Anda di halaman 1dari 15

KADEK LIONY MAYA PARAMAHAMSA

56192010012

KONTRUKSI PERKERASAN

POLITEKNIKI PENERBANGAN PALEMBANG

Your Business Name


CBR (CALIFORNIA
BEARING RATIO)
PENGERTIAN ATAU DEFINISI

CBR (California Bearing Ratio) adalah percobaan daya


dukung tanah yang dikembangkan oleh California State
Highway Departement. Prinsip pengujian ini adalah
pengujian penetrasi dengan menusukkan benda ke
dalam benda uji. Dengan cara ini dapat dinilai kekuatan
tanah dasar atau bahan lain yang dipergunakan untuk
membuat perkerasan

FUNGSI DAN KEGUNAAN DARI CBR


fungsi dari CBR adalah menentukan berapa nilai
CBR, yang juga untuk menentukan nilai CBR
pada material tanah, campuran tanah, agregat
dan agregat yang dipadatkan dengan kadar air
yang sesuai dan telah ditentukan di laboratorium.

Kegunaan pengujian CBR ini adalah untuk


mengevaluasi potensi kekuatan material pada
lapisan tanah dasar, pondasi bawah dan juga
pondasi yang ada di material yang telah didaur
ulang untuk lapangan terbang atau untuk ALAT CBR

perkerasan jalan.

Your Business Name


METODE CBR LABORATORIUM
Tujuan dari pengujian CBR Laboratorium adalah untuk menentukan
harga CBR tanah dengan campuran tanah agregat yang dipadatkan di
laboratorium pada kadar air tertentu. CBR adalah perbandingan Aantara
beban penetrasi suatu bahan terhadap beban standar dengan kedalaman
dan kecepatan penetrasi yang sama.

Metode CBR dikembangkan oleh California State Highway


Department sebagai cara untuk menilai kekuatan tanah dasar
jalan (sub grade). Nilai CBR diambil pada pemadatan tanah
dengan kondisi kadar air tanah optimum. Dalam hal ini akan
didapat 2 nilai, yakni :

CBR (CALIFORNIA
1.CBR Unsoaked Acering(tanpa pemadata )

BEARING RATIO)
2.CBR Soaked / basah (dengan pemadatan 4 x 24 jam)

PERALATAN DAN BAHAN YANG DIPERLUKAN


1. Kerangka beban (Load Frame), Pistom Standard, Proving
Ring, Dial.
2. silinder cetakan
3. palu standar
4. Timbangan
5. keping beban
6. sendok tanah
7. stop watch
8. saringan no 4

Your Business Name SDG PROGRESS REPORT 2020


BAHAN YANG DIBUTUHKAN

1. sampel tanah

LANGKAH KERJA
A. PERSIAPAN CONTOH TANAH
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Bongkahan-bongkahan tanah dihancurkan dengan palu karet,
kemudian disaring dengan saringan No. 4
3. Contoh tanah yang lolos saringan No. 4 dibuat 3 bagian masing-
masing beratnya ± 4 kg.
4. Contoh tanah yang lolos saringan No.4 dibagi menjadi 5 bagian
masing-masing beratnya 4 kg kemudian ditambahkan kadar airnya
diaduk hingga merata
5. Contoh tanah dipadatkan didalam silinder cetakan dengan
menggunakan palu standar dengan jumlah tumbukan 10 x setiap
lapis, kemudian bagian atas (permukaan silinder diratakan)
6. Contoh tanah langsung dilakukan CBR Test (tanpa direndam).
7. Dua contoh tanah lain dipadatkan sesuai langkah 3 dan 4 dengan
jumlah tumbukan 35 kali dan 65 kali setiap lapisan.

B. PENGUJIAN CBR
1. Pasang proving ring dan piston dalam rangka beban
2. Tempatkan contoh tanah diatas dongkrak dari rangka beban
3. Atur posisi piston hingga menyentuh permukaan tanah kemudian stel
bacaan ring pada posisi nol stand.
4. Beri keping pemberat pada permukaan contoh tanah dan pasang dial
pengukur penetrasi

Your Business Name SDG PROGRESS REPORT 2020


5. Percobaan dilakukan sebagai berikut:
a. Siapkan stop watch dan alat pencatat.
b.Putar dongkrak hingga piston berpenetrasi dengan kecepatan
penetrasi 0,05 inchi permenit atau 1,27 mm/menit sambil dicatat bacaan
ring pada interval waktu : 1/4 ; ½ ; 1 ; 1.5 ; 2 ; 2.5; 3 ; 4 ; 6 ; 8 dan 10
menit.
c.Setelah itu piston dilepas, contoh tanah dibalik dan lakukan
percobaan pada bagian bawah, seperti di atas
6. ukur airnya

C. CARA PERENDAMAN
1. Kedua permukaan tanah (atas dan bawah) diberi lapisan kertas filter.
2. Bagian bawah dipasang alas silinder yang mempunyai pori-pori dan
dibagian dibagian atas dipasang cincin kepala.
3. Tempatkan kedalam ember yang sesuai dan dibagian atas dipasang
dial untuk mengukur pengembangan.
4. Catat pembacaan awal dari dial, kemudian diberi air dan direndam
selama ± 4 x 24 jam, setelah dilakukan test CBR.

Department or Agency | SDG Progress Report 2020

Your Business Name SDG PROGRESS REPORT 2020


Department or Agency | SDG Progress Report 2020

Your Business Name SDG PROGRESS REPORT 2020


METODE CBR LAPANGAN
CBR lapangan adalah perbandingan antara beban penterasi suatu
lapisan/bahan tanah atau perkerasan terhadap bahan standar dengan
kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.

PERALATAN YANG DIBUTUHKAN


1.Dongkrak CBR mekanis dengan kapasitas 10 ton, dilengkapi dengan
“swivel head” dan alat pengukur beban, cincin penguji (proving ring)
dengan kapasitas 1,5 ton, 3 ton, 5 ton (3000 lb, 6000 lb, 10000 lb) atau
sesuai dengan kebutuhan, torak (piston) penetrasi dan pipa-pipa
penyambung.

2.Dua buah arloji penunjuk untuk mengukur penetrasi dengan ketelitian


0,01 mm atau 0,001” dilengkapi balok penyokong dari besi profil
sepanjang lebih kurang 2,5 meter.

3.Keping beban yang bergaris tengah 25 cm atau 10” berlubang di


tengah dengan berat 5 kg atai 10 lb dan beban-beban tambahan seberat
2,5 kg atau 5 lb yang dapat ditambahkan bilamana perlu.

4.Sebuah truk yang dibebani sesuai dengan kebutuhan dan di bawahnya


dapat dipasang sebuah dongkrak CBR mekanis.

5.Dua dongkrak truk, alat-alat penggali, alat-alat penumbuk, alat-alat


perata dan lain-lain.

Your Business Name SDG PROGRESS REPORT 2020


METODE CBR LAPANGAN
PELAKSANAAN
1.Untuk pengujian CBR langsung di tempat, tidak diperlukan benda uji.
Untuk pengujian contoh asli tanah dengan cetakan CBR (undisturb) harus
diambil paling sedikit 2 buah contoh.

2.Galilah sampai lapisan yang dikehendaki dan ratakan permukaan


daerah ini hingga datar (waterpas) seluas kira-kira 60 x 60 cm2.
bersihkan semua bahan yang lepas untuk tempat pengujian pada badan
jalan di bawah perkerasan. Untuk tempat yang belum ada perkerasan
cukup dibersihkan dari akar rumput dan bahan organik lain (biasanya
sampai kedalaman 50 cm).

3.Mulailah pengujian atau pengambilan contoh asli tanah ini secapat


mungkin sesudah persiapan tempat. Selama pemasangan alat-alat,
permukaan tanah harus ditutup dengan lembaran plastik untuk
menghindari perubahan kadar air.

4.Tempatkan truk tersebut sehingga dongkrak CBR mekanis tepat berada


di atas lobang pemeriksaan. Gunakan dongkrak truk untuk menaikan
truk, supaya tidak lagi bekerja di atas per-nya. Usahakan supaya as roda
belakang sejajar dengan muka jalan yang diperiksa.

5.Pasanglah dongkrak CBR mekanis dan alat-alat lainnya supaya piston


penetrasi berada 1 atau 2 cm dari permukaan yang akan diperiksa.
Aturlah cincin penguji sehingga torak dalam keadaan vertikal. Kuncilah,
alat-alat pada dudukan ini. Letakkan keping beban diameter 25 cm atau
10” sentris di bawah torak penetrasi sehingga torak penetrasi tepat
masuk ke dalam lubang keeping beban tersebut.

Your Business Name SDG PROGRESS REPORT 2020


METODE CBR LAPANGAN
6. Timbang masing-masing cetakan CBR dan ukur isinya serta beri
nomor.

7. Letakkan dongkrak mekanis di permukaan tanah yang sudah


disiapkan. Lihat gambar 1 pada lampiran 1.

8. Cara lain pengambilan contoh asli tanah dengan cetakan CBR bisa
dilakukan dengan membuat kerucut terpancung.

9. Dengan menggunakan beban truk atau portal besi yang diangker,


lakukanlah penekanan sehingga cetakan terdesak masuk lapisan
tanah/kerucut tanah.

10 Cetakan yang berisi benda uji kemudian diangkat dengan cara


membongkar sekeliling luar cetakan. Ratakan kedua permukaan contoh
dengan pisau perata. Tutup dengan plastik.

11. Pada masing-masing cetakan diberi tanda yang lengkap seperti :


bagian atas/bawah, km dari contoh, tanggal, bulan dan tahun
pengambilan contoh. Tutup dan sekrup dengan pelat baja. Sekeliling
mulut cetakan dilapisi parafinh yang telah dipanaskan (+ 1 cm), sehingga
tidak terjadi perubahan kadar air.

12. Lakukanlah pengambilan contoh yang kedua di sebekahnya dengan


cara seperti di atas.

Your Business Name SDG PROGRESS REPORT 2020


FUNGSI DAN KARAKTERISTIK LAPISAN PONDASI ATAS,
PONDASI BAWAH DAN LAPISAN PERMUKAAN

1.Lapisan tanah dasar (subgrade) Lapisan tanah dasar adalah lapisan tanah yang
berfungsi sebagai tempat perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi
perkerasan jalan diatasnya. Menurut Spesifikasi, tanah dasar adalah lapisan paling
atas dari timbunan badan jalan setebal 30 cm, yang mempunyai persyaratan
tertentu sesuai fungsinya, yaitu yang berkenaan dengan kepadatan dan daya
dukungnya (CBR).

2.Lapisan Pondasi Bawah (Subbase Course) Lapis pondasi bawah adalah lapisan
perkerasan yang terletak di atas lapisan tanah dasar dan di bawah lapis pondasi
atas. Lapis pondasi bawah ini berfungsi sebagai :
a. Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda ke tanah
dasar.
b. Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
c. Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke lapis
pondasi atas.

3.Lapisan pondasi atas (base course) Lapisan pondasi atas adalah lapisan
perkerasan yang terletak di antara lapis pondasi bawah dan lapis permukaan.
Lapisan pondasi atas ini berfungsi sebagai :
a. perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan menyebarkan
beban ke lapisan di bawahnya.
b. Bantalan terhadap lapisan permukaan.

4.Lapisan Permukaan (Surface Course) Lapisan permukaan adalah lapisan yang


bersentuhan langsung dengan beban roda kendaraan. Lapisan permukaan ini
berfungsi sebagai :
a. Lapisan yang langsung menahan akibat beban roda kendaraan.
b. Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat rem kendaraan (lapis aus).
c. Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke lapisan
bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut. d. Lapisan yang menyebarkan beban
ke lapisan bawah, sehingga dapat dipikul oleh lapisan di bawahnya
PERANCANGAN TEBAL PEKERASAN
DENGAN METODE FAA
METODE FAA PEKERASAN DENGAN CARA MANUAL

Penentuan Tebal Perkerasan Runway dengan Cara Manual 1.


1.Tentukan nilai CBR subbase dan subgrade, tipe roda pendaratan,
berat lepas landas, Equivalent Annual Departure dari pesawat
rencana.
2. Tentukan tebal perkerasan total

3. Tentukan tebal subbase (b) dengan memplot pada grafik yang


sama pada tebal perkerasan total dengan data CBR subbase.

4. Tentukan nilai tebal permukaan (surface course) (c). Untuk daerah


kritis = 5 in, dan untuk daerah non kritis ditentukan = 4 in

5. Tentukan tebal base course (d) dengan cara = (b)–(c). Hasil ini
dibandingkan dengan tebal base coruse minimum Apabila nilai (d)
hasil pengurangan lebih kecil daripada nilai (d) minimum, maka
diambil (d) minimum. Kelebihan tebal ini tidak menambah tebal total,
akan tetapi kelebihan tebal yang dibutuhkan oleh base course diambil
dari tebal subbase (b), sehingga nilai tebal subbase (b) berkurang.
Urutan Pengerjaan Penentuan tebal Perkerasan Metode
FAA
METODE FAA PEKERASAN DENGAN SOFTWARE
FAARFIELD
Penentuan Tebal Perkerasan Runway dengan Cara software FAARFIELD

1. Input data software FAARFIELD


a. Input Subgrade support condition. Untuk kondisi subgrade, dibutuhkan data
nilai CBR
b. Material properties dari setiap lapisan, meliputi:
• Modulus
• Ketebalan untuk lapisan
• Poisson’s Ratio (sudah ditetapkan dalam software FAARFIELD)
c. Lalu lintas, meliputi
• Karakteristik pesawat yang meliputi beban roda, letak roda, dan tekanan ban.
d. Umur rencana
Perencanaan FAA standar untuk perkerasan berdasar pada umur rencana 20
tahun. Program komputer dapat digunakan untuk umur rencana yang lain,
namun penggunaan umur di luar 20 tahun akan memberikan deviasi dari standar
FAA.

2. Input Jenis Pesawat Prosedur perencanaan dalam FAARFIELD tidak


mengkonversi campuran lalu- lintas menjadi keberangkatan ekivalen pesawat
rencana. Sofware FAARFIELD menganalisis kerusakan pada perkerasan untuk
masing-masing pesawat dan menentukan tebal akhir untuk kumulatif kerusakan
total. Software FAARFIELD mempertimbangkan penempatan sumbu utama
masing-masing pesawat terkait dengan garis sumbu perkerasan. Software
FAARFIELD juga memungkinkan kerusakan perkerasan akibat pesawat tertentu
dipisahkan dari pesawat lainnya dalam campuran lalulintas pesawat.

3. Menentukan Jumlah keberangkatan tahunan berkenaan roda pendaratan


Masing-masing di input manual dalam program untuk jumlah keberangkatan
tahunan yang berbedabeda setiap pesawat.

4. Setelah memasukkan data yang dibutuhkan, maka software FAARFIELD akan


mengeluarkan hasil tebal perkerasan yang dibutuhkan pesawat-pesawat yang
memberikan kontribusi kerusakan usia rencana.
Urutan Pengerjaan Perkerasan dengan Software FAARFIELD

Anda mungkin juga menyukai