Anda di halaman 1dari 38

PENGARUH JENIS KREDIT, SUKU BUNGA, LOKASI DAN

PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN


KREDIT PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM
(STUDI KASUS DI KSP.CIPTHA ARTHA SALATIGA)

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Oleh :

MUH. HARYONO

2016.101.026

PROGRAM STUDI STRATA SATU MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMA

SALATIGA

2019
PERSETUJUAN

PROPOSAL SKRIPSI

Dengan Judul

PENGARUH JENIS KREDIT, SUKU BUNGA, LOKASI DAN


PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN
KREDIT PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM
(STUDI KASUS DI KSP.CIPTHA ARTHA SALATIGA)

Oleh :

Nama : MUH. HARYONO

NIM : 2016.101.026

Program Studi Strata Satu Manajemen

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing

Salatiga, Mei 2019.

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Drs.Edi Murgijanto, MM Pandi Afandi, SE. M.Si

NIP. 19551120 198603 1 002 NIK. NIK : 001 111 0903


PENGARUH JENIS KREDIT, SUKU BUNGA, LOKASI DAN PELAYANAN
TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN KREDIT PADA KOPERASI
SIMPAN PINJAM

( STUDI KASUS PADA KSP CIPTHA ARTHA SALATIGA)

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini persaingan dalam bisnis perbankan sangat ketat.

Persaingan tersebut tidak hanya terjadi antar bank, tetapi persaingan juga

datang dari lembaga keuangan lain yang berhasil mengembangkan produk-

produk keuangan baru. Persaingan dan perkembangan yang cukup pesat pada

usaha perbankan tersebut menjadikan masing-masing lembaga perbankan

harus berlomba untuk memenangkan persaingan bisnis.

Persaingan antar bank tersebut tentunya akan lebih menguntungkan

nasabah karena nasabah dapat memilih berbagai jasa perbankan yang

ditawarkan. Kualitas produk dan layanan perbankan akan menentukan apakah

lembaga perbankan tersebut mampu bersaing di pasar global atau tidak.

Syarat sederhana yang harus dipenuhi oleh lembaga perbankan tersebut

adalah kemampuan perusahaan perbankan tersebut dalam menyediakan

produk dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

Manajemen sebuah bank dituntut kecepatan dan ketepatan dalam merespon

apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Sebagai perusahaan jasa,

perusahaan perbankan harus berorientasi pada kualitas pelayanan yang

diberikan.
Menurut Elhaitammy dalam fandy tjiptono (2006:58) yang dimaksud

dengan service excellence atau “pelayanan yang unggul yaitu suatu sikap atau

cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan”. Semakin

bertambahnya usaha sejenis maupun tidak yang berkaitan dengan pelayanan

yang diberikan kepada anggota, menambah persaingan semakin tajam.

Pelayanan yang di berikan kepada anggota sangat penting agar mereka

kembali di kemudian hari. Pelayanan yang sabar, ramah, dan kemudahan

dalam proses transakasi merupakan bentuk pelayanan yang harus diberikan

kepada anggota haruslah pelayanan yang prima dan mau menerima semua

saran maupun keluhan dari setiap anggotanya.

.Persaingan bisnis di bidang perbankan yang nampak akhir-akhir ini

adalah persaingan dalam penyaluran, khususnya dalam pembiayaan Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM). Di Indonesia sendiri UMKM menempati

jumlah mayoritas dari total unit usaha yang ada. Akan tetapi kebanyakan dari

para pengusaha UMKM masih mengalami kesulitan dalam menjalankan

usaha, dan secara garis besar kesulitan yang dihadapi berkisar masalah

permodalan, persaingan pasar dan bahan baku yang sulit didapat. Permodalan

nampaknya menjadi alasan yang klasik yang menghadang perkembangan

UMKM. Kebanyakan pelaku bisnis memutar usahanya dengan mengandalkan

usahanya dengan modal sendiri. Ada pula sebagian kecil yang berusaha

menambah modalnya dengan melakukan pinjaman ke bank atau lembaga non

bank.
Mengingat potensi yang cukup besar dari para pelaku UMKM maka

didirikan suatu koperasi yang dapat berguna bagi masyarakat dengan

membuka simpan pinjam yang khusus untuk melayani segmen Usaha Kecil

dan Menengah. Setiap bulannya pihak koperasi seharusnya mengucurkan

dananya kepada masyarakat akan tetapi pada bulan-bulan tertentu tidak dapat

memenuhi target tersebut. Mengingat target dan tantangan bisnis di masa

yang akan datang semakin meningkat, koperasi harus berusaha memberikan

pelayanan dan fasilitas yang menarik. Dalam usaha memahami keinginan

masyarakat saat ini, dirasakan perlu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja

yang dapat mempengaruhi Keputusan anggota dalam pengambilan kredit.

Faktor-faktor tersebut antara lain faktor jenis kredit, tingkat suku bunga,

lokasi, dan pelayanan.

Menurut (Philip Kotler 2005:223) ”Keputusan pembelian adalah tahap

dalam proses keputusan pembelian dimana konsumen seacara actual membeli

produk”. Di dalam KSP Ciptha Artha Salatiga ini, terdapat anggota kredit

yang secara actual melakukan proses pengambilan kredit dengan berbagai

ketentuan yang telah disepakati bersama. Dengan adanya lokasi yang

strategis,pelayanan yang prima,tingkat suku bunga yang menarik,maupun

jenis kredit yang bermacam-macam maka diharapkan banyak anggota yang

mengambil kredit di KSP Ciptha Atrha Salatiga.

KSP Ciptha Atrha Salatiga merupakan salah satu koperasi di kota salatiga

yang terus berinovasi dalam melayani kebutuhan anggotanya. Persaingan

dalam lembaga keuangan memacu KSP Ciptha Atrha Salatiga untuk terus
berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitasnya dengan harapan keputusan

pengambilan kredit oleh anggota terus meningkat. Salah satu upayanya

dengan diusahakanya berbagai jenis kredit usaha, lokasi koperasi yang

strategis dan mudah dijangkau oleh anggota, meningkatkan kualitas

pelayanan yang sesuai dengan keinginan anggota,serta memberikan suku

bunga yang menarik dan bersaing sehingga dapat mempengaruhi

pengambilan kredit terhadap para anggota.

Untuk mengetahui jenis kredit, suku bunga, lokasi dan pelayanan terhadap

keputusan pengambilan kredit oleh anggota KSP Ciptha Artha Salatiga maka

peneliti tertarikuntuk mengambil judul: “Pengaruh jenis kredit,Suku

Bunga, Lokasi, dan Pelayanan terhadap Keputusan Nasabah Dalam

Pengambilan Kredit Pada KSP. Ciptha Artha Salatiga“

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis membuat

perumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh jenis kredit terhadap keputusan pengambilan

kredit oleh anggota koperasi simpan pinjam Ciptha Artha salatiga?

2. Apakah ada pengaruh suku bunga terhadap keputusan pengambilan

kredit oleh anggota koperasi simpan pinjam Ciptha Artha salatiga?

3. Apakah ada pengaruh lokasi terhadap keputusan pengambilan kredit

oleh anggota koperasi simpan pinjam Ciptha Artha salatiga?


4. Apakah ada pengaruh pelayanan terhadap keputusan pengambilan

kredit oleh anggota koperasi simpan pinjam Ciptha Artha salatiga?

5. Apakah ada pengaruh jenis kredit, suku bunga, lokasi dan pelayanan

secara bersama-sama terhadap keputusan pengambilan kredit oleh

anggota koperasi simpan pinjam Ciptha Artha salatiga

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasaarkan masalah penelitian di atas maka tujuan dalam penelitian ini

adalah:

a) Untuk mengetahui pengaruh jenis kredit terhadap keputusan pengambilan

kredit oleh anggota KSP Ciptha Atrha Salatiga.

b) Untuk mengetahui pengaruh suku bunga terhadap keputusan pengambilan

kredit oleh anggota KSP Ciptha Atrha Salatiga.

c) Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap keputusan pengambilan kredit

oleh anggota KSP Ciptha Atrha Salatiga.

d) Untuk mengetahui pengaruh pelayanan terhadap keputusan pengambilan

kredit oleh anggota KSP Ciptha Atrha Salatiga.

e) Untuk mengetahui pengaruh jenis kredit, suku bunga, lokasi, dan

pelayanan secara bersama-sama terhadap keputusan pengambilan kredit

oleh anggota KSP Ciptha Atrha Salatiga.


2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan penulis dalam memahami disiplin ilmu

manajemen dan pengalaman memahami masalah–masalah yang terjadi

dalam dunia kerja nyata, terutama permasalahan yang berkaitan dengan

masalah : Perkoperasian, jenis kredit, suku bunga, lokasi, pelayanan dan

pengambilan Kredit yang dilakukan di suatu koperasi .

b. Bagi Koperasi Cipta Artha

Memberi masukan atau informasi yang dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pemasaran yang

akan ditempuh pada masa yang akan datang. Seperti kebijakan dalam

menentukan jenis kredit, lokasi, pelayanan dan besar kecilnya suku

bunga yang harus dilakukan untuk menambah laba dan kesejahteraan

anggota koperasi tersebut.

c. Bagi STIE “AMA” SALATIGA

Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “AMA” Salatiga, hasil

penelitian ini dapat menambah dokumen atau referensi di perpustakaan

khususnya di bidang pemasaran, serta sebagai suatu wacana bagi

peneliti lain.
D. Paparan Teoritis

1. Definisi konsep

Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai

tujuan atau kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan bentukan dari

sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama.kelompok inilah yang

akan menjadi anggota koperasi yang di didirikan.pembentukan koperasi

berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong khususnya untuk

membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik barang

ataupun pinajama uang (Dr.Kasmir 2012:255).

a. Pengertian Jenis Kredit

Kredit adalah suatu pemberian prestasi oleh suatu pihak kepada

pihak lain dan prestasi itu akan dikembalikan lagi pada suatu masa

tertentu yang akan datang disertai suatu kontra prestasi berupa bunga

(Muchdarsyah Sinungan, 2002:45).

Macam-macam bentuk kredit :

a. Kredit Investasi,

Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang

melakukan investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis

ini memiliki jangka waktu yang relatif panjang yaitu di atas 1(satu)

tahun. Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk membangun pabrik

atau membeh peralatan pabrik seperti mesin-mesin.


b. Kedit Modal Kerja,

Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya

kredit jenis ini berjangka waktu pendek yaitu tidak.lebih dari 1 (satu)

tahun. Contoh kredit ini adalah untuk membeli bahan baku,

membayar gaji karyawan dan modal kerja lainnya.

c. Kredit Perdagangan,

Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam

rangka memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan

perdagangannya. Contoh jenis-kredit ini adalah kredit untuk

membeli barang dagangan yang diberikan kepada para suplier atau

agen.

d. Kredit Produktif,

Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau

perdagangan. Dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan

kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha

yang dibiayai

e. Kredit Konsumtif,

Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi misainya

keperluan konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan. Contoh

jenis kredit ini adalah kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor

yang kesemuanya untuk dipakai sendiri.


f. Kredit Profesi,

Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional

seperti dosen, dokter atau pengacara.

b. Pengertian suku bunga

·        Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang. Imbalan jasa ini

merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat

ke depan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah

pinjaman tersebut disebut “pokok utang” (principal). Suku bunga

kredit adalah tingkat suku bunga yang berlaku di Bank Pemerintahan

yang digunakan oleh bank umum dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya. Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai

imbalan jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut suku bunga.

(Didy, 2000:109)

Menurut Didy (2000:129) beberapa hal yang mempengaruhi

tingkat suku bunga sebagai berikut :

1) Interaksi antara suplai tabungan yang tersedia untuk dipinjamkan

(loanable funds) terhadap dana tersebut untuk diinvestasikan,

2) Interaksi antara permintaan terhadap dana tersebut untuk

diinvestasikan

3) Tingkat suku bunga yang berlaku

4) Keseimbangan tabungan dan produktivitas

5) Keseimbangan penawaran dan permintaan


6) Pengaruh suku bunga internasional dan Kebijakan nilai tukar yang

berlaku.

Menurut Duffle, Darrell and Kenneth J. Singleton (2003) di mana

jenis-jenis suku bunga antara lain :

1). Suku bunga sederhana

2). Suku bunga majemuk

3). Suku bunga tetap / flat,

4). Suku bunga mengambang dan

5). Suku bunga kombinasi atas suku bunga tetap dan mengambang ini

dimungkinkan serta sering digunakan.

·        Menurut kasmir (2005:121)” bunga bank dapat diartikan sebagai

balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip

konvensional kepada nasabah yang memebeli atau menjual

produknya”. Bunga dapat juag diartikan sebagai harga yang harus

dibayar oleh nasabah kepada bank(nasabah yang memperoleh

pinjaman). Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 macam bunga

yang diberikan kepadanya nasabahnya yaitu:

1) Bunga simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau

balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank.

2) Bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam

atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.
c. Pengertian lokasi

Berikut ini ada beberapa pengertian lokasi menurut beberapa ahli

yaitu sebagai berikut:

a) Hoover dan Giarratan (2007)

Teori lokasi merupakan ilmu yang menyelidiki tata ruang kegiatan

ekonomi.atau dapat juga diartikan sebagaiilmu tentang alokasi

secara geografis dari sumber daya yang langka,serta hubunganya

atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha atau

kegiatan lain secara umum.

b) Weber (1909)

Menurut teori weber pemilihan lokasi industry didasartkan atas

prinsip minimasi biaya. Weber menyatakan bahwa lokasi setiap

industry tergantung pada total biaya transportasi dan tenaga kerja

dimana penjumlahan keduanya harus minimum.

d. Pengertian pelayanan

Menurut Tjiptono (2006:58) pelayanan yang unggul adalah suatu

sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara

memuaskan. Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai tingkat

kesenjangan yang terjadi antara harapan konsumen dengan persepsi

terhadap pelayanan yang mereka terima (Parasuraman dan Berry,

2003:19).

Menurut Kotler dan Amstrong (2003:83) pelayanan merupakan

kegiatan atau manfaat yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain
yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak berakibat pula pemilik

sesuatu.

Menyadari akan pentingnya pelayanan kepada konsumen sebagai

sarana yang kompetitif banyak perusahaan telah membentuk pelayanan

kepada pelanggan. Bentuk pelayanan kepada konsumen menurut

Kotler dan Amstrong (2003:88) antara lain:

a)      Pelayanan akan keluhan dan penyesuaian

Prosedur ditetapkan untuk menangani keluhan yang datang dari

nasabah.

b)      Pelayanan informasi

Kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh

perbedaan antara kenyataan dengan harapan pelanggan atas

layanan yang mereka terima.

Menurut Parasuraman, et al dalam Rambat Lupioadi dan A. Hamdani

(2008:182).Kualitas pelayanan dapat dilihat dari aspek- aspek sebagai

berikut tangible , reability, responsiveness , assurance dan emphaty .

yaitiu:

1. Reliabilitas (reability) berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk

memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat

kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang

disepakati.

2. Daya tanggap (responsiveness) berkenaan dengan kesediaan dan

kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan


merespons permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan

diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat.

3. Jaminan (assurance) yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan

kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa

menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti

bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan

dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan

atau masalah pelanggan.

4. Empati (emphaty), berarti perusahaan memahami masalah para

pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta

memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam

operasi yang nyaman.

5. Bukti fisik (tangible), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,

perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan

karyawan.

e. Keputusan Pengambilan Kredit

Keputusan konsumen merupakan suatu keputusan sebagai pemilikan

suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif (Sumarni,

2003:167).

Sebelum memutuskan membeli sesuatu produk konsumen biasanya

melalui berbagai tahap. Tahap-tahapan dalam proses kegiatan suatu

pembelian (Kotler dan Amstrong, 2003:174) meliputi :


1)      Timbulnya kebutuhan

Timbulnya kebutuhan akan barang atau jasa dapat dikarenakan

faktor eksternal dan internal.

2)      Pencarian informasi

Jika jasa yang ditawarkan bank cukup menarik maka seorang

calon pembeli akan secara aktif mengumpulkan informasi.

3)      Penilaian informasi

Nasabah akan melakukan penilaian terlebih dahulu atas semua

informasi yang masuk dengan pertimbangan calon nasabah itu

sendiri, maka akan dipilih salah satu sumber informasi yang

paling tepat menurutnya.

4)     Keputusan pengambilan kredit

Untuk memutuskan bank mana yang akan di pilih dan produk apa

yang menjadi pilihan nasabah tergantung pada serangkaian tahap

sebelumnya.

5)      Perasaan sesudah pengambilan kredit

Kepuasan dan ketidakpuasan nasabah adalah terletak di antara

harapan nasabah dengan prestasi yang dirasakan nasabah dari

jasa yang dikonsumsinya.

2. Penelitian Terdahulu

a. Adil Abdat, mahasiswa dari Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran

Semarang dengan judul penelitian “Pengaruh Jenis Kredit, Suku Bunga


dan Pelayanan Terhadap Keputusan Pengambilan Kredit Pada KSP INTI

DANA UNGARAN”. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah berupa kuesioner dengan menggunakan skala Likert.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jenis kredit, suku bunga dan

pelayanan mempunyai pengarah terhadap keputusan pengambilan kredit

oleh nasabah. Dari hasil perhitungan menunjukkan besarnya nilai

determinasi (Adj.R2 ) sebesar 0,323. Nilai tersebut menunjukkan bahwa

ketiga variabel bebas dalam penelitian ini mempunyai kontribusi

terhadap variabel terikatnya sebesar 32,3%, di mana sisanya yaitu sebesar

67,7% dijelaskan oleh faktor lain di luar penelitian ini. Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin baik penilaian tentang jenis kredit, suku

bunga dan pelayanan juga akan diikuti oleh peningkatan keputusan

pengambilan kredit nasabah di Koperasi Simpan Pinjam Inti Dana

Ungaran.

b. RINA KARYATI, mahasiswa STIE AMA Salatiga dengan judul

penelitian “Pengaruh lokasi, pelayanan, tingkat suku bunga, dan prosedur

kredit terhadap keputusan pengambilan kredit oleh nasabah PD.BKK

SIDOREJO KOTA SALATIGA. Teknik pengambilan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan menggunakan

suku bunga dan pelayanan mempunyai pengarah terhadap keputusan

pengambilan kredit oleh nasabah. Nilai koefisien determinasi (adjusted R

square) dari hasil penelitian adalah sebesar 0,458. Nilai tersebut

menunjukan bahwa variabel dependen dalam hal ini variabel keputusan


pengambilan kredit di PD. BKK sidorejo kota salatiga dengan diterangkan

oleh variabel independen dalam hal ini variabel lokasi, variabel

pelayanan, variabel tingkat suku bunga dan variabel prosedur kredit

sebesar 0,458 atau 45,8% sisanya 54,2% dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak termasuk dalam model.

3. Kerangka Pemikiran

Kerangka pikiran merupakan penjelasan secara teoritis pertautan antara

variabel yang akan diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang

dideskripsikan (Sugiono, 2004: 49).

Berdasarkan uraian diatas, maka untuk memecahkan suatu permasalahan,

diperlukan suatu kerangka pemikiran. Adapun gambar kerangka pemikiran

adalah sebagai berikut :

Jenis kredit (X1)

Suku bunga (X2)


Keputusan Pengambilan
Kredit
(Y)
Lokasi (X3)

Pelayanan (X4)

Gambar 1.

Kerangka Pemikiran
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa variabel independen yang

terdiri dari jenis kredit(X1), suku bunga(X2), lokasi(X3) dan pelayanan

(X4) berhubungan atau mempengaruhi variabel dependen yaitu

pengambilan kredit (Y).

E. Hipotesis

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh suku bunga yang signifikan terhadap keputusan

pengambilan kredit pada koperasi simpan pinjam.

2. Terdapat pengaruh signifikan jenis kredit terhadap keputusan pengambilan

kredit pada koperasi simpan pinjam.

3. Terdapat pengaruh pelayanan yang signifikan terhadap pengambilan kredit

pada koperasi simpan pinjam.

4. Terdapat pengaruh signifikan dengan lokasi terhadap pengambilan kredit

pada koperasi simpan pinjam.

F. Metode Penelitian

1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah

eksplanatory dimana informasi dikumpulkan dari responden dan

menggunakan kuesioner. Pada umumnya penelitian eksplanatory dibatasi

pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk

mewakili seluruh populasi. Penelitian ini mengambil sampel dari satu


populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang

pokok.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek atau subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2000 : 55). Populasi yang menjadi sasaran

penelitian ini adalah nasabah dari koperasi Cipta Artha.

b. Sampel

Sedangkan pengertian sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,

dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut

(Sugiyono, 2000 : 56).

Kemudian metode yang digunakan dalam pemilihan responden

untuk sampel dalam penelitian ini menggunakan metode simple random

sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel

anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata


yang ada dalam populasi itu. Cara ini dilakukan apabila anggota populasi

dianggap homogen (Sugiyono, 2006: 74).

Adapun yang dijadikan responden adalah mereka yang khusus

menjadi nasabah koperasi Cipta Artha. Jumlah sampel diambil

menggunakan rumus Slovin (Husain Umar, 2003: 108) sebagai berikut :

N
n =
1 + N.e2
Keterangan :

N = ukuran populasi

n = jumlah sampel

e = presensi yang ditetapkan atau prosentase kelonggaran

ketidaktelitian akan kesalahan pengambilan sampel yang

masih dapat ditolerir atau diinginkan, pada penelitian ini

ditetapkan 10 %.

Dengan menggunakan rumus diatas dapat diperoleh jumlah sampel

sebagai berikut :

250
n =
1 + 250.10% 2
n = 71,42

Untuk memudahkan analisis maka jumlah sampel dibulatkan

menjadi 72 responden. Dengan demikian jumlah sampel yang diambil


dalam penelitian ini adalah 72 orang. Metode yang digunakan adalah

dengan metode kuesioner yang akan di bagikan kepada

anggota/responden koperasi untuk mendapatkan data.

3. Variabel Penelitian dan Definsi Operasional

a. Variabel penelitian

Setiap masalah penelitian harus mengandung variabel yang jelas yang

didukung oleh data dan informasi yang diperlukan untuk memecahakan

masalah, demikian pula dengan penelitian ini. Variabel-variabel yang

dimaksud yaitu :

1) Variabel Bebas ( Independent Variable )

Variabel bebas adalah variabel yang tidak terikat dengan variabel

lainnya, dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah jenis kredit

(X1) , suku bunga (X2),lokasi(X3)dan Pelayanan(X4),

2) Variabel terikat ( Dependent variable )

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya,

dalam hal ini adalah keputusan pengambilan kredit (Y).

b. Definisi Operasional

1) Variabel jenis kredit (X1)

Kata Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu CREDERE yang

artinya kepercayaan. Pihak kreditur akan memberikan pinjaman kepada

debitur bilamana memiliki kepercayaan yang tinggi, tanpa kepercayaan

mustahil pinjaman akan diberikan. Abdulkadir muhamad (2000 : 58)


Adapun indikatornya adalah:

1. Kepercayaan. Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap kredit

bank,yaitu kredit yang diberikan itu dapat dikembalikan sesuai dengan

persyaratan yang disepakati bersama.

2. Bunga bank. Setiap pemberian kredit selalu disertai imbalan berupa

bunga yang wajib dibayar oleh calon debitor dan ini merupakan

keuntungan yang diterima oleh bank.

3. Agunan. Setiap kredit yang akan diberikan selalu disertai barang yang

berfungsi sebagai jaminan bahwa kredit yang diterima oleh calon

debitor pasti akan lunas dan ini akan meningkatkan kepercayaan pihak

bank

4. Jangka waktu. Pengembalian kredit didasarkan pada jangka waktu

tertentu yang layak,jangka waktu berakhir jika kredit dilunasi.

2) Variabel suku bunga (X2)

Menurut kasmir (2005:121)” bunga bank dapat diartikan sebagai

balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip

konvensional kepada nasabah yang memebeli atau menjual produknya”.

Indikatornya adalah:

1. Daya tarik tingkat suku bunga

2. Keberatan atas tingkat suku bunga

3. Perbandingan tingkat suku bunga

4.Fleksibilitas bunga kredit


5.Tingkat suku bunga

3) Variabel lokasi (X3)

(Kasmir 2008:133)

1. lokasi strategis

2. kedekatan dengan pasar

3. kedekatan dengan jalan raya

4. kedekatan dengan fasilitas umum

5. kedekatan dengan pemukiman penduduk

4) Variabel pelayanan (X4)

Definisi dari pelayanan itu sendiri menurut Sugiarto (2002:216)

adalah upaya maksimal yang diberikan oleh petugas pelayanan dari

sebuah perusahaan industri untuk memenuhi harapan dan kebutuhan

pelanggan sehingga tercapai kepuasan. Adapun indikatornya (menurut

kasmir 2008:285) adalah:

1. Keramahan pelayanan

2. Kecepatan pelayanan

3. Kenyamanan pelayanan

4. Tanggap atas keluhan jenis produk

5) Variabel keputusan pengambilan kredit (Y)


Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit adalah suatu tindakan

memilih satu alternatif dari serangkaian alternatif yang ada.menurut

Schiffman, Kanuk (2004, pada Kuncoro &Adithya, 2010)

Adapun indikatornya adalah:

1. Kepercayaan

Yaitu keyakinan dari pihak kreditur bahwa prestasi yang

diberikannya baik itu uang, barang atau jasa akan benar-benar

diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang

akan datang sesuai dengan jangka waktu kredit.

2. Kesepakatan

Selain unsur kepercayaan, di dalam kredit juga mengandung unsur

kesepakatan antara kreditur dengan debitur

3. Jangka waktu

Jangka waktu yaitu batas waktu pengembalian angsuran kredit

yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak

4. Resiko

Akibat adanya tenggang waktu maka pengembalian kredit akan

memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet suatu

pemberian kredit. Semakin panjang jangka waktu kredit, maka

semakin besar resikonya.

5. Balas jasa
Yaitu merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemverian

suatu kredit.

4. Jenis Dan Sumber Data

a. Jenis Data

Ada dua jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini, yaitu

data primer dan data sekunder. Secara singkat, data primer adalah

data yang dikumpulkan dan diolah oleh peneliti secara langsung

dari responden. Sedangkan data sekunder, adalah data yang

diperoleh secara tidak langsung antara lain dengan memanfaatkan

data yang telah diolah seperti laporan, dokumen, statistik dan

literatur-literatur yang mendukung dalam penulisan ini.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer.

Data primer adalah data yang diperoleh dengan mengumpulkan

langsung dari obyek penelitan yaitu langsung menyebarkan

kuesioner kepada responden (Saifudin Azawar, 1998: 91).

Adapun yang menjadi responden adalah nasabah koperasi

Cipta Artha Salatiga.

b. Sumber Data

Sumber data sangat diperlukan dalam penelitian ini, karena data

tersebut dapat menggambarkan obyek penelitian dan

karakteristiknya (Indriantoro dan Supomo. 2002: 30). Sumber data

dalam penelitian ini adalah :


1) Data Primer

Data primer yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya melalui wawancara langsung, angket, atau observasi

(Loehoer Widjajanto, 2002: 10).

Data ini diperoleh dengan mengajukan pertanyaan yang

telah disusun secara sistematis kepada para responden yang

telah ditetapkan mengenai suku bunga, pengambilan kredit dan

perkembangan ekonomi terhadap responden yang menjadi

sampel. Adapun yang menjadi responden adalah anggota

koperasi Cipta Artha Salatiga.

2) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan

oleh organisasi yang bukan pengolahanaya.(soeratno dan

loncolin Arsyad,2008:71).

5. Metode Pengumpulan Data

Penulis dalam pengumpulan data menggunakan metode sebagai berikut :


a. Metode studi lapangan

Studi lapangan adalah penelitian terhadap suatu objek yang

dilakukan secara langsung terhadap obyek yang diteliti.

(jogiyanto,2004:81)

a) Dokumentasi (Documentary)

Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan

memberikan atau menebarkan daftar pertnayaan kepada

responden dengan harapan mereka akan memberikan respon atas

daftar pertanyaan tersebut (Husein Umar,2002:167). Dalam

penelitian ini kuesioner diberikan kepada anggota KSP Ciptha

Artha Salatiga untuk mengetahui gambaran tentang jenis

kredit,suku bunga,lokasi dan pelayanan terhadap keputusan

pengambilan kredit.

b) Kuesioner (Questionnaire)

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan kepada subjek penelitian namun melalui

dokumen (M.iqbal Hasan,2002:87). Dalam penelitian ini

dokumen yang digunakan adalah dokumen yang berkaitan dengan

KSP Ciptha Artha Salatiga.

b. Metode studi kepustakaan


Metode study pustaka adalah metode yang dipakai untuk

memperoleh data dari berbagai literature,majalah, dan media lainya

yang mendukung penelitian (soeratno dan lincillin Arsyad,2008:202).

6. Metode Analisis Data

Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam

penelitian ini adalah :

a. Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata

atau metode pengumpulan data, analisis data dan interpretasi hasil

untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan

pengambilan keputusan (Ridwan, 2002: 12). Metode analisis

kuantitatif digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari

wawancara, observasi dan kuesioner. Data tersebut kemudian diolah

dan dilakukan perhitungan dengan menggunakan alat analisis statistik.

Alat analisis statistik yang digunakan adalah analisis data, analisis

regresi berganda dan uji hipotesis dengan menggunakan program

aplikasi komputer yaitu SPSS (Statistical Product and Service

Solution). Pengukuran terhadap variabel penelitian dilakukan dengan

menggunakan skala Likert yaitu skala yang berisi lima tingkat

preferensi jawaban (Sugiyono, 2006: 86).

a = Sangat setuju (SS) Skor 4


b = Setuju (S) Skor 3

c = Tidak Setuju (TS) Skor 2

d = Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1

b. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas

Sebelum menginjak pada analisa data yang diperoleh maka

perlulah kiranya indikator yang digunakan diuji kevalitannya. Adapun

yang Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalitan

atau kesahan suatu instrumen (Arikunto, 2002:146).

Adapun untuk mengetahui kevailitan dari masing-masing item

dalam kuisioner dilakukan dengan menggunaan rumus korelasi Product

Moment (Santoso, 2003:143) sebagai berikut :

r =n ∑ XY −¿ ¿ ¿

Keterangan :

r = koefisien korelasi antar variabel

X = variabel bebas

Y = variabel tidak bebas

n = sampel

Dasar pengambilan keputusan Jika r hitung > r tabel maka butir atau

pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2004:45).

2. Uji Reliabilitas
Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen

menggunakan rumus alpha, karena berbentuk kuesioner yang skornya

merupakan rentangan 1 - 4 dan merujuk validitas menggunakan item

total. Bahwa untuk reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0

berbentuk angket atau soal bentuk uraian maka menggunakan rumus

alpha sebagai berikut :

k .r
α=
1+ ( r−1 ) k

α = Koefisien Reliabilitas

k = Jumlah item per variabel

r = Mean korelasi antar item

Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika masing-masing koefisien Alpha

atau Chonbach Alpha > 0,60 ( Nunnaly, 1969 dalam Imam Ghozali,

2002 ) sehingga dapat dikatakan masing-masing variabel dari kuesioner

adalah reliabel.

Analisis yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

suku bunga dan pengambilan kredit dengan menggunakan teknik linear

sederhana. Semua analisis dilakukan dengan menggunakan SPSS For

Windows Release 11,0, yaitu program pengolahan data untuk menguji

data-data yang diperoleh.

1) Analisis Regresi Berganda


Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan analisis regresi

berganda. Formulasi dari analisis regresi berganda (Sudjono, 1992 : 34)

adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 +b4X4 + E

Keterangan :

Y = Perkembangan Ekonomi

a = Konstanta

X1 = Jenis kredit

X2 = Suku bunga

X3 = Lokasi

X4 = Pelayanan

E = Error

b1.b2 . b3.b4 = Koefisien regresi

2) Uji t

Langkah mengetahui pengaruh variabel dependent (X1, X2, X3 dan X4)


secara parsial terhadap variabel independent (Y) dapat menggunakan uji t
hitung dengan rumus sebagai berikut : (Sugiyono, 2000 : 215).

b 1−βi
t hitung=
sei

Dimana :
b = bobot regresi

Sb = standart deviasi dari variabel bebas.

Kriteria pengujian dengan menggunakan α taraf nyata, dimana :

Ho : b1,b2b3,b4 = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel

independent (X1 , X2, X3 dan X4) secara parsial dengan variabel

dependent (Y).

Ha : b1,b2,b3b4 ≠ 0 ada pengaruh yang signifikan antara variabel

independent (X1, X2 , X3 dan X4) secara parsial dengan variabel

dependent (Y)

Adapun gambar dari distribusi uji t adalah sebagai berikut:

Ho Ditolak Ho Ditolak

Ho Diterima

- t ( α/2; n-k ) 0 t ( α/2; n-k)

Gambar. 2

Kurva Uji t

Kesimpulan :

Ho diterima apabila : - t ( α/2; n-k ) ≤ t hitung ≤ t ( α/2; n-k)

3) Uji F
Rumus pengujian hipotesis secara bersama-sama digunakan uji F, yang

mempunyai rumus sebagai berikut : (Sritua Arif : 1993 : 10)

R 2 . N−(k +1)
F=
( 1−R2 ) (k )

Keterangan :

R2 = Koeffisien Determinasi

k = Jumlah variabel bebas

N = Banyaknya sampel

Kriteria pengujian dengan Taraf nyata (α) = 0,05 (5%)

Ho : β1=β2=β3=β4=0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel independent (X1, X2, X3 dan X4) secara simultan dengan variabel

dependent (Y).

H1 : β1=β2=β3=β4=0= > 0, ada pengaruh yang signifikan antara

variabel independent (X1, X2, X3 dan X4) secara simultan dengan variabel

dependent (Y).

Apabila F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak atau Apabila

signifikansi > 0,05 Apabila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan H1

diterima.

Adapun gambar dari distribusi uji F adalah sebagai berikut :


Daerah penerimaan Ha

Daerah penolakan Ho

£ = 0,05

F tabel F hitung

Gambar. 3

Kriteria Uji F

4) Koefisien Determinasi

Menurut Sugiyono (1999: 264) koefisien determinasi digunakan

untuk mengetahui seberapa besar variabel terikat, dalam hal ini keputusan

pengambilan kredit (Y) dapat dijelaskan oleh variabel bebas, yaitu jenis

kredit(X1),suku bunga (X2),lokasi (X3) dan pelayanan (X4).

Rumus:

b1 ∑ X1 Y + b2 ∑ X2 Y+ b3 ∑ X3 Y+ b4 ∑ X4 Y
R2 =
∑ Y2
Dimana :
R2 = Koefisien determinasi

b1 , b2, b3, b4 = Konstanta masing-masing variabel

X1 = Variabel jenis kredit

X2 = Variabel suku bunga

X3 = Variabel lokasi

X4 = Variabel pelayanan

Y = Variabel keputusan pembelian

7. Sistematika Penulisan Proposal Skripsi

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

Bab I Pendahuluan

Berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, serta


tujuan dan manfaat penelitian.

Bab II Paparan Teoritis

Berisi tentang landasan teori dan penelitian terdahulu, kerangka


pemikiran, serta hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Berisi tentang tipe penelitian, variabel penelitian, dan definisi


operasional, populasi dan sampel, jenis data dan sumber data,
metode pengumpulan data, metode analisis data, dan sistematika
penulisan.

Bab IV Penyajian dan Analisis Data

Membahas tentang deskripsi obyek penelitian, deskripsi data dan


analisis data.

Bab V Penutup
Membahas tentang kesimpulan dari penelitian dan saran untuk

penelitian agar kedepanya dapat lebih baik

DAFTAR PUSTAKA
G. Daftar kuesioner

H. Daftar Pustaka

Indriantoro, Nur Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi I. Yogyakarta : BPFE.

Adil Abdat, Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang

“Pengaruh Jenis Kredit, Suku Bunga dan Pelayanan Terhadap

Keputusan Pengambilan Kredit Pada KSP INTI DANA UNGARAN”.

RINA KARYATI, mahasiswa STIE AMA Salatiga dengan judul

penelitian “Pengaruh lokasi,pelayanan,tingkat suku bunga,dan

prosedur kredit terhadap keputusan pengambilan kredit oleh nasabah

PD.BKK SIDOREJO KOTA SALATIGA”.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi I Jakarta : Pustaka

Utama Grafiti.

Sugiyono, 2000. Statistika untuk Penelitian” Bandung : CV. Alfabeta

Simmamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional. Jilid I.

Jakarta : Salemba Empat

Soeratno dan licolin Arsyad,2008 Metodelogi Penelitian. Yogyakarta : UPPSTM

YKPN (Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajamen YKPN)

Kasmir,2005 Manajmen Perbankan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

Dr.Kasmir, 2012 Bank dan Lembaga keuangan Lainya Jakarta : PT. RajaGrafindo

Persada

Anda mungkin juga menyukai