Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL

PENULISAN SKRIPSI STRATA SATU


FAKULTAS EKONOMI UKI TORAJA

I. IDENTITAS MAHASISWA
I.1 Nama : Diana
I.2 Stambuk : 217411259
I.3 Fakultas : Ekonomi
I.4 Program Studi : Manajemen
I.5 Konsentrasi : Keuangan (K1)

II. JUDUL
ANALISIS RASIO LIKUIDITAS UNTUK MENILAI KINERJA
KEUANGAN PT XL AXIATA Tbk

III. PENDAHULUAN

III.1 Latar Belakang


Kondisi perusahaan yang baik adalah kekuatan untuk dapat berkembang
dan bertahan dalam mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan harus mampu
berusaha dalam mengelola sumber daya yang di miliki dengan efisien dan
efektif agar perusahaan dapat mewujudkan tujuan perusahaan. Secara umum
perusahaan didirikan mempunyai tujuan untuk memaksimalkan laba dan
mengurangi kerugian yang dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan
tersebut. Kelangsungan hidup perusahaan dapat dilihat dari kondisi keuangan

1
2

perusahaan. Informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui


dari laporan keuangan yang disusun setiap akhir periode.
Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai
alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan. Laporan keuangan tidak dapat
menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan yang bersangkutan
dengan melakukan analisis, mengingat pentingnya laporan keuangan dan
informasi keuangan yang terkait didalamnya maka perlu dilakukan analisis
sehingga dapat menjadikan informasi dalam laporan keuangan lebih bermakna
dan dapat mendukung dalam pengambilan keputusan.
Media yang dipakai perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan adalah
laporan keuangan. Laporan keuangan adalah gambaran tentang hasil atau
perkembangan usaha perusahaan, laporan keuangan tersebut digunakan untuk
membantu para manajer dalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat
mengambil keputusan yang tepat. Secara periodek perusahaan mengeluarkan
laporan keuangan yang dibuat oleh bagian akuntansi dan diberikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan, misalnya pemilik perusahaan, manajemen,
kreditor dan pemerintah. Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan
laporan keuangan.
Dalam interpensi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan,
diperlukan adanya ukuran atau standar tertentu. Ukuran yang sering digunakan
dalam analisis keuangan adalah rasio. Analisis rasio dapat diklasifikasikan
dalam berbagai jenis, diantaranya yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
solvabilitas dan rasio profitabilitas, dengan adanya rasio keuangan ini dapat
diketahui tingkat likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas suatu
perusahaan dan dapat memberikan gambaran perusahaan yang sebenarnya
sehingga dapat mengukur kinerja keuangan perusahaan.
3

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur


kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio
ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka
pendek atau aktiva lancar yang tersedia untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek tersebut.
Kondisi likuiditas penting untuk pertimbangan dampak dari ketidak
mampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya sehingga
perusahaan tidak akan mendadap keuntungan dari diskon serta kesempatan dan
tindakan manajemen lebih terbatas yang bisa dilihat dari pencatatan transaksi
keuangan perusahaan. Jika terjadi masalah-masalah likuiditas maka investasi
dan aktiva akan dijual secara terpaksa. Masalah likuiditas bukan mengarah pada
kebangkrutan tetapi jika perusahaan sering gagal memenuhi kewajiban
lancarnya maka kelangsungan usahanya dipertanyakan. Dalam akuntasi
kewajiban adalah utang yang harus dilunasi. Kesehatan suatu perusahaan
tercermin dari tingginya rasio likuiditas yang biasanya diukur dengan current
ratio. Jika likuiditas digunakan sebagai ukuran kinerja perusahaan yang
memiliki rasio likuiditas rendah harus memberi informasi tambahan yang lebih
rinci dengan rasio lainnya dibandingkan perusahaan yang memiliki rasio
likuiditas tinggi.
PT. XL Axiata Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang
penyelenggaraan jasa telekomunikasi dan atau jaringan telekomunikasi dan atau
multimedia. Dalam sebuah perusahaan perlu diketahui apakah perusahaan
tersebut memiliki kecukupan dana serta kemampuannya untuk membayar
kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi. Perusahaan bisa membuat keputusan
segala sesuatu yang berhubungan dengan apakah dana yang ada sekarang sudah
cukup likuid/cukup lancar atau memerlukan kebijakan lain guna meningkatkan
likuiditas perusahaannya. Dengan adannya perhitungan dan analisis rasio
4

keuangan perusahaannya dapat membantu manajemen memahami kinerja


perusahaannya sehingga dapat dijadikan sebagai acuan oleh manajemen untuk
mengambil keputusan atau kebijakan perusahaan untuk memperbaiki atau
meningkatkan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, Penulis tertarik untuk
mengangkat judul Analisis Rasio Likuiditas Untuk Menilai Kinerja Keuangan
PT. XL Axiata Tbk.

III.2 Rumusan Masalah dan Persoalan Penelitian

III.2.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam peneliian ini adalah Analisis Rasio Likuiditas Untuk
Menilai Kinerja Keungan PT. XL Axiata Tbk.
III.2.2 Persoalan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang dikemukakan diatas,
maka persoalan penelitian dalam tulisan ini adalah Bagaimana Kinerja
Keuangan Perusahaan PT XL Axiata Tbk tahun 2017-2019, berdasarkan
Rasio Likuiditas?

III.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui Kinerja Keuangan
Perusahaan PT XL Axiata Tbk, Berdasarkan Rasio Likuiditas.

III.4 Manfaat Penelitian


III.4.1 Bagi Objek
5

Yaitu untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut telah


memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik.
III.4.2 Bagi Pembaca
Dapat digunakan sebagai bahan pengetahuan serta
perbandingan dan sebagai acuan untuk bidang kajian
yang sama.
III.4.3 Bagi Peneliti
Dapat dijadikan sebagai sumber wawasan.

III.5 Sistematika Penulisan


Penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah dan Persoalan Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
2.1 Tinjauan pustaka
2.2 Kerangka berpikir
2.3 Defenisi opersional
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Teknik Pengumpulan Data
3.3 Jenis Data
3.4 Teknik Analisis Data
BAB IV ANALISIS DATA DAN BAHASAN ANALISIS
6

4.1 Deskripsi Objek Penelitian


4.2 Analisis Data dan Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA

IV. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

IV.1 Tinjauan Pustaka

IV.1.1 Pengertian Laporan Keuangan


Menurut Harahap (2013 : 105) laporan keuangan menggambarkan kondisi
keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca,
laporan laba rugi, atau hasil usaha, laporan arus kas, laporan perubahan posisi
keuangan.
Menurut Munawir Sjadzali (2010:5) “laporan keuangan adalah sebuah
proses akuntansi yang digunakan sebagai alat untuk memberikan data
keuangan”.
Menurut Sofyan S. Harahap (2006:105) “laporan keuangan adalah
laporan yang menggambarkan suatu kondisi keuangan pada perusahaan dalam
jangka waktu tertentu”.
Laporan keuangan merupakan uraian mengenai sesuatu yang dicapai oleh
perusahaan dan hasil akhir dari proses pencatatan transaksi keuangan suatu
perusahaan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan tersebut pada satu
periode akuntansi.
7

Jenis Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :


a. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memberikan rincian
pendapatan yang disapat dan beban yang terjadi selama satu periode akuntansi
pada suatu perusahaan atau mengetahui perusahaan mengalami keuntungan atau
kerugian pada periode tersebut.
b. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang memberikan
informasi mengenai perubahan modal pada suatu perusahaan yang terjadi selama
satu periode akuntansi, fungsinya yaitu untuk mengetahui modal perusahaan
bertambah atau berkurang.
c. Neraca
Neraca merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang di dalamnya terdapat informasi mengenai aktiva, kewajiban, juga
ekuitas pemegang saham pada akhir periode akuntansi perusahaan tersebut.
d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang difungsikan untuk
mengetahuiarus kas masuk dank as keluar dan juga dapat melihat pengaruhnya
terhadap saldo kas akhir periode.
e. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang dibuat berkaitan dengan
laporan keuangan lain yang diberikan. Laporan ini memberikan informasi atau
penjelasan secara detail yang dianggap perlu terhadap laporan keuangan yang ada.
Tujuan laporan keuangan yaitu memberikan informasi tentang posisi
keuangan dan arus kas perusahaan yang berguna untuk sebagian besar pengguna
laporan melakukan keputusan ekonomi dan memberikan pertanggung jawaban
8

manajen atas penggunaan sumber daya yang telah mereka gunakan. Adapun
tujuan-tujuan laporan keuangan yang lain adalah sebagai berikut :
1. Tujuan khusus laporan keuangan adalah memberikan sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2. Tujuan umum laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a. Untuk menyiapkan informasi yang bisa dipercaya tentang sumber dari
kekuatan ekonomi dan kewajiban bisnis untuk mengevaluasi keuntungan
dan kerugian menunjukkan pendanaan dan investasi, evaluasi kemampuan
untuk memenuhi komitmennya menunjukkan berbagai dasar sumber daya
bagi pertumbuhannya.
b. Untuk menyajikan informasi yang bisa dipercaya tentang perubahan
sumber daya bersih dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk membuat
keuntungan agar dapat memberikan harapan pengembangan diividen
kepada investor, menunjukkan kemampuan operasi perusahaan untuk
membayar kreditor dan pemasok menyediakan lapangan kerja bagi
karyawan-krayawannya membayar pajak dan menghasilkan dana untuk
eksppansi bisnis menyediakan informasi untuk perencanaan dan
pengendalian terhadap manajen memberikan keuntungan jangka panjang,
c. Untuk menyajikan informasi keuangan yang bisa digunakan untuk
memperkirakan potensi pendapatan bagi suatu perusahaan,
d. Untuk menyajikan informasi lain yang diperlukan mengenai perubahan
dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban,
e. Menjelaskan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan pengguna
laporan.
Karasteristik Kualitatif Laporan Keuangan merupakan ciri khas yang
membuat informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para
9

pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Berikut adalah


karasteristik kualitatif laporan keuangan :
a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahan untuk segera dipahami oleh para pemakai laporan
keuangan.
b. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
para pemakai dalam proses pengambilan keputusan
c. Keandalaan
Agar dapat bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi
mempunyai kualitas yang handal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya
sebagai penyajian yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan atau
yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
d. Dapat dibandingkan
Para pemakai laporan keuangan harus dapat membandingkan laporan
keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan
posisi keuangan dan kinerja perusahaan.

IV.1.2 Pengertian Analisis Laporan Keuangan


Pengertian Analisis Laporan Keuangan menurut (Hutauruk, 2017) terdiri
dari dua kata yaitu Analisis dan Laporan Keuangan. Untuk menjelaskan
pengertian kata ini, maka dapat dijelaskan dari arti masing-masing kata. Kata
analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai
unit terkecil. Sedangkan laporan keuangan adalah neraca, laba rugi, dan arus
kas. Jika dua pengertian ini digabungkan, analisis laporan keuangan berarti
10

menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil
dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna
antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-
kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang
sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
Menurut M. Hanafi dan Abdul (2012), dalam analisis laporan keuangan
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis laporan keuangan
yaitu:
a. Dalam menganalisis, analis juga harus mengidentifikasi adanya trent
tertentu dalam laporan keuangan
b. Angka yng berdiri sendiri sulit dikatakan baik tidaknya, untuk itu
diperlukan perbandingan yang bisa dipakai untuk melihat baik tidaknya
angka yang dicapai periusahaan.
c. Dalam analisis perusahaan, membaca dan menganalisis laporan keuangan
dengan hati-hati adalah hal yang penting. Diskusi atau pernyataan yang
melengkapi laporan keuangan seperti diskusi strategi perusahaan, diskusi
rencana ekspansi atau restrukturisasi, merupakan bagian integral yang
harus dimasukkan dalam analisis.
d. Analisis akan memerlukan informasi lain. Semua informasi yang
diperlukan bisa diperoleh melalui analisis mendalami laporan keuangan.
Teknik analisis data yang biasa digunakan dalam laporan keuangan adalah :
a. Analisis perbandingan laporan keuangan yaitu metode dan teknik analisa
dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau
lebih.
b. Trend atau tredensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang
dinyatakan dalam prosentase adalah suatu metode atau teknik analisa
11

untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangan apakah


menunjukkan tendensi tetap, naik atau turun.
c. Laporan dengan persentase per komponen atau common size statement
adalah suatu metode analisis untuk menhgetahui persentase investasi pada
masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui
truktur permodalannya dalam komposisi perongkosan yang terjadi
dihubungankan dengan jumlah penjualan.
d. Analisis sumber dan pengelolaan modal kerja atau untuk mengetahui
sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui
sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
e. Analisa sumber penggunaan kas adalah suatu analisa untuk mengetahui
sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau mengetahui sumber-sumber
serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.
f. Analisa perubahan laba kotor adalah suatu metode untuk mengetahui
sebab-sebab perubahan laba kotor atau periode dengan laba dibudgetkan
untuk periode tertentu.
g. Analisis rasio adalah suatu metode untuk mengetahui hubungan dari pos-
pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau
kombinasi dari kedua laporan tersebut.
h. Analisis break even adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat
penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan
tersebut tidak menderita kerugian tetapi juga belum memperoleh
keuntungan.

IV.1.3 Pengertian Analisis Rasio


Menurut Syahyunan (2004), “analisis rasio keuangan adalah analisis
yang paling popular untuk mengidentifikasi kondisi keuangan perusahaan
12

dan kinerja perusahaan”. Rasio keungan merupakan suatu cara membuat


oerbandingan data keuangan perusahaan, sehingga menjadi dasar untuk
menjawab beberaapa pertanyaan penting keadaan keuangan suatu
perusahaan.
Menurut Djarwanto (2001), “yang dimaksud dengan rasio dalam
analisis laporan keuangan adalah suatu angka yang menunjukkan
hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya dalam laporan
keuangan”. Hubungan antar unsur-unsur laporan keuangan tersebut
dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana. Menurut Bambang
(2001), “rasio hanyalah alat yang dinyatakan dalam arithmetical term
yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubngan antara dua macam data
financial”. Menurut Hanafi dan Halim (2012) Rasio keuangan pada
dasarnya disusun sengan menggabungkan angka-angka disalam atau
laporan antara laporan laba rugi dan neraca.
Analisis ini merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk
mengetahui tingkat kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba yang
maksimal dan juga dalam mengelola perusahaan semaksimal mungkin.
Hasil analisis nantinya akan diketahui tingkat kemampuan perusahaan
yang ditujukan dalam bentuk angka atau persentasi.
Berdasarkan pengertian analisis rasio diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa dengan mengadakan analisis rasio terhadap laporan keuangan
dalam suatu perusahaan adalah sangat pending bagi pihak yang
berkentingn terhadap perusahaan yang bersangkutan walaupun
kepentingan nereka masing-masing berbeda.
Rasio-rasio keuangan (financial) yang utama dalam laporan kuangan
yaitu:
13

Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan kas dan
aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar. Rasio ini digunakan pada
posisi jangka pendekyaitu untuk mengetahui kemampuan perusahaan
menyediakan alat-alatyang paling likuid guna menjamin pengembalian
hutang jangka pendek yang telah jatuh tempo dengan mengetahui angka
perbandingan dari rasio ini, maka akan diketahui sejauh mana kempuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini tidak
bicara masalah solvabilitas (kewajiban jangka panjang), biasanya relative
tidak penting dibandingkan rasio solvabilitas, tetapi rasio likuiditas yang
jelek dalam jangka panjang juga akan mempengaruhi solvabilitas
perusahaan.
Rasio ini merupakan perbandingan antara modal kerja (aktiva lancar
dikurangi hutang lancar) dengan total aktiva. Working capital to Total
Assets yang semakin tinggi menunjukkan modal operasional
perusahaan lebih besar bila dibandingkan dengan total aktiva. Menurut
Reksoprayitno (1991) “Modal kerja yang besar akan memperlancar
kegiatan operasi perusahaan sehingga perusahaan mampu membayar
utang, dengan demikian pendapatan yang diperoleh meningkat.
Semakin tinggi nilai Rasio Working Capital To Assets, maka akan
semakin baik”.
Rumus :
aktiva Lancar−Hutang Lancar
Working Capital to Assets = x 100%
Total Aktiva

a. Rasio Lancar (Current Ratio)


14

Current Ratio yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan


perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknyadengan menggunakan
aktiva lancar yang tersedia. Rasio lancar biasa disebut dengan modal kerja (working
Capital Ratio). Rasio ini mencoba memperlihatkan kemampuan klaim pemberian
hutang jka ada kegagalan.
Rumus :
aktiva Lancar
Current Ratio = x 100%
Hutang Lancar

b. Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio)


rasio sangat lancar adalah untuk membayar hutang yang segera harus
dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid. Rasio ini adalah
ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dengan
tidak memperhitungkan perseiaan, karena persediaan memerlukan
waktu yang relative untuk direalisasikan menjadi uang kas.
Rumus:
aktiva Lancar− persediaan
Quick Ratio = x 100%
Hutang Lancar

c. Working Capital to Total Assets


Rasio ini merupaka perbandingan antara modal kerja (aktiva lancar
dikurangi hutang lancar) dengan total aktiva. Working capital to Total
Assets yang semakin tinggi menunjukkan modal operasional
perusahaan lebih besar bila dibandingkan dengan total aktiva. Menurut
Reksoprayitno (1991) Modal kerja yang besar akan memperlancar
kegiatan operasi perusahaan sehingga perusahaan mampu membayar
utang, dengan demikian pendapatan yang diperoleh meningkat.
15

Semakin tinggi nilai Rasio Working Capital To Assets, maka akan


semakin baik.
Rumus : aktiva Lancar−Hutang Lancar
Working Capital to Assets = x
Total Aktiva
100%

d. Rasio Kas (Cash Ratio)


Kas rasio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pedek yang akan
segera atau harus dilunasi dengan uang kas yang tersedia dengan uang
kas yang tersedia dalam perusahaan.
Rumus:

kas+ setara kas


Cash Ratio = x 100%
Hutang Lancar

IV.1.4 Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Menurut Mangkunegara (2001), “kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya”. Kualitas yang dimaksudkan adalah dilihat dari kehalusan,
kebersihan dan ketelitian dalam pekerjaan sedangkan kuantitas dilihat dari
jumllah atau banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan karyawan.
Menurut Handoko (2000), “kinerja merupakan proses dimana organisasi
mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan”.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja
adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil
16

kerja karwan dan kinerja organisasi. Untuk menentukan pelatihan kerja


secara tepat, memberikan tanggapan lebih baik dimasa mendatang dan
sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal promosi jabatan dan
penentuan imbalan. Tujuan kinerja adalah memperbaiki atau
meningkatkan kinerja organisasi dari SDM organisasi.

2. Penilaian Kinerja Perusahaan


Menurut Hasibuan (2000), “penilaian kinerja adalah kegiatan
manajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja pegawai serta
menetapkan kebijaksanaan selanjutnya”. Evaluasi atau penilaian perilaku
meliputi penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerjasama,
loyalitas, dedikasi, dan partisipasi pegawai.
Penilaian kinerja merupakan cara untuk mengukur kontribusi-
kontribusi dari individu dalam organisasi. Nilai penting dari penilaian
kinerja adalah menyangkut penentuan tingkat kontribusi individu atas
kinerja yang diekspresikan dalam penyelesaian tugas-tugas yang menjadi
tanggungjawabnya.

IV.2 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu adalah penelitian yang di lakukan sebelumnya dan
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan saat ini oleh penulis. Penelitian
terdahulu di gunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian saat ini.
Adapun penelitian terdahulu sebagai berikut :
Tabel 4.1
Penelitian Terdahulu
Nama dan Tahun Judul Penelitian Variabel yang Hasil Penelitian
digunakan
17

Masnuripa Analisis rasio 1. Current Ratio Kinerja keuangan


Harahap (2018) likuiditas sebagai 2. Quick Ratio perusahaan PT.
alat penilaian untuk 3. Cash Ratio Prodia
mengukur kinerja 4. Inventory to Woidyahusada
keuangan pada PT Net working Tbk, adalah kinerja
Prodia capital. keuangan
Woidyahusada perusahaan kurang
Tbk. baik.
Mariano William Analisis Rasio Rasio likuiditas, Dari kelima rasio
J.S Keuangan untuk solvabilitas, keuangan yang
menilai kinerja aktivitas, digunakan maka
keuangan profitabilitas, dinilai bahwa
perusahaan PT. kinerja perusahaan. kinerja keuangan
Telekomunikasi perusahaan
Indonesia Tbk. cenderung
mengalami
kenaikan kecuali
Rasio solvabilitas..

IV.3 Kerangka berpikir


Gambar 4.1
Kerangka Berpikir

Laporan Keuangan PT XL
Rasio Likuiditas
Axiata T.bk

IV.4 Defenisi Operasional


4.4.1 Laporan Keuangan
18

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari pencatatan keuangan PT XL


Axiata T.bk pada periode 2017-2019.

4.4.2 Rasio Likuiditas


Rasio likuiditas adalah kemampuan PT XL Axiata T.bk, dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.

V. METODE PENELITIAN
Metode penelitian memberikan pengetahuan yang di perlukan untuk mengatasi
masalah dan menghadapi tantanggan didalam lingkungan dimana pengambilan keputusan
harus dilakukan dengan cepat.

5.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif, dimana
penulis mengamati dan menganalisis mengenai rasio likuiditas untu menilai kinerja
keuangan pada PT XL Axiata Tbk.
Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk
menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk
eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan
jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit
yang diteliti antara fenomena yang diuji.

5.2 Satuan Analisis Dan Satuan Pengamatan


5.2.1.1 Satuan analisis dalam penelitian ini adalah PT. XL Axiata Tbk
5.2.1.2 Satuan pengamatan yaitu laporan keuangan PT. XL Axiata Tbk Tahun 2017-
2019
5.3 Teknik Dan Prosedur Pengumpulan Data
19

5.3.1.1 Teknik pengumpulan data


5.3.1.2 Dokumentasi
Menurut Sugiono (2013:240), “dokumentasi merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang”.
5.3.2 Jenis data
5.3.2.1 Data Sekunder
Memurut Hasan (2002:58), “data sekunder adalah data yang di
peroleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber
sumber yang telah ada”.Data ini digunakan untuk mendukung infirmasi primer
berupa struktur organisasi data kearsipan, dokumen, laporan-laporan keuangan,
literatur, buku dan penelitian sebelumnya.
5.4 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rumus :
aktiva Lancar
Current Ratio = x 100%
Hutang Lancar

b. Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio)


Rumus:
aktiva Lancar− persediaan
Quick Ratio = x 100%
Hutang Lancar

c. Working Capital To Asset


Rumus aktiva Lancar−Hutang Lancar
Working Capital to Asset = x 100%
Total Aktiva

d. Rasio Kas
Rumus:
kas+ setara kas
Cash Ratio = x 100%
Hutang Lancar
20

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2001), Manajemen sumber daya manusia perusahaan,


Bandung : Remaja Rosdakarya

Abdul Halim dan M. Hanafi. 2012. Analisi Laporan Keuangan. Yogyakarta

Abdul Halim dan M. Hanafi. 2012. Analisi Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP. STIM


YKPN. Agoes, Sukrisno

 Bambang Riyanto. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan.

Djarwanto Ps, 2001, Pokok – pokok Analisa Laporan Keuangan, Edisi Pertama.

Handoko T. Hani, 2000, Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.

Harahap Masnuripa (2018), Analisis Rasio Likuiditas Untuk Menilai Kinerja Keuangan
Pada PT Prodia Widyahusada Tbk. Skripsi

Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. ... Jakarta

Hasan,(2002). Pokok-pokok materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ghalia.


Indonesia Bogor
.
Hasibuan, Malayu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi. Revisi.Jakarta.
21

J.S William Mariano (2017), Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuanngan
Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Skripsi

John, J. Wild. 2005. Analisis Laporan Keuangan, Buku Satu, Edisi Delapan. Jakarta:
Salemba Empat.

M.Sadeli. 2011.Dasar – DasarAkuntansi.

 Munawir, Sjadzali. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta

Reksoprayitno, Soediyono. 1991. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty

Sugiyono (2013), Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung.


 Syahyunan. 2004. Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali. Tandelilin, Eduardus.

Anda mungkin juga menyukai