Anda di halaman 1dari 2

Politeknik Negeri Bandung - Jurusan Teknik Sipil

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH Job VIII


Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung, Telp./Fax. : 022 – 201 45 83

MENENTUKAN BERAT JENIS TANAH

Standar Acuan : AASHTO T-100-74 dan ASTM D - 854 - 89

Tujuan : Menentukan harga berat jenis (specific gravity) dari suatu contoh tanah.. Berat jenis tanah adalah
perbandingan antara berat butir tanah dengan berat air suling dengan isi yang sama pada suhu
tertentu.

Dasar Teori :

Dalam perhitungan analisis Mekanika Tanah, berat jenis (Spesifik Gravity) dari butiran tanah padat
sering dibutuhkan. Harga berat jenis tanah yang diperlukan dapat kita periksa atau diuji di laboratorium,
sehingga kita dapat menentukan harga-harga Gs secara akurat. Berat spesifik suatu tanah perlu diketahui karena
di dalam tanah sendiri banyak mengandung berat spesifik mineral-mineral penting untuk diketahui berapa
kadarnya. Mineral-mineral tersebut adalah Montmorilonit, Ilit, Kaolinite, Kwarsa, Limonite, Olivine, Clorit dll.
Dari suatu percobaan tertentu, harga-harga berat spesifik beberapa mineral yang umum terdapat pada tanah.
Sebagian besar dari mineral-mineral tersebut mempunyai berat spesifik berkisar antara 2,6 - 2,9.
Untuk menghitung besarnya Gs digunakan rumus :
W2  W1
Gs  k
W4  W1   W3  W2 

Dimana : W1 = Berat piknometer kosong (gr)


W2 = Berat piknometer + contoh tanah kering (gr)
W3 = Berat piknometer + contoh tanah + air suling (gr)
W4 = Berat piknometer + air suling (gr)
K = Faktor Koreksi terhadap suhu

Dari harga berat jenis (Gs) dapat kita ketahui mineral-mineral yang terkandung dalam
contoh tanah yang kita uji.

Peralatan : 1. Piknometer 50 cc 6. Saringan No. 40


2. Timbangan dengan ketelitian 0.01 gram 7. Bak pengatur temperatur
3. Oven 8. Thermometer
4. Dissikator vakum 9. Air suling
5. Alat penumbuk tanah

Langkah kerja :

Job Sheet Uji Tanah, Teknik Sipil Polban Agustus 2007


Politeknik Negeri Bandung - Jurusan Teknik Sipil
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH Job VIII
Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung, Telp./Fax. : 022 – 201 45 83

1. Contoh tanah 100 gram dioven selama 24 jam, 5. Tambahkan air suling dengan hati-hati
kemudian dihaluskan (ditumbuk) dan disaring sampai penuh, dengan catatan contoh tanah
dengan saringan No. 40. tidak terganggu (terbongkar). Tutup
2. Piknometer dikeringkan (dengan oven), didinginkan piknometer, kemudian masukkan ke dalam
dan ditimbang (W1). bak pengatur temperatur atau ukur
3. Contoh tanah dimasukkan ke dalam piknometer temperaturnya (T1).
kemudian ditimbang (W2 = berat piknometer + 6. Bagian luar piknometer dikeringkan,
contoh tanah). kemudian ditimbang (W3).
4. Masukkan air suling secukupnya (1/3 tinggi 7. Piknometer dikosongkan dan dicuci sampai
piknometer) kemudian masukkan ke dalam dissikator bersih, kemudian diisi air suling sampai
vakum dan perhatikan sampai semua udara yang penuh.
terperangkap dalam piknometer keluar. 8. Masukkan kedalam bak pengatur temperatur.
Penghampaan udara ini harus dilakukan dengan Temperaturnya harus sama dengan temperatur
seksama, bila perlu piknometer digoyang-goyangkan pada langkah 5 (T2), kemudian ditimbang
dan divakum kembali, hingga di dalam contoh tanah (W4).
benar-benar tidak ada udara yang terperangkap lagi.
Disamping itu juga harus dijaga jangan sampai ada Catatan : Untuk ketelitian, harus dilakukan
air yang keluar dari piknometer. Setelah itu diamkan sekurang-kurangnya dua percobaan untuk setiap
hingga contoh tanah mengendap. contoh tanah, dengan syarat selisih antara
keduanya 0.03.

Perhitungan :
W2  W1
Berat jenis tanah pada temperatur Tx Gs Tx  
(W4  W1 )  W3  W2 )
dimana : W1 = Berat piknometer kosong
W2 = Berat piknometer + contoh tanah kering
W3 = Berat piknometer + contoh tanah + air suling
W4 = Berat piknometer + air suling

Kalibrasi Piknometer :

1. Piknometer dibersihkan, dikeringkan, ditimbang dan beratnya dicatat (W1). Piknometer diisi air suling,
dan dimasukkan kedalam bejana air pada suhu 25 C. Sesudah isi piknometer mencapai suhu 25C
tutupnya dipasang. Bagian luar piknometer dikeringkan dan piknometer beserta isinya ditimbangn (W25).
2. Dari nilai (W25) yang ditentukan pada suhu 25C, susunlah tabel harga W4 untuk suatu urutan suhu kira-
kira antara 18C sampai dengan 31C. Harga-harga W4 dihitung sebagai berikut : W4 = W25 x K

dimana : W4 = berat piknometer dan air yang telah dikoreksi


W25 = berat piknometer dan air pada suhu 25C
K = faktor koreksi (lihat tabel)

Job Sheet Uji Tanah, Teknik Sipil Polban Agustus 2007

Anda mungkin juga menyukai