Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGAUDITAN 1

PERTIMBANGAN MENGENAI PENGENDALIAN INTERN

Dosen Pengampu :
Dr Yuskar, S.E, M.A, Ak, CA

Kelompok 13 :
Al Hafiidh Septio N (2310536057)
Fika Alvian Dionirta (2210536013)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ANDALAS
2023/2024
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya kerena kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengauditan 1..
Dalam penyusunan makalah ini,kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini,
khususnya kepada Bapak Dr. Yuskar, S.E., M.A.,Ak.,CA selaku dosen mata kuliah
Pengauditan 1. Juga kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberikan
semangat dan motivasi selama menulis makalah ini hingga selesai pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa apa yang tersaji dalam makalah ini
masih jauh dari sempurna karena kekurangan dan keterbatasan kemampuan yang
kami miliki. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif guna menyempurnakan
kedepannya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari dan menerapakan ilmu
manajemen serta dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Padang, 15 November 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
1. 1. Latar Belakang.........................................................................................................4
1. 2. Rumusan Masalah....................................................................................................5
1. 3. Tujuan Masalah........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................6
2.1. Pengendalian Internal...............................................................................................6
2.2. Tanggung Jawab Manajemen dan Auditor Atas Pengendalian Internal....................7
2.3. Komponen Pengendalian Internal COSO.................................................................8
2.4. Memperoleh dan Mendokumentasikan Pemahaman tentang Pengendalian Internal
10
2.5. Menilai Risiko Pengendalian..................................................................................10
2.6. Pengujian Pengendalian.........................................................................................10
2.7. Memutuskan Risiko Deteksi yang Direncanakan dan Merancang Pengujian
Substantif...........................................................................................................................11
2.8. Mengevaluasi, Melaporkan dan Menguji Pengendalian Internal Untuk Perusahaan
Nonpublik..........................................................................................................................11
BAB III KESIMPULAN........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang
Pertimbangan mengenai pengendalian intern muncul dari sejumlah
peristiwa dan perubahan dalam dunia bisnis. Organisasi dan pemimpin
bisnis menyadari bahwa untuk mencapai keberlanjutan dan keberhasilan,
pengelolaan internal yang baik menjadi suatu keharusan. Skandal dan
kegagalan perusahaan pada awal abad ke-21, seperti kasus Enron dan
WorldCom, telah menyoroti kelemahan dalam sistem pengendalian
internal. Kesadaran akan urgensi kontrol yang kuat tumbuh sebagai
tanggapan terhadap kejadian-kejadian tersebut.
Munculnya regulasi baru, seperti Sarbanes-Oxley Act, menunjukkan
pergeseran dalam paradigma bisnis yang menempatkan penekanan lebih
besar pada akuntabilitas dan transparansi. Organisasi perlu memahami dan
mematuhi standar-standar ini, yang mendorong perhatian lebih serius
terhadap pengendalian internal. Globalisasi bisnis menghadirkan tantangan
baru, di mana organisasi harus mengelola operasi mereka di berbagai pasar
dengan regulasi yang berbeda-beda. Pengendalian internal menjadi kunci
untuk mengatasi kompleksitas dan risiko yang terkait dengan lingkungan
bisnis yang semakin global.
Perkembangan teknologi informasi dan meningkatnya ancaman siber
menggarisbawahi perlunya mengintegrasikan kontrol internal untuk
melindungi data dan menjaga keamanan informasi. Keberhasilan
organisasi seringkali tergantung pada kemampuannya untuk mengelola
dan melindungi aset informasinya. Tata kelola perusahaan yang baik
menjadi fokus utama dalam menjaga reputasi dan kepercayaan
stakeholders. Pengendalian internal adalah salah satu elemen utama dalam
membangun dan mempertahankan tata kelola yang efektif.
Kesadaran stakeholder, termasuk pemegang saham dan masyarakat,
terhadap praktik bisnis yang etis dan bertanggung jawab semakin
meningkat. Hal ini mendorong organisasi untuk memperkuat pengendalian
internal mereka sebagai bentuk komitmen terhadap nilai-nilai ini.Dengan
demikian, pertimbangan mengenai pengendalian intern tidak hanya dipicu
oleh tuntutan regulatif semata, tetapi juga oleh dorongan untuk
menciptakan organisasi yang tahan terhadap perubahan, efisien, dan dapat
diandalkan dalam mencapai tujuan jangka panjangnya.
1. 2. Rumusan Masalah

1.2.1. Pengendalian Internal


1.2.2. Tanggung Jawab Manajemen dan Auditor atas Pengendalian
Internal
1.2.3. Komponen Pengendalian Internal COSO
1.2.4. Memperoleh dan Mendokumentasikan Pemahaman tentang
Pengendalian Internal
1.2.5. Menilai Risiko Pengendalian
1.2.6. Pengujian Pengendalian
1.2.7. Memutuskan Risiko yang direncanakan dan Merancang Penjujian
Substantif
1.2.8. Mengevaluasi, Melaporkan, dan Menguji Pengendalian Internal
Untuk Perusahaan non Publik

1. 3. Tujuan Masalah

1.3.1. Untuk mengetahui Pengendalian Internal


1.3.2. Untuk mengetahui bagaimana Tanggung Jawab Manajemen dan
Auditor atas Pengendalian Internal
1.3.3. Untuk mengetahui bagaimana Komponen Pengendalian Internal
COSO
1.3.4. Untuk mengetahui bagaimana Memperoleh dan Mendokumentasikan
Pemahaman tentang Pengendalian Internal
1.3.5. Untuk mengetahui bagaimana menilai risiko pengendalian
1.3.6. Untuk mengetahui bagaimana pengujian pengendalian
1.3.7. Untuk mengetahui bagaimana memutuskan risiko yang direncanakan
dan merancang pengujian substantive
1.3.8. Untuk mengetahui bagaiaman Mengevaluasi, Melaporkan, dan
Menguji Pengendalian Internal Untuk Perusahaan non Publik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengendalian Internal

Sistem Pengendalian Internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang


dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa
perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini
sering kali disebut pengendalian, dan secara kolektif membentuk
pengendalian internal entitas tersebut. Biasanya manajemen memiliki tiga
tujuan umum dalam merancang system pengendalian internal efektif:

a. Realibitas Pelaporan Keuangan


Yang dimana manajemen bertanggung jawab untuk
menyiapkan laporan bagi para investor, kreditur, dan pemakai
lainnya. Manajemen memikul baik tanggung jawab hukum
professional untuk memastikan bahwa informasi telah disajikan
secara wajar sesuaui dengan persyaratan pelaporan kerangka kerja
akuntansi seperti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku (GAAP) dan
IFRS.

b. Efisiensi dan Efektivitas Operasi


Pengendalian dalam perusahaan akan mendorong pemakaian
sumber data secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran
– sasaran perusahaan.

c. Ketaatan pada hokum dan peraturan


Section 404 mengharuskan semua perusahaan public
mengeluarkan laporan tentang keefektifan pelaksanaan pengendalian
internal atas pelaporan keuangan. Selain mematuhi ketentuan hokum
dalam section 404, organisasi – organisasi public, nonpublik dan
nirlaba diwajibkan menaati berbagai hokum dan peraturan.
2.2. Tanggung Jawab Manajemen dan Auditor Atas Pengendalian Internal

Tanggung jawab atas pengendalian internal berbeda antara manajemen


dan auditor. Manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan
menyelenggarakan pengendalian internal entitas. Manejemen juga diharuskan
oleh section 404 untuk melaporkan secara terbuka tentang keefektifan
pelaksanaan pengendalian tersebut.

Manajemen bukan auditor, yang harus menetapkan dan


menyelenggarakan pengendalian internal entitas. Konsep ini konsisten dengan
persyaratan bahwa manajemen, bukan auditor, yang bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan kerangka kerja akuntansi
seperti GAAP atau IFRS. Ada 2 konsep pengendalian internal kepastian yang
layak dan keterbatasan inheren :

a. Kepastian yang layak


Perusahaan harus mengembangkan pengendalian internal yang
akan memberikan kepastian yang layak, tetapi bukan absolut, bahwa
laporan keuangan telah disajikan secara wajar.

b. Kepastian Inheren
Pengendalian internal tidak akan pernah bisa efektif 100%,
tanpa menghiraukan kecermatan yang diterapkan dalam perancangan
dan implementasinya. Meskipun perosinil yang menangani system itu
sanggup merancang sebuah system yang ideal, keefektifannya
tergantung pada kompetensi dan ketergantungan orang-orang
menggunakannya.

Manajemen harus mengidentifikasi kerangka kerja yang digunakan untuk


mengevaluasi keefektifan pengendalian internal. Kerangka kerja pengendalian
internal yang digunakan sebagian bsesar perusahaan A.S adalah internal
Control Integrated Framework yang dikeluarkan Committee of Sponsoring
Organizations dari Treadway Commision (COSO).

a. Rancangan Pengendalian Internal


Manajemen harus mengevaluasi apakah pengendalian telah
dirancang dan diberlakukan untuk mencegah atau mendeteksi salah
saji yang material dalam laporan keuangan.
b. Efektifitas Pelaksanaan Pengendalian
Disamping itu, Manajemen juga harus menguji efektivitas
pelaksanaan pengendalian. Tujuan pengujian ini adalah untuk
menentukan apakah pengendalian telah berjalan seperti yang
dirancang, dan apakah orang yang melaksanakan memiliki
kewenangan serta kualifikasi yang diperlukan untuk melaksanakan
pengendalian secara efektif.

c. Pengendalian atas Reliabilitas Pelaporan Keuangan


Auditor terutama berfokus pada pengendalian yang
berhubungan dengan perhatian manajemen yang pertama dalam
pengendalian internal : realibilitas pelaporan keuangan. Laporan
keuangan mungkin tidak sesuai dengan GAAP atau IFRS jika
pengendalian internal atas pelaporan keuangan tidak memadai

d. Pengendalian atas kelas – kelas Transaksi


Auditor menekankan pengendalian internal atas kelas – kelas
transaksi, dan bukan saldo akun, karena keakuratan outuput system
akuntansi (Saldo Akun) sangat bergantuyng pada keakuratan input
dan Pemrosesan (Transaksi)

2.3. Komponen Pengendalian Internal COSO

Internal Control Integrated Framwork yang dikeluarkan COSO, yaitu


kerangka kerja pengendalian internal yang paling luas diterima di Amerika
Serikat, menguraikan lima Komponen pengendalian Internal yang dirancang
dan diimplementasikan oleh manajemen untuk memberikan kepastian yang
layak bahwa tujuan pengendaliannya akan tercapai.

Setiap Komponen mengandung banyak pengendalian, tetapi auditor


hanya akan berfokus pada pengendalian yang dirancang untuk mencegah atau
mendeteksi salah saji yang material dalam laporan keuangan. Komponen
pengendalian internal COSO meliputi hal hal berikut ini:
a. Lingkungan Pengendalian
Control Environment terdiri atas tindakan, kebijakan, dan
prosedur yang mencerminkan sikap manajemen puncak, para
direktur, dan pemilik entitas secara keseluruhan mengendai
pengendalian intermal serta arti pentingnya bagi entitas itu.
Lingkungan pengendalian memiliki 5 komponen internal
diantaranya:
1) Penilaian Risiko
2) Aktivitas Pengendalian
3) Informasi dan Komunikasi
4) Pemantauan

b. Penilaian Risiko
Risk Assesment atas pelaporan keuangan adalah tindakan yang
dilakukn manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko
– risiko yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang
sesuai dengan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan
GAAP.

c. Aktivitas Pengendalian
Control Acitivites adalah kebijakan dan prosedur, selain yang
sudah termasuk dalam empat komponen lainnya, yang membantu
memastikan bahwa tindakan yang diperlikan telah diambil untuk
menangani risiko guna mencapai tujuan entitas.

d. Informasi dan Komunikasi


Adalah untuk memulai, mencatat, memproses dan melaporkan
transaksi yang dilakukan entitas itu serta mempertahankan
akuntabilitas asset terkait. Sistem Informasi akuntansi mempunyai
beberapa sub komponen yang biasanya terdiri atas kelas kelas
transaksi seperti penjualan, retur penjualan, penerimaan kas, akuisisi
dan sebagainya.

e. Pemantauan
Berhubungan dengan penilaian mutu pengendalian internal
secara berkelanjutan atau periodic oleh manajemen untuk
menentukan bahwa pengendalian itu telah beroperasi seperti yang
diharapkan, dan telah dimodifikasi sesuai dengan perubahan kondisi.
2.4. Memperoleh dan Mendokumentasikan Pemahaman tentang
Pengendalian Internal

Standar Auditing mmengharuskan auditor memperoleh dan


mendokumentasikan pemahamannya atas pengendalian internal untuk setiap
audit. Pemahamannya atas Pengendalian internal untuk setiap audit terhadap
pengendalian internal atas pelaporan keuangan maupun audit terhadap laporan
keuangan. Dokumentasi manajemen merupakan sumber informasi utama
dalam memperoleh pemahaman tersebut.

2.5. Menilai Risiko Pengendalian

Auditor harus memahami perancangan dan pengimpelementasian


pengendalian internal untuk melakukan penilaian pendahuluan atas risiko
pengendalian sebagai dari bagian dari penilaian risiko salah saji yang material
secara keseleuruhan. Auditor menggunakan penilaian pendahuluan atas risiko
pengendalian ini untuk merencanakan audit bagi setiap kelas transaksi yang
material. Akan tetapi, dalam beberapa kasus adutiro mungkin mengetahui
bahwa defisiensi pengendalian sangat signifikan sehingga laporan keuangan
klien mungkin tidak bisa di audit.

2.6. Pengujian Pengendalian

Penilaian risioko pengendalian mengharuskan auditor


mempertimbangkan perancangan dan pelaksanaan pengendalian untuk
mengevaluasi apakah pengendalian itu efektif dalama memenuhi tujuan audit
yang terkait. Selama tahap pemahaman, auditor sudah harus mengumpulkan
sejumlah bukti untuk mendukung perancangan pengendalian dan
impelentasinya dengan menggunakan prosedur peroleh pemahaman.

Dalam sebagian besar kasus, auditor belum mengumpulkan bukti yang


cukup untuk mengurangi penilaian risiko pengendalian ke tingkat yang cukup
rendah. Karena itu, auditor harus mendapatkan bukti tambahan tentang
efektivitas pelaksanaan pengendalian selama seluruh, atau bukti tambahan
tentang efektivitas pelaksanaan pengendalian selama seluruh, atau bukti
tambahan tentang efektivitas pengendalian dalam mendukung penilaian risiko
pengendalian yang lebih rendah disebut pengujian pengendalian
2.7. Memutuskan Risiko Deteksi yang Direncanakan dan Merancang
Pengujian Substantif

Auditor menggunakan penilaian risiko pengendalian dan hasil pengujian


pengendalian untuk menentukan deteksi yang direncanakan serta pengujian
substantive terkait untuk audit atas laporan keuangan. Auditor melakukannya
dengan menghubungkan penilaian risiko pengendalian dengan tujuan audit
yang berkaitan dengan saldo untuk akun akun yang dipengaruhi oleh jenis
transaksi utama, serta dengan empat tujuan audit penyajian dan
pengungkapan. Tingkat risiko deteksi yang tepat untuk setiap tujuan audit
yang berhubungan dengan saldo dikemudian diputuskan dengan
menggunakan model risiko audit.

2.8. Mengevaluasi, Melaporkan dan Menguji Pengendalian Internal Untuk


Perusahaan Nonpublik

Miskonsepsi yang umum menyangkut perusahaan nonpublik adalah


bahwa perusahaan itu pasti kecil dan tidak secanggih perusahaan public.
Meskipun dapat diterima bahwa banyak perusahaan nonpublik berukuran
kecil, yang lainnya berukuran besar dan memiliki pengendalian internal yang
canggih. Bagian berikut akan mengidentifikasi dan membahas perbedaan
paling penting dalam mengevaluasi, melaporkan dan menguji pengendalian
internal untuk perusahaan public :

a. Persyaratan Pelaporan
Dalam audit atas perusahaan public ataupun perusahaan
nonpublik, ada persyaratan untuk mengaudit pengendalian internal
atas pelaporan keuangan. Karena itu, auditor berfokus pada
pengendalian internal hanya sebatas yang diperlukan untuk
melakukan audit laporan keuangan yang bermutu

b. Luas Pengendalian internal yang Diisyaratkan


Manajemen dan bukan auditor, yang bertanggung jawab untuk
menetapkan pengendalian internal yang memadai dalam perusahaan
nonpublik, persis seperti manajemen untuk perusahaan public.
c. Luas Pemahaman yang diperlukan
Standar auditing mengharuskan auditor memiliki pemahaman
yang mencukupi tentang pengendalian internal untuk menilai risiko
pengendalian. Dalam Praktik, prosedur untuk mendapatkan
pemahaman tentang pengendalian internal sangat bervariasi dari klien
ke klien.
BAB III
KESIMPULAN

Dalam mengelola pertimbangan mengenai pengendalian internal, perusahaan


membangun Sistem Pengendalian Internal yang mencakup kebijakan dan prosedur.
Manajemen memiliki tiga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian
internal, yaitu memastikan realibilitas pelaporan keuangan, meningkatkan efisiensi
dan efektivitas operasi, serta mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku. Tanggung
jawab atas pengendalian internal dibedakan antara manajemen dan auditor.
Manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan melaksanakan pengendalian
internal, sementara auditor memfokuskan pada evaluasi efektivitas pengendalian
terutama terkait dengan pelaporan keuangan. Kepastian yang layak dan keterbatasan
inheren adalah konsep kunci yang harus dipahami, menunjukkan bahwa pengendalian
internal tidak pernah bisa mencapai 100% efektivitas.
Auditor menggunakan kerangka kerja pengendalian internal COSO, yang
terdiri dari lima komponen utama, yaitu Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko,
Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, serta Pemantauan. Pengendalian
internal harus dapat memberikan kepastian yang layak bahwa tujuan perusahaan akan
tercapai.Proses evaluasi risiko pengendalian, pengujian pengendalian, dan penentuan
risiko deteksi yang direncanakan merupakan tahapan krusial dalam memastikan
keberhasilan audit. Auditor harus memahami dan mendokumentasikan pengendalian
internal serta memutuskan langkah-langkah pengujian yang sesuai.
Penting untuk dicatat bahwa perusahaan nonpublik juga memiliki persyaratan
dan tuntutan terkait dengan pengendalian internal, meskipun mungkin dengan
cakupan yang lebih sesuai dengan ukuran dan kompleksitas perusahaan tersebut.
Keseluruhan, pengendalian internal adalah alat penting dalam memastikan integritas,
transparansi, dan keberlanjutan operasional perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Arens A Alvin, Elder J Randal, Beasley S Mark. 2014. Auditing & Jasa Assurance
Pendekatan Terintegrasi Edisi Kelima belas jilid 1. Penerbit Salengga. Ciracas,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai