Anda di halaman 1dari 2

1.

Porositas
Porositas adalah besarnya persentase ruang-ruang kosong atau besarnya
kadar pori yang terdapat pada beton dan merupakan salah satu faktor utama yang
mempengaruhi kekuatan beton. porositas beton timbul karena pori atau rongga
yang ada di dalam butiran agregat yang terbentuk oleh adanya udara yang terjebak
dalam butiran ketika pembentukan atau dekomposisi mineral.
Agregat yang menempati kurang lebih 7075% dari volume beton akan
sangat berpengaruh terhadap porositas beton akibat porositas yang dimiliki oleh
agregat sendiri. Gradasi atau ukuran butiran yang dimiliki oleh agregat juga
berpengaruh terhadap nilai porositas beton karena dengan ukuran yang seragam
maka porositas akan semakin besar sedangkan dengan ukuran yang tidak seragam
porositas beton justru berkurang. Hal ini dikarenakan butiran yang kecil dapat
menempati ruangan/pori diantara butiran yang lebih besar sehingga porositas
beton menjadi kecil.
a. Pengujian porositas
Pengujian porositas dilakukan pada sampel berbentuk kubus dengan
ukuran 50x50x50 mm. tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui
besarnya prosentase pori-pori beton terhadap volume beton padat. Adapun
langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
 Melepas benda uji dari cetakan setelah berumur 1 hari kemudian
dirawat di bak curing.
 Sampel masing-masing umur benda uji diangkat dari bak curing dan
dianginanginkan.
 Menyiapkan benda uji lalu dimasukkan ke dalam oven dengan suhu
100oC selam 24 jam.
 Benda uji dikeluarkan dari oven dan diangin-anginkan pada suhu
kamar (25oC) kemudian ditimbang dan didapatkan berat beton kondisi
kering oven (C).
 Benda uji dimasukkan ke dalam desicator guna proses pemvacuuman
benda uji dengan vacuum pump. Proses pemvacuuman benda uji
dilakukan selama 24 jam. Setelah divacuumkan, benda uji dialiri air
sampai semua benda uji benar-benar terendam air. Perendaman benda
uji juga dalam kondisi vacuum dan dilakukan selama 24 jam. Setelah
perendaman selama 24 jam kemudian ditimbang dalam air dan
didapatkan berat beton dalam air (A).
 Benda uji dikeluarkan dari dalam air dan dilap permukaannya untuk
mendapatkan kondisi SSD kemudian sampel ditimbang dan didapatkan
berat beton kondisi SSD setelah perendaman (B).
Dari hasil pengujian diatas kemudian dihitung besarnya porositas benda uji
dengan rumus sebagai berikut:
B−C
Porositas = ×100% ........................................................................... (1)
B−A
Dengan, A : berat sampel dalam air, W water (gram)
B : berat sampel kodisi SSD, W saturation (gram)
C : berat sampel kering oven, W dry (gram)
2. Kuat Tekan
P
P Kuat tekan beton = (kg/cm2)........................................................(2)
A
Keterangan : P = beban maksimum (kg)
A = luas penampang (cm2)

Anda mungkin juga menyukai