Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

UJI CALIFORNIA BEARING RATIO

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mekanika Tanah


Disusun oleh :

Agam Konganda NIM : 00000012937


Beverly Stacy Leonora Lumowa NIM : 00000015976
Chrisviandi Wennardy NIM : 00000013659
I Putu Sanpala Dharma Mahendra NIM : 00000016527
Imam Nursalim NIM : 00000016955

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
KARAWACI
2016
MODUL X

UJI CALIFORNIA BEARING RATIO

10.1 Lingkup

Percobaan ini mencakup pengukuran nilai California Bearing Ratio (CBR)


di laboratorium untuk tanah yang dipadatkan.

10.2 Definisi

1. California Bearing Ratio (CBR) adalah rasio dari gaya perlawanan


penetrasi (penetration resistance) dari tanah pada sebuah piston yang
ditekan secara kontinyu terhadap gaya perlawanan penetrasi serupa
pada contoh tanah standard berupa batu pecah di California. Rasio
tersebut diambil pada penetrasi 2,5 dan 5 mm (0,1 dan 0,2 in) dengan
ketentuan angka tertinggi yang digunakan
2. Gaya Perlawanan Penetrasi adalah gaya yang diperlukan untuk
menahan penetrasi konstan dari suatu piston ke dalam tanah.

10.3 Maksud dan Tujuan Serta Aplikasi

Tujuan percobaan ini adalah untuk menilai kekuatan tanah dasar yang
dikompaksi di laboratorium yang akan digunakan dalam perancangan
perkerasan. Hasil percobaan dinyatakan sebagai nilai CBR (dalam %) yang
nantinya dipakai untuk menentukan tebal perkerasan.

10.4 Manfaat

Perkerasan jalan adalah lapisan-lapisan bahan yang dipasang di atas


dasar untuk menerima beban lalu lintas sehingga beban tersebut ditambah
berat perkerasan sendiri dapat dipikul oleh tanah dasar.
(sumber : https://jualbatuagregatsplit.wordpress.com/2013/10/17/perhitungan-tebal-perkerasan-
jalan-raya/ Diakses 12 Desember 2016)
Gambar 10.4.1 Tebal Perkerasan Jalan Raya Aspal

Tebal perkerasan jalan bergantung kepada kekakuan tanah dasar,


kekuatan bahan perkerasan, muatan roda dan intensitas lalu lintas.
Untuk menentukan tebal perkerasan secara umum biasanya kekuatan
tanah dasar dinyatakan dalam nilai California Bearing Ratio (CBR)
dimana nilai CBR adalah perbandingan kekuatan tanah dasar atau bahan
lain yang dipakai untuk pembuatan perkerasan terhadap nilai CBR didapat
dari percobaan baik, untuk contoh tanah asli (undistrubed sample) maupun
contoh tanah yang dipadatkan (compacted sample). Percobaan CBR juga
dapat dilakukan secara langsung di lapangan. Pada perencanaan jalan baru,
tebal perkerasan biasanya ditentukan dari nilai CBR tanah dasar yang
dipadatkan. Nilai CBR yang dipergunakan untuk perencanaan disebut
rancangan CBR (design CBR). Desain CBR didapat dari percobaan di
laboratorium dengan memperhitungkan dua faktor, yaitu:
a. Kadar air tanah serta berat isi kering pada waktu tanah dipadatkan.

b. Percobaan pada kadar air yang mungkin terjadi setelah perkerasan


selesai dibuat.
10.5 Keterbatasan

Uji CBR pada saat ini hanya dikaitkan dengan keperluan perancangan
tebal perkerasan. Agar hasilnya valid, produser standar harus dijaga. CBR
merupakan parameter tak berdimensi dan tidak berkaitan langsung dengan
sifat tanah yang lain.

10.6 Peralatan
Alat-alat yang digunakan:

1. Peralatan untuk percobaan kompaksi, lengkap.

2. Peralatan untuk percobaan CBR.

a. Mold ukuran tinggi 7” diameter 6” berikut collar (3 buah)

b. Spacer dish tinggi 2”-2,5” diameter 6”

c. Hammer berat 5,5 atau 10 lb tinggi jatuh 12” atau 18”

d. Surcharge load berat 10 lb (2 buah)

e. Alat pengukuran CBR

3. Ayakan ukuran ¾” dan no. 4


4. Sprayer untuk menyemprot air ke tanah
5. Pisau, scoop, tali karet.

6. Timbangan ketelitian 0,1 g

7. Ember untuk merendam mold + tanah

8. Alat pengukur swelling

10.7 Ketentuan

1. Contoh tanah yang dipakai tidak boleh lebih besar dari 20 mm

2. Contoh tanah yang diuji mempunyai kadar air mendekati kadar air
optimum (toleransi ± 5%).

10.8 Persiapan uji

1. Material disaring dan hanya digunakan yang lolos saringan 20 mm

2. Penyesuaian kadar air

a. Kadar air optimum 𝑤𝑜𝑝𝑡

b. Bila kadar air tanah 𝑤0 > kadar air optimum 𝑤𝑜𝑝𝑡 maka contoh
tanah boleh dikeringkan udara. Bila kadar air telah dicapai maka
kadar air telah sesuai bila berat tanah menjadi:

c. Bila kadar air (𝑤0%) kurang dari 𝑤𝑜𝑝𝑡 maka contoh tanah dibasahi
dengan air sebanyak

Kemudian disimpan dalam tempat tertutup ± 24 jam. Jumlah air


yang ditambahkan boleh sedikit lebih besar (0,5% atau 1%) untuk
mengantisipasi penguapan.
10.9 Prosedur Uji

1. Siapkan contoh tanah kering seperti pada percobaan kompaksi 3


contoh masing-masing 5 kg.
2. Tanah kering disaring dengan ayakan ukuran 20 mm.

3. Contoh tanah tersebut kemudian disemprot dengan air sehingga kadar


airnya menjadi 𝑤𝑜𝑝𝑡 dari percobaan kompaksi yang dilakukan
sebelumnya, dengan toleransi yang diijinkan 3% dari 𝑤𝑜𝑝𝑡 tersebut.
4. Kemudian contoh tanah tersebut didiamkan selama 24 jam (curing
periode) agar kadar airnya merata dan ditutup rapat-rapat agar airnya
tidak menguap
5. Mold CBR disiapkan, spacer dish diletakkan di bawah, selanjutnya
mold diisi dengan contoh tanah tadi sedemikian banyaknya sehingga
1
setelah ditumbuk mempunyai ketinggian ⁄5 tinggi mold (modified)

1
atau ⁄3 tinggi mold (standard). Penumpukan dilakukan setiap lapis
seperti pada percobaan kompaksi (tetapi dengan jumlah yang berbeda
untuk ketiga contoh). Penumbukan pada setiap contoh adalah:
a. Contoh tanah I: 5 lapis (modified), 3 lapis (standard), 10x/lapis.

b. Contoh tanah II: 5 lapis (modified), 3 lapis (standard), 25x/lapis.

c. Contoh tanah III: 5 lapis (modified), 3 lapis (standard), 56x/lapis.

6. Mold dibalikan, spacer dish dikeluarkan lalu ditimbang. Dengan


menimbang mold kosong bersih maka 𝛾𝑑 dari setiap contoh tanah
dapat dihitung.
7. Kemudian kedua permukaan tanah diberi kertas pori, dalam keadaan
terbalik bagian bawah diberi perforated based plate di atas diberi
surcharge load minimum 10 lb, yang terdiri dari 2 bagian masing-
masing
5 lb.
8. Mold + tanah yang sudah dipadatkan kemudian direndam dalam air
selama 4 X 24 jam, air harus dapat masuk baik dari atas (swell plate)
maupun dari bawah (perforated plate) ke dalam tanah yang direndam.
Perendaman paling sedikit 4 X 24 jam, tetapi boleh kurang dari 4 hari
apabila sudah tidak menunjukkan pengembangan lagi (swelling).
Perendaman ini disebut soaking.

9. Selama perendaman setiap hari dibaca besarnya swelling yang terjadi


akhirnya dihitung swelling totalnya dalam % terhadap tinggi tanah
semula. Syarat swelling total adalah ± 3 %, yang baik 1 %.
10. Mold + contoh tanah diangkat dari dalam air, buang air yang
tergenang di atas contoh tanah yang ada di dalam mold.
11. Dengan beban yang sama besar seperti pada perendaman tadi, contoh
tanah diperiksa CBR-nya, yaitu dengan penekanan penetration piston
yang luas bidang penekannya = 3 inci². Kecepatan penetrasi = 0,05
in/menit. Dibaca penetrasi dan tekanan yang diperlukan untuk
penetrasi itu setiap ½ menit atau setiap penetrasi 0,025 in.

10.10 Perhitungan

1. Hitung besarnya beban (load) yang diperlukan untuk setiap penetrasi.


Beban ini dihitung dengan mengalikan pembacaan proving ring
dengan faktor kalibrasinya.
2. Gambar grafik hubungan antara penetrasi dengan beban, dimana
penetrasinya sebagai absis dan beban sebagai ordinatnya. Dalam hal
ini akan didapat 3 buah grafik yang mana masing-masing
dipergunakan untuk menentukan:
a. 𝐶𝐵𝑅10 = CBR sehubungan dengan 10 tumbukan.

b. 𝐶𝐵𝑅25 = CBR sehubungan dengan 25 tumbukan.

c. 𝐶𝐵𝑅56 = CBR sehubungan dengan 56 tumbukan.


Jika bagian awal grafik ini cekung ke atas maka harus diadakan
koreksi terhadap titik nol. Cara melakukannya adalah sebagai berikut:
a. Luruskan bagian grafik mulai dari bagian yang cekung ke atas
sehingga memotong sumbu x (absis) di titik 0’.
b. Titik 0’ dijadikan pusat sumbu baru sehingga semua titik pada
sumbu x bergeser sepanjang 00’.
Harga CBR dihitung pada harga penetrasi 0,1” dan 0,2” dengan rumus
sebagai berikut:

Jadi :

Dimana:

A dan B adalah beban-beban untuk penetrasi 0,1” dan 0,2” dalam


satuan lbs. Dari kedua nilai di atas diambil yang terbesar.

3. Hitung 𝛾𝑑 dari setiap contoh tanah dengan cara :

𝑉𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ = 𝑉𝑚𝑜𝑙𝑑 -
𝑉𝑑𝑖𝑠ℎ w = 𝑤𝑜𝑝𝑡 ±
toleransi

𝑊𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ = 𝑊𝑚𝑜𝑙𝑑+𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ - 𝑊𝑚𝑜𝑙𝑑

(setiap contoh tanah)

4. Grafik kompaksi (𝛾𝑑 - w) dengan skala 𝛾𝑑 yang sama.

5. Nilai desain

Hasil percobaan dinyatakan dengan membuat grafik antar 𝛾𝑑 terhadap


CBR dengan ketentuan CBR sebagai absis dan 𝛾𝑑 sebagai ordinat.
10.11 Lampiran

Standard load adalah beban yang dibutuhkan untuk mendapatkan penetrasi


tertentu, misalnya : 0,1”; 0,2” ; ... dan seterusnya pada material standar.
Besar standar load adalah :
Klasifikasi harga CBR

Penetration Load
(inci) (lb)
0,1 3000
0,2 4500
0,3 5700
0,4 6900
0,5 7800

10.12 Pelaporan Hasil Uji

1. 10 Pukulan

No Mold

Tinggi Mold t (cm) 17.78


Diameter Mold d (cm) 15.24
Volume mold V (cm3) 3244.63867
Berat mold, Wm (gr) 475.1
Berat tanah basah + mold, Wb (gr) 3975.1
Berat tanah W = Wb-Wm (gr) 3500
Berat isi tanah basah γ = W/V
1.079
(gr/cm3)
Berat isi tanah kering γd = γ / (1+w)
0.672
(gr/cm3)

Container Atas 1 Atas 2 Tenga Tenga Bawa Bawa


h1 h2 h1 h2
Berat Container, W1 5.21 5.89 6.13 6.04 6.08 6.12
(gr)
Berat tanah basah +
39.78 38.13 37.61 36.21 37.78 37.24
container, W2(gr)
Berat tanah kering +
26.91 25.98 25.74 24.94 25.77 25.27
container, W3 (gr)
Berat tanah basah, W 34.57 32.24 31.48 30.17 31.7 31.12
= W2 – W1 (gr)
Berat tanah kering 21.7 20.09 19.61 18.9 19.69 19.15
Ws = W3-W1 (gr)
Berat air Ww = W -
12.87 12.15 11.87 11.27 12.01 11.97
Ws (gr)
Kadar air w = Ww / 59.30 60.47 60.530 59.630 60.995 62.507
Ws * 100 % (%) 9 8
Kadar air rata-rata w
60.575
(%)

Atas Bawah
Elaps
Dial Dial
ed
Penetrat Readi Press Penetrat Readi Press
time Load Load
ion ng ure ion ng ure
(minu (lb) (lb)
(inch) (10-4 (Psi) (inch) (10-4 (Psi)
te)
in) in)
209,23
0.5 0.056 0.29 0.697 0.047 0 0 0.000
5
1 0.071 0.1 0,7215 0.241 0.047 0 0 0.000
1.5 0.085 0.2 1,443 0.481 0.048 0 0 0.000
440,11 64,93
2 0.101 0.61 1.467 0.068 0.9 2.165
5 5
873,01
2.5 0.115 1.21 2.910 0.094 1 7,215 2.405
5
79,36
3 0.133 1.4 10,101 3.367 0.117 1.1 2.646
5
108,22
3.5 0.153 1.5 3.608 0.141 1 7,215 2.405
5
108,22 79,36
4 0.174 1.5 3.608 0.166 1.1 2.646
5 5
1,089, 757,5
4.5 0.196 1.51 3.632 0.193 1.05 2.525
465 75
1,089, 79,36
5 0.216 1.51 3.632 0.220 1.1 2.646
465 5
109,66
5.5 0.239 1.52 3.656 0.244 1 7,215 2.405
8
1,161,
6 0.259 1.61 3.872 0.274 1 7,215 2.405
615
116,88
6.5 0.284 1.62 3.896 0.309 1 7,215 2.405
3
116,88
7 0.316 1.62 3.896 0.347 1 7,215 2.405
3
1,233, 714,2
7.5 0.352 1.71 4.113 0.378 0.99 2.381
765 85
124,09 714,2
8 0.385 1.72 4.137 0.417 0.99 2.381
8 85
1,233, 70,70
8.5 0.421 1.71 4.113 0.454 0.98 2.357
765 7
124,09 714,2
9 0.453 1.72 4.137 0.486 0.99 2.381
8 85
1,291,
9.5 0.481 1.79 4.350 0.513 1 7,215 2.405
485
131,31 728,7
10 0.542 1.82 4.377 0.545 1.01 2.429
3 15

Keterangan : Biru : CBR Atas, Hijau : CBR Bawah

CBR (10 Pukulan)


5.000
4.500
4.000
3.500
Pressure (lb/inch2)

3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600

Penetration (inch)
Nilai CBR
Penurunan Nilai CBR
Bawah
(Inch) Atas (%)
(%)
0.1 0.338 0.218
0.2 0.225 0.145
Harga
0.338 0.218
CBR

2. 25 Pukulan

No Mold -
Tinggi Mold t (cm) 12.6
Diameter Mold d (cm) 15.2
Volume mold V (cm3) 2287.296
Berat mold Wm (gr) 3270
Berat tanah basah + mold Wb (gr) 6735
Berat tanah, W = Wb-Wm (gr) 3465
Berat isi tanah basah γ = W/V
1.5148892
(gr/cm3)
Berat isi tanah kering γd = γ / (1+w)
1.0172377
(gr/cm3)

tengah tengah bawah bawah


Container atas 1 atas 2
1 2 1 2
Berat Container, W1
5.43 5.04 5.14 6.27 5.22 5.31
(gr)
Berat tanah basah +
50.28 43.3 44.05 36.86 50.14 60
container, W2(gr)
Berat tanah kering +
35.61 30.61 31.14 26.91 35.86 41.57
container, W3 (gr)
Berat tanah basah, W
44.85 38.26 38.91 30.59 44.92 54.69
= W2 – W1 (gr)
Berat tanah kering
30.18 25.57 26 20.64 30.64 36.26
Ws = W3-W1 (gr)
Berat air Ww = W -
14.67 12.69 12.91 9.95 14.28 18.43
Ws (gr)
Kadar air w = Ww /
48.61 49.63 49.65 48.21 46.61 50.83
Ws * 100 % (%)
Kadar air rata-rata w
48.92
(%)

Atas Bawah
Elaps
Dial Dial
ed
Penetra Readi Press Penetra Readi Press
time Load Load
tion ng ure tion ng ure
(minu (lb) (lb)
(inch) (10-4 (Psi) (inch) (10-4 (Psi)
te)
in) in)
20.92 6.974 12.26 4.088
0.02964 2.9 0.00536 1.7
0.5 35 5 55 5
1 0.03552 4.3 31.02 10.34 0.0084 2.1 15.15 5.050
1.5 0.03688 5.2 37.51
45 12.50
15 0.00856 3.6 25.97
15 8.658
5
2 0.04608 5.98 43.14
8 14.38
6 0.01552 3.67 26.47
4 8.826
57 19 905 35
2.5 0.0514 6.5 46.89 15.63 0.01732 3.9 28.13 9.379
3 0.05792 7.07 51.01
75 17.00
25 0.01936 4.02 29.00
85 9.668
5
3.5 0.0648 7.52 54.25
005 18.08
335 0.0214 4.05 29.22
43 9.740
1
56.99
68 18.99
56 31.38
075 10.46
25
0.07192 7.9 0.0236 4.35
4 85 95 525 175
4.5 0.0792 8.1 58.44 19.48 0.02596 4.6 33.18 11.06
5 0.08704 8.4 60.60
15 20.20
05 0.02856 4.8 34.63
9 11.54
3
5.5 0.09392 8.7 62.77
6 20.92
2 0.0292 5.1 36.79
2 12.26
4
6 0.09976 9 64.93
05 21.64
35 0.03576 5.8 41.84
65 13.94
55
6.5 0.10668 9.2 66.37
5 22.12
5 0.03924 5.5 39.68
7 13.22
9
7 0.11332 9.48 68.39
8 22.79
6 0.043 5.8 41.84
25 13.94
75
7.5 0.11616 9.8 70.70
82 23.56
94 0.0472 5.9 42.56
7 14.18
9
8 - - 7- 9- 0.0516 6 43.29
85 14.43
95
44.15 14.71
- - - - 0.05512 6.12
8.5 58 86
9 - - - - 0.059 6.2 44.73 14.91
9.5 - - - - - - 3- 1-
10 - - - - - - - -

CBR (25 Pukulan)


16
14
12
Pressure (lb/inch2)

10
8
6
4
2
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6

Penetration (inch)
Keterangan : Biru : CBR Atas, Hijau : CBR Bawah

Nilai CBR
Penurunan Nilai CBR
Bawah
(Inch) Atas (%)
(%)
0.1 0.033 0.0733
0.2 0.044 0.1022
Harga 0.044 0.1022
CBR

3. 56 Pukulan

No Mold
Tinggi Mold t (cm) 12.8
Diameter Mold d (cm) 15.23
Volume mold V (cm3) 2332.783
Berat mold Wm (gr) 3792
Berat tanah basah + mold Wb (gr) 7504
Berat tanah W = Wb-Wm (gr) 3712
Kadar Air (%) 48.194
Berat isi tanah basah γ = W/V
1.591
(gr/cm3)
Berat isi tanah kering γd = γ / (1+w)
1.074
(gr/cm3)

Container 1 2 3 4 5 6
Berat Container, W1
6.3 7 6.5 5.4 6.3 6.3
(gr)
Berat tanah basah +
46.3 47 46.5 45.4 46.3 46.3
container, W2 (gr)
Berat tanah kering +
31.83 34.01 34.69 34.2 32.55 32.75
container, W3 (gr)
Berat tanah basah, W
40 40 40 40 40 40
= W2 – W1 (gr)
Berat tanah kering
25.53 27.01 28.19 28.8 26.25 26.45
Ws = W3-W1 (gr)
Berat air Ww = W -
14.47 12.99 11.81 11.2 13.75 13.55
Ws (gr)
Kadar air w = Ww / 56.67 48.09 41.89 38.88 52.38 51.22
Ws * 100 % (%) 8 3 4 9 1 9
Kadar air rata-rata w
48.194
(%)

Atas Bawah
Elaps
Dial Dial
ed
Penetrat Readi Press Penetrat Readi Press
time Load Load
ion ng ure ion ng ure
(secon (lb) (lb)
(inch) (10-4 (Psi) (inch) (10-4 (Psi)
d)
in) in)
11.54 5.77
10 0.1348 1.6 5.135 0.0812 0.8 2.568
4 2
12.69 7.79
20 0.198 1.76 5.649 0.1744 1.08 3.466
84 2
14.14 9.52
30 0.208 1.96 6.290 0.316 1.32 4.236
14 4
15.29 10.1
40 0.2872 2.12 6.804 0.3204 1.4 4.493
58 01
16.73 11.2
50 0.3692 2.32 7.446 0.4312 1.56 5.007
88 55
17.31 12.4
60 0.466 2.4 7.703 0.4688 1.72 5.520
6 10
17.89 13.1
70 0.4848 2.48 7.959 0.5408 1.82 5.841
32 31
19.04 14.4
80 0.5912 2.64 8.473 0.6168 2 6.419
76 30
20.20 15.8
90 0.6188 2.8 8.986 0.7072 2.2 7.061
2 73
21.21 16.7
100 0.7168 2.94 9.436 0.8032 2.32 7.446
21 39
21.64 18.0
110 0.7728 3 9.628 0.886 2.5 8.023
5 38
22.79 10.14 19.4
120 0.8048 3.16 0.966 2.7 8.665
94 2 81
23.66 10.52 19.9
130 0.884 3.28 1.0544 2.76 8.858
52 7 13
24.81 11.04 21.0
140 0.9784 3.44 1.1544 2.92 9.371
96 0 68
26.26 11.68 22.5 10.01
150 1.024 3.64 1.236 3.12
26 2 11 3
26.55 11.81 23.6 10.52
160 1.0968 3.68 1.2676 3.28
12 1 65 7
27.99 12.45 24.5 10.91
170 1.176 3.88 1.268 3.4
42 2 31 2
12.83 24.8 11.04
180 1.2 4 28.86 1.268 3.44
8 20 0
12.83 26.5 11.81
190 1.2 4 28.86 1.268 3.68
8 51 1
29.43 13.09 27.9 12.45
200 1.264 4.08 1.268 3.88
72 4 94 2

Keterangan : Biru : CBR Atas, Hijau : CBR Bawah

CBR (56 Pukulan)

14.000

12.000
Pressure (lb/inch2)

10.000

8.000

6.000

4.000

2.000

0.000
0.000 0.100 0.200 0.300 0.400 0.500 0.600 0.700 0.800 0.900 1.000 1.100 1.200 1.300 1.400

Penetration (inch)
Nilai CBR
Penurunan Nilai CBR
Bawah
(Inch) Atas (%)
(%)
0.1 0.647 0.598
0.2 0.539 0.744
Harga
0.647 0.744
CBR
Kurva perbandingan CBR Atas dengan Grafik Kompaksi

Kurva Kompaksi dan ZAV CBR Atas


2 2
Berat isi tanah kering, γd (gr/cm3)

1.8 1.8

Berat isi tanah kering, γd (gr/cm3)


1.6 1.6
1.4 1.4
1.2 1.2
1 1
0.8 0.8
0.6 0.6
0.4 0.4
0.2 0.2
0 0
30 35 40 45 50 55 60 65 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

W (%) CBR

Keterangan : Biru : Kompaksi, Hijau : ZAV

Kurva perbandingan CBR Bawah dengan Grafik Kompaksi


Kurva Kompaksi dan ZAV CBR Bawah
2 2.000
Berat isi tanah kering, γd (gr/cm3)

1.8 1.800

Berat isi tanah kering, γd (gr/cm3)


1.6 1.600
1.4 1.400
1.2 1.200
1 1.000
0.8 0.800
0.6 0.600

0.4 0.400
0.200
0.2
0.000
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
30 35 40 45 50 55 60 65
CBR
W (%)

Keterangan : Biru : Kompaksi, Hijau : ZAV


10.13 Pembahasan
Uji CBR merupakan pengujian untuk melakukan perbandingan
kepadatan tanah. Dalam praktikum, uji CBR digabung dengan 3 kelompok
dengan perlakuan yang berbeda-beda. Perlakuan yang dilakukan adalah
jumlah pukulan dan penambahan kadar air. Dalam kelompok, jumlah
pukulan yang dilakukan sebanyak 56 kali dan penambahan air yang
dilakukan adalah sebesar 515 ml. Penambahan air berdasarkan perhitungan
dari hasil grafik uji kompaksi dan dibimbing oleh laboran. Dalam uji
kompaksi, ternyata kelompok yang melakukan 10 pukulan dan 56 pukulan
melakukan kompaksi ulang 1 kali. Untuk 56 pukulan, kompaksi ulang
sudah mulai sulit akibat sample tanah yang digunakan sudah sangat padat
dan harus dihancurkan lagi. Setelah uji kompaksi telah dilakukan, sample
tanah direndam selama 3 hari. Dalam proses perendaman, ternyata
dilakukan selama 2 hari saja. Hal ini terjadi karena perendaman sample
dilakukan pada hari rabu dan untuk pembacaan dial hari sabtu tidak dapat
dilakukan akibat tidak ada kegiatan kuliah. Dengan melihat kondisi sample
tanah sudah mengembang secara maksimal dan dilihat dengan pergerakan
jarum pembacaan, maka sample tanah diangkat dan ditutup dengan kain
basah. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir adanya perubahan kadar air
tanah.
Uji CBR pada 56 pukulan terdapat kendala pada saat pengujian.
Nilai uji CBR yang dicatat bukan setiap 30 detik, melainkan setiap 10
detik. Hal ini terjadi karena alat uji CBR yang digunakan tidak diperiksa
keadaan awal dan tidak diberi oli, sehingga pada saat pengujian CBR,
kecepatan putaran tidak mengikuti ketentuan dan tidak konstan. Hasil nilai
uji CBR pada 56 pukulan menunjukkan bahwa nilai CBR atas lebih besar
daripada nilai CBR bawah. Hal ini cukup sesuai dengan teori dimana nilai
CBR atas akan lebih besar karena pada saat kompaksi bagian atas terkena
energi pukulan yang lebih kuat daripada yang bawah. Pada 10 dan 25
pukulan tampak nilai CBR atas dan bawah tidak dapat ditentukan
dominansinya akibat nilai CBR pada 2 kondisi fluktuasi dan tidak konstan.
Pada saat dikorelasikan dengan grafik uji kompaksi yang telah
didapatkan (lih. Modul 9), ternyata nilai optimum pada grafik kompaksi
tidak bertemu dengan uji CBR yang telah dilakukan. Hal ini dapat terjadi
akibat sample tanah yang dilakukan untuk uji kompaksi dan uji CBR
merupakan tanah yang berbeda, sehingga sulit untuk mencari korelasi
antar kedua grafik. Oleh sebab itu, nilai CBR yang didapat tidak dapat
mendukung grafik kompaksi untuk proses pemadatan.

Gambar 10.13.1 Klasifikasi Tanah berdasarkan CBR

Berdasarkan pada Gambar 10.13.1, nilai CBR pada 10 pukulan,


25 pukulan, dan 56 pukulan ternyata masuk dalam kategori very poor.
Dengan asumsi jenis tanah yang didapatkan adalah OH (lih. Modul 5).
Dengan demikian, sample tanah yang digunakan hanya dapat digunakan
sebagai subgrade untuk perkerasan jalan.

10.14 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan nilai CBR pada 10
pukulan, 25 pukulan, dan 56 pukulan termasuk dalam kategori very poor
dan digunakan sebagai subgrade untuk perkerasan jalan. Adanya
kesalahan dalam percobaan ini karena pada CBR 10 pukulan dan 56
pukulan mengalami kompaksi sebanyak 2 kali, sehingga tanah hasil
kompaksi ke 2 kali tidak menyatu dengan baik. kesalahan dalam
penggunaan alat CBR yang mengakibatkan nilai CBR tidak konstan.

10.15 Dokumentasi

Gambar 10.15.1 Proses


penimbangan sample tanah
Gambar 10.15.2 Proses pengadukan sample tanah

Gambar 10.15.3
Penimbangan Mold
Gambar 10.15.4 Pemasukan sample tanah ke dalam Mold

Gambar 10.15.5 Pemukulan


sample tanah sebanyak 3 layer
dengan jumlah pukulan 56 kali
Gambar 10.15.6 Sample tanah hasil pukulan diratakan

Gambar 10.15.7 Instalasi


mold dengan alat pembacaan
dengan direndam air
Gambar 10.15.8 Mold dengan alat pembacaan direndam air selama 2 hari

Gambar 10.15.9
Pengangkatan mold dan
pembuangan air
Gambar 10.15.10 Instalasi pengujian CBR yang dibantu oleh laboran

Gambar 10.15.11
Pembacaan uji CBR
Gambar 10.15.12 Sample tanah hasil uji CBR dipisahkan dan dioven

Gambar 10.15.13 Sample tanah


hasil uji CBR
Gambar 10.15.14 Sample tanah hasil uji CBR akan dioven selama 24 jam

Anda mungkin juga menyukai