Anda di halaman 1dari 42

TATA CARA PEMOTONGAN ATAU PEMUNGUTAN PAJAK

PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DI


KOTA MEDAN
SUMATERA UTARA

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Tugas Akhir Pada Fakultas Ekonomi & Ilmu Sosial
Universitas Sari Mutiara Indonesia
Sumatera Utara
Medan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Oleh

NAMA : RESTU INTA SITANGGANG

NIM : 170312007

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI & ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESI
MEDAN
2020
LEMBAR EKSEKUTIF

Dalam system perpajakan di Indonesia dikenal konsep pemotongan dan

pemungutan pajak atau biasa disebut dengan pajak potput ( withholding tax).

System withholding tax merupakan salah satu dari system administrasi perpajakan

yang banyak diterapkan di banyak Negara.

Hal itu terjadi karena system withholding tax memiliki beberapa keunggulan di

antaranya withholding taxes mencoba meringankan beban wajib pajak karena

pajak dipotong/dipungut dan dibayarkan ke kas Negara saat penghasilan belum

diterima. System ini sejalan dengan satu dari the four maxim dari Adam smith

yaitu asas convenience of payment.

Meskipun, dari sisi lain sebagian orang berpendapat system ini juga menambah

beban bagi pihak pemotong/pemungut pajak karena beban administrasi yang

harusnya ditanggung oleh otoritas pajak dialihkan kepada wajib pajak selaku

pemotong/pemungut pajak.

Perbedaan dari pemotongan dan pemungutan yaitu:

Pemotongan pajak dapat diartikan sebagai kegiatan memotong sejumlah pajak

yang terutang dari keseluruhan pembayaran dilakukan. Pemotongan tersebut

dilakukan oleh pihak – pihak yang melakukan pembayaran terhadap penerima

penghasilan. Sedangkan pemungutan pajak merupakan kegiatan memungut

sejumlah pajak yang terutang atas suatu transaksi.

iii
Pemungutan pajak akan menambah besarnya jumlah pembayaran atas perolehan

barang. Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Kelautan dan

Perikanan Kota Medan, penulis secara langsung membantu dalam pelayanan

pajak baik itu tentang penghitungan pajak terutang serta pengimputan data tentang

pemotongan pajak pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Medan

iv
PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Laporan ini disusun oleh :

Nama : Restu Inta Sitanggang

NIM : 170312007

Program Studi : Akuntansi

Judul :“TATA CARA PEMUNGUTAN ATAU PEMOTONGAN

PAJAK DI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DI

KOTA MEDAN”

Telah diperiksa dan disetujui Dosen Pembimbing Praktik Kerja Lapangan pada

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Sari

Mutiara Indonesia.

Medan, Oktober 2020

Di setujui Oleh : Diketahui Oleh :

Dosen Pembimbing PKL Ka. Prodi Akuntansi

Heri Enjang Syahputra, SE, M.AK Heri Enjang Syahputra, SE, M.AK
NIDN : 12711702 NIDN : 12711702

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan karunianya yang telah diberikan kepada penulis dalam

menyelesaikan laporan ini yang berjudul “TATA CARA PEMUNGUTAN

PAJAK DI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KOTA MEDAN”

Selama penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu, antara lain:

1. Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes, selaku Rektor Universitas Sari Mutiara

Indonesia;

2. Ibu Dr. Elizabeth Haloho, ST. MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial Universitas Sari Mutiara Indonesia.

3. Bapak Heri Enjang Syahputr SE, M.AK selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Sari Mutiara

Indonesia serta dosen pembimbing I yang telah bersedia memberikan waktu

dalam membimbing dan memberikan saran serta arahan dalam penyusunan

proposal ini;

4. Bapak pendi S,PI selaku pembimbing di DINAS KELAUTAN DAN

PERIKANAN SUMATERA UTARA.

5. Para pegawai Staf Pegawai “ DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

KOTA MEDAN ”yang menerima keberadaan kami dan membantu dalam

setiap proses kerja selama proses PKL berlangsung.

vi
6. Bapak/Ibu staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Sari

Mutiara Indonesia yang senantiasa memberikan dorongan dan semangat.

7. Kedua orang tua yang tidak pernah lelah memberikan dukungan dan arahan

dalam perkuliahan dan penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

8. Dan seluruh teman-teman mahasiswa/i Prodi Akuntansi dan Prodi

Manajemen angkatan Tahun 2017.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Medan, OKTOBER 2020


Penulis

RESTU INTA SITANGGANG


NIM: 170312007

vii
DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR EKSEKUTIF .............................................................................. iii


LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL ........................................................................... 1
B. Manfaat dan Tujuan PKL ................................................................... 2
C. Waktu Pelaksanaan PKL ..................................................................... 4
D. Ruang Lingkup Kegiatan PKL .......................................................... 5

BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL


A. Sejarah Singkat Perusahaan.................................................................. 8
B. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................... 10
C. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Perusahaan ........................ 11
D. Visi dan Misi Perusahaan .................................................................... 14
E. Rencana Kegiatan Perusahaan ........................................................ 15
F. Sumber Pendapatan Perusahaan ........................................................... 16
G. Logo Perusahaan................................................................................... 17

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


A. Bidang Kerja ....................................................................................... 19
B. Pelaksanaan Kerja ............................................................................... 24
C. Kendala Yang Dihadapi ...................................................................... 27
D. Cara Mengatasi Masalah ..................................................................... 27

viii
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 28
B. Saran ................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 31
LAMPIRAN

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Logo Dinas Kelautan dan Perikanan........................................... 17

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan.................................... 5

Tabel 1.2 Bentuk Kegiatan Lapangan ......................................................... 6

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Persetujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Lampiran 2: Surat Pernyataan dari Perusahaan

Lampiran 3: Formulir Penilaian Praktik Kerja Lapangan(PKL) Institusi

Lampiran 4: Rekam Kinerja Praktek Kerja Lapangan

xii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang PKL

Program PKL memberikan kompetensi pada mahasiswa untuk dapat lebih

mengenal, mengetahui dan berlatih menganalisis kondisi lingkungan dunia kerja.

Hal ini sebagai upaya Program Studi mempersiapkan diri mahasiswa dalam

memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, PKL menjadi mata kuliah wajib bagi

mahasiswa sebagai suatu kelengkapan dalam suatu kesatuan penyesuaian studi di

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial-Universitas Sari Mutiara Indonesia.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari proses pendidikan

mahasiswa program Sarjana (S1) dalam upaya memperoleh gambaran yang lebih

komprehensif mengenai dunia kerja bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial-Universitas Sari Mutiara Indonesia sekaligus memberikan kesempatan

mengaplikasikan teori dan praktik dilapangan, yang disesuaikan dengan

kebutuhan Program Studi masing-masing. Program PKL memberikan kompetensi

pada mahasiswa untuk dapat lebih mengenal, mengetahui dan berlatih

menganalisis kondisi lingkungan dunia kerja. Hal ini sebagai upaya Program

Studi mempersiapkan diri mahasiswa dalam memasuki dunia kerja. Oleh karena

itu, PKL menjadi mata kuliah wajib bagi mahasiswa sebagai suatu kelengkapan

dalam suatu kesatuan penyesuaian studi di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial-

Universitas Sari Mutiara Indonesia.

1
Dalam kegiatan PKL, mahasiswa di harapkan dapat mempelajari dan

mengetahui tentang kegiatan-kegiatan di tempat PKL sehingga dapat menambah

ilmu pengetahuan serta keterampilan mahasiswa. Ilmu pengetahuan secara teori

dan praktik yang berguna untuk mempraktikkan teori yang diperoleh adalah dua

hal yang saling menunjang. Tujuannya agar mahasiswa siap terjun ke masyarakat

dengan bekal menerapkan keterampilan yang ada

Akhirnya, untuk menerapkan hal yang disebutkan maka perusahaan atau

instansi lain yang menjadi pilihan penulis adalah DINAS KELAUTAN DAN

PERIKANAN JL SEIBATUGINGGING KOTA MEDAN yang bergerak dalam

bidang kelautan dan perikanan.

Sehingga dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan(PKL) diambillah judul

laporan “ Tata cara pemotongan atau pemungutan pajak pada dinas kelautan

dan perikanan dikota medan.

B. Manfaat dan tujuan Praktek Kerja Lapangan(PKL)

1. Manfaat Praktek Kerja Lapangan

a). Bagi mahasiswa

1. Melatih keterampilan mahasiwa program sarjana sesuai dengan

pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di

Fakultas Ekonomi.

2. Belajar mengenal dinamika dan kondisi nyata dunia kerja pada

unit-unit kerja baik dalam lingkungan pemerintah maupun

swasta

2
3. Mengembangkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dan

mencoba menemukan sesuatu yang baru yang belum diperoleh

dari pendidikan formal.

b). Bagi Fakultas

Mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan kurikulum

yang sesuai dengan kebutuhan dilingkungan instansi/perusahaan

dan tutntutan pembangunan pada umumnya. Dengan demikian

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Sari Mutiara

Indonesia mewujudkan konsep link and match dalam

meningkatkan kualitas layanan pada stakeholders.

c). Bagi dinas kelautan dan perikanan sumatera utara

1. Sebagai sarana media untuk meningkatkan kerja sama antara

perusahaan dengan Universitas Sari Mutiara Indonesia

2. Memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa untuk

mengetahui kinerja di perusahaan

3. Memberikan peran dan kontribusi positif kepada masyarakat dan

mahasiswa, khususnya dalam membangun dan meningkatkan

kualitas sumber daya manusia Indonesia sebagai generasi muda

penerus bangsa.

3
2). Tujuan Praktek Kerja Lapangan(PKL)

Adapun Tujuan praktik kerja lapangan ini ialah:

1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan, pengalaman,

kemampuan, dan keterampilan mahasiswa

2. Mengarahkan mahasiswa untuk menemukan permasalahan

maupun data yang berguna dalam laporan PKL

3. Mendapatkan masukan guna umpan balik dalam usaha

penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan tutntunan dunia

industry dan masyarakat.

4. Membina dan meningkatakan kerja sama antara Fakultas Ekonomi

dan Ilmu Sosial Universitas Sari Mutiara Indonesis dengan instansi

pemerintah atau swasta dimana mahasiswa ditempatkan.

5. Sebagai bagian pengabdian kepada masyarakat

6. Memberikan gambaran dunia kerja bagi mahasiswa tingkat akhir

7. Mahasiwa dapat mengidentifiksi kendala-kendala kpmpetensi antara

teori dan praktik dalam melaksanakan tugas Selama PKL.

C. Waktu Pelaksanaan PKL

Praktik kerja lapangan yang dilakukan penulis selama 5 minggu kerja,

adapun waktu pelasanaan praktik kerja lapangan di dinas kelautan dan

perikanan jl seibatugingging dikota medan dimulai pada tanggal 11 agustus

2020 sampai dengan 11 september 2020 Dengan jadwal satu minggu 5 hari kerja

yang dimulai pukul 08.00-16.00 sama seperti jam kerja para pegawai Waktu yang

4
sesungguhnya singkat untuk pelaksanaan praktik kerja lapangan di DINAS

KELAUTAN dan PERIKANAN terlaksana dengan baik hingga selesai. Adapaun

jadwal kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) disajikan pada table 1.1 berikut

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Septembe
Uraian Juli Agustus oktober
No. r
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penentuan
1.
Lokasi PKL
Pengajuan
2. Permohonan
Ijin PKL
Pelaksanaan
3.
PKL
Penentuan
4. Dosen
Pembimbing
Penyusunan
5.
Laporan PKL

D. Ruang Lingkup Kegiatan PKL

Tabel 1.2 Bentuk Kegiatan Lapangan

No Hari, tanggal Bagian Uraian kegiatan Hasil kegiatan


Jam kerja /substansi
PKL
1 Selasa 11 Dibagian Perkenalan Perkenalan
agustus 2020 keuangan mahasiswa kepada mahasiswa
pegawai yang ada kepada para
diruangan tersebut pegawai yang ada
diruangan
tersebut
2 Rabu 12 Dibagian Mengantar berkas Mengantar berkas
agustus 2020 keuangan berkas keruangan keruangan umum
umum di dinas du dinas kelautan
kelautan dan dan perikanan
perikanan
3 Kamis 13 Dibagian Menghitung pph 21 Menghitung pph
agustus 2020 keuangan (honorer, 21 (honorer,

5
narasumber dan narasumber dan
moderator) moderator)
4 Jumat 14 Dibagian Membuat e-billing Membuat e-
agustus 2020 keuangan di aplikasi djp billing di aplikasi
pajak djp pajak
5. Selasa 18 Dibagian Mencetak kwitansi Mencetak
agustus 2020 keuangan pembayaran pajak kwitasni
pembayaran pajak

6 Rabu 19 Dibagian Mengetik jumlah Mengetik jumlah


agustus 2020 keuangan SPPD SPPD

7 Senin 24 Dibagian Mengecek kwitansi Mengecek


agustus keuangan pembayaran pajak kwitansi
2020 pembayaran pajak
8 Selsasa 25 Dibagian Memfotocopy Memfotocopy
agustus 2020 keuangan berkas-berkas berkas berkas

9 Rabu 26 Dibagian Mengantar berkas Mengantar berkas


agustus keuangan berkas berkas
2020
10 Kamis 27 Dibagian Scan berkas berkas Scan berkas
agistus 2020 keuangan Mengetik jumlah berkas
pajak Mengetik jumlah
pajak
11 Jumat 28 Dibagian Fotocopy berkas Fotocopy berkas
agustus 2020 keuangan kwitansi kwitansi
pembayaran pajak pembayaran pajak
12 Senin 31 Dibagian Mengantarkan Mengantarkan
agustus 2020 keuangan berkas asuransi berkas asuransi
keruangan umum keruangan umum
13 Selasa 01 Dibagian Mengcopy berkas Mengcopy berkas
september keuangan berkas berkas
2020
14 Rabu 02 Dibagian Mengantar berkas Mengantar berkas
september keuangan berkas keruangan berkas keruangan
2020 lain lain

15 Kamis 03 Dibagian Menerima berkas Menerima berkas


september keuangan dan mengantarkan dan mengantarkan
2020 keruangan lain keruangan lain
untuk diserahkan untuk diserahkan
keruangankepegaw kepegawai lain
ai lain
16 Jumat 04 Dibagian Mengcopy berkas Mengcopy berkas

6
september keuangan berkas penting berkas penting
2020
Mengantar berkas Mengantar berkas
berkas berkas

17 Senin 07 Dibagian Menerima faktur Menerima faktur


september keuangan dari rekaman dari rekaman
2020
18 Selasa 08 Dibagian 1. Menghitung 1. Menghitu
september keuangan pph 23 mg pph 23
2020 ( makan (makan
mimum) minum)
untuk untuk
karyawan karyawan
2. Menghitung 2. Menghitu
pph 23 ng pph 23
pemeliharaa pemelihar
n gedung aan
gedung
19 Rabu 09 Dibagian Menghitung PPN, Menghitu
september keuangan pph 21 dan pph ng PPN,
2020 pasal 23 pph 21
dan pph
pasal 23
20 Kamis 10 Dibagian Menghitung pph 21 Menghitu
september keuangan ng pph 21
2020
21 Jumat 11 Dibagian Menghitung pph 23 Menghitu
september keuangan (makan minum) ng pph 23
2020 (makan
minum

7
BAB II

TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada waktu penjajahan Belanda Dan Jepang, Dinas Kelautan dan

Pertanian Provinsi Sumatera Utara masih bernama LAND BOW dan sesudah

Kemerdekaan Republik Indonesia pada Tahun 1945 di bentuk jawatan Perikanan

dimana pada waktu itu Jawatan ini terdiri dari seksi-seksi antara lain :

1.Seksi Perikanan Rakyat

2.Seksi Perikanan Darat

3.Seksi Perikanan Laut

4.Seksi Kehutanan

Berdasarkan PP Nomor 49 Tahun 1951. PP mengenai jawatan perikanan

Darat Daerah Sumatera Utara ini berklaku sampai dengan Tahun 1974, sedangkan

untuk seksi Perikanan Laut adalah berdasarkan PP No 64 Tahun 1952 tentang

jawatan perikanan Laut Daerah Sumatera Utara, PP ini berlaku hingga Tahun

1975, kemudian pada Tahun 1974 Perikanan darat dan Perikanan Laut di gabung

dengan nama Dinas Perikanan Daerah tingkat I sumatera utara berdasarkan SK

Gubernur Sumatera Utara Tanggal 13 Maret 1974 No 29/1974 yang berlokasi di

Jalan Sei Batu Gingging No 6 Medan, Di Pimpin oleh IR.Bambang Suboko dari

Tahun 1974-1984.Setelah itu pada Tahun 1984-1986 di bawah kePemimpinan

IR.Koesno Raharjo, kemudian Pada Tahun 1986-1990, Dinas Perikanan tingkat I

Sumatera Utara di bawah Pimpinan Ir.Boedi Soesilo, Pada Periode 1990-1999

Dins Perikanan tingkat I Sumatera Utara di Bawah Pimpinan IR.H.Zainuddin

8
P.Siregar, dan pada periode akhir Dinas Perikanan Daerah tingkat I Sumatera

Utara adalah di bawah Pimpinan IR.Sofyan Sori Nasution pada Tahun 1999-2001.

Pada Tahun 2001 berdasarkan Perda No 3 Tahun 2001 terbentuklah Dinas

Perikanan dan Kelautan provinsi Sumatera Utara, di bawah Pimpinan Drs.H.

Ridwan Batubara MM yang memimpin dari Tahun 2001-2006.

Sedangkan berdasarkan Pergub No 56 Tahun 2011 tentang Struktur

Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup provinsi Sumatera

Utara maka terbentuklah Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Sumatera Utara

yangu berkedudukan di Jalan Sei Batu Gingging No 6 Medan Kel Medan

selayang Kec, Medan Baru Kota Medan. Tepatnya pada saat Kepemimpinan

IR.Yosep Siswanto Pada Tahun 2006-2009. Untuk Periode 2009-2014 Dinas

kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara di bawah kepemimpinan H.OK

Zulkarnain, SH,M.si dan Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Sumatera Utara

di pim[in oleh Bapak H.Zonny Waldi S.Sos MM se5jah 15 Agustus 2014. Dengan

adanya Sunanan Organisasi Tata kerja (SOTK) yang baru terbentukalah 5 UPT di

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari :

a. Unit Pelaksana Perikanan Teknis Pelabuhan Pantai Tello (UPT PPP.P Tello)

b. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium pengendalian dan pengujian mutu hasil

Perikanan Medan (UPT LPPMHB Medan) \

c. Unit pelaksana Teknis pembinanaan penangkapan ikan Belawan (UPT PPPI

Belawan)

d. Unit pelaksana Teknis Budidaya ikan kerasaan (UPT BI Kerasaan)

e. Unit pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai Tanjung Balai (UPT PPP

Tanjung Balai)

9
B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan

kegiatan-kegiataan untuk tujuan melalui strategi yang dipilih. Untuk menjamin

kelancaran kegiatan didalam dinas kelautan dan perikanan provinsi sumatera

utara, mempertegas atau mempermudah prosedur kerja agar terdapat koordinasi

yang efesien dan efektif. Dinas kelautan dan perikanan provinsi sumatera utara

mempunyai struktur organisasi berbentuk garis dimana wewenang dialirkan dari

kepala dinas, kepada sekretaris, kepala bidang, demikian seterusnya. Susunan

struktur organisasi dinas kelautan dan perikanan provinsi sumatera utara terdiri

dari beberapa unsur diantaranya:

1. Kepala bidang dinas kelautan dan perikanan provinsi sumatera utara

2. Sekretaris dinas kelautan dan perikanan provinsi sumatera utara

a. Sub bagian program

b. Sub bagian umum

c. Sub bagian keuangan

3. Kepala bidang perikanan budidaya

4. Kepala bidang perikanan tangkap

5. Kepala bidang pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan dan

kelautan

6. UPTD laboratorium pengendalian dan pengujian mutu hasil perikanan

(UPTD LPPMHP)

7. UPT pembinaan penangkapan ikan belawan(UPT PPI BELAWAN)

8. UPT Budidaya ikan kerasaan( UPT BI KERASAAN)

9. UPT pelabuhan perikanan pantai pulau tello(UPT PPP P. TELLO)

10
C. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Pegawai Perusahaan

Organisasi dinas kelautan dan perikanan provinsi sumatera utara umumnya

merupakan panduan beberapa unit organisasi. Adapun deskripsi tugas dan

tanggung jawab masing-masing bagian pada dinas kelautan dan perikanan

provinsi sumatera utara menurut bagian yang memang berhubungan dengan

fungsi dinas kelautan dan perikanan adalah sebagai berikut:

1 Kepala Dinas mempuyai tugas:

- Menyelenggarakan perumusan, penetapan pengetahuan dan perikanan

pengkoordinasi pelaksanaan kebijakan teknis bidang kelautan dan

perikanan meliputi perencanaan, pengendalian, pengawasan perikanan

serta pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

- Menyelesaikan pengkoordinasi dan fasilitas pengendalian danp

pengawasansumber daya perikanan dan kelautan pengelolaan wilayah

pesisir dan pulau-pulai kecil.

- Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan.

- Menyelenggarakan pengelolan dan administrasi keuangan

- Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas

2 Sub bagian umum mempunyai tugas

- Melaksanakan pengumpulan data dan referensi untuk kebutuhan

pelaksanaan tugas funngsi secretariat dan penyusunan perencanaan

program kerja

3 Sub bagian keuangan mempunyai tugas:

- Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan

lainnya

11
- Penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung pada dinas dan

unit pelaksana teknis serta pengendalian administrasi perjalalan dinas

4 Sub bagian program mempunyai tugas:

- Melaksanakan pemgumpulan data dan referensin serta penyusunan

perencanaan program kerja untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi

kesekrektariat dan bagian program yang meliputi pengembangan kelautan

dan perikanan

- Melaksanakan penyusunsan pengolahan data kelautan dan perikanan

5 Kepala bidang perikanan budidaya mempunyai tugas:

- Menyelenggarakan kebijakan mutu/induk ikan

- Meyelenggarakan kebijakan produk pembenihan di air tawar, dan air laut

- Menyelenggarakan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana dan

prasarana pembudidayaan ikan

- Meyelenggarakan kebijakan pengawasan alat pengangkut unit

penyimpanan hasil budidaya ikan

6. Kepala bidang perikanan tangkap mempunyai tugas:

- Meyelenggarakan koordinasi kebikajan penetapapn lokasi pembangunan

pengeloaan perikanan kewenangan provinsi.

- Menyelenggarakan dukungan pembangunan dan pengelolaan pelabuhan

- Meyelenggarakan kebijakan pembangunan kapal perikanan

- Menyelenggarakan kebijakan penggunaan peralatan bantu dan

pengendaraan jauh untuk penangkapan ikan

- Menyelengarakan dukungan rekayasa dan pelaksanaan teknologi

penangkapan ikan.

12
7 Kepala bidang pengawasan dan pengendalian dan kelautan mempunyai tugas:

- Menyelenggarakan dan mengkoordinasi pengawasan untuk pengelolaan

dan pemanfaatan sumber daya ikan dalam wilayah kewenangan provinsi

- Meyelenggarakan pembinaan, pemantauan dan mengawasi lembaga

sertifikasi ikan

- Menyelenggarakan, mengkoordinasi, mengeksploitasi dan pengelolaan

kekayaan perairan danau, sungai, rawa dan wilayah perairan lainnya

diwilayah provinsi

8 Kepala bidang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil mempumyai

tugas:

- Menyelenggarakan kebijkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan di

wilayah provinsi

- Menyelenggarakan dan koordinasi penyusunan zonasi dan tata ruang serta

konversi sumberdaya ikan dan lingkungan sumberdaya ikan kewenangan

provinsi.

- Menyelenggarakan penyerasian dan pengolahan wilayah dan sumberdaya

laut kewenangan provinsi.

9 UPTD laboratotium pengendalian dan pengendalian mutu hasil perikanan

(UPTD LPPMHP)

 UPTD Laboratorium pengendalian dan pengujian mutu hasil perikanan

(LPP MHP) mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang ketetausahaan,

pengendalian dan mutu hasil perikanan.

13
10 UPT pembinaan penangkapan ikan belawan (UPT PPI BELAWAN)

 Melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang pembinaan dan pelatihan

dalam rangka usaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

nelayanpemeliharaan dan perawatan sarana pelatihan penangkapan ikan.

11 UPT budidaya ikan kerasaan ( UPT BI KERASAAN)

 Melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang kegiatan produksi,

pengembangan dan penerapan teknik pembenihan dan pembudidayaan

ikan air tawar, pelatihan dan peningkatan kererampilan dan pengawasan

D. Visi dan Misi Perusahaan

Dinas Kelautan Dan Perikanan mempuyai visi dan misi yaitu:

VISI :

Pembangunan kelautan dan perikanan yang memiliki daya

saing dan bekelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.

MISI:

 Meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya pengolah dan

pedagang hasil perikanan

 Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan

secara efesien efektif yang berkelanjutan

 Meningkatkan penyediaan bahan pangan dan bahan baku industry

perikanan yang berkualitas

14
E. Rencana kegiatan perusahaan

Setiap perusahaan/instansi pasti memiliki banyak rencana kegiatan yang

akan dilaksakan guna menunjang kinerja pada perusahaan/instansi tersebut.

Rencana kegiatan pada dinas kelautan dan perikanan provinsi sumatera utara

antara lain:

1. Meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan, nelayan, dan masyarakat

pesisir

2. Peningkatan produksi perikanan budidaya yang dilaksanakan dengan

intensifikasi dan ekstensifikasi serta penggunaan induk dan benih unggul

3. Peningkatan efesiensi kegiatan budidaya perikanan dengan pemanfaatan

pakan alternative bahan baku local dan permasyarakatan kegiatan

peminjaman buatan

4. Meningkatkan posisi tawar pembudidya ikan nelayan, pengolahan dan

pemasaran ikan dengan menambah akses pelaku usaha terhadap informasi,

kebijakan pemerintah, pemasaran dan permodalan sehingga menjadi di

usahawan yang mandiri, tanggu.

5. Mengoptimalkan fungsi fasilitas pemasaran ikan didaerah sebagai pusat

pengembangan sentra komuditas unggulan perikanan dan kelautan

6. Mempertahankan dan meningkatkan ketersediaan stok sumberdaya ikan pada

perairan umum, dengan menerapkan prinsip berkelanjutan dalam

pemanfaatannya

7. Pengendalian intensitas serangan penyakit pada ikan yang dilakukan melalui

kegiatan sosialisasi

15
8. Pengawasan kerusakan ekosistem terumbu karang

9. Penanaman mangrove berbasis masyarakat di sumatera utara

10. Pengawasan usaha budidaya di sumatera utara

11. Operasi rutin kapal patrol di danau toba

12. Sertifikasi selam

13. Survey identifikasi jenis-jenis ikan

14. Promosi usaha kelautan dan perikanan dengan mengikuti pameran didalam

negeri maupun luar negeri

15. Analisa pengembangan potensi daerah pesisir sebagai kawasan Agromarine

di SUMUT

F. Sumber Pendapatan Perusahaan

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN Sumatera Utara memiliki

sumber pendapatan utama yang berasal dari kegiatan usaha atau kegiatan pokok,

yaitu :

1 Retribusi kekayaan daerah yang dikelola oleh UPT LPPMHP Medan

2 Retribusi jasa penjualan produk usaha daerah yang dikelola oleh UPT

budidaya ikan kerasaan

3 Retribusi tempat pelelangan ikan yang dikelola UPT.PPP tanjung balai

asahan

16
G. Logo perusahaan

Lambang dinas kelautan dan perikanan sumatera utara terdiri dari padi dan kapas,

perisai berbentuk jantung yang didalamnya terdapat lukisan bintang bersudut

lima, bukit barisan berkucut lima, pelabuhan, dan pabrik. Ditengah perisai

terdapat gambar seorang yang sedang menanam padi yang dikelilingi sawit, karet,

ikan, dan daun tembakau.

1. Kepala tangan yang diacungkan keatas dengan menggenggam rantai

beserta perisainya, adalah lambing kebulatan tekad perjuangan rakyat

2. Provinsi sumatera utara melawan imperialisme, kolonialisme, feodalisme,

dan komunisme

3. Batang bersudut lima, perisai dan rantai, melambangkan kesatuan

masyarakat didalam membela dan mempertahankan pancasila

4. Pabrik pelabuhan, pohon karet, pohon sawit, daun tembakau, ikan, daun

padi dan tulisan “SUMATERA UTARA” melambangkan daerah yang

indah permai, masyur dengan kekayaan alamnya yang berlimpah-limpah.

17
5. Tujuh belas, kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat

puluh lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan, dan tahun

kemerdekaan RI.

6. Tongkat dibawah kepala tangan, melambangkan watak kebudayaan yang

mencerminkan kebesaran bangsa, patriotism, pecinta dan pembela

keadilan

7. Bukit barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan

yang berkepribadian luhur, bersemangat persatuan, kegotong-royongan

yang dinamis

8. Motto daerah, adalah tekun berkarya, hidup sejahtera mulia berbudaya

18
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Bidang Kerja

Bidang pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan

selama satu bulan di mulai tanggal 11 agustus 2020 – 11 september 2020 yaitu

penulis ditempatkan dibagian keuangan di dinas kelautan dan perikanan jalan

seibatugingging kota medan. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada

bagian keuangan yang salah satu kegiatannya berhubungan langsung dengan tata

cara pemotongan atau pemungutan pajak pada dinas kelautan dan perikanan

dikota medan. dan penulis dibimbing oleh salah satu staff di dinas kelautan dan

perikanan kota medan

1. Pengertian pajak

Defenisi pajak menurut undang-undang nomor 28 Tahun 2007 tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) yaitu:

“Pajak adalah kontribusi wajib Negara kepada Negara yang terutang oleh

orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-

Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan

untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Defenisi pajak yang dikemukakan oleh Prof.Rochmat Soemitro, SH dalam

Mardiasmo (2016:1) yaitu:

“ Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang

(yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi)

yang dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluran

umum”

19
Defenisi pajak yang dikemukakan oleh S.I Djajadiningrat dalam Siti Resmi

(2017:1) yaitu

“ Pajak adalah suatu kewajiban sebagian dari kekayaan ke kas negara yang

disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan

kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang

ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal

balik dari Negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan secara

umum”.

Dari beberapa defenisi diatas menunjukkan bahwa pajak merupakan iuran

rakyat kepada kas Negara dan merupakan kontribusi wajib kepada Negara

yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapat

imbalan secara langsung, tetapi digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran

Negara dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat secara umum.

Dalam pengertian pajak tersebut ada beberapa komponen yang wajib kita

ketahui yaitu:

1. Pajak adalah kontribusi wajib warga Negara

2. Pajak bersifat memaksa untuk setiap warga Negara

3. Dengan membayar pajak, kita tidak akan mendapat imbalan lansung

4. Pajak berdasarkan undang-undang

 Pengertian pajak sebagai kontribusi Negara

Pengertian pajak sebagai kontribusi wajib warga Negara adalah setiap

orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Namun dalam UU

KUP juga sudah dijelaskan, walaupun pajak merupakan kontribusi wajib

20
seluruh warga Negara, namun hal itu hanya berlaku untuk yang

memenuhi syarat subjektif dan objektif.

 Pengertian pajak yang bersifat memaksa

Pengertian pajak yang bersifat memaksa disini berarti bahwa jika

seseorang sudah memenuhi syarat objektif maupun subjektif, maka kita

wajib untuk membayar pajak kita.

Dalam undang-undang pajak juga sudah dijelaskan bahwa jika kita

dengan sengaja tidak membayar pajak yang seharusnya kita bayarkan,

maka ada sanksi administrative maupun hukum secara pidana.

 Pengertian pajak tidak mendapat imbalan secara langsung

Pajak berbeda dengan retribusi. Jika kita pernah membayar uang parkir,

itu adalah salah satu bentuk dari retribusi.

Jadi ketika kita membayar pajak dalam jumlah tertentu, kita tidak

langsung menerima manfaat dari pajak yang kita bayar.

 Pengertian pajak berdasarkan undang-undang

Perlu kita ketahui bahwa pajak diatur dalam undang-undang Negara.

Ada 6 undang-undang yang mengatur tentang mekanisme perhitungan,

pembayaran, dan pelaporan pajak.

Lembaga pemerintah yang mengelola perpajakan Negara di Indonesia

adalah direktorat jenderal pajak (DJP) yang merupakan salah satu

direktorat jenderal yang ada dibawah naungan kementrian keuangan

republic Indonesia.

21
2. Fungsi pajak

Waluyo(2013:6), ada dua fungsi pajak yaitu sebagai berikut:

a. Fungsi penerimaan (budgeter)

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi

pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Sebagai contoh:

dimasukkannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri

b. Fungsi mengatur(regular)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan

dibidang social dan ekonomi. Sebagai contoh: dikenakannya pajak yang

lebih tinggi terhadap minuman keras, dapat ditekan.demikian pula

terhadap barang mewah.

3. Cara pemungutan pajak

Tata cara pemungutan pajak terdiri atas stelsel pajak, dan asas pemungutan

pajak, (Suandy, 2002 : 11)

a. Stelsel pajak, pemungutan pajak dapat dilakukan dengan tiga stelsel, yaitu:

 Stelsel nyata ( riil stelsel)

Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan) yang nyata,

sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun

pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya telah dapat

diketahui.

Kelebihan stelsel ini adalah pajak yang dikenakan lebih relistis.

Kelemahannya adalah pajak baru dapat dikenakan pada akhir periode

(setelah penghasilan riil diketahui)

22
 Stelsel anggapan ( fictive stelsel)

Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang diatur oleh

undang-undang, sebagai contoh penghasilan satu tahun dianggap sama

dengan tahun sebelumnya sehingga pada awal tahun pajak telah dapat

ditetapkan besarnya pajak yang terutang untuk tahun pajak berjalan.

Kelebihan stelsel ini adalah yang dibayar selama tahun berjalan, tanpa

harus menunggu akhir tahun.

Kelemahannya adalah pajak yang dibayarkan tidak berdasarkan pada

keadaaan yang sesungguhnya.

 Stelsel campuran

Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel

anggapan. Pada wal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu

anggapan, kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan

dengan keadaan yang sebenarnya. Demikian pula sebaliknya, apabila

lebih kecil, maka kelebihannya dapat diminta kembali.

b. Asas pemungutan pajak

Asas pemungutan pajak, terdiri atas tiga asas, yaitu:

 Asas domisili, menyatakan bahwa Negara berhak mengenakan pajak atas

seluruh penghasilan wajib pajak yang betempat tinggal diwilayahnya,

baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

 Asas sumber, menyatakan bahwa Negara berhak mengenakan pajak

atas penghasilan yang bersumber diwilayahnya tanpa memperhatikann

tempat tinggal wajib pajak.

23
 Asas kebangsaan, menyatakan bahwa pengenaan pajak dihubungkan

dengan kebangsaan suatu Negara.

B. Pelaksanaan Kerja

Pemungutan adalah suatu rangkain kegiatan mulai dari penghimpunan

data-data pajak, penentuan besarnya pajak kepada wajib pajak serta pengawasan

penyetoran. Pelaksanaan pemungutan pajak pada dinas kelautan dan perikanan

kota medan dilakukan dengan official assessment system. Official assessment

system adalah system yang dilakukan di dinas kelautan dan perikanan kota medan

dimana pemungutan pajak pada dinas kelautan dan perikanan kota medan

dilakukan oleh petugas pajak, melalui data-data yang ada pada dinas kelautan dan

perikanan kota medan.

1. Prosedur pemungutan/pemotongan pajak pada dinas kelautan dan

perikanan kota medan

Adapun prosedur pemungutan pajak di dinas kelautan dan perikanan kota

medan menurut peraturan yang berlaku adalah sebagai berikut:

 Pajak dibayar oleh wajib pajak setelah ditetapkan oleh kepala daerah

melalui Surat Ketatapan Pajak Daerah(SKPD) atau dokumen lain yang

dipersamakan (official assessment system). Dokumen lain yang

dipersamakan dapat berupa karcis dan nota perhitungan .

 Pajak dihitung sendiri oleh wajib pajak ( self assessment system). Dalam hal

ini pemerintah daerah memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk

menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang dengan

menggunakan surat pemberitahuan pajak daerah (SPTPD).

24
2. Subjek , objek dan wajib pajak pada dinas kelautan dan perikanan kota

medan.

a. Subjek pajak dinas kelautan dan perikanan

Yang menjadi subjek pajak dinas kelautan dan perikanan adalah orang

pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas pelayanan di dinas

kelautan dan perikanan kota medan.

b. Objek pajak Dinas Kelautan danPerikanan

Objek pajak dinas kelautan dan perikanan kota medan adalah setiap

pembayaran atas pelayanan yang disediakan oleh dinas kelautan dan

perikanan kota medan.

Pelayanan yang dimaksud adalah dinas kelautan dan perikanan kota

medan memberikan bantuan alat tangkap ikan kepada nelayan.

c. Wajib pajak Dinas Kelautan dan Perikanan

Yang menjadi wajib pajak di dinas kelautan dan perikanan adalah orang

pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang ada pada Dinas Kelautan dan

Perikanan atau seluruh pegawai yang bekerja di Dinas Kelautan dan

Perikanan

Dalam prakteknya, cara penyampaian wajib pajak pada dinas kelautan

dan perikanan kota medan, yaitu Surat pertanggungjawaban(SPJ)

diberikan perusahaan. Kemudian perusahaan mengeluarkan E-Faktur

pajak setelah itu dinas atau pemungut pajak melakukan pembuatan E-

billing dan melakukan penyetoran pajak ke BANK atau ke kantor pos.

25
Setelah melakukan pembayaran kode E-billing pihak BANK

mengeluarkan Bukti Setor Pajak (BSP) . kemudian dinas memasukkan

bukti setor pajak ke aplikasi Direktorat Jenderal Pajak(DJP).

3. Dokumen – Dokumen Untuk mengetahui pemungutan atau pemotongan

pajak pada dinas kelautan dan perikanan kota medan

a. Faktur pajak

Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh pengusaha

kena pajak yang melakukan penyerahan kena pajak atau penyerahan jasa

kena pajak.

Kegunaannya adalah sebagai bukti pungutan pajak

b. E-billing pajak

Menurut direktorat jenderal pajak (DJP) e-billing adalah metode

pembayaran pajak secara eletronik menggunkan kode billing.

Di dinas kelautan dan perikanan kota medan menggunakan pembayaran

pajak secara eletronik dengan menggunakan kode billing

c. Surat setoran pajak (SSP)

SSP adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang dilakukan oleh

wajib pajak dengan menggunakan formulir atau dengan cara lain ke kas

Negara melalui tempat pembayaran seperti kantor pos, Badan Usaha Milik

Negara, dan lainnya yang ditunjuk oleh mentri keuangan.

Wajib pajak diharuskan terlebih dahulu untuk membuat SSP dan

membawa SSP tersebut ke Bank atau kantor pos sebelum membayar

pajak.

26
SSP dianggap sah apabila sudah disahkan oleh pejabat kantor penerima

pembayaran atau sudah divalidasi pembayarannya oleh pihak yang berwenang.

d. Rekening Koran

Rekening Koran adalah ringkasan transaksi keuangan yang telah terjadi

pada periode tertentu pada rekening bank yang dimiliki oleh individu atau

perusahaan dilembaga keuangan. Rekening Koran umumnya dicetak

secara berkala dan dikirim langsung ke pemegang rekening, atau hanya

dicetak atas permintaan pemegang rekening.

C Kendala yang dihadapi

Selama penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dinas

Kelautan dan Perikanan kota Medan ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu:

a. Ketidaksesuaian anrara bidang pengamatan yang dipilih penulis dengan data

yang tersedia di tempat PKL

b. Pekerjaan yang diberikan ditempat PKL tidak sesuai yang diharapkan penulis

c. Keterbatasan pengetahuan penulis dalam pembayaran pajak secara elektronik

menggunakan aplikasi e-billing pajak

D Cara Mengatasi Masalah

Adapun cara yang dilakukan penulis untuk mengatasi masalah tersebut adalah:

a. Penulis harus lebih banyak bertanya kepada staff/pegawai terhadap

tugas-tugas yang diberikan kepada penulis

b. Penulis harus lebih banyak belajar dan bertanya tentang bagaimana cara

penggunaan aplikasi e-billing yang ada pada dinas kelautan dan perikan

sehingga penulis lebih memahami apa itu e- billing

27
BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Setelah menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Kelautan

dan Perikanan jl. Seibatugingging kota medan sumatera utara, maka diambillah

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pemungutan pajak yang dilakukan pada dinas kelautan dan

perikanan kota medan menggunakan official assessment system. Official

assessment system adalah system yang dilakukan di dinas kelautan dan

perikanan kota medan dimana pemungutan pajaknya dilakukan oleh

petugas pajak, melalui data-data yang ada pada dinas kelautan dan

perikanan kota medan.

2. Metode pembayaran pajak yang digunakan di dinas kelautan dan

perikanan yaitu menggunakan aplikasi e-billing.

e-billing adalah pembayaran pajak yang dilakukan secara eleltronik

dengan menggunakan kode billing.

3. Struktur organisasi pada dinas kelautan dan perikanan provinsi sumatera

utara dinilai sudah cukup baik karena dapat menunjang terbentuknya

pembagian tugas, fungsi, wewenang serta tanggung jawab yang jelas.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan simpulan diatas, maka saran yang dapat

dikemukakan adalah sebagai berikut:

28
1. Mengingat kondisi saat ini masih dalam ancaman virus corona, sebaiknya

selalu menjaga kebersihan, memakai masker, rajin cuci tangan dan

menggunakan hand sanitizer untuk menghindari penularan virus corona.

2. Sebaiknya staff dan dosen selama perkuliahan berlangsung, sistem

pengajarannya tidak hanya teori saja melainkan praktek secara langsung

diajarkan. Agar mahasiswa tidak canggung saat melaksanakan praktik

kerja lapangan kedepannya.

3. Diharapkan kepada pihak kampus agar lebih memberikan pengetahuan

tentang komputer atau praktek langsung dari pada pengetahuan teori. Agar

mahasiswa tidak canggung lagi ketika melakukan praktek kerja lapangan

dalam menghadapi dunia kerja nantinya.

4. Di Praktek Kerja Lapangan kita berhubungan langsung dengan pekerjaan

maka alangkah baiknya kita mempersiapkan materi-materi yang diajarkan

dikampus. Hal ini bertujuan agar kita tidak bingung jika disuruh

melakukan sesuatu.

29
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang nomor 28 Tahun 2007, Ketentuan Umum dan Tata Cara


Perpajakan (UU KUP)

SH, Soemitoro Rochmat .prof, defenisi pajak : Dalam Buku Mardiasmo


( 2016 : 1)

Djajadiningrat S.I, defenisi pajak : Konsep Dasar Perpajakan Siti Resmi


( 2017 : 1)

Waluyo, fungsi pajak : Dalam Buku Waluyo ( 2013 :6)

Suandy, tata cara pemungutan pajak : Dalam Buku Suandy ( 2002 : 11 )

USMI.2020. Panduan Praktek Kerja Lapangan. Universitas Sari Mutiara


Indonesia

30

Anda mungkin juga menyukai