oleh :
MELYANI JAYANTIKA
NIM. 151810613047
ii
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN MAGANG
LAPORAN MAGANG
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya bidang Akuntansi
Universitas Airlangga
Oleh :
Melyani Jayantika
151810613047
Disetujui Oleh :
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG
Disusun oleh :
Melyani Jayantika
NIM. 151810613047
Telah disetujui dan diterima dengan baik
Dosen Pembimbing
Pimpinan Instansi
iv
KATA PENGANTAR
atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat
Perlakuan Akuntansi Piutang Usaha Pihak Berelasi di PT Terminal Teluk Lamong ini
disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program
studi D-III Akuntansi Fakultas Vokasi Universitas Airlangga untuk memperoleh gelar
Mengingat dalam penulisan Laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak
1. Hormat tertinggi ditujukan kepada Mama Ayah dan Nenek yang menjadi
pendukung nomer satu dan senantiasa memberi limpahan doa kepada Meme
2. Kak Uci, Rexa dan Henry yang senantiasa menghibur dan memberikan gurauan
untuk tetap chill saat mengalami fase demotivasi dalam penulisan Laporan.
4. Bapak Dr. H. Heru Tjaraka, SE., M.Si., BKP, AK, CA. selaku dosen
pembimbing yang luar biasa sabar dan sportif, selalu memberi nasihat dan
v
5. Seluruh Dosen Departemen Bisnis Fakultas Vokasi atas ilmu dan pengetahuan
yang telah diberikan kepada penulis sebagai landasan utama penulisan Laporan.
Bu Shanthi, Pak Dias, Bu Riska, Bu Tyas, Mbak Mela, Mas Dzikri, Mbak
Qaulan, Mbak Agas, Mbak Nabila, Mbak Shella, Mas Tama, Mas Gusti, dan
Mas Diki. Terima kasih atas keramahan, ilmu, pengalaman dan motivasi selama
7. Direktorat Corporate Secretary, Mbak Dale yang heboh dan Mbak Astuti selaku
penanggung jawab jiwa muda anak magang yang super asik serta seluruh
bagian dari PT. Terminal Teluk Lamong yang tidak bisa disebutkan semuanya,
penulisan Laporan.
karena sudah mau dan rela menjadi pendengar setia tanpa mengeluh sedikit pun
sampai akhir pada situasi yang tidak pernah kita bayangkan, kalian luar biasa
keren. Bersyukur sekali bisa mengenal teman-teman berisik dan suportif ini.
Febri, Ica, Riris, Nopal dan Nuril yang sangat berjasa dalam menaikan mood
penulis selama magang, makasih pol rek, karna gak canggung dan malah bikin
vi
heboh suasana. Terimakasih karena sudah menjadi teman baru yang super
11. AKS0 2018 yang telah menemani penulis dari maba hingga saat ini, doa tebaik
12. HIMA Kabinet Nyata dan Kabinet Unggul. Khususnya departemen Infokom.
13. EXO dan NCT yang menemani dalam mengerjakan laporan, dalam setiap
perjalanan menuju kantor, dalam keadaan penat, dalam setiap mimpi serta
menjadi salah satu alasan cita-cita penulis. Terima kasih karena sudah hadir
14. Semua pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak dalam penulisan,
Terima kasih atas dukungan dan doa yang sudah diberikan secara tulus kepada
Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Masukan
berupa kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan. Penulis berharap, Laporan
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
3.1.2 Bidang Usaha ..................................................................... 9
3.1.3 Visi Misi Perusahaan .......................................................... 9
3.1.4 Nilai-nilai Perusahaan (Core Value) .................................. 10
3.2 Struktur Organisasi ...................................................................... 10
3.3 Kegiatan Magang ......................................................................... 11
3.4 Program Fokus Magang ............................................................... 12
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kegiatan Magang ......................................................... 13
BAB V
5.1 Kesimpulan ................................................................................... 16
5.2 Saran ............................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 18
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
yang memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Piutang usaha merupakan aset
dengan jumlah yang cukup signifikan (Hery, 2016:202). Dalam laporan keuangan PT
Terminal Teluk Lamong periode 2019 melaporkan saldo piutang usaha pada pihak
berelasi berkisar pada Rp. 344.814.006.227 atau berkisar 63% dari total aset yang
dimiliki oleh PT Terminal Teluk Lamong.
1.2 Tujuan Laporan Magang
Tujuan yang didapatkan penulis dari kegiatan magang diantara lain :
1. Mengenal lingkungan dan budaya kerja pada PT Terminal Teluk Lamong
2. Mengimplementasikan teori dan pengetahuan semasa perkuliahan pada praktik
kerja sesungguhnya
3. Mengetahui perlakuan akuntansi atas piutang pihak berelasi di PT Terminal
Teluk Lamong
4. Mengetahui kesesuaian antara kebijakan perusahaan dengan PSAK yang berlaku
1.3 Manfaat Laporan Magang
Manfaat yang didapat selama melakukan magang adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi persyaratan lulus mata kuliah Magang
2. Mengetahui perlakuan akuntansi piutang usaha pada PT Terminal Teluk Lamong
3. Sebagai sarana menjalin kerja sama dengan PT Terminal Teluk Lamong
4. Menambah literatur rujukan terkait dengan topik ataupun perusahaan terkait
5. Bahan evaluasi terhadap mutu dan kualitas mahasiswa Universitas Airlangga
2
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Piutang
2.1.1 Definisi Piutang
Piutang adalah salah satu aset yang memiliki nilai cukup signifikan. Keberadaan
piutang usaha tidak dapat dihindarkan keberadaannya selama entitas bisnis masih
melakukan pembayaran secara kredit. Adapun beberapa definisi terkait dengan
piutang, diantaranya :
1. Warren, et al (2016:442) yang menyatakan piutang adalah hasil dari penjualan
kredit yang bisa berupa piutang usaha atau wesel tagih. Piutang sendiri mencakup
semua klaim atas uang entitas lain termasuk orang, perusahaan dan organisasi lain.
2. Kieso et. al (2018:533) yang menyatakan bahwa “Receivables (often referred to
as loans and receivablesz) are claims held against customers and other for
money,goods or services”
3. Piutang sendiri mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh
perusahaan umumnya berupa kas dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan
barang dan jasa secara kredit, pemberian pinjaman maupun sebagai akibat
kelebihan pembayaran. (Hery, 2016:202).
2.1.2 Klasifikasi Piutang Usaha
Klasifikasi yang dilakukan pada piutang didasarkan pada jenis transaksi,
dokumen yang ada dan lamanya piutang tersebut dapat tertagih. Pada PSAK 9
klasifikasi piutang dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan dari jenis transaksi yang
terjadi, kedua klasifikasi piutang tersebut yaitu :
1. Piutang usaha. Segala jenis transaksi oprasional yang memunculkan piutang
menggolongkan piutang pada piutang usaha
3
2. Piutang lain-lain. Berbeda dengan piutang usaha, piutang lain-lain adalah piutang
yang terjadi sebab adanya kegiatan diluar kegiatan normal oprasional perusahaan.
3. Wesel Piutang. Digolongkan wesel piutang berdasarkan pada adanya dokumen
tertulis. (Hery, 2016:205).
2.1.3 Pengakuan Piutang
Piutang sering dikaitkan dengan pendapatan. Termasuk dalam mengakui adanya
piutang. Pengakuan atas piutang dicatat pada saat hak milik atas barang beralih kepada
pelanggan. Dalam pencatatan atas pengakuan piutang, ayat jurnal yang digunakan :
Piutang usaha xxx
Pendapatan xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan xxx
2.1.4 Pelaporan Piutang
PSAK 9 menyatakan bahwa piutang dinyatakan sebesar jumlah kotor tagihan
dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak dapat ditagihkan (net). Dalam kasus
demikian, jumlah piutang usaha yang jangka waktu penagihannya lebih dari satu tahun
atau siklus usaha normal harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
(Hasibuan, 2018:42) menjelaskan secara teoritis, penilaian piutang harus dinyatakan
dalam jumlah yang mewakili nilai pada saat ini dari perkiraan penerimaan kas di masa
depan. Akuntansi mewajibkan pelaporan piutang harus dalam nilai bersih (net
realizable value) atau dengan kata lain piutang dilaporkan setelah saldo piutang
dikurangi dengan estimasi piutang tak tertagih dan diskon usaha.
2.1.5 Piutang Tak Tertagih
Seperti penjelasan pada penilaian piutang, muncul istilah piutang tak tertagih.
Piutang diharapkan disajikan dalam laporan keuangan dengan nilai yang sudah
diestimasikan dapat tertagih keseluruhannya. Umumnya perusahaan memiliki kriteria
khusus untuk memberikan kredit kepada pelanggan, namun pada pengaplikasian teori,
terjadinya beberapa piutang tak tertagih adalah setelah periode kredit berjalan. Hal ini
bisa berupa menurunnya omset atau pendapatan perusahaan (pelanggan) akibat
4
perekonomian yang lesu, kebangkrutan adalah faktor utama piutang tidak dapat
ditagihkan. Perusahaan dapat membebankan piutang tak tertagih pada pihak lain seperti
perusahaan pelayanan keuangan yang menerbitkan kartu kredit.
2.1.6 Metode Penghapusan Piutang
Akuntansi memiliki dua metode terkait dengan bagaimana dasar atas menilai,
mencatat dan menghapuskan piutang tak tertagih. Dua metode tersebut adalah
a. Metode penghapusan langsung (write off method)
Metode hapus langsung dirasa tidak sesuai dengan konsep akuntansi. Metode hapus
langsung membuat perusahaan baru mengetahui kerugian akibat piutang yang tak
tertagih beberapa saat kemudian. Selain itu metode ini juga mengurangi manfaat dari
laporan keuangan, bahwa tidak ada usaha yang dilakukan untuk menandingkan beban
kredit macet dengan penjualan, melaporkan piutang dalam jumlah bruto tanpa
dikurangi dengan cadangan kerugian. (Hery, 2016:212).
b. Metode Pencadangan (allowance method)
Perusahaan harusnya dapat memprediksi besarnya nilai estimasi atas berapa jumlah
pelanggan yang memiliki indikasi tidak melunasi piutangnya. Data ini dapat diperoleh
dari pengalaman masa lampau mengenai jumlah piutang usaha yang macet.
2.1.7 Estimasi Piutang Tak Tertagih
Dalam mengestimasikan jumlah piutang tak tertagih, terdapat dua metode yang
dapat digunakan sebagai dasar penghitungan dan penilaian. Metode tersebut adalah :
a. Sebesar persentase tertentu dari nilai penjualan (percent of sales method).
Metode yang pertama adalah percent of sales method. Perusahaan akan melihat dari
data historis total penjualan baik penjualan secara kredit maupun tunai, perusahaan
akan menentukan sebuah persentase tertentu untuk menghitung besarnya estimasi
kredit macet atau piutang tak tertagih. Besarnya nilai estimasi piutang tak tertagih
adalah mengalikan persentase tertentu tersebut dengan jumlah penjualan yang terjadi.
(Hery, 2016:216)
b. Sebesar persentase tertentu dari jumlah piutang usaha (analysis of Receivable
method). Metode persentase dari jumlah piutang usaha didasarkan pada asumsi lama
5
umur piutang. Piutang usaha dikelompokkan pada masing-masing umur piutangnya.
Terdapat 6 (enam) step dalam metode ini. Setiap step akan dicatat dalam laporan umur
piutang (aging schedule) dan semua proses yang ada dalam laporan umur piutang
disebut aging the receivables (Warren and Reeve, 2016:423)
2.2 Pihak Berelasi
PSAK no 7 (revisi 2014) memberikan penjelasan mengenai pihak berelasi.
Dijelaskan dalam PSAK no 7 apa yang dimaksud dengan pihak berelasi adalah orang
atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas
pelapor) yaitu :
1. Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor
jika orang tersebut :
a. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelopor
b. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor ; atau
c. Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari
entitas pelapor.
2. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut
:
a. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya
entitas induk, entitas anak dan entitas anak saling berelasi dengan dengan entitas
lainnya)
b. Entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau merupakan anggota
suatu kelompok usaha yang mana entitas tersebut adalah anggotanya)
c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama
d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas lain adalah
entitas dari asosiasi entitas ketiga
e. Entitas tersebut adalah program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah
satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan pelapor
f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam huruf (a)
6
g. Orang yang teridentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh yang signifikan
atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk
dari entitas.
7
BAB 3
HASIL KEGIATAN
3.1 Gambaran Instansi
3.1.1 Profil Perusahaan
Terminal Teluk Lamong berlokasi di wilayah perbatasan kota Surabaya dan
Kabupaten Gresik (kota Gresik), merupakan terminal multipurpose yang diapit oleh
dua pelabuhan milik PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), yaitu Pelabuhan Gresik di
sebelah barat dan Pelabuhan Utama Tanjung Perak di sebelah timur. Sejak
beroperasinya Terminal Teluk Lamong sudah memberikan banyak dampak positif di
Jawa Timur maupun nasional. Pencapaian perusahaan memberikan banyak kemajuan
setelah upaya mengedapankan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen
regional dan nasional yang menyediakan jasa pelayanan terpadu sehingga distribusi
barang dari dan ke timur Indonesia menjadi lebih cepat dan aman. Hal ini sekaligus
akan menguatkan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
8
3.1.2 Bidang Usaha
Bidang usaha dalam memaksimalkan pemanfaatan aset dan sumber daya yang
dimiliki, PT Terminal Teluk Lamong memfokuskan kegiatan utamanya dalam
beberapa kegiatan :
a. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk bertambat
b. Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar dan pelayanan air bersih
c. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaan bongkar muat
barang dan peti kemas
d. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas dan curah kering
e. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa Gudang dan tempat penimbunan barang, alat
bongkar muat dan peti kemas
f. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat barang
g. Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan konsolidasi barang
h. Penyediaan dan/atau pelayanan jasa penundaan kapal
3.1.3 Visi Misi Perusahaan
PT Terminal Teluk Lamong dalam surat keputusan No. BA.09/16.3/TTL/VIII-
2017 tentang visi dan misi perusahaan :
Visi :
“Menjadi Terminal yang unggul dengan pelayanan logistic dan terintegrasi, modern
dan berwawasan lingkungan”
Misi :
1. Melakukan transformasi teknologi untuk menjamin penyediaan jasa terminal
yang unggul.
2. Memacu pertumbuhan perusahaan diluar bisnis terminal.
3. Menerapkan konsep terminal yang ramah lingkungan secara konsisten.
4. Mewujudkan budaya perusahaan yang sehat dan kuat.
5. Membentuk SDM yang berkinerja tinggi dan kompeten dibidangnya melalui
pengembangan dan kesejahteraan.
9
3.1.4 Nilai-nilai Perusahaan (Core Value)
PT Terminal Teluk Lamong yang merupakan bagian dari Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) menerapkan nilai-nilai yang ditetapkan BUMN dalam menjalankan
setiap tugasnya. Core Value tersebut dikenal dengan istilah AKHLAK. Berikut
penjelasan Core Value AKHLAK :
1. A : Amanah.
Integritas, terpercaya, bertanggung jawab, komitmen, akuntanbilitas, jujur dan disiplin.
Dalam artian memegang teguh kepercayaan yang diberikan
2. K : Kompeten.
Professional, fokus pelanggan, pelayanan memuaskan, unggul, excellence, smart.
Dengan maksud terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
3. H : Harmonis.
Peduli (caring), keberagaman (diversity). Peduli dan selalu menghargai perbedaan
selalu ditekankan pada PT Terminal Teluk Lamong
4. L : Loyal.
Komitmen, dedikasi (rela berkorban), kontribusi. Berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara
5. A : Adaptif.
Inovatif, agile dan adaptif. Selalu berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun
menghadapi perubahan
6. K : Kolaboratif.
Kerja sama dan sinergi. Membangun Kerjasama yang sinergis.
3.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antar tiap bagian dan posisi
yang ada dalam organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional dan mewujudkan
tujuan bersama. Pada struktur organisasi menetapkan garis otoritas dan tanggungjawab,
menyediakan kerangka umum untuk perencanaan, pengarahan dan pengendalian
operasi. PT Terminal Teluk Lamong memiliki struktur operasional yang dirancang
10
supaya dapat tersusun secara sistematis pada setiap proses kerja. Struktur Organisasi
PT Terminal Teluk Lamong pada gambar berikut :
11
dokumen dan scan untuk diotorisasi. Melakukan scan
dokumentasi perusahaan sebagai dokumentasi file
tersebut (arsip)
Mengelompokkan Dalam lapkeu TTL mengidentifikasi biaya
biaya berdasarkan mengelompokkan biaya digunakan sebagai salah satu
dengan nomer Pusper atas beberapa bagian. cara untuk menggolongkan
Identifikasi biaya bisa pengeluaran yang terjadi
melalui nomer Pusper dan
nomer akun
Breakdown RKAP Mengelompokkan beban Pengelompokkan ini
berdasarkan jenisnya bertujuan untuk dimasukkan
dalam laporan RKAP periode
berikutnya
RKM TTL dan LEI Mengelompokkan Pengelompokkan ini
Rancangan Kerja digunakan untuk menyusun
Manajemen TTL dan LEI RKAP periode berikutnya
Filing invoice Nota customer diberikan Setelah pemberian materai,
materai 10.000 apabila nota di otorisasi manager
jumlah transaksi diatas keuangan (sebagai controlling
5juta atau otorisasi dokumen) lalu
di scan sebagai arsip dan
disimpan dalam ordner
12
BAB 4
PEMBAHASAN
mahasiswa pada saat magang bukanlah jenis kegiatan yang langsung mengerjakan
suatu tugas pada sistem yang digunakan perusahaan. PT Terminal Teluk Lamong
dengan departemen yang ada. Selain keterbatasan untuk mengakses sistem, tugas yang
memastikan ketersesuaian data yang tercantum merupakan angka yang benar dan
bertanggung jawab atas hasil revisi yang nantinya diajukan pada pihak
managemen.
2. Melakukan filing cash opname setiap departemen. Sebagai salah satu bentuk
pengendalian yang dilakukan oleh staff cash managemen yaitu memastikan nilai
yang dilaporkan dengan data pada sistem sesuai. Dilakukan pada setiap akhir
biaya yang terjadi atau yang diakui pada laporan keuangan pada beberapa
13
bagian. Identifikasi biaya bisa dilakukan berdasarkan pada nomer Pusper ataupun
nomer akun. Tujuan dari adanya identifikasi ini adalah untuk mempermudah
Energi Indonesia atau LEI merupakan anak perusahaan dari PT Terminal Teluk
6. Filing Invoice. Filing invoice dimulai dari pemeriksaan nilai yang tercantum atas
transaksi sesuai dengan yang ada pada sistem, berlanjut pada pemberian materai
10.000 untuk setiap transaksi yang bernilai lebih dari lima juta rupiah dan
tidak hanya sampai pada otorisasi atasan, hingga terjadinya pelunasan dari tiap-
tiap invoice juga harus dipastikan antara tanggal dan nominal pembayarannya.
Akhir dari kegiatan filing invoice adalah melakukan dokumentasi atas invoice
sebagai arsip PT Terminal Teluk Lamong dan mengirimkan invoice cetak pada
pelanggan.
14
4.2 Kendala dan Solusi
4.2.1 Kendala
magang karena tidak adanya tugas utama ketika mendapatkan jadwal WFH
digunakan pada perusahan dikarenakan akses yang digunakan untuk akses sistem
tidak ada.
4.2.2 Solusi
Berdasarkan dari adanya kendala yang dihadapi selama kegiatan magang, solusi
sistem yang dipergunakan. Namun hal tersebut dapat disiasati dengan melakukan
wawancara perihal sistem yang digunakan dengan staf terkait. Wawancara bisa
15
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
bahwa :
menggunakan sistem yang bernama SAP atau System Application and Product yang
penggunaan kertas atau paperless dengan mengirimkan invoice lunas melalui email.
Namun jika customers berkenan untuk adanya invoice cetak maka akan dicetakkan
invoice tersebut.
saat pandemi dengan kuota yang dikurangi sebagai upaya penerapan protokol
5.2 Saran
pada departemen lain agar mahasiswa magang mengetahui informasi baru terkait
16
2. Pihak akademik fakultas lebih memperjelas dalam memberikan
informasi mengenai kegiatan magang, mengingat kegiatan magang pada saat pandemi
covid-19 juga memerlukan penyesuaian dalam data dan penentuan kriteria tempat
magang.
17
DAFTAR PUSTAKA
Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (1994). PSAK No.9 (revisi 1994): Penyajian
Aktiva Lancar dan Kewajiban Jangka Pendek. Jakarta: IAI.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan. (2016). PSAK No. 71 (revisi 2014). Instrumen
Keuangan. Jakarta: IAI.
Warren, Carl S., James M. Reeve., dan Jonathan E. Duchac. (2016). Accounting, 26th
edition. United State of America: Cengage Learning.
18
Lampiran 1