Anda di halaman 1dari 13

BAB VIII

UJI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR)




8.1 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk menilai kekuatan tanah dasar yang
dikompaksi laboratorium yang akan digunakan dalam perancangan perkerasan.
Hasil percobaan dinyatakan sebagai nilai CBR (dalam % ) yang nantinya dipakai
untuk menentukan tebal perkerasan.

8.2 Teori Dasar Percobaan
Percobaan ini mencakup pengukuran nilai CBR di laboratorium untuk
tanah yang didapatkan. Beberapa definisi yang berkaitan dengan percobaan ini
antara lain:
a. California Bearing Ratio (CBR) adalah rasio dari gaya perlawanan
penetrasi (penetrasi resistance) dari tanah pada sebuah piston yang
ditekan secara kontinu terhadap gaya perlawanan penetrasi serupa pada
contoh tanah standard berupa batu pecah di California. Rasio tersebut
diambil pada penetrasi 2,5 dan 5,0 mm (0,1 dan 0,2 in) dengan ketentuan
angka tertinggi yang digunakan.
b. Gaya perlawanan penetrasi adalah gaya yang diperlukan untuk menahan
penetrasi konstan dari suatu piston ke dalam tanah.
California bearing ratio (CBR)
California Bearing Ratio (CBR) adalah uji penetrasi untuk evaluasi
kekuatan mekanik dari jalan subgrades dan basecourses. ini dikembangkan oleh
California Departemen Perhubungan sebelumPerang Dunia II. Pengujian ini
dilakukan dengan mengukur tekanan yang dibutuhkan untuk menembus
tanah sampel dengan penyelam dari daerah standar. Tekanan diukur kemudian
dibagi dengan tekanan yang dibutuhkan untuk mencapai penetrasi yang sama
pada bahan batu standar hancur. Uji CBR dijelaskan dalam ASTMdan Standar
D1883-05 (laboratorium-siap untuk sampel) dan D4429(untuk tanah di tempat di
lapangan),AASHTOT193. Uji CBR sepenuhnya dijelaskan dalam BS1377: Tanah
untuk keperluan teknik sipil: Bagian 4, Pemadatan tes terkait. Peringkat CBR
dikembangkan untuk mengukur beban-beban kapasitas tanah yang digunakan
untuk membangun jalan. CBR juga dapat digunakan untuk mengukur kapasitas
beban-dukung landasan tidak baik atau untuk tanah di bawah landasan beraspal.
Permukaan keras, semakint inggi peringkat CBR. Sebuah CBR 3 sama dengan
lahan pertanian digarap, sebuah CBR 4,75 setara dengan tanah liat rumput atau
lembab, sementara pasir lembab mungkin memiliki CBR 10. Kualitas tinggi batu
hancur memiliki CBR lebih dari 80. Bahan standar untuk tes inidihancurkan
Californiakapur yang memiliki nilai 100 .

8.3 Manfaat
Perkerasan jalan adalah lapisan-lapisan bahan yang dipasang di atas
dasar untuk menerima beban lalu lintas sehingga beban tersebut ditambah berat
perkerasan sendiri dapat dipikul oleh tanah dasar. Tebal perkerasan jalan
bergantung pada kekakuan tanah dasar, kekuatan bahan perkerasan, muatan
roda, dan intensitas lalu lintas.
Untuk menentukan tebal perkerasan secara umum biasanya kekuatan
tanah dasar dinyatakan dalam nilai CBR dimana nilai CBR adalah perbandingan
kekuatan tanah dasar atau bahan lain yang dipakai untuk pembuatan perkerasan
terhadap nilai CBR yang didapat dari percobaan, baik untuk contoh tanah asli
(undisturbed sample) maupun contoh tanah yang dipadatkan (compacted
sample). Percobaan CBR juga dapat dilakukan secara langsung di lapangan.
Pada perencanaan jalan baru, tebal perkerasan biasanya ditentukan dari
nilai CBR tanah dasar yang dipadatkan. Nilai CBR yang dipergunakan untuk
perencanaan disebut rancangan CBR (CBR Design). Design CBR didapat dari
percobaan di laboratorium dengan memperhitungkan dua faktor, yaitu :
Kadar air tanah serta berat isi kering pada waktu dipadatkan.
Percobaan pada kadar air yang mungkin terjadi setelah perkerasan selesai
dibuat.

8.4 Keterbatasan
Uji CBR pada saat ini hanya dikaikan dengan keperluan perancangan
tebal perkerasan. Agar hasilnya valid, prosedur standart harus dijaga CBR
merupakan parameter tak berdimensi dan tidak berkaitan langsung dengan sifat
tanah yang lain.

8.5 Peralatan yang Digunakan
a. Peralatan untuk percobaan kompaksi, lengkap.
b. Peralatan untuk percobaan CBR
Mold ukuran tinggi 7, diameter 6 berikut collar (3 buah)
Spacer disc tinggi 2-2,5, diameter 6
Hammer, berat 5,5 lb atau 10 lb, tinggi jatuh 12 atau 18
Surcharge load, berat 10 lb (2 buah)
Alat pengukur CBR
c. Ayakan ukuran 3/4 dan no. 4
d. Sprayer untuk menyemprot air ke tanah
e. Pisau, scoop, tali karet.
f. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr
g. Ember untuk merendam mold + tanah
h. Alat pengukur swelling

8.6 Ketentuan
a. Contoh tanah yang dipakai tidak boleh lebih besar dari 20 mm.
b. Contoh tanah yang diuji mempunyai kadar air mendekati kadar air optimum
(toleransi 5%).

8.7 Persiapan Percobaan
1. Material disaring dan hanya digunakan yang lolos saringan 20 mm.
2. Penyesuaian kadar air.
Kadar air optimum Wopt
Bila kadar air tanah Wo > Wopt maka contoh tanah boleh dikeringkan
udara.
Bila kadar air telah dicapai maka kadar air sesuai bila berat tanah
menjadi:





Bila kadar air (wo%) kurang dari wopt maka contoh tanah dibasahi
dengan air sebanyak.




Kemudian disimpan dalam tempat tertutup 24 jam. Jumlah air yang
ditambahkan boleh sedikit demi sedikit lebih besar (0,5% atau 1%)
untuk mengantisipasi penguapan.

8.8 Prosedur Percobaan
1. Siapkan contoh tanah kering seperti pada percobaan kompaksi sebanyak 3
contoh masing-masing 5 kg.
2. Tanah disaring dengan ayakan ukuran 20 mm.

Foto 8.1
Tanah dibagi menjadi 3 bagian

3. Contoh tanah tersebut kemudian disemprot dengan air sehingga kadar
airnya menjadi w
optimum
dari percobaan kompaksi sebelumnya, dengan
toleransi yang diijinkan 3% dari w
optimum
tersebut.

w1 = w(1+wopt / 1+wo)

w1 = w(wopt-wo / 1+wo).gram
4. Kemudian contoh tanah tersebut didiamkan selama 24 jam (curing period)
agar kadar airnya merata dan ditutup rapat-rapat agar airnya tidak menguap.
5. Mold CBR disiapkan, spacer disc diletakkan di bawah, selanjutnya mold diisi
dengan contoh tanah tadi sedemikian banyaknya sehingga setelah ditumbuk
mempunyai ketinggian 1/5 tinggi mold (modified) atau 1/3 tinggi mold
(standard). Penumbukkan dilakukan setiap lapis seperti pada percobaan
kompaksi (tetapi dengan jumlah tumbukan yang berbeda untuk ketiga
contoh). Penumbukan pada setiap contoh adalah :
Contoh tanah I : 5 lapis (modified), w lapis (standard), 10x/lapis
Contoh tanah II : 5 lapis (modified), w lapis (standard), 25x/lapis
Contoh tanah III : 5 lapis (modified), w lapis (standard), 56x/lapis

Foto 8.2
Ketika penyaringan

6. Mold dibalikkan, spacer disc dikeluarkan, lalu ditimbang. Dengan
menimbang mold kosong bersih maka
d
dari setiap contoh tanah dapat
dihitung.
7. Kemudian kedua permukaan tanah diberi kertas pori, dalam keadaan
terbalik bagian bawah diberi perforated based plate di atas diberi surcharge
load minimum 10 lb, yang terdiri dari 2 bagian masing-masing 5 lb.
8. Mold + tanah yang sudah dipadatkan kemudian direndam dalam air selama
4 x 24 jam, air harus dapat masuk baik lewat atas (swell plate) maupun dari
bawah (perforated plate) ke dalam tanah yang direndam. Perendaman ini
disebut Soaking.
9. Selama perendaman setiap hari dibaca besarnya swelling yang terjadi
akhirnya dihitung swelling totalnya dalam % terhadap tinggi tanah semula.
Syarat swelling total adalah 3%, yang baik adalah 1%.
10. Mold + contoh tanah diangkat dari dalam air, buang air yang tergenang di
atas contoh tanah yang ada di dalam mold.
11. Dengan beban yang sama berat seperti pada perendaman tadi, contoh
tanah diperiksa CBR-nya, yaitu dengan penekanan penetration piston yang
luas bidang penekanannya = 3 inci
2
. Kecepatan penetrasi 0,05v menit.
Dibaca penetrasi itu setiap menit atau setiap penetrasi 0,025 in.

8.9 Perhitungan dan Pelaporan
1. Hitung besarnya beban (load) yang diperlukan untuk setiap penetrasi. Beban
ini dihitung dengan mengalikan pembacaan proving ring dengan faktor
kalibrasinya.
2. Gambar grafik hubungan antara penetrasi dengan beban, dimana penetrasi
sebagai absis dan beban sebagai koordinatnya. Dalam hal ini akan didapat 3
buah grafik yang mana masing-masing dipergunakan untuk menentukan:
CBR10 = CBR sehubungan dengan 10 tumbukan.
CBR25 = CBR sehubungan dengan 25 tumbukan.
CBR56 = CBR sehubungan dengan 56 tumbukan.
Jika bagian awal grafik ini cekung keatas maka harus diadakan koreksi
terhadap titik nol. Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
Luruskan bagian grafik mulai dari bagian yang cekung ke atas sehingga
memotong sumbu x (absis) di titik 0.
Titik 0 dijadikan pusat sumbu baru sehingga semua titik pada sumbu
bergeser sepanjang 00.
Harga CBR dihitung pada harga penetrasi 0,1 dan 0,2 dengan rumus
sebagai berikut:
CBR =

x 100%
Jadi:
CBR0,1 =

x 100%
CBR0,2 =

x 100%
Dimana:
A dan B adalah beban-beban untuk penetrasi 0,1 dan 0,2 dalam satuan
lbs. Dari kedua nilai diatas diambil yang terbesar.
3. Hitung d dari setiap contoh tanah dengan cara:
Vtanah = Vmold Vdish
W = wopt toleransi
Mtanah = Mmold + tanah Mmold
4. Grafik kompaksi (d w), dengan skala d yang sama.
5. Nilai Desain
Hasil Percobaan dinyatakan dengan membuat grafik tanah d terhadap CBR
dengan ketentuan CBR sebagai absis dan d sebagai ordinat.

8.10 Hasil Pengamatan
Tabel 8.1
Data Pembacaan Alroji Pada 10x Tumbukan
No
Percobaan
Penurunan
(mm)
Penurunan
(inchi)
Standar
Beban
(lb)
Pembacaan
Arloji (div)

mm
Beban
A
0.32 0.0125 0
0
0
0.64 0.025 1
0,01
0,2870
1.27 0.05 2
0,02
0,574
1.91 0.075 2,5
0,025
0,717
2.54 0.1 3000 2,9
0,029
0,8612
3.81 0.15 3
0,03
1,205
5.08 0.2 4500 4,2
0,042
1,578
7.62 0.3 5,5
0,055
2,00
10.16 0.4 7
0,07
2,00
12.7 0.5 7
0,07










Tabel 8.2
Data Pembacaan Alroji Pada 25x Tumbukan
No
Percobaan
Penurunan
(mm)
Penurunan
(inchi)
Standar
Beban
(lb)
Pembacaan
Arloji (div)

mm
Beban
B
0.32 0.012 0
0
0
0.64 0.025 0,05
0,0005
0,0143
1.27 0.05 0,05
0,0005
0,0143
1.91 0.075 0,2
0,002
0,574
2.54 0.1 3000 0,2
0,002
0,574
3.81 0.15 4
0,04
1,483
5.08 0.2 4500 2,2
0,022
0,6315
7.62 0.3 1,7
0,017
0,483
10.16 0.4 1,5
0,015
0,4330
12.7 0.5




Tabel 8.3
Data Pembacaan Alroji Pada 56x Tumbukan
No
Percobaan
Penurunan
(mm)
Penurunan
(inchi)
Standar
Beban
(lb)
Pembacaan
Arloji (div)

mm
Beban
C
0.32 0.012 3
0,03
0,8612
0.64 0.025 3,5
0,035
1,004
1.27 0.05 10
0,1
2,870
1.91 0.075 1,25
0,0125
0,358
2.54 0.1 3000 13
0,13
3,720
3.81 0.15 7,5
0,075
2,15
5.08 0.2 4500 7,5
0,075
2,45
7.62 0.3 12
0,12
3,444
10.16 0.4 24
0,24
6,889
12.7 0.5



8.11 Pengolahan dan Perhitungan
a. 10x Tumbukan
Beban = kalibrasi ( 28,7082 ) x Pembacaan Alroji
Beban = 28,7082 x 0 = 0 lb
Beban = 28,7082 x 0,01 = 0,287082 lb
Beban = 28,7082 x 0,02 = 0,5741 lb
Beban = 28,7082 x 0,025 = 0,717705 lb
Beban = 28,7082 x 0,029 = 0,86124 lb
Beban = 28,7082 x 0,03 = 1,2057 lb
Beban = 28,7082 x 0,042 = 1,578 lb
Beban = 28,7082 x 0,055 = 2,0095 lb

b. 25x Tumbukan
Beban = kalibrasi ( 28,7082 ) x Pembacaan Alroji
Beban = 28,7082 x 0 = 0 lb
Beban = 28,7082 x 0,0005 = 0,143 lb
Beban = 28,7082 x 0,0005 = 0,143 lb
Beban = 28,7082 x 0,002 = 0,05741 lb
Beban = 28,7082 x 0,002 = 0,05741 lb
Beban = 28,7082 x 0,04 = 1,1483 lb
Beban = 28,7082 x 0,02 = 0,6315 lb
Beban = 28,7082 x 0,017 = 0,4880 lb
Beban = 28,7082 x 0,015 = 0,43062 lb

c. 56x Tumbukan
Beban = kalibrasi ( 28,7082 ) x Pembacaan Alroji
Beban = 28,7082 x 0,03 = 0,8612 lb
Beban = 28,7082 x 0,035 = 1,0047 lb
Beban = 28,7082 x 0,1 = 3,870 lb
Beban = 28,7082 x 0,0125 = 0,3588 lb
Beban = 28,7082 x 0,13 = 3,7320 lb
Beban = 28,7082 x 0,075 = 2,153 lb
Beban = 28,7082 x 0,75 = 2,153 lb
Beban = 28,7082 x 0,12 = 3,444 lb






8.13 Hasil Pengolahan Data
Tabel 8.8
Data Hasil Pengamatan dan Perhitungan Pada Setiap Tumbukan
No
Percobaan
Penurunan
(mm)
Penurunan
(inch)
Beban
Standart
Pembacaan
Alroji
Beban
(lb)
1
0,32 0,0125

0,64 0,025

1,27 0,05

1,91 0,075

2,54 0,1 3000

3,81 0,15

5,08 0,2 4500

7,62 0,3

10,16 0,4

12,7 0,5

2
0,32 0,0125

0,64 0,025

1,27 0,05

1,91 0,075

2,54 0,1 3000

3,81 0,15

5,08 0,2 4500

7,62 0,3

10,16 0,4

12,7 0,5

3
0,32 0,0125

0,64 0,025

1,27 0,05

1,91 0,075

2,54 0,1 3000

3,81 0,15

5,08 0,2 4500

7,62 0,3

10,16 0,4

12,7 0,5

Tabel 8.9
Data Massa Isi Kering
Tumbukan Berat Isi Kering (gr/cm
2
) Nilai CBR (%)
10X 0,295 484450,885
25X 0,2066 301456,72
56 X 0,401 5403260,775

Grafik 8.1
Grafik Perbandingan CBR (%) : Berat Isi Kering


Grafik 8.2
Grafik Beban Penurunan: Penurunan Inch

8.14 Analisa
Nilai CBR pada tanah dipengaruhi beban kekuatan tanah dasar yang
dikompaksi laboratorium, tanah yang digunakan dalam uji CBR telah dicampur
terlebih dahulu dengan air dan keadaan tanah akan mempengaruhi uji CBR
tersebut. Pengujian ini dilaksanakan dengan mencatat jumlah pukulan dan
penetrasi dari konus (kerucut logam) yang tertanam pada tanah, karena .
0
10,000,000,000
20,000,000,000
30,000,000,000
40,000,000,000
50,000,000,000
60,000,000,000
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Grafik
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
A
B
C
Beban Penurunan
Penurunan Inch
Berdasarkan hasil percobaan dan berdasarkan hasil perhitungan nilai CBR pada
saat 10x tumbukan dan 25x kali tumbukan memiliki nilai CBR sesuai, karena nilai
CBR pada 10x tumbukan lebih kecil dari pada nilai CBR pada 56x tumbukan. Hal
ini disebabkan karena keadaan tanah pada 56x tumbukan lebih kompak dari
pada tanah pada 10x tumbukan sehingga tanahan pada 56x tumbukan dapat
menahan tanah pada ketebalan perkerasan tertentu. Keadaan ini dapat terjadi
karena pada saat pemberian beban tumbukan tidak tersebar merata, pada saat
pengadukan tanah dengan air yang tidak tecampur secara sempurna sehingga
masih ada tanah yang masih dalam keadaan kering. Kemudian seharusnya
tanah yang telah dilakukan penumbukan 10x di diamkan dahulu selaman 24 jam,
kemudian dilakukan penumbukan berikutnya sedangkan pada prakteknya
setelah dilakukan penumbukan 10x dilanjutkan dengan penumbukan selanjutnya
tanpa di diamkan terlebih dahulu sehingga berpengaruh pada keadaan tanah.
Keadaan anomali ini dapat terjadi karena pada saat pemberian beban tumbukan
tidak tersebar merata, pada saat pengadukan tanah dengan air yang tidak
tecampur secara sempurna sehingga masih ada tanah yang masih dalam
keadaan kering. Kemudian seharusnya tanah yang telah dilakukan penumbukan
10x di diamkan dahulu selaman 24 jam, kemudian dilakukan penumbukan
berikutnya sedangkan pada prakteknya setelah dilakukan penumbukan 25x
dilanjutkan dengan penumbukan selanjutnya tanpa di diamkan terlebih dahulu
sehingga berpengaruh pada keadaan tanah dan pada nilai rata-rata CBR, dari
hasil rata-rata nilai CBR dapat diklasifikasikan termasuk kedalam katagori fair (
7-20) karena memiliki nilai rata-rata CBR sebesar 8,3%.

8.15 Kesimpulan
Nilai kekuatan tanah dasar yang kompaksi pada CBR dapat ditentukan
dengan membandingkan beban dengan beban standar. ( 3000 san 4000).
penumbukan dan proses pencampuran tanah dengan air sangat mempengaruhi
nilai CBR. Kekompakan tanah dipengaruhi oleh banyaknya tumbukan sehingga
pada tumbukan 56x tanah lebih kompak, dan nilai CBR akan lebih besar, nilai
CBR pada 10x tumbukan hanya sebesar 0,797 %, 25x tumbukan 4,58% dan
pada 56x tumbukan sebesar 19,45%, dan pada grafik beban penurunan dan
penurunan inch menunjukka garis pada 56x lebih ideal .

DAFTAR PUSTAKA


Diktat Praktikum Geomekanika, Laboratorium Geomekanika Jurusan Teknik
Pertambangan UNISBA, 2012
www.scribd.com/doc/55933672/California-Bearing-Test-Rasio

Anda mungkin juga menyukai