Anda di halaman 1dari 6

BAB VI

UJI CORE DRILL


6.1. Tujuan
Tujuan dari Uji Core Drill adalah untuk mendapatkan nilai estimasi kuat tekan
beton pada struktur yang sudah dilaksanakan.
6.2. Standart Uji
SNI 3403-1994 tentang Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Inti Pemboran.
6.3. Dasar Teori
Core Drill merupakan salah satu pengujian yang bersifat destructive atau
merusak. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kuat tekan material beton pada
struktur yang telah dilaksanakan.
Kuat tekan beton dari uji Core Drill dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana 𝑓′𝑐 adalah kuat tekan beton inti yang dihitung menurut rumus berdasarkan SNI
3403-1994 pasal 3.9 dalam mpa :

𝐶0 adalah faktor pengali yang berhubungan dengan arah pengambilan benda uji beton
inti pada struktur beton. Nilai 𝐶0 dapat dilihat pada SNI 3403-1994 Tabel 1 :

Gambar 6.1. Tabel Faktor Pengali C0


𝐶1 adalah faktor pengali yang bergantung pada rasio Panjang sampel Core Drill (L)
dengan diameter sampel (Ø). Nilai 𝐶1dapat dilihat pada SNI 3403-1994 Tabel 2:

Gambar 6.2. Tabel Faktor Pengali C1


𝐶2 adalah faktor pengali karena adanya tulangan yang terangkat oleh Core Drill yang
letaknya tegak lurus dengan sampel uji. Nilai 𝐶2dapat dihitung dengan rumus sesuai SNI
3403-1994 pasal 3.12:

Dimana:
𝑑 = Diameter batang tulangan (mm)
Ø = Diameter benda uji (mm)
ℎ = Jarak terpendek antara sumbu batang tulangan dengan ujung benda uji (mm)
𝐿 = Tinggi benda uji sebelum diberi kaping (mm)
Sedangkan apabila terdapat dua batang tulangan yang terangkat, maka nilai 𝐶2 dapat
dihitung dengan rumus sesuai SNI 3403-1994 pasal 3.12:

Dimana:
𝑑 = Diameter batang tulangan (mm)
Ø = Diameter benda uji (mm)
ℎ = Jarak terpendek antara sumbu batang tulangan dengan ujung benda uji (mm)
𝐿 = Tinggi benda uji sebelum diberi kaping (mm)
6.4. Alat dan Bahan
Tabel 6.1. Alat dan Bahan yang Digunakan untuk Core Drill
6.5. Langkah Kerja
Tabel 6.2. Langah Kerja Pelaksanaan Uji Core Drill
NO LANGKAH KERJA GAMBAR
1. Mempersiapkan alat dan bahan. -
2. Bor titik tengah plat yang akan diuji.

3. Pasangkan Croe Drill dengan arah vertical atau


tegak lurus benda uji.

4. Pengeboran pada plat dimulai untuk mengambil


benda uji.
Catatan : Dalam benda uji tidak boleh ada
tulangan dengan arah vertical terhadap benda
uji dan apabila terhadap benda uji dan apabila
terdapat tulangan vertikal maka benda uji tidak
terpakai. Dan untuk benda uji yang terdapat
tulangan arah horizontal, maka benda uji
tersebut dapat dipakai

5. Ambil benda uji yang telah di core drill, lalu


ukur tinggi dan diameter benda uji serta tulangan
melintang.

6. Timbang berat benda uji -


7. Capping benda uji dengan menggunkaan -
belerang dan pasir kwarsa yang sudah
dipanaskan hingga mencari.

8. Tekan benda uji sampai hancur, kemudian -


tentukan besarnya beban hancur tersebut (P max).

6.6. Analisa dan Pembahasan


Tabel 6.3. Hasil Praktikum Core Drill
No. Uraian Satuan Core 1 Core 2
1 Kode   B-1 B-2
2 Tanggal Test   08-Mei-19
3 Diameter, Ø mm 100 100
4 Tinggi, L mm 100 100
5 Berat gram 1750.9 1768
3
6 Berat jenis ton/m 2.23 2.25
Beban Tekan
7 ton 9.8 7.5
Maksimum, P
Luas Penampang
8 mm2 7853.98 7853.98
Beton, A
9 f'c = P / A (silinder ) f'c MPa 12.48 9.55
10 Arah Pengambilan   Vertikal Vertikal
11 Ratio L / Ø   1 1
  Tulangan d mm 10   10  
12 Melintang h mm 73   87  

  Faktor Koreksi
terhadap Arah   0.92 0.92
13 pengambilan (c0)
  Faktor Koreksi
  0.96 0.96
14 terhadap Ratio l/Ø (C1)
  Faktor Koreksi
terhadap Tulangan   1.11 1.13
15 (C2)
  f'cc (kuat tekan beton  
inti yang di 12.23 9.53
16 koreksi)=f'c*C0*C1*C2 MPa
17 Rata - rata f'cc MPa 10.88

Perhitungan :
Berat sampel di udara
1. Berat Berat Jenis (γ) =
Volume sampel
2513,2 x 10−6 ton
=
( 150 x 7853,98 ) x 109 m3
= 3,3 ton/m3
P
2. Kuat tekan (f’c) =
A
9,8 X 10 4 N
=
7853,98m m 2
= 12,23 Mpa

3. C0 = 0,92 (Arah pengambilan sampel vertikal)


4. C1 = 0,96 (Rasio L/Ø = 1,5)
d h
5. C2 = 1+ 1,5( x )
∅ L
10 73
= 1+ 1,5( X )
100 100
= 1,11
6. f’cc = Co . C1 . C2 . f’c
=0,92 x 0,96 x 1,11 x 12,23
=10,88

6.7. Kesimpulan
Pengujian core drill bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton yang ada di lapangan. Dari hasil
praktikum di lapangan, didapatkan estimasi kuat tekan rata-rata sebesar 10,88 MPa.

6.8. Hal yang Perlu Diperhatikan


1. Diameter bor untuk core drill tergantung dengan besar agregat yang digunakan, dikarenakan
apabila menggunakan diameter bor yang kecil namun ukuran agregat digunakan besar, maka
pengujian bukan untuk mengetahui kuat tekan beton melainkan kuat tekan agregat.
2. Diameter core drill besarnya minimal 3 kali dari ukuran agregat yang digunakan.
3. Pengambilan core drill harus tegak lurus dengan posisi tulangan, apabila sejajar dengan
tulangan maka yang didapatkan adalah kuat tekan dari tulangan bukan dari beton itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai