OLEH :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TABANAN
TABANAN
2023
i
LAPORAN PKL INI SUDAH DIUJI DAN DISAHKAN OLEH
DOSEN PEMBIMBING
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Mengetahui
Dekan Fakultas Hukum
Universitas Tabanan
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadapan Tuhan yang Maha Esa atas
(PKL) ini dengan tepat waktu. Saya menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini
masih jauh dari kata sempurna hal ini disebabkan karena waktu pelaksanaan PKL
dan pengetahuan serta pengalaman yang penulis miliki masih sangat terbatas.
Saya sangat mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak guna
Akhirnya tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan ini baik berupa bantuan
kesempatan ini rasa terima kasih yang sedalam – dalamnya dihaturkan kepada:
1. Bapak Dr. Ir. I Nengah Karnata, M.Si., selaku rektor Universitas Tabanan.
Universitas Tabanan.
3. Bapak I Kadek Adi Surya, SH, MH selaku Ketua Program Studi Hukum
4. Ida Ayu Windhari Kusuma P., S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing I yang
5. Dr. Putu Eka Pitriyantini, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
melaksanakan PKL.
iii
6. Segenap dosen pada fakultas hukum Universitas Tabanan yang penuh
Operasi Polda Bali yang telah memberikan pengalaman dan bimbingan untuk
8. Semua pihak teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
PKL ini.
Akhirnya kata saya berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi siapa
Penyusun.
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini sistem Elektronik Tilang telah diberlakukan di seluruh satuan polisi
dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP
akan dicatat melalui aplikasi yang dimiliki personel kepolisian. Setelah terekam,
pengendara dalam waktu singkat akan mendapat notifikasi berupa kode yang
isinya persis seperti surat tilang, disertai kode untuk melakukan pembayaran
untuk membayarkan denda langsung ke bank dengan fasilitas yang dimiliki oleh
Tim Korlantas Polri bersama tim dari Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung
dan BRI terus melakukan sosialisasi terkait penerapan e-Tilang di seluruh Polda-
polda di Indonesia. Elektronik tilang atau yang biasa disebut e-Tilang adalah
aplikasi mobile yang berfungsi untuk melakukan pembayaran denda tilang secara
berupa kesepakatan antara polisi dengan pelanggar Lalu Lintas untuk menghindari
tilang dengan memberikan sejumlah uang kepada petugas. Sistem ini mengurangi
hubungan langsung antara pelanggar lalin dengan petugas polisi dan merupakan
1
(teknologi informasi).1 Proses e-Tilang dilaksanakan dengan jalan pengendara
diwajibkan untuk membayar denda maksimal sesuai pasal yang dilanggar yang
ponselnya. Pelanggar bisa menebus surat-surat kendaraan yang disita oleh petugas
kepolisian dengan cara cukup menyerahkan tanda bukti berupa struk transfer
manual. Dahulu pelanggar mendapat lembar tilang biru yang selama ini dilakukan
pelanggar dengan menitipkan uang tunai ke petugas. Saat ini kita kenal dengan
slip merah jika pelanggarnya ingin mengikuti sidang, prosesnya juga sama.
Tilang masih mengacu pada Peraturan MA nomor 12 tahun 2016 tentang Tata
Cara Penyelesaian Perkara Pelanggaran Lalu Lintas Pasal 10 ayat (1) yang
ketika terkena tilang tidak perlu hadir di pengadilan untuk sidang serta
memberantas pungutan liar (pungli) yang kerap dilakukan oleh oknum polisi lalu
1
Aditya Naning, Ramdlon, 2007, Kesadaran Hukum Masyarakat Dalam Berlalu Lintas,
Citra Bakti, Jakarta, h. 17.
2
antara pelanggar lalin dengan petugas polisi sebagai upaya meningkatkan
Disisi lain pengawasan dalam Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resort dan
operasional yang dilakukan oleh semua unit kerja, mulai dari proses perencanaan,
penyimpangan yang ditemukan. Selain itu di dalam susunan organisasi juga ada
pengawas yang disebut dengan propam dan provost. Polda Bali aparat polisi
Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Melalui Proses E-Tilang oleh Biro Operasi
2
Ibid, h.23.
3
1.2 Tujuan dan Manfaat
Lapangan ini mimiliki tujuan umum dan tujuan khusus bagi mahasiswa, yaitu
sebagai berikut:
1.2.1 Tujuan
1. Tujuan Umum
pengabdian masyarakat.
2. Tujuan Khusus
1.2.2 Manfaat
PKL yang dilakukan di bagian Biro Operasi Polda Bali ini memiliki
manfaat yang besar baik bagi mahasiswa dan juga bagi program studi Ilmu
4
a) Bagi Mahasiswa
lingkungan kerjanya.
5
1.3 Metode Praktek Kerja Lapangan
Sebagaimana kita ketahui untuk bisa menyusun Laporan yang baik, maka
dibutuhkan data serta informasi yang akurat sesuai dengan permasalahan yang
1. Study Literatur
2. Study Lapangan
Penulis melakukan dengan cara terjun langsung di dalam tugas lapangan yang
menyusun tugas.
a. Wawancara
b. Observasi
6
BAB II
pimpinan pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda. Roops bertugas
pelatihan pra operasi, koordinasi, dan kerja sama dalam rangka operasi kepolisian.
bidang operasi;
administrasi,
pimpinan.
terdiri dari:
7
3. Bagian Kerja Sama (Bagkerma); dan
5. Command Center
1. Visi
2. Misi
professional.
Bali.
8
2.2 Struktur Organisasi
1. Subbagrenmin
9
a. Penyusunan perencanaan jangka sedang dan jangka pendek, seperti:
dan anggaran;
jawaban keuangan;
dan anggaran.
dan
dalam.
10
2. Bagbinops
dan
kegiatan operasi.
kegiatan operasi.
3. Bagbinlatops
fungsi:
11
a. Pembinaan, perencanaan, dan pengendalian latihan operasi;
4. Bagdalops
menyelenggarakan fungsi:
operasi;
penyusunan laporannya.
12
Dalam melaksanakan tugasnya Bagdalops dibantu oleh:
2. Minggu kedua yaitu memahami tugas, wewenang dan tanggung jawab serta
kegiatan dan tugas yang diberikan kepada penulis sesuai dengan kebijakan
dari pimpinan.
mewawancarai beberapa anggota Biro Operasi Polda Bali dan pengarahan dari
pimpinan untuk data yang diperlukan pada laporan Praktek Kerja Lapangan.
Adapun bentuk keterlibatan kami dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini
13
a. Membantu dan melaksanakan tugas serta kegiatan yang sederhana dalam
kegiatan.
c. Ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh Biro Operasi Polda Bali.
14
BAB III
PKL di laksanakan selama satu bulan yaitu dari tanggal 29 Maret sampai
dengan 12 Mei 2023, dalam PKL ini penulis mengambil tempat di Biro Operasi
Polda Bali. Pada pelaksanaan PKL berikut kegiatan yang penulis lakukan di Biro
Polda Bali.
kegiatan-kegiatan.
4. Ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh Biro Operasi Polda Bali.
penyusunan laporan.
7. Mengidentifikasi permasalahan.
15
11. Mencetak Laporan dan konsultasi dengan Dosen Pembimbing.
hambatan atau masalah termasuk yang dialami oleh penulis. Berdasarkan rumusan
masalah dan hasil penelitian yang sudah dilakukan penulis mendapatkan temuan
16
BAB IV
PEMBAHASAN
Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor
dibantu oleh Subseksi Bidang Operasional dan Subseksi Bidang Pengamanan dan
kemudian pengawas dari propam yang dibantu oleh provost. Sedangkan tugas dari
ketertiban personel polres, pelaksanaan sidang disiplin dan/atau kode etik profesi,
serta pelaksanaan pengawasan dan penilaian terhadap personel polres yang sedang
dan telah menjalankan hukuman disiplin dan/atau kode etik profesi. Faktanya
seluruh wilayah Polda Bali baik di tingkat polsek maupun polres sudah diawasi
sesuai dengan tugas dan kewajiban anggota polisi sebagai unsur pengawas yang
sudah diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor.
organisasi di Polda Bali sehingga pengawas dari Polda Bali tidak bisa menjangkau
17
satu per satu setiap wilayah polsek jika ada pelaksanaan operasi besar yang
dilakukan secara serentak selain itu tidak pernah ada pengawasan langsung.
memberikan setoran buku tilang kepada polres dan memberikan hasil penindakan
pelanggaran lalu lintas berupa aplikasi e-Tilang yang dikirim secara online.
menyalahi aturan karena sudah dari awal petugas yang menindak pelanggaran lalu
kedua ketika denda sudah ada dipetugas maka pembayaran melalui nomor Virtual
kepala pengawas, propam dan provost sangatlah dibutuhkan ketika ada operasi
besar ke setiap polsek meskipun hanya berkeliling agar petugas yang menindak
ditentukan dapat berjalan sesuai dengan aturan dan program yang sudah
Kapolri terbaru bahwa e-Tilang yang diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung
Nomor 12 Tahun 2016 tentang tata cara penyelesaian kendaraan bermotor di jalan
3
Sadjijono. 2003, Fungsi Kepolisian Dalam Pelaksanaan Good Governence, Laksbang,
Yogyakarta, h. 52.
18
Nomor Virtual Account yang sudah diberikan oleh petugas. Kedua, pembayaran
banyak hal yang harus dievaluasi dalam proses pembayaran sesuai dengan
pelanggaran lalu lintas tertentu selama ini tidak optimal sehingga perlu mengacu
pada Peraturan Mahkamah Agung Nomor 12 Tahun 2016 pada poin a sampai e
yang sudah dijabarkan secara rinci. Pengawasan tidak secara langsung dilakukan
karena saat tidak ada pengaduan oleh masyarakat yang merasa dirugikan atas hal
yang menyimpang yang terjadi pada saat pelanggaran atau penindakan terjadi.
oleh masyarakat sangat dibutuhkan untuk evaluasi kinerja dari para stekholder
yang berada di wilayah Polda Bali. Agar penyelenggara dilaksanakan dengan asas
sederhana, cepat, dan biaya ringan untuk membuka akses yang luas bagi
19
4.2 Faktor-faktor Yang Menghambat Pelaksanaan Pengawasan Penindakan
Polda Bali
lintas melalui e-Tilang di wilayah hukum Polda Bali telah terjadi penyimpangan
e-Tilang hanya mengacu pada Peraturan Mahkamah Agung No. 12 Tahun 2016
20
tentang tata cara penyelesaian kendaraan bermotor di jalan yang hanya mengatur
bagi pelanggar yang merasa keberatan saja atau tidak mengakui kesalahannya.
melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas, sehingga petugas polisi masih bisa
pengawasan yang jelas bagaimana baik secara langsung maupun tidak langsung.4
yang jelas tentang pengawasan langsung supaya tidak terjadi kecurangan yang
dilakukan oleh seluruh anggota polisi di wilayah hukum Polda Bali. Faktor kedua
dilakukan serentak untuk seluruh wilayah hukum Polda Bali tidak bisa mengawasi
Kedua faktor penghambat secara internal yang pertama adalah petugas yang
tempat dan mau menerima pembayaran denda di tempat. Kedua adalah petugas
4
Poernomo,Bambang, 2002, Dalam Azas-Azas Hukum Pidana Indonesia, Ghalia
Indonesi, Jakarta, h. 61.
21
ditempat oleh petugas dimanipulasi pasal pelanggarannya supaya menjadi denda
yang lebih minimum dan mendapatkan keuntungan.5 Faktor yang ketiga tentunya
adalah dari masyarakat sendiri khususnya di wilayah hukum Polda Bali kesadaran
denda ditempat karena jika membayar denda di petugas hanya dikenakan denda
membayar di bank. Faktor yang keempat adalah sarana dan prasarana pada saat
dengan baik. Faktor lain yang kelima adalah budaya hukum bahwa sejak dari dulu
tidak pernah ada pengawasan langsung bagi petugas yang melakukan penindakan
pelanggaran lalu lintas baik sebelum dan sesudah diberlakukan tentang e-Tilang. 6
Sehingga sudah menjadi tradisi dan menjadi hal yang biasa khususnya untuk
wilayah hukum Polda Bali. Selain itu pembayaran denda pelanggaran ditempat
memang sudah melekat sejak dulu di kalangan masyarakat dan menjadi tradisi
5
Ibid, h. 65
6
Aditya Naning, Ramdlon, 2007, Kesadaran Hukum Masyarakat Dalam Berlalu Lintas,
Citra Bakti, Jakarta, h. 24
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
maupun polres karena jumlah anggota pengawas dari Polda Bali serta tidak pernah
ada pengaduan dari warga masyarakat yang merasa dirugikan atas pelaksanaan e-
pelanggaran lalu lintas melalui e-Tilang di wilayah hukum Polda Bali antara lain
penindakan pelanggaran lalu lintas, sehingga petugas polisi masih bisa sewenang-
wenang dalam menindak pelanggaran lalu lintas karena tidak adanya pengawasan
yang jelas bagaimana baik secara langsung maupun tidak langsung. Kedua aparat
terpenuhi sudah baik. Dan kelima budaya hukum yang sudah melekat di wilayah
23
hukum Polda Bali karena melakukan pembayaran denda pelanggaran di tempat
sudah menjadi kebiasaan dari dulu baik sebelum dan sesudah diberlakukannya e-
Tilang.
5.2 Saran
pelanggaran lalu lintas melalui e-Tilang di wilaya hukum Polda Bali baik di
sehingga pengawasan dapat dilakukan secara teratur dan bagi petugas yang
terbaru tentang e-Tilang supaya tidak memilih murah dan praktisnya dalam
24
DAFTAR BACAAN
I. Buku
Achmad, Yulianto dan Mukti Fajar. 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif
dan Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
III. Undang-Undang
ndang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.
25
DAFTAR INFORMAN
26
Lampiran 1
27
pengamanan
25. Sabtu, 22 April 2023 Libur
26. Minggu, 23 April 2023 Libur
27. Senin, 24 April 2023 Memonitor Sitda di wilayah hukum Polda Bali
28. Selasa, 25 April 2023 Memonitor pelaksanaan kerja sama dengan
instansi terkait
29. Rabu, 26 April 2023 Memonitor pelaksanaan kerja sama dengan
instansi terkait
30. Kamis, 27 April 2023 Memonitor Sitda di wilayah hukum Polda Bali
31. Jumat, 28 April 2023 Memonitor kegiatan yang memerlukan bantuan
pengamanan
32. Sabtu, 29 April 2023 Libur
33. Minggu, 30 April 2023 Libur
34. Senin, 1 Mei 2023 Memonitor kegiatan yang memerlukan bantuan
pengamanan
35. Selasa, 2 Mei 2023 Memonitor pelaksanaan kerja sama dengan
instansi terkait
36. Rabu, 3 Mei 2023 Memonitor pelaksanaan kerja sama dengan
instansi terkait
37. Kamis, 4 Mei 2023 Memonitor Sitda di wilayah hukum Polda Bali
38. Jumat, 5 Mei 2023 Memonitor kegiatan yang memerlukan bantuan
pengamanan
39. Sabtu, 6 Mei 2023 Libur
40. Minggu, 7 Mei 2023 Libur
41. Senin, 8 Mei 2023 Memonitor Sitda di wilayah hukum Polda Bali
42. Selasa, 9 Mei 2023 Memonitor pelaksanaan kerja sama dengan
instansi terkait
43. Rabu, 10 Mei 2023 Memonitor pelaksanaan kerja sama dengan
instansi terkait
44. Kamis, 11 Mei 2023 Memonitor Sitda di wilayah hukum Polda Bali
45. Jumat, 12 Mei 2023 Memonitor kegiatan yang memerlukan bantuan
pengamanan
28
Lampiran 2
FOTO DOKUMENTASI
PELAKSANAAN PKL DI BIRO OPERASI POLDA
BALI
29