Anda di halaman 1dari 20

SNI 2049-12:2021

Standar Nasional Indonesia

Semen portland Bagian 12: Metode uji penentuan


waktu pengikatan pasta semen hidraulis dengan
jarum gillmore

Portland cement Part 12: Test method for time of setting


of hydraulic-cement paste by gillmore needles

(Standard test method for time of setting of hydraulic-cement paste by gillmore


needles, ASTM C266 20, IDT)

ICS 91.100.10
© ASTM 20 All rights reserved
© BSN 202 untuk kepentingan adopsi standar © menjadi SNI Semua hak dilindungi

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian


atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang
mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis BSN

BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id

Diterbitkan di Jakarta
ASTM C266 20, Standard test method for time of setting of hydraulic cement
paste by gillmore needles, Copyright ASTM International, 100 Barr Harbour Drive, West Conshohocken PA
19428 USA.

ASTM International has authorized the distribution of this translation of SNI 2049-12:2021, but
recognizes that the translation has gone through a limited review process. ASTM neither represents
nor warrants that the translation is technically or linguistically accurate. Only the English edition as
published and copyrighted by ASTM shall be considered the official version. Reproduction of this
translation, without ASTM's written permission is strictly forbidden under U.S. and international
copyright laws.
SNI 2049-12:2021

Daftar isi

Daftar isi ................................................................................................................................. i


Prakata .................................................................................................................................. ii
1 Ruang lingkup.................................................................................................................. 2
2 Acuan normatif................................................................................................................. 2
3 Istilah dan definisi ............................................................................................................ 4
4 Ringkasan metode uji ...................................................................................................... 4
5 Signifikansi dan kegunaan ............................................................................................... 4
6 Peralatan ......................................................................................................................... 4
7 Reagen ............................................................................................................................ 6
8 Pengambilan contoh ........................................................................................................ 6
9 Pengkondisian ................................................................................................................. 6
10 Prosedur ........................................................................................................................ 6
11 Pelaporan ...................................................................................................................... 8
12 Presisi dan bias.............................................................................................................. 8
13 Kata kunci.................................................................................................................... 10

Gambar 1 - Alat gillmore dan benda uji ................................................................................ 10

i
SNI 2049-12:2021

Prakata

Standar Nasional Indonesia (SNI) 2049-12:2021, Semen portland Bagian 12: Metode uji
penentuan waktu pengikatan pasta semen hidraulis dengan jarum gillmore merupakan adopsi
identik dari ASTM C266 20, Standard test method for time of setting of hydraulic cement paste
by gillmore needles, dengan metode terjemahan dua bahasa (bilingual). Standar ini merevisi
SNI 2049:2015, Semen portland. Revisi dalam standar ini ditujukan untuk mengakomodasi
persyaratan air yang digunakan sebagai air pencampur.

Standar ini merupakan bagian dari seri SNI 2049, Semen portland, yang terdiri dari 13 bagian:
- Bagian 1: Spesifikasi
- Bagian 2: Metode pengambilan contoh dan jumlah pengujian semen hidraulis
- Bagian 3: Metode uji analisis kimia semen hidraulis
- Bagian 4: Metode uji kandungan udara mortar semen hidraulis
- Bagian 5: Metode uji kehalusan semen hidraulis dengan menggunakan alat permeabilitas
udara
- Bagian 6: Metode uji ekspansi autoklaf semen hidraulis
- Bagian 7: Metode uji kuat tekan mortar semen hidraulis (dengan menggunakan spesimen
kubus ukuran 2 in. atau [50 mm])
- Bagian 8: Metode uji waktu pengikatan semen hidraulis dengan jarum vicat
- Bagian 9: Metode uji kekakuan awal semen hidraulis (metode pasta)
- Bagian 10: Metode uji pengukuran panas hidrasi bahan bersifat semen menggunakan
kalorimetri konduksi isotermal
- Bagian 11: Metode uji ekspansi potensial mortar semen portland terpapar sulfat
- Bagian 12: Metode uji waktu pengikatan pasta semen hidraulis dengan jarum gillmore
- Bagian 13: Metode uji ekspansi batang mortar semen yang disimpan dalam air

Terdapat standar ASTM yang diacu dalam acuan normatif dalam standar ini telah diadopsi
menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI), yaitu:
- ASTM C151/C151M, Test method for autoclave expansion of hydraulic cement, telah
diadopsi secara identik menjadi SNI 2049-6:2021, Semen portland Bagian 6: Metode uji
penentuan ekspansi autoklaf semen hidraulis,
- ASTM C183/C183M-16, Practice for sampling and the amount of testing of hydraulic
cement, telah diadopsi secara identik menjadi SNI 2049-2:2021, Semen portland Bagian
2: Metode pengambilan contoh dan jumlah pengujian semen hidraulis

Standar ini disusun dan dirumuskan oleh Komite Teknis 91-02, Kimia Bahan Konstruksi.
Standar ini merupakan hasil konsensus yang diselenggarakan secara virtual pada tanggal
28 Oktober 2021 yang dihadiri oleh wakil-wakil dari pihak produsen, konsumen, asosiasi
industri terkait, lembaga pengujian dan instansi pemerintah.

Untuk tujuan penggunaan standar ini, telah dilakukan perubahan editorial sebagai berikut:
a) Tanda titik dalam penggunaan bilangan desimal telah diubah dengan tanda koma, dan
pada bilangan ribuan telah diberikan tanda titik,
b) standar ASTM C266-20 yang diadopsi, diganti

Standar ini telah melalui tahap jajak pendapat nasional pada tanggal 23 November 2021
sampai dengan 22 Desember 2021 dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI

Apabila pengguna menemukan keraguan dalam standar ini, maka disarankan untuk melihat
standar aslinya yaitu ASTM C266-20 dan/atau dokumen terkait lain yang menyertainya.

ii
SNI 2049-12:2021

Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.

iii
SNI 2049-12:2021

Halaman ini sengaja dikosongkan untuk memastikan bahwa penyajian SNI dengan
metode dua bahasa dapat menampilkan bahasa Indonesia pada halaman genap dan
bahasa Inggris pada halaman ganjil.

1 dari 11
SNI 2049-12:2021

Semen portland Bagian 12: Metode uji penentuan waktu pengikatan pasta
semen hidraulis dengan jarum gillmore

1 Ruang lingkup

1.1 Metode uji ini mencakup penentuan waktu pengikatan pasta semen hidraulis dengan
menggunakan jarum gillmore.

1.2 Nilai yang dicantumkan dalam satuan SI dianggap sebagai standar. Tidak ada satuan
pengukuran lain yang dimasukan dalam standar ini.

1.3 Tulisan catatan referensi dan catatan kaki pada standar ini memberikan bahan
penjelasan. Catatan dan catatan kaki ini (kecuali yang terdapat dalam tabel dan gambar) harus
tidak dianggap sebagai persyaratan dari standar.

1.4 Standar ini tidak dimaksudkan untuk mengatasi segala masalah keamanan, yang
mungkin ada, yang diasosiasikan dengan penggunaannya. Hal ini merupakan kewajiban dari
pengguna standar untuk menetapkan pelaksanaan keamanan, kesehatan, dan lingkungan
yang sesuai dan menentukan penerapan dari pengaturan batasan regulasi sebelum
penggunaan.
(Peringatan Campuran semen hidraulis segar bersifat basa dan dapat menyebabkan luka
bakar kimia pada kulit dan jaringan pada paparan jangka panjang.) 1

1.5 Standar ini dikembangkan sesuai dengan kaidah yang diakui secara internasional
mengenai standardisasi yang ditetapkan dalam ketetapan mengenai kaidah pembuatan
standar, panduan, dan rekomendasi internasional yang dikeluarkan oleh komite Technical
Barriers to Trade (TBT) World Trade Organization.

2 Acuan normatif

2.1 Standar ASTM:


ASTM C151/C151M, Test method for autoclave expansion of hydraulic cement
ASTM C183/C183M, Practice for sampling and the amount of testing of hydraulic cement
ASTM C187, Test method for amount of water required for normal consistency of hydraulic
cement paste
ASTM C219, Terminology relating to hydraulic and other inorganic cements
ASTM C305, Practice for mechanical mixing of hydraulic cement pastes and mortars of plastic
consistency
ASTM C511, Specification for mixing rooms, moist cabinets, moist rooms, and water storage
tanks used in the testing of hydraulic cements and concretes
ASTM C670, Practice for preparing precision and bias statements for test method for
construction materials
ASTM C1005, Specification for reference masses and devices for determining mass and
volume for use in the physical testing of hydraulic cements
ASTM D1193, Specification for reagent water

1Pasal mengenai keselamatan, panduan pengujian semen, Annual Book of ASTM Standards, Vol
04.01.

2 dari 11
SNI 2049-12:2021

Portland cement Part 12: Test method for time of setting of hydraulic-cement
paste by gillmore needles

1 Scope

1.1 This test method covers the determination of the time of setting of hydraulic-cement
paste by means of the gillmore needles.

1.2 The values stated in SI units are to be regarded as standard. No other units of
measurement are included in this standard.

1.3 The text of this standard references notes and footnotes which provide explanatory
material. These notes and footnotes (excluding those in tables and figures) shall not be
considered as requirements of the standard.

1.4 This standard does not purport to address all of the safety concerns, if any, associated
with its use. It is the responsibility of the user of this standard to establish appropriate safety,
health, and environmental practices and determine the applicability of regulatory limitations
prior to use.
(Warning Fresh hydraulic cementitious mixtures are caustic and may cause chemical burns
to skin and tissue upon prolonged exposure.)1

1.5 This standard was developed in accordance with internationally recognized principles on
standardization established in the Decision on Principles for the development of international
standards, guides and recommendations issued by the World Trade Organization Technical
Barriers to Trade (TBT) Committee.

2 Referenced documents

2.1 ASTM standards:


ASTM C151/C151M, Test method for autoclave expansion of hydraulic cement
ASTM C183/C183M, Practice for sampling and the amount of testing of hydraulic cement
ASTM C187, Test method for amount of water required for normal consistency of hydraulic
cement paste
ASTM C219, Terminology relating to hydraulic and other inorganic cements
ASTM C305, Practice for mechanical mixing of hydraulic cement pastes and mortars of plastic
consistency
ASTM C511, Specification for mixing rooms, moist cabinets, moist rooms, and water storage
tanks used in the testing of hydraulic cements and concretes
ASTM C670, Practice for preparing precision and bias statements for test method for
construction materials
ASTM C1005, Specification for reference masses and devices for determining mass and
volume for use in the physical testing of hydraulic cements
ASTM D1193, Specification for reagent water

1 Section on Safety, manual of cement testing, Annual Book of ASTM Standards, Vol 04.01.

3 dari 11
SNI 2049-12:2021

3 Istilah dan definisi

3.1 Definisi:

3.1.1 Untuk definisi istilah-istilah yang digunakan dalam metode uji ini, mengacu kepada
ASTM C219.

4 Ringkasan metode uji

4.1 Air secukupnya ditambahkan ke dalam semen yang sedang diuji untuk menghasilkan
pasta dengan konsistensi normal. Sebuah benda uji dicetak dari pasta ini dan diuji untuk waktu
pengikatan dengan jarum gillmore awal dan akhir. Waktu pengikatan awal adalah waktu yang
dibutuhkan antara kontak awal semen dengan air dan waktu saat jarum gillmore awal tidak
meninggalkan jejak berbentuk melingkar pada permukaan pasta. Waktu pengikatan akhir
adalah waktu yang dibutuhkan antara kontak awal semen dengan air dan waktu saat jarum
gillmore akhir tidak meninggalkan jejak berbentuk melingkar pada permukaan pasta.

5 Signifikansi dan kegunaan

5.1 Tujuan dari metode uji ini adalah untuk menetapkan apakah semen sesuai dengan
batasan spesifikasi untuk waktu pengikatan dengan jarum gillmore.

6 Peralatan

6.1 Sekop datar, memiliki sebuah bilah besi bersisi lurus yang ditajamkan dengan panjang
100 mm hingga 150 mm. Sisi-sisinya saat ditempatkan pada sebuah permukaan datar harus
tidak menyimpang kelurusannya lebih dari 1 mm.

6.2 Mikser, mangkuk, pengaduk, dan pengerik, sesuai dengan ASTM C305.

6.3 Gelas ukur kaca, kapasitas 200 ml atau 250 ml, sesuai dengan ASTM C1005.

6.4 Timbangan, sesuai dengan ASTM C1005. Timbangan harus dievaluasi untuk terus
memberikan unjuk kerja presisi dengan menggunakan prosedur ASTM C1005, Lampiran X1,
menggunakan massa pengecek verifikasi sekitar 1.000 g.

6.5 Pelat datar tidak menyerap (plane non-absorptive plate), berbentuk persegi ukuran (100
± 5) mm persegi, dengan kedataran, korosivitas, dan absorptivitas yang serupa dengan kaca
(lihat ASTM C187 Gambar 1, H).

6.6 Jarum gillmore, sesuai dengan persyaratan berikut:

6.6.1 Jarum waktu pengikatan awal harus memiliki massa sebesar (113,4 ± 0,5) g dan
diameter ujung sebesar (2,12 ± 0,05) mm.

6.6.2 Jarum waktu pengikatan akhir harus memiliki massa sebesar (453,6 ± 0,5) g dan
diameter ujung sebesar (1,06 ± 0,05) mm.

6.6.3 Ujung jarum harus berbentuk silindris dengan jarak sebesar (4,8 ± 0,5) mm. Ujung
jarum harus datar dan siku-siku terhadap sumbu batang dan harus dijaga dalam kondisi yang
bersih (lihat Catatan 1).

4 dari 11
SNI 2049-12:2021

3 Terminology

3.1 Definitions:
3.1.1 For definitions of terms used in this test method, refer to ASTM C219.

4 Summary of test method

4.1 Sufficient water is added to the cement that is being tested to produce a paste of normal
consistency. A specimen is molded from this paste and is tested for time of setting by means
of the gillmore initial and final needles. The initial time of setting is the time elapsed between
initial contact of cement and water and the time when the gillmore initial needle does not leave
a complete circular impression in the paste surface. The final time of setting is the time elapsed
between initial contact of cement and water and the time when the gillmore final needle does
not leave a complete circular impression in the paste surface.

5 Significance and use

5.1 The purpose of this test method is to establish whether a cement complies with a
specification limit on gillmore time of setting.

6 Apparatus

6.1 Flat trowel, having a sharpened straight-edged steel blade 100 mm to 150 mm in length.
The edges when placed on a plane surface shall not depart from straightness by more than 1
mm.

6.2 Mixer, bowl, paddle, and scraper, conforming to the requirements of ASTM C305.

6.3 Glass graduates, 200 ml or 250 ml capacity, conforming to the requirements of


ASTM C1005.

6.4 Mass determining devices, conforming to the requirements of ASTM C1005. The devices
for determining mass shall be evaluated for continuing precise performance utilizing the
procedure in ASTM C1005, Appendix X1, using a verification check mass of approximately
1.000 g.

6.5 Plane non-absorptive plates, (100 ± 5) mm square, of similar planeness, corrosivity, and
absorptivity to that of glass (see ASTM C187 Fig. 1, item H).

6.6 Gillmore needles, conforming to the following requirements:

6.6.1 The initial time of setting needle shall have a mass of (113,4 gram ± 0,5) g and a tip
diameter of (2,12 ± 0.05) mm.

6.6.2 The final time of setting needle shall have a mass of (453,6 ± 0,5) g and a tip diameter
of (1,06 ± 0,05) mm.

6.6.3 The needle tips shall be cylindrical for a distance of (4,8 ± 0,5) mm. The needle ends
shall be plane and at right angles to the axis of the rod and shall be maintained in a clean
condition (see Note 1).

5 dari 11
SNI 2049-12:2021

6.7 Periksa dan dokumentasikan peralatan Pasal 6 untuk kesesuaian dengan persyaratan
dari metode uji ini setidaknya setiap 2 ½ tahun (lihat Catatan 2).

CATATAN 1 Jarum gillmore sebaiknya dipasang seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 1(b).

CATATAN 2 ASTM C1005 membutuhkan pengecekan kesesuaian tahunan untuk massa referensi
dan timbangan.

7 Reagen

7.1 Air pencampur Air distilasi (aquadest) atau air demineralisasi (aqua dm) dapat
digunakan untuk pengujian rutin. Untuk semua uji acuan (referee) dan uji kooperatif
(cooperative), gunakan air yang sesuai dengan ASTM D1193 untuk tipe III atau tipe IV grade
air reagen.

8 Pengambilan contoh

8.1 Saat pengujian merupakan bagian dari uji keberterimaan, ambil contoh semen sesuai
dengan ASTM C183/C183M.

9 Pengkondisian

9.1 Pertahankan temperatur dan kelembaban ruangan pencampuran dan temperatur air
pencampur sesuai dengan ASTM C511 persyaratan untuk ruangan pencampuran semen.

9.2 Peralatan pencampuran dan bahan kering harus dalam rentang temperatur ruangan
pencampuran sebelum pengujian.

9.3 Pertahankan lemari lembab atau ruang lembab sesuai dengan ASTM C511.

10 Prosedur

10.1 Persiapan pasta semen Dapatkan pasta semen yang digunakan untuk penentuan
waktu pengikatan dari salah satu metode berikut:

10.1.1 Persiapkan batch baru pasta dengan mencampurkan 650 g semen dengan
persentase air pencampur yang dibutuhkan untuk mendapatkan konsistensi normal
(ASTM C187), mengikuti prosedur yang dijelaskan dalam ASTM C305.

10.1.2 Sebagai opsi penguji, gunakan pasta yang tersisa dari batch yang digunakan untuk
benda uji ekspansi autoklaf (ASTM C151/C151M) atau dari penentuan konsistensi normal
(ASTM C187).

10.2 Pencetakan benda uji Dari pasta semen yang dipersiapkan seperti yang dijelaskan
dalam Pasal 10.1, buat sebuah pasta semen pat dengan bagian atas datar dan sisi-sisi
meruncing ke sisi tipis pada pelat datar tidak menyerap, sesuai dengan dimensi dan toleransi
dalam Gambar 1(a). Dalam mencetak pasta semen pat, pertama ratakan pasta semen pada
pelat kemudian bentuk pasta semen pat dengan menarik sekop dari sisi luar menuju tengah,
kemudian ratakan bagian atas. Setelah dibuat, tempatkan pasta semen pat dalam lemari
lembab atau ruang lembab dan biarkan untuk tetap di dalamnya kecuali saat penentuan waktu
pengikatan sedang dilakukan.

6 dari 11
SNI 2049-12:2021

6.7 Inspect and document section 6 apparatus for conformance to the requirements of this
test method at least every 2 ½ years (see Note 2).

NOTE 1 The Gillmore needles should preferably be mounted as shown in Fig. 1(b).

NOTE 2 ASTM C1005 requires annual compliance checks for the reference masses and for the
devices for determining mass.

7 Reagents

7.1 Mixing water Potable water is satisfactory for routine tests. For all referee and
cooperative tests, reagent water conforming to the requirements of ASTM D1193 for type III
or type IV grade of reagent water shall be used.

8 Sampling

8.1 When the test is part of acceptance testing, sample the cement in accordance with ASTM
C183/C183M.

9 Conditioning

9.1 Maintain the temperature and humidity of the mixing room and the temperature of the
mixing water in accordance with ASTM C511 requirements for cement mixing rooms.

9.2 The mixing apparatus and dry materials shall be within the temperature range of the
mixing room prior to testing.

9.3 Maintain the moist cabinet or moist room in accordance with the requirements of
ASTM C511.

10 Procedure

10.1 Preparation of cement paste Obtain the cement paste used for determination of the
time of setting from one of the following methods:

10.1.1 Prepare a new batch of paste by mixing 650 g of cement with the percentage of mixing
water required for normal consistency (ASTM C187), following the procedure described in
ASTM C305.

10.1.2 At the option of the tester, use the paste remaining from the batch used for the
autoclave expansion specimen (ASTM C151/C151M) or from the normal consistency
determination (ASTM C187).

10.2 Molding test specimen From the cement paste prepared as described in 10.1, make
a pat with a flat top and the sides tapering to a thin edge on a plane non-absorptive plate,
conforming to the dimensions and tolerances in Fig. 1(a). In molding the pat, flatten the cement
paste first on the plate and then form the pat by drawing the trowel from the outer edge toward
the center, then flattening the top. After making, place the pat in the moist cabinet or moist
room and allow it to remain there except when the determinations of time of setting are being
made.

7 dari 11
SNI 2049-12:2021

10.3 Penentuan waktu pengikatan Tentukan waktu pengikatan dengan menahan jarum
pada posisi vertikal dan secara perlahan mengaplikasikannya pada permukaan pasta semen
pat.

10.3.1 Menggunakan jarum gillmore awal, tentukan titik akhir waktu pengikatan awal dengan
jarum gillmore sebagai pengukuran penetrasi pertama yang tidak menandai permukaan benda
uji dengan tanda berbentuk lingkaran penuh. Verifikasi pengikatan awal dengan melakukan
dua pengukuran penetrasi tambahan pada area berbeda dari permukaan benda uji.

pertama. Waktu yang dibutuhkan, dalam menit, antara waktu kontak semen dan air
pencampur dan titik akhir yang ditentukan di atas adalah waktu pengikatan awal dengan jarum
gillmore.

10.3.2 Menggunakan jarum gillmore akhir, tentukan titik akhir waktu pengikatan akhir
dengan jarum gillmore sebagai pengukuran penetrasi pertama yang tidak menandai
permukaan benda uji dengan tanda berbentuk lingkaran penuh. Verifikasi pengikatan akhir
dengan melakukan dua pengukuran penetrasi tambahan pada area berbeda dari permukaan
benda uji. Pengukuran verifikasi harus diperoleh dalam 90 detik dari pengukuran

pencampur dan titik akhir yang ditentukan di atas adalah waktu pengikatan akhir dengan jarum
gillmore.

11 Pelaporan

11.1 Laporkan waktu pengikatan hingga 5 menit terdekat, sebagai berikut:

Waktu pengikatan awal, gillmore menit


Waktu pengikatan akhir, gillmore menit

12 Presisi dan bias

12.1 Presisi, waktu pengikatan awal dengan jarum gillmore pada pengujian benda uji antara
100 menit dan 341 menit (lihat Catatan 3):

12.1.1 Standar deviasi operator tunggal (within laboratory) telah ditemukan bernilai 16 menit
(1s), oleh karena itu, hasil dari dua pengujian yang dilakukan secara tepat oleh operator yang
sama pada benda uji semen yang sama harus tidak berbeda satu sama lain lebih dari 44 menit
(d2s) (1s dan d2s didefinisikan dalam ASTM C670).

12.1.2 Standar deviasi antar laboratorium telah ditemukan bernilai 28 menit (1s), oleh karena
itu, hasil dari dua pengujian yang dilakukan secara tepat oleh dua laboratorium berbeda harus
tidak berbeda satu sama lain lebih dari 78 menit (d2s).

12.2 Presisi, waktu pengikatan akhir dengan jarum gillmore pada pengujian benda uji antara
239 menit dan 561 menit (lihat Catatan 3):

12.2.1 Standar deviasi operator tunggal (within laboratory) telah ditemukan bernilai 22 menit
(1s), oleh karena itu, hasil dari dua pengujian yang dilakukan secara tepat oleh operator yang
sama pada benda uji semen yang sama harus tidak berbeda dari satu sama lain lebih dari 62
menit (d2s).

8 dari 11
SNI 2049-12:2021

10.3 Time of setting determination Determine the time of setting by holding the needle in
a vertical position and lightly applying it to the surface of the pat.

10.3.1 Using the initial gillmore needle, determine the gillmore initial time of setting end point
to be the first penetration measurement that does not mark the specimen surface with a
complete circular impression. Verify initial set by obtaining two additional penetration
measurements on different areas of the specimen surface. Verification measurements must
The elapsed time, in minutes,
between the time of contact of cement and mixing water and the end point determined above
is the gillmore initial time of setting.

10.3.2 Using the final gillmore needle, determine the gillmore final time of setting end point
to be the first penetration measurement that does not mark the specimen surface with a
complete circular impression. Verify final set by obtaining two additional penetration
measurements on different areas of the specimen surface. Verification measurements must

between the time of contact of cement and mixing water and the end point determined above
is the gillmore final time of setting.

11 Report

11.1 Report the time of setting, to the nearest 5 min, as follows:

Initial time of setting, gillmore min


Final time of setting, gillmore min

12 Precision and bias

12.1 Precision, gillmore initial time of setting on samples testing between 100 min and
341 min (See Note 3):

12.1.1 The single-operator (within laboratory) standard deviation has been found to be
16 min (1s), therefore, results of two properly conducted tests by the same operator on
samples of the same cement should not differ from each other by more than 44 min (d2s) (1s
and d2s are defined in ASTM C670).

12.1.2 The multi-laboratory standard deviation has been found to be 28 min (1s), therefore,
results of two properly conducted tests from two different laboratories should not differ from
each other by more than 78 min (d2s).

12.2 Precision, gillmore final time of setting on samples testing between 239 min and
561 min (See Note 3):

12.2.1 The single-operator (within laboratory) standard deviation has been found to be
22 min (1s), therefore, results of two properly conducted tests by the same operator on
samples of the same cement should not differ from each other by more than 62 min (d2s).

9 dari 11
SNI 2049-12:2021

12.2.2 Standar deviasi antar laboratorium telah ditemukan bernilai 46 menit (1s), oleh karena
itu, hasil dari dua pengujian yang dilakukan secara tepat oleh dua laboratorium yang berbeda
pada benda uji dari semen yang sama harus tidak berbeda satu sama lain lebih dari 129 menit
(d2s).

12.3 Bias Karena tidak ada bahan acuan yang dapat diterima yang cocok untuk
menentukan bias apapun dari metode ini, tidak ada pernyataan bias yang dibuat.

CATATAN 3 Data ini didasari oleh Cement and Concrete Reference Laboratory (CCRL) round robin
contoh uji semen portland 47 hingga 138 dan CCRL round robin contoh uji semen masonry 1 hingga
46.

13 Kata kunci

13.1 Jarum gillmore; pasta semen hidraulis; waktu pengikatan.

Pasta semen pat


Diameter dasar (76 ± 13) mm
Diameter atas (50 ± 13) mm
Ketebalan pusat (13 ± 3) mm

Pelat datar tidak menyerap


(100 ± 5) mm persegi

(a) Pasta semen pat dengan permukaan atas diratakan untuk menentukan waktu pengikatan
dengan metode gillmore

Cross arm harus didesain


untuk mencegah rotasi
pada batang vertikal

Jarum awal
(113,4 ± 0,5) g

Jarum akhir
(453,6 ± 0,5) g Lengan bawah
sebaiknya dapat
disesuaikan
ketinggiannya
(b) Peralatan gillmore

Ujung yang dapat diganti


dapat dibuat dari batang
bor stock atau kawat yang Diameter ujung
ditempa setelah dibentuk Awal: (2,12 ± 0,05) mm
dan ditahan oleh chuck Akhir: (1,06 ± 0,05) mm
yang sesuai atau
pengencang lainnya
(4,8 ± 0,5) mm

(c) Detail dari ujung jarum peralatan gillmore

Gambar 1 - Alat gillmore dan benda uji


10 dari 11
SNI 2049-12:2021

12.2.2 The multi-laboratory standard deviation has been found to be 46 min (1s), therefore,
results of two properly conducted tests from two different laboratories on samples of the same
cement should not differ by more than 129 min (d2s).

12.3 Bias Since an acceptable reference material suitable for determining any bias of this
method does not exist, no statement on bias is being made.

NOTE 3 This data is based upon CCRL Portland cement round robin test samples 47 to 138 and
CCRL Masonry cement round robin test samples 1 to 46.

13 Keywords

13.1 Gillmore needles; hydraulic cement paste; time of setting.

Cement paste pat


Base diameter (76 ± 13) mm
Top diameter (50 ± 13) mm
Center thickness (13 ± 3) mm

Plane non-absorptive plate


(100 ± 5) mm persegi

(a) Pat with top surface flattened for determining time setting by gillmore method

Cross arm must be designed to


prevent their rotation about the
vertical shaft

Initial needle
(113,4 ± 0,5) g

Final needle
(453,6 ± 0,5) g Lower arm preferably
adjustable for height

(b) Gillmore apparatus

Replaceable tips may be made Tip diameter


of stock drill rod or wire Initial : (2,12 ± 0,05) mm
tempered after shaping and Final : (1,06 ± 0,05) mm
held by suitable chuck or other
fastener
(4,8 ± 0,5) mm

(c) Detail of gillmore apparatus needle tips

Fig. 1 Gillmore Apparatus and Test Specimen

11 dari 11
Informasi pendukung terkait perumus standar

[1] Komite Teknis Perumus SNI


Komite teknis 91-02, Kimia Bahan Konstruksi

[2] Susunan keanggotaan Komite Teknis 91-02, Kimia Bahan Konstruksi


Ketua : Adie Rochmanto Pandiangan
Sekretaris : Herry Rinaldi
Anggota : Ashady Hanafie
Elis Sofianti
Lasino
Ery Susanto Indrawan
Sih Wuri Andayani
Widodo Santoso
Fajar Soleh FE
Budi Hartono
M. Debiyarto Imran
Bahrul Ulum
Enny Kusnaty

[3] Konseptor RSNI


Sih Wuri Andayani

[4] Sekretariat pengelola Komite Teknis perumus SNI


Pusat Perumusan, Penerapan, dan Pemberlakuan Standardisasi Industri
Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri
Kementerian Perindustrian
BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN
e-mail: bsn@bsn.go.id
www.bsn.go.id

Anda mungkin juga menyukai