Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

JOB 9
PEMADATAN PROCTOR

9.1 TUJUAN
1. Untuk menentukan hubungan antara kadar air dengan kepadatan tanah kering
sehingga dapat diketahui kepadatan kering maksimum dan kadar air optimum.
2. Untuk mengetahui prosedur pemadatan laboratoirum.

9.2 DASAR TEORI


Pemadatan tanah pada dasarnya merupakan usaha mempertinggi atau
meningkatkan kepadatan tanah dengan pemakaian energi dinamik untuk
menjadikan tanah lebih padat dan sekaligus mengeluarkan udara. Maksud
pemadatan tanah antara lain :
 Mempertinggi kuat geser tanah.
 Mengurangi sifat mudah mampat (kompresibilitas).
 Mengurangi permeabilitas.
 Mengurangi perubahan volume sebagai akibat perubahan kadar air, dan
lain-lain.
Berat volume tanah kering setelah pemadatan bergantung pada jenis
tanah, kadar air, dan usaha yang diberikan oleh alat pemadatnya . Pengujian
pemadatan tanah dilaboratorium yang sering dilakukan adalah pengujian
pemadatan proctor. Pengujian pemadatan proctor terbagi atas 2 (dua) macam,
yaitu pengujian pemadatan “Standar Proctor”, dan pengujian pemadatan
“Modified Proctor”. Pengujian ini dilakukan dengan memakai sebuah tempat
berbentuk silinder dan palu penumbuk. Keduanya dibuat menurut beban dan
ukuran tertentu.
Pada pengujian proctor, ada hubungan pasti antara kepadatan kering dan
kadar air, di mana ada suatu nilai kadar air tertentu untuk mencapai berat
volume kering maksimumnya. Nilai kadar air ini disebut dengan kadar air
optimum.
Dalam pengujian Proctor, proses pemadatan dilakukan secara bertahap.
Contoh tanah dipadatkan secara berlapis, dimana pada setiap lapisan
dilakukan penumbukan sebanyak 25 kali dengan pola penumbukan yang telah

86
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

ditentukan. Pada pengujian Standar Proctor, contoh tanah yang dipadatkan


dibuat menjadi 3 lapisan. Pola-pola penumbukan setiap lapisan tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut :
3 10 18
7 5
16 11 24 19

1 9 2 17 25
15 12 23 20

6 8 14 22
13 21
4
A B C
Keterangan :
- A = Pola penumbukan untuk tumbukan 1 – 9
- B = Pola penumbukan untuk tumbukan 10 – 17
- C = Pola penumbukan untuk tumbukan 18 – 25

9.3 ALAT DAN BAHAN


 Alat :
1. Cetakan (Mold) untuk pengujian Standar Proctor
2. Palu penumbuk yang mempunyai berat 2,5 kg, dan tinggi jatuh 30 cm
3. Alar perata berupa plat besi dengan panjang 25 cm
4. Oven pemanas
5. Alat pengaduk
6. Timbangan digital dengan kapasitas 11,5 kg (ketelitian 10 gram)
7. Timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram (kapasitas 2100 gr)
8. Talam
9. Sendok tanah
10. Spatula
11. 5 buah Cawan kosong
 Bahan :
1. Contoh Tanah lolos saringan No.4 > 10 kg
2. Aquades
3. Kantong plastik
4. Karet gelang

9.4 LANGKAH KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum
2. Mengeringkan contoh tanah selama + 24 jam menggunakan oven
3. Menimbang tanah kemudian dibagi menjadi 5 kantong dengan berat
masing-masing 2,0 kg

87
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

4. Mencampur contoh tanah dengan air suling dengan penambahan air diatur
sehingga didapat benda uji sebagai berikut :
- 2 contoh dengan kadar air kurang lebih dibawah W optimum.
- 2 contoh dengan kadar air kurang lebih diatas W optimum.
- Perbedaan kadar air benda uji masing-masing 2 %
5. Masing-masing benda uji dimasukkan kedalam kantong plastik dan
disimpan minimal 12 jam.
6. Menimbang cawan kosong yang disiapkan untuk pengujian kadar air
dengan menggunakan timbangan digital ketelitian 0,01 gram
7. Menimbang mold dan alasnya dengan timbangan digital ketelitian 10
gram, kemudian mencatat beratnya
8. Menyatukan mold (leher dan kuping), kemudian meletakkannya pada
tempat yang kokoh
9. Mengambil salah satu dari contoh tanah dipadatkan dengan cara:
 Memasukkan sampel tanah kedalam cetakan kemudian dipadatkan
dengan menggunakan alat penumbuk standar 2,5 kg dengan tinggi
jatuh 30 cm
 Memadatkan tanah dengan tiga lapisan dan tiap lapisan dipadatkan 25
kali tumbukan.
10. Melepaskan leher mold dengan hati-hati kemudian memotong kelebihan
tanah dari bagian keliling leher dengan pisau.
11. Meratakan tanah dengan menggunakan alat perata sampai tanah rata
dengan permukaan cetakan
12. Menimbang cetakan yang berisi contoh tanah dengan menggunakan
timbangan ketelitian 1 gram
13. Mengeluarkan contoh tanah tersebut dan mengambil sebagian kecil tanah
tersebut mulai dari lapisan atas,tengah dan bawah untuk menghitung kadar
airnya.

88
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

9.5 DATA PERCOBAAN DAN HASIL PERHITUNGAN


 Data Percobaan :
- Diameter cetakan (d) = 10,5 cm
- Tinggi cetakan (t) = 11,5 cm
- Berat penumbuk = 2,5 kg
- Tinggi jatuh penumbuk = 30 cm
- Jumlah pukulan tiap lapis = 25 kali
- Jumlah lapisan = 3 lapis
- Volume cetakan = ¼ π d2 t
= ¼ .3,14.(10,5)².11,5
= 995,282 cm3
 Tabel hasil perhitungan :

Sampel
Uraian Simbol Satuan Rumus
1 2 3 4 5
Berat mold +
W1 gr - 5880 5940 5980 6000 6010
tanah basah
Berat mold W2 gr - 4500 4500 4500 4500 4500
Berat tanah
W3 gr W2 – W1 1380 1440 1480 1500 1510
basah
Volume Mold V cm3 ¼ π d2 t 995,282 995,282 995,282 995,282 995,282

Kepadatan  gr/cm3 1,387 1,447 1,487 1,507 1,517


Kepadatan
d gr/cm3 1,16 1,20 1,22 1,21 1,20
kering
Berat cawan +
A gr - 92,088 61,787 70,928 41,026 56,394
tanah basah
Berat cawan +
B gr - 79,330 53,498 60,517 35,570 47,461
tanah kering
Berat Air D gr A– B 12,758 8,289 10,411 5,456 8,933

Berat Cawan C gr - 13,401 13,275 13,235 13,481 13,477


Berat tanah
E gr B–C 65,929 40,223 47,282 22,089 33,984
kering
Kadar air w % .100% 19,351 20,608 22,019 24,700 26,286

Gambar Kurva :

89
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

Berdasarkan kurva di atas, diperoleh nilai :


- kadar air optimum (woptimum) = 22,20 %
- Berat volume kering maksimum (γdmaximum) = 1,218 gr/cm3

9.6 KESIMPULAN

90
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

Dari praktikum pemadatan proctor yang telah dilakukan, diketahui Berat


volume kering maksimum (γdmaximum) sampel tanah yang diuji adalah 1,218
gr/cm3 dan Kadar air optimum (woptimum)adalah 22,20 %

91
LABORATORIUM PENGUJIAN TANAH

LAMPIRAN

92

Anda mungkin juga menyukai