Anda di halaman 1dari 11

SNI IEC 60871-4:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia

Kapasitor shunt untuk sistem tenaga listrik a.b.


dengan tegangan nominal
diatas 1000 V-
Bagian 4 : sekering internal
(IEC 60871-4 (1996), IDT)

ICS 29.240.99; 31.060.70 Badan Standardisasi Nasional


“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI IEC 60871-4:2009

Daftar isi

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar isi ......................................................................................................................... i
Prakata .......................................................................................................................... ii

1 Ruang lingkup dan tujuan ........................................................................................ 1


2 Acuan Normatif ........................................................................................................ 1
3 Definisi ..................................................................................................................... 1
4 Persyaratan kinerja .................................................................................................. 1
5 Pengujian ................................................................................................................. 2

Lampiran A (normatif) ..................................................................................................... 5


Lampiran B (informatif) ................................................................................................. 7

i
SNI IEC 60871-4:2009

Prakata

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai “Kapasitor shunt untuk sistem tenaga listrik a.b.
dengan tegangan nominal diatas 1000 V- Bagian 4: sekering internal”, diadopsi secara
identik dari standar International Electrotechnical Commission (IEC) 60871-4 (1996) dengan
judul “Shunt capasitots for A.C. power systems having a rated voltage above 1000V – Part 4:
Internal fuses”. Bila terdapat ketidakjelasan terhadap terjemahan isi materi standar ini, maka
yang dianggap berlaku adalah sebagaimana yang tertera pada teks asli IEC tersebut.

Standar ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 29-04, Jaringan Transmisi dan Distribusi Tenaga
Listrik, melalui proses/prosedur perumusan standar dan terakhir dibahas dalam Forum
Konsensus XXVI pada tanggal 22-23 November 2006 di Jakarta.

Dalam rangka mempertahankan mutu ketersediaan standar yang tetap mengikuti


perkembangan, maka diharapkan masyarakat standardisasi ketenagalistrikan memberikan
saran dan usul demi kesempurnaan rancangan ini dan untuk revisi standar ini dikemudian
hari.

ii
SNI IEC 60871-4:2009

Kapasitor shunt untuk sistem tenaga listrik a.b. dengan tegangan nominal

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
diatas 1000 V-

Bagian 4 : sekering internal

1 Ruang lingkup dan tujuan

Bagian standar ini berlaku untuk sekering internal yang dirancang untuk mengisolasi elemen
kapasitor yang gagal, yang bertujuan untuk menjaga operasi bagian yang masih baik dari
unit kapasitor itu dan gugus dimana unit kapasitor itu tersambung.

Sekering demikian bukan sebagai pengganti gawai pensaklaran seperti pemutus sirkit
tenaga, atau untuk proteksi eksternal dari gugus kapasitor atau bagiannya.

Tujuan bagian standar ini adalah untuk merumuskan persyaratan kinerja dan pengujian dan
menyediakan suatu pedoman untuk koordinasi proteksi sekering

2 Acuan Normatif

Dokumen normatif berikut berisi ketetapan, yang melalui acuan didalam teks ini, merupakan
ketetapan pada bagian standar ini. Pada saat dipublikasikan edisi yang ditunjukkan masih
berlaku, semua dokumen normatif bisa direvisi dan pihak-pihak yang sepakat dengan bagian
standar ini dianjurkan untuk menyelidiki kemungkinan penerapan edisi terbaru dari acuan
normatif yang ditunjukkan dibawah ini.

IEC 871-1:1987, shunt capacitors for a.c. power system having rated voltage above 1 000 V
– part 1 : Genenal – performance, testing and rating – safety requirement – Guide for
installation and operation
Amandement 1 (1991)

3 Definisi

Untuk standar ini berlaku definisi dari IEC 871-1

4 Persyaratan kinerja

4.1 Umum

Sekering dihubungkan seri dengan elemen dan dimaksudkan untuk mengisolasi elemen jika
elemen itu menjadi gagal. Karena itu julat arus dan tegangan untuk sekering yang digunakan
tergantung pada disain kapasitor, dan dalam beberapa hal juga tergantung pada gugus
dimana sekering tersambung.

Persyaratan itu berlaku untuk gugus atau kapasitor yang diputuskan oleh pemutus sirkit
tenaga bebas sambaran-balik (restrike-free). Jika pemutus sirkit tenaga bukan jenis bebas
sambaran-balik (restrike-free) persyaratan lain harus dengan kesepakatan antara pabrikan
dan pembeli.

1 dari 7
SNI IEC 60871-4:2009

Operasi dari sekering internal secara umum ditentukan oleh salah satu atau kedua faktor

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
berikut :
- energi perluahan dari elemen atau unit yang terhubung paralel dengan elemen atau
unit yang gagal
- arus gangguan frekuensi-daya

4.2 Persyaratan pemutusan

Sekering harus dapat memutus hubungan elemen yang gagal bila terjadi tembus elektris
pada elemen dalam julat tegangan, dimana u1 0,9 u 2 U N nilai terendah dan
u 2 2,0 u 2 U N nilai tertinggi (sesaat) dari tegangan antar terminal unit pada saat terjadi
kegagalan.

Nilai u1 dan u2 berdasarkan pada tegangan yang biasa terjadi antar terminal unit kapasitor
pada saat terjadi tembus elektris pada elemen.

Nilai u2 bersifat transien dan toleransi (allowance) dibuat untuk redaman (damping).

Jika pembeli menyatakan nilai u1 dan u2 lain dari yang ditetapkan, misalnya untuk kapasitor
filter, maka batas bawah dan atas tegangan uji harus diubah sesuai dengan kesepakatan
antara pabrikan dengan pembeli.

4.3 Persyaratan ketahanan

4.3.1 Setelah operasi, rakitan sekering harus dapat menahan tegangan elemen penuh,
ditambah ketidakseimbangan tegangan karena kerja sekering, dan tegangan-lebih transien
waktu singkat yang biasa dialami selama umur kapasitor.

4.3.2 Selama umur kapasitor, sekering harus dapat dialiri arus dengan kontinyu yang
sama atau lebih besar dari arus maksimum yang diijinkan dibagi dengan jumlah sekering
yang diparalel.

4.3.3 Sekering harus dapat menahan arus inras karena pensakelaran yang diharapkan
selama umur kapasitor.

4.3.4 Sekering yang terhubung ke elemen yang tidak rusak harus mampu dialiri arus
peluahan karena kegagalan elemen.

4.3.5 Sekering harus mampu dialiri arus karena kegagalan hubung pendek pada gugus
diluar unit yang terjadi dalam julat tegangan sesuai dengan 4.2

5 Pengujian

5.1 Uji rutin

Sekering harus dapat menahan semua uji rutin kapasitor sesuai dengan IEC 871-1.

5.1.1 Uji Luahan

kapasitor dengan sekering internal harus dikenai satu pengujian luahan hubung singkat, dari
tegangan a.s. 1,7 UN melalui sela yang ditempatkan sedekat mungkin dengan kapasitor,
tanpa impedansi tambahan apapun dalam sirkit (lihat catatan)

2 dari 7
SNI IEC 60871-4:2009

Sebelum dan sesudah uji luahan, kapasitansnya harus diukur. Selisih dari kedua

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
pengukuran tersebut harus lebih kecil dari suatu nilai kapasitans sehubungan dengan
bekerjanya sebuah sekering internal.

Uji luahan dapat dilakukan sebelum dan sesudah pengujian tegangan antar terminal (lihat
IEC 871-1, butir 9). Tetapi jika dilakukan setelah pengujian tegangan antar terminal,
pengukuran kapasitans pada tegangan pengenal harus dilakukan setelah itu, untuk
mendeteksi kerja sekering.

Jika dengan persetujuan pembeli, kapasitor dapat diterima dengan sekering yang telah
bekerja, pengujian tegangan antar terminal (IEC 871-1 butir 9) harus dilakukan setelah
pengujian luahan.

CATATAN – tegangan pengisian a.s. diijinkan dibangkitkan dengan memberikan tegangan a.b. awal
1,7 UN nilai puncak dan dilepas pada arus nol. Kapasitor kemudian segera diluahkan dari nilai puncak
ini.

Cara lain, jika kapasitor dilepas pada tegangan yang sedikit lebih tinggi dari 1,7 UN, luahan dapat
ditunda, sampai resistans luahan mengurangi tegangan hingga 1,7 UN.

5.2 Uji Jenis

5.2.1 sekering harus dapat menahan semua pengujian jenis dari unit kapasitor sesuai
dengan IEC 871-1 dan IEC 871-2

Unit harus lulus semua pengujian rutin seperti yang ditetapkan pada IEC 871-1

5.2.2 Pengujian pemutusan pada sekering (lihat butir 5.3) harus dilakukan baik pada satu
unit kapasitor lengkap atau atas pilihan pabrikan pada dua unit, satu unit diuji pada batas
bawah dan satu unit pada batas atas, sesuai dengan butir 5.3.1.

CATATAN – karena pengujian, pengukuran dan keamanan lingkungan, mungkin perlu membuat
beberapa perubahan pada unit yang sedang diuji, misalnya seperti yang diperlihatkan pada Lampiran
A. Lihat juga metode pengujian yang berbeda diberikan pada Lampiran A.

5.2.3 Pengujian jenis dianggap sah jika dilaksanakan pada kapasitor dengan disain yang
sama dengan yang ditawarkan atau pada kapasitor yang disainnya tidak berbeda dengan
yang ditawarkan disemua hal yang mungkin mempengaruhi sifat, yang harus dicek dengan
pengujian jenis.

5.3 Uji pemutusan pada sekering

5.3.1 Prosedur uji

pengujian pemutusan pada sekering harus dilaksanakan pada batas bawah 0,9 x UN dan
pada batas atas 2,2 x UN

Jika pengujian dilakukan dengan a.s, tegangan ujinya haruslah ¥2 kali tegangan uji a.b yang
sesuai.

Jika pengujian dilakukan dengan a.b, pemicuan kegagalan elemen dengan tegangan puncak
tidak diperlukan untuk pengujian dengan batas bawah tegangan.

Beberapa metoda uji tertentu ditunjukkan dalam Lampiran A

3 dari 7
SNI IEC 60871-4:2009

5.3.2 Pengukuran kapasitans

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Setelah pengujian, pengukuran kapasitans harus dilakukan untuk membuktikan bahwa
sekering telah lebur. Dalam pengukuran ini harus digunakan metode pengukuran yang
cukup sensitif untuk mendeteksi perubahan kapasitans yang disebabkan leburnya sebuah
sekering.

5.3.3 Pemeriksaan unit.

Sebelum pembukaan, tidak boleh tampak ada perubahan bentuk yang cukup signifikan pada
wadah.

Setelah pembukaan wadah, pemeriksaan harus dilakukan untuk memastikan bahwa:

a) tidak tampak ada perubahan bentuk yang signifikan pada sekering yang sehat;
b) tidak lebih dari sebuah sekering tambahan (atau sepersepuluh dari jumlah sekering
yang paralel langsung) yang rusak (lihat catatan 1 dari butir A.1). Jika digunakan
metode b) dalam Lampiran A, catatan 1 pada butir A.1 harus diperhatikan.

Catatan
1 Penghitaman sedikit pada impregnant tidak akan mempengaruhi kualitas kapasitor.
2 Mungkin ada muatan terjebak yang berbahaya pada elemen yang terputus baik oleh putusnya
sekering ataupun kerusakan pada hubungan. Semua elemen harus diluahkan dengan sangat
hati-hati.

5.3.4 Uji tegangan setelah pembukaan wadah

Uji tegangan harus dilakukan dengan mengenakan tegangan a.s 3.5 x UNe (UNe tegangan
elemen) selama 10 detik pada elemen yang tembus dan celah pada sekering yang lebur.
Elemen dan sekeringnya tidak boleh dilepas dari unit untuk pengujian ini. Selama pengujian,
celah itu harus berada dalam rendaman. Tidak boleh terjadi tembus pada celah sekering
atau antara setiap bagian dari sekering dan bagian lain dari unit.

Catatan – Untuk unit dengan semua elemen terhubung paralel dan untuk semua unit jika digunakan
prosedur uji b), c), d) atau e) yang ditunjukkan pada Lampiran A, pengujian ini dapat diganti dengan
pengujian dengan tegangan a.b. sebelum pembukaan wadah unit. Tegangan uji antar terminal
dihitung dengan menggunakan rasio kapasitans sedemikian sehingga tegangan pada elemen yang
tembus dan celah pada sekering yang lebur adalah 3.5 x UNe /2.

4 dari 7
SNI IEC 60871-4:2009

Lampiran A

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(Normatif)

Prosedur uji untuk pengujian pemutusan pada sekering internal

A.1 Umum

Salah satu dari prosedur uji a), b), c), d), e), atau metode alternatif, harus digunakan.

Arus dan tegangan kapasitor harus dicatat selama pengujian, untuk memverifikasi bahwa
sekering telah terputus dengan benar. Untuk pengujian a.s. tegangan uji harus
dipertahankan sedikitya 30 detik setelah tembus untuk meyakinkan bahwa pemutusan
sekering tidak dibantu oleh terputusnya pasokan daya.

Untuk memverifikasi perilaku pembatasan arus sekering bila diuji dengan batas atas
tegangan, jatuh tegangan, tidak termasuk transien, pada sekering yang kerja harus tidak
melebihi 30 %.

Jika jatuh tegangan melebihi 30 %, harus berhati-hati untuk memastikan bahwa energi yang
tersimpan secara paralel dan arus gangguan pada frekuensi daya yang tersedia dari sistem
uji mewakili kondisi layanan. Selanjutnya suatu pengujian harus dilakukan pada kondisi ini
untuk menunjukkan kerja sekering yang memuaskan.

CATATAN

1. Pada batas tegangan atas, satu sekering tambahan (atau sepersepuluh elemen bersekering
tersambung langsung paralel) yang terhubung dengan elemen yang sehat boleh rusak.

2. Harus berhati-hati bila melaksanakan pengujian ini terhadap kemungkinan ledakan unit kapasitor
dan atau proyeksi paku yang bisa menyebabkan ledakan.

A.2 Prosedur Uji

a) Prapemanasan Kapasitor

Unit kapasitor di panaskan terlebih dahulu dalam suatu ruang sebelum penerapan tegangan
uji a.b. pada batas bawah tegangan. Suhu prapemanasan (100 0C sampai 150 0C) dipilih
oleh pabrikan untuk mencapai waktu singkat yang praktis (beberapa menit sampai beberapa
jam) sampai tembus pertama.

CATATAN:
1) Untuk mencegah tekanan cairan internal yang berlebihan akibat suhu tinggi, maka unit boleh
dilengkapi dengan sebuah tabung pengaman termasuk suatu katup yang ditutup pada saat
penerapan tegangan uji.
2) Suatu suhu prapemanas yang lebih rendah dapat dipakai bila penerapan tegangan uji pada batas
atas tegangan, dalam rangka mencegah tembus sebelum mencapai tegangan uji.

5 dari 7
SNI IEC 60871-4:2009

b) Tembus mekanis pada elemen

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Tembus mekanis pada elemen dibuat dengan paku, yang ditancapkan ke elemen melalui
lubang pra-pengeboran pada wadah. Tegangan uji boleh a.s atau a.b, terserah pabrikan.

Jika tegangan a.b digunakan, waktu tembus harus dibuat sedemikian sehingga tembusnya
isolasi terjadi pada waktu yang dekat ke saat tegangan puncak.

CATATAN :
1 tembus hanya pada satu elemen tidak dapat dijamin
2 untuk membatasi kemungkinan loncat denyar ke wadah sepanjang paku, atau melalui lubang yang
disebabkan oleh paku, tembus dapat dibuat pada elemen-elemen yang terhubung kewadah, secara
permanen atau selama pengujian
3 tegangan a.s khususnya sesuai untuk kapasitor yang mempunyai elemen-elemen yang terhubung
paralel.

c) Tembus elektris pada elemen (metode pertama)

Beberapa elemen dalam unit uji, masing-masing dilengkapi dengan suatu tab yag disisipkan
diantara lapisan dielektrik. Setiap tab tersambung kepada terminal terpisah.

Tegangan uji bisa a.b. atau a.s. terserah pabrikan

Untuk memperoleh tembus suatu elemen yang telah dilengkapi sedemikian itu, suatu
tegangan surja dengan amplitudo yang cukup diterapkan diantara tab dan salah satu foil dari
elemen yang dimodifikasi.

Dalam hal tegangan a.b. surja tersebut harus dipicu dekat ke saat tegangan puncak.

d) Tembus elektris dari elemen (metode kedua)

Elemen tertentu dalam unit uji masing-masing dilengkapi dengan kawat pendek yang dapat
melebur disambung ke dua tab ekstra dan disisipkan diantara lapisan-lapisan dielektrik.
Setiap tab disambungkan ke suatu terminal yang diinsulasi terpisah.

Tegangan uji bisa a.b. atau a.s. terserah pabrikan

Untuk memperoleh tembus dari suatu elemen yang dilengkapi dengan kawat yang dapat
melebur, suatu kapasitor terpisah dimuati dengan tegangan yang cukup diluahkan kepada
kawat tersebut agar putus.

Dalam hal tegangan a.b., peluahan dari kapasitor bermuatan itu yang menyebabkan kawat
melebur, harus dipicu dekat ke saat tegangan puncak.

e) Tembus elektris dari elemen (metode ketiga)

Suatu bagian kecil dari suatu elemen (atau beberapa elemen) didalam suatu unit dilepas
pada saat pembuatan dan diganti dengan dielektrik yang lebih lemah.

Contoh: suatu dielektrik film-kertas-film ukuran 10 cm2 – 20 cm2 digunting dan diganti dengan
2 kertas tipis.

6 dari 7
SNI IEC 60871-4:2009

Lampiran B

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(informatif)

Pedoman koordinasi proteksi sekering

B.1 Umum

Sekering dihubungkan secara seri dengan elemen dan didisain sedemikian rupa sehingga
sekering dapat mengisolasi elemen yang rusak.

Setelah tembus satu elemen, sekering yang dihubungkan padanya akan lebur dan
mengisolasinya dari bagian kapasitor yang tersisa sehingga membuat unit dapat terus
bekerja. Leburnya satu atau lebih sekering akan menyebabkan perubahan tegangan pada
gugus.

Tegangan yang melintasi unit yang sehat harus tidak melebihi nilai yang diberikan dalam IEC
871-1.

Leburnya satu atau lebih sekering juga dapat menyebabkan perubahan tegangan pada unit,
tergantung pada hubungan internal dari unit tersebut.

Elemen yang tersisa dalam kelompok seri akan mengalami peningkatan tegangan kerja, dan
pabrikan atas permintaan harus memberikan keterangan rinci dari naiknya tegangan yang
disebabkan oleh leburnya sekering.

B.2 Urutan proteksi

Proteksi gugus kapasitor harus bekerja secara selektif.

Langkah pertama adalah sekering internal dari elemen.

Langkah kedua adalah proteksi relai dari gugus (misalnya proteksi arus-lebih atau proteksi
ketidak seimbangan).

Langkah ketiga adalah proteksi jaringan atau gardu.

CATATAN :
1. Tergantung pada keluaran dari gugus, disain proteksi relai dan sebagainya, ketiga langkah
tersebut diatas tidak semuanya perlu digunakan pada semua gugus kapasitor
2. Dalam gugus yang besar, tahap alarm dapat digunakan
3. Kecuali jika sekering selalu putus akibat luahan energi dalam julat tegangan yang diberikan
dalam butir 4.2, pabrikan harus melengkapi karakteristik arus-waktu dan toleransi dari sekering.

7 dari 7

Anda mungkin juga menyukai