Anda di halaman 1dari 8

UJI SAND CONE

Dosen Pengampu : Dra. Daryati, M. T

Disusun oleh

Vieri Agustian (1503619033)

Dina Yudiana (1503619035)

PENDIDIKAN VOKASIONAL KONSTRUKSI BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori

Percobaan kerucut pasir merupakan salah satu jenis pengujian yang


dilakukan dilapangan untuk menentukan berat isi kering (kepadatan) tanah
asli ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan yang dilakukan baik pada
tanah kohesi maupun tanah non kohesif.

Percobaan ini biasanya dilakukan untuk mengevaluasi hasil


pekerjaan pemadatan di lapangan yang dinyatakan dalam derajat pemadatan
(degree of compaction), yaitu perbandingan antara γd lapangan (kerucut
pasir) dengan γd maks. hasil percobaan pemadatan di laboratorium dalam
persentase lapangan. Kerucut pasir (sand cone) terdiridari sebuah botol
plastik atau kaca dengan sebuah kerucut logam dipasang diatasnya. Botol
kaca dankerucut ini diisi dengan pasir kwarsa kering yang bergradasi buruk,
yang berat isinya sudah diketahui.

Apabila menggunakan pasir lain, cari terlebih dahulu berat isi pasir
tersebut. Di lapangan,sebuah lubang kecil digali pada permukaan tanah
yang telah dipadatkan. !pabila berat tanah yangtelah digali dari lubang
tersebut dapat ditentukan (Wwet) dan kadar air dari tanah galian itu juga
diketahui, maka berat kering dari tanah (Wdry) dapat dicari dengan
persamaan,

Wdry = Wwet / (1+(w/100))

Dimana W = kadar air

Setelah lubang tersebut digali (tanah asli ditimbang seluruhnya),


kerucut dengan botol berisi pasir diletakkan di atas lubang itu. Pasir
dibiarkan mengalir keluar dari botol mengisi seluruh lubang dan kerucut.
Sesudah itu, berat dari botol, kerucut, dan sisa pasir dalam botol ditimbang.
Volume daritanah yang digali dapat ditentukan dengan persamaan sebagai
berikut : V = (Wcb - Wc) / γdry; dimana Wcb = berat pasir yang mengisi
kerucut dan lubang pada tanah Wc = berat pasir yang mengisikerucut γdry
= berat isi kering (pasir)

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan kepadatan


ditempat dari lapisan tanah atau perkerasan yang telah dipadatkan.

BAB 2

PERALATAN

2.1 Peralatan

a) Botol transparan untuk tempat pasir dengan isi lebih kurang 4 liter,
b) Corong kalibrasi pasir diameter 16,51 cm,
c) Pelat untuk corong pasir ukuran 30,48 cm x 30,48 cm dengan lubang
bergaris tengah 16,51 cm,
d) Peralatan kecil,
e) Satu buah timbangan dengan kapasitas 10 kg sampai 1 gr,
f) Satu buah timbangan kapasitas 500 gr ketelitian sampai 0,1 gr,
g) Pasir

BAB 3

BAHAN

3.1 Bahan

a) Tanah yang sudah mengalami pemadatan


BAB 4

LANGKAH PENGUJIAN

a) Menentukan isi botol pasir :


i. Timbanglah alat (botol + corong) = (W 1 gram).
ii. Letakkan alat dengan botol dibawah, bukalah kran dan isi dengan air
jernih sampai penuh diatas kran. Tutuplah kran dan bersihkan kelebihan
air.
iii. Timbanglah alat yang berisi air = (W 2 gram). Berat air = isi botol pasir.
iv. Lakukan langkah ii dan iii tiga kali dan ambil harga rata-rata dari ketiga
hasil. Perbedaan masing-masing pengukuran tidak boleh lebih dari 3 cm.

b) Menentukan berat isi pasir :


i. Letakkan alat dengan botol dibawah pada dasar yang rata, tutup kran
dan isi corong pelan-pelan dengan pasir.
ii. Bukalah kran, isi botol sampai penuh dan dijaga agar selama pengisian
corong selalu terisi paling sedikit setengahnya.
iii. Tutup kran, bersihkan kelebihan pasir diatas kran dan timbanglah = (W
3 gram).

c) Menentukan berat pasir dalam corong :


i. Isi botol pelan-pelan dengan pasir secukupnya dan timbang = (W 4
gram).
ii. Letakkan alat dengan corong dibawah pada plat corong, pada dasar yang
rata dan bersih.
iii. Buka kran pelan-pelan sampai pasir berhenti mengalir.
iv. Tutup kran, dan timbanglah alat berisi sisa pasir = (W 5 gram).
v. Hitunglah berat pasir dalam corong = (W 4 – W 5 ) gram.
d) Menentukan berat isi tanah :
i. Isi botol dengan pasir secukupnya.
ii. Ratakan permukaan tanah yang akan diperiksa. Letakkan pelat corong
ada permukaan yang telah rata tersebut dan kokohkan dengan paku di
keempat sisinya.
iii. Galilah lubang sedalam minimal 10 cm (tidak melampaui tebal satu
Hamparan padat).

iv. Seluruh tanah hasil galian dimasukkan kedalam kaleng yang tertutup
yang telah diketahui beratnya = (W 9 gram) dan timbang kaleng dan
tanah (W 8 gram).
v. Timbang alat dengan pasir didalamnya = (W 6 gram).
vi. Letakkan alat pada tempat (ii), corong kebawah diatas pelat corong dan
buka kran pelan-pelan sehingga pasir masuk kedalam lubang.
vii. Setelah pasir berhenti mengalir tutup kran kembali dan timbang alat
dengan sisa pasir (W 7 gram).
viii. Ambil tanah sedikit dari kaleng untuk penentuan kadar air W %.

BAB 5

HASIL PERHITUNGAN

No Titik 1
Berat pasir + botol + corong, W6 (gr) 4800
Berat sisa pasir + botol + corong, W7 (gr) 1100
Berat pasir di dalam corong + lubang, (W6-W7) (gr) 3700
Berat pasir di dalam corong, (W4-W5) (gr) 1500
Berat pasir didalam lubang (W10=(W6-W7)-(W4-W5)) 2200
Berat isi pasir 1,638
Volume tanah/pasir didalam lubang 1343,101
Berat tanah basah, (W8-W9) 1996,61
Berat isi tanah basah 1,487
Kadar air (w) (%) 27,14
Berat isi kering 0,941
Derajat kepadatan di lapangan 68,59

Keterangan

W1 = Berat botol + corong = 1 kg

W2 = Berat air penuh di botol + corong = 5,7 kg

W3 = Berat pasir penuh di gelas + corong = 8,7 kg

W4 = Berat pasir secukupnya di gelas + corong = 4,8 kg

W5 = Berat sisa pasir di botol + corong = 3,3 kg

W8 = Berat tanah + tempat = 2 kg

W9 = Berat tempat = 3,39 gr

Kadar Air

Berat cawan = 13,5 gr

Cawan + tanah basah = 58 gr

Cawan + tanah kering = 48,5 gr

Kadar air = [(58 - 48,5) / (48,5 - 13,5)] x 100%

= (9,5 / 35) x 100%

= 27,14%

Berat isi kering tanah (γd lap) = [γ / (100 + W)] x 100%

= [1,487 / (100 + 58)] x 100%

= 0,941 gr/cm3
Derajat kepadatan di lapangan = (γd lap / γd lab) x 100%

= (0,941 / 0,1372) x 100%

= 68,59%

BAB 6

IMPLIKASI

Dari percobaan Atterberg, diperoleh data sebagai berikut, pemeriksaan


kepadatan tanah di lapangan dengan menggunakan Sand Cone bertujuan untuk
memeriksa kepadatan tanah di lapangan secara langsung. Derajat kepadatan tanahdi
lapangan yang dibutuhkan dalam rekayasa sipil, seperti perkerasan jalan raya
adalah sama atau lebih besar dari 95%. Kesimpulannya, dari hasil pengujian yang
telah dilakukan di lapangan didapat data γd = 0,941, itu berarti jika tanah
dipadatkanakan mengalami pengurangan volume sebesar data uji yang telah
dilaksanakan yaitu sekitar 0,941 gr/cm3.

Dari data yang kita peroleh yaitu pengurangan volume sebesar 0,941 gr/cm3
dapat mempengaruhi terhadap lapangan terhadap berat isi kering dan pekerjaan
pemadatan, bahwa segala pekerjaan di lapangan harus di perhatikan pengurangan
volume yangdimana akan mempengaruhi gerak dan kontur tanah apabila sudah di
bebani dan adanya pemadatan.
BAB 7

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai