Dimana 𝑓′𝑐 adalah kuat tekan beton inti yang dihitung menurut rumus berdasarkan SNI
3403-1994 pasal 3.9 dalam mpa :
𝐶0 adalah faktor pengali yang berhubungan dengan arah pengambilan benda uji beton
inti pada struktur beton. Nilai 𝐶0 dapat dilihat pada SNI 3403-1994 Tabel 1 :
Dimana:
𝑑 = Diameter batang tulangan (mm)
Ø = Diameter benda uji (mm)
ℎ = Jarak terpendek antara sumbu batang tulangan dengan ujung benda uji (mm)
𝐿 = Tinggi benda uji sebelum diberi kaping (mm)
Sedangkan apabila terdapat dua batang tulangan yang terangkat, maka nilai 𝐶2 dapat
dihitung dengan rumus sesuai SNI 3403-1994 pasal 3.12:
Dimana:
𝑑 = Diameter batang tulangan (mm)
Ø = Diameter benda uji (mm)
ℎ = Jarak terpendek antara sumbu batang tulangan dengan ujung benda uji (mm)
𝐿 = Tinggi benda uji sebelum diberi kaping (mm)
6.4. Alat dan Bahan
Tabel 6.1. Alat dan Bahan yang Digunakan untuk Core Drill
6.5. Langkah Kerja
Tabel 6.2. Langah Kerja Pelaksanaan Uji Core Drill
NO LANGKAH KERJA GAMBAR
1. Mempersiapkan alat dan bahan. -
2. Bor titik tengah plat yang akan diuji.
Faktor Koreksi
terhadap Arah 0.92 0.92
13 pengambilan (c0)
Faktor Koreksi
0.96 0.96
14 terhadap Ratio l/Ø (C1)
Faktor Koreksi
terhadap Tulangan 1.11 1.13
15 (C2)
f'cc (kuat tekan beton
inti yang di 12.23 9.53
16 koreksi)=f'c*C0*C1*C2 MPa
17 Rata - rata f'cc MPa 10.88
Perhitungan :
Berat sampel di udara
1. Berat Berat Jenis (γ) =
Volume sampel
2513,2 x 10−6 ton
=
( 150 x 7853,98 ) x 109 m3
= 3,3 ton/m3
P
2. Kuat tekan (f’c) =
A
9,8 X 10 4 N
=
7853,98m m 2
= 12,23 Mpa
6.7. Kesimpulan
Pengujian core drill bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton yang ada di lapangan. Dari hasil
praktikum di lapangan, didapatkan estimasi kuat tekan rata-rata sebesar 10,88 MPa.