

D.3 Ketahanan terhadap panas (lihat 2.7.2)

Ketahanan terhadap api (lihat 2.7.4)

Jarak rambat kaki lampu (Lihat 2.82)

Tiap pengujian harus dinilai ditaksir secara terpisah.

Contoh pertama: 5 Diterima jika tidak ada kegagalan


Jumlah penolakan: 2
Jika ditemukan satu kegagalan, Jumlah penolakan: 2 dalam contoh
ambil contoh kedua dari 5 gabungan

D.4 Kenaikan suhu kaki lampu (lihat 2.9.2)

Contoh pertama: 5 Diterima jika semua contoh mempunyai


suhu sedikitnya 5 K dibawah batas

Dalam kasus lain, ambil contoh kedua 5 Jumlah penolakan: 2 lampu dengan suhu
kaki lampu yang melebihi 95 K dalam
contoh gabungan

19 dari 21
SNI IEC 61195:2009

Lampiran E

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(informatif)

Informasi untuk rancangan balast

E.1 Pedoman pengoperasian lampu yang aman

yang berikut.

E.2 Suhu ujung lampu pada kondisi operasi abnormal

Jika lampu tidak mulai menyala (start), kelanjutan pra pemanasan katoda harus tidak
menyebabkan panas lebih pada lampu.

Jika satu dari katoda berkurang atau rusak, selagi lampu terus beroperasi (perbaikan
parsial), harus dicegah terjadinya panas lebih pada lampu dengan tindakan yang sesuai
pada sirkit.

E.3 Pembatasan tegangan kerja

Untuk lampu dengan kakilampu G5 bergaris tengah 16 mm, tegangan kerja antara terminal
lampu dan bumi harus tidak melebihi 430 V r.m.s.

20

Anda mungkin juga menyukai