Anda di halaman 1dari 8

JOB 5

PENGUJIAN KUAT TEKAN MORTAR


A. TUJUAN
Untuk menentukan kekuatan daya lekat spesi dan untuk menentukan besarnya
kuat tekan mortar dengan menggunakan komposisi pasir yang berbeda.
B. DASAR TEORI
Kekuatan tekan mortar adalah beban tiap satuan luas permukaan yang
menyebabkan mortar hancur. Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan
kekuatan tekan mortar semen Portland dengan contoh benda uji berbentuk
kubus berukuran 5 x 5 x 5 cm. Kekuatan tekan mortar adalah beban tiap satuan
luas permukaan yang menyebabkan mortar hancur. Secara matematis kuat tekan
mortar dapat dirumuskan sebagai berikut :
Kekuatan tekan mortar =
Dimana :

P
A

[kg/ cm

P = beban maksimun ( kg )
2
A = luas permukaan benda uji ( cm )

Berikut dibawah adalah tabel spesifikasi kuat tekan semen portland


menurut ASTM C 150 Portland Cement Mortar.
Table 1. ASTM C 150 Portland Cement Mortar Compressive Strength Specifications
in MPa (psi)
Portland Cement Type
Curing
Time
I
IA
II
IIA
III
IIIA
IV
V
12.4
10.0
1 day
(1800) (1450)
12.4
10.0
10.3
8.3
24.1
19.3
8.3
3 days
(1800) (1450) (1500) (1200) (3500) (2800)
(1200)
19.3
15.5
17.2
13.8
6.9
15.2
7 days

(2800) (2250) (2500) (2000)


(1000) (2200)
17.2
20.7
28 days
(2500) (3000)
Note: Type II and IIA requirements can be lowered if either an optional heat of
hydration or chemical limit on the sum of C3S and C3A is specified

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat :
- Mixcer

Talam

Saringan no. 40 dan no. 4

Meja leleh

Timbangan digital dengan ketelitian 0.01 gram

Spatula

Cincin konik dan mistar baja

Cetakan kubus 5 x 5 x 5 cm sebanyak 6 bh benda uji

Mesin tekan

2. Bahan :
- Semen (500gr)

Pasir (1375 gr)

Air sebanyak 48,4 % (242 gr)

D. LANGKAH KERJA
1. Pengujian Konsistensi Normal
a) Menyiapkan alatdan bahan yang akan digunakan

b) Mengukur diameter cincin konik


c) Menyaring pasir dengan saringan no. 4 sebanyak 1375 gram.
d) Menyaring semen dengan saringan no. 40 dan tertahan saringan no.
200 sebanyak 500 gram.
e) Menyiapkan air sebanyak 242 gram.
f) Memasukan pasir dan semen kedalam talam lalu menambahkannya
dengan air. Kemudian mengaduknya hingga rata.
g) Memasukan spesi ke dalam cincin konik dan ratakan dengan
menggunakan spatula.
h) Menyiapkan meja leleh dan cincin konik yang berisi spesi diletakkan
pada tengah-tengah meja leleh sesuai dengan garis-garis yang ada pada
meja tersebut.
i) Melepaskan cincin konik secara vertikal dan perlahan-lahan.
j) Memutar tuas penggerak sebanyak 25 kali ketukan.
k) Mengukur diameter spesi sesuai dengan garis-garis yang ada pada
meja lalu rata-ratakan hasil pengukuran tersebut (D1).
2. Pengujian Kuat Tekan
a) Menyiapkan cetakan kubus yang telah diolesi vaselin dengan ukuran 5
x 5 x 5 cm sebanyak 6 buah benda uji.
b) Membuat campuran mortar berdasarkan komposisi pada keadaan
konsistensi normal, yaitu dengan perbandingan Semen (500 gr), pasir
(1375 gr), dan air (242gr) yang telah di uji konsistensi normal
c) Dengan menggunakan sarung tangan karet isikan mortar ke dalam
cetakan sampai penuh.
d) Memadatkan mortar pada masing-masing cetakan dengan alat pemadat
dengan cara penusukan batang pemadat secara perlahan-lahan, agar
mortar tersebut padat.
e) Meratakan permukaannya dengan menggunakan spatula.
f) Menyimpan benda uji selama 24 jam, dengan suhu ruang berkisar
antara 200 270 C.
g) Melepaskan benda uji dari kubus, lalu rendam dalam air sampai saat
pengujian selama 7 hari

h) Mengeluarkan benda uji dari air dan lap dengan kain.


i) Mengukur rusuk-rusuk benda uji dan hitung luas bidang tekannya
j)

Pengujian akan ditekan pada umur 7 hari.

E. DATA DAN ANALISA HASIL PERHITUNGAN


1. Data hasil pengujian
Konsistensi Normal

No

Diameter cincin
konik / D0 (cm)

Diameter spesi
setelah diketuk /
D1 (cm)

10.1

22.3
22.1
22.2
21.4

1
2
3
4

Kuat tekan
No
1
2
3
4
5
6

Panjang
(cm)
5
5
5
5
5
5

Lebar
(cm)
5
5
5
5
5
5

2. Analisa perhitungan
Konsitensi Normal
( D 1 ratarata )( D 0)
Fr =
D0
Fr =

2210,1
10,1

Fr = 117,8 %
Kuat Tekan

x 100 %

Luas
(cm2)
25
25
25
25
25
25

x 100%

Beban
KN
17.1
20.6
15.7
21.1
23.7
21.2

(P)
Kg
1710
2060
1570
2110
2370
2120

= P/A
Dimana:
= Kuat Tekan (KN/cm2)
P = Beban (KN)
A = Luas benda uji yang ditekan (cm)
Contoh perhitungan :
= P/A
= 1743,721/25
= 69,749 Kg/cm2
3. Data perhitungan
Konsistensi normal

Diameter
cincin konik /
D0 (cm)

No
1
2
3
4

Diameter
spesi setelah
diketuk / D1
(cm)

Flow
Rate

22.3
22.1
22.2
21.4
22

117.8

10.1
Rata rata

Kuat Tekan
Beban (P)

No

Panja
ng
(cm)

Leba
r
(cm)

Luas
(cm2)

KN

Kg

1
2
3
4
5
6

5
5
5
5
5
5

5
5
5
5
5
5

25
25
25
25
25
25

17.1
20.6
15.7
21.1
23.7
21.2

1710
2060
1570
2110
2370
2120

Rata-rata

F. KESIMPULAN

Kuat
tekan
(Kg/cm
2)
68.40
82.40
62.80
84.40
94.80
84.80
79.60

Berdasarkan pengujian kuat tekan semen dengan kadar air 48,4 %


diperoleh nilai konsistensi normal sebesar 117.8 %. Jadi hasil tersebut
memenuhi standar spesifikasi yang telah ditetapkan yaitu kisaran
110 120 %.
Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan mortar dengan komposisi pada
keadaan konsistensi normal, diperoleh nilai kuat tekan rata-rata untuk 6
sampel ialah 81,1697 Kg/Cm2, maka hasil tersebut menunjukkan bahwa
mortar yang dibuat tidak mencapai standar spesifikasi kuat tekan semen
type 1 umur 7 hari yaitu 19,3 MPa atau 196,67 Kg/Cm2.

G. DOKUMENTASI

Mengayak semen dan pasir

Membuat campuran

Memasukkan spesi kedalam cetakan


Menekan sampel

Anda mungkin juga menyukai