Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

MODUL VII
UJI BERAT JENIS TANAH

7.1 Dasar Teori


Berat jenis didefenisikan sebagai perbandingan antara berat butir
tanah (Ws) terhadap berat air (Ww) yang mempunyai isi (volume) yang sama
pada suhu tertentu.
Nilai dari berat isi butir tanah adalah perbandingan antara berat butir
tanah dengan volumenya. Sedangkan berat isi air adalah perbandingan
antara berat air dengan volume airnya, biasanya mendekati nilai 1 g/cm 3.
Jika terdapat keadaan dimana volume butiran tanah sama dengan volume air,
maka dengan demikian berat jenis tanah dapat diambil sebagai
perbandingan, diukur pada suhu tertentu, antara berat butir tanah dengan
berat air suling.
Hasil-hasil penentuan berat jenis dari sebagian besar tanah
menunjukkan bahwa nilai-nilai dari 2,5 sampai 2,80 merupakan nilai-nilai
yang biasa terdapat, dimana nilai-nilai antara 2,6 dan 2,75 merupakan nilai
yang paling banyak terdapat.
Tabel 7.1 Berat Jenis (Specific Gravity)

Jenis Tanah Berat Jenis (Gs)


Kerikil 2,65 – 2,68
Pasir 2,65 – 2,68
Lumpur, Anorganik 2,62 – 2,68
Lempung, Organik 2,58 – 2,65
Lempung, Anorganik 2,68 – 2,75

Berat spesifik suatu jenis tanah (Gs) dapat dihitung dengan rumus
berikut :
Wt
Gs = × Faktor Suhu
Volume Tanah

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 1


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

Dimana :
Gs = Berat Jenis
Wt = Berat Tanah (gram)
Tabel 7.2 Berat Jenis dalam Air (Specific Gravity of Water)
o
C 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

0 0,9999 0,9999 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 0,9999 0,9999 0,9999

10 0,9997 0,9996 0,9995 0,9994 0,9993 0,9991 0,9990 0,9988 0,9986 0,9984

20 0,9982 0,9980 0,9978 0,9976 0,9973 0,9971 0,9968 0,9965 0,9963 0,9960

30 0,9957 0,9954 0,9951 0,9947 0,9944 0,9941 0,9937 0,9934 0,9930 0,9926

40 0,9922 0,9919 0,9915 0,9911 0,9907 0,9902 0,9898 0,9894 0,9890 0,9885

50 0,9881 0,9876 0,9872 0,9867 0,9862 0,9857 0,9852 0,9848 0,9842 0,9838

60 0,9832 0,9827 0,9822 0,9817 0,9811 0,9806 0,9800 0,9795 0,9789 0,9784

70 0,9778 0,9772 0,9767 0,9761 0,9755 0,9749 0,9743 0,9737 0,9731 0,9724

80 0,9718 0,9712 0,9606 0,9699 0,9693 0,9686 0,9680 0,9673 0,9667 0,9660

90 0,9653 0,9647 0,9640 0,9633 0,9626 0,9619 0,9612 0,9605 0,9598 0,9591

7.2 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum pengujian berat jenis tanah ini yaitu untuk
mengetahui suatu sampel tanah apakah tanah organik atau anorganik
berdasarkan nilai Gs-nya.
Nilai Gs:
< 2,6 maka tanah organik
2,6-2,8 maka tanah anorganik
Jadi untuk tanah yang terdiri dari campuran bahan organik maupun
bahan anorganik tentu mempunyai nilai Gs yang tergantung dari komposisi
campuran bahan-bahan tersebut. Untuk perencanaan bangunan, pengetahuan
tentang adanya bahan organis sangat penting, karena tanah organik
berbahaya untuk bangunan.

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 2


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

7.3 Benda Uji


Benda uji yang digunakan dalam pengujian berat jenis tanah yaitu
tanah yang tertahan di saringan nomor 16 sebanyak 30 gram.

7.4 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum pengujian berat jenis
tanah ini yaitu :
1. Cawan
Berfungsi sebagai alat untuk menyimpan sampel tanah.
2. Desikator
Berfungsi sebagai alat untuk menjaga agar suhu tetap atau suhu stabil.
3. Oven
Berfungsi sebagai alat untuk mengoven sampel tanah.
4. Piknometer
Berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa
jenis.
5. Aquades
Berfungsi sebagai pelarut pada saat melakukan percobaan.
6. Neraca Ohaus
Berfungsi sebagai alat untuk mengukur berat suatu piknometer dan berat
sampel tanah.
7. Corong
Berfungsi sebagai alat untuk membantu memasukkan sampel tanah ke
dalam piknometer.
8. Thermometer
Berfungsi sebagai alat untuk mengukur suhu.
9. Alat Pemanas/ Kompor Listrik
Berfungsi sebagai alat untuk memanaskan agregat pada piknometer.
10. Penjepit
Berfungsi sebagai alat untuk mengambil benda dari oven dan alat
pemanas.

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 3


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

11. Ember/Water Bath


Berfungsi sebagai tempat untuk menormalkan suhu piknometer yang
telah dididihkan.

7.5 Prosedur Praktikum


Prosedur dari praktikum pengujian berat jenis tanah ini adalah
sebagai berikut :
1. Siapkan cawan dan timbang berat cawan menggunakan neraca ohaus;
2. Ambil sampel tanah tertahan di saringan nomor 16 masukkan ke dalam
cawan;
3. Kemudian timbang dengan neraca ohaus sebanyak 30 gram;
4. Lalu masukkan sampel tanah ke dalam oven selama ± 15 menit;
5. Setelah 15 menit masukkan sampel tanah tersebut ke dalam desikator
agar suhunya stabil;
6. Siapkan piknometer masing-masing 2 buah, tandai piknometer satu dan
dua kemudian timbang masing-masing piknometer dengan
menggunakan neraca ohaus, lalu catat data yang didapat;
7. Setelah itu, isi piknometer dengan menggunakan aquades sampai 2/3nya
kemudian piknometer berisi aquades ditimbang dan catat data yang
didapat;
8. Masukkan kembali aquades yang berada pada piknometer ke botol
aquades;
9. Keluarkan sampel tanah dalam desikator dan ditimbang beratnya
sebanyak 10 gr untuk masing-masing piknometer menggunakan neraca
ohaus;
10. Masukkan tanah yang sudah ditimbang kedalam piknometer masing-
masing sebanyak 10 gram dan kemudian isi aquades sampai piknometer
penuh;
11. Masing-masing piknometer berisi tanah dan aquades dipanaskan
menggunakan alat pemanas/ kompor listrik supaya udara di dalam tanah
keluar;

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 4


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

12. Kemudian dinginkan kembali piknometer kedalam ember berisi air


sampai mencapai suhu sebelumnya;
13. Masing-masing piknometer yang telah didinginkan atau suhu kembali ke
semula, kemudian ditimbang dengan neraca ohaus dan dicatat beratnya.

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 5


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

7.6 Data Praktikum

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
PENGUJIAN BERAT JENIS TANAH
K
Proyek : Pengujian Berat Jenis Tanah
Lokasi : Laboratorium Mekanika Tanah
No. Sampel : Kelompok 2
Kedalaman :
Tanggal : 21 Maret 2017
Dikerjakan oleh : Risya Yasyfi Indah Sari
Data Berat Jenis
Nomor piknometer I II
Berat piknometer W1 (gr) 78,87 76,25
Berat piknometer + tanah W2 (gr) 88,87 86,25
Berat tanah Wt = W2 – W1 (gr) 10 10
Temperatur (°C) 29 29
Berat piknometer + air + tanah pada
W3 (gr) 182,29 182,25
temperatur 20°C
Berat piknometer + air pada 20°C W4 (gr) 179,41 179,45
W5 = Wt + W4 (gr) 189,41 189,45
3
Isi tanah W5 - W3 (cm ) 7,12 7,2
Wt
Berat Jenis Gs = × Faktor Suhu 1,399 1,383
W5 − W3
Rata-rata 1,391

Cimahi, 21 Maret 2017


Asisten Laboratorium Mahasiswa

(Nadhia Diva Saraswati) (Risya Yasyfi Indah Sari)

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 6


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

7.7 Perhitungan
Contoh Perhitungan pada piknometer No.1
a. Berat Tanah (Wt)
Wt = W2 − W1
= 88,87 − 78,87
= 10 gram

b. W5
W5 = Wt + W4
= 10 + 179,41
= 189,41 gram

c. Isi Tanah
= W5 − W3
= 189,41 − 182,29
= 7,12 cm3

d. Berat Jenis (Gs)


- Gs pada piknometer No.1
Wt × Faktor Suhu
Gs =
W5 − W3
10 × 0,9960
=
189,41 − 182,29
= 1,399

- Gs pada piknometer No.2


Wt × Faktor Suhu
Gs =
W5 − W3
10 × 0,9960
=
189,45 − 182,25
= 1,383

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 7


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

Keterangan :
Faktor Suhu di dapat dari Tabel 7.2 Berat Jenis dalam Air (Specific
Gravity of Water)
o
C 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

0 0,9999 0,9999 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 0,9999 0,9999 0,9999

10 0,9997 0,9996 0,9995 0,9994 0,9993 0,9991 0,9990 0,9988 0,9986 0,9984

20 0,9982 0,9980 0,9978 0,9976 0,9973 0,9971 0,9968 0,9965 0,9963 0,9960

30 0,9957 0,9954 0,9951 0,9947 0,9944 0,9941 0,9937 0,9934 0,9930 0,9926

40 0,9922 0,9919 0,9915 0,9911 0,9907 0,9902 0,9898 0,9894 0,9890 0,9885

50 0,9881 0,9876 0,9872 0,9867 0,9862 0,9857 0,9852 0,9848 0,9842 0,9838

60 0,9832 0,9827 0,9822 0,9817 0,9811 0,9806 0,9800 0,9795 0,9789 0,9784

70 0,9778 0,9772 0,9767 0,9761 0,9755 0,9749 0,9743 0,9737 0,9731 0,9724

80 0,9718 0,9712 0,9606 0,9699 0,9693 0,9686 0,9680 0,9673 0,9667 0,9660

90 0,9653 0,9647 0,9640 0,9633 0,9626 0,9619 0,9612 0,9605 0,9598 0,9591

e. Rata-Rata Gs
Gs1 + Gs2
Gs rata−rata =
2
1,399 − 1,383
=
2
= 1,391

7.8 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan Gs pada piknometer 1
yaitu 1,399 dan Gs pada piknometer nomor 2 yaitu 1,383 dan rata-rata Gs
yaitu 1,391. Dari hasil perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
tanah tersebut termasuk tanah organik karena nilai Gs < 2,6. Akan tetapi
kesalahan dalam praktikum ini adalah penggunaan alat yang tidak sesuai
dengan peraturan di SNI sehingga nilai tersebut tidak bisa dianggap benar.

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 8


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

7.9 Lampiran
7.9.1 Alat Praktikum

Gambar 7.1 Cawan Gambar 7.2 Desikator

Gambar 7.3 Oven Gambar 7.4 Piknometer

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 9


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

Gambar 7.5 Aquades Gambar 7.6 Neraca Ohaus

Gambar 7.7 Corong Gambar 7.8 Thermometer

Gambar 7.9 Alat Pemanas Gambar 7.10 Penjepit

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 10


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

Gambar 7.11 Ember berisi air

7.9.2 Dokumentasi Praktikum

Gambar 7.12 Penimbangan Cawan dan Sampel Tanah


Penimbangan cawan dan sampel tanah sebanyak 30 gram menggunakan
neraca ohaus.

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 11


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

Gambar 7.13 Pemasukkan ke dalam Oven


Setelah ditimbang sampel tanah sebanyak 30 gram di oven selama ± 15
menit.

Gambar 7.14 Pemasukkan ke dalam Desikator


Tanah setelah dioven selama 15 menit dimasukkan ke dalam desikator.

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 12


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

Gambar 7.15 Piknometer disiapkan


Piknometer sebanyak 2 buah disiapkan terlebih dahulu
.

Gambar 7.16 Penimbangan Piknometer


Masing-masing piknometer ditimbang beratnya dahulu dengan neraca
ohaus dan catat data yang didapat.

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 13


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

Gambar 7.17 Pengisian Aquades pada Piknometer


Aquades dimasukkan pada masing-masing piknometer.

Gambar 7.18 Penimbangan Piknometer yang berisi Aquades


Timbang berat masing-masing piknometer yang sudah diisi aquades oleh
neraca ohaus dan catat data yang didapat.

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 14


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

Gambar 7.19 Pengeluaran Aquades dari Piknometer


Setelah ditimbang aquades dikeluarkan lagi dengan corong agar lebih
mudah.

Gambar 7.20 Pemasukkan Sampel Tanah ke dalam Piknometer


Setelah tanah dikeluarkan dari desikator, piknometer diisi oleh sampel
tanah, masing-masing 10 gram.

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 15


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

Gambar 7.21 Pemasukkan Aquades ke dalam Piknometer


Piknometer yang telah diisi tanah kemudian diisi aquades.

Gambar 7.22 Cek suhu pada Piknometer


Piknometer di cek suhunya terlebih dahulu menggunakan thermometer.

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 16


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

Gambar 7.23 Piknometer didihkan


Piknometer yang berisi sampel tanah dan aquades dididihkan oleh alat
pemanas.

Gambar 7.24 Piknometer dimasukkan ke dalam Ember


Piknometer yang telah didihkan masukkan ke dalam ember yang berisi air
agar suhu piknometer kembali seperti semula.

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 17


LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

Gambar 7.25 Cek suhu pada Piknometer dalam Ember


Piknometer diukur kembali suhunya sudah kembali seperti semula apa
belum.

Gambar 7.26 Timbang Piknometer


Setelah suhu kembali seperti semula angkat masing-masing piknometer
lalu timbang dengan neraca ohaus.

ACC Tulis Tangan

RISYA YASYFI INDAH SARI (2411151021) 18

Anda mungkin juga menyukai